Sanur Village Festival: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mario P. Manalu (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Sanur Village Festival (SVF) adalah pesta rakyat tahunan yang diselanggarakan oleh Yayasan Pembangunan Sanur (YPS). Tahun ini SVF diselenggarakan untuk yang ke-12 kali...'
Tag: tanpa wikifikasi [ * ]
 
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(21 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox recurring event
Sanur Village Festival (SVF) adalah pesta rakyat tahunan yang diselanggarakan oleh Yayasan Pembangunan Sanur (YPS). Tahun ini SVF diselenggarakan untuk yang ke-12 kali dengan tema “The New Spirit of Heritage”. Menurut ketua YPS, Ida Bagus Sidharta, dalam penyelenggaraan selama 5 hari (9-13 Agustus) SVF 2017 berhasil menarik sekitar 100.000 pengunjung dengan total transaksi sekitar Rp. 45 miliar.
| name = Sanur Village Festival
| native_name = Festival Desa Sanur
| logo = <!--Logo dimulai dengan kata ''Berkas'', misalnya: "[[Berkas:Filename.ext]]"-->
| logo_caption =
| image = Parade Budaya SVF 2017.jpg
| imagesize = 250px<!--Jangan dimulai dengan kata "Berkas:" bila ingin menampilkan foto-->
| caption = Parade Budaya Sanur Village Festival 2017
| date = setiap bulan Agustus
| begins =
| ends =
| prev = 2019
| next = 2022
| frequency = setiap tahun
| location = [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar]]
| years_active = 15 tahun
| first = 2005<!--"founded=" juga bisa dipakai-->
| last = 2019
| participants =
| attendance = 100.000 (2017)
| genre =
| budget =
| patron =
| organised = Yayasan Pembangunan Sanur<!--"organized=" juga bisa dipakai-->
| people =
| member =
| website = {{URL|www.sanurvillagefestival.com}}
| footnotes =
}}
'''Sanur Village Festival''' ('''SVF''') (atau '''Festival Desa Sanur''') adalah pesta rakyat tahunan yang diselanggarakan oleh Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) yang berlokasi di Pantai Matahari Terbit Sanur.<ref>Suasta Putu, "The Spirit of Heritage in Sanur" dalam http://indonesiathroughstamps.com/the-spirit-of-heritage-in-sanur/ {{Webarchive|url= https://web.archive.org/web/20170830104230/http://indonesiathroughstamps.com/the-spirit-of-heritage-in-sanur/ |date= 2017-08-30}}</ref>
 
Pada 2017, Sanur Village Festival diselenggarakan untuk yang ke-12 kali dengan tema “The New Spirit of Heritage". Menurut ketua YPS, Ida Bagus Sidharta, dalam penyelenggaraan selama 5 hari (9-13 Agustus) SVF 2017 berhasil menarik sekitar 100.000 pengunjung dengan total transaksi sekitar 45 miliar rupiah.<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Sanur Village Festival 2017 generates billions of income|url=https://www.thejakartapost.com/travel/2017/08/15/sanur-village-festival-2017-generates-billions-of-income.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-11-26}}</ref>
Sejarah Singkat
Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) didirikan pada tahun 1965 oleh sekitar 22 orang tokoh yang peduli dengan perkembangan Sanur. Pada saat itu Sanur tercatat sebagai salah satu kawasan pariwisata dengan perkembangan paling pesat di Bali. Perkembangan pariwisata sering menyimbulkan gesekan-gesekan di tengah masyarakat baik bermotif ekonomi maupun sosio-kultural (perbenturan antara pola hidup modern dengan pola tradisional). Kenyataan tersebut mendorong para pendiri YPS untuk menyediakan wadah yang dapat menjembatani kepetingan warga dengan pelaku industri pariwisata dan segenap pihak yang memiliki kepentingan di Sanur. YPS menjadi wadah penyelesaian aneka permasalahan seperti isu keamanan, kebersihan lingkungan, pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
YPS berprinsip, perkembangan industri pariwisata di Sanur mesti dibarengi dengan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan pelestarian lingkungan, tradisi serta budaya. Karena itu YPS menyelenggarkan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterlibatan warga sekitar dalam kegiatan pariwisata. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Sanur Village Festival yang mulai diselenggarkan pada tahun 2006.
Ragam Kegiatan
SVF merupakan gabungan dari beberapa kegiatan berskala besar menyangkut festival makanan, pameran ekonomi kreatif, berbagai kontes dan lomba, atraksi seni budaya, musik, serta berbagai jenis kegiatan ramah lingkungan.
Berikut beberapa kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun dalam SVF:
Festival layang-layang
Sanur dikenal dengan tradisi layang-layang. Ini sebagaiwujud kegembiraan masyarakat atas musim panen sertadidukung musim angin yang mendukung. Karena itu, masyarakat Sanur selalu mengibarkan layang-layang di angkasa.Keberadaan acara ini sekaligus sebagai identitas dari DesaSanur. Festival layang-layang selalu mendapatkanrespon yang sangat luar biasa bagi penghobi layanglayang, baikdari tingkat Bali, nasional, maupun internasional.
 
Pada 2018, Sanur Village Festival digelar untuk ke-13 kali pada 22-26 Agustus dengan tema "Mandara Giri" yang berarti lingkaran dan gunung sebagai tempat sakral bagi umat Hindu Bali.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Gunung Agung Jadi Inspirasi Sanur Village Festival 2018|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180721175903-269-315977/gunung-agung-jadi-inspirasi-sanur-village-festival-2018|website=gaya hidup|language=id-ID|access-date=2022-04-13}}</ref>
Peserta tidakhanya berasal dari Bali dan nasional, juga hadir dariluar negeri, seperti Swedia, Australia, Cina, Korea, India, Taiwan, Thailand,Malaysia, dan Singapura.
Sanur kreatif ekspo
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pelaku usahakecil menengah memperkenalkan produk kreatifnya.Beragam produk kreatif bisa dilihat oleh pengunjungdan berpotensi besar untuk transaksi langsung. Ajangini belakang juga menarik pemerintah daerah dari luarBali untuk bergabung karena mengganggap Bali sebagaipintu gerbang untuk mengenalkan produk mereka.
Parade budaya
Parade budaya merupakan pawai yang menampilkanpotensi seni dan budaya dari seluruh banjar di kawasanSanur. Selain itu, juga diikuti perusahaan, institusi, danlembaga yang beroperasi di daerah Sanur. Merekaberlomba menampilkan suguhan terbaik untukmengikuti karnaval ini.
 
Pada 2019, Sanur Village Festival diselenggarakan untuk ke-14 kali pada 21-25 Agustus dengan mengusung tema "Dharmaning Gesing", yang berarti pengagungan bambu, yang mencerminkan apresiasi masyarakat Bali terhadap peran bambu dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{Cite web|title=Dharmaning Gesing; Sanur Village Festival 2019 |url= http://sanurvillagefestival.com/en/|website=sanurvillagefestival.com|access-date=2022-04-13}}</ref>
Parade budaya biasanya disemarakkan pula denganragam garapan seni tradisi maupun modern. Pesertapawai sangat antusias memamerkan kreativitas menghiasmobil, menciptakan koreografer, bale ganjur, marchingband, dan tetabuhan lainnya. Tampak pula kelihaian ibu-ibumembawa gebokan, atraksi muda-mudi dari banjarserta perwakilan industri pariwisata di Sanur.
 
== Sejarah Singkat ==
Wisatawan mancanegara tidak ketinggalanmengapresiasi. Wisatawan dan ekspatriat ambil bagianturut serta dalam pawai, mengenakan busana adat Balimenyatu bersama mesyarakat Sanur. Para wisatawanyang menunggu pawai atau sedang melintas di jalantempat berlangsungnya pawai terlihat sangat takjub.
[[Berkas:Ida Bagus Sidharta.jpg|al=Ida Bagus Sidharta, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur|jmpl|250px|Ida Bagus Sidharta, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur]]
Jukung competition
Sanur sebagai daerah pantai memiliki ritme gerakkehidupan masyarakatnya sebagai masyarakat nelayan.Identitas desa nelayan bagi Desa Sanur ditunjukkandengan tidak surutnya kegiatan nelayan meski PantaiSanur telah dikitari oleh hotel-hotel berbintang sebagaibagian dari perkembangan pariwisata di Sanur. Identitasyang sangat menonjol yaitu ditandai dengan jukungperahu tradisional Desa Sanur.
 
Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) didirikan pada tahun 1965 oleh sekitar 22 orang tokoh yang peduli dengan perkembangan [[Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar|desa Sanur]].<ref>{{Cite web |url=http://jejakmantra.blogspot.co.id/2012/07/yayasan-pembangunan-sanur-pilar-budaya.html |title="Yayasan Pembangunan Sanur - Pilar Budaya Berkelanjutan" |access-date=2017-08-30 |archive-date=2017-08-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170830103931/http://jejakmantra.blogspot.co.id/2012/07/yayasan-pembangunan-sanur-pilar-budaya.html |dead-url=yes }}</ref> Pada saat itu, Sanur tercatat sebagai salah satu kawasan pariwisata dengan perkembangan paling pesat di Bali.<ref>Lih. Pichard Misel, Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Jakarta: Gramedia, 2006. Hal. 24-28</ref> Perkembangan pariwisata menimbulkan gesekan di tengah masyarakat baik bermotif ekonomi maupun sosio-kultural (perbenturan antara pola hidup modern dengan pola tradisional). Kenyataan tersebut mendorong para pendiri YPS untuk menyediakan wadah yang dapat menjembatani kepetingan warga dengan pelaku industri pariwisata dan segenap pihak yang memiliki kepentingan di Sanur. YPS menjadi wadah penyelesaian aneka permasalahan seperti isu keamanan, kebersihan lingkungan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Jukung Sanur memiliki kekhasan yang sangatberbeda dengan daerah lain, baik warna, desain,dan bentuknya yang sangat menawan. Bagimasyarakat Sanur,jukung memiliki arti yang sangat besar, yaitusebagai identitas kampung nelayan dan desa pariwisata,sebagai desa pariwisata jukung telah beralih fungsisebagai sarana mengantarkan tamu untuk menikmatipanorama pantai serta keindahan bawah laut Sanur.
Aksi untuk bumi
Menjaga keseimbangan alam dan terus melakukantindakan yang terpuji bagi bumi adalah upaya terpaduyang terus dilakukan oleh warga Sanur. Ini adalahrespon atas berbagai masalah lingkungan di antaranyakerusakan kawasan bakau, kehancuran terumbu karangyang mengakibatkan abrasi. Kegiatan yang dilakukandi antaranya menanam pohon, penanaman terumbukarang, dan pelepasan tukik.
Dialog budaya
Dialog budaya untuk membangkitkan tradisi intelektualmelalui diskusi tentang berbagai persoalan aktual darisudut pandang budaya. Kegiatan ini tidak bisa dilepaskandari proses pemikian intelektual masyarakat sehinggadialog budaya setidaknya telah mampu menggali
pemikiran kearifan lokal di tengah keglobalan masa kini.
 
YPS berprinsip, perkembangan industri pariwisata di Sanur harus dibarengi dengan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan pelestarian lingkungan, tradisi serta budaya. Karena itu, YPS menyelenggarkan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterlibatan warga sekitar dalam kegiatan pariwisata. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah ''Sanur Village Festival'' (Festival Desa Sanur) yang digagas sejak tahun 2005.<ref>{{Cite web|title=About {{!}} Dharmaning Gesing {{!}} Sanur Village Festival 2019|url=http://www.sanurvillagefestival.com/id/about/|website=www.sanurvillagefestival.com|access-date=2020-11-26}}</ref>
Dialog budaya ini dilaksanakan secara terbukabagi masyarakat luas dari berbagai elemen. Hasil dialogselanjutnya dipublikasikan melalui pemberitaan media.Melalui dialog budaya diharapkan dapat memberikanpemahaman yang luas kepada khalayak sertamenjadi masukan berharga bagi berbagai pemangkukepentingan. Topiknya sesuai dengan berbagai kebutuhandan isu yang sedang berkembang.
Sanur Run
Perkembangan olah raga lari bukan semata mencarisehat belaka, lari kini sudah menjadi bagian dari gayahidup. Munculnya perkumpulan pelari individu, fun,maupun profesional membuktikan olah raga ini menjadibagian olah raga yang memasyarakat sejak dulu.
 
== Ragam Kegiatan ==
Sanur Run melibatkan wisatawan, komunitas pelari,masyarakat umum, dan siswa-siswi sekolah dikemasmenjadi sebuah kegiatan yang menyentuh pariwisataSanur. Kegiatan ini dapat menggandeng wisatawan danpenggemar olah raga untuk semakin memperkenalkandestinasi pariwisata Sanur. Ada tiga kategori yangdipertandingkan, yaitu anak, 5 km, dan 10 km.
SVF merupakan gabungan dari beberapa kegiatan berskala besar menyangkut festival makanan, pameran ekonomi kreatif, berbagai kontes dan lomba, atraksi seni budaya, musik, serta berbagai jenis kegiatan ramah lingkungan. Berikut beberapa kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun dalam SVF:
Music and art performance
Beragam genre musik akan tampil menyejukkan pancaindra dengan alunan musik sekaligus mengantartenggelamnya sang surya yang berlanjut pada malamsejuk tiupan angin pantai. Jazz, reggae, pop, popBali, blues, musikalisasi puisi sampai alunan gamelantradisional, dan sesekali berdialog dengan musikkontemporer.
 
* Festival Layang-Layang
Pertunjukan seni dengan mengusung pada kekuatanjati diri Desa Sanur dengan tetap tegas pada dasar tradisimaka tari-tarian Bali dengan iringan gamelan hadirsebagai penciri seni pertunjukan yang akan ditampilkan.Seiman tari di Desa Sanur akan tampil dengan garapan
Sanur terkenal dengan tradisi layang-layang. Tradisi ini awalnya merupakan wujud kegembiraan masyarakat atas musim panen. Dalam perkembangannya Sanur kemudian menjadi salah satu tempat favorit untuk lomba layang-layang karena didukung topografi daerah pantai dengan lalu lintas angin yang kondusif untuk menerbangkan layang-layang. Selain peserta lokal (Bali dan daerah lain), festival layang-layang Sanur juga diikuti para peserta dari berbagai negara seperti seperti Swedia, Australia, Cina, Korea, India, Taiwan, Thailand,Malaysia, dan Singapura.
 
* ''Sanur Creative Expo''
Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil menengah memperkenalkan produk kreatifnya. Beragam produk kreatif disuguhkan kepada para pengunjung yang dapat melakukan transaksi di tempat. Kegiatan ini dalam perkembangannya mendapat perhatian pemerintah dari luar Bali yang kemudian bergabung karena mengganggap Bali sebagai pintu gerbang untuk mengenalkan produk dari daerah mereka.
 
* Parade Budaya
Parade budaya merupakan pawai yang menampilkan potensi seni dan budaya dari seluruh banjar di kawasan Sanur. Selain itu, juga diikuti perusahaan, institusi, danlembaga yang beroperasi di daerah Sanur. Merekaberlomba menampilkan suguhan terbaik untukmengikuti karnaval ini. Parade budaya biasanya disemarakkan dengan berbagai garapan seni tradisi maupun modern.
 
* ''Jukung Competition''
Sanur Jukung Competition bertujuan untuk melestarikan identitas yang merupakan kampung nelayan. Dalam perkembangan industri pariwisata Jukung di Sanur lebih banyak berfungsi sebagai sarana mengantar tamu daripada sarana untuk menangkap ikan (nelayan). Melalui kegiatan ini generasi muda Sanur akan diingatkan akan asal usul mereka sebagai keturuan masyarakat maritim.
 
* Dialog budaya
Dialog budaya untuk membangkitkan tradisi intelektual melalui diskusi tentang berbagai persoalan aktual dari sudut pandang budaya. Kegiatan dimaksudkan untuk menggali
pemikiran kearifan lokal di tengah keglobalan masa kini. Dialog budaya ini dilaksanakan secara terbuka bagi masyarakat luas dari berbagai elemen. Hasil dialog selanjutnya dipublikasikan melalui pemberitaan media.Melalui dialog budaya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang luas kepada khalayak serta menjadi masukan berharga bagi berbagai pemangkukepentingan. Topiknya sesuai dengan berbagai kebutuhandan isu yang sedang berkembang.
 
* ''Sanur Run''
Sanur Run melibatkan wisatawan, komunitas pelari,masyarakat umum, dan siswa-siswi sekolah dikemasmenjadi sebuah kegiatan yang menyentuh pariwisata Sanur. Kegiatan ini dapat menggandeng wisatawan dan penggemar olahraga untuk semakin memperkenalkan destinasi pariwisata Sanur. Ada tiga kategori yangdipertandingkan, yaitu anak, 5 km, dan 10 km.
 
* ''Sanur Village Cycling Tour''
Kegiatan ini banyak diminati wisatawan yang tertarik untuk mengenal Sanur lebih dekat. Sambil bersepeda peserta dapat menikmati aktivitas nelayan,warga, dan keindahan pantai.
 
* Aksi untuk Bumi
Kegiatan ini melibatkan para aktivisi lingkungan untuk membangun kesadaran masyarakat dan segenap pemangku kepentingan di Sanur akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan biasanya diisi dengan penanaman pohon, pelepasan penyu, perawatan terumbu karang dan berbagai kegiatan lain yang mengusung semangat pelestarian lingkungan.
 
* ''Music and Art Performance''
Beragam genre musik ditampilkan seperti Jazz, reggae, pop, popBali, blues, musikalisasi puisi sampai alunan gamelan tradisional, dan sesekali berdialog dengan musikkontemporer. Pertunjukan seni mengusung semangat kekuatanjati diri Desa Sanur dengan tetap tegas pada dasar tradisi. Karena itu acara ini selalu dimeriahkan dengan iringan gamelan dan tari Desa Sanur dengan garapan
musik dan koreografi yang berbeda dari setiaptampilannya.
Kontes fotografi
Di samping kompetisi layang-layang dalam InternationalKite Festival, juga digelar kompetisi fotografi yang jugabertaraf internasional. Pesertanya bisa datang dari berbagaimancenegara. Kompetisi fotografi ini sangat berarti bagipengembangan program festival layang-layang yangnantinya memberikan ruang dan kesempatan bagifotografer muda memanfaatkan momen dan bersaingdalam kompetesi ini.
 
== Referensi ==
Memiliki karunia sebagai tempat terbitnya matahariDesa Sanur memiliki panorama dengan aktivitasmasyarakatnya yang sangat berwarna. Di acara tersebut para fotografer diajakmencatat dan berbicara melalui rupa dua dimensi untukditampilkan kepada pengunjung. Karya-karya fotografimelalui kontes sekaligus menjadi catatan jurnalistik dansejarah membaca Desa Sanur dengan segala keindahandan aktivitasnya.
{{reflist}}
{{Festival di Bali}}
[[Kategori:Festival di Bali]]