Stasiun Pangandaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k istilahnya sekarang penjagaan aset. (via JWB) |
||
(33 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox stasiun
| name = Pangandaran
| image =
| caption
| prov = Jawa Barat
| kabupaten = Pangandaran
| kecamatan kabupaten = Pangandaran
| desa = Pananjung
|open=1921▼
| kodepos = 46296
| alamat = Jalan Stasion
|kode=PND▼
| lintang = -7.680743943348784
|tinggi=+8m▼
| bujur = 108.65047345534654
| close = 1 Februari 1982
▲| kode = PND
| nomor = 1906
| line = ''Tidak ada layanan.''
| close_type = PJKA
| letak = km 60+010 lintas [[Stasiun Banjar|Banjar]]-'''Pangandaran'''-[[Stasiun Cijulang|Cijulang]]
| operator = wpa2
}}
'''Stasiun Pangandaran (PND)''' merupakan [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[
Sebagai stasiun utama di Pangandaran, stasiun ini dahulu melayani kereta api angkutan penumpang maupun barang dari dan ke berbagai tempat di [[Jawa]]. Karena stasiun ini terletak tidak terlalu jauh dari pantai, stasiun ini dahulu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing. Stasiun ini ditutup pada tahun [[1982]] menjelang ditutupnya jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang karena faktor usia prasarna kereta api serta berkembangnya transportasi ban karet.
==Sejarah==
Stasiun ini mulai beroperasi pada tahun 1918, beserta dengan selesainya pembangunan jalur kereta api [[Stasiun Kalipucang|Kalipucang]]-[[Stasiun Parigi|Parigi]], yang kemudian dilanjutkan hingga [[Stasiun Cijulang|Cijulang]] pada tahun [[1921]] sepanjang 5 km.<ref name="heritage">{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/JALUR%20KERETA%20API%20BANJAR%20PANGANDARAN%20CIJULANG|title=Jalur Kereta api Banjar Pagandaran Cijulang|publisher= Heritage KAI|website=heritage.kai.id|language=id|access-date=2022-03-15}}</ref> Pembangunan jalur kereta api Kalipucang-Pangandaran-Cijulang sendiri adalah lanjutan dari jalur kereta api [[Stasiun Banjar|Banjar]]-Kalipucang yang sudah terlebih dahulu beroperasi pada tanggal [[15 Desember]] [[1916]].<ref name="heritage"/>
{{stasiun-stub}}▼
Pada awalnya, fungsi stasiun ini adalah sebagai stasiun barang untuk mengangkut komoditas pertanian dan perkebunan dari daerah Pangandaran dan sekitarnya yang memiliki kesuburan tanah dan kekayaan alam yang sangat potensial yang kemudian diangkut ke [[Kota Banjar|Banjar]] melalui kereta api dan selanjutnya diangkut ke kapal di Pelabuhan [[Cilacap]].<ref name="heritage"/> Namun, seiring dengan perkembangan wisata di Pangandaran, stasiun ini juga mulai melayani kereta api penumpang yang mengangkut wisatawan dari berbagai tempat, baik lokal maupun mancanegara. Hingga tahun [[1980-an]], stasiun ini masih ramai oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari berbagai daerah yang menggunakan jasa kereta api.<ref name="deskjabar">{{Cite web|url=https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/jabar/pr-1131431903/bekas-stasiun-pangandaran-ikon-sejarah-kabupaten-pangandaran?page=2|title=Bekas Stasiun Pangandaran, Ikon Sejarah Kabupaten Pangandaran|publisher=DeskJabar|language=id|access-date=2022-03-15}}</ref> Lokasi Stasiun Pangandaran yang terletak tidak terlalu jauh dengan objek-objek wisata yang terkenal di Pangandaran ini membuat stasiun ini cukup ramai dengan wisatawan. Pada saat yang sama stasiun ini juga melayani kereta api barang angkutan komoditas seperti kopra dan kopi robusta dari dan ke berbagai tempat, seperti [[Bandung]] dan Cilacap.<ref name="deskjabar"/>
Pada tanggal [[1 Februari]] [[1982]]. Stasiun dan jalur ini resmi dinon-aktifkan dengan alasan prasarna jalur kereta api yang sudah tidak memadai. Indonesian Railway Preservation Society (2007) pernah mencatat bahwa pada tahun 1997, jalur kereta api Banjar-Pangandaran sempat akan direaktifikasi lagi. Namun proses reaktifikasi ini mangkrak saat [[krisis finansial Asia 1997]]. Jalur dan bantalan yang baru pasang pun dibongkar.<ref>{{Cite web|url=http://irps.or.id/banjar-pangandaran-cijulang-tour/|title=Banjar-Pangandaran-Cijulang Tour|website=irps.or.id|language=en-US|access-date=2018-04-28}}</ref> Bangunan Stasiun Pangandaran yang sempat dipugar dan direnovasi ini pun kembali rusak.
Kini pondasi bangunan bekas Stasiun Pangandaran ini masih kokoh. Begitu pula dengan dindingnya, namun bagian atapnya sudah lapuk dimakan usia. Saat ini bekas stasiun ini mangkrak dan hanya dimaanfaatkan warga untuk parkir mobil dan buang sampah. Bekas peron, rel maupun sinyal kini sudah raib.<ref>{{Cite news|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5700216/stasiun-kereta-api-pangandaran-dulu-gairahkan-wisata-kini-bak-rumah-hantu|title=Stasiun Kereta Api Pangandaran: Dulu Gairahkan Wisata, Kini Bak Rumah Hantu|publisher=DetikTravel|language=en-US|date=2021-08-28|first=Faizal|last=Amiruddin|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
==Reaktivasi==
Berkali-kali reaktivasi digaungkan untuk jalur ini, tetapi tidak pernah terealisasikan. Namun pada tahun 2018, Gubernur Jawa Barat [[Ridwan Kamil]] menggaungkan realisasi pengaktifan kembali jalur tersebut bersama jalur-jalur KA mati di Jawa Barat. Rencananya reaktivasi dilakukan setelah [[jalur kereta api Cibatu–Cikajang]] direaktivasi karena lahan yang masih memungkinkan dibandingkan [[Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari|Rancaekek–Tanjungsari]] dan [[Jalur kereta api Cikudapateuh–Ciwidey|Cikudapateuh–Ciwidey]]. Hingga saat ini belum ada progres reaktivasi untuk jalur ini.<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/08/28/20231361/kapan-reaktivasi-jalur-kereta-api-banjar-pangandaran-dimulai?page=all|title=Kapan Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran Dimulai?|publisher=Kompas|work=[[Kompas.com]]|date=2019-08-28|editor-last=Assifa|editor-first=Farid|first=Candra|last=Nugraha}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Banjar–Cijulang|left=Ciputrapinggan|right=Cikembulan}}
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Barat|Pangandaran]]
[[Kategori:Pangandaran, Pangandaran]]
▲{{stasiun-Jabar-stub}}
|