Subkepribadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anatolia.kr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Subkepribadian''' adalah, dalam [[psikologi transpersonal]], modus kepribadian yang muncul dalam tempo yang sementara, untuk memungkinkan seseorang dapat mengatasi suatu situasi [[psikososial]] tertentu.<ref name="Fall">Fall, Kevin A. (December 9, 2003) ''[https://books.google.com/books?id=pKFZKRG-IKwC&pg=PA444&dq=Subpersonality&sig=lN_rPbMLbnsmLDNg8CeOAmiFD0M#PPA444,M1 Theoretical Models of Counseling and Psychotherapy.]'' Page 444. Publisher: Routledge. {{ISBN|1-58391-068-9}}</ref> Serupa halnya dengan [[kompleks]]- inti pola dari emosi, kenangan, persepsi, dan keinginan bawah sadar-<ref>Kivinen, Michael K. (November 1, 2007) Subconsciously Speaking. ''[http://www.encyclopedia.com/doc/1G1-171440400.html Coming to terms with past life regression.] Volume 22; Issue 6; Page 10.''</ref> subkepribadian dapat mencakup pikiran, perasaan, tindakan, [[fisiologi]], dan unsur-unsur perilaku manusia lainnya, untuk menampilkan suatu modus tertentu yang berfungsi menegasikan suatu situasi psikososial.<ref name="Rowan">{{cite book|title=Subpersonalities: The People Inside Us|last=Rowan|first=J|publisher=Routlege|year=1990|isbn=9780415043298}}</ref> Setiap orang memiliki rata-rata sekitar selusin subkepribadian.
 
'''Subkepribadian'''  adalah, dalam [[psikologi transpersonal]], modus kepribadian yang muncul dalam tempo yang sementara, untuk memungkinkan seseorang dapat mengatasi suatu situasi [[psikososial]]  tertentu.<ref name="Fall">Fall, Kevin A. (December 9, 2003) ''[https://books.google.com/books?id=pKFZKRG-IKwC&pg=PA444&dq=Subpersonality&sig=lN_rPbMLbnsmLDNg8CeOAmiFD0M#PPA444,M1 Theoretical Models of Counseling and Psychotherapy.]'' Page 444. Publisher: Routledge. {{ISBN|1-58391-068-9}}</ref> Serupa halnya dengan [[kompleks]]- inti pola dari emosi, kenangan, persepsi, dan keinginan bawah sadar-<ref>Kivinen, Michael K. (November 1, 2007) Subconsciously Speaking. ''[http://www.encyclopedia.com/doc/1G1-171440400.html Coming to terms with past life regression.] Volume 22; Issue 6; Page 10.''</ref> subkepribadian dapat mencakup pikiran, perasaan, tindakan, [[fisiologi]], dan unsur-unsur perilaku manusia lainnya, untuk menampilkan suatu modus tertentu yang berfungsi menegasikan suatu situasi psikososial.<ref name="Rowan">{{cite book|title=Subpersonalities: The People Inside Us|url=https://archive.org/details/subpersonalities0000rowa|last=Rowan|first=J|publisher=Routlege|year=1990|isbn=9780415043298}}</ref>  Setiap  orang memiliki rata-rata sekitar selusin subkepribadian.
Subkepribadian mampu merasakan adanya suatu '[[kesadaran]]' yang terpisah dari diri mereka, demikian juga dengan citra domestik (''domestic image'') yang melekat dalam setiap elemen-elemennya. Seorang filsuf transpersonal asal [[Amerika Serikat|Amerika]], [[Ken Wilber]], mengidentifikasi subkepribadian sebagai presentasi diri secara fungsional yang menavigasikan situasi psikososial tertentu. Sebagai contoh, jika seorang kritikus keras memberi respon dengan perilaku yang menghakimi, kemarahan, superioritas, kata-kata kritikan, tindakan penghukuman, dan/atau melalui suatu bentuk ketegangan fisiologis saat dihadapkan dengan kesalahan yang diperbuat oleh dirinya sendiri dan/atau kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, maka hal-hal tersebut merupakan subkepribadian dari seorang kritikus keras dalam mengatasi situasi konfrontasi.
 
Subkepribadian mampu merasakan adanya suatu '[[kesadaran]]'  yang terpisah dari diri mereka, demikian juga dengan citra domestik (''domestic image'') yang melekat dalam setiap elemen-elemennya.  Seorang  filsuf transpersonal asal  [[Amerika Serikat|Amerika]],  [[Ken Wilber]], mengidentifikasi subkepribadian sebagai presentasi diri secara fungsional yang menavigasikan situasi psikososial tertentu.  Sebagai contoh,  jika seorang kritikus keras memberi respon dengan perilaku yang menghakimi, kemarahan, superioritas, kata-kata kritikan, tindakan penghukuman, dan/atau melalui suatu bentuk ketegangan fisiologis saat dihadapkan dengan kesalahan yang diperbuat oleh dirinya sendiri dan/atau kesalahan yang diperbuat oleh orang lain, maka hal-hal tersebut merupakan subkepribadian dari seorang kritikus keras dalam mengatasi situasi konfrontasi.
 
== Subkepribadian dalam Psikoterapi ==
Untuk sudut pandang yang agak berbeda: Banyak sekolah [[psikoterapi]] melihat '''subkepribadian''' sebagai struktur atau entitas psikologis yang relatif  bersifat tahan lama, yang mempengaruhi bagaimana seseorang merasakan sesuatu, berperilaku, dan melihat ke dalam dirinya sendiri. Sepanjang  sejarah ilmu [[psikoterapi]], berbagai bentuk [[terapi]] telah sukses dijalankan untuk berbagai representasi batin atau subkepribadian.<ref name="FirmanGila2002-p69">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=FVPLYPfAjksC&pg=PA69|title=Psychosynthesis: A Psychology of the Spirit|last=John Firman|last2=Ann Gila|date=26 September 2002|publisher=SUNY Press|isbn=978-0-7914-5534-0|pages=69}}</ref><ref name="DohertyGuyler2008-p88">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=DPMgUNyO6iMC&pg=PA88|title=The Essential Guide to Workplace Mediation & Conflict Resolution: Rebuilding Working Relationships|last=Nora Doherty|last2=Marcelas Guyler|publisher=Kogan Page Publishers|year=2008|isbn=978-0-7494-5019-9|pages=88}}</ref>  Metode awal yang digunakan yakni  [[analisis Jung]], [[psikosintesis]], [[analisis transaksional]], dan [[terapi Gestalt]]. Metode-metode ini diikuti oleh beragam bentuk [[hipnoterapi]], dan aspek kepribadian serta ingatan masa kecil (''inner child'')  karya [[John Bradshaw]] dan lain-lain. Pada akhirnya, bentuk-bentuk terapi yang sebagian besar didasarkan pada aspek subkepribadian pun mengemuka- [[Dialog Suara]]  (''Voice Dialogue''), [[terapi keadaan ego]] (''Ego-state therapy''), dan psikologi transpersonal karya  [[John Rowan]].<ref>https://www.amazon.com/Subpersonalities-People-Inside-John-Rowan/dp/0415043298/ref=la_B000APYG46_1_3?ie=UTF8&qid=1352754282&sr=1-3</ref>  Metode subkepribadian yang  paling baru dan diterima secara luas ialah terapi  [[Sistem Internal Keluarga]]  (''Internal Familiy Systems therapy'' - IFS) yang dikembangkan oleh ''Richard C. Schwartz''. Ia melihat bahwa gangguan mental [[pemecahan kepribadian]] (''dissociative identity disorder'') mengubah  kontinum yang sama dengan bagian IFS (subkepribadian), namun satu-satunya perbedaan yakni perubahan yang terjadi lebih terpolarisasi dan terpisahkan dari keseluruhan internal sistem. Studi terbaru menunjukkan bahwa  integrasi subkepribadian dalam alur [[psikosintesis terapeutik]] dapat membantu klien mengurangi kecemasan dan membangun kembali identitas mereka saat berhadapan dengan perbedaan budaya (''culture shock''),<ref>{{Cite journal|last=Lombard|first=Catherine Ann|date=2014-04-03|title=Coping with anxiety and rebuilding identity: A psychosynthesis approach to culture shock|url=https://dx.doi.org/10.1080/09515070.2013.875887|journal=Counselling Psychology Quarterly|volume=27|issue=2|pages=174–199|doi=10.1080/09515070.2013.875887|issn=0951-5070}}</ref>  membantu meningkatkan kreativitas,<ref>{{Cite journal|last=Lombard|first=C. A.|last2=ller|first2=B. C. N. Mu|date=2016-06-30|title=Opening the Door to Creativity: A Psychosynthesis Approach|url=http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0022167816653224|journal=Journal of Humanistic Psychology|language=en|doi=10.1177/0022167816653224}}</ref> dan membangkitkan pertumbuhan diri dan spiritualitas seseorang yang mengidentifikasikan diri sebagai seorang [[ateis]].<ref>{{Cite journal|last=Lombard|first=Catherine Ann|date=2017-01-27|title=Psychosynthesis: A Foundational Bridge Between Psychology and Spirituality|url=https://link.springer.com/article/10.1007/s11089-017-0753-5|journal=Pastoral Psychology|language=en|pages=1–25|doi=10.1007/s11089-017-0753-5|issn=0031-2789}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}6. Lombard, C. A. (2014) "[http://www.tandfonline.com/eprint/KmPD4Cfz6NhcyXEsdraS/full Mengatasi kecemasan dan membangun kembali identitas: psikosintesis pendekatan culture shock]," ''Psikologi Konseling Triwulanan, 27,(2)'' pp.&#x20nbsp;174-199174–199.
 
[[Kategori:Psikologi klinis]]
[[Kategori:Kepribadian]]