Surau Lubuk Bauk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Rahmatdenas memindahkan halaman Masjid Lubuk Bauk ke Surau Lubuk Bauk dengan menimpa pengalihan lama
 
(20 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image = Surau Nagari Batipuh.jpg
|image_size = 250px
|caption = Surau Lubuk Bauk, 2013
|building_name = Surau Lubuk Bauk
|location = [[NagariJorong Lubuk Bauk]], [[Batipuh Baruah, Batipuh, Tanah Datar|Kecamatan Batipuh Baruh]], [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|leadership = Wakaf
Baris 26 ⟶ 27:
'''Surau Lubuk Bauk''' atau kadang keliru disebut sebagai '''Masjid Lubuk Bauk''' terletak di [[Nagari Lubuk Bauk]], [[Batipuh Baruah, Batipuh, Tanah Datar|Kecamatan Batipuh Baruh]], [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Sumatera Barat]]. Surau ini didirikan pada 1896 memakai nama tempat berdirinya dan rampung pada 1901.<ref name="sindo"/>
 
Sebagaimana umumnya [[Surau|surau di Minangkabau]], keberadaan surau ini dikhususkan sebagai pusat pendidikan non-formal setempat. Letaknya berdampingan dengan [[Masjid Al-Ula]] yang menyelenggarakan salat jemaah, dikelilingidan rumah penduduk, danberbatasan dibatasidengan jalan raya di sebelah utara.<ref name="surau"/> Dengan material terbuat dari  jenis kayu surian, konstruksinya tidak mengalami kerusakan berarti walaupun beberapa kali dilanda gempa besar dan angin kencang.
 
Surau ini ditetapkan  sebagai cagar  budaya di bawah pengawasan [[Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala]] (BPPP) Batusangkar dan menjadi salah satu  daya tarik wisata  terkenal di Tanah Datar.<ref>[http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/public/objek/detailcb/PO2016052300006/Surau-Lubuk-Bauk Surau Lubuk Bauk di Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170827170634/http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/public/objek/detailcb/PO2016052300006/Surau-Lubuk-Bauk |date=2017-08-27 }}. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.</ref>
 
== Sejarah ==
Surau Lubuk Bauk merupakan surau kaum dari Suku Jambak. Tanahnya diwakafkan oleh Datuk Bandaro Panjang.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-06-05|title=Muhammadiyah dan Transformasi Surau di Minangkabau|url=https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/06/05/muhammadiyah-dan-transformasi-surau-di-minangkabau/|website=[[Suara Muhammadiyah]]|language=id-ID|access-date=2020-10-22}}</ref>
 
Sekitar tahun 1926, Buya Hamka pernah menuntut ilmu agama di surau ini kepada Syekh Harun Toboh.<ref>{{Cite book|last=Hamka|first=Prof Dr|date=2017-07-19|url=https://books.google.co.id/books?id=dIXgDwAAQBAJ&pg=PA176&dq=masjid+%22Lubuk+bauk%22&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj8-siJ1pT3AhXsH7cAHRSBCbwQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=masjid%20%22Lubuk%20bauk%22&f=false|title=FAKTA DAN KHAYAL TUANKU RAO|publisher=Republika Penerbit|isbn=978-602-0822-71-6|language=id}}</ref> Syekh Harun Toboh pada 1959 dan dimakamkan tak jauh dari surau.<ref>{{Cite web|date=2020-05-01|title=Mengenal Syeh Harun Toboh, Ulama Pejuang di Kalangan Kaum Tua|url=https://padangkita.com/mengenal-syeh-harun-toboh-ulama-pejuang-di-kalangan-kaum-tua/|website=Padangkita.com|language=id-ID|access-date=2022-04-14}}</ref>
 
== Bangunan ==
[[Berkas:Masjid Lubuak Bauak.jpg|kiri|jmpl|Surau Lubuk Bauk, 2013]]
Berdenah bujur sangkar, surau ini terbuat dari [[Toona sureni|kayu surian]] dengan luas 154 meter persegi dan tinggi 13 meter.<ref>[http://tv.kompas.com/read/2016/12/30/5265818246001/masjid.dan.surau.legendaris.di.minang "Masjid dan Surau Legendaris di Minang"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. ''Kompas''. 3 Januari 2017.</ref><ref name="sindo"/> Terdapat 30 tiang kayu penyangga berbentuk segi delapan yang menopang bangunan dan saling terhubung dengan sistem  pasak. Lantai satu memiliki denah berukuran 13 x 13 meter. Letaknya ditinggikan sekitar 1,4 meter dari permukaan tanah, membentuk kolong. Kolong bangunan ditutup membentuk lengkungan-lengkungan yang pada bagian atasnya dihiasi ukiran berpola tanaman sulur-suluran.<ref name="hasil">Hadniwati Hasibuan, dkk. 1996. ''Hasil Pemugaran dan Temuan Benda Cagar Budaya PJP I''. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 1996.</ref>
 
Mihrab dibuat menjorok ke luarkeluar berukuran 4 x 2,5 meter dinaungi atap gonjong, bentuk atap yang terdapat pada rumah gadang. Pada setiap sisi ruangan, terdapat jendela, kecuali pada mihrab.<ref name="ugm">Yulianto Sumalyo. 2006. ''Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim''. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.</ref>
 
Pintu masuk terletak di timur sejajar dengan mihrab. Di atas pintu (ambang pintu) terdapat tulisan [[basmalah]] yang dibuat dengan teknik ukir dan di belakangnya ditutup dengan bilah papan. Pada sebelah kanan pintu, terdapat tangga yang mengubungkan ke lantai dua. Lantai ini berdenah 10 × 7,50 meter. Di tengah-tengah ruangan lantai dua, terdapat tiang dengan tangga melingkar untuk ke lantai tiga, yang memiliki denah lebih sempit berukuran 3,50 × 3,50 meter.<ref name="ugm"/>
 
Berada di pinggir jalan raya Batusangkar—Padang, bangunan surau terletak lebih rendah sekitar 1 meter dari jalan raya. Dalam kompleks bangunan, terdapat tiga kolam atau disebut luhak dalam bahasa setempat yang dulunya difungsikan untuk wudu.<ref name="ugm"/> Selain itu, terdapat bangunan mirip [[rangkiang]] yang digunakan untuk menaruh beduk.
 
=== Atap ===
Baris 45 ⟶ 51:
Atap bangunan terbuat dari seng, bersusun tiga. Tingkat pertama dan kedua berbentuk limas dengan permukaan cekung, sedangkan tingkat ketiga berupa atap berdenah silang dengan gonjong di empat sisinya. Terdapat semacam baluster di antara atap lantai satu dan lantai dua.<ref name="ugm"/>
 
Pada bagian puncak, terdapat elemen berupa semacam gardu, berdenah segi delapan berdinding kayu dengan jendela-jendela semu yang diberi kaca di setiap sisinya. Struktur ini berfungsi sebagai minaret, yang dapat dinaiki melalui tangga spiral di lantai dua. Atap mineret dibuat bersusun membentuk kerucut dengan bentuk susunan buah labu dihiasi kelopak daun mirip ''padmanaba'' pada bangunan Hindu. Eksterior berupa [[ukiran MinangMinan]]<nowiki/>g melekat pada dinding minaret berupa pola tumbuhan pakis yang didominasi wamawarna merah, kuning, dan hijau.<ref name="ugm"/><ref name="sindo">Wahyu Sikumbang (31 Juli 2017). [https://daerah.sindonews.com/read/1225438/29/surau-lubuk-bauk-tempat-buya-hamka-menimba-ilmu-1501425564 "Surau Lubuk Bauk, Tempat Buya Hamka Menimba Ilmu"]. ''SINDOnews''.</ref><ref>[http://www.kabanews.com/surau-unik-ini-harumkan-nama-batipuh/ "Surau Unik Ini Harumkan Nama Batipuh"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170827173057/http://www.kabanews.com/surau-unik-ini-harumkan-nama-batipuh/ |date=2017-08-27 }}. ''KabaNews.com''. 18 Mei 2016.</ref><ref>{{Cite journal|last=Armin|first=Aditya|last2=Awerman|first2=Awerman|last3=Akmal|first3=Akmal|date=2021-02-01|title=ORNAMENTASI SURAU TUO NAGARI LUBUAK BAUAK YANG DIPENGARUHI SIMBOL KEBUDAYAAN LAIN|url=https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/ikonik/article/view/864|journal=IKONIK : Jurnal Seni dan Desain|language=id|volume=3|issue=1|pages=11–17|doi=10.51804/ijsd.v3i1.864|issn=2685-4260}}</ref>
 
== Penggunaan ==
Di Minangkabau, masjid merupakan salah satu syarat berdirinya permukiamanpermukiman atau [[nagari, sementara]]. setiapSetiap suku yang menghuni nagari biasanya memiliki surau. Oleh sebab itu, banyak masjid dan surau di Minangkabau yang letaknya berdampingan. Keberadaan surau umumnya dikhususkan sebagai pusat pendidikan non-formal.<ref name="surau">Ibnu Nasir (2 Juni 2017). [http://www.palanta.id/2017/06/surau-lubuk-bauk.html "Surau Lubuk Bauk"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170827174115/http://www.palanta.id/2017/06/surau-lubuk-bauk.html |date=2017-08-27 }}. ''Palanta.id''. </ref>
 
BerdiriSurau Lubuk Bauk berdiri berdampingan dengan Masjidil Ula yang didirikan padasekitar 1898,tahun Surau1980. LubukSaat Baukini, digunakanpemakaian surau terbatas untuk tempat belajar mengaji anak-anak atau tempat pertemuan bagi masyarakat setempat. Di ruang mengaji, terdapat sejumlah papan panjang (reha) yang ditata melingkar menghadap ke papan tulis.<ref name="sindo" />
 
=== Referensi ===
{{reflist}}