Mochtar Kusumaatmadja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maula19 (bicara | kontrib)
Karir dan riwayat pendidikan
Syah7 (bicara | kontrib)
 
(94 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}
|image = Mochtar Kusumaatmadja (1978).jpg
|imagesize =
|caption =
|office = Menteri Luar Negeri Indonesia
|order = ke-12
|term_start = 29 Maret 1978
|term_end = 21 Maret 1988
Baris 13:
|successor = [[Ali Alatas]]
|office2 = Menteri Kehakiman Indonesia
|order2 = ke-16
|term_start2 = 2822 MaretJanuari 1974 1973
|term_end2 = 29 Maret 1978
|succeeding2 =
Baris 20:
|predecessor2 = [[Oemar Seno Adji]]
|successor2 = [[Mudjono]]
|office3 = Rektor Universitas Padjadjaran
|birth_date = {{Birth date and age|1929|2|17|mf=y}}
|order3 = ke-5
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Batavia]], [[Hindia Belanda]]
|death_date term_start3 = 1973
|death_placeterm_end3 = 1974
|nationalitysucceeding3 = [[Indonesia]]
|party president3 = [[Soeharto]]
|spousepredecessor3 = Prof [[R. S. Soeria = Siti HadidjahAtmadja]]
|relations successor3 = Prof [[Hindersah Wiratmaja]]
|birth_date = {{tanggal lahir|1929|2|17}}<!--use this when the person alive still: {{tanggal lahir dan umur|1929|2|17|mf=n}}-->
|children = [[Armida Alisjahbana]]
|birth_place = [[Batavia]], [[Hindia Belanda]]
Emir Kusumaatmadja
|alma_materdeath_date =S1 :{{tanggal Fakultaskematian Hukumdan UI, Jakarta (1955)umur|2021|6|6|1929|2|17}}
|death_place = [[Jakarta]], Indonesia
 
|resting_place = [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], [[Jakarta]]<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/news/read/4574949/mochtar-kusumaatmadja-akan-dimakamkan-di-tmp-kalibata|title=Mochtar Kusumaatmadja Akan Dimakamkan di TMP Kalibata|work=[[Liputan6.com]]|language=id|date=2021-06-06|access-date=2021-07-11|last=Hutabarat|first=Delvira|editor-last=Putra|editor-first=Putu Merta Surya}}</ref>
S2 : Sekolah Tinggi Hukum Yale, AS (1958)
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
 
|party = [[Partai Golongan Karya]] (–2021)
S3 : Universitas Padjadjaran, Bandung (1962)
|spouse = Siti Chadidjah<ref>{{Cite news|url=https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/selamat-jalan-ibu-hj-siti-chadijah-mochtar-kusumaatmadja/|title=Selamat Jalan Ibu Hj. Siti Chadijah Mochtar Kusuma-atmadja|newspaper=bappenas.go.id|language=id|date=2014-06-30|access-date=2021-07-11}}</ref>
 
|relations = [[Sudarsono Mangoenadikoesoemo]] (paman) <br> [[Sarwono Kusumaatmadja]] (adik) <br> [[Juwono Sudarsono]] (sepupu)
S3 : Universitas Harvard dan Universitas Chicago (1964-1966)
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3, termasuk [[Armida Alisjahbana]]
|occupation =
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Indonesia]]|[[Universitas Padjajaran]]}}
|occupation = {{hlist|[[Dosen]]|[[Politisi]]}}
|profession = [[Diplomat]]
|religion = [[Islam]]<!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
'''[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] '''Mochtar Kusumaatmadja''', SH[[Sarjana Hukum|S.H.]], LLM'''[[w:en Legum Magister|LL.M.]] ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Batavia]]|17|42|1929|[[Jakarta]]|6|6|2021}}) adalah seorang akademisi dan diplomat [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Menteri Kehakiman]] dari tahun 1974 sampai 1978 dan [[Menteri Luar Negeri Republik Indonesia|Menteri Luar Negeri]] dari tahun [[1978]] sampai [[1988]]. Selain itu ia adalah guru besar di Fakultas Hukum [[Universitas Padjadjaran]] [[Bandung]]. Definisinya tentang hukum adalah "Hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk didalamnya lembaga dan proses untuk mewujudkan hukum itu ke dalam kenyataan", dianggap paling relevan dalam menginterpretasikan hukum pada saat ini. Doktrin tersebut menjadi mahzab/prinsip yang dianut di [[Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran]] hingga saat ini.
 
Pria yang memulai karier diplomasi pada usia 29 tahun ini dikenal umum piawai dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan yang amat serius bahkan sering menegangkan. Dia cepat berpikir dan melontarkan kelakar untuk mencairkan suasana. Diplomat penggemar olahraga [[catur]] dan berkemampuan berpikir cepat namun lugas ini memang suka berkelakar. Alumni S1 [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] (1955) ini berperan banyak dalam perundingan internasional, terutama dengan negara-negara tetangga mengenai batas darat dan batas laut teritorial itu. Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan [[Kota New York|New York]] ini berperan banyak dalam konsep "[[Wawasan Nusantara]]" terutama dalam menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia.Konsep ini pada dasarnya dikembangkan setelah [[Chaerul Saleh|Chairul Saleh]] tidak senang melihat perairan Indonesia dengan mudah dilewati oleh kapal asing terutama kawasan timur Indonesia sebagai akibat dari wilayah Indonesia yang saat itu hanya 3 mil dari permukaan pantai.<ref name=":1">{{Cite web|date=2021-07-12|title=Mochtar Kusumaatmadja formulator and champion of the Archipelagic State Principle. Part I: The man who increased Indonesia’s territory by a third|url=https://observerid.com/mochtar-kusumaatmadja-formulator-and-champion-of-the-archipelagic-state-principle-part-i-the-man-who-increased-indonesias-territory-by-a-third/|website=OBSERVER|language=en-US|access-date=2023-06-13}}</ref>
Selain itu ia adalah guru besar di Fakultas Hukum [[Universitas Padjadjaran]] [[Bandung]]. Definisinya tentang hukum yang berbunyi "Hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk didalamnya lembaga dan proses untuk mewujudkan hukum itu kedalam kenyataan", dianggap paling relevan dalam menginterpretasikan hukum pada saat ini. Doktrin ini menjadi Mahzab yang dianut di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran hingga saat ini.
 
== Riwayat Hidup ==
Pria yang memulai karier diplomasi pada usia 29 tahun ini dikenal piawai dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan yang amat serius bahkan sering menegangkan. Dia cepat berpikir dan melontarkan kelakar untuk mencairkan suasana. Diplomat penggemar olahraga catur dan berkemampuan berpikir cepat namun lugas ini, memang suka berkelakar.
Ia lahir pada tanggal 17 Februari 1929 di Batavia, Jakarta dari pasangan M. Taslim Kusumaatmaja dan Sulmini Surawisastra. Ayahnya adalah seorang apoteker yang berasal dari Tasikmalaya dan masih memiliki keturunan [[Wiradadaha]], Bupati Sukapura pertama dan ibunya adalah anak dari Bajuri Surawisastra pemilik Pondok Pesantren Balerante [[Palimanan, Cirebon]].<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite web|last=DA|first=Ady Thea|title=Kisah Mochtar Kusumaatmadja, Sempat Angkat Senjata Hingga Pendiri Kantor Hukum|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/kisah-mochtar-kusumaatmadja--sempat-angkat-senjata-hingga-pendiri-kantor-hukum-lt62a08cd5703fc/|website=hukumonline.com|language=Indonesia|access-date=2023-09-17}}</ref><ref>{{Cite book|last=Kusumaatmadja|first=Sarwono|date=2020-08-17|url=https://books.google.co.id/books?id=_-X8DwAAQBAJ&hl=id&source=gbs_navlinks_s|title=Steering a Middle Course: From Activist to Secretary General of Golkar|publisher=ISEAS-Yusof Ishak Institute|isbn=978-981-4881-66-1|language=en}}</ref>
 
Pada dasarnya, Ia tidak memiliki hak untuk bersekolah di HIS (Hollands Indische School) mengingat posisi ayahnya yang hanya seorang apoteker. Akan tetapi, setelah ibunya berhasil membujuk pihak pengelola sekolah tersebut, maka Ia diizinkan bersekolah di HIS.
Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan New York, ini berperan banyak dalam konsep Wawasan Nusantara, terutama dalam menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia. Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1955), ini berperan banyak dalam perundingan internasional, terutama dengan negara-negara tetangga mengenai batas darat dan batas laut teritorial itu.
 
=== Perang Kemerdekaan ===
Tahun 1958-1961, dia telah mewakil Indonesia pada Konperensi Hukum Laut, Jenewa, Colombo, dan Tokyo. Beberapa karya tulisnya juga telah mengilhami lahirnya Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia, 1970. Dia memang seorang ahli di bidang hukum internasional. Selain memperoleh gelar S1 dari FHUI, dia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Hukum Yale (Universitas Yale) AS (1955). Kemudian, dia menekuni program doktor (S3) bidang ilmu hukum internasional di Universitas Padjadjaran ( lulus 1962).
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Ia ikut dalam batalyon tentara pelajar yang juga diikuti dengan ayahnya yang berpartisipasi sebagai sukarelawan PMI di daerah Tasikmalaya sementara keluarganya yang lain (ibunya, Sarwono, dan Ade Sudaryati) mengungsi dari Bandung hingga ke Cirebon (tempat keluarga ibunya berasal).
 
Sebelum kembali ke Cirebon pada tahun 1948, ada kisah menarik ketika keluarganya kedatangan pasukan Belanda yang hendak menawan warga yang berada di sekitar Palimanan, Cirebon. Ketika pimpinan komplotan hendak ingin membumihanguskan kawasan tersebut, Ibunya (Sulmini) mendadak berdiri dan menghardik maksud dari pimpinan batalyon tersebut dengan beralasan bahwa tindakan mereka sama saja dengan tindakan [[Jerman Nazi|Nazi]] pada [[Perang Dunia II]] yang telah usai. Dengan sedikit diplomasi, ibunya berhasil meyakinkan batalyon tersebut untuk tidak membumihanguskan serta menawan warga desa yang ada di sana.<ref name=":1" />
Dari sejak mahasiswa, terutama setelah menjadi dosen di FH Unpad Bandung, Mantan Dekan Fakultas Hukum Unpad ini telah menunjukkan ketajaman dan kecepatan berpikirnya. Ketika itu, dia dengan berani sering mengritik pemerintah, antara lain mengenai Manifesto Politik Soekarno. Akibatnya, dia pernah dipecat dari jabatan guru besar Unpad. Pemecatan itu dilakukan Presiden Soekarno melalui telegram dari Jepang (1962).
 
Ketika kembali untuk menemui keluarganya pada tahun 1948, Ia belum sadar bahwa Ia telah mempunyai adik bernama Sarwono. Dan, pada saat bertemu Sarwono Ia masih memakai pakaian tentara dengan celana pendek dan kacamata bulat bingkai hitam.<ref name=":1" />
Namun pemecatan dan ketidaksenangan Bung karno itu tidak membuatnya kehilangan jati diri. Kesempatan itu digunakan menimba ilmu di Harvard Law School (Universitas Harvard), dan Universitas Chicago, Trade of Development Research Fellowship tahun 1964-1966. Malah kemudian kariernya semakin melonjak setelah pergantian rezim dari pemerintahan Soekarno ke pemerintahan Soeharto. (Pemerintahan Soeharto memberi batasan pembagian rezim ini sebagai Orde Lama dan Orde Baru).
 
=== Kembali ke Jakarta dan berkuliah ===
Di pemerintahan Orde baru, sebelum menjabat Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III dan IV, 29 Maret 1978-19 Maret 1983 dan 19 Maret 1983-21 Maret 1988, menggantikan ‘Si Kancil’ Adam Malik, Mochtar terlebih dahulu menjabat Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II, 28 Maret 1973-29 Maret 1978. Namun tampaknya dia lebih menunjukkan kepiawian dalam jabatan Menlu dibanding Menkeh.
Setelah itu, Ia menempuh perkuliahan di Universitas Indonesia dan Universitas Nasional. Untuk mendapatkan pendapatan, Ia terkadang berkeliling dari pintu ke pintu bersama dengan pamannya, [[Sudarsono Mangoenadikoesoemo|Sudarsono]] untuk menawarkan makanan khas Cirebon, membuka bioskop misbar, berjualan valuta asing (dolar), serta menjadi penyiar radio.<ref name=":1" /><ref name=":2" /> Pada Pemilu 1955, rumahnya pernah menjadi tempat diskusi dan perdebatan mengingat posisi ayahnya yang netral (tidak memihak salah satu partai yang ada).
 
Tahun 1958-1961, dia telah mewakil Indonesia pada Konperensi Hukum Laut di [[Jenewa]], [[Kolombo|Colombo]], dan [[Tokyo]]. Beberapa karya tulisnya juga telah mengilhami lahirnya Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia tahun 1970. Dia memang seorang ahli di bidang [[hukum internasional]]. Selain memperoleh gelar S1 dari FHUI, dia melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Hukum Yale ([[Universitas Yale]]) AS (1955). Kemudian, dia menekuni program doktor (S3) bidang ilmu [[hukum internasional]] di Universitas Padjadjaran (lulus 1962).
 
=== Pencopotan gelar guru besar (profesor) ===
Dari sejak mahasiswa, terutama setelah menjadi dosen di FH Unpad Bandung, mantan Dekan Fakultas Hukum Unpad ini telah menunjukkan ketajaman dan kecepatan berpikirnya. Ketika itu, dia dengan berani sering menkritik pemerintah antara lain mengenai [[Manipol USDEK|Manifesto Politik Soekarno]]. Kritiknya antara lain "[[Jawaharlal Nehru|Nehru]] lebih berpengalaman dari Sukarno dalam soal politik luar negeri" serta [[Soekarno]] disebut sebagai, "[[Sosialisme|Sosialis]] musiman".<ref name=":0">{{Cite news|last=Mappapa|first=Pasti Liberti|title=Mochtar Kusumaatmadja, Dipecat Bung Karno - Ujung Tombak Soeharto|url=https://news.detik.com/berita/d-5595316/mochtar-kusumaatmadja-dipecat-bung-karno---ujung-tombak-soeharto|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-10-13}}</ref> Tuntutan untuk pemecatan tersebut dilakukan oleh [[Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia|GMNI]].<ref name=":0" /> Akibatnya, dia dipecat dari jabatan [[Profesor|guru besar]] Unpad. Pemecatan tersebut dilakukan oleh Presiden Soekarno melalui [[telegram]] dari Jepang a.n. Menteri Pendidikan [[Thoyib Hadiwidjaja]] (1962)<ref name=":0" />.
 
Namun pemecatan dan ketidaksenangan dari Soekarno tersebut tidak membuatnya kehilangan jati diri. Kesempatan itu digunakan dirinya untuk menimba ilmu di Harvard Law School ([[Universitas Harvard]]), dan ''Trade of Development Research Fellowship'' di [[Universitas Chicago]] pada tahun 1964-1966.<ref>{{Cite news|title=Terancam Jiwanya, Mochtar Kusuma-atmadja Dikawal Prajurit Seskoad hingga Bandara|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/14/terancam-jiwanya-mochtar-kusuma-atmadja-dikawal-prajurit-seskoad-hingga-bandara|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-10-13|last=Mahendra|first=Febby|editor-last=Burdansyah|editor-first=Cecep}}</ref> Malah, kemudian kariernya semakin melonjak setelah pergantian rezim dari [[Orde Lama|pemerintahan Soekarno]] ke [[Orde Baru|pemerintahan Soeharto]]. (Pemerintahan Soeharto memberi batasan pembagian rezim ini sebagai Orde Lama dan Orde Baru).
 
Dari peristiwa tersebut, Mochtar mendapatkan beberapa pelajaran berharga di kemudian hari antara lain mengurangi ketertarikan dengan politik serta mengubah cara komunikasi.<ref name=":0" />
 
=== Menteri era Orde Baru ===
Di masa pemerintahan Orde Baru, sebelum menjabat Menteri Luar Negeri [[Kabinet Pembangunan III]] ( 29 Maret 1978-19 Maret 1983 ) dan [[Kabinet Pembangunan IV|IV]] (19 Maret 1983-21 Maret 1988) untuk menggantikan ‘Si Kancil’ [[Adam Malik]], Ia terlebih dahulu menjabat sebagai [[Daftar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Kehakiman]] [[Kabinet Pembangunan II]], 28 Maret 1973-29 Maret 1978.
 
Di tengah kesibukannya sebagai Menlu, dia sering kali menyediakan waktu bermain catur kegemarannya, terutama pada perayaan hari-hari besar di departemen yang dipimpinnya. Bahkan pada akhir tahun 1985, ia terpilih menjadi Ketua Umum [[Persatuan Catur Seluruh Indonesia|Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi)]]. Di samping itu pada tahun 1971, Ia juga mendirikan [[Firma|kantor hukum]] bernama Mochtar Karuwin Komar (MKK),<ref>{{Cite web|url=http://www.mkklaw.net/attorneys_eng.asp?attorney_id=28|title=MKK - Attorneys|website=www.mkklaw.net|access-date=2018-11-15}}</ref> di mana kantor firma hukum yang Ia dirikan menjadi kantor firma hukum pertama di Indonesia yang memperkerjakan pengacara asing.<ref>{{Cite news|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59df52598f57a/mkk-dan-sentuhan-pertama-advokat-asing-di-indonesia|title=MKK dan Sentuhan Pertama Advokat Asing di Indonesia|newspaper=hukumonline.com|language=en|access-date=2018-11-15}}</ref> Saat ini kantor hukum tersebut dipimpin oleh anaknya yang bernama Emir Kusumaatmadja.
 
== Meninggal Dunia ==
Beliau wafat pada 6 Juni 2021. Selepas wafatnya, banyak tokoh yang mendukung penetapan dirinya sebagai pahlawan nasional Indonesia.<ref>{{Cite news|date=2021-11-10|title=Petisi Dukung Profesor Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan Nasional|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20211110/15/1464224/petisi-dukung-profesor-mochtar-kusumaatmadja-jadi-pahlawan-nasional|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2021-11-30|last=Junita|first=Nancy|editor-last=Evandio|editor-first=Akbar}}</ref><ref>{{Cite web|last=Dewiyatini|title=Mochtar Kusumaatmadja Jasamu Tak Terbahasakan, Menanti Itikad Negara Menjadikannya Pahlawan Nasional - Pikiran-Rakyat.com -|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012984016/mochtar-kusumaatmadja-jasamu-tak-terbahasakan-menanti-itikad-negara-menjadikannya-pahlawan-nasional|website=www.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2021-11-30}}</ref><ref>{{Cite web|last=Barat|first=Pemerintah Provinsi Jawa|title=Hari Pahlawan, Ridwan Kamil: Pengusulan Mochtar Kusumaatmadja Pahlawan Nasional Terus Berproses|url=https://jabarprov.go.id/index.php/news/44653/2021/11/10/Hari-Pahlawan-Ridwan-Kamil-Pengusulan-Mochtar-Kusumaatmadja-Pahlawan-Nasional-Terus-Berproses|website=jabarprov.go.id|access-date=2021-11-30}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Unpaders.id|date=2023-05-24|title=Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional|url=https://www.unpaders.id/read/2023/05/24/892/irawati-hermawan:-prof-mochtar-kusumaatmadja-sangat-layak-jadi-pahlawan-nasional|website=farahmagazine.id|language=id|access-date=2023-07-27}}</ref>
 
Atas penghargaan terhadap jasa beliau, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengubah nama [[Jembatan Pasupati|Jalan Layang Pasopati]] menjadi Jalan Layang Mochtar Kusumaatmadja.<ref>{{Cite web|last=Nawa|first=Marga Ajani|title=Keluarga Prof Mochtar Kusumaatmadja Terharu, Karena Diabadikan Menjadi Nama Jalan Layang Ikonik - Portal Majalengka - Halaman all|url=https://portalmajalengka.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-833865101/keluarga-prof-mochtar-kusumaatmadja-terharu-karena-diabadikan-menjadi-nama-jalan-layang-ikonik|website=portalmajalengka.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-10-13}}</ref>
 
== Tanda Kehormatan ==
Atas Jasa-jasanya, beliau mendapatkan berbagai tanda kehormatan kenegaraan baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1983|p=492-493}}
{| class="wikitable"
|-
! style="width:20%;"| Negara !! style="width:20%;"| Tanggal !! style="width:50%;"| Tanda Kehormatan !! style="width:5%;"| Pita Harian !! style="width:5%;"| Post Nominal
|-
| rowspan="7"| {{flagu|Indonesia}} || 6 Agustus 1974 || [[Bintang Mahaputera Adipradana]]<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003">{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021 |archive-date=2022-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |dead-url=no }}</ref> || [[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] ||
|-
| 8 Agustus 1973 || [[Bintang Mahaputera Utama]]<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003"/> || [[File:PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|70px]] ||
|-
| || [[Bintang Dharma]] || [[File:Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|70px]] ||
|-
| 17 Mei 1986 || [[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1986-05-17|title=Menerima bintang jalasena utama|url=https://majalah.tempo.co/read/album/33457/menerima-bintang-jalasena-utama|website=Tempo|language=en|access-date=2023-05-13}}</ref> || [[File:Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|70px]] ||
|-
| || [[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]] || [[File:Kartika Eka Paksi Pratama.gif|70px]] ||
|-
| || [[Satyalancana Jasadharma Angkatan Laut]] || [[File:Satyalencana Jasadharma AL.png|70px]] ||
|-
| 9 Mei 1987 || [[Satyalancana Karya Satya]] Kelas I<ref>{{Cite web|date=1987-05-09|title=Penyematan tanda penghargaan menerima satya lencana|url=https://majalah.tempo.co/read/album/29460/penyematan-tanda-penghargaanmenerima-satya-lencana|website=Tempo|language=en|access-date=2024-07-08}}</ref>|| [[File:Pita (Ribbon) Satyalencana Karya Satya.png|70px]] ||
|-
| {{flagu|Yugoslavia}} || 1975 || 1st Rank of the [[:en:Orders, decorations, and medals of the Socialist Federal Republic of Yugoslavia#Orders|Order of the Yugoslav Flag]] with Sash<ref>{{Cite web|date=2017-08-11|title=Recipient Order of Yugoslav Star|url=https://gmic.co.uk/topic/71652-recipient-order-of-yugoslav-star/|website=Gentleman's Military Interest Club|language=en-GB|access-date=2024-05-28}}</ref> || [[File:YU Order of the Yugoslav Flag with Sash (1st rank) Ribbon Bar.png|70px]] ||
|-
| {{flagu|Korea Selatan}} || 1979 || Gwanghwa Medal of the [[:en:Order of Diplomatic Service Merit|Order of Diplomatic Service Merit]] || [[File:Order of Diplomatic Service Merit (Class 2) Gwanghwa Medal ribbon.gif|70px]] ||
|-
| {{flagu|Filipina}} || 23 Januari 1980 || Grand Cross of the [[Orde Sikatuna|Order of Sikatuna]], Rank of Datu<ref>{{cite web |url=https://www.officialgazette.gov.ph/the-order-of-sikatuna/ |title=The Order of Sikatuna |work=Official Gazette of the Republic of the Philippines |access-date=14 May 2016 |archive-date=25 August 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190825092055/https://www.officialgazette.gov.ph/the-order-of-sikatuna/ |url-status=live }}</ref> <ref>{{Cite web|date=1980-01-24|title=Mochtar: Keep talking to break impasse|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19800124-1.2.15.4?qt=order,%20of,%20sikatuna&q=order%20of%20sikatuna|website=NewspaperSG|access-date=2024-11-27}}</ref>|| [[File:Order of Sikatuna - Grand Cross Ribbon.png|70px]] || GCrS
|-
| {{flagu|Thailand}} || 1982 || Knight Grand Cross (''First Class'') of the [[:en:Order of the White Elephant|Most Exalted Order of the White Elephant]]<ref>{{Cite book|last=Malaysia. Jabatan Penerangan|first=Malaysia|date=1982|url=https://www.google.co.id/books/edition/Malaysian_Digest/Zf5oQSqW6XsC?hl=id&gbpv=1&bsq=mochtar+kusumaatmadja+received+grand+cross&dq=mochtar+kusumaatmadja+received+grand+cross&printsec=frontcover|title=Malaysian Digest
Volume 13|location=Indonesia|publisher=Federal Department of Information, Malaysia|pages=8|url-status=live}}</ref> || [[File:Order of the White Elephant - 1st Class (Thailand) ribbon.svg|70px]] || KCE
|-
| {{flagu|Austria}} || 1984 || Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the [[:en:Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria#Classes|Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria]]<ref>{{Cite web|date=1984-03-17|title=Penghargaan dari austria|url=https://majalah.tempo.co/read/album/42436/penghargaan-dari-austria|website=Tempo|language=en|access-date=2024-07-01}}</ref> || [[File:AUT Honour for Services to the Republic of Austria - 2nd Class BAR.svg|70px]] ||
|-
| {{flagu|Perancis}} || 1989 || Commandeur of the National [[:en:Legion of Honour|Order of the Legion of Honour]]<ref>{{Cite web|date=2020-04-17|title=Prof. John Ario Katili|url=https://aldoluthfan.wordpress.com/2020/04/17/prof-john-ario-katili/|website=Biografi Nasional|language=en|access-date=2023-11-26}}</ref> || [[File:Commander of Legion of Honour Ribbon Bar.png|70px]] ||
|}
 
Di tengah kesibukannya sebagai Menlu, dia sering kali menyediakan waktu bermain catur kegemarannya, terutama pada perayaan hari-hari besar di departemen yang dipimpinnya. Bahkan pada akhir tahun 1985, ia terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
 
== Pendidikan ==
 
* S1Sarjana muda Fakultas HukumSosial Ekonomi Politik, [[Universitas IndonesiaNasional]], Jakarta, (19551953)
* S1 Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]], Jakarta (1955)
* S2 Sekolah Tinggi Hukum Yale, Amerika Serikat (1958)
* S3S2 FakultasSekolah Tinggi Hukum [[Universitas PadjadjaranYale|Yale]], BandungAmerika Serikat (19621958)
* S3 UniversitasFakultas Harvard &Hukum [[Universitas ChicagoPadjadjaran]], Amerika SerikatBandung (1964-19661962)
* S3 [[Universitas Chicago]], Amerika Serikat (1966)
 
== Karier ==
 
* Wakil Indonesia pada Konperensi Hukum Laut, Jenewa, Colombo, Tokyo (1958-19611958—1961)
* Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan New York
* Guru Besar dan Dekan Fakultas Hukum [[Universitas PadjajaranPadjadjaran|Universitas Padjadjaran (Unpad)]], Bandung
* Menteri Kehakiman [[Kabinet Pembangunan II]] (1973-19781973—1978)
* Menteri Luar Negeri [[Kabinet Pembangunan III]] dan [[Kabinet Pembangunan IV|IV]] (1978-19831978—1983 dan 1983-19881983—1988)
* Dekan Fakultas Hukum Unpad
* Dosen di FH Unpad Bandung
* Ketua Umum Persatuan Catur Selurug Indonesia (Percasi), 1985
 
== Pranala luarReferensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-kusumaatmadja/index.shtml Profil di Tokoh Indonesia]
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-kusumaatmadja/index.shtml Profil di Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080706061155/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-kusumaatmadja/index.shtml |date=2008-07-06 }}
* Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( ISBN : 978-602-96787-1-0 )
 
{{clr}}
Baris 89 ⟶ 145:
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi
| jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]]
| tahun = 1978–1988 = 1978—1988
| pendahulu = [[Adam Malik]]
| pengganti = [[Ali Alatas]]
}}
{{Kotak_suksesi
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Kehakiman Republik Indonesia|Menteri Kehakiman Indonesia]] |tahun = 1973–1978|pendahulu = [[Oemar Seno Adji]] |pengganti = [[Moedjono]]}}
| jabatan = [[Menteri Kehakiman Republik Indonesia|Menteri Kehakiman Indonesia]]
{{Kotak_selesai}}
| tahun = 1973—1978
| pendahulu = [[Oemar Seno Adji]]
| pengganti = [[Moedjono]]
}}
{{Kotak_selesai}}{{Kabinet Pembangunan IV}}{{Kabinet Pembangunan III}}{{Kabinet Pembangunan II}}{{Menteri Hukum dan HAM Indonesia}}{{Menteri Luar Negeri Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Kusumaatmadja, Mochtar}}
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Pengajar hukum Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Yale]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:PolitikusAlumni IndonesiaUniversitas Chicago]]
[[Kategori:TokohAlumni dariUniversitas JakartaNasional]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Intelektual Sunda]]
[[Kategori:Bangsawan Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia]]
[[Kategori:TokohPenerima SundaBintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:IntelektualPenerima SundaBintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Karya Satya]]