Ensiklomedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
NikolasKHF (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(55 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
[[Berkas:Ensiklomedia.png|jmpl|Logo [http://Ensiklomedia.kemdikbud.go.id Ensiklomedia] Pustekkom]]
'''Ensiklomedia''' (ejaan tidak baku) merupakan permainan kata dari [[ensiklopedia]] dan [[hipermedia]] adalah layanan penyediaan sumber belajar berbasis [[video]] dilengkapi dengan beberapa [[pranala]] untuk mendukung penjelasan terhadap obyeknya. Layanan ini dibuat sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa yang dikelola oleh [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]].
== <big>Sejarah:</big> ==
Ensiklomedia dikembangkan oleh tim Pengembang Teknologi Pembelajaran berbasis Radio Televisi dan Film di Pustekkom<ref name=":0">{{Cite web|url=http://pustekkom.kemdikbud.go.id/|title=Pustekkom|website=pustekkom.kemdikbud.go.id|language=id-ID|access-date=2017-08-31|archive-date=2017-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20170830112613/http://pustekkom.kemdikbud.go.id/|dead-url=yes}}</ref> [[Kemendikbud]]. Tim ini melibatkan 3 orang Pejabat Fungsional PTP<ref name=":1">{{Cite web|url=http://jabfungptp.kemdikbud.go.id|title=Forum PTP {{!}} Pengembang Teknologi Pembelajaran|last=azep291@gmail|first=Kangmas Suprayogi,|website=jabfungptp.kemdikbud.go.id|language=en-US|access-date=2017-08-31}}</ref> Madya dan 3 orang Pejabat Fungsional PTP<ref name=":1" /> Muda serta beberapa staf di sub bidang Penyiaran dan Pengendalian di Bidang PTP berbasis Radio Televisi dan Film saat itu. <!-- Perlu diubah menjadi paragraf dan bukan poin-poin -->
* 2013: Drs Heroe Noegroho, M.I.Kom sempat memiliki gagasan tentang [[Video on demand|Video on Demand]]<ref>{{Cite web|url=http://video.kemdikbud.go.id|title=Video On Demand|website=video.kemdikbud.go.id|access-date=2017-08-31|archive-date=2017-08-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20170831222220/http://video.kemdikbud.go.id/|dead-url=yes}}</ref> untuk Televisi Edukasi<ref>{{Cite web|url=http://tve.kemdikbud.go.id|title=TV Edukasi – Televisi Pendidikan Indonesia|website=tve.kemdikbud.go.id|language=en-US|access-date=2017-08-31}}</ref> agar dibuat seperti YouTube dengan nama Edusains.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.youtube.com/|title=YouTube|access-date=2017-08-31}}</ref>
* 2014: Drs. Karnadi, MRDM. Menggagas konten sumber belajar yang mudah dibuat, dapat mengambil sumber dari media online (Youtube,<ref name=":2" /> dll) dan memiliki persediaan topik yang sangat banyak.
* 2015: [https://
* 2016: Konsep Ensiklomedia ini kemudian secara teknis
* 2017: Aplikasi berhasil dibuat dan dipublis oleh Drs. Hendro Gunarto, M.I.Kom menggunakan domain dan server kemdikbud dengan alamat [http://ensiklomedia.kemdikbud.go.id http://Ensiklomedia.kemdikbud.go.id]. [[Cetak biru]] Ensiklomedia ini disusun dalam kegiatan penyusunan Juknis, Jukfat dan Blueprint Ensiklomedia dengan melibatkan semua staf di SubBid Penyiaran dan Pengendalian PTP berbasis Radio Televisi dan Film Pustekkom<ref name=":0" />[[Kemendikbud]] pada bulan Mei 2017. Pada Tanggal 15 November 2017 Ensiklomedia secara resmi diluncurkan sebagai program Kemendikbud oleh Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran Berbasis Radio Televisi dan Film Pustekkom Kemendikbud Drs.Gatot Pramono, M.Ped dalam Seminar TIK di Grha Tama Kemendikbud Senayan, Jakarta. Pada perjalanannya Ensiklomedia mendapatkan serangan hebat dari hacker sehingga harus memperbaharui aplikasinya dari menggunakan framework YII 1.0 diganti menjadi YII 2.0.
* 2018: Ensiklomedia karena proses update menggunakan aplikasi YII kurang memuaskan maka Ensiklomedia dibangun ulang menggunakan framework Laravel dengan domain <nowiki>https://ensiklomedia.tve.kemdikbud.go.id</nowiki>.
* 2019: di awal tahun Ensiklomedia kembali mendapatkan tekanan dari Google berkaitan dengan konten yang tidak original sehingga mengakibatkan aplikasi TV Edukasi yang didalamnya terdapat fitur Ensiklomedia harus diturunkan dari Google Play. Semenjak itu Ensiklomedia terpaksa harus dinonaktifkan oleh Pustekkom Kemendikbud untuk dievaluasi dan diintegrasikan dengan fitur TV Edukasi yang layanan lainnya, dan menghasilkan layanan baru yang disebut dengan TVE-net atau TV Edukasi Berjaringan dimana setiap sekolah dapat mengunggah konten video, membuka kanal dan melakukan siaran streaming sendiri.
* 2020: TVE-net ditolak dan tidak didukung secara pembiayaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berubah nama menjadi [http://tvsekolah.id TV Sekolah]. Ada beberapa fitur yang disediakan dalam [https://tvsekolah.id TV Sekolah] yaitu Perpustakaan Diigital, Panggung Sekolah, Kelas Virtual dan Ekstrakurikuler.
* 2022: setelah peristiwa [[pandemi COVID-19]] melanda dunia maka modul-modul kelas Virtual di tvsekolah.id diambil menjadi silabus besar pembelajaran daring dengan nama Sekolah Virtual Indonesia (sekolahvirtual.id).
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Layanan publik]]
▲[https://www.youtube.com/watch?v=HmpeZhdlLF0 Dr. Purwanto, M.Pd] yang memberikan gambaran mengenai [http://pembelajaran%20saintifik pembelajaran saintifik] (2015) berupa sapi yang dibedah manjadi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan dari sisi ekonomi, misalnya susunya diolah menjadi minuman bergizi, kotorannya diolah menjadi pupuk, dan sebagainya. Pemikiran inilah yang akhirnya timbul gagasan untuk membuat sesuatu yang mirip dengan ensiklopedi tapi memiliki konten yang lebih beragam.
[[Kategori:Pendidikan]]
[[Kategori:Populer]]
▲Konsep ini kemudian secara teknis di breakdown oleh [http://id.rodovid.org/wk/Istimewa%3AChartInventory/434056 Sigit W]. berkonsultasi Drs Hendro Gunarto, M.Pd untuk membuat flowcart sampai dengan mock-up aplikasi (2016). Beberapa instrumen untuk analisis dan ujicoba disusun oleh Dr. Ika Kurniawati, M.Pd untuk dilakukan beberapa pengujian di lapangan. Dengan melibatkan beberapa siswa PKL maka prototipa aplikasi ensiklomedia berhasil dibuat dalam beberapa versi dan diujicobakan pada kegiatan "Uji Coba Prototipa Ensiklomedia" yang melibatkan beberapa guru dan siswa berhasil mendapatkan kesimpulan bahwa konten video-lah yang paling digemari oleh pemirsa. Hasil ini oleh Sigit W diserahkan kepada Drs Hendro Gunarto, M.Pd untuk ditindaklanjuti menjadi aplikasi yang jadi.
|