Hinduisme di Poso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Clean-up. |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{hindu}}
'''Hindu di Poso'''
Saat ini, agama Hindu dianut oleh 9739 jiwa di Poso, membuat Hindu sebagai agama terbesar ketiga di Poso, didahului oleh agama [[Kristen di Poso|Kristen]] dan [[Islam]], serta diikuti oleh [[Katolik]] dan [[Buddha]].<ref name=BPSPoso>{{cite web|url=https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kabupaten-Poso-Dalam-Angka-2016.pdf|title=Kabupaten Poso dalam Angka 2016|website=[[Badan Pusat Statistik|BPS]] [[Poso|Kabupaten Poso]]|access-date=17 Oktober 2016|archive-date=2016-08-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20160828194845/https://posokab.bps.go.id/alphab/pdf_publikasi/Kabupaten-Poso-Dalam-Angka-2016.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Sejarah ==
Agama Hindu disebarkan di wilayah Kabupaten Poso pada awal tahun 1960-an oleh para transmigran yang sebagian besar berasal dari Bali. Pada akhir tahun [[1990-an]], [[Kerusuhan Poso]] terjadi dan dengan cepat menjadi konflik antar-agama. Kerusuhan Poso tidak sampai menjalar dan meluas hingga ke kabupaten lain di Sulawesi Tengah, atau di daerah [[Kabupaten Luwu]], [[Sulawesi Selatan]], yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso. Hal itu disebabkan karena adanya kantong-kantong desa transmigran dari Bali, seperti di wilayah Kabupaten Parigi Moutong maupun di daerah Luwu. Kantong-kantong transmigran asal Bali ini, yang biasanya memiliki sistem [[pertanian]] yang maju, menjadi ''buffer zone'' yang mencegah meluasnya konflik.<ref name=KMHDI>{{cite web|url=http://kmhdi.org/web/berita/detail/81/superadmin/untung-ada-orang-bali|title=Untung Ada Orang Bali|website=[[Agama Hindu Dharma|Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma di Indonesia]]|access-date=17 Oktober 2016|archive-date=2016-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20161018225544/http://kmhdi.org/web/berita/detail/81/superadmin/untung-ada-orang-bali|dead-url=yes}}</ref>
=== Kekerasan ===
Pada 13 September 2015, kelompok militan [[Mujahidin Indonesia Timur]] pimpinan [[Santoso]] membunuh dan memenggal I Nyoman Astika (60), seorang transmigran asal Buleleng, Bali. Dia tewas usai diserang lima orang tak dikenal (OTK) di kebunnya di pegunungan Baturiti, [[Sausu, Parigi Moutong|Sausu]], Parigi Moutong. Pemenggalan itu diduga sebagai aksi balas dendam setelah terjadi kontak tembak dengan Polri sebelumnya.<ref name=tribun1>{{
== Demografi ==
[[Berkas:Hinduism Ceremony in Pura Agung Narayana, Poso.jpg|jmpl|ka|Upacara Hindu di Pura Toini]]
Wilayah [[Poso Pesisir Utara, Poso|Poso Pesisir Utara]], [[Poso Pesisir Selatan, Poso|Poso Pesisir Selatan]], dan [[Pamona Barat, Poso|Pamona Barat]] merupakan basis populasi warga yang beragama Hindu. Pada tahun 2010 sampai 2014, berdasarkan data dari [[Kementerian tenaga kerja dan transmigrasi republik indonesia|Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi]] [[Provinsi Bali]], menunjukkan bahwa Kabupaten Poso menjadi daerah yang paling banyak menjadi tujuan transmigrasi, yakni sekitar 26 persen atau sekitar 365 jiwa transmigran Bali.<ref name=TN>{{
Migrasi ini dilakukan didasari oleh keinginan untuk mendapatkan tanah dengan kadar kesuburan yang lebih baik dari yang masih belum diolah. Untuk mampu bertahan di wilayah yang baru, para migran dari Bali ini memutuskan untuk hidup secara berkelompok.
|