Hadi Sukatno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Indera, +Indra; -indera, +indra); perubahan kosmetika
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|honorific-prefix =
|name = Ki Hadi Sukatno
|image = Ki Hadi Sukatno.JPG
|imagesize =
|caption = Ki Hadi Sukatno
Baris 17:
Seni permainan anak-anak, nasibnya tidak semanis dulu. Kini sulit menjumpai kegembiraan anak yang berdendang jamuran, soyang, cublak-cublak suweng, dan sebangsanya, di kala rembulan bersinar terang. Anak-anak lebih suka melihat TV daripada keluar rumah bermain di bawah sinar mentari. Ini gejala memprihatinkan. Setidaknya peristiwa semacam itu bagi generasi tua hanya kan menjadi kenangan. Sebab, generasi selanjutnya tidak lagi melakukan permainan kreatif itu. "Perkembangan seni permainan (dolanan) anak-anak kian lama kian berkurang, dan semakin tidak dikenali oleh anak-anak masa kini ". Demikian kata Ki Hadi Sukatno, seorang Pembina seni permainan anak-anak.
 
Ki Hadi Sukatno, yang kita kenaldikenal dengan panggilan akrabnya Pak Katno, adalah salah seorang yang mendapat penghargaan seni dari Pemerintahpemerintah pada tanggal 6 April 1981.
 
Kiranya sudah wajar, dan tepat demikian seharusnya, Pak Katno yang ditempa di lingkungan Perguruan Tamansiswa ini sejak duduk di bangku Taman Guru Taman Siswa Yogyakarta pada tahun 1937,<ref>{{cite web |url=http://gudeg.net/id/directory/73/360/Ki-Hadisukatno.html|title=Ki Hadisukatno : Seniman & Budayawan |publisher=Gudeg.net |accessdate=March 24, 2012|archive-date=2012-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20121018051101/http://gudeg.net/id/directory/73/360/Ki-Hadisukatno.html|dead-url=no}}</ref>, telah menekuni, mengasuh, dan menciptakan gending-gending dan tembang (Lagu-lagu Jawa), yang kemudian mengkhususkan diri pada seni permainan anak Jawa (dolanan anak), macapat, dan bacaan buku. Pada tahun 1937 ia pernah mendapat kepercayaan dari Ki Hajar Dewantara untuk memimpin pementasan panembrama (sejenis koor tembang Jawa) yang hal ini bagi Hadi Sukatno muda itu merupakan kebanggaan tersendiri. Memang demikian, apa yang ia kerjakan tidak pernah lepas dari [[Taman Siswa]], demikian pengakuannya. Ki Hajar Dewantara mempunyai konsep "[[Sistem Among]]" yang menggunakan dolanan anak (bahasa Belanda: ''kinder spellen'') sebagai sifat kodrat semua anak untuk sarana [[pendidikan]]. Sehingga hampir semua mata pelajaran di [[Tamansiswa]] bermuatan dolanan untuk membangkitkan rasa gembira dan kemerdekaan jiwa sang anak. Ini yang cocok dengan kemampuan Ki Hadi Sukatno dalam kesenian dolanan anak.
 
Ki Hadi Sukatno memang orang perguruan Taman Siswa atas jasa-jasanya selama 40 tahun mengabdi tanpa pamrih.
 
Banyak piagam ada padanya,<ref>{{cite web |url=http://kersanartstudio.wordpress.com/category/writers-and-cultural-address/|title=NAME artists, writers and cultural IN YOGYAKARTA SPECIAL REGION IN 2002 |publisher=ART LINK YOGYAKARTA |accessdate=March 18, 2012|archive-date=2022-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20221027121017/https://kersanartstudio.wordpress.com/category/writers-and-cultural-address/|dead-url=no}}</ref> , piagam sebagai juara tembang, ketoprak, karawitan, dan POR Seni. Menjadi juri ini adalah pekerjaan insidentil yang sering dilakukannya. Pekerjaan yang baku adalah Ketua Bimbingan Kesenian di Majelis Luhur Taman Siswa selain juga mengajar di SMKI KONRI Yogyakarta untuk pelajaran Seni Vokal (tembang) dan menjadi pamong di Taman Muda mengajar gending-gending permainan untuk anak-anak.
 
Baginya kebudayaan Jawa adalah segala-galanya. Ia merasa dibentuk dan menjadi 'berarti' dari kultur itu.
Baris 35:
* Bocah Lola
* Jaka Tingkir
* Aji Saka<ref>{{cite web |url=http://books.google.co.id/books/about/Ajisaka.html?id=uOKBAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Ajisaka: kumpulan dongeng |publisher=Yayasan Pustaka Nusatama, 1994 koleksi Universitas Michigan digitalkan tanggal 9 Okt 2008 |accessdate=March 24, 2012}}</ref><ref>{{cite web |url=http://opac.web.id/ajisaka-9e9ff2f3ee61b11f12dfaeeebec402bf.html1|title=Informasi Bibliography Buku Ajisaka yang diambil dari data katalog buku Perpustakaan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta |publisher=Pustaka Nusatama via Online Public Acces Catalog (OPAC) |accessdate=March 24, 2012}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* Babat Alas
* Kancil Nyolong Timun
Baris 52:
 
=== Tembang Dolanan Anak ===
Tembang Dolanan Anak yang sekarang masih diperdengarkan antara lain:<ref>{{cite web |url=http://pmp-publisher.co.id/pmp/?page=katalog.html&id_pencipta_awal=61|title=Daftar Lagulagu Ciptaan |publisher=PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI |accessdate=March 18, 2012|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304134006/http://pmp-publisher.co.id/pmp/?page=katalog.html&id_pencipta_awal=61|dead-url=yes}}</ref> :
 
{{col|3}}
Baris 81:
* Ing Saiki
* Iwake Sliweran
* Jaranan<ref>{{cite web |url=http://pmp-publisher.co.id/pmp/|title=PENCIPTA LAGU BERGABUNG DENGAN KELUARGA BESAR PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI |publisher=PT. PENERBIT KARYA MUSIK PERTIWI |accessdate=March 18, 2012|archive-date=2011-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20110830091433/http://pmp-publisher.co.id/pmp/|dead-url=yes}}</ref>
* Jamuran
* Jamur Cepaki
Baris 119:
Karya-karyanya pada umumnya bersumber pada dongeng rakyat tradisional yang diangkat menjadi permainan anak-anak. Sesekali juga dibuatnya karya modern seperti untuk peringatan Hari Kartini, Serangan Umum 1 Maret, Hari ABRI, atau yang berlatar belakang perjuangan. Bahkan yang berdialog pun digarapnya, umpamanya untuk penyuguhan di TV, agar dapat berkomunikasi dengan baik, dialognya dengan bahasa Indonesia tetapi iringannya tetap menggunakan gamelan. "Mengapa tidak memakai piano? Dengan rendah dia menegaskan; "tidak menguasai". Di kelak kemudian hari pada tahun 1991, ide dan gagasannya dilanjutkan oleh putra ke duanya [[Ki Priyo Dwiarso]] di bawah pembinaan [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] berupa [[Festival Operet Anak]] untuk memperingati Jumenengan Dalem (Hari Penobatan Raja Yogyakarta).
 
Tema-tema karyanya senantiasa sama, bahwa kelaliman pasti terkalahkan, dan kebaikan pasti menang. Jangan lupa "Keriangan" yang menjadi ciri utama gairah anak harus diikutsertakan.<ref>{{cite book|first=Ki|last=Hadisukatno|title=Permainan Kanak-Kanak Sebagai Alat Pendidikan|publisher=Madjelis-Luhur Taman-Siswa|location=Yogyakarta|year=1952}}</ref>.
 
== Dolanan Anak ==
Menurut Ki Hadi Sukatno "dolanan anak" yang tradisional dapat dibagi menurut maksudnya:<ref>{{cite book|first=Joko|last=Pamungkas|title=PERSIAPAN MENTAL GURU PAUD DALAM PEMBELAJARAN DOLANAN TRADISIONAL|publisher=Universitas Negeri Yogyakarta|location=Yogyakarta|year=2011|url=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PERSIAPAN%20MENTAL%20GURU%20PAUD%20DALAM%20PEMBELAJARAN.pdf|accessdate=March 24, 2012 |archive-date=2023-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230529145753/http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PERSIAPAN%20MENTAL%20GURU%20PAUD%20DALAM%20PEMBELAJARAN.pdf|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite book|author=Krisdyatmiko|title=Dolanan Anak, Refleksi Budaya dan Wahana Tumbuh Kembang Anak|publisher=Jurusan Ilmu Sosiatri FISIPOL UGM|location=Yogyakarta|year=1999|url=http://lib.ugm.ac.id/plain.php?app=simpus&act=detail&id=0057873|isbn=9795391275|accessdate=March 24, 2012}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
'''Pertama''', mainan yang bersifat menirukan perbuatan orang dewasa, misalnya: pasaran, mantenan, dayoh-dayohan, membuat rumah dari batu dan pasir, membuat pakaian boneka dari kertas, membuat wayang dari janur atau rumput-rumputan, dan lain sebagainya. Permainan ini dilakukan dengan asyiknya, seakan anak-anak merasakannya sebagai perbuatan yang sungguh-sungguh.
Baris 155:
Di sini Hadi Sukatno muda jatuh hati kepada salah seorang putri gurunya, [[RAj Kustihadi]] putri [[RW. Hatmodidjojo]] yang kemudian dipersuntingnya sebagi istri. Semula Raden Ajeng Kustihadi digigit Tokek dibalut dengan saputangan Hadi Sukatno, sesuai cerita lisan [[Ki Hajar Dewantara]] kepada putra ke duanya [[Raden Mas Priyo Dwiarso]]. Ketika tiba waktunya melamar Hadi Sukatno mohon pertolongan Ki Hajar Dewantara untuk melamar di Keraton Yogyakarta kepada RW Hatmodijoyo sekaligus sebagai saksi pernikahannya. Ia menikah pada tahun 1940 dan meninggal dunia tahun 1983.
 
Ki Hadi Sukatno yang Pembina seni permainan anak-anak ini, juga seorang pembaca ceritera berbahasa Jawa yang baik. Sejak tahun 1953 setiap dua minggu sekali membaca di [[RRI Yogyakarta|RRI Nusantara II Yogyakarta]] program "Bacaan Buku", penggemarnya banyak. Tetapi tahun 1981, acara ini tiba-tiba dihentikan. Apa sebabnya iapun tidak mengetahui dengan pasti. Cukup dengan ucap "Terima kasih" katanya. Ia terkejut dengan penghentian ini, padahal sekarang Bahasa dan Sastra Jawa digalakkan, buktinya adanya proyek Javanologi, yang ia pernah juga diundang untuk memberikan ceramah tentang Seni permainan anak-anak. "Sekarang ini hanya Taman Siswa saja yang menalurikan kebudayaan itu kepada anak didik. Sebenarnya demi melestarikan dan dan mendasari rasa budaya kebangsaannya, seni permainan anak-anak yang mencakup kesenian daerah itu harus tetap hidup. Hanya saja bentuk, isi dan iramanya yang mesti menyesuaikan gerak zaman. Sifat permainannya tetap. Sebab sebagaimana wejangan [[Ki Hajar Dewantara]], sifat kebudayaan tidak akan pernah berubah, sekalipun bentuk isi dan iramanya berlainan. Kita bisa mencari jalan pembaharuan supaya Seni permainan anak-anak bisa memenuhi selera zaman. Jika bentuknya berkisar ke itu-itu saja, nanti sulit melawan arus. Tidak akan ada yang nonton. Untuk mewujudkan seni permainan anak-anak seperti jamuran, soyang, dan cublak-cublak suweng adalah pekerjaan yang sulit. Sebab lingkungan suasananya tidak mendukung. Yang utama mengkreasikan inti pendidikan dalam permainan (dolanan) itu.
 
Demikian ucap Ki Hadi Sukatno, seorang Pembina Seni permainan anak-anak, seorang pendidik tulen yang penuh pengabdian.
Ki Hadi Sukatno adalah tokoh karawitan Jawa yang banyak mencipta gending/tembang dolanan anak yang karyanya sampai sekarang sering diputar di RRI dan untuk Buku Panduan Tembang Dolanan Anak Sekolah Dasar, salah satunya "[[Jaranan]]".<ref>{{cite web |url=http://books.google.co.id/books?id=FiepbuhRRYkC&lpg=PA13&ots=9SPIJoRxLA&dq=Tembang%20dolanan&hl=en&pg=PP1#v=onepage&q=&f=false |title=Buku Tembang dolanan kanggo Sekolah Dasar |publisher=Penerbit Kanisius |accessdate=March 18, 2012 }}</ref>.
 
== Referensi ==
Baris 166:
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.thewindowofyogyakarta.com/seniman.php?id=MjE4&orig= Taman Budaya Yogyakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230812201248/http://ww16.thewindowofyogyakarta.com/seniman.php?id=MjE4&orig=&sub1=20230813-0612-489b-9bb7-d61d5b53821d |date=2023-08-12 }}
* {{id}} [http://lirik.kapanlagi.com/daerah/jawa_tengah%252Fjateng/jaranan KapanLagi.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305055304/http://lirik.kapanlagi.com/daerah/jawa_tengah%252Fjateng/jaranan |date=2016-03-05 }}
* {{id}} [http://www.kaperda.jogjaprov.go.id/kesenian/1098-tari-klasik-yogyakarta Kantor Perwakilan Daerah untuk DIY] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130608201628/http://www.kaperda.jogjaprov.go.id/kesenian/1098-tari-klasik-yogyakarta |date=2013-06-08 }}
* {{ms}} [http[://ms.wiki-indonesia.club/wiki/:Jaranan |Wikipedia Malay]]
* {{id}} [http://www.salonnet.info/listing-lagump3-ki+hadi+sukatno.html SolonNet.Info]
 
{{lifetime|1915|1983|Sukatno, Ki Hadi}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]