Gerak sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Cara untuk melakukan mobilitas sosial: Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 16 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(60 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Gerak sosial ''' atau '''mobilitas sosial''' adalah perpindahan [[status sosial]] sekelompok orang atau individu ke status yang lain baik secara vertikal maupun horizontal.<ref>{{Cite web|title=social mobility {{!}} Definition, Examples, & Facts|url=https://www.britannica.com/topic/social-mobility|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-11-02|archive-date=2023-06-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230625203251/https://www.britannica.com/topic/social-mobility|dead-url=no}}</ref> Hal ini dilakukan pada suatu [[sistem sosial]] yang memiliki sistem [[stratifikasi sosial]] terbuka. Seseorang dapat melakukan mobilisasi sosial apabila ia dapat memenuhi persyaratan tertentu di tingkat sosial tertentu, seperti tingkat studi, kekayaan, pangkat, atau lainnya. Biasanya kegiatan gerak sosial dilakukan karena suatu alasan tertentu.<ref>{{Cite web|url=https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/pengertian-mobilitas-sosial/|title=Yuk, Pelajari Pengertian Mobilitas Sosial dan Ruang Lingkupnya! {{!}} Quipper Blog|date=2018-04-15|website=Quipper Video Blog|language=en-US|access-date=2019-03-06|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725222515/https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sosiologi/pengertian-mobilitas-sosial/|dead-url=no}}</ref> Istilah gerak sosial digunakan oleh para [[sosiolog]] dan [[ilmuwan]] [[politik]] di [[Amerika Serikat]] selama periode 1950-an dan mulai digunakan oleh [[sejarawan]] bernama [[Eric Hobsbawm]] pada tahun 1959. Gerak sosial dapat berawal dari adanya penentangan sehari-hari yang kemudian berkembang menjadi perlawanan terbuka.<ref>{{Cite book|last=Burke|first=Peter|date=2015|url=https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/sejarah-dan-teori-sosial-ed-2-2.pdf|title=Sejarah dan Teori Sosial|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-982-7|pages=134|url-status=live|access-date=2020-11-30|archive-date=2020-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201210180424/https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/sejarah-dan-teori-sosial-ed-2-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Definisi ===▼
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, ''masyarakat [[feodal]]'' atau pada masyarakat yang menganut sistem [[kasta]]. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.▼
Kenaikan penghasilan tidak menaikkan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status. Hubungan antara penghasilan dan mobilitas sosial dapat terjadi intergenerasi atau intragenerasi. Disebut intergenerasi apabila mobilitas sosial terjadi akibat hubungan antargenerasi seperti anak dan orangtua, sementara intragenerasi terjadi dalam perubahan pendapatan (biasanya dihubungkan dengan karier) seseorang.<ref>{{Cite journal|last=Nguyen|first=Cuong Viet|last2=Nguyen|first2=Lam Tran|date=2020-05-01|title=Intra-generational and Intergenerational Social Mobility: Evidence from Vietnam|url=https://doi.org/10.1177/0021909619876320|journal=Journal of Asian and African Studies|language=en|volume=55|issue=3|pages=370|doi=10.1177/0021909619876320|issn=0021-9096|access-date=2020-11-02|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801020000/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0021909619876320|dead-url=no}}</ref> Contoh pengaruh intergenerasi adalah stagnansi pendapatan masyarakat di [[Amerika Serikat]] akibat generasi yang sebelumnya. yang berusaha mencapai [[Impian Amerika Serikat]] yang didambakan orangtuanya.<ref>{{Cite book|last=Economic Mobility Project|first=|date=22-08-2010|url=http://www.brookings.edu/~/media/Files/rc/papers/2007/05useconomics_morton/05useconomics_morton.pdf|title=Economic Mobility: Is the American Dream Alive and Well?|location=|publisher=Economic Mobility Project|isbn=|pages=3|url-status=live|access-date=2020-11-02|archive-date=2010-08-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20100822160146/http://www.brookings.edu/~/media/Files/rc/papers/2007/05useconomics_morton/05useconomics_morton.pdf|dead-url=unfit}}</ref> Contoh bentuk intragenerasi Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Manajer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
▲=== Cara untuk melakukan mobilitas sosial ===
Dalam banyak tingkatan sosial, [[perkawinan]] dilihat sebagai penyamarataan status. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan bagian dari suatu kelas sosial tertentu, sehingga penyatuan anggota keluarga yang berbeda strata sosial dianggap mampu menjadi alat mobilisasi sosial bagi salah satu atau keduanya.<ref>{{Cite journal|last=Roth|first=Julius|last2=Peck|first2=Robert F.|date=1951|title=Social Class and Social Mobility Factors Related to Marital Adjustment|url=https://www.jstor.org/stable/2088279|journal=American Sociological Review|volume=16|issue=4|pages=478|doi=10.2307/2088279|issn=0003-1224|access-date=2020-11-03|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725221005/https://www.jstor.org/stable/2088279|dead-url=no}}</ref> Buordieu (dalam Schwartz dkk, 2006) menyatakan bahwa beberapa kasus yang cukup banyak ditemukan hingga tahun 1990an adalah perkawinan antara lelaki yang berpendidikan dan dengan anak perempuan pemilik usaha tertentu. Hal ini menunjukkan adanya pertukaran yang dilakukan baik dari sisi perempuan maupun laki-laki. Bagi perempuan tersebut, ia mendapatkan jaminan ekonomi berupa penghasilan, sementara bagi laki-laki, ia mendapatkan akses kepada mobilitas sosial.<ref>{{Cite journal|last=Schwartz|first=Christine R.|last2=Zeng|first2=Zhen|last3=Xie|first3=Yu|date=2016-11|title=Marrying Up by Marrying Down: Status Exchange between Social Origin and Education in the United States|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5214284/|journal=Sociological science|volume=3|pages=1003–1027|doi=10.15195/v3.a44|issn=2330-6696|pmc=5214284|pmid=28066795|access-date=2020-11-03|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725221005/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5214284/|dead-url=no}}</ref>
▲Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
▲* ''kenaikan penghasilan
Tempat tinggal merupakan bagian dari karakteristik seseorang. Lokasi tinggal dan lingkungan tetangga memberikan pengaruh kepada pribadi seseorang.<ref>{{Cite journal|last=Tsusaka|first=Takuji W.|last2=Kajisa|first2=Kei|last3=Pede|last4=Aoyagi|date=2015|title=Neighborhood effects and social behavior: The case of irrigated and rainfed farmers in Bohol, the Philippines|url=https://kopernio.com/viewer?doi=10.1016%2Fj.jebo.2015.04.022&token=WzI5OTEyNzUsIjEwLjEwMTYvai5qZWJvLjIwMTUuMDQuMDIyIl0.TLW0MAva3rbuFncWMUMVkjJa338|journal=Journal of Economic behaviour & Organization|volume=118|issue=|pages=244|doi=|access-date=2020-11-03|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801020000/https://kopernio.com/viewer?doi=10.1016%2Fj.jebo.2015.04.022&token=WzI5OTEyNzUsIjEwLjEwMTYvai5qZWJvLjIwMTUuMDQuMDIyIl0.TLW0MAva3rbuFncWMUMVkjJa338|dead-url=no}}</ref> Hal ini membentuk bagaimana ia menilai dirinya dan orang lain, sehingga tersebut pula stara sosial di dalamnya. Salah satu contoh adalah orang yang berasal dari [[Bantar Gebang, Bekasi]] dianggap malas dan berkemampuan rendah.<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Erita Riski|last2=Aryadillah|last3=Muhammad|first3=Ummar|date=2-19|title=Gaya Komunikasi Relawan Serambi Inspirasi Dalam Membangun Minat Belajar Anak (Studi Deskriptif Kualitatif Pada SD Dinamika Indonesia Bantar Gebang-Bekasi|url=https://www.researchgate.net/publication/335526466_Gaya_Komunikasi_Relawan_Serambi_Inspirasi_Dalam_Membangun_Minat_Belajar_Anak_Studi_Deskriptif_Kualitatif_Pada_SD_Dinamika_Indonesia_Bantar_Gebang-Bekasi|journal=Cakrawala|volume=19|issue=1|pages=1-2|doi=|access-date=2020-11-03|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725222130/https://www.researchgate.net/publication/335526466_Gaya_Komunikasi_Relawan_Serambi_Inspirasi_Dalam_Membangun_Minat_Belajar_Anak_Studi_Deskriptif_Kualitatif_Pada_SD_Dinamika_Indonesia_Bantar_Gebang-Bekasi|dead-url=no}}</ref>
Oleh karena hal ini, seseorang dapat melihat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru sebagai suatu bentuk mobilisasi sosial. Perpindahan ke lokasi tinggal yang baru dibangun memberikan kesempatan baru bagi seseorang secara khusus atau satu kelompok masyarakat dalam membentuk histori yang nantinya menentukan kelasnya di tingkat yang lebih luas.<ref>{{Cite journal|last=Robertson|first=Douglas|last2=McIntosh|first2=Ian|last3=Smyth|first3=James|date=2010-01-01|title=Neighbourhood Identity: The Path Dependency of Class and Place|url=https://doi.org/10.1080/14036090903326429|journal=Housing, Theory and Society|volume=27|issue=3|pages=262|doi=10.1080/14036090903326429|issn=1403-6096|access-date=2020-11-03|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801020002/https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14036090903326429|dead-url=no}}</ref>
=== Perubahan tingkah laku ===
▲* '''Perkawinan'''
Strata sosial ditentukan oleh setidaknya tiga hal, yakni: tingkat ekonomi, kehormatan, dan kuasa. Orang-orang yang berada di strata sosial yang sama akan memiliki kemiripan di tiga hal tersebut. Hal ini akan tercermin dari bagaimana tata lakunya di kehidupan sehari-hari.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=|url=https://nptel.ac.in/content/storage2/courses/110105029/pdf%20sahany/module%207l-34.pdf|title=Social Class and Mobility, Lifestyle Analysis|location=|publisher=NPTEL|isbn=|pages=3|url-status=live|access-date=2020-11-04|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725221004/https://nptel.ac.in/content/storage2/courses/110105029/pdf%20sahany/module%207l-34.pdf|dead-url=no}}</ref> Oleh karena itu, untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Durmaz|first=Yakup|last2=Tasdemir|first2=Ahmet|date=2014|title=A Theoretical Approach to the Influence of Social Class on Consumer Behavior|url=https://www.researchgate.net/publication/265020500_A_Theoretical_Approach_to_the_Influence_of_Social_Class_on_Consumer_Behavior|journal=American International Journal of Social Science|volume=3|issue=3|pages=189|doi=|access-date=2020-11-04|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725235238/https://www.researchgate.net/publication/265020500_A_Theoretical_Approach_to_the_Influence_of_Social_Class_on_Consumer_Behavior|dead-url=no}}</ref> Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Praktik ini sangat terlihat pada bagaimana cara orang berbelanja. Studi mengenai preferensi konsumsi menunjukkan bahwa pilihan orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang cenderung tinggi telah dibentuk sejak kecil, seperti: identifikasi merk, kemampuan mencari informasi mengenai produk, hingga cara mengakses produk tersebut.<ref name=":0" /> Mereka juga lebih dahulu mengenai istilah-istilah sulit, sehingga lebih terbiasa memakainya.<ref>{{Cite journal|last=Šramová|first=Blandína|date=2017-11-21|title=Children’s Consumer Behavior|url=https://www.intechopen.com/books/consumer-behavior-practice-oriented-perspectives/children-s-consumer-behavior|journal=Consumer Behavior - Practice Oriented Perspectives|language=en|volume=|issue=|pages=95|doi=10.5772/intechopen.69190|access-date=2020-11-04|archive-date=2021-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210613020206/https://www.intechopen.com/books/consumer-behavior-practice-oriented-perspectives/children-s-consumer-behavior|dead-url=no}}</ref> Oleh karena itu, mencoba kebiasaan dan tingkah laku dari suatu kelas sosial tertentu, seperti berpakaian dan berbicara dengan kosakata tertentu dianggap mampu menjadi alat bagi seseorang dalam berpindah ke kelas sosial lain. Studi yang dilakukan pada anak muda di Finlandia tahun 1985-1989 menunjukkan bahwa gerak sosial memiliki hubungan dengan perubahan kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan, seperti orang yang turun ke bawah cenderung meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan kesehatan dan semakin berbaur dengan kebiasaan yang ada di kelas sosial tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Karvonen|first=S.|last2=Rimpela|first2=A. H.|last3=Rimpela|first3=M. K.|date=1999-04-01|title=Social mobility and health related behaviours in young people|url=https://jech.bmj.com/lookup/doi/10.1136/jech.53.4.211|journal=Journal of Epidemiology & Community Health|language=en|volume=53|issue=4|pages=217|doi=10.1136/jech.53.4.211|issn=0143-005X|pmc=PMC1756866|pmid=10396546|access-date=2020-11-04|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801020006/https://jech.bmj.com/content/53/4/211|dead-url=no}}</ref>
▲* '''Perubahan tempat tinggal'''
Hubungan antara edukasi dan gerak sosial merupakan subjek studi yang banyak diamati oleh peneliti. Hal ini dikarenakan pendidikan dilihat sebagai kunci perkembangan kualitas hidup seseorang, yang secara tidak langsung membuat orang tersebut merasakan mobilitas sosial. Kelompok-kelompok sosial yang rentan terhadap kualitas hidup rendah seperti perempuan dan kesukuan tertentu ditemukan mampu bertahan setelah menerima pendidikan. Edukasi secara langsung menghubungkan seseorang dengan ragam pekerjaan yang lebih luas, sehingga kemungkinan untuk melakukan gerak sosial ke atas menjadi lebih besar.<ref>{{Cite journal|last=Nazimuddin|first=S.K.|date=2014|title=Social Mobility and Role of Education in Promoting Social Mobility|url=https://www.ijser.in/archives/v3i7/IJSER15364.pdf|journal=International Journal of Scientific Engineering and Research (IJSER)|volume=3|issue=7|pages=177|doi=|access-date=2020-11-05|archive-date=2022-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220202013524/https://www.ijser.in/archives/v3i7/IJSER15364.pdf|dead-url=no}}</ref> Hal ini tercermin dari usaha peningkatan kualitas siswa di [[Britania Raya]], di mana siswa diusahakan untuk terus bersekolah sehingga mampu memenuhi kualifikasi yang cukup untuk dapat melamar kerja dengan tingkat kemapanan yang lebih baik.<ref>{{Cite book|last=Economic and Social Research Findings|first=|date=2011|url=https://esrc.ukri.org/files/news-events-and-publications/evidence-briefings/education-vital-for-social-mobility/|title=Education vital on social mobility|location=|publisher=Economic and Social Research Findings|isbn=|pages=177|url-status=live|access-date=2020-11-05|archive-date=2021-05-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20210523190310/https://esrc.ukri.org/files/news-events-and-publications/evidence-briefings/education-vital-for-social-mobility/|dead-url=yes}}</ref>
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal [[Jawa]], seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesuai dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"[[Berkas:Mandela_minus_Clinton.jpg|jmpl|200px|Nelson Mandela, pejuang persamaan hak kulit hitam di Afrika selatan]]
=== Faktor penghambat mobilitas sosial ===▼
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat tersebut, antara lain sebagai berikut :▼
* '''Perbedaan kelas rasial''', seperti yang terjadi di [[Afrika Selatan]] pada masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apartheid dan dianggap berakhir ketika [[Nelson Mandela]], seorang kulit hitam, terpilih menjadi [[presiden]] Afrika Selatan▼
* '''Agama''', seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem [[kasta]].▼
* '''Diskriminasi Kelas''' dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.▼
Contoh: jumlah anggota [[DPR]] yang dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang mendapat kesempatan untuk menaikkan status sosialnya menjadi anggota DPR.▼
* '''Kemiskinan''' dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.▼
Contoh: "A" memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.▼
* '''Perbedaan jenis kelamin''' dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.▼
==
=== Mobilitas sosial horizontal ===
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.<ref name="Bentuk">{{Cite news|title= Definisi dan Jenis Mobilitas Sosial|author= Cahya Dicky Pratama|accessdate= 12 November 2020|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/090000169/definisi-dan-jenis-mobilitas-sosial|last= Pratama|first= Cahya Dicky|editor-last= Gischa|editor-first= Serafica|work= [[Kompas.com]]|archive-date= 2023-07-25|archive-url= https://web.archive.org/web/20230725221007/https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/090000169/definisi-dan-jenis-mobilitas-sosial|dead-url= no}}</ref> Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Contoh: Pak Amir seorang warga negara [[Amerika Serikat]], mengganti kewarganegaraannya dengan [[kewarganegaraan]] [[Indonesia]], dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak mengubah [[status sosial]]nya.
=== Mobilitas sosial vertikal ===
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.<ref name="Bentuk" /> Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
==== Mobilitas vertikal ke atas (''Social climbing'') ====
Mobilitas vertikal ke atas atau ''social climbing'' adalah gerak perpindahan kelas sosial rendah ke kelas yang lebih tinggi.<ref>{{Cite book|last=OECD|first=|date=|url=https://www.oecd.org/els/soc/Social-Mobility-2018-PolicyBrief.pdf|title=A broken social elevator? How to promote social mobility|location=|publisher=OECD|isbn=|pages=2|url-status=live|access-date=2020-11-05|archive-date=2023-07-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230725221004/https://www.oecd.org/els/soc/Social-Mobility-2018-PolicyBrief.pdf|dead-url=no}}</ref> mempunyai dua bentuk yang utama
* '''Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi'''. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya.
Baris 81 ⟶ 58:
=== Mobilitas antargenerasi ===
'''Mobilitas antargenerasi''' secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas
Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi.
=== Gerak sosial geografis ===
Gerak sosial geografis atau bisa disebut mobilitas antarwilayah ini adalah perpindahan [[individu]] atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti [[transmigrasi]], [[urbanisasi]], dan [[migrasi]].
== Faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial ==
{{Unreferenced section}}
Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut
* '''Perubahan kondisi sosial'''
Baris 100 ⟶ 73:
* '''Ekspansi [[teritorial]] dan gerak populasi'''
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan
* '''Komunikasi yang bebas'''
Situasi-situasi yang membatasi [[komunikasi]] antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan
* '''Pembagian kerja'''
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat [[pembagian kerja]] yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat
* '''Tingkat
Kelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain, masyarakat kelas sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka kelahiran. Pada saat itu, orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah mempunyai kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan. Dalam situasi itu, mobilitas sosial dapat terjadi.
* '''Kemudahan dalam akses pendidikan'''
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.
=== Faktor pendorong mobilitas sosial ===
▲
▲=== Faktor penghambat mobilitas sosial ===
▲Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat tersebut, antara lain sebagai berikut
▲*
▲* '''Agama''', seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem [[kasta]].
▲* '''Diskriminasi
▲Contoh: jumlah anggota [[DPR]] yang dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang mendapat kesempatan untuk menaikkan status sosialnya menjadi anggota DPR.
▲* '''Kemiskinan''' dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.
▲Contoh: "A" memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayai, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
▲* '''Perbedaan jenis kelamin''' dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
== Saluran-saluran mobilitas sosial ==
{{Unreferenced section}}
*
Angkatan bersenjata merupakan [[organisasi]] yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan pangkat. Misalnya, seorang prajurit yang berjasa pada [[negara]] karena menyelamatkan negara dari [[pemberontakan]], ia akan mendapatkan penghargaan dari [[masyarakat]]. Dia mungkin dapat diberikan [[pangkat]]/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah.
Baris 123 ⟶ 115:
* '''Lembaga pendidikan'''
Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai ''social elevator'' (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam [[sekolah]] sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan [[dagang]] dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya.
Baris 133 ⟶ 123:
* '''Organisasi ekonomi'''
Organisasi [[ekonomi]] (seperti perusahaan, koperasi, [[Badan usaha milik negara|BUMN]] dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya. Karena jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat meningkat.
* '''Organisasi keahlian'''
Baris 142 ⟶ 132:
== Dampak mobilitas sosial ==
{{Unreferenced section}}
Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap [[struktur sosial]] masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk [[konflik]]. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas.
=== Dampak negatif ===
* '''Konflik antarkelas'''
Dalam [[masyarakat]], terdapat [[lapisan sosial|lapisan-lapisan sosial]] karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut '''[[kelas sosial]]'''. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang
* '''Konflik antarkelompok sosial'''
Di dalam
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
Baris 162 ⟶ 152:
* '''Penyesuaian kembali'''
Setiap [[konflik]] pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa [[toleransi]] atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut '''[[Interaksi|
=== Dampak positif ===
Baris 172 ⟶ 162:
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat [[agraris]] ke [[masyarakat industri]]. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang [[pendidikan]].
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Masyarakat]]
* [[Interseksi]]
{{Authority control}}
[[Kategori:Sosiologi]]
[[Kategori:Kelas sosial]]
[[Kategori:Ketimpangan sosial]]
|