Gangguan kepribadian ambang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Borderline personality disorder" |
Rescuing 8 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(42 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox medical condition
| name = Gangguan kepribadian ambang
| image = Edvard Munch - The Brooch. Eva Mudocci - Google Art Project.jpg
| image_size = 240px
| caption = Idealisasi dan devaluasi yang terlihat pada ''The Brooch. Eva Mudocci'' karya Edvard Munch (1903)
| field = [[Psikiatri]]
| symptoms = Ketidakstabilan hubungan personal, citra diri dan emosi, impulsivitas, perilaku bunuh diri dan menyakiti diri sendiri, ketakutan untuk ditinggalkan, perasaan hampa yang kronis, emosi yang meletup-letup, disosiasi
| complications = [[Bunuh diri]]
| onset = Awal usia dewasa
| duration = Jangka panjang
| causes = Belum jelas
| risks = Riwayat keluarga, trauma psikologis, kekerasan pada masa anak-anak
| diagnosis = Berdasarkan gejala yang ditemukan
| treatment = Terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis
}}
'''Gangguan kepribadian ambang''' ({{lang-en|borderline personality disorder}}, disingkat BPD) merupakan [[gangguan kepribadian]] yang umumnya ditandai dengan pola emosi yang tidak stabil, hubungan yang tidak stabil, citra diri yang berubah-ubah, dan reaksi emosi yang intens.<ref>{{Cite web|title=Borderline Personality Disorder|url=https://www.nimh.nih.gov/health/topics/borderline-personality-disorder|website=National Institute of Mental Health|language=en|access-date=17 Maret 2022|archive-date=2014-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20140515150752/https://www.nimh.nih.gov/health/topics/borderline-personality-disorder|dead-url=no}}</ref> Mereka yang hidup dengan BPD kerap kali turut melakukan tindakan untuk [[menyakiti diri|menyakiti dirinya sendiri]] atau melakukan tindakan berbahaya lainnya yang sering kali bersifat [[impulsifitas|impulsif]]. Umumnya, mereka juga bergulat dengan perasaan hampa atau kosong, takut ditinggalkan, dan [[disosiasi]]. Gejala-gejala dari BPD bisa saja muncul akibat dari peristiwa atau kejadian yang dianggap normal atau biasa saja bagi orang lain. Sekitar 10% orang yang hidup dengan BPD meninggal akibat [[bunuh diri]]. BPD sendiri merupakan gangguan yang banyak mendapatkan [[stigma sosial]], baik di media, maupun di dunia psikiatri.<ref>{{Cite journal|last=Klein|first=Pauline|last2=Fairweather|first2=Alicia Kate|last3=Lawn|first3=Sharon|last4=Stallman|first4=Helen Margaret|last5=Cammell|first5=Paul|date=Desember 2021|title=Structural stigma and its impact on healthcare for consumers with borderline personality disorder: protocol for a scoping review|url=https://systematicreviewsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13643-021-01580-1|journal=Systematic Reviews|language=en|volume=10|issue=1|pages=23|doi=10.1186/s13643-021-01580-1|issn=2046-4053|pmc=PMC7798332|pmid=|access-date=2022-03-17|archive-date=2023-07-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230722213607/https://systematicreviewsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13643-021-01580-1|dead-url=no}}</ref>
Penyebab pasti dari BPD masih belum jelas, tetapi diduga berkaitan dengan genetik, neurologis, serta faktor lingkungan dan sosial. Namun, sekitar lima kali lebih banyak orang yang hidup dengan BPD juga memiliki kerabat atau keluarga dekat yang hidup dengan BPD.
Biasanya, BPD diterapi dengan pendekatan [[psikoterapi]], seperti [[terapi perilaku kognitif]] atau terapi perilaku dialektis. Namun, BPD tidak mampu disembuhkan dengan obat-obatan, tetapi penggunaan obat mampu membantu untuk menangani beberapa gejala dari BPD.
== Gejala ==
Gangguan kepribadian ambang atau BPD ditandai sejumlah gejala berikut:
* Upaya yang diambil secara panik atau terburu-buru untuk menghindari pengabaian atau perasaan ditinggalkan, baik yang memang terjadi secara nyata atau bayangan mereka akan pengabaian tersebut
* Hubungan interpersonal yang tidak stabil atau semrawut, biasanya ditandai dengan perpindahan pandangan secara ekstrim, dari mengidealisasi hingga mendevaluasi seseorang, atau sebaliknya, yang juga dikenal dengan istilah ''[https://www.youtube.com/watch?v=_iTin96PdX8 splitting] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230722213609/https://www.youtube.com/watch?v=_iTin96PdX8 |date=2023-07-22 }}''
* Identitas atau citra diri, bagaimana mereka melihat dirinya sendiri, yang terdistorsi atau berubah-ubah
* Impulsif atau berperilaku yang bisa membahayakan dirinya (contoh: belanja secara impulsif, mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan, melakukan hubungan seksual yang tidak aman, dan sebagainya)<ref>{{Cite web|title=Diagnostic criteria for 301.83 Borderline Personality Disorder {{!}} Behavenet|url=https://www.behavenet.com/diagnostic-criteria-30183-borderline-personality-disorder|website=www.behavenet.com|access-date=2022-03-17|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728172953/https://www.behavenet.com/diagnostic-criteria-30183-borderline-personality-disorder|dead-url=no}}</ref>
* Usaha melakukan bunuh diri dan/atau menyakiti diri sendiri secara berulang
* Reaksi emosi yang intens atau tidak terkendali, serta berubah berubah dengan cepat dari satu emosi ke emosi lainnya
* Perasaan kosong atau hampa yang kronis
* Kemarahan yang intens atau kesulitan untuk mengontrol emosi marah
* Adanya paranoid yang bersifa sementara dan biasanya berhubungan dengan stres, ataupun ada gejala disosiasi
Secara keseluruhan, gejala BPD yang paling menonjol adalah pola ketidakstabilan dalam hubungan interpersonal dan citra diri, suasana hati atau emosi yang berubah-ubah, serta kesulitan untuk mengelola emosi-emosi yang intens. Selain itu, umumnya, terdapat pula perilaku berbahaya dan impulsif.
Gejala lain yang mungkin ada di orang dengan BPD adalah perasaan tidak yakin dengan identitas, moral, dan nilai yang dimilikinya; memiliki pikiran paranoid saat merasa stres; depersonalisasi; dan dalam beberapa kasus tingkat sedang hingga berat, stres dapat terjadi bersamaa dengan perasaan adanya perubahan realitas atau episode psikotik. Individu dengan BPD juga kerap kali memiliki kondisi komorbiditas, seperti gangguan depresi dan bipolar, gangguan penggunaan zat, ganggian makan, gangga stres pasca trauma atau ''post-traumatic stress disorder'' (PTSD), hingga ''attention-deficit/hyperactivity disorder'' (ADHD).
===Emosi===
Orang dengan BPD bisa merasakan emosi dengan pemicu yang jauh lebih mudah, mendalam, dan untuk waktu yang lebih lama daripada orang lain pada umumnya.<ref>{{harvnb|Linehan|1993|page=43}}</ref><ref name = Manning_36>{{harvnb|Manning|2011|page=36}}</ref> Karakteristik inti dari BPD adalah ketidakstabilan afektif, yang umumnya terlihat dalam bentuk respons emosional yang sangat intens terhadap hal yang menjadi pemicu di sekitarnya, serta membutuhkan proses yang lebih lambat untuk kembali ke keadaan emosi dasar atau stabil.<ref>{{cite book | vauthors = Hooley J, Butcher J, Nock M, Mineka S |title=Abnormal Psychology | url = https://archive.org/details/abnormalpsycholo0000hool |date=2017 |publisher=Pearson Education, Inc. |isbn=978-0-13-385205-9 |page=[https://archive.org/details/abnormalpsycholo0000hool/page/359 359] |edition=17th }}</ref><ref name = Linehan_45>{{harvnb|Linehan|1993|page=45}}</ref> Menurut Marsha Linehan, sensitivitas, intensitas, dan durasi emosi yang dirasakan oleh orang dengan BPD memiliki efek yang positif dan negatif.<ref name = Linehan_45 /> Di satu sisi, orang dengan BPD seringkali sangat antusias, idealis, gembira, dan penuh kasih.<ref name = Linehan_44>{{harvnb|Linehan|1993|page=44}}</ref> Di sisi lain, mereka juga bisa merasakan rasa duka yang mendalam alih-alih sedih, rasa malu dan terhina alih-alih malu yang ringan, murka alih-alih terganggu, dan panik alih-alih gugup.<ref name=Linehan_44/> Intensitas emosi yang mereka rasakan sangat mendalam, baik emosi tersebut berada dalam spektrum yang positif maupun negatif.
BPD diyakini sebagai [[Gangguan jiwa|gangguan kejiwaan]] yang menyebabkan rasa sakit dan tekanan secara psikologis paling intens pada mereka yang hidup dengan ini. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan BPD mengalami penderitaan emosional dan mental yang kronis dan signifikan.<ref>{{cite journal | vauthors = Fertuck EA, Jekal A, Song I, Wyman B, Morris MC, Wilson ST, Brodsky BS, Stanley B | display-authors = 6 | title = Enhanced 'Reading the Mind in the Eyes' in borderline personality disorder compared to healthy controls | journal = Psychological Medicine | volume = 39 | issue = 12 | pages = 1979–88 | date = December 2009 | pmid = 19460187 | pmc = 3427787 | doi = 10.1017/S003329170900600X }}</ref>
Orang dengan BPD juga sangat sensitif terhadap perasaan penolakan, kritik, isolasi, dan anggapan bahwa ia gagal.<ref>{{cite journal | vauthors = Stiglmayr CE, Grathwol T, Linehan MM, Ihorst G, Fahrenberg J, Bohus M | title = Aversive tension in patients with borderline personality disorder: a computer-based controlled field study | journal = Acta Psychiatrica Scandinavica | volume = 111 | issue = 5 | pages = 372–9 | date = May 2005 | pmid = 15819731 | doi = 10.1111/j.1600-0447.2004.00466.x | s2cid = 30951552 }}</ref> Jika belum mempelajari mekanisme koping atau cara mengatasinya, upaya mereka dapat melakukan sejumlah tindakan yang membahayakan dirinya dengan tujuan untuk mengelola atau melepaskan diri dari emosi yang sangat negatif, seperti isolasi secara emosional, melukai diri sendiri, atau perilaku bunuh diri. Mereka sering kali menyadari intensitas reaksi emosi negatif mereka. Namun, karena mereka tidak dapat mengatur emosi negatif tersebut, maka mereka menutup kesadarannya.<ref name=Linehan_45 /> Pasalnya, kesadaran tersebut hanya akan memberikan tekanan lebih ke mereka.<ref name=Linehan_45 /> Hal ini bisa berbahaya karena kesadaran akan adanya emosi negatif sebetulnya adalah pengingat bagi seseorang bahwa terdapat situasi yang bermasalah dan perlu untuk diatasi.<ref name=Linehan_45 />
Saat orang dengan BPD merasakan [[euforia]] (kegembiraan yang intens dan sesaat), mereka sangat rentan terhadap disforia (perasaan tidak nyaman atau ketidakpuasan yang mendalam), depresi, dan/atau perasaan tertekan secara mental dan emosional. Zanarini dkk. menemukan empat kategori disforia yang khas dari kondisi ini: emosi ekstrim, sifat merusak atau menghancurkan diri sendiri, perasaan terfragmentasi atau kurang identitas diri, dan perasaan viktimisasi atau menjadi korban.<ref name="dysphoria">{{cite journal | vauthors = Zanarini MC, Frankenburg FR, DeLuca CJ, Hennen J, Khera GS, Gunderson JG | title = The pain of being borderline: dysphoric states specific to borderline personality disorder | journal = Harvard Review of Psychiatry | volume = 6 | issue = 4 | pages = 201–7 | year = 1998 | pmid = 10370445 | doi = 10.3109/10673229809000330 | s2cid = 10093822 }}</ref> Dalam kategori ini, diagnosis BPD sangat berkaitan dengan kombinasi tiga keadaan spesifik: merasa dikhianati, merasa tidak terkendali, dan "merasa seperti menyakiti diri sendiri".<ref name=dysphoria />
Selain emosi yang intens, orang dengan BPD mengalami fluktuasi emosional. Meskipun istilah itu merujuk pada perubahan cepat antara depresi dan kegembiraan, tetapi dalam konteks orang dengan BPD, perubahan suasana hati atau emosi lebih sering melibatkan kecemasan atau ''anxiety'', dengan fluktuasi antara kemarahan dan kecemasan dan antara depresi dan kecemasan.<ref>{{cite journal | vauthors = Koenigsberg HW, Harvey PD, Mitropoulou V, Schmeidler J, New AS, Goodman M, Silverman JM, Serby M, Schopick F, Siever LJ | title = Characterizing affective instability in borderline personality disorder | journal = The American Journal of Psychiatry | volume = 159 | issue = 5 | pages = 784–8 | date = May 2002 | pmid = 11986132 | doi = 10.1176/appi.ajp.159.5.784 }}</ref>
===Hubungan interpersonal===
Orang dengan BPD bisa sangat sensitif terhadap cara orang lain memperlakukan mereka. Mereka bisa merasakan kegembiraan dan rasa syukur yang intens saat mendapatkan ekspresi kebaikan dari orang lain, dan kesedihan atau kemarahan yang intens pada kritik atau rasa sakit yang diberikan orang lain.<ref name="cogemo">{{cite journal | vauthors = Arntz A | title = Introduction to special issue: cognition and emotion in borderline personality disorder | journal = Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry | volume = 36 | issue = 3 | pages = 167–72 | date = September 2005 | pmid = 16018875 | doi = 10.1016/j.jbtep.2005.06.001 }}</ref> Orang dengan BPD sering terlibat dalam idealisasi atau melihat seseorang dengan cara yang sangat positif dan sebaliknya, yakni devaluasi.<ref>{{harvnb|Linehan|1993|page=146}}</ref> Dengan itu, mereka pun melihat atau mempersepsi orang lain secara bergantian, baik dengan memberikan rasa hormat yang tinggi terhadap orang lain dan melihat mereka dengan penuh kekecewaan. Perasaan mereka tentang orang lain sering bergeser dari kekaguman atau cinta menjadi marah atau tidak suka setelah mengalami kekecewaan, ancaman kehilangan seseorang, atau perasaan kehilangan harga diri di mata seseorang yang mereka hargai. Fenomena ini disebut ''[https://www.youtube.com/watch?v=_iTin96PdX8 splitting] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230722213609/https://www.youtube.com/watch?v=_iTin96PdX8 |date=2023-07-22 }}''.<ref>{{cite web|title=What Is BPD: Symptoms|url=http://www.borderlinepersonalitydisorder.com/understading-bpd/|archive-url=https://web.archive.org/web/20130210110927/http://www.borderlinepersonalitydisorder.com/understading-bpd/|archive-date=10 February 2013|access-date=16 April 2021|url-status=dead}}</ref> Dengan posisi BPD yang juga memiliki gangguan mood atau emosi, cara idealisasi dan devaluasi tersebut dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.<ref name="Robinson">{{cite book | vauthors = Robinson DJ | title = Disordered Personalities| publisher = Rapid Psychler Press| year = 2005| pages =255–310| isbn = 978-1-894328-09-8}}</ref>
Meskipun sangat menginginkan keintiman atau hubungan yang mendalam dengan orang lain, orang-orang dengan BPD justru cenderung memiliki pola ketertarikan pada hubungan yang tidak aman, menghindar (''avoidant''), atau ambivalen.<ref>{{cite journal | vauthors = Levy KN, Meehan KB, Weber M, Reynoso J, Clarkin JF | title = Attachment and borderline personality disorder: implications for psychotherapy | journal = Psychopathology | volume = 38 | issue = 2 | pages = 64–74 | year = 2005 | pmid = 15802944 | doi = 10.1159/000084813 | s2cid = 10203453 }}</ref> Kemudian, saat hubungan mereka telah berakhir, orang dengan BPD terkadang menunjukkan apa yang disebut dengan "''hoovering''", yang mungkin melibatkan kunjungan/melakukan kontak yang tidak diminta, permintaan bantuan untuk keadaan darurat baik yang nyata atau palsu, melakukan kritik yang ekstrim, dan/atau upaya untuk menimbulkan nostalgia atau respon emosional lainnya. Hal ini terkadang menciptakan siklus hubungan "putus-nyambung" selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.<ref name=":11">{{cite book|vauthors=Kreisman JJ, Straus H|url=https://books.google.com/books?id=E5pHMO5A7EAC|title=I Hate You--Don't Leave Me: Understanding the Borderline Personality|date=2010-12-07|publisher=Penguin|isbn=978-1-101-44568-6|language=en|access-date=2021-04-13|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728173043/https://books.google.com/books?id=E5pHMO5A7EAC|dead-url=no}}</ref>
Seperti gangguan kepribadian lainnya, BPD biasanya meningkankan kerentanan untuk mendapatkan stres kronis dan konflik dalam hubungan tomantis, penurunan kepuasan terhadap pasangan, hingga kehamilan yang tidak diinginkan.<ref name="Daley SE, Burge D, Hammen C 2000 451–60">{{cite journal | vauthors = Daley SE, Burge D, Hammen C | title = Borderline personality disorder symptoms as predictors of 4-year romantic relationship dysfunction in young women: addressing issues of specificity | journal = Journal of Abnormal Psychology | volume = 109 | issue = 3 | pages = 451–460 | date = August 2000 | pmid = 11016115 | doi = 10.1037/0021-843X.109.3.451 | citeseerx = 10.1.1.588.6902 }}</ref>
=== Perilaku ===
=== Menyakiti diri sendiri dan bunuh diri ===
=== Gejala psikotik ===
== Penyebab ==
=== Genetik ===
[[Heritabilitas]] (daya waris) BPD diperkirakan antara 37% hingga 69%,<ref name="Her2014">{{Cite journal|date=August 2011|title=Family Study of Borderline Personality Disorder and Its Sectors of Psychopathology|journal=JAMA: The Journal of the American Medical Association|volume=68|issue=7|pages=753–762|doi=10.1001/archgenpsychiatry.2011.65|pmc=3150490|pmid=3150490|vauthors=Gunderson JG, Zanarini MC, Choi-Kain LW, Mitchell KS, Jang KL, Hudson JI}}</ref> artinya, 37% hingga 69% dari [[Variabilitas statistik|variabilitas]] dalam kecenderungan yang mendasari BPD dalam populasi dapat dijelaskan oleh [[Variasi genetik manusia|perbedaan genetik]]. [[Studi kembar]] mungkin menaksir terlalu tinggi efek [[gen]] pada variabilitas gangguan kepribadian karena faktor adanya faktor pengganggu dari lingkungan keluarga bersama.<ref>{{Cite journal|date=March 2000|title=Genetics of patients with borderline personality disorder|journal=The Psychiatric Clinics of North America|volume=23|issue=1|pages=1–9|doi=10.1016/S0193-953X(05)70139-8|pmid=10729927|vauthors=Torgersen S}}</ref> Meski begitu, para peneliti dari satu studi menyimpulkan bahwa gangguan kepribadian "tampaknya lebih kuat dipengaruhi oleh efek genetik daripada hampir semua gangguan [[Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental|Axis I]] (misalnya, depresi, [[gangguan makan]]), dan lebih dari dimensi kepribadian yang paling luas".<ref name="ReferenceA">{{Cite journal|year=2000|title=A twin study of personality disorders|journal=Comprehensive Psychiatry|volume=41|issue=6|pages=416–425|doi=10.1053/comp.2000.16560|pmid=11086146|vauthors=Torgersen S, Lygren S, Oien PA, Skre I, Onstad S, Edvardsen J, Tambs K, Kringlen E}}</ref> Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa BPD diperkirakan menjadi gangguan kepribadian ketiga yang paling diwariskan dari 10 gangguan kepribadian yang ditinjau.<ref name="ReferenceA" /> Studi kembar, saudara kandung, dan keluarga lainnya menunjukkan heritabilitas parsial untuk agresi impulsif, tetapi studi tentang gen yang berhubungan dengan [[serotonin]] hanya menunjukkan kontribusi kecil terhadap perilaku.<ref name="neurotrauma">{{Cite journal|date=December 2004|title=Trauma, genes, and the neurobiology of personality disorders|journal=Annals of the New York Academy of Sciences|volume=1032|issue=1|pages=104–116|bibcode=2004NYASA1032..104G|doi=10.1196/annals.1314.008|pmid=15677398|vauthors=Goodman M, New A, Siever L}}</ref>
Keluarga dengan anak kembar di Belanda merupakan peserta dari studi yang sedang berlangsung oleh Trull dan rekan, di mana 711 pasang saudara kandung dan 561 orang tua diperiksa untuk mengidentifikasi lokasi sifat genetik yang mempengaruhi perkembangan BPD.<ref name="Possible Genetic Causes">{{Cite web|date=20 December 2008|title=Possible Genetic Causes Of Borderline Personality Disorder Identified|url=https://www.sciencedaily.com/releases/2008/12/081216114100.htm|publisher=sciencedaily.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20140501161311/https://www.sciencedaily.com/releases/2008/12/081216114100.htm|archive-date=1 May 2014|url-status=live}}</ref> Kolaborator penelitian menemukan bahwa materi genetik pada [[kromosom 9 manusia|kromosom 9]] terkait dengan fitur BPD.<ref name="Possible Genetic Causes" /> Para peneliti menyimpulkan bahwa "faktor genetik memainkan peran utama dalam perbedaan individu dari ciri-ciri gangguan kepribadian ambang".<ref name="Possible Genetic Causes" /> Para peneliti yang sama ini sebelumnya telah menyimpulkan dalam penelitian sebelumnya bahwa 42% variasi dalam fitur BPD disebabkan oleh pengaruh genetik dan 58% disebabkan oleh pengaruh lingkungan.<ref name="Possible Genetic Causes" /> Gen yang sedang diselidiki. {{Hingga|2012}} termasuk [[Polimorfisme (biologi)|polimorfisme]] 7 pengulangan dari [[Reseptor dopamin D4|reseptor dopamin D4 (DRD4)]] pada [[Kromosom 11 (manusia)|kromosom 11]], yang telah dikaitkan dengan perlekatan yang tidak teratur, sementara efek gabungan dari polimorfisme 7 pengulangan dan genotipe 10/10 [[Pengangkut dopamin|transporter dopamin]] (DAT) telah dikaitkan untuk kelainan dalam kontrol penghambatan, keduanya mencatat fitur BPD.<ref name="Brain Structure and Function">{{Cite journal|date=October 2012|title=Brain structure and function in borderline personality disorder|journal=Brain Structure & Function|volume=217|issue=4|pages=767–782|doi=10.1007/s00429-012-0379-4|pmid=22252376|vauthors=O'Neill A, Frodl T}}</ref> Ada kemungkinan hubungan dengan [[Kromosom 5 (manusia)|kromosom 5]].<ref>{{Cite journal|date=August 2014|title=Genome-wide analyses of borderline personality features|journal=Molecular Psychiatry|volume=19|issue=8|pages=923–929|doi=10.1038/mp.2013.109|pmc=3872258|pmid=23979607|vauthors=Lubke GH, Laurin C, Amin N, Hottenga JJ, Willemsen G, van Grootheest G, Abdellaoui A, Karssen LC, Oostra BA, van Duijn CM, Penninx BW, Boomsma DI}}</ref>
=== Abnormalitas otak ===
== Perawatan ==
=== Obat-obatan ===
Sebuah tinjauan 2010 oleh [[kolaborasi Cochrane]] menemukan bahwa tidak ada obat yang menjanjikan untuk "gejala inti BPD dari perasaan kosong yang kronis, gangguan identitas, dan pengabaian". Namun, para penulis menemukan bahwa beberapa obat dapat mempengaruhi gejala terisolasi yang terkait dengan BPD atau gejala dari penyakit penyerta (komorbiditas).<ref name="Stoffers3">{{Cite journal|date=June 2010|title=Pharmacological interventions for borderline personality disorder|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|issue=6|page=CD005653|doi=10.1002/14651858.CD005653.pub2|pmc=4169794|pmid=20556762|vauthors=Stoffers J, Völlm BA, Rücker G, Timmer A, Huband N, Lieb K}}</ref> Sebuah tinjauan 2017 memeriksa bukti yang diterbitkan sejak tinjauan Cochrane 2010 dan menemukan bahwa "bukti efektivitas pengobatan untuk BPD tetap sangat beragam dan masih sangat diperdebatkan karena desain studi suboptimal".<ref name="Drugs2017rev3">{{Cite journal|date=May 2017|title=A Focused Systematic Review of Pharmacological Treatment for Borderline Personality Disorder|journal=CNS Drugs|volume=31|issue=5|pages=345–356|doi=10.1007/s40263-017-0425-0|pmid=28353141|vauthors=Hancock-Johnson E, Griffiths C, Picchioni M}}</ref> Sebuah tinjauan 2020 menemukan bahwa penelitian tentang perawatan dengan obat telah menurun, dengan lebih banyak hasil yang menegaskan tidak ada manfaat. Meskipun kurangnya bukti manfaat, quetiapine dan antidepresan SSRI terus diresepkan secara luas untuk penderita BPD.<ref name="stofferswinterling20">{{Cite journal|date=2020|title=Pharmacotherapy for Borderline Personality Disorder: an Update of Published, Unpublished and Ongoing Studies|url=https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s11920-020-01164-1.pdf|journal=Current Psychiatry Reports|volume=22|issue=37|page=37|doi=10.1007/s11920-020-01164-1|pmc=7275094|pmid=32504127|vauthors=Stoffers-Winterling J, Storebø OJ, Lieb K|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220504162542/https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s11920-020-01164-1.pdf|dead-url=no}}</ref>
Di antara [[antipsikotik tipikal]] yang diteliti dalam kaitannya dengan BPD, [[haloperidol]] dapat mengurangi kemarahan dan [[flupentixol|flupentiksol]] dapat mengurangi kemungkinan perilaku bunuh diri. Di antara [[antipsikotik atipikal]], satu percobaan menemukan bahwa [[aripiprazol]] dapat mengurangi masalah interpersonal dan impulsif.<ref name="Stoffers3"/> [[Olanzapin]], serta [[Quetiapine|quetiapin]], dapat menurunkan ketidakstabilan afektif, kemarahan, gejala paranoid psikotik, dan kecemasan, tetapi [[plasebo]] memiliki manfaat yang lebih besar pada ide bunuh diri daripada olanzapin. Efek [[ziprasidon]] tidak signifikan.<ref name="Stoffers3"/><ref name="Drugs2017rev3"/>
Di antara [[Penstabil suasana hati|penstabil mood]] yang diteliti, [[Asam valproat|semoisodium valproat]] dapat memperbaiki depresi, impulsif, masalah interpersonal, dan kemarahan. [[Topiramat]] dapat memperbaiki masalah interpersonal, impulsif, kecemasan, kemarahan, dan patologi psikiatri umum. Efek [[karbamazepin]] tidak signifikan. Di antara [[antidepresan]], [[amitriptilin]] dapat mengurangi depresi, tetapi [[mianserin]], [[fluoksetin]], [[fluvoksamin]], dan fenelzin sulfat tidak menunjukkan efek. [[Asam lemak omega-3]] dapat mengurangi keinginan bunuh diri dan meningkatkan depresi. {{Hingga|2017}}, percobaan dengan obat-obatan ini belum diuji ulang dan efek penggunaan jangka panjang belum dievaluasi.<ref name="Stoffers3"/><ref name="Drugs2017rev3"/> [[Lamotrigin]] tidak menunjukkan manfaat dalam uji klinis acak skala besar.<ref name="stofferswinterling202">{{Cite journal|date=2020|title=Pharmacotherapy for Borderline Personality Disorder: an Update of Published, Unpublished and Ongoing Studies|url=https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s11920-020-01164-1.pdf|journal=Current Psychiatry Reports|volume=22|issue=37|page=37|doi=10.1007/s11920-020-01164-1|pmc=7275094|pmid=32504127|vauthors=Stoffers-Winterling J, Storebø OJ, Lieb K|access-date=2022-03-17|archive-date=2022-05-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220504162542/https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s11920-020-01164-1.pdf|dead-url=no}}</ref>
Karena bukti yang lemah dan potensi efek samping yang serius dari beberapa obat ini, pedoman klinis [[Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis|National Institute for Health and Clinical Excellence]] (NICE) 2009 Inggris merekomendasikan untuk pengobatan dan pengelolaan BPD yaitu, "Perawatan menggunakan obat tidak boleh digunakan secara khusus untuk gangguan kepribadian ambang atau untuk gejala atau perilaku individu yang terkait dengan gangguan tersebut." Namun, "pengobatan dapat dipertimbangkan dalam pengobatan keseluruhan kondisi komorbiditas". Mereka menyarankan "meninjau pengobatan individu dengan gangguan kepribadian ambang yang tidak memiliki diagnosis komorbiditas penyakit mental atau fisik dan yang saat ini sedang menggunakan obat resep, dengan tujuan mengurangi dan menghentikan pengobatan yang tidak perlu".<ref>{{Cite web|title=2009 clinical guideline for the treatment and management of BPD|url=http://www.nice.org.uk/nicemedia/live/12125/42900/42900.pdf|publisher=UK National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE)|archive-url=https://web.archive.org/web/20120618094650/http://www.nice.org.uk/nicemedia/live/12125/42900/42900.pdf|archive-date=18 June 2012|access-date=6 September 2011|url-status=dead}}</ref>
== Prognosis ==
Dengan perawatan, sebagian besar orang dengan BPD dapat menemukan bantuan dari gejala menyedihkan dan mencapai [[Remisi (kedokteran)|remisi]] (kesembuhan), didefinisikan sebagai bantuan yang konsisten dari gejala selama setidaknya dua tahun.<ref name="longitudinal_remission2">{{Cite journal|date=February 2003|title=The longitudinal course of borderline psychopathology: 6-year prospective follow-up of the phenomenology of borderline personality disorder|journal=The American Journal of Psychiatry|volume=160|issue=2|pages=274–283|doi=10.1176/appi.ajp.160.2.274|pmid=12562573|vauthors=Zanarini MC, Frankenburg FR, Hennen J, Silk KR}}</ref><ref name="PToverview2">{{Cite web|date=July 2004|title=Borderline Personality Disorder: An Overview|url=http://www.psychiatrictimes.com/articles/borderline-personality-disorder-overview-0|website=Psychiatric Times|archive-url=https://web.archive.org/web/20131021180803/http://www.psychiatrictimes.com/articles/borderline-personality-disorder-overview-0|archive-date=21 October 2013|volume=XXI|url-status=live}}</ref> Sebuah [[Penelitian longitudinal|studi longitudinal]] melacak gejala orang dengan BPD menemukan bahwa 34,5% mencapai remisi dalam waktu dua tahun dari awal penelitian. Dalam empat tahun, 49,4% telah mencapai remisi, dan dalam enam tahun, 68,6% telah mencapai remisi. Pada akhir penelitian, 73,5% peserta mencapai remisi.<ref name="longitudinal_remission2" /> Selain itu, dari mereka yang sembuh dari gejala, hanya 5,9% yang mengalami kekambuhan. Sebuah studi kemudian menemukan bahwa sepuluh tahun dari titik awal (selama rawat inap), 86% pasien telah mengalami pemulihan yang stabil dari gejala.<ref name="Treatment2">{{Cite journal|date=June 2010|title=Time to attainment of recovery from borderline personality disorder and stability of recovery: A 10-year prospective follow-up study|journal=The American Journal of Psychiatry|volume=167|issue=6|pages=663–667|doi=10.1176/appi.ajp.2009.09081130|pmc=3203735|pmid=20395399|vauthors=Zanarini MC, Frankenburg FR, Reich DB, Fitzmaurice G}}</ref><ref>{{Cite press release|publisher=[[McLean Hospital]]|access-date=5 February 2013|archivedate=8 June 2013|archive-url=https://web.archive.org/web/20130608092738/http://www.mclean.harvard.edu/news/press/current.php?kw=long-term-study-borderline-personality-disorder-shows-importance-measuring&id=153|url-status=dead}}</ref>
== Epidemiologi ==
[[Prevalensi]] BPD diperkirakan pada pertengahan 2000-an menjadi 1-2% dari populasi umum<ref name="PToverview2"/> dan terjadi tiga kali lebih sering pada wanita daripada pria.<ref>{{Cite journal|year=2003|title=Why are women diagnosed borderline more than men?|journal=The Psychiatric Quarterly|volume=74|issue=4|pages=349–360|doi=10.1023/A:1026087410516|pmid=14686459|vauthors=Skodol AE, Bender DS}}</ref><ref>{{Cite journal|year=2008|title=Estimating the prevalence of borderline personality disorder in psychiatric outpatients using a two-phase procedure|journal=Comprehensive Psychiatry|volume=49|issue=4|pages=380–386|doi=10.1016/j.comppsych.2008.01.007|pmid=18555059|vauthors=Korzekwa MI, Dell PF, Links PS, Thabane L, Webb SP}}</ref> Gangguan kepribadian ambang diperkirakan berkontribusi pada 20% rawat inap psikiatri dan terjadi di antara 10% pasien rawat jalan.
<ref name="BPD_fact_sheet2">{{Cite web|year=2013|title=BPD Fact Sheet|url=http://www.borderlinepersonalitydisorder.com/understading-bpd/bpd-fact-sheet/|publisher=National Educational Alliance for Borderline Personality Disorder|archive-url=https://web.archive.org/web/20130104231941/http://www.borderlinepersonalitydisorder.com/understading-bpd/bpd-fact-sheet/|archive-date=4 January 2013|url-status=live}}</ref> Pada 2007, sebanyak 29,5% narapidana baru di negara bagian Iowa AS sesuai dengan diagnosis memiliki gangguan kepribadian ambang,<ref>{{Cite journal|year=2007|title=Borderline personality disorder in male and female offenders newly committed to prison|journal=Comprehensive Psychiatry|volume=48|issue=5|pages=400–405|doi=10.1016/j.comppsych.2007.04.006|pmid=17707246|vauthors=Black DW, Gunter T, Allen J, Blum N, Arndt S, Wenman G, Sieleni B}}</ref> dan prevalensi keseluruhan BPD di populasi penjara AS diperkirakan 17%.<ref name="BPD_fact_sheet2"/> Angka yang tinggi ini mungkin terkait dengan tingginya frekuensi penggunaan [[Gangguan penggunaan zat|narkoba dan gangguan penggunaan zat]] di antara orang-orang dengan BPD, yang diperkirakan mencapai 38%.
<ref name="BPD_fact_sheet2" />
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Gangguan kepribadian ambang]]
[[Kategori:Gangguan mental]]
[[Kategori:Gangguan kepribadian]]
[[Kategori:Psikiatri]]
|