Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(341 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Kerajaan Islam di Nusantara''' khususnya '''Indonesia''' diperkirakan kejayaannya berlangsung antara [[abad ke-
Awal masuknya Islam ke [[Indonesia]] tidak bersamaan, karena ada beberapa daerah yang sejak dini telah dimasuki oleh [[Islam]] dan ada belum pernah dimasuki Islam. Sejarawan Islam berpendapat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia adalah di daerah pulau [[Sumatra|Sumatera]] (sekitar abad ke-7 dan 8 M). Sedangkan, Islam masuk ke [[Jawa]] pada waktu dikuburkan [[Fatimah binti Maimun]] di Laren ([[Kabupaten Gresik|Gresik]]) sekitar tahun 475 H (1082 M). Kedatangan Islam ke belahan Indonesia bagian Timur ke [[Maluku]] juga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perdagangan, yang diperkirakan masuk pada abad ke 14 Masehi. Di [[Kalimantan|Kalimantan,]] khususnya di daerah [[Banjarmasin]], proses Islamisasi di daerah ini terjadi kira-kira pada 1550 M. Adapun di pulau [[Sulawesi]] terutama di bagian selatan telah didatangi pedagang muslim pada abad ke-15 M. Sedangkan sekitar abad ke-12 masyarakat muslim tersebut selanjutnya menumbuhkan kerajaan Islam dan tercatatlah sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di [[nusantara]] seperti Perlak, Pasai, Aceh Darussalam, Pagaruyung, Kepaksian Sekala Brak, Banten, Demak, Mataram, dan lain sebagainya. Tercatat pula kerajaan [[Kabupaten Gowa|Gowa]], Tallo, Bone di Sulawesi, Ternate, dan Tidore di Maluku.{{Sfn|Susmihara|2018|p=14-15}}
Dari berbagai kerajaan Islam yang ada di Indonesia, kerajaan [[Kesultanan Samudera Pasai|Samudera Pasai]] adalah kerajaan Islam pertama yang muncul pada [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] yaitu pada tahun 1267 M, bukti bahwa kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam dapat dilihat dari salah satu pendapat petualang muslim asal [[Maroko]] yang bernama Abu Abdullah Ibnu Batuthah pada tahun 1304 M–1368 M yang melakukan perjalanan ke Samudera Pasai.{{Sfn|Poncowati et al|2017|p=2}} [[Kesultanan Samudera Pasai|Kerajaan Samudera Pasai]] menjadi salah satu penyebar agama Islam pada abad ke 11-12 yang dapat membuat jumlah penganut agama Islam melampaui jumlah penganut agama [[Agama Hindu|Corak Hindu]] dan [[Buddha]] yang sebelumnya merupakan agama yang paling dominan di Jawa, sebagian di Sumatera, serta Bali dan pulau-pulau [[Timur Indonesia]].{{Sfn|Gunawan|2018|p=15}} Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi salah satu pusat studi Islam di Indonesia karena adanya campur tangan atau kerja keras dari tokoh atau pemimpin yang ada di kerajaan Samudera Pasai itu sendiri. Tokoh atau pemimpin kerajaan Samudera Pasai yang terkenal dalam penyebaran agama Islam adalah Sultan [[Malikussaleh dari Samudera Pasai|Malik Al–Shaleh]]. Sultan Malik Al- Shaleh merupakan putra [[Gayo Lues|Gayo]], bekas prajurit kesultanan Daya Pasai, pada mulanya ia bernama [[Meurah Silu]] dan belum menganut agama Islam. Namun, tidak lama setelah Raja Merah Silu bermimpi bertemu dengan [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]], ia kemudian masuk agama Islam dan mengganti namanya.{{Sfn|Yakin|2015|p=274}}
Sejak akhir abad ke-15 M dan permulaan abad ke-16 M, pusat-pusat perdagangan di pesisir utara, seperti Gresik, [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Sejarah Indramayu|Dermayu]], Cirebon, dan Banten telah menunjukkan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para wali di Jawa. Kegiatan itu kemudian muncul sebagai kekuatan politik dengan adanya kerajaan Demak sebagai penguasa Islam pertama di Jawa yang berhasil menyerang ibukota Majapahit. Para wali dengan bantuan kerajaan Demak, [[Pajang, Laweyan, Surakarta|Pajang,]] dan Mataram dapat mengembangkan Islam ke seluruh daerah-daerah penting di Jawa, bahkan di luar Jawa, seperti ke Banjarmasin, Hitu, Ternate, Tidore, dan Lombok.{{Sfn|Jannah dan Hadi|2018|p=32}} Perkembangan Islam secara struktural atau pada level birokrasi diawali dengan masuk Islamnya para [[raja]]-raja yang kemudian diikuti oleh rakyatnya. Perpindahan agama para penguasa ini memfasilitasi percepatan perkembangan Islam secara kuantitatif. Bahkan, dengan masuknya Islam dalam kelompok bangsawan dan raja, pada akhirnya mereka akan mendalami dan memahami Islam dalam komunitasnya dan ini awal munculnya sosok [[sultan]] yang menjadi [[ulama]].{{Sfn|Nasution|2020|p=42}}
Pada akhir abad 16 M, tidak terjadi kemunduran dalam hal penyebaran Islam melalui kerajaan-kerajaan. Hal ini tidak membawa pengaruh yang cukup luas pada perubahan [[Hukum]] Islam, walaupun tetap menjadi bagian yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Pengaruh tidak ada kemunduran kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berbanding lurus dengan munculnya [[Vereenigde Oostindische Compagnie|V.O.C]] (''Vereenigde Oostindische Compagnie'') sebagai perwakilan kolonialisme dengan motif perniagaan (perdagangan). Masa peralihan penguasaan wilayah Indonesia dari kerajaan-kerajaan Islam ke V.O.C dan Kerajaan [[Belanda]], tidak secara langsung mengubah keadaan masyarakat Indonesia dalam mengamalkan aturan-aturan Islam yang telah menyatu dalam ritualitas kehidupan beragama muslim Indonesia. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan sikap penguasa Kolonial tetap mempertahankan lembaga peradilan agama di wilayah [[Aceh]], Jambi, Kalimantan Selatan dan Timur, [[Sulawesi Selatan]], Sulawesi Utara, Gajo, Alas, Tapanuli dan Sumatera Selatan, dan Jawa, walaupun tetap berada di bawah pengadilan negeri.{{Sfn|Fadhly|2017|p=387-388}}
== Sejarah Kerajaan Islam di Nusantara ==
Masuknya agama islam ke Nusantara (indonesia) pada abad 7 akhir dibawa oleh Para Al - Mujahid periode I atau Fase Pertama, telah membawa banyak perubahan dan perkembangan pada masyarakat, adat dan budaya dan pemerintahan. Perubahan dan Perkembangan tersebut terlihat jelas dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang bermula bercorak hindu dan menganut animisme mengadopsi agama Islam, antara lain sebagai berikut:
* [[
* [[Kesultanan Peureulak]](840-1292)
* [[Kesultanan
* [[
* [[Kerajaan
* [[Kerajaan Siguntur]](1250-Kini)
* [[Kesultanan Indrapura]](1347-1792)
* [[Kerajaan
* [[Kerajaan
* [[Kerajaan
* [[Kesultanan Aceh]](1496-1903)
* [[Kerajaan Sungai Pagu]](1500-Kini)
* [[Kerajaan Bungo Setangkai]]
* [[Kesultanan Jambi]](1615-Kini)
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan Deli]](1632-Kini)
* [[Kesultanan Langkat]](1568-Kini)
* [[Kesultanan Siak]] (1723-Kini)
* [[Kesultanan Palembang]](1455-Kini)
* [[Kesultanan Riau Lingga]](1824-1911)
* [[Kesultanan Kota Pinang]](1630-1946)
* [[Kesultanan Pelalawan]](1725-1946)
* [[Kerajaan Indragiri]](1347-1945)
* [[Kerajaan Aru]](1200-1613)
* [[Kesultanan Barus]](1300-1858)
* [[Kerajaan Padang]](1630-1946)
* [[Kerajaan Tamiang]](1330-1558)
* [[Kerajaan Tulang Bawang]]
* [[Kerajaan Padang Laweh]], [[Dharmasraya]] (1213-1901)
*[[Sekala Brak|Kerajaan Sekala Brak]](1289-1909)
*[[Kerajaan Sidabutar]]
== Kerajaan Islam di Jawa ==
* [[Kesultanan Cirebon]] ([[1430]] - [[1666]]) <ref name= Rosmalia>Rosmalia. Dini. 2013. Identifikasi Pengaruh Kosmologi pada Lanskap Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon. Bandung
* [[
* [[Sejarah Indramayu|Kesultanan Dermayu]] ([[1478]] - [[1628]])<ref>{{Cite web|last=|title=Kesultanan Dermayu|url=https://archive.org/details/sejarah-kesultanan-dermayu/|access-date=1983}}</ref>
* [[Kedatuan Giri]] ([[1481]] - [[1680]])
* [[Kesultanan Banten]] ([[1524]] - [[1813]]
* [[Kerajaan Kalinyamat]] ([[1527]] - [[1599]])
* [[Kesultanan Pajang]] ([[
* [[Kerajaan Sumedang Larang|Kesultanan Sumedang Larang]] ([[1585]] - [[1620]])
* [[Kesultanan Mataram]] ([[1586]] - [[1755]])
* [[
* [[
* [[Kadipaten Mangkunagaran]] ([[1757]]-sekarang)
* [[Kadipaten Pakualaman]] ([[1813]]-sekarang)
== Kerajaan Islam di Maluku ==
* [[Kesultanan Ternate]] (1257–sekarang)
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan Jailolo]]
* [[Kesultanan Bacan]]
* [[Kerajaan
* [[Kerajaan Iha]]
* [[Kerajaan Huamual]]
* [[Kerajaan Loloda]]
== Kerajaan Islam di Sulawesi ==
* [[Kerajaan Bantaeng]] (1254-Kini)
*
* [[Kesultanan
* [[
* [[Kesultanan Gowa]] (1300-Kini)
* [[Kesultanan Gorontalo]] (1300-1878)
* [[Kesultanan Bolango]] (1482-1862)
* [[Kesultanan Makassar]] (1607-1667)
* [[Kerajaan Konawe]] (1500-1916)
* [[Kerajaan Toli-Toli]] (1812-Kini)
* [[Kerajaan Muna]](1210-Kini)
* [[Kerajaan Buol]] (1328-Kini)
* [[Kerajaan Wajo]] (1400-Kini)
* [[Kedatuan Luwu]] (1300-Kini)
* [[Kerajaan Tallo]] (1460-1760)
* [[Kerajaan Palu]] (1796-1960)
* [[Kerajaan Parigi]](1515-1960)
* [[Kerajaan Soppeng]] (1550-Kini)
* [[Kerajaan Bungku]] (1672-1950)
* [[Kerajaan Siang]] (1500-Kini)
* [[Kerajaan Bolaang Mongondow]] (1832-1950)
* [[Kerajaan Tawaeli]] (1550-Kini)
* [[Kerajaan]] [[Balanipa, Polewali Mandar|Balanipa]] (1750-Kini)
* [[Kerajaan]] [[Banggae, Majene|Banggae]] (1600-1950)
* [[Kerajaan Binuang]] (1610-Kini)
* [[Kerajaan Alitta]] (1600-1908)
* [[Kerajaan Balanipa]] (1750-Kini)
* [[Kerajaan Banawa]] (1485-1959)
* [[Kerajaan Bolangitang]] (1793-1912)
== Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat & Timur ==
* [[Kesultanan Bima]] (1620-Kini)
* [[Kesultanan Sumbawa]] (1674-Kini)
* [[Kerajaan Adonara]] (1650-Kini)
* [[Kerajaan]] [[Taliwang]] (1623-Kini)
* [[Kesultanan Dompu]] (1545-1958)
* [[Kesultanan]] [[Sanggar, Bima]] (1700-1926)
* [[Kerajaan Selaparang]] (1400-1672)
* [[Kerajaan]] [[Lamakera]] (1932-Kini)
== Kerajaan Islam di Kalimantan ==
* [[
* [[
* [[Kerajaan Mempawah]](1740-Kini)
* [[Kerajaan Tanjungpura]](800-1590)
* [[Kerajaan Landak]](1292-Kini)
* [[Kerajaan Kubu]](1772-Kini)
* [[Kerajaan Bangkalaan]](1780-1905)
* [[Kerajaan Sanggau]](1310-Kini]
* [[Kerajaan Tayan]](1780-Kini)
* [[Kerajaan Kusan]](1785-1912)
* [[Kesultanan Pasir]] (1516-1905)
* [[Kesultanan Banjar]] ([[1526]]-[[1905]]) ([[2010-kini]])
* [[Kesultanan Kotawaringin]](1615-Kini)
* [[Kerajaan Pagatan]] ([[1750]])
* [[Kesultanan Sambas]] (1671-Kini)
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan
* [[Kesultanan Gunung Tabur]] (1800-1953)
* [[Kesultanan
* [[
* [[Kerajaan Tidung|Kerajaan Tidung Kuno]] ([[1076]]-[[1551]])
* [[Kerajaan Tidung|Dinasti Tengara]] ([[1551]]-[[1916]])
* [[Kesultanan Bulungan]] (1731-1964)
==Kerajaan Islam di Papua==
* [[Kerajaan Patipi]] (1600-Kini
* [[Kerajaan Fatagar]] (1600-Kini)
* [[Kerajaan Kaimana]] (1309-Kini)
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar pustaka ==
* {{Cite journal|last=Alma’arif|first=A.|date=2015|title=Islam Nusantara: Studi Epistemologis Dan Kritis.|url=https://media.neliti.com/media/publications/56735-ID-islam-nusantara-studi-epistemologis-dan.pdf|journal=Jurnal Studi Keislaman|volume=15|issue=2|pages=265-291|doi=10.24042/ajsk.v15i2.724|ref={{sfnref|Alma'arif|2015}}}}
* {{Cite journal|last=Fadhly|first=F|date=2017|title=Islam Dan Indonesia Abad XIII-XX M Dalam Perspektif Sejarah Hukum|url=http://journal.unpar.ac.id/index.php/veritas/article/download/2683/2421|journal=Veritas et Justitia|volume=3|issue=2|pages=384-413.|doi=10.25123/vej.2683|ref={{sfnref|Fadhly|2017}} |issn = 2460-0555}}
* {{Cite journal|last=Gunawan|first=S.|date=2018|title=PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA (Suatu Diskursus Tentang Awal Mula Islam Ke Nusantara)|url=http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/yurisprudentia/article/viewFile/1490/1222|journal=Jurnal Hukum Ekonomi|volume=4|issue=1|pages=13-29|doi=|issn=2580-5134|ref={{sfnref|Gunawan|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Jannah M., &|first=Hadi M. N.|date=2018|title=ISLAMISASI NUSANTARA DAN PROSES PEMBENTUKAN MASYARAKAT MUSLIM|url=https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/ims/article/download/1221/1062|journal=Journal MULTICULTURAL of Islamic Edication|volume=2|issue=1|pages=27-38|doi=|issn=2548-1371|ref={{sfnref|Jannah dan Hadi|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Nasution|first=F.|date=2020|title=Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia|url=https://core.ac.uk/download/pdf/328109862.pdf|journal=Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan|volume=11|issue=1|pages=26-46|doi=10.32923/maw.v11i1.995|ref={{sfnref|Nasution|2020}}}}
* {{Cite journal|last=Poncowati, Y., Salihah, D., Wahyuni, S., Nisak, J., &|first=Budiman, M.|date=2017|title=SEJARAH PERADABAN ISLAM ABAD PERTENGAHAN DI INDONESIA|url=http://repository.unimus.ac.id/264/1/Jurnal%20AIK%202%20Pendidikan%20Matematika%20%28ABAD%20PERTENGAHAN%29.pdf|journal=Jurnal Agama Islam|volume=|issue=|pages=1-8|doi=|issn=2549-8401|ref={{sfnref|Poncowati et al|2017}}}}
* {{Cite journal|last=Susmihara|first=|date=2018|title=Pendidikan Islam Masa Kerajaan Islam di Nusantara.|url=http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/rihlah/article/download/5454/6054|journal=Jurnal Sejarah dan Kebudayaan|volume=6|issue=1|pages=13-32|doi=|issn=2580-5762|ref={{sfnref|Susmihara|2018}}}}
* {{Cite journal|last=Yakin|first=A. U.|date=2015|title=Islamisasi dan Syariatisasi Samudera-Pasai Abad ke-14 Masehi|url=http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/download/232/429/|journal=Jurnal Studi Keislaman|volume=9|issue=2|pages=269-294|doi=10.15642/islamica.2015.9.2.269-294|ref={{sfnref|Yakin|2015}}}}
== Bacaan lanjutan ==
* Yusuf, Mundzirin; ''Sejarah Peradaban Islam di Indonesia''; Yogyakarta: Penerbit PUSTAKA, 2006.
{{Topik Indonesia}}
[[Kategori:Sejarah Nusantara| 03]]
|