Satyaki: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
Menghapus Satyaki_enters_Kauravas_army_and_Battle_with_soldiers.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Jameslwoodward; alasan: https://commons.wikimedia.o |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image =
| Caption = Satyaki sebagai kesatria ulung dari pihak Pandawa.
| Nama = Satyaki
| Devanagari = सात्यकि
| Nama_lain = Yuyudana<br/>Bimakunthing<br/>Wresniwira<br/>Tambakyuda<br/>Singamulangjaya<br/>Padmanegara<br/>Warsiniputra
| Tempat = [[kerajaan Dwaraka]]
| Tokoh = ''Mahabharata''
Baris 17:
== Keluarga ==
Dalam kitab ''[[Mahabharata]]'' dikisahkan bahwa Satyaki adalah seorang kesatria [[Yadawa]], putra [[Satyaka]]. Kakeknya ialah Sini, seorang pemuka keluarga [[Wresni]] (Warsneya). Sini melamar [[Dewaki]] sebagai istri [[Basudewa]]. Dalam peristiwa itu ia harus bersaing dengan [[Somadata]], keturunan [[Bahlika (Mahabharata)|Bahlika]] dari [[Hastinapura]].
Menurut versi pewayangan [[Jawa]], Satyaki adalah putra [[Satyajit]], Raja Lesanpura, dengan Warsini. Ia memiliki adik perempuan bernama Satyaboma ([[Satyabama]]). Satyajit merupakan adik termuda [[Basudewa]] dan [[Kunti]]. Dengan kata lain, Satyaki adalah adik sepupu Kresna dan para [[Pandawa]]. Di samping itu, [[Satyajit]] merupakan nama lain dari [[Ugrasena]].
Menurut ''Mahabharata'', Satyajit dan Ugrasena adalah dua orang tokoh yang berbeda. Satyajit merupakan panglima [[Kerajaan Pancala]], sedangkan Ugrasena adalah raja bangsa [[Yadawa]] di [[Mathura]]. Di samping itu, ayah Satyabama bernama Satrajit, sedangkan adik Kunti bernama Purujit.
Pewayangan Jawa menggabungkan tokoh Ugrasena, Satyajit, Satrajit, dan Purujit menjadi satu tokoh saja, yaitu Satyajit dari Lesanpura. Sementara itu, tokoh [[Satyaka]] dalam pewayangan Jawa bukanlah ayah Satyaki, melainkan nama putra Satyaboma. Dengan kata lain, Satyaka versi Jawa adalah keponakan Satyaki.
== Kelahiran ==
[[Berkas:Satyaki-kl.jpg|
Versi pewayangan [[Jawa]] mengisahkan ketika Warsini mengandung, ia mengidam ingin bertamasya menunggang macan putih. Satyajit mendatangkan para keponakannya, yaitu [[Kresna]], [[Baladewa]] dan para [[Pandawa]] untuk ikut membantu. Ternyata yang berhasil menangkap macan putih idaman Warsini adalah Kresna. Namun, macan putih tersebut penjelmaan Singamulangjaya, patih Kerajaan Swalabumi yang diutus rajanya, yaitu Prabu Satyasa untuk menculik Warsini. Singamulangjaya segera membawa Warsini kabur begitu naik ke punggungnya.
Kresna yang dicurigai Satyajit segera mengejar Singamulangjaya. Di tengah jalan, Singamulangjaya mencoba mengeluarkan isi kandungan Warsini. Lahirlah seorang bayi yang bukannya mati,
Warsini memberi nama putranya yang sudah dewasa dalam waktu singkat itu dengan nama Satyaki. Kresna pun menemukan mereka berdua. Bersama mereka menyerang dan membunuh Satyasa sebagai sumber masalah. Satyaki kemudian menduduki Kerajaan Swalabumi sebagai daerah kekuasaannya.
Baris 44:
== Peran dalam Baratayuda ==
[[Berkas:Krishna as Envoy.jpg|
Dalam perang [[Baratayuda]] yang meletus di [[Kuruksetra]], Satyaki memihak para [[Pandawa]]. Ia bahkan dipercaya memimpin salah satu di antara tujuh ''[[aksohini]]'' pasukan Pandawa.
Baris 56:
== Kematian ==
Kematian Satyaki terdapat dalam ''[[Mahabharata]]'' bagian ke-16 berjudul ''[[Mausalaparwa]]''. Dikisahkan selang 36 tahun setelah [[Perang di Kurukshetra|pertempuran di Kurukshetra]] berakhir, seluruh klan bangsa [[
Akibatnya, mereka pun berpesta mabuk-mabukan. Dalam keadaan tidak sadar, Satyaki mengejek [[Kretawarma]] yang dulu memihak [[Korawa]] sebagai pengecut karena menyerang perkemahan [[Pandawa]] pada waktu malam. Sebaliknya, Kretawarma juga mengejek Satyaki yang membunuh Burisrawa secara licik.
Satyaki yang sudah sangat mabuk segera membunuh Kretawarma. Akibatnya, orang-orang pun terbagi menjadi dua,sebagian membela Satyaki, sebagian membela Kretawarma. Mereka semua akhirnya saling bunuh dan semua tumpas.
== Silsilah ==
{{keluarga Kresna}}
== Lihat pula ==
|