Djajang Nurjaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Said.iskandar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
←Mengalihkan ke Djadjang Nurdjaman
Tag: Pengalihan baru
 
(58 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Djadjang Nurdjaman]]
{{Football manager infobox
|playername = Djajang Nurjaman
|fullname = Djajang Nurjaman
|image = [[Berkas:Jajang-Nurjaman-Persib-2013.jpg|200px|Djajang Nurjaman]]
|height =
|dateofbirth = {{birth date and age|1964|10|17}}
|cityofbirth = [[Sumedang]]
|countryofbirth = [[Indonesia]]
|dateofdeath =
|cityofdeath =
|countryofdeath =
|currentclub = [[PSMS Medan]]
|position = [[gelandang]]
|youthyears =
|youthclubs =
|years = 1979–1980<br />1980–1982<br />1982–1985<br />1985–1995
|clubs = Sari Bumi Raya Bandung<br />Sari Bumi Raya Yogyakarta<br />Mercu Buana Medan<br />[[Persib Bandung]]
|clubs2 =
|clubs3 =
|clubs4 =
|clubs5 =
|clubs6 =
|caps(goals) =
|nationalyears = 1987–1997
|nationalteam = [[tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]]
|nationalcaps(goals) =
|manageryears =
|managerclubs = [[Persib Bandung]]<br />[[Pelita Jaya]]<br />[[Persib Bandung]]<br />[[PSMS Medan]]
}}<br />[[PSMS Medan]]
 
'''Djadjang Nurjaman''' ({{lahirmati|Majalengka,Jawa Barat|30|10|1964}}), akrab dipanggil Djanur, adalah pelatih kepala [[Persib Bandung]] dan juga mantan pemain [[sepak bola]] legendaris [[Indonesia]] yang terkenal pada dekade 1980-1990. Djanur merupakan salah satu pelatih terbaik di Indonesia saat ini. Ia pernah juara sebagai pemain, asisten pelatih dan pelatih
 
== Karier pemain sepak bola ==
Sebagai pemain, Djanur mengantarkan PERSIB menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986, 1989-1990 dan 1993-1994.
 
Dalam perjalanan kariernya, Djanur sempat memutuskan untuk meninggalkan PERSIB dan beralih menjadi pemain profesional yang tampil di Kompetisi Galatama. Tim yang dibelanya di Galatama adalah Sari Bumi Raya Bandung (1979-1980), Sari Bumi Raya Yogyakarta (1980-1982), Mercu Buana Medan (1982-1985).
 
Ketika Mercu Buana bubar pada pertengahan tahun 1985, Djanur memutuskan pulang kampung dan langsung diterima pelatih Nandar Iskandar sebagai anggota skuad PERSIB yang tengah berjuang di Kompetisi Perserikatan 1986.
 
Bersama [[Persib]] tentu saja ia merasakan momen yang paling berkesan dan takkan pernah dilupakannya ketika menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986. Dalam pertandingan final menghadapi Perseman Manokwari di Stadion Utama Senayan, Djanur menjadi pahlawan kemenangan lewat gol tunggal yang dicetaknya pada menit 77. Usai pertandingan, Djanur dielu-elukan puluhan ribu bobotoh. "Itulah momen yang takkan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya," kata Djadjang.
 
Musim 1990, ketika Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1990, sebuah umpan silang Djanur menjadi assist bagi gol kedua Persib yang dicetak Dede Rosadi. Persib menjadi juara setelah mengalahkan Persebaya 2-0.
 
== Karier kepelatihan ==
Sebagai pelatih, Djadjang merasakan gelar juara ketika menjadi asisten pelatih Indra M. Thohir di Liga Indonesia (LI) I/1994-1995 dan masih dipercaya hingga tahun 1996. Setelah itu ia lebih memantapkan karier kepelatihan dengan menukangi PERSIB Junior (U-23). Pada tahun 2006 lagi-lagi ia mendapat kepercayaan sebagai asisten pelatih untuk mendampingi Arcan Iurie. Setelah itu ia mengembangkan karier kepelatihan di luar PERSIB, hingga pada tahun 2012, manajemen PERSIB mempercayakan dirinya untuk menukangi tim sebagai Pelatih Kepala dalam mengarungi Indonesia Super League tahun 2013.
 
Kembalinya ke PERSIB seolah mengulang romantisme juara dengan rekan-rekannya di Liga Indonesia I. Namun kali ini ia menjadi pelatih kepala, "abah" Indra Thohir sebagai Direktur Teknik, dan juga ia dibantu oleh trio mantan pemain yang mengantarkan PERSIB juara LI I, yaitu Anwar Sanusi, Asep Soemantri, dan Sutiono Lamso sebagai asisten pelatih. Hasilnya tidak mengecewakan, di ajang turnamen pra musim Celebes Cup yang digelar di kota Bandung, Djadjang mempersembahkan tropi juara setelah di final mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0.
 
Musim selanjutnya (2014) Djadjang masih didaulat sebagai pelatih kepala, kali ini ia mengajak Herrie Setiawan, Asep Soemantri dan Anwar Sanusi sebagai asisten pelatih.Pada Musim ini,Djadjang Nurdjaman berhasil membawa Persib menjadi juara isl 2014.Djadjang juga mencetak sebuah rekor,yaitu mengantarkan Persib menjadi juara liga sebagai pemain,asisten pelatih, dan pelatih kepala
 
Musim 2015 Djajang menjalani musim ketiga bersama Persib. Di QNBL 2015 Djajang berhasil meraih 2 kemenangan dari 2 pertandingan sebelum liga dihentikan karena PSSI dibekukan oleh FIFA. Di kompetisi AFC Cup Djajang berhasil membawa Persib lolos ke babak 16 besar,Di [[AFC cup]] langkah persib terhenti di 16 besar karena kalah 0-2 dari [[Hanoi T&T]] .
 
Satu tropi kembali Djajang sumbangkan untuk Persib pada tahun 2015. Persib dipimpinnya menjadi juara [[Piala Presiden 2015]]. setelah 20 tahun akhirnya Djajang kembali ke Stadion GBK, sebagai pelatih Djajang berhasil meraih gelar Juara mengalahkan Sriwijaya FC 2-0.
 
2017 Djajang resmi mundur dari Persib Bandung dan akhirnya resmi dikontrak oleh klub Raksasa lainnya yaitu PSMS Medan.
PSMS mengontrak Djajang setelah sukses lolos ke babak 16 besar Liga 2.
 
== Referensi ==
http://www.persibhistory.com
http://stadionsiliwangi.com/?p=509
{{reflist}}
 
{{start box}}
{{succession box
|title=Pelatih Persib
|before=[[Robby Darwis]]
|after=[[Dejan Antonic]]
|years=2012-2015
}}
{{end box}}
 
{{Pelatih Persib Bandung}}
{{Pemain Sepak bola Legendaris Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Nurjaman, Djajang}}
[[Kategori:Pelatih sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain Persib Bandung]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]
[[Kategori:Pelatih Persib Bandung]]