Operasi Alpha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(27 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp}}
[[Berkas:TNIAU A4.JPG|jmpl|[[Douglas A-4 Skyhawks]] yang dibeli oleh [[Angkatan Udara Republik Indonesia]].]]▼
{{more citations needed}}
'''Operasi Alpha''' adalah sebuah operasi rahasia yang dilakukan oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] [[Angkatan Udara]] (TNI AU) untuk membeli untuk membeli 32 pesawat tempur [[Douglas A-4 Skyhawk]] kepada [[militer Israel]], melatih pilot Indonesia di [[Israel]] dan menyamarkan pesawat tempur itu agar bisa dibawa pulang pada [[1980]]. Hal ini diceritakan oleh mantan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) [[Marsda]] [[Djoko Poerwoko]]<ref name="detik">[http://news.detik.com/berita/1701149/operasi-alpha-kerjasama-rahasia-militer-ri-israel-i Operasi Alpha, Kerjasama Rahasia Militer RI-Israel (I)] - Detik.com</ref> lewat biografinya berjudul ''Menari di Angkasa''.<ref ="merdeka">[https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-operasi-alpha-misi-pembelian-pesawat-tni-au-ke-israel.html Kisah operasi alpha, misi pembelian pesawat TNI AU ke Israel] - merdeka.com</ref> Menurut Poerwoko, peristiwa tersebut adalah "operasi clandestine (rahasia) terbesar yang dilakukan oleh ABRI".<ref name="republika">[http://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/15/04/14/nmsgrq10-menyusup-ke-israel Menyusup Ke Israel] - Republika.co.id</ref> Meskipun demikian, TNI tidak pernah mengakuinya hingga saat ini.<ref name="detik" />▼
▲[[Berkas:TNIAU A4.JPG|jmpl|[[Douglas A-4
▲'''Operasi Alpha''' adalah sebuah operasi rahasia yang dilakukan oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] [[Angkatan Udara]] (TNI
== Latar belakang ==
Pihak intelijen mendapat informasi, bahwa Israel akan menjual 32 pesawat A-4 Skyhawk. Masalahnya, selain tidak ada hubungan diplomatik, pembelian pesawat tempur ke Israel juga akan menuai protes keras dari masyarakat. Tapi pihak ABRI memutuskan operasi terus berlanjut.<ref name="detik" />▼
▲Hal ini dilatarbelakangi karena TNI AU kekurangan pesawat tempur. Pesawat seperti [[F-86]] dan [[T-33]] sudah tua dan tidak bisa beroperasi maksimal. [[Amerika Serikat]] bisa memberikan 16 pesawat F-5 E\/F Tiger II, tetapi hal itu dianggap belum cukup. Ditambah lagi, Indonesia harus menghadapi operasi militer lanjutan di [[Timor Timur]].<ref name="detik" />
▲Pihak intelijen mendapat informasi, Israel akan menjual 32 pesawat A-4 Skyhawk. Masalahnya selain tidak ada hubungan diplomatik, pembelian pesawat tempur ke Israel juga akan menuai protes keras dari masyarakat. Tapi pihak ABRI memutuskan operasi terus berlanjut.<ref name="detik" />
== Eksekusi ==
Baris 12 ⟶ 13:
=== Perjalanan ===
Setelah mengirimkan teknisi, 10 Pilot TNI AU diberangkatkan ke Israel. Bahkan 10 pilot itu tidak tahu mereka akan diberangkatkan ke mana. 10 Pilot tersebut berangkat dengan pesawat [[Garuda Indonesia]] dari [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] ke [[Bandar Udara Paya Lebar]], [[Singapura]].<ref name="republika" /> Setelah mendarat, di Singapura mereka dijemput oleh beberapa petugas intel ABRI. Saat makan malam, salah seorang perwira Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI meminta [[paspor]]
Saat
Malam itu juga sepuluh penerbang diganti identitasnya.
=== Israel ===
Mereka langsung menerima brifing singkat mengenai berbagai hal yang harus diperhatikan selama berada di Israel. Segala sesuatu
Atas kesepakatan, selama latihan Pangkalan Udara itu dinamai ''Arizona''. Karena resminya memang para penerbang itu akan dikirim ke Arizona. Di sana mereka berlatih dengan pesawat A-4 Skyhawk. Melakukan berbagai manuver, mengoperasikan pesawat tempur sebagai mesin perang, hingga menembus
Setelah sekitar 4 bulan, Latihan terbang berakhir tanggal 20 Mei 1980. Para perwira lulus dan berhak mendapatkan ijazah dan brevet penerbang tempur. Namun para perwira intelijen ABRI yang hadir justru membakarnya di depan para pilot itu. Tentu saja untuk menghilangkan bukti bahwa pernah ada kerjasama militer antara RI dan Israel.
Para penerbang itu kemudian dibawa ke Amerika Serikat. Sekedar untuk berfoto-foto. Dimanapun ada tulisan AS mereka disuruh berfoto. Ini untuk mengecoh, seolah-olah bahwa mereka memang dikirim ke AS, bukan ke Israel. Kepada para komandan di kesatuan pun, para pilot ini harus mengaku telah dilatih di AS, bukan Israel.
Kemudian Tanggal 4 Mei 1980, paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dari dua pesawat single seater dan dua pesawat double seater tiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut diangkut dengan kapal laut langsung dari Israel, dibalut memakai plastik pembungkus, berlabel F-5. Saat itu Indonesia juga memang memesan pesawat F-5 Tiger dari AS. Jadi seolah-olah pesawat yang diangkut kapal laut itu adalah
== Lihat pula ==
|