Sugeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan dan penambahan profil, perubahan jabatan dari direktur menjadi deputi gubernur Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(23 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = '''Sugeng'''
|image =
|imagesize =
|caption = Dr. Sugeng
|office = Deputi Gubernur [[Bank Indonesia]]
|order =
|term_start = [[2017]]
|term_end = [[2022]]
|birth_date = {{Birth date and age|1958|09|12|mf=y}}
|birth_place =
|alma_mater = [[Universitas Gadjah
|occupation =
|profession = [[Bankir]], [[ekonom]], [[peneliti]]
Baris 17 ⟶ 18:
|footnotes =
}}
[[Doktor|'''Dr.''']]''' Sugeng''' adalah seorang birokrat yang sejak tahun 2017 menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sebelumnya, Sugeng menjabat sebagai [[Bank Indonesia]] (BI) Institute,<ref >{{cite web|url=http://www.bi.go.id/id/institute/default.aspx|access-date=3 November 2016|title=Salinan arsip|archive-date=2016-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20160519233119/http://www.bi.go.id/id/institute/default.aspx|dead-url=yes}}</ref> sebuah lembaga pembelajaran, studi dan riset Bank Sentral di Indonesia.
== Kehidupan pribadi dan karier ==▼
Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 145/P Tahun 2016, Sugeng diambil sumpahnya sebagai Deputi Gubernur [[Bank Indonesia]] pada tanggal 6 Januari 2017. Masa jabatan Sugeng sebagai Deputi Gubernur [[Bank Indonesia]] adalah untuk periode 2017-2022.▼
▲== Kehidupan pribadi dan karier ==
Sugeng memperoleh gelar sarjana ekonomi studi pembangunan dari [[Universitas Gadjah Mada]] pada [[1984]]. Kemudian pada 1991 ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di William College, Masschussets, [[USA]] mengambil bidang Center for Development Economics. Pada 2012 dia mendapatkan gelar [[doktor]] di Universitas Gadjah Mada.
Sugeng memulai kariernya di [[Bank Indonesia]] sejak [[1986]] sebagai Asisten Ekonom Urusan Ekonomi dan Statistik Bank Indonesia. Pada 1994 ia diangkat menjadi Staf Gubernur. Kemudian pada 1998-2001 dirinya ditugaskan mewakili BI sebagai Adviser Executive Director di IMF. Lalu pada 2001-2004 ia menjabat sebagai Kepala Divisi Ekonomi Makro Bank Indonesia. Pada September 2015 sampai September 2016 dirinya menjabat Direktur Eksekutif BI Institute.
Kemudian pada [[Oktober 2016]] ia diangkat kembali menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur dalam pengelolaan BI Institute
Sejak masih berkarier di Biro/Grup Kebijakan Moneter [[Bank Indonesia]], Sugeng mengamati bahwa [[inflasi]] di Indonesia bukanlah hanya sebatas fenomena [[moneter]] saja, namun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-moneter seperti masalah suplai dan distribusi [[barang]]/[[komoditas]]. Pada waktu itu, gangguan suplai dan atau distribusi barang/komoditas sangat mempengaruhi inflasi secara keseluruhan. Hal ini tercermin pada tinggi dan sangat berfluktuasinya inflasi ''Volatile Food'' yang di dalamnya terdapat komoditas daging ayam ras, daging sapi, [[bawang merah]], [[beras]], [[cabai merah]], dan lainnya.<ref>{{
Pada tahun [[2008]], Sugeng mengambil inisiatif memperkuat peran Tim Pengendalian inflasi ([[TPID]]). Cara yang ditempuh adalah membentuk Kelompok Kerja Nasional (POKJANAS) TPID yang beranggotakan [[Bank Indonesia]], [[Kementerian Dalam Negeri]], dan [[Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian]] dalam menangani inflasi di daerah. Dengan kewenangan yang dimilikinya, Kementerian Dalam Negeri (atas masukan Bank Indonesia), memerintahkan agar setiap daerah membentuk [[TPID]]. Dengan adanya instruksi ini, jumlah TPID yang pada tahun 2008 hanya sekitar 30 TPID, terus meningkat secara signifikan dan pada saat ini jumlah TPID telah mencapai 489 yang tersebar di seluruh [[Indonesia]]. Dia juga menggagas dilaksanakannya Rapat Koordinasi Nasional TPID setiap tahun yang dipimpin oleh [[Presiden]] atau [[Menteri]], dan dalam kesempatan tersebut juga diumumkan TPID-TPID terbaik yang berhasil menangani inflasi. Dengan perkembangan tersebut, inflasi ''volatile food'' dapat ditekan tingkat [[fluktuasi]]nya dan perkembangannya pun mengalami tren menurun. Perkembangan ini membawa dampak positif terhadap kinerja inflasi secara keseluruhan yang saat ini berada di kisaran target Bank Indonesia 4+/-1%.<ref>{{cite web|url=http://www.menpan.go.id/berita-foto/5501-menghadiri-grand-launching-bi-institute|title=Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Menghadiri Grand Launching BI Institute|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://finance.detik.com/moneter/d-3280365/kembangkan-sdm-bi-gandeng-the-fed-dan-bank-sentral-lain|title=Kembangkan SDM, BI Gandeng The Fed dan Bank Sentral Lain|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/inpicture/nasional-inpicture/16/08/22/ocbd4o314-grand-launching-bi-institute|title=Grand Launching BI Institute - Republika Online|publisher=}}</ref><ref>[http://nasional.kontan.co.id/news/kini-ada-bi-institute-apa-gunanya]</ref><ref>{{cite web|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/09/26/190456226/bi.institute.gagas.kepemimpinan.ekonomi.hadapi.era.vuca.|title=BI Institute Gagas Kepemimpinan Ekonomi Hadapi Era VUCA - Kompas.com|first=Kompas Cyber|last=Media|publisher=}}</ref>▼
▲Pada tahun [[2008]], Sugeng mengambil inisiatif memperkuat peran Tim Pengendalian inflasi ([[TPID]]). Cara yang ditempuh adalah membentuk Kelompok Kerja Nasional (POKJANAS) TPID yang beranggotakan [[Bank Indonesia]], [[Kementerian Dalam Negeri]], dan [[Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian]] dalam menangani inflasi di daerah. Dengan kewenangan yang dimilikinya, Kementerian Dalam Negeri (atas masukan Bank Indonesia), memerintahkan agar setiap daerah membentuk [[TPID]]. Dengan adanya instruksi ini, jumlah TPID yang pada tahun 2008 hanya sekitar 30 TPID, terus meningkat secara signifikan dan pada saat ini jumlah TPID telah mencapai 489 yang tersebar di seluruh [[Indonesia]]. Dia juga menggagas dilaksanakannya Rapat Koordinasi Nasional TPID setiap tahun yang dipimpin oleh [[Presiden]] atau [[Menteri]], dan dalam kesempatan tersebut juga diumumkan TPID-TPID terbaik yang berhasil menangani inflasi. Dengan perkembangan tersebut, inflasi ''volatile food'' dapat ditekan tingkat [[fluktuasi]]nya dan perkembangannya pun mengalami tren menurun. Perkembangan ini membawa dampak positif terhadap kinerja inflasi secara keseluruhan yang saat ini berada di kisaran target Bank Indonesia 4+/-1%.<ref>{{cite web|url=http://www.menpan.go.id/berita-foto/5501-menghadiri-grand-launching-bi-institute|title=Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Menghadiri Grand Launching BI Institute|publisher=}}</ref><ref>{{
Berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Komisi XI [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) pada tanggal 1 Desember 2016, Sugeng terpilih menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.kabarnusa.com/2016/09/bi-institute-siapkan-pemimpin-ekonomi.html|title=BI Institute Siapkan Pemimpin Ekonomi Antisipasi Perubahan Global|first=|last=kabarnusa.com|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://liputan8.com/2016/09/03/bupati-iksan-iskandar-terima-pin-penyematan-dari-bi-institute/|title=Bupati Iksan Iskandar Terima PIN Penyematan dari BI Institute|first=Admin|last=liputan8|publisher=}}</ref><ref>[http://www.indonesia2day.com/business/bi-berharap-dosen-paham-tentang-kebanksentralan.html]</ref><ref>{{cite web|url=http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/12713|title=Parlementaria Terkini - Dewan Perwakilan Rakyat|first=Setjen DPR|last=RI|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://metrobali.com/2016/09/26/mirza-adityaswara-bi-berharap-pemilukada-serentak-tidak-bergejolak/|title=Mirza Adityaswara : BI Berharap Pemilukada Serentak Tidak Bergejolak -|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://balipost.com/read/ekonomi/2016/09/27/60691/antisipasi-resiko-ekonomi-bi-gelar-pelatihan-kepemimpinan.html|title=Antisipasi Resiko Ekonomi, BI Gelar Pelatihan Kepemimpinan|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.koransolo.co/2016/03/31/bi-gelar-pelatihan-kebanksentralan-62809|title=BI Gelar Pelatihan Kebanksentralan - Koran Solo|publisher=}}</ref><ref>[http://bkk.fajar.co.id/2016/09/02/bupati-butur-ikut-economic-leadership-for-regional-goverment-leader/]</ref>▼
== Pengalaman kerja==▼
▲Berdasarkan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Komisi XI [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) pada tanggal 1 Desember 2016, Sugeng terpilih menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.kabarnusa.com/2016/09/bi-institute-siapkan-pemimpin-ekonomi.html|title=BI Institute Siapkan Pemimpin Ekonomi Antisipasi Perubahan Global|first=|last=kabarnusa.com|publisher=|access-date=2016-11-03|archive-date=2016-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20161104011949/http://www.kabarnusa.com/2016/09/bi-institute-siapkan-pemimpin-ekonomi.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://liputan8.com/2016/09/03/bupati-iksan-iskandar-terima-pin-penyematan-dari-bi-institute/|title=Bupati Iksan Iskandar Terima PIN Penyematan dari BI Institute|first=Admin|last=liputan8|publisher=}}</ref><ref>
▲Sesuai Keputusan [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] Nomor 145/P Tahun 2016, Sugeng diambil sumpahnya sebagai Deputi Gubernur
▲== Pengalaman kerja ==
{| class="wikitable" style="margin-left: auto; margin-right: auto; border: none;"
|+
Baris 67 ⟶ 66:
Terjalinnya hubungan yang sangat erat antara Bank Indonesia dengan beberapa bank sentral di kawasan, khususnya the Fed. New York. Manfaat yang diperoleh dari kedekatan ini antara lain adalah diberikan akses yang lebih luas kepada pegawai Bank Indonesia untuk mengikuti kursus-kursus di the Fed. New York serta kesediaan Presiden the Fed New York sebagai pembicara pada acara Joint International Seminar di Bali pada Agustus 2016 yang dihadiri oleh negera-negara EMAP.
|-
| 2015-
|-
| 2017 – 2022|| Dewan Gubernur Bank Indonesia || Deputi Gubernur || Membawahkan Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran, Departemen Pengelolaan Uang, Departemen Pengelolaan Sistem Informasi, dan Departemen Operasional Tresuri dan Pinjaman ||
|}
== Referensi ==
Baris 83 ⟶ 79:
* [https://www.youtube.com/watch?v=q2rQ7VX6aBk Grand Launching BI Institute]
* [https://www.youtube.com/watch?v=r1UUdt46NgI Ketua DPR Apresiasi Terbentuknya BI Institute]
* [http://video.metrotvnews.com/headline-news/8KydX0rk-dpr-tetapkan-sugeng-dan-rosmaya-hadi-jadi-deputi-gubernur-bi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161202171136/http://video.metrotvnews.com/headline-news/8KydX0rk-dpr-tetapkan-sugeng-dan-rosmaya-hadi-jadi-deputi-gubernur-bi |date=2016-12-02 }}
{{DEFAULTSORT:Sugeng}}
|