Kabupaten Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 103.179.182.137 (bicara) ke revisi terakhir oleh Mohd Zaenuri Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(467 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{redirect|Banyuwangi}}
{{Kotak info Dati II Indonesia
|settlement_type = Kabupaten
|
|nama_lain = Blambangan
|translit_lang1_type1 = [[Bahasa Osing|Osing]]
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|translit_lang1_type3 = [[Bahasa Madura|Madura]]
|translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Byanyuwangai''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Osing#Fonologi|Latin]])}}<br> {{resize|11pt|بياۑوواڠاي}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pego]])}}<br> {{resize|10pt|ꦧꦾꦚꦸꦮꦔꦻ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hanacaraka]])}}
|translit_lang1_info2 = {{resize|10pt|''Banyuwangé''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|باۑوواڠَي}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦧꦚꦸꦮꦔꦺ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
|translit_lang1_info3 = {{resize|10pt|''Bhânyowangè''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Latèn]])}}<br> {{resize|11pt|بۤاۑَوواڠَي}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pèghu]])}}<br> {{resize|10pt|ꦨꦚꦺꦴꦮꦔꦺ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]])}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Pegunungan Ijen , banyuwangi.jpg
|caption1=<center>[[Gunung Ijen]]
|image2=Bersandar di Pelabuhan.jpg
|caption2=<center>[[Pelabuhan Ketapang]]
|image3=Merah Merona Tarian Gandrung.jpg
|caption3=<center>[[Gandrung Banyuwangi|Tari Gandrung]]
|image4=PANTAI RAJEGWESI - BANYUWANGI.jpg
|caption4=<center>[[Pantai Rajegwesi]]
}}
|lambang
|
|etimologi = Banyu + Wangi {{small|(lihat legenda [[Sri Tanjung]])}}
|julukan
|motto = Satya bhakti praja mukti<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Setia dan berbakti untuk mewujudkan masyarakat yang adil makmur}}<br/>(1971 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kabupaten Banyuwangi, Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 1971.</ref>
|anthem
|image_map
|map_caption =
|koordinat
|provinsi
|ibukota = [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]
|kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banyuwangi|25]]
|kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banyuwangi|28]]
|desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banyuwangi|189]]
|ref jumlah satuan pemerintahan = <!-- Politik dan pemerintahan -->
|tanggal
|dasar hukum = UU No.12/1950
|hari jadi = {{start date and age|1771|12|18}}<ref>{{Cite web |url=https://www.banyuwangikab.go.id/profil/sejarah-singkat.html |title=Salinan arsip |access-date=2017-09-03 |archive-date=2019-01-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190101064128/https://www.banyuwangikab.go.id/profil/sejarah-singkat.html |dead-url=yes }}</ref>
|dibubarkan =
|pendiri =
|dinamai_berdasarkan =
|ref pemerintahan =
|jenis pemerintahan =
|partai
|nama
|nama wakil kepala daerah = [[Sugirah]]
|sekretaris
|nama
|ref luas = <ref name="statistikkemendagri">{{cite book|last=|first=|date=April 2022|title=KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 050-145 TAHUN 2022 TENTANG PEMBERIAN KODE, DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, DAN PULAU TAHUN 2021 2022|url=https://backend.kemendagri.go.id/documents/KEPMENDAGRI/2022/1648960955Kepmen%20050-145%20Tahun%202022.pdf|page=<!-- or pages= -->|isbn=|author-link=|access-date=2023-08-14|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://www.kemendagri.go.id/arsip/detail/10857/keputusan-menteri-dalam-negeri-nomor-050145-tahun-2022-tentang-pemberian-kode-data-wilayah-administrasi-pemerintahan-dan-pulau-tahun-2021|dead-url=no}}</ref>
|luas
|luasdaratan =
|luasperairan =
|persenperairan =
|luascat =
|area_rank = <!-- Ketinggian -->
|tinggi
|titik tertinggi =
|ref tinggi =
|tinggi
|ref penduduk = <ref name="DUKCAPIL"/>
|
|tahun populasi = 30 Juni 2024
|kepadatan = auto
|ref demografi =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,94% [[Islam]] |1,53% [[Hindu]]
|{{Tree list}}
* 1,30% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,03% [[Protestan]]
** 0,27% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,22% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Keyakinan|Kepercayaan]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Osing|Osing]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Madura|Madura]],<br> [[Bahasa Bali|Bali]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Bugis|Bugis]],<br> [[Bahasa Mandar|Mandar]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]],<br> [[Bahasa Arab|Arab]], dan [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
|IPM = {{increase}} 71,94 (2022) <br>{{fontcolor|green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{citeweb|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=24 November 2023}}</ref>
|zona
|kode
|BPS_code
|kode
|NKB
|
|APBD = Rp 3.216.198.798.997,- (2021)<ref name="APBD21">{{cite web|url=https://jdih.banyuwangikab.go.id/dokumen/perda/PERDA_NO_8_TAHUN_2020.pdf|title=Perda No. 8 Tahun 2020|access-date=2022-01-18|archive-date=2022-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220118183052/https://jdih.banyuwangikab.go.id/dokumen/perda/PERDA_NO_8_TAHUN_2020.pdf|dead-url=no}}</ref>
|
|
|
|DAK =
|dakref
|semboyan
|slogan
|flora = [[Gigantochloa#Spesies terpilih|Bambu manggong]]
|
|website = {{URL|banyuwangikab.go.id}}
|catatankaki =
}}
'''Kabupaten Banyuwangi''' ([[
Di pesisir Banyuwangi, terdapat [[Pelabuhan Ketapang]], yang merupakan penghubung utama antara Pulau Jawa dengan [[Pulau Bali]]. Masyarakat penghuni daerah ini adalah suku [[Jawa Osing]] atau [[Wong Blambangan]].<ref name="BANYUWANGI">{{cite web|url=https://banyuwangikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/92c9d6985269031f62f278b4/kabupaten-banyuwangi-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2021|website=www.banyuwangikab.bps.go.id|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf|pages=6, 61, 133|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729121908/https://banyuwangikab.bps.go.id/publication/2021/02/26/92c9d6985269031f62f278b4/kabupaten-banyuwangi-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref> Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Banyuwangi sebanyak 1.769.234 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan-Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=24 November 2023|format=visual}}</ref>
{{main|
Sejarah Banyuwangi tidak lepas dari sejarah [[Kerajaan Blambangan]]. Pada pertengahan [[abad ke-17]], Banyuwangi merupakan bagian dari Kerajaan Hindu Blambangan yang dipimpin oleh Kangjeng Suhunan Prabu [[Tawang Alun]].
Sejak tahun [[1743]], secara administratif [[VOC]] telah menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar [[Perjanjian Ponorogo]] yang diantara isinya adalah penyerahan kekuasaan Kartasura di Jawa bagian timur (termasuk Blambangan) oleh [[Pakubuwono II]] kepada VOC. Padahal Kartasura tidak pernah mewarisi Blambangan dari [[Kesultanan Mataram]] karena Kangjeng Suhunan Prabu Tawangalun telah menyatakan kemerdekaan Balambangan pada 23 Pebruari 1653 dan Mataram tidak pernah menundukkannya lagi hingga Mataram hancur akibat Perang [[Raden Trunajaya]].
Pasca Perjanjian Ponorogo tahun 1743, VOC tidak pernah benar-benar menancapkan kekuasaannya sampai pada akhir abad ke-17, ketika [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] menjalin hubungan dagang dengan Blambangan..<ref>[https://m.merdeka.com/banyuwangi/info-banyuwangi/kisah-asrama-inggrisan-di-banyuwangi-dan-pusat-jaringan-telegraf-1802267.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200102103448/https://m.merdeka.com/banyuwangi/info-banyuwangi/kisah-asrama-inggrisan-di-banyuwangi-dan-pusat-jaringan-telegraf-1802267.html|date=2020-01-02}} Kisah asrama inggrisan di Banyuwangi</ref>
VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaannya atas Blambangan pada akhir abad ke-18. Hal ini menyulut perang besar selama lima tahun (1767–1772) dan bahkan baru berakhir tahun 1777.
Dalam rangkaian peperangan itu terdapat beberapa pertempuran dahsyat yang salah satunya disebut Perang [[Perang Bayu|Puputan Bayu]] yang merupakan perlawanan rakyat Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu [[VOC]].
[[Perang Bayu|Pertempuran Puputan Bayu]] terjadi pada tanggal [[18 Desember]] [[1771]] yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi. Sayangnya, perang ini tidak dikenal luas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kompeni Belanda.
Akhir dari perang ini, [[VOC]]-lah yang memperoleh kemenangan dengan diangkatnya R. Wiroguno I (Mas Alit) sebagai [[Bupati Banyuwangi]] pertama dan tanda runtuhnya Kerajaan Blambangan. Tetapi perlawanan sporadis rakyat Blambangan masih terjadi meskipun VOC sudah menguasai Blambangan. Itu bisa terlihat dengan tidak adanya pabrik gula yang dibangun oleh VOC saat itu, berbeda dengan kabupaten lainnya di Jawa Timur.{{butuh rujukan}}
===
Tokoh legenda yang terkenal adalah Putri [[Sri Tanjung]] yang di bunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena dicurigai oleh suaminya telah selingkuh ketika dia ditinggal menuju medan perang. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami sang putri berkata: "Jika darah yang mengalir di sungai ini amis memang Sri Tanjung selingkuh, tetapi jika berbau harum (wangi) maka Sri Tanjung tidak selingkuh". Dan ketika darah yang mengalir ke dalam sungai tersebut berbau wangi, maka menyesallah sang suami yang dikenal sebagai Sidopekso ini.{{butuh rujukan}}
Harumnya air itulah yang kemudian diyakini sebagai asal mula nama daerah itu sebagai Banyuwangi.
Tokoh sejarah lain ialah [[Minak Djinggo]], seorang Adipati dari Blambangan yang memberontak terhadap Kerajaan Majapahit dan dapat ditumpas oleh utusan Majapahit, yaitu [[Damarwulan]]. Namun sesungguhnya nama Minak Djinggo tidak ada dalam daftar raja Balambangan menurut Babad Sembar sehingga dapat dipastikan bahwa kisah ini hanya legenda saja.
=== Julukan ===
[[Berkas:Welcome to Banyuwangi.jpg|jmpl|220px|ki|Patung selamat datang di Banyuwangi pada kaki [[gunung Gumitir]]]]
Banyuwangi menyandang beberapa julukan, di antaranya:{{butuh rujukan}}
* ''The Sunrise of Java''
Julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di Pulau Jawa.
* ''Bumi Blambangan''
Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan VOC serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda di Pulau Jawa.
* ''Osing''
Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Banyuwangen (kini lebih dikenal dengan Osing).
[[Suku Osing]] adalah penduduk asli Kabupaten Banyuwangi.<ref>{{Cite book|last=Paramita, R. W. D., Rizal, N., dan Taufiq, M.|date=2017|url=http://repository.itbwigalumajang.ac.id/101/1/DESA%20KEMIREN.pdf|title=Kemiren: Potret Budaya Adat Osing|location=Bantul|publisher=Azyan Mitra Media|isbn=978-602-61946-8-8|editor-last=Noviansyah|pages=1|url-status=live}}</ref> Mereka mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang sedikit berbeda dari masyarakat Jawa umumnya.
* ''Santet''
Julukan Banyuwangi bumi santet terkenal sejak peristiwa memilukan ketika 100 orang lebih dibunuh secara misterius karena dituduh memiliki ilmu santet. Peristiwa ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai [[Pembantaian Banyuwangi 1998|“Tragedi Santet”]] Tahun 1998.
* ''Gandrung''
Banyuwangi terkenal dengan Tari Gandrung yang menjadi maskot kabupaten ini.
* '''Banteng''
Banyuwangi dijuluki bumi banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di [[Taman Nasional Alas Purwo]] terdapat banyak banteng jawa.
* ''Pisang''
Sejak dahulu Banyuwangi sangat dikenal sebagai penghasil pisang terbesar, bahkan tiap dipekarangan rumah warga selalu terdapat pohon pisang.
* ''Festival''
Berawal dari sukses penyelenggaraan kegiatan budaya ''Banyuwangi Ethno Carnival'' pertama pada tahun 2011 lalu, maka pada tahun-tahun berikutnya seakan tak terbendung lagi semangat dan kegairahan masyarakat Banyuwangi untuk mengangkat potensi dan budaya daerah melalui rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk Banyuwangi Festival.
Maka sejak 2012 acara ''Banyuwangi Ethno Carnival'' ditahbiskan menjadi agenda tahunan berbarengan dengan kegiatan lain, baik yang bersifat seni, budaya, fesyen, dan wisata olahraga.
==
{{Peta administrasi Banyuwangi}}
Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak pada koordinat 7º45’15”–8º43’2” LS dan 113º38’10” BT.
Wilayah Banyuwangi cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Bondowoso, terdapat rangkaian [[Gunung Ijen|Dataran Tinggi Ijen]] dengan puncaknya [[Gunung Raung]] (3.344 m) dan [[Gunung Merapi (Jawa Timur)|Gunung Merapi]] (2.799 m). Di balik Gunung Merapi terdapat [[Gunung Ijen]] yang terkenal dengan kawahnya. Gunung Raung dan Gunung Ijen adalah gunung api aktif.
<ref>[https://www.eastjava.com/tourism/bondowoso/ina/mount-raung.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180808232330/http://www.eastjava.com/tourism/bondowoso/ina/mount-raung.html|date=2018-08-08}} Gunung Raung, gunung berapi aktif</ref><ref>[https://www.eastjava.com/books/ijen/ina/main.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181123231127/http://www.eastjava.com/books/ijen/ina/main.html|date=2018-11-23}} Gunung Ijen, Gunung berapi aktif tempat wisata populer</ref>
Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah [[cagar alam]], yakni [[Taman Nasional Meru Betiri]]. Pantai Sukamade merupakan kawasan penangkaran penyu. Di [[Semenanjung Blambangan]] juga terdapat cagar alam, yaitu [[Taman Nasional Alas Purwo]].
Pantai timur Banyuwangi yang menghadap ke [[Selat Bali]] merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Tepatnya di [[Muncar, Banyuwangi|Kecamatan Muncar]] yaitu [[Pelabuhan Muncar|pelabuhan perikanan Muncar]].
===
Wilayah Kabupaten Banyuwangi berbatasan langsung dengan beberapa [[wilayah]] lain, yakni:<ref>{{Cite book|last=Wijayanti DP, R., Rizal, N., dan Taufiq, M.|date=2019|url=http://repository.itbwigalumajang.ac.id/895/1/KEMIREN%203%20dafpus%20new.pdf|title=Kemiren 3|location=Lumajang|publisher=Widya Gama Press|isbn=978-623-91680-4-9|pages=88|url-status=live}}</ref>
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Situbondo]]
|selatan = [[Samudra Hindia]]
|barat = [[Kabupaten Bondowoso]] dan [[Kabupaten Jember]]
|timur = [[Selat Bali]]
}}
===
Kabupaten Banyuwangi terletak di ketinggian 0–2.500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan tingkat kelerengan, wilayah Kabupaten Banyuwangi terbagi dalam empat kategori tingkat kelerangan, yaitu tingkat kelerengan 0–2%, tingkat kelerengan 2–15%, tingkat kelerengan 15–40%, dan tingkat kelerengan >40%. Berikut adalah detailnya:
* Tingkat kelerengan 0–2% dapat dijumpai di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi
* Tingkat kelerengan 2–15% dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi, kecuali Kecamatan Muncang dan Kecamatan Cluring
* Tingkat kelerengan 15–40% dapat dijumpai di sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuwangi, kecuali Kecamatan Muncal, Cluring, Gambiran, Tegalsari, Genteng, Srono, Rogojampi, Singojuruh, Giri, dan Banyuwangi.
* Tingkat kelerengan >40% dapat dijumpai di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi, kecuali Kecamatan Purwoharjo, Muncal, Cluring, Gambiran, Tegalsari, Genteng, Srono, Rogojampi, Kabat, Singojuruh, Giri, Sempu, dan Banyuwangi.<ref name="Kab Banyuwangi">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1dba1277f9_BAB%20IIRPIJM%20BAB%202%20ok.pdf|title=Profil Banyuwangi|access-date=2020-10-05|archive-date=2020-02-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20200226040145/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1dba1277f9_BAB%20IIRPIJM%20BAB%202%20ok.pdf|dead-url=yes}}</ref>
===
Beberapa sungai besar maupun kecil yang melintas Kabupaten Banyuwangi mulai dari bagian utara ke selatan sehingga merupakan daerah yang cocok pertanian lahan basah, yaitu meliputi :
* Sungai Bajulmati (20 km), melewati Kecamatan Wongsorejo.
* Sungai Selogiri (6,173 km), melewati Kecamatan Kalipuro.
* Sungai Ketapang (10,26 km), melewati Kecamatan Kalipuro.
* Sungai Sukowidi (15,826 km), melewati Kecamatan Kalipuro.
* Sungai Bendo (15,826 km), melewati Kecamatan Glagah.
* Sungai Sobo (13,818 km), melewati Kecamatan Banyuwangi dan Glagah.
* Sungai Pakis (7,043 km), melewati Kecamatan Banyuwangi.
* Sungai Tambong (24,347 km), melewati Kecamatan Glagah dan Kabat.
* Sungai Binau (21,279 km), melewati Kecamatan Rogojampi.
* Sungai Bomo (7,417 km), melewati Kecamatan Rogojampi, Srono, dan Muncar.
* Sungai Setail (73,35 km), melewati Kecamatan Sempu, Genteng, Tegalsari, Gambiran, Purwoharjo dan Muncar.
* Sungai Porolinggo (30,70 km)melewati Kecamatan Genteng.
* Sungai Kalibarumanis (18 km), melewati Kecamatan Kalibaru dan Glenmore.
* Sungai Wagud (14,60 km), melewati Kecamatan Genteng, Cluring dan Muncar.
* Sungai Karangtambak (25 km), melewati Kecamatan Pesanggaran.
* Sungai Bango (18 km), melewati Kecamatan Bangorejo dan Pesanggaran.
* Sungai Baru (80,70 km), melewati Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Tegalsari, Siliragung dan Pesanggaran.<ref name="Kab Banyuwangi"/>
===
Suhu udara di wilayah datara rendah berkisar antara 20°–34°C, sedangkan wilayah dataran tinggi bersuhu udara kurang dari 19°C. Tingkat kelembapan di Kabupaten Banyuwangi bervariasi antara 73–84%. Berdasarkan [[klasifikasi iklim Koppen]], hampir seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi masuk dalam kategori [[iklim tropis basah dan kering]] (''Aw'' & ''Am'') dengan dua musim, yakni [[musim kemarau]] dan [[musim hujan]]. Musim kemarau di wilayah Kabupaten Banyuwangi berlangsung pada periode [[Mei]]–[[Oktober]] dengan puncak musim kemarau adalah bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim hujan di wilayah Banyuwangi berlangsung pada periode [[November]]–[[April]] dengan bulan terbasah adalah bulan [[Januari]] dan [[Februari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 280 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Banyuwangi berkisar antara 1.000–2.000 mm per tahun dengan jumlah hari hujan bervariasi antara 80–150 hari hujan per tahun.
{{Banyuwangi weatherbox}}
== Pemerintahan ==
=== Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Banyuwangi}}
{| class="wikitable mw-collapsible"
|-
!style="background:lavender;"| No
!style="background:lavender;" colspan=2| Bupati
!style="background:lavender;"| Mulai menjabat
!style="background:lavender;"| Akhir menjabat
!style="background:lavender;"| Prd.
!style="background:lavender;" colspan=2| Wakil Bupati
|-
|align="center"|28
|[[Berkas:Official Portrait of Ipuk Fiestiandani, Regent of Banyuwangi.png|100px]]
|[[Ipuk Fiestiandani]]
|align="center"|26 Februari 2021
|align="center"|''Petahana''
|align="center"|32
|[[Berkas:Official Portrait of Sugirah, Vice Regent of Banyuwangi.png|100px]]
|align="center"|[[Sugirah]]
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banyuwangi}}
== Transportasi ==
Ibu kota Kabupaten Banyuwangi berjarak 290 km sebelah timur [[Surabaya]], ibu kota Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi merupakan ujung paling timur jalur [[pantura]] serta titik paling timur jalur kereta api pulau Jawa yaitu [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Stasiun Ketapang]].<ref>{{Cite web |url=http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=455%3Astasiun-banyuwangi&catid=57&lang=id |title=Stasiun Banyuwangi |access-date=2013-06-12 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304191245/http://indonesianheritagerailway.com/index.php?catid=57&id=455:stasiun-banyuwangi&lang=id&option=com_content&view=article |dead-url=no }}</ref>
[[Pelabuhan Ketapang]] terletak di Kota Banyuwangi bagian utara, menghubungkan Jawa dan Bali dengan kapal ''Ferry'', LCM, roro dan tongkang.{{fact}}<ref>{{Cite web|last=Ibrahim <sanimalikibrahim[at]gmail.com>|first=Sani Malik|title=Lintasan Ketapang - Gilimanuk|url=http://dephub.go.id/post/read/lintasan-ketapang-gilimanuk-63027|website=dephub.go.id|language=en|access-date=2022-05-20|archive-date=2022-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220601064500/http://dephub.go.id/post/read/lintasan-ketapang-gilimanuk-63027|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=Banyuwangi|first=Pelabuhan Indonesia-Pelabuhan Ketapang|title=Pelabuhan Indonesia - Pelabuhan Ketapang Banyuwangi {{!}} Shipsapp|url=https://shipsapp.co.id//Pelabuhan/Ketapang%20Banyuwangi|website=shipsapp.co.id|language=en|access-date=2022-05-20|archive-date=2023-03-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230307160640/https://shipsapp.co.id/Pelabuhan|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=Nurfujitania|first=Niken|title=Jadwal dan Harga Tiket Kapal Roro Ketapang Banyuwangi Tujuan Gilimanuk Bali, Bawa Kendaraan - Sudut Batam|url=https://batam.pikiran-rakyat.com/berita-utama/pr-2304383083/jadwal-dan-harga-tiket-kapal-roro-ketapang-banyuwangi-tujuan-gilimanuk-bali-bawa-kendaraan|website=batam.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-05-20|archive-date=2022-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220527232234/https://batam.pikiran-rakyat.com/berita-utama/pr-2304383083/jadwal-dan-harga-tiket-kapal-roro-ketapang-banyuwangi-tujuan-gilimanuk-bali-bawa-kendaraan|dead-url=no}}</ref>
=== Angkutan Antarkota ===
Dari [[Surabaya]], Kabupaten Banyuwangi dapat dicapai dari dua jalur jalan darat, jalur utara dan jalur selatan. Jalur utara merupakan bagian dari jalur pantura yang membentang dari Anyer hingga pelabuhan Panarukan dan melewati Kabupaten Situbondo. Sedangkan jalur selatan merupakan pecahan dari jalur pantura dari [[Kabupaten Probolinggo]] melewati [[Kabupaten Lumajang]] dan [[Kabupaten Jember]]. Di kedua jalur tersebut tersedia bus ekonomi maupun non-ekonomi.
=== Angkutan Kereta Api ===
Terdapat pula moda transportasi darat lainnya, yaitu jalur kereta api lintas timur Jawa dan berakhir di Banyuwangi. [[Stasiun Banyuwangi Kota]] merupakan stasiun terdekat dengan Kota Banyuwangi. [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Stasiun Ketapang]] terletak di utara Kota Banyuwangi tidak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang. Stasiun kereta api yang cukup besar di Banyuwangi adalah Stasiun [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Ketapang]], [[Stasiun Banyuwangi Kota|Banyuwangi Kota]], [[Rogojampi]], [[Stasiun Kalisetail]], ''(Kecamatan Sempu)'', dan Kalibaru. Selain itu ada juga stasiun yang lebih kecil seperti [[Stasiun Singojuruh|Singojuruh]], [[Stasiun Temuguruh|Temuguruh]], [[Stasiun Glenmore|Glenmore]], [[Stasiun Sumberwadung|Sumberwadung]] dan Halte Krikilan.
=== Angkutan Daerah ===
Untuk transportasi wilayah perkotaan terdapat moda angkutan mikrolet, taksi Bosowa, Ramayana, Using Transport serta ''van'' atau yang oleh masyarakat setempat disebut 'colt' yang melayani transportasi antar kecamatan dan minibus yang melayani trayek Banyuwangi dengan kota-kota kabupaten di sekitarnya.
===
[[Bandar Udara Banyuwangi|Bandar Udara Internasional Banyuwangi]] di kecamatan [[Blimbingsari, Banyuwangi|Blimbingsari]] dalam pembangunannya sempat tersendat akibat kasus pembebasan lahan, dan memakan korban 2 bupati yang menjabat dalam masa pembangunannya yaitu Bupati [[Samsul Hadi]] (2000–2005) dan Bupati [[Ratna Ani Lestari]] (2005–2010). Dan pada tanggal 28 Desember 2010, Bandar Udara Blimbingsari telah dibuka untuk penerbangan komersial Banyuwangi (BWX) – Jakarta (CGK) – Banyuwangi (BWX) dan Banyuwangi (BWX) – Surabaya (SUB) – Banyuwangi (BWX).
=== Angkutan Laut dan Barang ===
Selain itu terdapat Pelabuhan Tanjung Wangi di Ketapang, Kecamatan Kalipuro selain sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan peti kemas, juga melayani pelayaran ke kepulauan di bagian timur Madura, seperti [[Sapeken, Sumenep|Kep. Sapeken]], [[Kangayan, Sumenep|Kep. Kangean]], dan Kep. Sapudi.
Moda transportasi alternatif yang juga sudah diluncurkan berupa [[Kapal Cepat Marina Srikandi]] yang memiliki kapasitas hingga 145 orang penumpang.<ref>{{Cite news|last=Rachmawati|first=Ira|url=http://travel.kompas.com/read/2018/01/04/101207127/asyik-ada-kapal-cepat-rute-banyuwangi-denpasar-bali-dan-lombok|title=Asyik! Ada Kapal Cepat Rute Banyuwangi-Denpasar Bali dan Lombok|work=[[Kompas.com]]|date=4 Januari 2018|access-date=13 Maret 2019|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|archive-date=2018-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20180107073807/http://travel.kompas.com/read/2018/01/04/101207127/asyik-ada-kapal-cepat-rute-banyuwangi-denpasar-bali-dan-lombok|dead-url=no}}</ref> Kapal cepat ini beroperasi dari [[Pantai Boom Banyuwangi]].<ref>{{cite web|url=http://www.kabarpenumpang.com/banyuwangi-hadirkan-kapal-cepat-ke-denpasar-hanya-2-jam-perjalanan/|title=Banyuwangi Hadirkan Kapal Cepat ke Denpasar Hanya 2 Jam Perjalanan|website=Kabar Penumpang|access-date=13 Maret 2019|archive-date=2018-12-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20181231082429/https://www.kabarpenumpang.com/banyuwangi-hadirkan-kapal-cepat-ke-denpasar-hanya-2-jam-perjalanan/|dead-url=no}}</ref> Pengoperasian kapal ini didorong oleh pemikiran bahwa pertumbuhan pariwisata Banyuwangi juga ditopang oleh pertumbuhan pariwisata di Bali dan Lombok, sehingga perjalanan yang menghubungkan ketiganya harus terus ditingkatkan.
== Penduduk ==
Penduduk Kabupaten Banyuwangi terdiri dari beragam [[suku]].<ref>{{Cite book|last=Apriyono|first=Fikri|date=2021|url=http://digilib.uinkhas.ac.id/22252/1/ETNOMATEMATIKA%20by%20FIKRI%20APRIYONO%20182.pdf|title=Etnomatematika Wilayah Tapal Kuda: (Eksplorasi Etnomatematika di Kabupaten Jember, Lumajang dan Banyuwangi)|location=Depok|publisher=Komojoyo Press|isbn=978-623-6961-65-0|editor-last=Hilwah|editor-first=Bintana Alin|pages=56|url-status=live}}</ref> Mayoritas adalah [[suku Osing]], namun terdapat [[suku Madura]] (kecamatan Muncar, Wongsorejo, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru) dan suku Jawa Mataraman dan suku Jawa Arekan yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas [[suku Bali]], dan [[suku Bugis]]. Suku Bali banyak mendiami desa di kecamatan Rogojampi, bahkan di desa Patoman, Kecamatan Rogojampi seperti miniatur desa Bali di Pulau Jawa. Suku Osing merupakan penduduk asli Kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah subsuku dari suku Jawa. Mereka menggunakan [[bahasa Osing]], yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua bahasa Jawa. Suku Osing mendiami di Kecamatan Banyuwangi, Giri, Glagah, Licin, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Srono, serta sebagian kecil di kecamatan lain.{{fact}}<ref>{{Cite news|last=Septiyani|first=Kistin|date=2021-08-21|title=Mengenal Suku Osing di Banyuwangi, Ujung Timur Pulau Jawa|url=https://travel.kompas.com/read/2021/08/21/090806227/mengenal-suku-osing-di-banyuwangi-ujung-timur-pulau-jawa|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-05-20|editor-last=Prasetya|editor-first=Anggara Wikan|archive-date=2022-05-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220522134638/https://travel.kompas.com/read/2021/08/21/090806227/mengenal-suku-osing-di-banyuwangi-ujung-timur-pulau-jawa|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|title=Antropologi Budaya: Mengenal Suku Osing Banyuwangi|url=https://kumparan.com/unikfajarwati01/antropologi-budaya-mengenal-suku-osing-banyuwangi-1xnFrTMoTqI|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-05-20|last=pajarwati|first=unik|archive-date=2022-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220520015149/https://kumparan.com/unikfajarwati01/antropologi-budaya-mengenal-suku-osing-banyuwangi-1xnFrTMoTqI|dead-url=no}}</ref>
== Pendidikan ==
=== Daftar perguruan tinggi ===
==== Perguruan tinggi negeri ====
{| class="wikitable"
|-
! Nama Perguruan Tinggi
! Alamat
|-
| [[Politeknik Negeri Banyuwangi]]
| [[Labanasem, Kabat, Banyuwangi|Labanasem]]
|-
| [[Akademi Penerbangan Indonesia]]
| [[Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi|Blimbingsari]]
|-
| [[
| [[Giri, Banyuwangi|Giri]]
|}
==== Perguruan tinggi swasta ====
{| class="wikitable"
|-
! Nama Perguruan Tinggi
! Alamat
|-
| [[Universitas 17 Agustus 1945]]
| [[Taman Baru, Banyuwangi, Banyuwangi|Taman Baru]]
|-
|[[Universitas Muhammadiyah Jember]] Kampus 2
| [[Genteng, banyuwangi|Genteng]]
|-
| [[Universitas PGRI Banyuwangi]]
| [[Kertosari, Banyuwangi, Banyuwangi|Kertosari]]
|-
| [[Universitas Bhakti Indonesia]]
| [[Sraten, Cluring, Banyuwangi|Sraten]]
|-
| [[Sekolah Tinggi Komunikasi PGRI Banyuwangi]]
| [[Taman Baru, Banyuwangi, Banyuwangi|Taman Baru]]
|-
|Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi
|Giri
|-
|Akademi Kelautan Banyuwangi
|Ketapang
|-
|Akademi Kesehatan Rustida
|Krikilan
|-
|Institut Agama Islam Darussalam
|Blokagung
|-
|Institut Agama Islam Ibrahimy
|Genteng
|}
==
[[Berkas:Plengkungombak.jpg|jmpl|ka|250px|Ombak Pantai Plengkung, salah satu ombak terbaik di dunia.]]
Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak objek wisata seperti:<ref>{{Cite web |url=http://www.tentangnusantara.com/2015/11/pantai-blimbingsari-banyuwangi-jawa.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-11-20 |archive-date=2015-11-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151121045949/http://www.tentangnusantara.com/2015/11/pantai-blimbingsari-banyuwangi-jawa.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.tentangnusantara.com/2015/10/melihat-kecantikan-blue-fire-kawah-ijen.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-11-20 |archive-date=2015-11-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151121025029/http://www.tentangnusantara.com/2015/10/melihat-kecantikan-blue-fire-kawah-ijen.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.isunbanyuwangi.com/2016/05/tabuhan-private-paradise-di-banyuwangi.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-10-18 |archive-date=2016-10-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161026195152/http://www.isunbanyuwangi.com/2016/05/tabuhan-private-paradise-di-banyuwangi.html |dead-url=yes }}</ref>
=== Wisata Alam ===
{{Col}}
* [[Kawah Ijen]]
* [[Pantai Boom Banyuwangi]]
* [[Pantai Plengkung]]
* [[Pantai Rajegwesi]]
* [[Pantai Pulau Merah]]
* [[Pantai Watu Dodol]]
* [[Pantai Teluk Hijau]]
* [[Pantai Teluk Biru]]
* [[Pantai Lampon]]
* [[Pantai Blimbingsari]]
* [[Pantai Sukamade]]
* [[Pantai Cemara]]
* [[Pantai Cacalan]]
* [[Bangsring Underwater]]
* [[Waduk Sidodadi]]
* [[Waduk Bajulmati]]
* [[Air Terjun Lider]]
* [[Air Terjun Wonorejo (Tirto Kemanten)]]
* [[Air Terjun Jagir]]
* [[Air Terjun Selendang Arum]]
* [[Air Terjun Telunjuk Raung]]
* [[Wisata Arung Jeram Kali Badeng]]
* [[Taman Nasional Meru Betiri]]
* [[Savanna Sadengan]]
* [[Hutan De Djawatan]]
{{EndDiv}}
=== Wisata Sejarah ===
{{Col}}
* [[Asrama Inggris]]
* [[Situs Prabu Tawang Alun]]
* [[Situs Umpak Songgo]]
* [[Situs Kawitan]]
* [[Situs Rawa Bayu]]
* [[Situs Candi Agung Gumuk Kancil]]
* [[Museum Blambangan]]{{EndDiv}}
=== Wisata Desa ===
* [[Kemiren, Glagah, Banyuwangi|Desa Kemiren]], desa dengan adat istiadat dan budaya masyarakat suku Osing yang masih terjaga.
* [[Tamansari, Licin, Banyuwangi|Desa Tamansari]], desa di kaki Gunung Ijen yang menawarkan keindahan alam khas dataran tinggi.
* [[Gintangan, Blimbingsari, Banyuwangi|Desa Gintangan]], desa dengan produk unggulan berupa kerajinan anyaman bambu kualitas ekspor yang banyak diburu wisatawan.
* [[Bangsring, Wongsorejo, Banyuwangi|Desa Bangsring]], desa yang menawarkan keindahan bawah laut Selat Bali dan eksotika Pulau Tabuhan.
* [[Patoman, Blimbingsari, Banyuwangi|Desa Patoman]], desa yang dijuluki sebagai "Miniatur Pulau Bali" karena menawarkan suasana perdesaan ala Pulau Dewata.
* [[Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi|Kelurahan Gombengsari]], kelurahan dengan perkebunan kopi yang luas dan sajian olahan kopi lokal yang khas.
* [[Temenggungan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Temenggungan]], kampung di pusat Kota Banyuwangi yang menawarkan suasana perkampungan klasik tempo dulu dengan balutan seni dan budaya lokal yang senantiasa dilestarikan.
== Kebudayaan ==
[[Berkas:Holy fountain Beji Ananthaboga (2016).jpg|jmpl|220px|ka|Petirtan di Pura Beji Ananthaboga dan Pelinggih Ganesha]]
Kabupaten Banyuwangi merupakan wilayah lintas pulau antara [[Jawa|Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali]], sehingga menjadi salah satu tempat pertemuan berbagai jenis kebudayaan. Budaya masyarakat Banyuwangi sangat beragam dan meliputi budaya lokal dari [[suku Jawa]], [[suku Bali]], [[suku Madura]], dan [[suku Melayu]]. Terdapat pula budaya asing yang meliputi [[budaya Eropa]].<ref>{{Cite journal|last=Suharti|first=Mamiek|date=2012|title=Tari Gandrung Sebagai Obyek Wisata Andalan Banyuwangi|url=https://media.neliti.com/media/publications/62666-ID-tari-gandrung-sebagai-obyek-wisata-andal.pdf|journal=Harmonia|volume=12|issue=1|pages=25|access-date=2022-01-17|archive-date=2022-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220118182412/https://media.neliti.com/media/publications/62666-ID-tari-gandrung-sebagai-obyek-wisata-andal.pdf|dead-url=no}}</ref>
Di dusun Selorejo, kecamatan [[Glenmore, Banyuwangi|Glenmore]], di lereng [[Gunung Raung]], terdapat [[Pura Beji Ananthaboga]], sebuah [[pura]] dan petirtaan yang terletakserta menempati wilayah [[Perhutani]] KPH Banyuwangi Barat.
=== Batik ===
Batik yang disebut-sebut sebagai jati diri Bangsa Indonesia tak bisa diragukan. Keberadaannya memang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya orang Jawa. Motif-motifnya pun terinspirasi tak jauh dari kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan banyuwangi, memiliki beberapa motif yang terkenal yaitu
* Gajah Oling
* Paras Gempal
* Sekar Jagad
* Kangkung Setingkes
* Mata Ayam
Jenis Batik tadi merupakan sebagian dari Motif Batik khas Banyuwangi yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat setempat.
=== Lagu Daerah ===
* Umbul-Umbul Blambangan
* Ugo-Ugo
* Banyuwangi Ijo Royo-Royo
* Seblang Lukinto
* Cengkir Gadhing
* Ulan Andung Andung
=== Kesenian tradisional ===
Kesenian tradisional khas Banyuwangi antara lain:
* [[Angklung Khas Osing]]
* [[Angklung Caruk]]
* [[Angklung Tetak]]
* [[Angklung Paglat]]
* [[Angklung Blambangan]]
* [[Barong Banyuwangi]]
* [[Barong Kemiren]]
* [[Barong Kumbo]]
* [[Barong Prejeng]]
* [[Barong Lundoyo]]
* [[Barong Ider Bumi]]
* [[Barong Bali]]
* [[Barongsai]]
* [[Ogoh-ogoh|Ogoh-Ogoh]]
* [[Ondel-ondel|Ondel-Ondel]]
* [[Janger Banyuwangi]]
* [[Teater Banyuwangi]]
* [[Drama Janger]]
* [[Drama Osing]]
* [[Jejer Gandrung]]
* [[Jaranan]]
* [[Jaranan Buto]]
* [[Pacu Gandrung]]
* [[Gandrung Dor]]
* [[Gandrung Marsan]]
* [[Gandrung Seblang Lukinto]]
* [[Gama Gandrung]]
* [[Gandrung Banyuwangi]]
* [[Gedhogan]]
* [[Kebo-Keboan]]
* [[Keboan]]
* [[Kuwung]]
* [[Kuntulan]]
* [[Mocoan Pacul Gowang]]
* [[Patrol Banyuwangi]]
* [[Seblang]]
* [[Wayang Osing]]
Jenis kesenian tadi merupakan sebagian dari kesenian khas Banyuwangi yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat setempat.
=== Musik khas Banyuwangi ===
Gamelan Banyuwangi khususnya yang dipakai dalam tari Gandrung memiliki kekhasan dengan adanya kedua biola, yang salah satunya dijadikan sebagai pantus atau pemimpin lagu. Menurut sejarahnya, pada sekitar abad ke-19, seorang [[Eropa]] menyaksikan pertunjukan Seblang (atau Gandrung) yang diiringi dengan suling. Kemudian orang tersebut mencoba menyelaraskannya dengan biola yang dia bawa waktu itu, pada saat dia mainkan lagu-lagu Seblang tadi dengan biola, orang-orang sekitar terpesona dengan irama menyayat yang dihasilkan biola tersebut. Sejak itu, biola mulai menggeser suling karena dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang tidak mungkin dikeluarkan oleh suling.
Selain itu, gamelan ini juga menggunakan "[[Trikona|kluncing]]" (''triangle''), yakni alat musik berbentuk segitiga yang dibuat dari kawat besi tebal, dan dibunyikan dengan alat pemukul dari bahan yang sama, dan angklung, atau rebana.
== Tokoh terkenal ==
{{utama|Daftar seniman Indonesia|Daftar tokoh Jawa Timur}}
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|Banyuwangi}}
* {{id}} {{resmi|banyuwangikab.go.id}}
* {{id}} [https://bentangbanyuwangi.github.io/ Info mengenai pembagian administratif Banyuwangi di bentangbanyuwangi.github.io]
{{Kabupaten Banyuwangi}}
{{Jawa Timur}}
{{Tapal Kuda Jawa Timur}}
{{Kabupaten di Indonesia}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Timur]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia]]
|