Taman Nasional Bogani Nani Wartabone: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(24 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info kawasan lindung
| name
| iucn_category = II▼
| governing_body
| photo_caption = ▼
| map_width = 250▼
| label = '''TN Bogani Nani Wartabone'''▼
| label_position = right▼
| location = [[Sulawesi]], [[Indonesia]]▼
| nearest_city = ▼
| lat_d = 0▼
| lat_m = 33▼
| lat_s = 38▼
| lat_NS = N▼
| long_d = 123▼
| long_m = 40▼
| long_s = 48▼
| long_EW = E▼
| area = 287.115 hektare (2.871,15 km²)▼
| established = 1991▼
| visitation_num = ▼
| visitation_year =
▲| governing_body = [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]]
| website = {{url|http://boganinaniwartabone.dephut.go.id/}}▼
| map_caption = Letak Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
| map = Indonesia Sulawesi#Indonesia
| photo = Logo TN Boganinani Wartabone.png
}}'''Taman Nasional Bogani Nani Wartabone''' adalah salah satu [[taman nasional]] yang ada di [[Indonesia]]. Penetapannya secara resmi berlaku pada tahun 1991. [[Lahan]] yang ditempatinya terletak di [[Semenanjung Utara, Sulawesi]], perbatasan antara [[provinsi]] [[Gorontalo]] dengan [[Sulawesi Utara]]. Taman Nasionl Bogani Nani Wartabone merupakan sebuah kawasan [[vegetasi]] [[hutan hujan]]. Di [[Sulawesi|Pulau Sulawesi]], Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan taman nasional darat yang terbesar. Lahan yang digunakannya seluas 282.008,757 [[hektare]]. Perubahan fungsi dan peruntukan taman nasional ini diubah berdasarkan Surat Keputusan [[Daftar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia|Menteri Kehutanan]] Nomor 325 tahun 2010. Perubahan fungsi tersebut berupa [[hutan produksi]] terbatas seluas 15.012 hektare, hutan produksi seluas 12 hektare, dan areal penggunaan lain seluas 167 hektare. Perubahan fungsi kawasan hutan lain menjadi kawasan taman nasional yaitu hutan produksi menjadi taman nasional seluas 1.831 hektare, [[hutan lindung]] menjadi taman nasional seluas 8.146 hektare, dan hutan produksi terbatas menjadi taman nasional seluas 462 hektare. Hal ini yang membuat luas taman nasional ini bertambah dari yang semula 287.115 hektare menjadi 282.008,757 hektare. Selain memiliki kekayaan [[flora]] dan [[fauna]], taman nasional Bogani Nani Wartabone juga memiliki wisata alam seperti [[air terjun]], [[mata air panas]], [[gua]] batu dan [[stalaktit]] [[Hungayonaa, Tilamuta, Boalemo|Hungayono]], [[habitat]] [[Maleo senkawor|burung maleo]] di Hungayono, dan [[Panorama|panorama alam]] di Bukit Peapata. Di dalamnya hidup tiga spesies endemik, yaitu burung maleo, [[anoa]], dan [[babi rusa]].<ref name="mongabay">{{Cite web|date=2016-08-05|title=Ketika Penegak Hukum Bersepakat Lindungi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone|url=https://www.mongabay.co.id/2016/08/05/ketika-penegak-hukum-bersepakat-lindungi-taman-nasional-bogani-nani-wartabone/|website=Mongabay Environmental News|language=|access-date=2021-06-16}}</ref>
Nama pertama dari Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah [[Taman Nasional Dumoga Bone]]. Nama ini disahkan melalui Surat Keputusan [[Menteri Pertanian]] Nomor 736/Mentan/X/1982 tanggal 15 Oktober 1982. Nama tersebut merupakan nama [[daerah aliran sungai]] Dumoga dan daerah aliran sungai Bone. Keduanya merupakan daerah aliran sungai terbesar di bagian barat dan timur kawasan taman nasional. Taman nasional ini merupakan penggabungan dari [[Suaka Margasatwa Dumoga]], [[Cagar Alam Bulawan]], dan [[Suaka Margasatwa Bone]]. Nama taman nasional ini kemudian diganti menjadi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Nama baru ini diambil dari nama [[Nani Wartabone]]. Ia adalah salah satu tokoh nasional Indonesia asal Gorontalo yang ditetapkan sebagai salah satu [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|pahlawan nasional Indonesia]].<ref>{{Cite book|last=Solihin, dkk.|date=2018|url=http://www.boganinaniwartabone.org/uploads/publikasi/20190610005747/PUB20190610004221.pdf|title=Rumah Bersama Taman Nasional Bogani Nani Wartabone: Pembelajaran dan pengalaman bersama dalam penerapan pengelolaan berbasis tapak|location=Kotamobagu|publisher=Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone|pages=14|url-status=live}}</ref>
== Ekologi ==
Dalam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone teridentifikasi 125 jenis burung, 24 jenis [[Binatang menyusui|mamalia]], 23 jenis [[amfibi]] dan [[reptil]], serta 289 jenis [[pohon]]. Taman nasional ini menjadi habitat bagi flora endemik seperti [[cempaka]], [[Arecaceae|palem]] [[Matayangan, Dumoga Barat, Bolaang Mongondow|matayangan]], dan [[Nantua|nantu]]. Kawasannya dijadikan sebagai wisata alam. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone berbatasan langsung dengan 125 [[desa]]. [[Air]] dari daerah aliran sungai dimanfaatkan oleh [[masyarakat]] sekitar untuk diminum, [[pertanian]], maupun sebagai [[pembangkit listrik]] tenaga [[mikrohidro]]. Kondisi [[ekologi]] di taman nasional ini berupa flora dan fauna. Fungsinya secara umum sebagai daerah resapan dan tangkapan air. Daerah aliran sungai Dumoga yang berada di [[Kabupaten Bolaang Mongondow]] dijadikan sebagai pemenuh kebutuhan [[irigasi]] [[pertanian]] [[padi]]. Sementara daerah aliran sungai Bone dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan [[air bersih]] untuk seluruh masyarakat di [[Kota Gorontalo]].<ref name="mongabay2">{{Cite web|date=2016-06-30|title=Bogani Nani Wartabone yang Bukan Taman Nasional Biasa…|url=https://www.mongabay.co.id/2016/06/30/bogani-nani-wartabone-yang-bukan-taman-nasional-biasa/|website=Mongabay Environmental News|language=|access-date=2021-06-16}}</ref>
== Permasalahan lingkungan ==
Masyarakat setempat sering menjadikan kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dalam banyak jenis pemanfaatan. Mereka membuka lahan pertanian, [[Pola permukiman|pemukiman]], dan perladangan berpindah. Selain itu, sering terjadi [[penebangan kayu]] secara berlebihan, pencurian [[spesies]] flora dan fauna, dan pertambangan di dalam kawasan. Akibatnya, area yang masih lestari di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone berkurang dari 300.000 hektar menjadi 287.115 hektar. Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh pengrusakan hutan adalah menurunnya kualitas air bersih di daerah aliran sungai Bolango dan sungai Limboto. Dampak lain yang ditimbulkannya adalah mengeringnya [[danau Limboto]].<ref>{{Cite journal|last=Kawuwung|first=Femmy Roosje|date=2010|title=Potensi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Permasalahan dan Konservasi pada Tingkat Pengembangan dan Pengawasan|url=http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/bio/article/view/1689/pdf|journal=El-Hayah|volume=1|issue=2|pages=15|issn=2657-0726}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==▼
* [http://boganinaniwartabone.dephut.go.id/index.php Bogani Nani Wartabone National Park Official Website] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110402063614/http://boganinaniwartabone.dephut.go.id/index.php|date=2011-04-02}}▼
▲== Potensi ==
▲== Pranala luar ==
▲* [http://boganinaniwartabone.dephut.go.id/index.php Bogani Nani Wartabone National Park Official Website]
* [http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/bogani_NP.htm Bogani Nani Wartabone National Park]
* [http://sea.unep-wcmc.org/wdbpa/sitedetails.cfm?siteid=62621&level=nat UNEP World Database of Protected Areas: Bogani Nani Wartabone National Park] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930161128/http://sea.unep-wcmc.org/wdbpa/sitedetails.cfm?siteid=62621&level=nat|date=2007-09-30}}
* [http://forests.org/archive/indomalay/sulnatpa.htm Sulawesi national park last refuge for threatened wildlife] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090107033746/http://forests.org/archive/indomalay/sulnatpa.htm|date=2009-01-07}}
* [http://www.worldtwitch.com/australasia_pacific.htm WorldTwitch - Australasia Bird News]
{{Taman nasional di Indonesia}}
[[Kategori:Taman nasional di Indonesia
|