Kejang demam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evan Saap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Fingkreu (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dead end|date=Oktober 2016}}
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
{{penyangkalan medis}}
 
'''Kejang demam''' merupakan penyakit yang lazim ditemui pada [[bayi]] dan [[anak]] usia 6 bulan sampai 5 tahun dan paling sering ditemui pada usia 9-20. bulanKejang yang terjadi biasanya bersifat lokal pada awalnya dan hanya akan menjadi kejang umum jika terdapat peningkatan suhu tubuh pasien yang melewati ambang batas. Kejang akibat demam merupakanjarang penyakitsekali yangberlangsung lebih dari beberapa diturunkanmenit, jikaselain orangitu tuaumumnya pernahtidak mengalamiditemukan kejangkelainan demanpada makapemeriksaan anak[[elektroensefalografi]] mereka(EEG) berpotensisaat sangatkejang terjadi dan pasien memiliki besarkemungkinan untuk mengalamisembuh kejangsempurna.<ref demamname="8th">{{en}} {{cite book|author= Allan H.Ropper, M.D. and Robert H. Brown, D.Phil., M.D.|title=Neurology 8th edition|publisher= Mc graw hill companies inc|year=2005|DOI: 10.1036/0071469710}}</ref>
Kejang demam biasanya dianggap sebagai kondisi yang tidak membahayakan. Kejang yang terjadi biasanya bersifat lokal pada awalnya dan hanya akan menjadi kejang umum jika terdapat peningkatan suhu tubuh pasien yang melewati ambang batas. Kejang akibat demam jarang sekali berlangsung lebih dari beberapa menit, selain itu umunya tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan EEG saat kejang terjadi dan pasien memiliki kemungkinan untuk sembuh sempurna.<ref name="8th">{{en}} {{cite book|author= Allan H.Ropper, M.D. and Robert H. Brown, D.Phil., M.D.|title=Neurology 8th edition|publisher= Mc graw hill companies inc|year=2005|DOI: 10.1036/0071469710}}</ref>
 
Menurut konsensus dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejang demam ialah bangkitan [[Konvulsi|kejang]] yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38&nbsp;°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.<ref>{{cite book|first1=i KonsensusUnit Kerja Koordinasi Neurologi|editor1-last=Pusponegoro|editor1-first=Hardiono D|editor2-last=Widodo|editor2-first=Dwi Putro|editor3-last=Ismael|editor3-first=Sofyan|title=Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam|date=2006|publisher=Badan Penerbit IDAI|location=Jakarta|isbn=979-8421-23-X|edition=SecondKedua|accessdate=1 November 2017}}</ref>
 
{{Infobox Disease|ICD10={{ICD10|R|56||r|00}}|ICD9={{ICD9|780.31}}|MedlinePlus=000980|MeshID=D003294|OMIM=604352|DiseaseDB=4777|eMedicineSubj=neuro|eMedicineTopic=134}}
 
Selain itu, infeksi [[virus]] atau [[bakteri]] dan bahkan [[Vaksinasi|imunisasi]] yang menyebabkan demam tinggi seperti herpes virus [[herpes]] dapat menjadi faktor penyebab dari kejang demam. Hingga saat ini masih belum ditemukan obat profilaksis antiepilepsi untuk mencegah terjadinya kejang demam.
<ref name="8th" />
 
Perbedaan mendasar antara kejang demam dan penyakit serupa yang lebih serius seperi demam ensephalitis akut atau ensephalopathic adalah terdapatnya kejang fokal ataupun kejang yang berkepanjangan. Selain itu, jika dilihat pemeriksaan EEGnyaEEG-nya akan ditemukan kelainan serta ditemukannya kondisi ''complicated febrile seizures'' atau kejang demam berulang tiap ada kenaikan suhu tubuh pasien. Pasien seperti inilah yang memiliki prosentase tinggi untuk mengalami komplikasi seperti kejang ''atypical, petit mal, atonic'', dan ''astatic spells'' yang diikuti kejang ''tonic, mental retardation'', dan ''partial complex epilepsy''.<ref name="8th"/>''
 
== Epidemiologi ==
Berdasarkan studi cohortkohort yang dilakukan Annegers dan temannya pada 687 anak dengan umur rata-rata 18 tahun setelah kejang demam pertama mereka. Secara keseluruhan mereka memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk menderita unprovoked seizures selama Anak dengan kejang demam simpel memiliki risiko hanya sekitar 2,4%. Sedangkan untuk anak yang menderita kejang demam kompleks (fokal, beekepanjangan, ataupun kejang demam berulang) memiliki peningkatan risiko 8,17, atau 49 persen bergantung tingkatan komplikasinya.<ref name="8th"/><br />
 
== Faktor risiko pada anak ==
Beberapa faktor dapat menjadikan risiko seorang anak terkena penyakit kejang demam menjadi semakin besar. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain [[demam]], usia, dan gen.
 
Demam merupakan keadaan yang menjadi faktor risiko penting munculnya serangan kejang demam. Demam dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
* Infeksi pada saluran pernafasan anak.
* Infeksi pada saluran pencernaan anak
* Infeksi pada organ telinga, hidung, dan [[Tenggorok|tenggorokan]].
* Infeki pada saluran buang air kecil anak.
* Penyakit roseola infantum ataupun infeksi yang disebabkan virus-virus lainnya.
* Demam yang didapatkan setelah anak menerima imunisasi.{{better source}}
 
Dari segi epidemiologi kejadian kejang demam, didapatkan bahwa sebanyak 75% terjadi pada anak yang menderita demam bersuhu lebih atau sama dengan 39 derajat celsius. Sejumlah 25% lainnya dialami oleh anak yang mengalami demam bersuhu lebih dari 40 derajat celsius{{fact}}
 
Dari segia usia, penyakit kejang demam dapat dialami oleh anak yang berumur 6 sampai 5 tahun. Insidensi (angka kejadian) tertinggi adalah anak yang berusia 17 bulan sampai 23 bulan (atau 1,5 hingga 2 tahun). Kejang yang muncul pada umur di 5 bulan kemungkinan besar bukanlah kejang demam, melainkan penyakit infeksi [[sistem saraf pusat]] ataupun yang lain. Serangan kejang yang dialami oleh anak yang berumur lebih dari 6 tahun sebaiknya tidak dipertimbangkan sebagai kejang demam, melainkan ''febrile seizure plus'' (FS+).{{fact}}
 
[[Gen]] juga memiliki pengaruh dalam risiko terjadinya serangan kejang demam. Angka risiko akan naik sekitar 2 hingga 3 kali lebih tinggi bila didapati ada saudara kandung yang juga menderita kejang demam. Risiko juga akan meningkat sebesar 5% bila didapati juga ada riwayat orang tua mengalami kejang demam.{{fact}}
== Jenis kejang Demam ==
1. Kejang demam sedehana
Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang tipe kejangnya umum, singkat dan hanya sekali dalam 24 jam.
 
== Jenis kejang Demam ==
2. Kejang demam kompleks
1.# Kejang demam sedehana
Kejang demam kompleks adalah kejang demam yang memenuhi kriteria berikut :
#* Biasanya terjadi pada anak yang berusia 6 bulan hingga 5 tahun.
a.Kejang demam yang tipe kejangnya fokal, artinya kejangnya tidak seluruh tubuh misalnya kejangnya cuma tangan kiri saja atau kaki kanan saja.
b.#* KejangnyaKejang tunggal bersifat tunggal, generalisata, dan berlangsung lebihdalam kurang dari 15 menit.
#* Demam dan kejang bukan karena penyakit seperti [[meningitis]], ensefalitis, atau penyakit lain yang memberikan dampak kepada otak.
c. Kejang lebih dari satu kali dalam 24 jam
#* Anak tidak memiliki kelainan neurologis yang diperiksa melalui pemeriksaan atau dengan riwayat perkembangan.<ref>{{Cite web|url=https:///|title=Kejang Demam|last=Kesehatan|first=Kedokteran|date=10 Januari 2015|website=Kejang Demam|access-date=09 Maret 2020}}</ref>{{better source}}
# Kejang Demam Kompleks
a.#* Kejang demam yang tipe kejangnya fokal, artinya kejangnya tidak seluruh tubuh misalnya kejangnya cuma tangan kiri saja atau kaki kanan saja.
#* Kejangnya berlangsung lebih dari 15 menit.
c.#* Kejang lebih dari satu kali dalam 24 jam.
2.# Kejang demam komplekssimtomatik
#* Kelompok umur dan karakteristik demam sama dengan kejang demam sederhana.
#* Anak diketahui telah mempunyai kelainan neurologis yang sudah ada sebelumnya atau akibat penyakit yang bersifat akut.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://kesehatananakku.com/kejang-demam.html Kejang demam (Kesehatananakku.com)]
 
[[Kategori:Penyakit]]