Prusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekaskti (bicara | kontrib)
→‎Populasi non-Jerman: mengubah kata julah menjadi jumlah
 
(35 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Rusia}}
{{Infobox former country
|native_name = ''Preußen''
|conventional_long_name = Prusia
|common_name = Prusia
|continent = Eropa
|region = [[Eropa Tengah]], [[Jerman]]
|country = [[Jermanindonesia]]
|era = [[Eropa modern awal]] hingga [[Sejarah Kontemporer|Kontemporer]]
|flag =
Baris 11 ⟶ 12:
|status_text =
|empire =
|government_type = [[Monarki mutlak]]<br>[[Kerajaan konstitusional|Semi Konstitusional]] (1850-1918)
|year_start = 1525
|year_end = 1947
Baris 34 ⟶ 35:
|
|flag_type = Bendera <small>(1892–1918)</small>
|image_coat = WappenCoat Deutschesof ReichArms -of Königreichthe PreussenKingdom (Grosses)of Prussia 1873-1918.pngsvg
|symbol =
|symbol_type = Lambang Negara <small>(1701–1918)</small>
|image_map = Map-DR-Prussia in the German Reich (1871).svg
|image_map_caption = Prusia (birumerah) pada masa keemasannya, negara pemimpin dalam [[Kekaisaran Jerman]]
|capital = [[Königsberg]], nantinya(1525-1701)<br />[[Berlin]] (1701-1947)
|national_motto = ''[[SuumGott cuiquemitt uns]]''{{spaces|2}}<small>([[LatinJerman]])</small><br />"Untuk masing masing, diriTuhan merekaBersama sendiriKita"
|national_anthem = [[Preußens Gloria]]<br><small> "Kejayaan Prusia"<small>
|common_languages = [[Bahasa Jerman]] (resmi)
|religion = [[Protestanisme]], [[Katolik Romawi]]
Baris 78 ⟶ 79:
|stat_area4 = 297007
|stat_pop4 = 41915040
|footnotes = <sup>1</sup> TheKepala headsnegara ofyang stateada listeddalam heredaftar aremerupakan thedaftar firstdari andyang lastpertama tohingga hold each title over time. For more information, see individual Prussian state articlesterakhir (links inLihat abovepranala Historydi sectionbawah).<br /><sup>2</sup> ThePosisi position"Menteri-Presiden" ofdiperkenalkan ''Ministerpräsident''di wasPrussia introducedsaat inelavasi 1792status whenmenjadi Prussia"Kerajaan". wasYang aada Kingdom;dalam thedaftar primeadalah ministersperdana shownmenteri herepada aremasa the[[Negara headsBebas of the Prussian republic.Prusia]]<br /><sup>3</sup> PopulationEstimasi estimatespopulasi:<ref>[http://www.tacitus.nu/historical-atlas/population/germany.htm tacitus.nu]</ref>
}}
 
[[Berkas:Prussia (political map before 1905).jpg|thumbjmpl|350px|Prusia 1905]]
 
'''Prusia''' ([[bahasa Jerman]]: ''Preußen'', [[bahasa latin]]: ''Borussia'', ''Prussia'' atau ''Prutenia''; [[bahasa Polandia]] ''Prusy''; [[bahasa Russia]]: ''Пруссия'') adalah kerajaan bangsa [[Jerman]] dan negara bersejarah yang berasal dari penggabungan [[Kadipaten Prusia]] dan [[Margraviasi Brandenburg]]. Selama berabad-abad lamanya, [[Wangsa Hohenzollern]] menguasai wilayah Prusia, dan dengan sukses meluaskanmememperluas wilayahnya dengan mengandalkan pasukan darat yang teratur dan efektif. Prusia memiliki andil besar dalam membentuk sejarah Jerman, dengan ibukotanyaibu kotanya di [[Berlin]] setelah 1451. Setelah 1871, Prusia bersatu dengan Jerman, yang berakibat hilangnya identitas Prusia di dalam kekaisaran Jerman. Hal itu dihapuskan pada tahun 1932 tanpa masalah, dan dengan resmi pada tahun 19471451.
Prusia mencapai pengaruh terbesarnya pada abad ke 18 dan 19. Ketika abad 18, ia menjadi kekuatan Eropa terbesar di bawah pemerintahan [[Frederick Agung]] (1740 – 1786). Ketika abad 19, kanselir [[Otto von Bismarck]] menyatukan kerajaan Jerman menjadi “Jerman Bawah” terkecuali Kekaisaran [[Austria]].
Setelah tahun 1810, Prusia mendominasi Jerman secara politik, secara ekonomis, dan dalam populasi, Prusia adalah inti dari kesatuan Konfederasi Jerman Utara yang dibentuk pada tahun 1867, yang nantinya menjadi bagian dari [[Kekaisaran Jerman]] atau ''Deutsches Reich'' pada 1871.
 
Selepas tahun 1871, Prusia bersatu dengan Jerman, yang berakibat pada hilangnya identitas Prusia di dalam [[Kekaisaran Jerman]]. Penghapusan identitas itu sendiri faktualnya dihapuskan pada tahun 1932 tanpa masalah, dan dengan resmi pada tahun 1947.
Nama ''Prusia'' diambil dari [[Bahasa Prusia Lama]]. Pada abad ke-12, "Prusia Lama" ditaklukan oleh [[Perang Salib Prusia|Tentara Salib Jerman]], [[Ksatria Teutonik]]. Pada tahun 1308, Kesatria Teuton menaklukan daerah yang dulunya milik orang Polanda yaitu [[Pomerelia]] bersama [[Gdańsk]] (Danzig). [[Negara Orde Teutonik|Negara kebiaraan]] para ksatria tersebut telah [[Dijermanisasi]] melalui [[Ostsiedlung|imigrasi dari Jerman bagian Tengah dan Barat]], di bagian selatan di [[Polandianisasi]] oleh pemukim dari [[Masovia]]. Setelah [[Perdamaian Thorn Kedua (1466)|Perdamaian Thorn kedua]] pada tahun 1466, Prusia dipecah menjadi [[Kebangsawanan Prusia]] barat, proponsi dari Polandia dan bagian timur yang dari tahun 1525 dikenal sebagai [[Kadipaten Prusia]], kubu dari [[Kemahkotaan Polandia]] hingga tahun 1657. [[Brandenburg-Prusia|Penyatuan Brandenburg dan Kadipaten Prusia]] pada tahun 1618 berujung pada proklamasi [[Kerajaan Prusia]] pada tahun 1701.
Prusia mencapai pengaruh politik terbesarnya pada abad ke 18 dan 19. Ketika abad 18, ia menjadi kekuatan Eropa terbesar di bawah pemerintahan [[Frederick Agung]] (1740 – 1786). Ketika abad 19, kanselir [[Otto von Bismarck]] menyatukan kerajaan Jerman menjadi “Jerman Bawah” terkecualidengan pengecualian Kekaisaran [[Austria]].
Setelah tahun 1810, Prusia mendominasi wilayah Jerman secara politik, secara ekonomis, dan dalam populasi, Prusia adalah wilayah inti dari kesatuan Konfederasi Jerman Utara yang dibentuk pada tahun 1867, yang nantinya menjadi bagian dari [[Kekaisaran Jerman]] atau disebut juga ''Deutsches Reich'' pada 1871.
 
Nama ''Prusia'' sendiri diambil dari [[Bahasa Prusia Lama]]. Pada abad ke-12, "Prusia Lama" ditaklukan oleh salah satu bagian dari [[Perang Salib Prusia|Tentara Salib Jerman]], yaitu [[Ksatria Teutonik]]. Pada tahun 1308, Kesatria TeutonTeutonik menaklukan daerah yang dulunya milik orang PolandaPolandia yaitu [[Pomerelia]] bersama dengan daerah [[Gdańsk]] (Danzig). [[Negara Orde Teutonik|Negara kebiaraan]] para ksatria tersebut kemudian telah [[Dijermanisasidijermanisasi]] melalui [[Ostsiedlung|imigrasi dari Jerman bagian Tengah dan Barat]], sedangkan di bagian selatan di [[Polandianisasi]] oleh para pemukim dari [[Masovia]]. Setelah [[Perdamaian Thorn Kedua (1466)|Perdamaian Thorn kedua]] pada tahun 1466, wilayah Prusia dipecah menjadi [[Kebangsawanan Prusia]] barat, proponsimerupakan propinsi dari Polandia dan bagian timur wilayah tersebut yang dari tahun 1525 akan dikenal sebagai [[Kadipaten Prusia]], dan yang satunya yaitu kubu dari [[Kemahkotaan Polandia]] hingga tahun 1657. [[Brandenburg-Prusia|Penyatuan Brandenburg dan Kadipaten Prusia]] pada tahun 1618 berujung pada terjadinya proklamasi [[Kerajaan Prusia]] pada tahun 1701.
Prusia memasuki jajaran [[kekuatan besar]] tak lama setelah menjadi kerajaan,<ref>Fueter, Eduard (1922). World history, 1815–1920. United States of America: Harcourt, Brace and Company. pp. 25–28, 36–44. ISBN 1-58477-077-5.</ref><ref>Danilovic, Vesna. "When the Stakes Are High—Deterrence and Conflict among Major Powers", University of Michigan Press (2002), p 27, p225-p228</ref><ref>[http://gh.oxfordjournals.org/content/12/3/286.full.pdf] Aping the Great Powers: Frederick the Great and the Defence of Prussia's International Position 1763–86, Pp. 286-307.</ref><ref>[http://history.wisc.edu/mosse/george_mosse/summaries/history119_lecture19.htm] The Rise of Prussia</ref> dan memberikan pengaruh paling besar pada abad ke-18 dan 19. Selama abad ke-18, Prusia memiliki suara yang signifikan dalam isu internasional di bawah pimpinan [[Friedrich II dari Prusia|Friedrich Agung]]. Selama abad ke-19, Kanselir [[Otto von Bismarck]] menyatukan prinsipalitas-prinsipalitas Jerman menjadi "[[Kleindeutsche Lösung|Jerman Kecil]]" tanpa mengikutsertakan [[Kekaisaran Austria]].
 
Prusia memasuki jajaran [[kekuatan besar]] tak lama setelah menjadi sebuah kerajaan,<ref>Fueter, Eduard (1922). World history, 1815–1920. United States of America: Harcourt, Brace and Company. pp. 25–28, 36–44. ISBN 1-58477-077-5.</ref><ref>Danilovic, Vesna. "When the Stakes Are High—Deterrence and Conflict among Major Powers", University of Michigan Press (2002), p 27, p225-p228</ref><ref>[http://gh.oxfordjournals.org/content/12/3/286.full.pdf] Aping the Great Powers: Frederick the Great and the Defence of Prussia's International Position 1763–86, Pp. 286-307.</ref><ref>[http://history.wisc.edu/mosse/george_mosse/summaries/history119_lecture19.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100610094351/http://history.wisc.edu/mosse/george_mosse/summaries/history119_lecture19.htm |date=2010-06-10 }} The Rise of Prussia</ref> dan memberikanmemiliki cakupan pengaruh yang paling besar pada saat abad ke-18 dan 19. Selama abad ke-18, Prusia memiliki suaraperan yang signifikan dalam isu internasional di bawah pimpinan [[Friedrich II dari Prusia|Friedrich Agung]]. Selama abad ke-19, Kanselir [[Otto von Bismarck]] menyatukan prinsipalitas-prinsipalitas Jerman menjadi "[[Kleindeutsche Lösung|Jerman Kecil]]" tanpa mengikutsertakan [[Kekaisaran Austria]].
Pada [[Kongres Wina]], yang akhirnya memetakan ulang batas-batas negara Eropa setelah kekalahan [[Napoleon]], Prusia mendapatkan bagian yang cukup besar di Barat Laut Jerman, termasuk daerah yang kaya akan batubara, [[Ruhr]]. Negara ini tumbuh dengan amat pesat dalam bidang ekonomi dan politik, menjadi inti dari [[Konfederasi Jerman Utara]] pada tahun 1867, dan nantinya [[Kekaisaran Jerman]] pada tahun 1871. Kerajaan Prusia menjadi amatlah besar di Jerman yang baru terbentuk itu, hingga identitas Jerman tergantikan/tersamarkan oleh identitas Prusia. Garis kebangsawanan Prusia berakhir pada tahun 1918. Pada masa [[Republik Weimar]], Prusia kehilangan hampir seluruh kekuatan politik dan legal mereka pada tahun 1932. Kalangan Elit Prusia lama memainkan peran yang pasif pada saat rezim Nazi berkuasa; Prusia dihilangkan dari Jerman secara resmi pada tahun 1940-an. Prusia Timur kehilangan seluruh populasi Jerman-nya setelah tahun 1945, dan diserap oleh Polandia dan Uni Soviet.
 
Pada [[Kongres Wina]], yang akhirnya memetakanmenghasilkan penataan ulang batas-batas negara Eropa setelah kekalahan [[Napoleon]], Prusia mendapatkan bagian yang cukup besar di wilayah Barat Laut Jerman, termasuk daerah yang kaya akan batubara, [[Ruhr]]. Negara ini tumbuh dengan amat pesat dalam bidang ekonomi dan politik, menjadi inti dari [[Konfederasi Jerman Utara]] pada tahun 1867, dan nantinya [[Kekaisaran Jerman]] pada tahun 1871. Kerajaan Prusia menjadi amatlah besar di Jerman yang baru terbentuk itu, hingga identitas Jerman tergantikan/tersamarkan oleh identitas Prusia. Garis kebangsawanan Prusia akhirnya berakhir pada tahun 1918. Pada masa [[Republik Weimar]], Prusia kehilangan hampir seluruh kekuatan politik dan legalhukum mereka pada tahun 1932. Kalangan Elit Prusia lama memainkan peran yang pasif pada saat rezim Nazi berkuasa; Prusia dihilangkan dari Jerman secara resmi pada tahun 1940-an. Prusia Timur kehilangan seluruh populasi Jerman-nya setelah tahun 1945, dan diserap oleh Polandia dan Uni Soviet.
 
Istilah "Orang Prusia" sering digunakan terutama di luar Jerman, untuk menguatkan kesan dari profesionalisme, agresifitas, militerisme dan konservatifisme dari para [[Junker]] yang merupakan bangsawan tuan tanah di Timur yang mendominasi Prusia dan nantinya Kekaisaran Jerman sebelum tahun 1918.
 
== Simbol ==
[[Lambang negara Prusia]] yang utama, yang juga berfungsi sebagai [[bendera Prusia]], menggambarkan seekor [[elang hitam]] di atas latar belakang putih. [[Warna nasional]] hitam dan putih sendiri sudah digunakan oleh ordo [[Ksatria Teutonik]] dan [[Dinasti Hohenzollern]]. Ordo Teutonik menggunakan jubah putih dan jubah tersebut [[bordir|dibordir]] dengan sebuah salib hitam berbatas emas dan elang kekaisaran berwarna hitam. Kombinasi dari hitam dan putih dengan merah dan putihnya [[Liga Hansa]], jugabersamaan dengan warna [[Brandenburg]] menghasilkan warna bendera komersial berwarna hitam-putih-merah untuk dipakai oleh [[Konfederasi Jerman Utara]], yang kemudian menjadi bendera Kekaisaran Jerman pada tahun 1871.
{{Main|Lambang negara Prusia}}
 
[[Lambang negara Prusia]] yang utama, juga sebagai [[bendera Prusia]], menggambarkan seekor [[elang hitam]] di atas latar belakang putih. [[Warna nasional]] hitam dan putih sudah digunakan oleh [[Ksatria Teutonik]] dan [[Dinasti Hohenzollern]]. Ordo Teutonik menggunakan jubah putih dan [[bordir|dibordir]] sebuah salib hitam berbatas emas dan elang kekaisaran berwarna hitam. Kombinasi dari hitam dan putih dengan merah dan putihnya [[Liga Hansa]], juga [[Brandenburg]] menghasilkan bendera komersial berwarna hitam-putih-merah untuk [[Konfederasi Jerman Utara]], yang menjadi bendera Kekaisaran Jerman pada tahun 1871.
 
''[[Jedem das Seine|Suum cuique]]'' ("untuk tiap orang, haknya") ialah moto dari [[Ordo Elang Hitam]] yang dibuat oleh [[Raja Friedrich I dari Prusia]] pada tahun 1701, seringkaliyang sering kali diasosiasikan dengan Prusia. [[Salib Besi]], merupakan penghargaan militer yang dibuat oleh [[Friedrich Wilhelm III dari Prusia]] pada tahun 1813 juga umumnya diasosiasikan dengan Prusia. Daerah Prusia yang dulunya ditinggali oleh orang Baltik [[Prusia Lama]] yang di-Kristenkan, kemudian menjadi lokasi favorit bagi para imigran [[Orang Jerman]] (''[[Ostsiedlung]]'', nantinya kebanyakan menjadi pemeluk Protestan), juga [[Orang Polandia]] dan [[Orang Lithuania]] di daerah perbatasan.
 
== Teritori ==
Sebelum pembubarannya, kekuasan dari [[Kerajaan Prusia]] mencakup Provinsi-Provinsi dari [[PropinsiProvinsi Prusia Barat]]; [[PropinsiProvinsi Prusia Timur]]; [[PropinsiProvinsi Brandenburg]]; [[PropinsiProvinsi Sachsen]] (termasuk sebagian besar dari negara bagian [[Sachsen-Anhalt]] masa kini dan sebagian negara bagian [[Thuringia]] di Jerman); [[PropinsiProvinsi Pomerania (1815-1945)|PropinsiProvinsi Pomerania]]; [[PropinsiProvinsi Rhineland]]; [[PropinsiProvinsi Westfalia]]; [[PropinsiProvinsi Hesse-Nassau]]; dan sebuah daerah yang terpisah di Selatan yang disebut dengan [[PropinsiProvinsi Hohenzollern]], yaitu tanah kelahiran keluarga penguasa Prusia. Tanah yang dikuasai Kesatria Teuton rata dan diliputi tanah yang subur. Tanah ini sangat cocok untuk penanaman [[gandum]] besar-besaran.<ref>H. W. Koch, ''A History of Prussia'' (1978) p. 35.</ref> Kejayaan Prusia diawal masa mereka didasari oleh penanaman dan penjualan gandum. Prusia Teuton dikenal sebagai "keranjang roti Eropa Timur" (dalam Bahasa Jerman, ''Kornkammer'', alias lumbung). Kota-kota pelabuhan Stettin ([[Szczecin]]) di Pomerania, Danzig ([[Gdansk]]) di Prusia, [[Riga]] di Lovina, Königsberg ([[Kaliningrad]]) dan Memel ([[Klaipėda]]) muncul di atas produksi gandum ini. Produksi dan perdagangan gandum ini membawa Prusia kepada hubungan dekat dengan [[Liga Hansa]] selama tahun 1356 (pendirian resmi Liga Hansa) sampai kemerosotan liga tersebut di sekitar tahun 1500.
 
Ekspansi Prusia berdasarkan hubungannya dengan [[Liga Hansa]] memotong [[Polandia]] dan [[Lithuania]] dari pantai [[Laut Baltik]] dan perdagangan internasional.<ref>Robert S. Hoyt & Stanley Chodorow, ''Europe in Middle Ages'' (1976) p. 629.</ref> Ini menjadikan Polandia dan Lithuania sebagai musuh tradisional Prusia-yang saat itu masih bernama Kesatria-Kesatria Teuton.<ref>Norman Davies, ''God's Playground: A History of Poland Vol. l'' (1982) p. 81.</ref>
Baris 117 ⟶ 118:
 
=== Populasi non-Jerman ===
[[Berkas:Curonians kursenieki in 1649.png|thumbjmpl|rightka|175px|Pada tahun 1649, kediaman-kediaman [[Kursenieki]] sepanjang garis pantai [[Laut Baltik]] di wilayah [[Prusia Timur]] memanjang dari [[Klaipėda|Memel (Klaipėda)]] sampai [[Gdańsk|Danzig (Gdańsk)]]]]
Pada tahun 1871, sekitar 2.4 juta orang Polandia hidup di Prusia, membuat mereka berstatus minoritas dengan jumlah terbanyak.<ref name=Handbuch/> Minoritas lain ialah Yahudi, orang Denmark, [[Orang Frisia]], [[Kashubia]] (72,500 jiwa pada tahun 1905), [[Masuria]] (248,000 jiwa dipada tahun 1905), [[Orang Lithuania]] (101,500 jiwa dipada tahun 1905), [[Wallonia]], [[Orang Ceko]], [[Kursenieki]] dan [[orang Sorbs]].<ref name=Handbuch/>
 
Wilayah [[Polandia Raya]], dimana negara Polandia berasal, menjadi [[Propinsi Posen]] setelah terjadinya [[Pemisahan Polandia]]. Orang Polandia di provinsi yang mayoritas orang Polandia ini (62% orang Polandia, 38% orang Jerman) memberontak terhadap pemerintahan orang Jerman. Selain itu, bagian Tenggara dari Silesia ([[Silesia Atas]]) memiliki penduduk mayoritas orang Polandia. Tetapi orang Katolik, etnis Polandia, orang Slav lain beserta orang Yahudi tidak memiliki status yang setara dengan Protestan.<ref>Hajo Holborn, ''History of Modern Germany: 1648–1840'' 2:274</ref>
Baris 135 ⟶ 136:
Hingga masa setelah [[Perang Tigapuluh Tahun]], berbagai daerah Brandenburg-Prusia tetap berstatus bebas secara politik antara satu daerah dengan daerah lainnya,<ref name=Kotulla262/><ref name=Duchhardt101>Duchhardt (2006), p. 101</ref> mereka terhubung secara politis hanya melalui penguasa feodal yang ada di atas mereka.<ref name=Duchhardt101/><ref name=Kotulla265>Kotulla (2008), p. 265</ref> [[Friedrick William I, Elektor dari Brandenburg]] (berkuasa dari tahun 1640-1688), yang mewujudkan transformasi [[serikat pribadi]] menjadi [[serikat nyata]],<ref name=Kotulla265/> memulai sentralisasi pemerintahan Brandenburg-Prusia dengan usaha untuk mewujudkan ''Geheimer Rat'' sebagai otoritas pusat untuk seluruh daerah kekuasaannya pada tahun 1651, tetapi proyek ini terbukti tidak mungkin diwujudkan.<ref name=Kotulla267/> Sebagai gantinya, sang elektor terus melantik seorang Gubernur (''Kurfürstlicher Rat'') untuk setiap daerah kekuasaan, yang biasanya merupakan anggota dari ''Geheimer Rat''.<ref name=Kotulla267/> Institusi terkuat di daerah sendiri masih ditangan pemerintahan negara bagian (''Landständische Regierung'', dinamakan ''Oberratsstube'' di Prusia dan ''Geheime Landesregierung'' di Mark dan Cleves), yang merupakan agen pemerintah tertinggi menyangkut hukum, keuangan dan administrasi.<ref name=Kotulla267/> Sang elektor berusaha untuk menyeimbangkanpemerintahan Negarawan dengan cara membuat kamar ''Amtskammer'' untuk mengatur dan mengkoordinasi kekuasaan, perpajakan dan hak sang elektor.''Amtskammer'' Kamar ini diadakan di Brandenburg pada tahun 1652, di Cleves dan Mark pada tahun 1653, di Pomerania pada tahun 1654, di Prusia pada tahun 1661 dan di Magdeburg pada tahun 1680.<ref name=Kotulla267>Kotulla (2008), p. 267</ref> Selain itu pada tahun 1680, ''Kreditwerk'' juga berada di bawah perlindungan sang Elektor..<ref name=Kotulla266>Kotulla (2008), p. 266</ref>
 
Cukai (''Akzise'') yang dikeluarkan oleh Frederick William I (yang dimulai dari tahun 1667 menggantikan pajak properti di Brandenburg untuk memelihara angkatan bersenjata Brandenburg-Prusia yang disetujui oleh para negarawan) diresmikan tanpa adanya permusyawarahan dengan para penguasa negara tersebut.<ref name=Kotulla266/> Berakhirnya [[Perang Utara Kedua]] pada tahun 1655-1660 telah menguatkan posisi politis sang Elektor, memungkinkan sang ELektor untuk membentuk ulang isi konstitusi dari Cleves dan Mark dipada tahun 1660 dan 1661 untuk memberi jalan masuk kepada para pejabat yang setia kepadanya dan tidak terpengaruh oleh para penguasa lokal.<ref name=Kotulla266/> Di Kadipaten Prusia sendiri dia mengakui hak-hak tradisional dari para penguasa lokal pada tahun 1633,<ref name=Kotulla266/> Tetapi para penguasa lokal sendiri menerima bahwa hak-hak ini tidaklah untuk digunakan untuk mengintervensi kedaulatan sang Elektor.<ref name=Kotulla266/> Di Brandenburg sendiri, Friedreich William mengabaikan hak-hak dari penguasa Prusia untuk menyetujui atau memveto pengumpulan pajak yang diajukan oleh sang Elektor: sementara pada tahun 1656, sebuah ''Akzise'' telah dikeluarkan tanpa persetujuan penguasa lokal, sang Elektor sendiri dengan paksa mengumpulkan hasil pajak di Kadipaten Prusia tanpa adanya persetujuan dari Penguasa Prusia pertamakalinya pada tahun 1674.<ref name=Kotulla267/> Pada tahun 1704 para penguasa Prusia secara ''de facto'' telah menghapuskan hak mereka untuk meresmikan pajak-pajak yang diusulkan oleh sang Elektor, meskipun secara formal mereka masih memiliki hak tersebut.<ref name=Kotulla267/> Pada tahun 1682 sang Elektor memunculkan sebuah ''Akzise'' ke Pomerania dan pada tahun 1688 ke Magdeburg,<ref name=Kotulla267/> sedangkan di Cleves dan Mark sebuah ''Akzise'' diperkenalkan hanya pada tahun 1716 sampai tahun 1720.<ref name=Kotulla266/> Akibat dari reformasi-reformasi yang dilakukan oleh Friedreich William I, penerimaan negara naik hingga tiga kali lipat dimasa pemerintahannya,<ref name=Duchhardt101/> dan beban pajak naik hingga duakali lipat per penduduk dibandingkan dengan di PerancisPrancis.<ref name=Duchhardt108>Duchhardt (2006), p. 108</ref>
 
[[Berkas:Corona Prusia-mj2.jpg|thumbjmpl|[[Mahkota milik William II|Mahkota Raja Prusia]] (Koleksi [[Kastil Hohenzollern]])]]
Kerajaan Prusia berbentuk sebagai negara [[Monarki Absolut]] sampai dengan terjadinya [[Revolusi tahun 1848 di Negara-Negara Jerman]], dimana Prusia menjadi negara [[Monarki Konstitusional]] dan [[Adolf Heinrich von Arnim-Boitzenburg]] terpilih sebagai{{by whom|date=March 2015}} [[Perdana Menteri Prusia]] yang pertama (''Ministerpräsident''). [[Konstitusi Prusia (1848)|Undang-Undang Dasar pertama Prusia]] dicanangkan pada tahun 1848. [[Konstitusi Prusia (1850)|Revisi Undang-Undang Prusia tahun 1850]] menetapkan adanya parlemen [[Bikameralisme|dua kamar]]. Dewan rendah, atau yang dalam Bahasa Jerman disebut ''[[Landtag Prusia|Landtag]]'' mewakili semua pembayar pajak, yang [[Kasta tiga kelas Prusia|dibagi menjadi tiga kelas]] tergantung dari jumlah pajak yang dibayarkan. Mekanisme ini memungkinkan untuk membuat 25% pemilih memiliki 85% suara di dalam legislatur, mematenkan dominasi politik oleh kaum pemilik uang di Prusia. Dewan Tinggi (Kamar Pertama atau ''Erste Kammer''), yang nantinya dinamai [[Dewan Tuan-tuan Prusia]] (''Herrenhaus''), ditunjuk langsung oleh sang Raja. Raja memiliki kekuatan eksekutif penuh dan para Menteri hanya bertanggung jawab terhadap Raja. Maka dari itu, ikatan dari kaum pemilik lahan yaitu [[Junker]], tetaplah kuat, terutama di Provinsi-Provinsi bagian Timur. [[Polisi Rahasia Prusia]] yang ditugaskan untuk membantu Pemerintahan yang Konservatif, dibentuk sebagai reaksi dari terjadinya [[Revolusi tahun 1848 di Negara-Negara Jerman]] .
 
Tidak seperti pendahulu pemerintahan Prusia sebelum era 1918, pemerintahan Prusia dipada tahun 1918 sampai 1932 merupakan pemerintahan demokrasi yang menjanjikan di Jerman. Penghapusan kekuatan poliyik dair kaum aristokrat mengubah wajah Prusia menjadi wilayah yang amatlah didominasi oleh sayap kiri dari spektrum politik saat itu, dengan "Berlin Merah" dan sentra industri di [[Wilayah Ruhr]] menyebarkan pengaruhnya kesegala penjuru. Selama periode ini, sebuah koalisi kiri-tengah berkuasa, seringnya di bawah kepemimpinan [[Partai Sosial Demokrat Jerman]] di Prusia Timur binaan [[Otto Braun]]. Selama menjabat Braun mengimplementasikan beberapa reformasi (bersama dengan Mentri Dalam Negrinya, [[Carl Severing]]) yang menjadi model untuk pemerintahan [[Jerman|Republik Federal Jerman]] nantinya. Contohnya, seorang Perdana Mentri Prusia hanya bisa diturunkan jabatannya apabila adanya "mayoritas positif" untuk pewaris jabatannya {{Citation needed|date=March 2009}}. Konsep ini yang dikenal sebagai [[mosi tidak percaya]], menjadi bagian dari [[Hukum Dasar Republik Federal Jerman]].
 
Serupa dengan Negara-Negara Jerman baik [[Jerman]] sekarang maupun [[Republik Weimar]], [[Eksekutif (Pemerintahan)|kekuatan eksekutif]] tetaplah dipegang oleh [[Mentri-Presiden|Mentri-Presiden Prusia]] dan dalam hukum yang ditetapkan oleh [[Landtag]] yang dipilih langsung oleh rakyat Jerman.
 
== Sejarah Awal ==
{{Main|Negara kebiaraan Ksatria Teutonik|Kadipaten Prusia}}
[[Berkas:Ordensstaat-kirchlich.jpg|left|thumb|200pxjmpl|Situasi setelah penaklukan pada abad ke-13 akhir. Daerah yang diwarnai ungu dikontrol oleh Negara Kebiaraan Ksatria Teutonik]]
[[Berkas:Teutonic state 1466.png|jmpl|Setelah terjadinya [[Perjanjian Thorn Kedua (1466)|Perjanjian Thorn Kedua]] (1466). Kekuasaan Ordo Teutonik: oranye]]
 
Pada tahun 1211, [[Andrew II dari Hungaria]] menghadiahkan [[Burzenland]] di Transilvania sebagai [[Perkubuan]] untuk [[Ksatria Teutonik]]. Pada tahun 1225, Andrew II mengusir Ksatria Teutonik dari Transilvania, dan mereka harus dipindahkan ke laut Baltik. [[Konrad I dari Masovia]], Adipati [[Masovia]] tidak berhasil dalam usahanya menaklukan [[Prusia (daerah)|Prusia era berhala]] pada perang Salib tahun 1219 dan 1222.<ref>[[Edward Henry Lewinski Corwin]] {{cite book|last=Lewinski-Corwin|first=Edward Henry|title=A History of Prussia|publisher=The Polish Book Importing Company|location=New York|year=1917|pages=628|url=http://books.google.com/?id=Ec4eAAAAMAAJ&printsec=titlepage&dq=lizard+union#PRA2-PA45,M1}}</ref> Pada tahun 1226, Adipati Konrad mengundang Ksatria Teutonik, sebuah [[ordo militer]] Jerman untuk ksatria [[Perang Salib]], yang bermarkas di [[Kerajaan Jerusalem]] di kota [[Acre, Israel|Acre]], untuk menaklukan [[Prusia Lama|suku-suku Prusia]] di perbatasan Kadipaten Masovia.
Baris 158 ⟶ 160:
[[Perang tigabelas tahun (1454-66)|Perang tigabelas tahun]] (1454-1466) dimulai ketika [[Konfederasi Prusia]], koalisi antara kota-kota [[Liga Hansa]] di Prusia Barat, memberontak melawan Ordo Teutonik dan meminta pertolongan kepada Raja Polandia. Pada tahun [[1466]], mereka harus mengakui kedaulatan raja Polandia dan Lithuania. Lalu pada tahun [[1525]], ketua ordo ini ([[Albert I, Adipati dari Prusia|Albert dari Brandenburg-Ansbach]] masuk agama [[Protestan]] dan membuat daerahnya menjadi semacam kadipaten ([[bahasa Inggris]]: ''duchy'') dalam rangka negara kesatuan kerajaan Polandia.<ref>H. W. Koch, ''A History of Prussia'' p. 33.</ref> Wilayah kadipaten ini kurang lebih sudah sama dengan wilayah daerah yang pada masa yang akan datang disebut [[Prusia Timur]]. Lalu pada tahun [[1618]], daerah kadipaten ini diwariskan kepada dinasti [[Hohenzollern]], yang berpusat di [[Berlin]]. Bagi mereka Prusia sangatlah penting karena daerah ini berada di luar wilayah [[Kekaisaran Romawi Suci]] di mana mereka juga anggotanya. Lalu kerajaan wangsa Hohenzollern ini disebut kerajaan [[Brandenburg-Prusia]]. Wilayahnya semakin besar karena senantiasa mencaploki daerah Polandia yang sedang dalam keadaan lemah.
 
=== Brandenburg-Prussia ===
{{Main|Brandenburg-Prussia}}
 
Brandenburg dan Prusia disatukan dua generasi kemudian. Anna, cucu dari Albert I dan putri dari Adipati [[Albert Friedrich, Adipati Prusia|Albert Friedrich]] (pensiun tahun 1568-1618), menikahi saudara jauhnya [[Pangeran-Elektor|Elektor]] [[John Sigismund, Margrave dari Brandenburg|John Sigismund]] dari [[Magraviasi Brandenburg|Brandenburg]]. Setelah mangkatnya Albert Friedrich pada tahun 1618, yang meninggal tanpa penerus lelaki, John Sigismund di berikan hak suksesi untuk Kadipaten Prusia, yang masih merupakan kubu Polandia. Dari saat ini Kadipaten Prusia termasuk dalam [[uni pribadi]] dengan Margraviasi Brandenburg. Negara yang dihasilkan, dikenal sebagai [[Brandenburg-Prusia]], berisikan teritori-teritori yang secara geografis tidak tersambung di Prusia, Brandenburg dan tanah [[Rheinland]] dari [[Kadipaten Kleve]] dan [[Daerah Mark]].
 
[[Berkas:KeurvorstNason, FrederikPieter Willem- IKurfürst enFriedrich LouiseWilhelm Henriëtteund vanseine OranjeGemahlin Luise Henriette - 1666 - SPSG 2.jpg|thumbjmpl|200px|"[[Friedrich Wilhelm I, Elektor Brandenburg|Elektor Agung]]" dan [[Luise Henriette dari Nassau|istrinya]]]]
 
Selama [[Perang Tigapuluh Tahun]], tanah-tanah Hohenzollern yang tidak terhubung berkali-kali diserang oleh berbagai macam pasukan, terutama tentara pendudukan [[Kekaisaran Swedia]]. Magrave [[George Wilhelm, Margraf Brandenburg|George Wilhelm]] (1619-1640) yang tidak efektif dan militernya lemah melarikan diri dari Berlin ke [[Königsberg]], ibukotaibu kota historis dari [[Kadipaten Prusia]], pada tahun 1637. Penerusnya, [[Friedrich Wilhelm I, Elektor Brandenburg|Friedrich Wilhelm I]] (1640-1688), mereformasi [[Pasukan Prusia]] untuk membela tanah air.
 
Friedrich Wilhelm I pergi ke [[Warsawa]] pada tahun 1641 untuk [[berkunjung]] ke Raja [[Władysław IV Vasa]] dari Polandia untuk Kadipaten Prusia, yang masih dipegang di dalam [[kubu]] Kemahkotaan Polandia. Pada fase pertama [[Perang Utara Kedua]] (1654-1660), Friedrich Wilhelm I mengambil kadipaten tersebut [[Perjanjian Königsberg (1656)|sebagai kubu dari Raja Swedia]] yang nantinya memberi kedaulatan penuh kepada Prusia menurut [[Perjanjian Labiau]]. Pada tahun 1657, perjanjian ini diperbaharui oleh Raja Polandia dalam [[Perjanjian Wehlau]] dan [[Perjanjian Bromberg]]. Bersama dengan Prusia, [[Keluarga Hohenzollern|Dinasti Hohenzollern]] Brandenburg sekarang memiliki teritori yang bebas dari kewajiban-kewajiban feodal, yang menjadi basis kenaikan mereka berdua menjadi raja.
Baris 171 ⟶ 173:
Friedrich Wilhelm I dikenal sebagai "Elektor Agung" untuk pencapaianya dalam pengorganisasian para pemilih (elektrorat), yang dia capai dengan menerapkan monarki absolut (lihat juga [[Absolutisme (sejarah Eropa)|absolutisme]]) di Brandenburg-Prusia. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya [[Tentara Prusia|militer yang mumpuni]] untuk melindungi teritori-teritori Kerajaan yang terpecah-pecah, juga [[Putusan Potsdam]] membuka Brandenburg-Prusia untuk imigrasi pengungsi [[Protestan]], dan dia menetapkan birokrasi untuk menjalankan pemerintahan dengan efisien.
 
=== Kerajaan Prusia ===
[[Berkas:Prussiaflag.PNG|thumbjmpl|Bendera Prusia antara [[1701]] dan [[1918]].]]
 
Pada tahun [[1701]] kerajaan Prusia dicanangkan oleh raja [[Friedrich I dari Prusia]]. Semenjak saat ini Prusia akan menjadi kerajaan Jerman yang terkuat dan terbesar. Untuk menghindari amarah [[Polandia]], dimana ada wilayah Prusia Lama termasuk di dalamnya, maka Kaisar Romawi Suci [[Leopold I, Kaisar Romawi Suci|Leopold I]] yang mana sebagian besar wilayah Prusia berada, memperbolehkan Friedrich untuk menyebut dirinya sebagai "[[Raja di Prusia]]", bukan "[[Raja dari Prusia]]".
 
Friedrich I dilanjutkan oleh putranya, [[Friedrich Wilhelm I dari Prusia]] (1713-1740), "Raja Serdadu" yang ketat, tidak peduli tentang seni tetapi sangat hemat dan praktis. Dia dipertimbangkan sebagai pembuat birokrasi Prusia yang terkenal dan angkatan bersenjata yang diprofesionalisasi, yang dia kembangkan menjadi salah satu yang terkuat di Eropa, meskipun tentaranya [[Pengepungan Stralsund (1711-1715)|hanya sedikit saja beraksi]] selama [[Perang Besar Utara]]. Dalam prespektif perbandingan antara ukuran angkatan bersenjata dengan populasi total,[[André Boniface Louis Riqueti de Mirabeau|Mirabeau]] mengatakan: ''Prusia, bukanlah negara dengan angkatan bersenjata, tetapi angkatan bersenjata yang memiliki negara''.<ref>{{cite web |url=http://www.mediamonitors.net/uri79.html |title=The Army has a State |first=Uri |last=Avnery |publisher=Media Monitors Network |year=2002 |access-date=2013-07-15 |archive-date=2011-01-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110106030301/http://www.mediamonitors.net/uri79.html |dead-url=yes }}</ref> Juga, Friedrich Wilhelm memukimkan lebih dari 20.000 pengungsi Protestan dari [[Salzburg]] ke daerah Prusia Timur yang jarang penduduk, yang nantinya diperluas hingga bantaran barat Sungai [[Sungai Neman|Memel]], dan daerah-daerah lainnya. Menurut isi dari [[Perjanjian Stockholm (Perang Besar Utara)|perjanjian Stockholm]] (1720), Prusia juga mendapatkan setengah dari wilayah [[Pomerania Swedia]].
 
[[Berkas:Frederick William I the Soldier-King.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|leftkiri|Raja [[Friedrich Wilhelm I dari Prusia]], sang "Raja Serdadu"]]
 
Sang Raja meninggal pada tahun 1740 dan diteruskan oleh putranya, [[Friedrich II dari Prusia]], yang pencapaiannya berujung pada reputasinya sebagai "Friedrich Agung".<ref>H. W. Koch, ''A History of Prussia'' pp. 100–102.</ref> Sebagai putra mahkota, Friedrich memfokuskan dirinya pada filosofi dan kesenian.<ref>Robert B. Asprey, ''Frederick the Great: The Magnificent Enigma'' (1986) pp. 34–35.</ref> Dia merupakan pemain suling yang jempolan. Pada tahun 1740, pasukan Prusia menyebrang ke perbatasan yang tidak dipertahankan milik Silesia dan menduduki Schweidnitz. [[Silesia]] merupakan provinsi paling kaya dari Austria Habsburg.<ref>Koch, ''A History of Prussia'', p. 105.</ref> Peristiwa ini menandai dimulainya tiga [[perang Silesia]] (1740-1763).<ref>Robert A. Kahn, A History of the Habsburg Empire 1526–1918 (1974) p. 96.</ref>[[Perang Silesia pertama]] (1740-1742) dan [[Perang Silesia kedua]] (1744-1745) secara historis telah dijadikan satu dengan perang Eropa yang umum bernama Perang Suksesi Austria (1740-1748). [[Kaisar Romawi Suci]] [[Charles VI, Kaisar Romawi Suci|Charles VI]] meninggal pada 20 Oktober 1740. Dia mewariskan tahtanya kepada putrinya, [[Maria Theresa]].
 
Dengan mengalahkan Tentara Austria pada [[Pertempuran Mollwitz]] 10 April 1741, Friedrich berhasil menaklukan [[Silesia Bawah]] (bagian barat laut dari Silesia).<ref>Asprey, ''Frederick the Great: the Magnificent Enigma'', pp. 195–208.</ref> Tahun berikutnya, 1742, dia menaklukan [[Silesia Atas]] (bagian Tenggara). Lebih dari itu, pada Perang Silesia ketiga (biasanya disatukan dengan [[Perang Tujuh Tahun]]) Friedrich berhasil mendapatkan kemenangan telak atas Austria pada [[Pertempuran Torgau]]. Dengan kemenangan ini dan kemenangan umum pada Perang Tujuh Tahun, Friedrich, [[Persekutuan Anglo-Prusia|bersekutu dengan]] [[Britania Raya]], [[Hanover]] dan [[Gravia Tanah Hesse-Kassel]], berhasil menahan Silesia dari serbuan koalisi [[Sakson]], [[Austria]], [[PerancisPrancis]] dan [[Rusia]].<ref>Hermann Kinder & Werner Hilgermann, ''The Anchor Atlas of World History: Volume 1'' (1974) pp. 282–283.</ref>[[Voltaire]], teman dekat sang raja, sempat mengibaratkan Friedrich Agung dengan mengutarakan: "...bagaikan [[Sparta]] di pagi hari dan [[Athena]] di sore hari." Dari peperangan ini maka berlanjutlah [[Rivalitas Austria-Prusia]] yang mendominasi arena politik Jerman hingga tahun 1866.
 
Silesia, penuh dengan tanah yang subur dan kota-kota manufaktur yang makmur, menjadi daerah vital bagi Prusia, menyumbang besarnya area, populasi dan kekayaan negara.<ref>James K. Pollock & Homer Thomas, ''Germany: In Power and Eclipse'' (1952) pp. 297–302.</ref> Sukses di medan laga melawan Austria dan kekuatan-kekuatan lainnya mengokohkan status Prusia sebagai [[kekuatan besar]] di Eropa. Perang Silesia memulai lebih dari seabad rivalitas dan konflik antara Prusia dan Austria sebagai dua negara terkuat yang ada di dalam Kekaisaran Romawi Suci (meskipun, ironisnya, keduanya memiliki teritori yang besar di luar kekaisaran.)<ref>Marshall Dill, Jr., ''Germany: A Modern History'' (1970) p. 39.</ref> Pada tahun 1744 Negara [[Frisia Timur]] jatuh ke tangan Prusia mengikuti kehancuran dinasti Cirksena yang menguasainya.
[[Berkas:Frederick II of Prussia Coloured drawing.png|thumbjmpl|uprightlurus|Raja [[Friedrich II dari Prusia|Friedrich II]] "yang Agung"]]
23 tahun masa pemerintahanya hingga tahun 1786, Friedrich II, yang memahami posisi dirinya sebagai "pelayan pertama negara", mempromosikan pembangunan daerah Prusia seperti [[Oderbruch]]. Pada saat yang sama dia membangun kekuatan militer Prusia dan berpartisipasi di [[Pemisahan Polandia|Pemisahan Polandia yang pertama]] dengan Austria dan Rusia (1772), kebijakan yang secara geografis menghubungkan teritori-teritori Brandenburg dengan wilayah Prusia. Dalam Periode ini, dia juga membuka perbatasan Prusia kepada imigran yang lari dari intoleransi religius di bagian Eropa lainnya, contohnya para [[Huguenots]]. Prusia menjadi tempat pengungsian seperti halnya [[Amerika Serikat]] menerima imigran yang mencari kebebasan pada abad ke-19.<ref name="Clark, Iron Kingdom ch 7">Clark, ''Iron Kingdom'' ch 7</ref>
 
Fiedrich Agung, "Raja ''dari'' Prusia" yang pertama, mempraktikkan [[absolutisme tercerahkan]]. Dia mengenalkan hukum sipil umum, melarang penyiksaan dan mengesahkan prinsip bahwa Mahkota tidak akan ikut campur dalam hal penegakkan hukum. Dia juga mempromosikan edukasi sekunder tingkat lanjut, pionir dari sistem [[Gymnasium (sekolah)|gymnasium]] (sekolah gramatika) di Jerman, yang mempersiapkan murid-murid terpintar mereka untuk pelajaran Universitas.<ref name="Kraus, Hans-Christof 2008">Hans-Christof Kraus. ''[http://books.google.com/books?id=hWIWJCjFlGgC&lpg=PA90&dq=Preu%C3%9Fen%20gymnasium&pg=PA90#v=onepage&q=Preu%C3%9Fen%20gymnasium&f=false Kultur, Bildung und Wissenschaft im 19. Jahrhundert]''. Oldenbourg Wissenschaftsverlag, 2008, p. 90</ref> [[Sistem pendidikan Prusia]] dicontoh oleh berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.<ref name="Clark, Iron Kingdom ch 7"/>
 
==== Peperangan era Napoleon ====
{{Main|Peperangan era Napoleon|Pertempuran Jena-Auerstedt|Perang Koalisi ke enam#Perang di Jerman}}
 
Selama masa pemerintahan [[Friedrich Wilhelm II dari Prusia]] (1786-1797), Prusia menganeksasi teritorial Polandia melalui [[Pemisahan Polandia]] yang lebih lanjut. Penerusnya, [[Friedrich Wilhelm III dari Prusia]] (1797-1840), mengumumkan persatuan antara [[Lutheranisme]] dan [[Gereja reformis]] di Prusia menjadi [[Uni Prusia (Gereja Evangelis Kristen)|satu]].<ref name="Clark, Iron Kingdom ch 12">Clark, ''Iron Kingdom'' ch 12</ref>
 
Prusia mengambil peran sebagai pemimpin di [[Perang Revolusi PerancisPrancis]], tetapi terdiam untuk beberapa dekade dikarenakan oleh [[Perdamaian Basel]] pada tahun 1796, dan berperang kembali dengan PerancisPrancis pada tahun 1806 karena negosiasi dengan negara tersebut untuk pengalokasian pengaruh di Jerman telah gagal. Prusia menderita kekalahan telak melawan prajurit [[Napoleon I dari PerancisPrancis|Napoleon Bonaparte]] di [[Pertempuran Jena-Auerstedt]], berakibat larinya Friedrich Wilhelm III dan keluarganya ke [[Klaipėda|Memel]]. Dibawah [[Perjanjian Tilsit]] pada tahun 1807, Prusia kehilangan sepertiga dari wilayahnya, termasuk wilayah yang didapat dari [[Pemisahan Polandia]] yang pertama dan ketiga, akhirnya jatuh ketangan [[Kadipaten Warsawa]]. Selain itu, sang raja harus membayar kekalahan tersebut dengan pembatasan pasukan hanya 42.000 serdadu saja, dan memperbolehkan pasukan PerancisPrancis untuk ditempatkan di seantero Prusia, secara efektif membuat Kerajaan Prusia menjadi satelit PerancisPrancis.<ref name="Clark, Iron Kingdom ch 11">Clark, ''Iron Kingdom'' ch 11</ref>
 
Sebagai reaksi atas kekalahan ini, reformator seperti [[Heinrich Friedrich Karl Reichsfreiherr vom und zum Stein|Stein]] dan [[Karl August von Hardenberg|Hardenberg]] bersiap melakukan modernisasi negara Prusia. Salah satu reformasinya iyalah pembebasan petani dari [[perbudakan]] dan [[Emansipasi Yahudi]] memperbolehkan kedua kelas ini untuk menjadi warga negara penuh. Sistem sekolah diatur ulang, dan pada tahun 1818 perdagangan bebas diperkenalkan. Proses reformasi angkatan bersenjata berakhir pada tahun 1813 dengan pengenalan wajib militer.<ref>Clark, ''Iron Kingdom'' ch 10</ref>
 
Setelah [[Invasi Napoleon ke Rusia|kekalahan Napoleon di Rusia]], Prusia keluar dari persekutuannya dengan PerancisPrancis dan mengambil bagian dalam [[Koalisi ke enam]] selama "Perang Pembebasan" (''Befreiungskriege'') melawan pendudukan PerancisPrancis. Tentara Prusia dibawa Marsekal [[Gebhard Leberecht von Blücher]] memberi kontribusi besar dalam [[Pertempuran Waterloo]] pada tahun 1815 untuk kemenangan akhir atas Napoleon. Hadiah untuk Prusia pada tahun 1815 dalam [[Kongres Wina]] ialah pengembalian teritori Prusia yang lepas ke PerancisPrancis, dan juga seluruh [[Rheinland]], [[Westfalen]], dan beberapa teritori lainnya. Tanah di barat ini amatlah vital karena mencakup daerah [[Ruhr]], pusat dari awalnya [[industrialisasi]] Jerman, terutama di industri persenjataan. Kemenangan teritorial ini juga berarti melipatgandakan populasi Prusia. Sebagai gantinya, Prusia mundur dari daerah Polandia tengah untuk memungkinkan terbentuknya [[Kongres Polandia]] di bawah pemerintahan Rusia.<ref name="Clark, Iron Kingdom ch 11"/>
 
Pada tahun 1848 para liberalis melihat ada kesempatan beraksi ketika terjadinya [[Revolusi 1848]] yang terjadi di seantero Eropa. Waspada akan ini, Raja [[Friedrich Wilhelm IV dari Prusia]] memperbolehkan adanya Pertemuan Nasional dan memberikan konstitusi. Ketika [[Parlemen Frankfurt]] menawarkan Friedrich Wilhelm mahkota dari Jerman Bersatu, dia menolak dengan alasan dia tidak bosa menerima mahkota dari pertemuan revolusioner tanpa izin dari monarki-monarki Jerman lainnya.<ref>Clark, ''Iron Kingdom'' ch 13–14</ref>
Baris 205 ⟶ 207:
Parlemen Frankfurt dipaksa bubar pada tahun 1849, dan Friedrich Wilhelm mengeluarkan [[Konstitusi Kerajaan Prusia|Konstitusi pertama Prusia]] atas nama dirinya pada tahun 1850. Dokumen konservatif ini diperuntukan untuk parlemen dua kamar. Dewan rendah, atau ''[[Landtag]]'' dipilih oleh semua pembayar pajak, yang dibagi menjadi [[Franchise tiga kelas Prusia|tiga kelas]] yang suaranya di bobotkan berdasarkan jumlah pajak yang diberikan. Wanita dan bukan pembayar pajak tidak bisa memberi suara. Ini berakibat pada sepertiga pemilih yang bisa menentukan 85% kursi legislatif, memastikan dominasi orang berada di populasi Prusia. Dewan atas, yang nantinya dinamai ulang menjadi ''[[Dewan Ketuanan Prusia|Herrenhaus]]'' ("Dewan Ketuanan/Bangsawan"), yang diangkat langsung oleh sang Raja. Dia mempertahankan otoritas eksekutif penuh dan par menteri menjawab langsung kepada Raja. Hasilnya, tekanan dari kelas pemilik tanah, para [[Junker]] menjadi semakin kuat, terutama di Provinsi-Provinsi bagian Timur.<ref>Clark, ''Iron Kingdom'' ch 14</ref>
 
==== Perang unifikasi Jerman ====
[[Berkas:BismarckArbeitszimmer1886rest.jpg||thumbjmpl|[[Otto von Bismarck]]]]
Lalu pada tahun [[1862]] raja [[Wilhem I dari Jerman]] mengangkat [[Otto von Bismarck]] menjadi [[Perdana Menteri]]. Bismarck bercita-cita ingin mempersatukan negara-negara [[Jerman]] yang kala itu terpecah belah menjadi sebuah negara kesatuan yang kuat. Bismarck memutuskan untuk mengalahkan kaum liberal dan konservatif untuk memperkuat supermasi Prusia dan pengaruh Prusia di atas negara-negara Jerman. Ada perdebatan seputar Bismarck untuk benar-benar berniat dari awal membuat sebuah negara Jerman bersatu ketika dia memulai masa baktinya, atau dia hanya mengambil kesempatan dari situasi yang ada. Memoar Bismarck tentunya menggambarkan seroang idealis yang patut dibanggakan, tetapi ditulis dengan kekurangan sudut pandang yang terlewatkan oleh sang penulisnya. Yang jelas, Bismark mendapatkan dukungan yang banyak dari penduduk Jerman yang mendambakan unifikasi. Dia akhirnya memimpin Prusia melalui tiga peperangan yang berujung pada kenaikan Wilhelm menjadi [[Kaisar Jerman]].
 
==== Peperangan Schleswig ====
Kerajaan [[Denmark]] pada saat itu memiliki persatuan pribadi dengan Kadipaten [[Schleswig]] dan [[Holstein]], keduanya memiliki hubungan yang dekat satu sama lain meskipun Holstein dulunya merupakan anggota [[Konfederasi Jerman]]. Ketika pemerintah Denmark mencoba untuk mengintegrasikan Schleswig (tapi tidak termasuk Holstein) kedalam negara Denmark, Prusia memimpin Konfederasi Jerman melawan Denmark dalam [[Perang Schleswig pertamaPertama]] (1848-851). Karena [[Kekaisaran Rusia]] mendukung Austria, Prusia juga menyerahkan predominasi mereka di Konfederasi Jerman ke Austria dalam isi [[Perjanjian Olmütz]] pada tahun 1850.
 
Pada tahun 1863, Denmark mengenalkan konstitusi bersama antara Denmark dan SchelswigSchleswig. Ini menjadi pemicu konflik dengan Konfederasi Jerman, yang memberikan wewenang pendudukan Holstein oleh Konfederasi, yang akhirnya membuat pasukan Denmark mundur. Pada tahun 1864, angkatan bersenjata Prusia dan Austria menyebrangi perbatasan Holstein dan Schleswig dan menandakan dimulainya [[Perang Schleswig keduaKedua]]. Pasukan Austria-Prusia mengalahkan pasukan Denmark yang menyerahkan kedua wilayah tersebut ke Konfederasi. Hasilnya, pada [[Konvensi Gastein]] pada tahun 1865, Prusia mengambil alih administrasi SchelswigSchleswig dan Austria mengambil alih administrasi Holstein.
 
==== Perang PerancisPrancis-Prusia ====
{{Main|Perang PerancisPrancis-Prusia}}
[[Berkas:Wilhelm1.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Kaisar [[Wilhelm I, Kaisar Jerman|Wilhelm I]]]]
Kontroversi atas [[Kekaisaran PerancisPrancis Kedua]] untuk kenaikan [[Keluarga Hohenzollern]] ke takhta [[Spanyol]] dieskalasi oleh PerancisPrancis dan Bismarck. Menggunakan [[Perintah ems]] miliknya, Bismarck mengambil kesempatan dari sebuah insiden dimana duta besar PerancisPrancis sedang mendekati Wilhelm. Pemerintahan [[Napoleon III dari PerancisPrancis]] dengan harapan adanya perang saudara di Jerman kembali lagi, mendeklarasikan perang melawan Prusia, meneruskan [[perseteruanpermusuhan FrancoPrancis-Jerman]]. Tetapi, negara-negara Jermania malah menghormati perjanjian-perjanjian di antara mereka, mengalahkan pasukan PerancisPrancis dengan cepat karena persatuan pasukan Jerman yang kilat pada [[Perang Franco-Prusia]] tahun 1870. Mengikuti kemenangan di bawah kepemimpinan Bismarck dan Prusia, [[Baden]], [[Württemberg]] dan [[Kerajaan Bavaria]] - yang tadinya berdiri di luar Konfederasi Jerman Utara - ikut masuk dan bersama menjadi [[Kekaisaran Jerman]].
 
Kekaisaran ini merupakan solusi negeri-negeri "Jerman Kecil" ("[[kleindeutsche Lösung]]") atas bagaimana caranya menyatukan seluruh penduduk berbahasa Jerman menjadi satu negara, karena tetap tidak mengikutsertakan Austria yang tetap bersatu dengan [[Hungaria]] dan daerahnya meliputi orang-orang yang tidak berbahasa Jerman. Pada tanggal 18 Januari 1871 (Ulang tahun ke 170 dari diangkatnya Raja [[Friedrich I dari Prusia]]), Wilhelm diproklamirkan sebagai "[[Kaiser]] Jerman" dan bukanya sebagai "Kaisar dari Jerman", di [[Istana Versailles|Kamar Kaca]] di [[Istana Versailles]] yang bertempat di luar [[Paris]], selama berlangsungnya [[Pengepungan Paris (1870-1871)|pengepungan terhadap kota Paris]].
Baris 223 ⟶ 225:
=== Perang Austro-Prusia ===
{{Main|Perang Austro-Prusia}}
[[Berkas:Ac.prussiamap3.png|thumbjmpl|300px|Ekspansi Prusia pada tahun 1807–1871]]
 
Bismarck menyadari penetapan administrasi ganda atas daerah Schleswig dan Holstein hanyalah solusi sementara, mengakibatkan naiknya ketegangan hubungan antara Prusia dan Austria. Perebutan supremasi daerah Jerman akhirnya berujung pada [[Perang Austro-Prusia]] (1866), dipicu oleh konflik Schleswig dan Holstein.
 
Kubu Austria didukung oleh negara-negara Jerman Selatan (termasuk [[Kerajaan Bavaria]] dan [[Württemberg]]), beberapa negara-negara Jerman tengah (termasuk [[Kerajaan Sachsen]]) dan [[Kerajaan Hanover]] di Utara. Di kubu Prusia dukungan datang dari [[Italia]], sebagian besar negara-negara di Jerman Utara, dan beberapa negara-negara kecil di Jerman Tengah. Akhirnya, pasukan Prusia yang bersenjata lebih canggih mencetak kemenangan krusial pada [[Pertempuran Königgrätz]] di bawah pimpinan p[[Sesepuh Helmuth von Moltke yang Tua]]. Persengketaan yang berjalan seabad lamanya antara Berlin dan Wina untuk dominasi Jerman akhirnya berakhir. Disamping itu, Prusia juga mengalahkan Hanover di pertempuran Langensalza. Hanover beraharp Britania Raya (yang pernah membantu mereka sebelumnya) memberi bantuan pasukan, tetapi Britania tidak mau berkonfrontasi dengan superpower darat saat itu, yaitu Prusia. Prusia akhirnya mennyelesaikan ambisinya untuk mempersatukan teritori mereka yang terpecah-pecah dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan strategis yang kuat, terutama dari akses penuh atas sumber daya di lembah Ruhr.
 
Bismarck menginginkan Austria untuk menjadi sekutu Prusia pada masa datang, sehingga dia menolak aneksasi teritori Austria. Namun pada [[Perdamaian Praha (1866)]], Prusia tetap menganeksasi empat sekutu Austria di Utara dan Tengah Jerman yaitu Hanover, [[Graviasi Tanah Hesse Kassel]], [[Kadipaten Nassau]] dan [[Frankfurt]]. Prusa juga memenangkan kuasa penuh atas [[Schleswig-Holstein]]. Hasil dari kemenangan ini, Prusia terbentang tanpa halangan di duapertiga wilayah Jerman Utara dan berisikan duapertiga dari seluruh populasi Jerman. Konfederasi Jerman dihapuskan, dan Prusia memaksa 21 negara di Utara sungai [[Main (sngai)|Main]] untuk membentuk [[Konfederasi Jerman Utara]].
Baris 233 ⟶ 235:
Prusia menjadi negara yang dominan di konfederasi tersebut, karena Prusia wilayahnya mencakup 4/5 dari seluruh wilayah Konfederasi. Kekuasaan yang nyaris mutlak di tangan Prusia akhirnya diamankan melalui konstitusi yang disusun oleh Bismarck pada tahun 1867. Kekuatan eksekutif dipegang oleh Presiden, dan dibantu oleh Kanselir yang hanya menjawab ke Presiden. Kepresidenan di Konfederasi ini menggunakan sistem keturunan, yaitu dari [[wangsa Hohenzollern]] yang merupakan penguasa Prusia. Ada juga parlemen berkamar dua. Kamar rendah, atau ''[[Reichstag (Kekaisaran Jerman)|Reichstag]]'' dipilih melalui [[pemilu]] yang pemilihnya lelaki saja. Kamar atas, atau ''Bundesrat'' (Konsul Federal) ditunjuk oleh pemerintahan. Bundestrat pada praktiknya merupakan kamar yang lebih kuat dari Reichstag. Prusia memiliki 17 dari 43 suara dan dengan mudah bisa mengatur jalanya sidang melalui aliansi dengan negara lain.
 
Karena perdamaian inilah, negara-negara di Selatan Main teorinya tetap independen, tetapi masih di bawah perlindungan Prusia. Sebagai tambahan, perjanjian pertahanan mutual dibuat. Tetapi, keberadaan perjanjian ini dirahasiakan sampai Bismarck membukanya ke hadapan publik pada tahun 1867, ketika PerancisPrancis mencoba [[Krisis Luksemburg|menyerang Luksemburg]].
 
=== Kekaisaran Jerman ===
{{Main|Kekaisaran Jerman}}
[[Berkas:prussiamap.gif|thumbjmpl|upright=1.5|Prusia sebagai bagian Kekaisaran Jerman pada tahun 1871–1918]]
Dua dekade setelah [[pemersatuan Jerman]] merupakan puncak kejayaan Prusia, tetapi bibit-bibit pertikaian politik ditabur kedalam sistem politik Pruso-Jerman.
 
Konstitusi Kekaisaran Jerman menggunakan konstitusi Konfederasi Jerman Utara yang sedikit diamendemen. Resminya, Kekaisaran Jerman sendiri merupakan negara federasi. Praktaknya, hubungan antara Prusia dengan negara bagian Jerman lainnya sedikit memusingkan. Kerajaan Hohenzollern (Prusia) mencakup 3/5 dari wilayah Jerman dan 2/3 dari total populasi Jerman. [[Angkatan Bersenjata Jerman (Kekaisaran Jerman)|Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jerman]] pada praktiknya merupakan pasukan Prusia yang diperbesar, meskipun kerajaan-kerajaan lain ([[Bavaria]], [[Sachsen]] dan [[Württemberg]]) tetap memiliki pasukan mereka masing-masing. Mahkota kekaisaran merupakan jabatan turun menurun milik [[Wangsa Hohenzollern]], kebangsawanan dari Prusia. Perdana Mentri Prusia juga merupakan Kanselir Kekaisaran Jerman kecuali untuk periode Januari-November 1873 dan 1892-94. Kekaisaran Jerman sendiri tidak memiliki hak untuk mengambil pajak langsung dari wajib pajak; pemasukan yang menjadi wewenang langsung Pemerintahan Federasi ialah bea masuk cukai, bea cukai umum serta penerimaan dari pelayanan telegrafi dan surat. Meskipun semua pria di atas umur 25 bisa mengikuti pemilihan umum, Prusia tetap menggunakan sistem pemilihan tiga kelas mereka. Hal ini secara efektif mengharuskan para pemimpin pemerintahan untuk mencari legislatur yang dipilih dari dua cabang. Baik di Kerajaan Prusia maupun di Kekaisaran Jerman, konstituen asli tidak pernah diubah menyesuaikan perubahan yang terjadi di populasi mereka, yang artinya daerah-daerah pelosok memiliki terlalu banyak suara di parlemen Jerman pada awal abad ke-20.
[[Berkas:Friedrich III, Deutscher Kaiser.jpg|[[Friedrich III, Kaisar Jerman|Kaisar Friedrich III]]|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus]]
Hasilnya, Prusia dan Kekaisaran Jerman menjadi semacam paradoks. Bismarck mengetahui bahwa [[Jerman Reich]] yang baru ini merupakan sebuah raksasa apabila dibandingkan dengan negara lainnya di benua Eropa. Dengan begitu, dia mendeklarasikan Jerman sebagai kekuatan yang sudah kenyang, menggunakan bakatnya untuk mempertahankan perdamaian, contohnya seperti pada [[Kongres Berlin]]. Bismarck hanya memiliki sedikit sukses dalam kebijikan dalam negrinya, salah satunya ''[[Kulturkampf]]'' yang anti-Katolik, tetapi selain dari itu, dia juga meraih beberapa keberhasilan seperti [[Jermanisasi Orang Polandia selama Pemisahan|Jermanisasi]] atau [[Pengusiran Orang Polandia oleh Jerman|pengusiran]] orang Polandia yang berkebangsaan asing (Rusia atau Austria-Hungaria).
 
[[Friedrich III, Kaisar Jerman|Friedrich III]] menjabat sebagai kaisar hanya selama 99 hari pada tahun 1888 setelah bapaknya wafat karena kanker.[[Berkas:Wilhelm II of Germany.jpg||thumbjmpl|uprightlurus|Kaisar [[Wilhelm II, Kaisar Jerman|Wilhelm II]]]] Pada umur 29 tahun, Wilhelm menjabat sebagai [[Wilhelm II, Kaisar Jerman|Kaisar Wilhelm II]] setelah melalui masa muda yang sulit dan konflik dengan ibunya yang berasal dari Britania [[Victoria, Putri Bangsawan]]. Wilhelm II terbukti sebagai individu yang berpengalaman terbatas, pandangan yang sempit dan reaksioner, tidak bijak, dan terkadang pemarah, yang menjauhkan teman dan sekutunya sendiri.
 
=== Jalur Kereta Api ===
Baris 252 ⟶ 254:
== Negara Bebas Prusia di Republik Weimar ==
{{Main|Negara Bebas Prusia}}
[[Berkas:Deutsches Reich 1925 b.png|thumbjmpl|300px|Negara Federal dari Republik Weimar. Prusia berwarna biru terang. Setelah [[Perang Dunia I]], Provinsi-Provinsi dari [[Provinsi Posen|Posen]] dan [[Provinsi Prusia Barat]] datang besar-besaran masuk ke [[Republik Polandia Kedua]]; [[Posen-Prusia Barat]] dan [[Regierungsbezirk Westpreußen|Distrik Prusia Barat]] dibentuk dari bagian yang tersisa.]]
Karena terjadinya [[Revolusi Jerman]] pada tahun 1918, Wilhelm II diturunkan dari kursi Kekaisaran Jerman dan Kerajaan Prusia. Prusia diproklamirkan sebagai sebuah "Negara Bebas" (sebuah [[republik]], Bahasa Jerman: ''Freistaat'') di dalam [[Republik Weimar]] yang baru dan pada tahun 1920 menerima konstitusi Demokratis.
 
Baris 261 ⟶ 263:
Dari tahun 1919 ke tahun 1932, Prusia diatur oleh koalisi [[Partai Sosial Demokrat Jerman]], [[Partai Sentral Jerman]] dan [[Partai Demokratik Jerman]]; dari tahun 1921 ke tahun 1925, pemerintah koalisi sudah termasuk dengan [[Partai Rakyat Jerman]]. Tidak seperti negara bagian lain dari Reich Jerman, kekuasaan mayoritas oleh partai-partai demokratis tidak pernah terancam. Tetap saja, di [[Prusia Timur]] dan beberapa daerah industri, [[Partai Nazi]] binaan [[Adolf Hitler]] terus menerus meningkatkan pengaruh mayoritas pemilih, terutama dari kelas menengah kebawah semenjak 1930. Selain dari [[Silesia Atas]] yang mayoritas Katolik, Partai Nazi pada tahun 1932 menjadi partai terbesar di sebagian besar Negara Bebas Prusia. Tetapi, partai-partai demokratis dalam koalisi tetap menjadi mayoritas, sedangkan Komunis dan Nazi menjadi oposisi.<ref>Clark, ''Iron Kingdom,'' pp 630-39</ref>
Wilayah Prusia pada tahun 1922 adalah sebagai berikut:
[[Berkas:Preuskt2.gif|thumbjmpl|rightka|Prusia antara tahun [[1922]] dan [[1933]].]]
# [[Berlin]] (Bundesland Berlin, [[Jerman]])
# [[Provinz Brandenburg]] (negara bagian [[Brandenburg]], [[Jerman]] dan bagian dari [[Provinsi Lubuskie]], [[Polandia]])
Baris 284 ⟶ 286:
Setelah diangkatnya Hitler sebagai kanselir baru, partai Nazi menggunakan absennya [[Franz von Papen]] sebagai kesempatan untuk menaikkan komisioner federal [[Hermann Göring]] untuk menjadi Mendagri Prusia. [[Pemilihan umum Jerman, 1933|Pemilu Reichstag]] pada tanggal 5 Maret 1933 memperkuat posisi [[Partai Nazi]], meskipun mereka belum mencapai mayoritas absolut di Prusia.<ref>Clark, ''Iron Kingdom,'' pp 655-70</ref>
 
[[Berkas:Paul von Hindenburg.jpeg||thumbjmpl|uprightlurus|leftkiri|[[Paul von Hindenburg]]]]
 
Karena [[Reichstag (bangunan)|bangunan Reichstag]] telah [[Kebakaran Reichstag|terbakar]] beberapa minggu sebelumnya, [[Reichstag (Republik Weimar)|Reichstag]] yang baru dibuka di [[Gereja Garnsium Postdam]] pada tanggal 21 Maret 1933 yang dihadiri oleh [[Paul von Hindenburg]]. Dalam pertemuan penuh propaganda antara Hitler dan Partai Nazi, "pengawinan antara Prusia tua dan Jerman muda" di peringati, untuk memenangkan suara monarkis, konsevatif dan nasionalis Prusia serta memasukan mereka sebagai suara pemilih untuk [[Peraturan Pengizinan 1933]].
 
[[Perang Dunia II]] berakhir pada tahun [[1945]] dengan kekalahan telak [[Jerman]]. Jerman diduduki oleh Tentara Sekutu, ketiga pemenang utama Perang Dunia II: [[Uni Soviet]], [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya]]. Lalu [[PerancisPrancis]] ikut pula menduduki Jerman. Wilayah Jerman kemudian dibagi empat dan semua wilayah Jerman di sebelah timur [[sungai Oder]] dan [[sungai Neisse]] diberikan kepada Polandia dan Rusia. Jerman kehilangan [[Pomerania]], [[Silesia]], [[Prusia Timur]] dan [[Brandenburg Timur]]. Kala itu lebih dari 10 juta warga Jerman diusir dari wilayah-wilayah tersebut.
 
Tentara Sekutu kemudian menghapuskan status Prusia sebagai sebuah negara bagian dan wilayahnya dipecah-pecah. [[Prusia Timur]] dari mana nama Prusia mendapatkan namanya, dibagi antara [[Rusia]] (sebagai negara bagian Uni Soviet) dan [[Polandia]].
Baris 312 ⟶ 314:
* Koch, H. W. ''History of Prussia'' (1987) ISBN 0-582-48190-2
* {{cite book|author=Kotulla, Michael|title=Deutsche Verfassungsgeschichte: vom Alten Reich bis Weimar (1495–1934)|url=http://books.google.com/books?id=mfjijA5t9bUC|accessdate=11 December 2011|date=1 January 2008|publisher=Springer|isbn=978-3-540-48705-0}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Prusia| ]]
[[Kategori:Jerman]]
[[Kategori:Sejarah Jerman]]
[[Kategori:Bekas monarki di Eropa]]