Mandar gendang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Matabulanhari (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
<div style="text-align:left;"><big>{{Legend2|#000000| Catatan terbaru|border=1px solid #aaa}}<br /> {{Legend2|#CC00FF| Catatan pra-1950|border=1px solid #aaa}} <br />{{Legend2|#FF3333| Kota Kao|border=1px solid #aaa}}</big></div>Inset menunjukkan lokasi dari Halmahera di Indonesia
}}
{{Spoken Wikipedia|Srijembarrahayu - Bagian 1 Mandar Gendang.wav|Srijembarrahayu (WMID) - Bagian 2 Mandar Gendang.wav|Srijembarrahayu (WMID) - Bagian 3 Mandar Gendang.wav|date=14 Oktober 2022}}
 
'''Mandar gendang''' ({{lang-la|Habroptila wallacii}}, {{lang-en|invisible rail, Wallace's rail, drummer rail}}) adalah satu spesies [[burung]] [[Rallidae]] besar yang tidak terbang, yang merupakan hewan [[endemik]] di pulau [[Halmahera]], [[Maluku Utara]], [[Indonesia]]. Spesies ini mendiami [[rawa|rawa-rawa]] lebat pepohonan [[sagu]] yang berdekatan dengan [[hutan]]. [[Bulu]]nya didominasi warna abu-abu gelap, dengan kulit terbuka di sekitar matanya. Paruhnya yang panjang dan tebal serta seluruh kakinya berwarna merah cerah. Suaranya seperti tabuhan [[gendang]] yang perlahan, yang diiringi kepakan sayapnya. Karena sulit mengamati burung pemalu ini di habitatnya yang padat, maka informasi mengenai perilakunya juga terbatas.
 
Baris 27 ⟶ 29:
Populasinya diperkirakan antara 3.500-15.000 ekor, dan area penyebarannya yang terbatas membuatnya digolongkan sebagai "[[Spesies rentan|rentan]]" oleh [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN). Telah terjadi pengurangan [[habitat]] akibat [[pemanenan]] sagu dan pengalihan [[lahan basah]] menjadi [[Sawah|persawahan]], dan burung ini juga dimakan oleh penduduk setempat. Sarang yang digambarkan sebelumnya berada di daerah yang sering dikunjungi masyarakat setempat, sehingga mungkin saja burung ini telah lebih ber[[adaptasi]] pada perubahan habitatnya dibandingkan perkiraan sebelumnya.
== Taksonomi ==
[[familia|Keluarga]] burung [[Rallidae]] berjumlah besar dan tersebar sangat luas, hampir mencapai 150 [[spesies]]. Ukuran tubuhnya kecil hingga sedang, hidup di [[terestrial|daratan]] atau [[lahan basah]], dan seringkalisering kali tubuh pendek mereka berbentuk pipih ke samping, sehingga mudah melintasi [[vegetasi]] lebat. Spesies-spesies yang tinggal pulau segera kehilangan kemampuan terbangnya; dari 53 [[takson]] di pulau yang masih ada atau baru saja [[punah]], 32 di antaranya telah kehilangan kemampuan terbang.<ref name = hbwonlinefam>{{en}} {{cite web
| author = Hoyo, Josep del; Elliott, Andrew; Sargatal, Jordi; Christie, David A; de Juana, Eduardo (eds.)
| year = 2013
Baris 43 ⟶ 45:
|year = 2010
|title = The Helm Dictionary of Scientific Bird Names
|url = https://archive.org/details/Helm_Dictionary_of_Scientific_Bird_Names_by_James_A._Jobling
|publisher = Christopher Helm
|location = London
|isbn = 978-1-4081-2501-4
|pages = [https://archive.org/details/Helm_Dictionary_of_Scientific_Bird_Names_by_James_A._Jobling/page/n184 184], 406
|pages = 184, 406
}}</ref> Nama lokalnya meliputi "soisa", "tibiales" dan "rèie".<ref name= dehaan/>
 
Burung ini juga ada kaitannya dengan [[mandar kasuari]] (''Megacrex inepta'') dan [[mandar bakau]] (''Eulabeornis castaneoventris''), di mana ketiga genus [[Australasia]] tersebut kemungkinan berasal dari leluhur ''[[Amaurornis]]''.<ref name=IUCN/><ref name=birdbase>{{en}} {{cite web
|title | title = Invisible Rail ''Habroptila wallacii''
|url | url = http://birdbase.hokkaido-ies.go.jp/rdb/rdb_en/habrwall.pdf
|work | work = Birdbase
|publisher | publisher = Hokkaido Institute of Environmental Sciences
|accessdate | accessdate = 17 June 2011
|archive-date = 2011-10-02
}}</ref>. [[Storrs Olson]] berpendapat bahwa genus ''Megacrex'' sangatlah mirip dengan ''Habroptila'' sehingga ''Megacrex'' seharusnya dianggap sebagai padanan baru dari ''Habroptila'', yang mengakibatkan adanya dua spesies dalam genus tersebut.<ref>{{en}} {{cite journal
|archive-url = https://web.archive.org/web/20111002074202/http://birdbase.hokkaido-ies.go.jp/rdb/rdb_en/habrwall.pdf
|dead-url = yes
}}</ref>. [[Storrs Olson]] berpendapat bahwa genus ''Megacrex'' sangatlah mirip dengan ''Habroptila'' sehingga ''Megacrex'' seharusnya dianggap sebagai padanan baru dari ''Habroptila'', yang mengakibatkan adanya dua spesies dalam genus tersebut.<ref>{{en}} {{cite journal
| journal = Wilson
| url = https://sora.unm.edu/sites/default/files/journals/wilson/v085n04/p0381-p0416.pdf
Baris 87 ⟶ 93:
[[Berkas:Habroptila wallacii 2012 Indonesia stamp.jpg|kiri|jmpl|''Habroptila wallacii'' di perangko Indonesia tahun 2012]]
Mandar gendang adalah seekor burung besar yang tak dapat terbang dengan panjang {{convert|33|to|40|cm|in|abbr=on}}.<ref name=IUCN/>
Burung dewasa memiliki tubuh yang utamanya berwarna abu-abu gelap, bulu coklatcokelat gelap pada punggung bagian bawah, pantat dan [[sayap]], serta [[ekor]] berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya sedikit lebih pucat warna abu-abunya dibanding punggungnya, kulit tak berbulu di sekitar mata, paruh yang panjang dan tebal, serta kaki-kaki yang kuat berwarna merah cerah.<ref name=taylor/> Ia juga memiliki sebuah tulang kecil di lekukan sayapnya.<ref name= gray>{{en}} {{cite journal
| last1 = Gray
| first1 = George Robert
Baris 101 ⟶ 107:
}}</ref> Mandar gendang dengan [[jenis kelamin]] yang berbeda identik dalam penampilannya; sementara bulu burung muda yang belum dewasa belum pernah terdeskripsikan.<ref name=taylor>[[#Taylor|Taylor & van Berlo (1998)]] pp. 451–452.</ref>
 
Mandar gendang secara sepintas mirip dengan [[mandar besar]] (''Porphyrio porphyrio'') yang baru-baru ini ditemukan di [[Halmahera]], tetapi spesies tersebut lebih besar, memiliki paruh berwarna merah yang pendek dan tebal, dengan sebuah [[jengger]] merah; ''Porphyrio'' juga memiliki bagian bawah tubuh yang berwarna ungu, dan ekor bagian bawah berwarna putih.<ref name = taylor /> Mandar gendang berbeda dengan [[mandar Calayan]] (''Gallirallus calayanensis''), dimanadi mana mandar gendang berukuran lebih besar dan tidak memiliki bulu-bulu pembatas seperti pada mandar Calayan; tidak ada saling tumpang tindih dalam rentang kedua spesies ini.<ref name=forktail>{{en}} {{cite journal
| last1 = Allen
| first1 = Desmond
Baris 121 ⟶ 127:
}}</ref>
 
Burung ini mengeluarkan suara seperti suara [[gendang]] yang pelan, disertai dengan bunyi ''tuk, tuk, tuk'' yang dibuat dengan sayapnya.<ref name=taylor/> Sifat suaranya menciptakan sebuah [[legenda]] lokal, dimanadi mana suara itu —diceritakan— dibuat oleh burung tersebut dengan memukul-mukul dalam sebuah rongga pohon atau cabang dengan kaki-kakinya.<ref name= dehaan>{{en}} {{cite journal
| last1 = de Haan
| first1 = G A L
Baris 157 ⟶ 163:
 
== Penyebaran dan habitat ==
[[Berkas:Sago Palm(Metroxylon Treessagu) ESPin PNGNew Guinea.jpg|jmpl|Tanaman sagu]]
Mandar gendang mendiami [[rawa|rawa-rawa]] yang dipenuhi pohon sagu ([[rumbia]]) di [[Halmahera]], terutama pada daerah rawa berlumpur yang berdekatan dengan hutan. Ada klaim yang menyatakan bahwa burung ini juga terdapat di rerumputan [[alang-alang]], namun kerancuan tersebut diperkirakan merujuk pada spesies burung yang masih dalam satu keluarga (familia) —yaitu [[Amaurornis moluccana]].<ref name=taylor/><ref name= flach>{{en}} {{cite book
|last1 = Flach
|first1 = Michiel
|last2 =
|first2 =
|last3 =
|first3 =
|year = 1997
|title = Sago palm: ''Metroxylon sagu'' Rottb. Promoting the conservation and use of underutilized and neglected crops
|publisher = Institute of Plant Genetics and Crop Plant Research/International Plant Genetic Resources Institute
|volume = 13
|pages = 21–23
|location = Gatersleben, Germany/Rome
|url = ftp://ftp.cgiar.org/ipgri/Publications/pdf/238.PDF
|isbn = 978-92-9043-314-9
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Seorang ahli [[ornitologi]] (ilmu yang mempelajari burung) Jerman [[Gerd Heinrich]], yang mempersiapkan perjalanannya ke Halmahera dengan bergulir pada semak [[jelatang]], menuliskan mengenai habitat rawa pohon sagu pada tahun 1930-an:<ref name= collar>{{en}} {{cite journal
| last1 = Collar
| first1 = Nigel J
Baris 190 ⟶ 196:
 
== Perilaku ==
[[Berkas:Mandar-gendang-anakan Habroptila-wallacii.jpg|jmpl|kiri|Anak-anak mandar gendang]]
[[Berkas:Mandar-gendang Habroptila-wallacii-HB.jpg|jmpl|kiri|Induk mandar gendang mendekati sarangnya]]
Habitat yang sulit dan sifat pemalu dari mandar gendang menyebabkan langkanya informasi perihal gaya hidupnya, dan hanya ada sedikit penampakannya yang telah dikonfirmasi.<ref name=BirdLife>{{en}} {{cite web
| title = Invisible Rail ''Habroptila wallacii''
Baris 215 ⟶ 219:
}}</ref>
 
Persoalan terpecahkan pada bulan November 2010 ketika sebuah [[sarang]] ditemukan di atas suatu tunggul pohon yang telah membusuk, 1 meter di atas permukaan tanah dan 46 meter dari tepi hutan rawa kering di [[Taman Nasional Aketajawe-Lolobata]]. Sarangnya sedalam 15&nbsp;cm, dengan lapisan bawah yang mengandung serpihan kayu kecil di dasarnya dan selapis dedaunan kering. Kulit [[telur]]nya berwarna putih kecoklatankecokelatan, ditandai dengan warna hitam dan coklatcokelat gelap dalam berbagai ukuran berbeda. Kedua anaknya yang masih sangat muda ditutupi seluruhnya dengan [[bulu bawah]] (''down feather'') warna hitam. Paruhnya berwarna hitam dengan ujungnya berwarna putih, dan kaki-kakinya coklatcokelat bergaris-garis hitam. Matanya memiliki [[selaput pelangi]] berwarna abu-abu dan [[pupil]] yang berwarna biru. Anakan Rallidae meninggalkan sarangnya segera setelah menetas, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka menjadi anak-anak hanya selama satu atau dua hari.<ref name= bashari/>
 
== Status ==
[[Berkas:Mandar gendang - close up.jpg|jmpl|Foto ''close-up'' seekor mandar gendang jantan]]
Spesies [[burung]] dengan penyebaran dalam area geografis yang terbatas sangat rentan terhadap aktivitas [[manusia]], dan 8 dari 26 spesies burung yang hanya terdapat pada "Wilayah Burung Endemik Maluku Utara" berada dalam keadaan terancam, termasuk mandar gendang.<ref name=birdbase/> Hampir seperempat dari semua spesies burung Rallidae memiliki masalah konservasi, dan spesies pulau yang tak dapat terbang adalah yang utamanya berisiko, setidaknya 15 spesies telah [[punah]] sejak tahun 1600.<ref name=taylor56>[[#Taylor|Taylor & van Berlo (1998)]] pp. 56–61.</ref> [[Populasi]] mandar gendang diperkirakan antara 3.500-15.000 burung,<ref name=BirdLife/> sebarannya dalam area geografis yang terbatas dan populasinya yang kecil menandakan spesies ini diklasifikasikan sebagai [[spesies rentan]] menurut [[International Union for Conservation of Nature]] (IUCN).<ref name=IUCN/> Walaupun spesies ini kurang begitu dikenal, mungkin saja populasinya lebih besar pada kenyataannya dibanding perkiraan.<ref name=birdbase/>
 
Baris 243 ⟶ 246:
{{Wikispecies|Habroptila wallacii}}
* {{en}} [http://www.xeno-canto.org/species/Habroptila-wallacii?view=3 Drumming at xeno-cato]
* {{en}} [http://orientalbirdimages.org/search.php?Bird_ID=803 Six images of adult and chicks] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200709031206/http://orientalbirdimages.org/search.php?Bird_ID=803 |date=2020-07-09 }} at Oriental Bird Images
{{artikel pilihan}}
{{Taxonbar|from=Q1263163}}
 
[[Kategori:Burung Indonesia]]