Pantirejo, Gabus, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Bot: Menambah referensi, removed stub tag
 
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{desa
{{desaDK KARANGASEM
|peta =
|nama =Pantirejo
Baris 7:
|kecamatan =Gabus
|kode pos =59173
|nama pemimpin = Pasirun
Sudadi
Sumantri
Subhan
 
|luas =... km²
|penduduk =... jiwa
Baris 18 ⟶ 13:
'''Pantirejo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Gabus, Pati|Gabus]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
== GEOGRAFIGeografi ==
Desa Pantirejo terletak di jalan Pati-Purwodadi KM 7.
{{Batas USBT
|utara = Desa [[Penambuhan, Margorejo, Pati|Kosekan]]
|timur = Desa [[Sambirejo, Gabus, Pati|Sambirejo]]
|selatan = Desa [[Tlogoayu, Gabus, Pati|Tlogoayu]]
|barat = Desa [[Jambean Kidul, Margorejo, Pati|Jambean Kidul]]
}}
Antara Desa Pantirejo dengan Desa Jambean Kidul dibatasi oleh sungai yang terhubung dengan [[Sungai Juwana]].
 
== Pembagian wilayah ==
Desa Pantirejo terletak di jalan Pati-Purwodadi KM 7
Pada awalnya, Desa Pantirejo terdiri atas tiga dusun, yakni Dusun Plosomalang, Dusun Karang Asem, dan Dusun Kosekan. Dalam perkembangannya Dusun Kosekan menjadi desa tersendiri di era Bupati [[Tasiman]]. Antara Dusun Plosomalang dan Karang asem di pisahkan dengan Sungai kecil yang terhubung dengan sungai Juwana. Di sebelah Barat Desa atau pinggir desa saat ini sudah ada 3 waduk/ embung yang berfungsi macam macam, bisa untuk pengairan,bisa untuk penyimpan air saat musim kemarau dan sebenarnya bisa di kembangkan untuk pariwisata
 
== Sejarah ==
Sebelah Utara : Desa [[Penambuhan, Margorejo, Pati|Kosekan]]
Semua Masyarakat Desa Pantirejo khususnya Dukuh Plosomalang menyakini bahwa dahulu kala Dusun Plosomalang di dirikan oleh seorang tokoh yang saat ini di kenal masyarakat sebagai Mbah Buang di Makam atau petilasannya dan sering di gunakan masyarakat Plosomalang untuk melakukan Doa bersama terutama saat sedekah Bumi atau yang lainnya.
 
ada cerita lain bahwa nama lain Mbah Buang adalah Mbah sidiq, tetapi semua itu belum di verifikasi dengan jelas, dari tutur masyarakat sampai sekarang hanya menyebut mbah buang saja, dan untuk nama aslinya memang belum ada yang bisa menjelaskan.
Sebelah Timur : Desa [[Sambirejo, Gabus, Pati|Sambirejo]]
 
Asal Mula nama Plosomalang di yakini dua kata Ploso dan malang.
Sebelah Selatan : Desa [[Tlogoayu, Gabus, Pati|Tlogoayu]]
 
ploso berasal dari nama pohon yang dulu banyak tumbuh di daerah tersebut dan pohon itu bernama pohon ploso atau palasa, sedangkan malang sendiri berarti melintang/ menghalangi.
Sebelah Barat : Desa [[Jambean Kidul, Margorejo, Pati|Jambean Kidul]]
 
pohon ini memang mudah roboh atau patah dahannya ketika angin kencang sehingga pohon ini bisa tumbang di mana mana termasuk di jalanan sehingga bisa mempersulit ketika ada yang melewati daerah ini.
== Pembagian Wilayah ==
Desa Pantirejo awalnya ada 3 Dusun yaitu :
 
Pada saat hari di tentukan pada acara Sedekah Bumi hampir semua warga dan perwakilan dari rumah bejalan menuju tempat petilasan Mbah Buang dengan membawa asahan ( Nasi dan lauk pauk ), dan setelah berdoa bersama Asahan di makan bareng bareng saling bertukar lauk, hal ini di lakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil penen dan adapun tukar lauk pauk ini sebagai bentuk kerukunan antar warga.
1. Dusun Plosomalang
 
=== Islam ===
2. Dusun Karang asem, dan
Islam berkembang di desa ini sejak penyebaran era Ki Ageng Ngerang dengan sebutan lain islam kejawen kemudian pada era tahun sekitar 1940 islam modern di perkenalkan oleh tokoh islam yang bernama Mbah Muhdi, beliau bukan warga asli desa pantirejo tetapi menikah dengan warga Desa pantirejo Dusun Plosomalang,pada saat itu Nahdotul Ulama berkembang di desa ini
 
beliau mengajarkan anak anak mengaji dan hampir semua pemuda atau orang tua mengaji dengan beliau, sepeninggal beliau kegiatan di teruskan oleh anak dan menantunya dan tentunya santri beliau saat itu, hingga terbentuk TPQ sirojut tholibin pada tahun 1985
3. Dusun Kosekan
 
saat ini setiap RT memiliki Mushola mushola di Dk.Plosomalang ada 5 Mushola dan Masjid Baitussalam, di Dk Karangasem ada 1 masjid dan 1 mushola
dalam perkembangannya '''Dusun Kosekan''' menjadi Desa tersendiri di Era Bupati Tasiman, di antara Dusun Plosomalang dan Karang asem di pisahkan dengan Sungai kecil yang terhubung dengan sungai Juwana
 
Di sebelah Barat Desa atau pinggir desa saat ini sudah ada waduk yang berfungsi macam macam, bisa untuk pengairan,bisa untuk penyimpan air saat musim kemarau dan sebenaranya bisa di kembangkan untuk pariwisata
 
= Sejarah Desa =
Semua Masyarakat Desa Pantirejo khususnya Dukuh Plosomalang menyakini bahwa dahulu kala Dusun Plosomalang di dirikan oleh seorang tokoh yang saat ini di kenal masyarakat sebagai Mbah Buang. di Makam atau petilasannya dan sering di gunakan masyarakat Plosomalang untuk melakukan Doa bersama terutama saat sedekah Bumi atau yang lainnya
 
Pada saat hari di tentukan pada acara Sedekah Bumi hampir semua warga dan perwakilan dari rumah bejalan menuju tempat petilasan Mbah Buang dengan membawa asahan ( Nasi dan lauk pauk ), dan setelah berdoa bersama Asahan di makan bareng bareng saling bertukar lauk, hal ini di lakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil penen dan adapun tukar lauk pauk ini sebagai bentuk kerukunan antar warga
 
== Pendidikan ==
[[Berkas: SMK,TarunaBangsa.jpeg|200px|jmpl|SMK TARUNA BANGSA Desa Pantirejo]]
 
[[Berkas: SMK,TarunaBangsa.jpeg|200px|thumb|SMK TARUNA BANGSA Desa Pantirejo]]Pendidikan Non Formal
# TPQ Sirojut Tholibin
 
1. TPQ Sirojut Tholibin
 
Pendidikan Formal
# SDN Plosomalang II
# MTS Nurul Khosiyin
# SMK TARUNA BANGSA
 
== SEJARAH ISLAMDemografi ==
Mayoritas penduduk Desa pantirejo adalah bertani,
Islam berkembang di desa ini sejak penyebaran era Ki Ageng Ngerang dengan sebutan lain islam kejawen kemudian pada era tahun sekitar 1940 islam modern di perkenalkan oleh tokoh islam yang bernama Mbah Muhdi , beliau bukan warga asli desa pantirejo tetapi menikah dengan warga Desa pantirejo Dusun Plosomalang ,pada saat itu Nahdotul Ulama berkembang di desa ini
 
beliau mengajarkan anak anak mengaji dan hampir semua pemuda atau orang tua mengaji dengan beliau , sepeninggal beliau kegiatan di teruskan oleh anak dan menantunya dan tentunya santri beliau saat itu, hingga terbentuk TPQ sirojut tholibin pada tahun 1985
 
== DEMOGRAFI ==
 
mayoritas penduduk Desa pantirejo adalah bertani,
Hasil pertanian yang sering di tanam oleh masyarakat Desa pantirejo
 
Baris 74 ⟶ 65:
2. Kacang
 
3. Jagung ,dll
 
Sudah ada beberapa industri kreatif di Desa Pantirejo untuk skala Home Industri seperti:
== Daftar Nama Kepala Desa ==
# Pembuatan Meubel
 
# Pembuatan bantal dan Kasur yang bekerja sama dengan masyarakat desa Karaban, dll
1. Mbah Sarmo
# Peternakan
 
2. Mbah Sardi ( Mbah pansiun )
 
3. Mbah Ibrahim ( Jaman sebelum Kemerdekaan )
 
4. Mbah Samsi ( mungkin Jaman Kemerdekaan )
 
5. Bpk. Pasirun
 
6. Bpk. Sudadi (1988 -2004)
 
7. Bpk. Sumantri ( 2004-2009)
 
8. Bpk. Subchan Nuntoro ( 2009-2014 )
 
9. Bpk Sumantri ( 2015 - Sekarang) menjabat yang ke dua
 
= Tokoh-Tokoh yang lahir di Desa Pantirejo =
# AKP Eddy Pujiharto (Almarhum ) Jabatan terakhir Kapolsek Bulu, Rembang
# M Ridwan Zain ( Dosen IAIN Kalijaga )
 
== INDUSTRI KREATIF ==
 
Sudah ada beberapa industri kreatif di Desa Pantirejo untuk skala Home Industri seperti ,Pembuatan Meubel yang di miliki oleh Tulus Meubel ada juga pembuatan bantal dan Kasur yang bekerja sama dengan masyarakat desa Karaban, dll
 
== POTENSI DESA ==
 
Desa pantirejo yang berada di jalur jalan Raya pati keyen memiliki potensi yang cukup bagus jika di kelola dengan baik ,di sebelah timurnya adalah Desa sambirejo jika si sepanjang jalan di dirikan area pertokokan dengan maka desa ini akan menjadi ramai
 
Di sebelah Barat desa sepanjang Dusun Plosomalang sudah di buat waduk yang rencana awal untuk pertanian, adapun sumber air utama dari waduk di atasnya ( Waduk Kedung Ombo ), jika Waduk ini di oleh dan di kembangkan dengan baik bisa memilki potensi wisata , seperti melakukan penghijaun di pinggir waduk sehingga menjadi adem dan ini juga bisa menjadi sarana penyimpanan air alami, kemudian di fasilitasi permaian air untuk anak anak atau dewasa, seperti bebekan,perahu atau yang lain
 
di sekitas Desa pantirejo khususnya Kecamatan Gabus saat ini belum ada daerah yang memiliki potensi wisata seperti itu bahkan khususnya Pati Bagian selatan, jika itu di kembangkan maka bisa menjadi pendapatan desa yang dapat mendongkrak pembangunan
 
Desa Pantirejo juga yang dalam posisi ketinggian 6 M dpi di atas laut pada saat musim kering masih dapat tumbuh rumput rumput sehingga potensi peternakan Hewan juga bisa tentu juga perlu pembenahan dalam bidang pertanian agar tanah menjadi kembali baik
 
== Pranala luar ==
{{Gabus, Pati}}
 
{{kelurahan-stub}}