Sejarah wanita di Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Nirkuning (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(36 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Spoken Wikipedia|date=8 November 2021|Suaramomon - Bagian 1 - Sejarah Wanita di Jerman.ogg|Suaramomon - Bagian 2 - Sejarah Wanita di Jerman.ogg}}{{Multiple image
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-1973-010-31, Mutter mit Kindern.jpg|jmpl|Foto propaganda pada masa kekuasaan [[Nazisme|Nazi]] di Jerman. Mencitrakan bahwa wanita ideal adalah seorang ibu rumah tangga.|187x187px]]
| align = right
'''Sejarah wanita di Jerman''' merupakan kajian sejarah yang mencangkup peran, pergerakan, dan aktivitas [[wanita]] di daerah dengan bahasa (mayoritas) [[Bahasa Jerman|Jerman]] dari masa ke masa. Sejarah ini dapat ditelusuri mulai dari [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] hingga saat ini. Dalam rentang waktu tersebut, wanita di Jerman telah mengambil berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masa-masa awal, peran wanita Jerman diidentikan dengan istilah 4K yakni :''Kinder''(anak-anak), ''Kirche'' (gereja), ''Küche'' (dapur), and ''Kleider'' (pakaian). Istilah ini mengindikasikan peran wanita Jerman yang dulunya hanya terbatas pada aktivitas yang berkaitan dengan rumah tangga seperti membesarkan anak, menghadiri aktivitas peribadatan, memasak dan menyediakan makanan, dan berurusan dengan pakaian.<ref>{{Cite web|url=http://www.germanculture.com.ua/library/facts/bl_women.htm|title=Women In German Society|website=www.germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-10-30}}</ref> Seiring perkembangan zaman, wanita Jerman melalui pergerakan dan perjuangannya mulai mendapatkan peran yang lebih luas. Pun kemudian saat ini bermunculan tokoh-tokoh ikonik yang melambangkan kesetaraan gender di Jerman seperti, [[Ursula von der Leyen]] (Menteri Pertahanan Jerman) dan [[Angela Merkel]] ([[Kanselir Jerman]]).
| direction = horizontal
| width = 150
| image1 = Bundesarchiv Bild 146-1973-010-31, Mutter mit Kindern.jpg
| caption1 = Foto propaganda pada masa kekuasaan [[Nazisme|Nazi]] di Jerman, mencitrakan bahwa wanita ideal adalah seorang ibu rumah tangga.
| image2 = Von_der_Leyen_2010.jpg
| caption2 = [[Ursula von der Leyen]], menteri pertahanan perempuan pertama di Jerman
}}
'''Sejarah wanita di Jerman''' merupakan kajian sejarah yang mencakup peran, pergerakan, dan aktivitas [[wanita]] di daerah dengan bahasa (mayoritas) [[Bahasa Jerman|Jerman]] dari masa ke masa. Sejarah ini dapat ditelusuri mulai dari [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] hingga saat ini. Dalam rentang waktu tersebut, wanita di Jerman telah mengambil berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Pada masa-masa awal, peran wanita Jerman diidentikkan dengan istilah 4K yakni: ''Kinder'' (anak-anak), ''Kirche'' (gereja), ''Küche'' (dapur), dan ''Kleider'' (pakaian). Istilah ini mengindikasikan peran wanita Jerman yang dulunya hanya terbatas pada aktivitas yang berkaitan dengan rumah tangga seperti membesarkan anak, menghadiri aktivitas peribadatan, memasak dan menyediakan makanan, dan berurusan dengan pakaian.<ref>{{Cite web|url=http://www.germanculture.com.ua/library/facts/bl_women.htm|title=Women In German Society|website=www.germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-10-30}}</ref> Seiring perkembangan zaman, wanita Jerman melalui pergerakan dan perjuangannya mulai mendapatkan peran yang lebih luas. Pun kemudian saat ini bermunculan tokoh-tokoh ikonik yang melambangkan kesetaraan gender di Jerman seperti, [[Ursula von der Leyen]] (Menteri Pertahanan Jerman) dan [[Angela Merkel]] ([[Kanselir Jerman]]).
 
== Abad pertengahan hingga akhir abad ke-18 ==
Pada abad pertengahan, wanita Jerman mempunyai posisi dan peran yang relatif sangat terbatas di masyarakat. Tiga aktivitas utama yang dilakukan mayoritas kaum wanita pada masa ini adalah, bercocok tanam, menjaga hewan ternak, dan menenun kain. Wanita Jerman pada masa ini masih mendapat diskriminasi dalam kepemilikan atau pewarisan properti, seperti tanah dan bangunan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/52542551|title=State of virginity : gender, religion, and politics in an early modern Catholic state|last=1964-|first=Strasser, Ulrike,|date=2004|publisher=University of Michigan Press|isbn=9780472032150|location=Ann Arbor|oclc=52542551}}Hlm 47-51</ref><ref name=":13">{{Cite journal|last=Nelson|first=Janet L.|last2=Rio|first2=Alice|date=2013-08-22|title=Women and Laws in Early Medieval Europe|url=http://www.oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780199582174.001.0001/oxfordhb-9780199582174-e-035|language=en|doi=10.1093/oxfordhb/9780199582174.001.0001/oxfordhb-9780199582174-e-035}} dalam M.,, Bennett, Judith; 1957-, Karras, Ruth Mazo, (2013). [https://www.worldcat.org/oclc/829743917 ''The Oxford handbook of women and gender in medieval Europe''] (First edition ed.). Oxford, England: Oxford University Press. [[International Standard Book Number|ISBN]]&nbsp;[[Istimewa:Sumber_bukuSumber buku/9780199582174|9780199582174]]. [[OCLC]]&nbsp;[https://www.worldcat.org/oclc/829743917 829743917]. Hlm. 122-140.</ref> Wanita [[Suku bangsa Jermanik|Jerman]] juga harus diwakili wali laki-laki saat dipengadilandi pengadilan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Reyerson|first=Kathryn|date=2013-08-22|title=Urban Economies|url=http://www.oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780199582174.001.0001/oxfordhb-9780199582174-e-033|language=en|doi=10.1093/oxfordhb/9780199582174.001.0001/oxfordhb-9780199582174-e-033}} dalam M.,, Bennett, Judith; 1957-, Karras, Ruth Mazo, (2013). [https://www.worldcat.org/oclc/829743917 ''The Oxford handbook of women and gender in medieval Europe''] (First edition ed.). Oxford, England: Oxford University Press. [[International Standard Book Number|ISBN]]&nbsp;[[Istimewa:Sumber_bukuSumber buku/9780199582174|9780199582174]]. [[OCLC]]&nbsp;[https://www.worldcat.org/oclc/829743917 829743917]. Hlm. 354-364. "In order to engage in a legal contract that could create an economic investment, women in many parts of Europe needed a male guardian who assumed legal liability. In Italian cities, the Roman law legacy, co-mingled with Lombard law, stipulated guardianship for women, and it left women with many fewer options for independent action. In Ghent, women had to have guardians unless they had been emancipated or held special merchant status....  "
</ref> Secara umum, Posisiposisi sosial wanita Jerman pada masa ini sangat bergantung kepada laki-laki yang merupakan kerabatnya; seperti ayah atau suaminya. Pekerjaan dan aktivitas wanita juga bergantung pada posisi sosial dari keluarganya seperti : Wanita yang hidup berkecukupan dapat bekerja sebagai pedagang mengikuti suaminya; wanita kelas menengah bekerja di rumah dibidangdi bidang tekstil, pelayan restoran, penjaga toko atau industri makanan; sementara wanita yang lebih miskin seringkalisering kali menjajakan makanan di pasar-pasar tradisional, bekerja sebagai pembantu rumah tangga, atau tenaga kasar lainnya.<ref>{{Cite journal|last=Plummer|first=Marjorie Elizabeth|date=2008-08-01|title=‘Partner in his Calamities’: Pastors' Wives, Married Nuns and the Experience of Clerical Marriage in the Early German Reformation|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1468-0424.2008.00518.x/abstract|journal=Gender & History|language=en|volume=20|issue=2|pages=207–227|doi=10.1111/j.1468-0424.2008.00518.x|issn=1468-0424}} "Women married clergy for a variety of reasons that were counterintuitive to typical marital strategies for economic security and social networking, since clergy had neither in the 1520s......."</ref> Sejarawan modern juga mengasumsikan bahwa wanita pada masa ini bertanggung jawab terhadap segala urusan anaknnyaanaknya sehingga wanita kemungkinan hanya bekerja di lokasi yang dekat dengan rumahnya.<ref name=":0" />
 
Sebelum abad ke 19, remaja wanita menjadi tanggung jawab ayahnya, seorang wanita harus patuh terhadap ayahnya sebelum kemudian menikah dimanadi mana kemudian tanggung jawab dan kepatuhan tersebut berpindah kepada suaminya.<ref name=":13" /> Hukum juga mengatur wanita agar memiliki mas kawinmaskawin sebelum menikah. Wanita yang berasal dari keluarga berkecukupan dapat menerima mas kawinmaskawin dari keluarganya. Sementara, wanita dari keluarga kurang mampu harus bekerja sehingga dapat memiliki mas kawinmaskawin dan kemudian menikah.<ref name=":0" /> Umumnya, pada masa ini aktivitas sosial mayoritas wanita terbatas hanya pada lingkungan sosial yang privat, seperti rumah dan keluarga.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/50645585|title=A social history of Germany 1648-1914|last=Eda.|first=Sagarra,|date=2003|publisher=Transaction Publishers|isbn=9780765809827|location=New Brunswick, N.J.|oclc=50645585}}</ref>
 
== Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ==
[[Berkas:Louise Otto-Peters.jpg|jmpl|256x256px|[[Louise Otto-Peters]] (1819-1895), salah satu pelopor pergerakan wanita di Jerman pada abad ke-19.]]
Abad ke-19 merupakan masa dimanadi mana terdapat banyak perubahan besar terhadap peran dan aktivitas wanita di [[Eropa]], termasuk di Jerman. Perubahan ini disebabkan banyak faktor diantaranyadi antaranya: perubahan tatanan masyarakat,<ref name=":15">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/58051032|title=A history of modern Germany, 1800-2000|last=Martin.|first=Kitchen,|date=2006|publisher=Blackwell Pub|isbn=9781405100403|location=Malden, MA|oclc=58051032}}</ref>, pendidikan kaum wanita yang mulai mendapat perhatian,<ref name=":1">{{Cite journal|last=Dormeyer|first=Recca|date=1906|title=Education of Women in Germany|url=http://www.jstor.org/stable/993240|journal=The Elementary School Teacher|volume=7|issue=2|pages=49–58|doi=10.2307/993240}} "One of the characteristic features of the nineteenth century was the constant progress in the educationof women; and it still continues. Women are better instructed, and at the same time play a more importantpart in instruction."</ref>, serta bermunculannya pergerakan wanita Jerman.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/55848473|title=Women's emancipation movements in the nineteenth century : a European perspective|last=Sylvia.|first=Paletschek,|last2=Bianka.|first2=Pietrow-Ennker,|date=2004|publisher=Stanford University Press|isbn=9780804754941|location=Stanford, Calif.|oclc=55848473}} Hlm. 102-122.</ref>.
 
====== Perubahan tatanan masyarakat dan liberalisasi pendidikan ======
Perubahan tatanan masyarakat berkaitan dengan bertambahnya tingkat kemakmuran, yang kemudian memberikan gaya hidup dan nilai-nilai [[borjuis]] pada relatif banyak keluarga di perkotaan Jerman.<ref name=":15" /> Perubahan ini membuat kaum wanita dari keluarga tersebut tidak lagi berurusan banyak dengan pekerjaan rumah tangga dan dapat mencurahkan waktunya di bidang pendidikan atau seni. Di bidang pendidikan, wanita Jerman masih menjadi salah satu yang terbelakang jika dibandingkan negara-negara [[Eropa Barat]] lainnya pada masa ini.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/865848704|title=Gender, canon and literary history : the changing place of nineteenth-century German women writers|last=Ruth.|first=Whittle,|isbn=9783110259223|location=Berlin|oclc=865848704}} Hlm 17. "In Western Europe, the German wife was looked upon as the most backward housewife: French women had a chance to become successful in business by marrying wisely, leaving little more than......"  
</ref> Namun, liberalisasi pendidikan di Jerman pada masa ini mulai memberikan kebebasan wanita untuk memperoleh pendidikan,<ref name=":1" /> meskipun untuk jenjang pendidikan tinggi masih sangat terbatas atau bahkan dapat dikatakan tidak ada.<ref>{{Cite web|url=http://www.sup.org/books/title/?id=3747|title=Gender and the Modern Research University: The Admission of Women to German Higher Education, 1865-1914 {{!}} Patricia Mazón|last=Press|first=Stanford University|website=www.sup.org|language=en|access-date=2017-10-31}}</ref> Kebijakan liberalisasi pendidikan ini kemudian membuat tingkat literasi di Jerman menjadi 88% pada tahun 1871.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/53015327|title=Readers and society in nineteenth-century France : workers, women, peasants|last=Martyn.|first=Lyons,|date=2001|publisher=Palgrave|isbn=9780230287808|location=Houndmills, Basingstoke, Hampshire|oclc=53015327}}. Hlm 1. "The German Reich was 88 per cent literate in 1871."  
</ref>
 
====== Pergerakan wanita Jerman pada abad ke-19 ======
Sejarah awal pergerakan kaum wanita di Jerman tidak dapat dipisahkan dengan peristiwa [[Vormärz]] dan [[Revolusi Jerman 1848|Revolusi Jerman]] tahun 1848. Lini masa pergerakan wanita pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19 di Jerman dapat dibagi menjadi tiga fasafase yaitu :<ref name=":2" />
# Awal pergerakan(1848-1860an): Awal pergerakan kaum wanita di Jerman dipelopori oleh [[Louise Otto-Peters]]. Otto-Peters yang juga diberi julukan "ibu dari pergerakan wanita Jerman", merupakan wanita pertama yang membawa isu terkait emansipasi wanita kepada konstitusi baru yang terbentuk setelah peristiwa [[Vormärz]]. Meskipun setelahnya, aktivitas yang berkaitan dengan pergerakan kaum wanita mendapat banyak sensor dan tekanan dari pemerintah.<ref name=":2" />
# Periode 1865-1880an : Pergantian kekuasaan, pemberian amnesti terhadap tahanan politik, serta pelonggaran sensor terhadap media membuat pergerakan kaum wanita kembali aktif. Pergerakan kaum wanita pada periode ini masih mendapat tekanan pemerintah meskipun tak sekeras periode sebelumnya. Nantinya, pergerakan ini terbelah menjadi dua kubu yaitu kubu sosialis dan kubu liberal.<ref name=":2" />
# Periode 1890-1914 : Periode ini juga dapat disebut sebagai periode puncak dari pergerakan wanita di Jerman. Pada periode ini, organisasi yang terkait pergerakan wanita telah berhasil memasukan agendanya ke dalam partai, organisasi politik, dan bahkan konstitusi. Kemudian pada tahun 1904, Kongres Wanita Internasional yang berhasil diadakan di [[Berlin]] menandai babak baru kesetaraan gender di Jerman.<ref name=":2" /><ref name=":3">{{Cite journal|last=WUNDERLICH|first=FRIEDA|date=1935|title=WOMEN'S WORK IN GERMANY|url=http://www.jstor.org/stable/40981451|journal=Social Research|volume=2|issue=3|pages=310–336|doi=10.2307/40981451}} Hlm. 324-326</ref>
Pergerakan-pergerakan ini membuahkan banyak hasil terhadap peran dan posisi wanita Jerman di masyarakat.<ref name=":2" /> Di bidang pendidikan misalnya, pada 1908 pemerintah [[Prusia]] mulai mengizinkan wanita untuk menempuh pendidikan penuh di universitas. Kemudian pada tahun 1914, sekitar 4.000 wanita terdaftar menempuh pendidikan pada universitas-universitas di Jerman.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
== Abad ke-20 ==
 
====== Era [[Republik Weimar]] (1918-1933) ======
Pada permulaan abad ke-20, kaum wanita di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat]], termasuk juga di Jerman, menuntut pemerintah untuk memberikan mereka hak politik.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.facinghistory.org/holocaust-and-human-behavior/chapter-4/women-weimar-republic|title=Women in the Weimar Republic|website=Facing History and Ourselves|access-date=2017-10-31}}</ref> Pemerintah Jerman di bawah konstitusi [[Republik Weimar|Weimar]] kemudian memberikan hak kepada kaum wanita untuk memilih dan menduduki jabatan politik pada tahun 1919.<ref name=":3" /><ref name=":4" /> Pada tahun ini, pemilih dalam pemilihan umum Jerman didominasi oleh kalangan wanita. Hal ini dikarenakan banyaknya pria Jerman yang tewas atau mengalami trauma setelah [[Perang Dunia I]].<ref name=":4" /> Pada pemilihan tahun 1919, wanita memperoleh 41 kursi atau sekitar 9,6% dari total kursi di ''[[Bundestag]]'' (parlemen Jerman) dan presentasepersentase tersebut terus bertambah hingga tahun-tahun berikutnya.<ref name=":3" /> Tidak hanya dalam politik, posisi wanita di Jerman juga mengalami perubahan di bidang pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan yang dulunya didominasi oleh pria seperti kasir toko, dokter, pengacara, bahkan konduktor trem, mulai diisi oleh wanita. Wanita juga dimasa ini mulai mendominasi bidang pekerjaan yang berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan sosial dan sekertaris.<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
====== Era Nazi berkuasa ======
{{utama|Wanita di Jerman Nazi}}
{{utama|Wanita di Nazi Jerman}}Era [[Jerman Nazi|Nazi]] berkuasa dapat dikatakan sebagai era kemunduran bagi kesetaraan gender dan pergerakan wanita di Jerman. Dalam pandangan Nazi, peran wanita secara alami di masyarakat adalah sebagai seorang ibu, dan pekerjaannya terbatas pada urusan rumah tangga.<ref name=":5">{{Cite news|url=http://www.nytimes.com/1987/03/02/style/women-in-nazi-germany-paradoxes.html|title=WOMEN IN NAZI GERMANY: PARADOXES|last=Collins|first=Glenn|date=1987-03-02|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2017-11-01}}</ref><ref name=":6">{{Cite journal|last=Bock|first=Gisela|date=1983-04-01|title=Racism and Sexism in Nazi Germany: Motherhood, Compulsory Sterilization, and the State|url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/abs/10.1086/493983|journal=Signs: Journal of Women in Culture and Society|volume=8|issue=3|pages=400–421|doi=10.1086/493983|issn=0097-9740}}</ref> [[Adolf Hitler|Adolf Hittler]] dalam potongan pidatonya pada rapat umum partai Nazi di Nuremberg, 8 September,1934 menyatakan :<ref name=":8">{{Cite journal|last=Mason|first=Tim|date=1976|title=Women in Germany, 1925-1940: Family, Welfare and Work. Part I|url=http://www.jstor.org/stable/4288034|journal=History Workshop|issue=1|pages=74–113|doi=10.2307/4288034}}</ref>
Era [[Jerman Nazi|Nazi]] berkuasa dapat dikatakan sebagai era kemunduran bagi kesetaraan gender dan pergerakan wanita di Jerman. Dalam pandangan Nazi, peran wanita secara alami di masyarakat adalah sebagai seorang ibu, dan pekerjaannya terbatas pada urusan rumah tangga.<ref name=":5">{{Cite news|url=http://www.nytimes.com/1987/03/02/style/women-in-nazi-germany-paradoxes.html|title=WOMEN IN NAZI GERMANY: PARADOXES|last=Collins|first=Glenn|date=1987-03-02|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2017-11-01}}</ref><ref name=":6">{{Cite journal|last=Bock|first=Gisela|date=1983-04-01|title=Racism and Sexism in Nazi Germany: Motherhood, Compulsory Sterilization, and the State|url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/abs/10.1086/493983|journal=Signs: Journal of Women in Culture and Society|volume=8|issue=3|pages=400–421|doi=10.1086/493983|issn=0097-9740}}</ref> [[Adolf Hitler]] dalam potongan pidatonya pada rapat umum partai Nazi di Nuremberg, 8 September,1934 menyatakan:<ref name=":8">{{Cite journal|last=Mason|first=Tim|date=1976|title=Women in Germany, 1925-1940: Family, Welfare and Work. Part I|url=http://www.jstor.org/stable/4288034|journal=History Workshop|issue=1|pages=74–113|doi=10.2307/4288034}}</ref>
{{cquote|''Jika kita katakan bahwa dunia dari seorang pria adalah negara, dunia dari seorang pria adalah komitmen dan perjuangannya terhadap kepentingan bangsa, maka dapat dikatakan dunia dari wanita adalah dunia yang lebih kecil. Bagi wanita, dunia mereka adalah suaminya, keluarganya, anak-anaknya, dan rumah tangganya. Tetapi bagaimana jadinya dengan dunia yang besar jika tidak ada yang ingin memandang dunia yang lebih kecil tersebut? Bagaimana dunia yang besar dapat terus bertahan, jika tidak ada satupun yang mengurus kebutuhan dunia yang lebih kecil, sumber dari kehidupan kita? Tidak, dunia yang besar tersebut bergantung pada dunia yang kecil. Dunia yang besar tersebut tak akan bertahan jika dunia yang kecil tidak aman.''
|4=Adolf Hittler, 8 September 1934.
|5=}}
Sebelum Nazi berkuasa yakni pada era Republik Weimar, terdapat sekitar 100.000 guru wanita, 13.000 musisi wanita , dan 3.000 dokter wanita.<ref name=":7">{{Cite news|url=http://www.historylearningsite.co.uk/nazi-germany/the-role-of-women-in-nazi-germany/|title=The Role of Women in Nazi Germany - History Learning Site|newspaper=History Learning Site|language=en-GB|access-date=2017-11-01}}</ref> Sebaliknya, Nazi makin menekankan propagandanya pada wanita untuk tetap pada urusan rumah tangga selama berkuasa.<ref name=":5" /><ref name=":6" /> Sebulan setelah berkuasa, Nazi langsung melakukan banyak pemecatan terhadap dokter dan pegawai negeri sipil wanita. Kemudian diikuti oleh pemecatan terhadap guru dan pengacara wanita.<ref name=":7" /> Wanita, dalam hal berpakaian dan gaya hidup, juga mendapat pengawasan pada era Nazi berkuasa.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Makela|first=Maria|date=2000-12-01|title=The Rise and Fall of the Flapper Dress: Nationalism and Anti-Semitism in Early-Twentieth-Century Discourses on German Fashion|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.0022-3840.2000.3403_183.x/abstract|journal=The Journal of Popular Culture|language=en|volume=XXXIV|issue=3|pages=183–208|doi=10.1111/j.0022-3840.2000.3403_183.x|issn=1540-5931}} " It was precisely for this reason that the Nazi party and its officials so emphatically rejected the style beginning in the 1920s. Because it did not show the curves of the female body indeed....."</ref> Wanita pada era ini diwajibkan untuk tidak merokok dan memiliki tubuh yang langsing, wanita juga diharapkan untuk tidak memakai celana panjang dan kosmetik.<ref name=":7" /><ref name=":9" /><ref>{{Cite news|url=https://www.historyonthenet.com/nazi-germany-role-of-women/|title=Nazi Germany - Role of Women - History|date=2014-06-06|newspaper=History|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://germanculture.com.ua/germany-history/women-in-nazi-germany/|title=Women in Nazi Germany|website=germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref>
 
Pada musim dingin tahun 1939, pemerintahan Nazi mulai mengalami krisis.<ref name=":8" /> Perang mengakibatkan terbatasnya tenaga kerja pria, sehingga Nazi mulai mengambil keputusan yang bertentangan dengan propagandanya dipada tahun-tahun sebelumnya.<ref name=":8" /><ref name=":14">{{Cite journal|last=Mason|first=Tim|date=1976|title=Women in Germany, 1925-1940: Family, Welfare and Work. Part II (Conclusion)|url=http://www.jstor.org/stable/4288063|journal=History Workshop|issue=2|pages=5–32|doi=10.2307/4288063}}</ref> Pada tahun 1939, Nazi mulai mempekerjakan banyak wanita pada bidang Industri berat dan persenjataan. Akibatnya, sejak tahun 1939, jumlah pekerja wanita pada era Nazi berkuasa meningkat dengan signifikan, bahkan jika dibandingkan negara-negara lain yang terlibat dalam [[Perang Dunia II|Perang Dunia Ke-II]] seperti Inggris dan Amerika Serikat. Data tersebut ditabulasikan pada tabel dibawah ini :<ref name=":14" /><ref>{{Cite web|title=TracesOfWar.com - Women in Nazi ideology and the Nazi economy|url=httphttps://www.go2war2tracesofwar.nlcom/artikelarticles/2934/Women-in-Nazi-ideology-and-the-Nazi-economy.htm?page=2|title=Go2War2.nl - Women in Nazi ideology and the Nazi economy|website=www.go2war2tracesofwar.nl|language=nlen|access-date=2017-11-01}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="margin: 1em auto;border-spacing: 0; border: none;"
|+Perbandingan presentasepersentase tenaga kerja wanita terhadap total tenaga kerja pada Perang Dunia ke-II.
!No
| colspan="2" scope="col" |'''Jerman'''
Baris 93 ⟶ 102:
|35,7%
|}
 Menjelang akhir Perang Dunia Ke-II, Nazi juga mulai melibatkan wanita pada angkatan bersenjata.<ref name=":9" />Padatahun Pada tahun 1944-1945, setidaknya 500.000 wanita Jerman diperbantukan dalam angkatan bersenjata Jerman (''[[Wehrmacht|''Wehrmacht'']]'') dan 400.000 lainnya menjadi sukarelawan perawat atau paramedis.<ref>Hagemann, Karen (2011). "Mobilizing Women for War: The History, Historiography, and Memory of German Women's War Service in the Two World Wars".  ''Journal of Military History''.  '''75'''  (4): 1055–1094. "In 1944-45 more than 500.000 were auxiliaries in the German armed force (Wehrmacht)..."</ref>[[Berkas:Angela Merkel 2008 cropped.png|kiri|jmpl|153x153px|[[Angela Merkel]], merupakan tokoh ikonik terkait kesetaraan gender di [[Jerman]] saat ini.]]
 
====== Setelah Perang Dunia ke-II ======
=== Setelah Perang Dunia ke-II ===
Setelah Perang Dunia ke-II, kaum wanita Jerman mendapatkan kembali posisinya yang setara dengan kaum pria di masyarakat. Tertulis di Hukum Dasar [[Republik Federal Jerman]] (''Grundgesetz für die Bundesrepublik Deutschland'') pada tahun 1949, bahwa wanita memiliki status yang setara terhadap pria.<ref>{{Cite web|url=http://germanculture.com.ua/german-facts/women-in-post-war-germany/|title=Women in Post-War Germany|website=germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref> <ref name=":10">{{Cite journal|last=Bendix|first=John|date=1994-06-01|title=Women and politics in Germany and Switzerland|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1475-6765.1994.tb00429.x/abstract|journal=European Journal of Political Research|language=en|volume=25|issue=4|pages=413–438|doi=10.1111/j.1475-6765.1994.tb00429.x|issn=1475-6765}} Hlm 413-438. "....activists, KPD and SPD representatives, theologians and social workers. Examinations of individual women, such as Kiderlen’s (1990) skeptical yet respectful portrait of Rita Sussmuth, or Schiitt’s (1992) supportive questions to Regina Hildebrandt, are more successful in conveying political styles, internal party dynamics and popular support: they deemphasize gender in favor of portraying the politician...."</ref>Wanita Jerman pada masa ini mulai kembali mendapat tempat dan terlibat aktif di dalam dunia politik.<ref name=":10" /> Pada tahun 1970, setidaknya sekitar 10% kursi parlemen Jerman diisi oleh wanita.<ref name=":11">{{Cite journal|last=Ferree|first=Myra Marx|date=2006-03-01|title=Angela Merkel: What Does it Mean to Run as a Woman?|url=https://www.berghahnjournals.com/view/journals/gps/24/1/gps240106.xml|journal=German Politics and Society|language=en-US|volume=24|issue=1|doi=10.3167/104503006780935315}} "As women have increasingly run for and been elected to public office, the fait accompli effect has taken hold. Women increased from less than 10 percent of the Bundestag in the 1970s to 32 percent in 2005..."</ref>
Setelah Perang Dunia ke-II, kaum wanita Jerman mendapatkan kembali posisinya yang setara dengan kaum pria di masyarakat. Tertulis di Hukum Dasar [[Republik Federal Jerman]] (''Grundgesetz für die Bundesrepublik Deutschland'') pada tahun 1949, bahwa wanita memiliki status yang setara terhadap pria.<ref>{{Cite web|url=http://germanculture.com.ua/german-facts/women-in-post-war-germany/|title=Women in Post-War Germany|website=germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}</ref><ref name=":10">{{Cite journal|last=Bendix|first=John|date=1994-06-01|title=Women and politics in Germany and Switzerland|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1475-6765.1994.tb00429.x/abstract|journal=European Journal of Political Research|language=en|volume=25|issue=4|pages=413–438|doi=10.1111/j.1475-6765.1994.tb00429.x|issn=1475-6765}} Hlm 413-438. "....activists, KPD and SPD representatives, theologians and social workers. Examinations of individual women, such as Kiderlen’s (1990) skeptical yet respectful portrait of Rita Sussmuth, or Schiitt’s (1992) supportive questions to Regina Hildebrandt, are more successful in conveying political styles, internal party dynamics and popular support: they deemphasize gender in favor of portraying the politician...."</ref> Wanita Jerman pada masa ini mulai kembali mendapat tempat dan terlibat aktif di dalam dunia politik.<ref name=":10" /> Pada tahun 1970, setidaknya sekitar 10% kursi parlemen Jerman diisi oleh wanita.<ref name=":11">{{Cite journal|last=Ferree|first=Myra Marx|date=2006-03-01|title=Angela Merkel: What Does it Mean to Run as a Woman?|url=https://www.berghahnjournals.com/view/journals/gps/24/1/gps240106.xml|journal=German Politics and Society|language=en-US|volume=24|issue=1|doi=10.3167/104503006780935315}} "As women have increasingly run for and been elected to public office, the fait accompli effect has taken hold. Women increased from less than 10 percent of the Bundestag in the 1970s to 32 percent in 2005..."</ref>
 
== Abad ke-21 ==
Sejak tahun 2000, presentasipersentasi jumlah wanita di pemerintahan Jerman mengalami peningkatan.<ref>{{Cite journal|last=Meyer|first=Birgit|date=2003-09-01|title=Much Ado about Nothing? Political Representation Policies and the Influence of Women Parliamentarians in Germany|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/1541-1338.00028/abstract|journal=Review of Policy Research|language=en|volume=20|issue=3|pages=401–422|doi=10.1111/1541-1338.00028|issn=1541-1338}}</ref> Pada tahun 2002, setengah dari kabinet pemerintahan Jerman diisi oleh wanita. Pada tahun 2005, wanita menguasai sekitar 32% dari kursi parlemen Jerman.<ref name=":11" /><ref name=":12">{{Cite journal|last=Mushaben|first=Joyce|date=2005-10-13|title=Girl Power, Mainstreaming and Critical Mass: Women's Leadership and Policy Paradigm Shift in Germany's Red-Green Coalition, 1998–20021|url=http://dx.doi.org/10.1300/J501v27n01_09|journal=Journal of Women, Politics & Policy|volume=27|issue=1-2|pages=135–161|doi=10.1300/J501v27n01_09|issn=1554-477X}}</ref> Pemilihan federal tahun 2005 juga menunjuk [[Angela Merkel]] sebagai [[Kanselir Jerman|kanselir]] wanita pertama Jerman.<ref>{{Cite web|url=https://www.biography.com/people/angela-merkel-9406424|title=Angela Merkel|website=Biography.com|language=en-us|access-date=2017-11-01}}</ref> Selain di bidang politik dan pemerintahan, di bidang lainnya seperti : sains dan teknologi, kesehatan, dan kesejahteraan, wanita Jerman telah mengalami kemajuan yang cukup jauh jika dibandingkan era sebelumnya.<ref name=":12" /> Pada tahun 2015, indeks ketimpangan gender di Jerman menempati posisi ke-9 dari 188 negara di dunia. Ini membuat Jerman menjadi salah satu dari negara terbaik di dunia dalam hal [[kesetaraan gender]].<ref>{{Cite web|url=http://hdr.undp.org/en/composite/GII|title={{!}} Human Development Reports|website=hdr.undp.org|language=en|access-date=2017-11-01}}</ref> Sehingga, ini yang menjadikan Jerman sebagai negara rujukan bagi para perempuan di negara berkembang untuk belajar mengenai konsep kesetaraan dan feminisme.
 
== Referensi ==
Baris 104 ⟶ 114:
== Referensi utama sebagai bacaan lanjutan ==
 
====== Buku ======
*  M.,, Bennett, Judith; 1957-, Karras, Ruth Mazo, (2013). [https://www.worldcat.org/oclc/829743917 ''The Oxford handbook of women and gender in medieval Europe''] (First edition ed.). Oxford, England: Oxford University Press. [[International Standard Book Number|ISBN]]&nbsp;[[Istimewa:Sumber_bukuSumber buku/9780199582174|9780199582174]]. [[OCLC]]&nbsp;[https://www.worldcat.org/oclc/829743917 829743917]. Hlm. 122-140.
* {{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/55848473|title=Women's emancipation movements in the nineteenth century : a European perspective|last=Sylvia.|first=Paletschek,|last2=Bianka.|first2=Pietrow-Ennker,|date=2004|publisher=Stanford University Press|isbn=9780804754941|location=Stanford, Calif.|oclc=55848473}}
 
====== Jurnal Ilmiah ======
* {{Cite journal|last=Makela|first=Maria|date=2000-12-01|title=The Rise and Fall of the Flapper Dress: Nationalism and Anti-Semitism in Early-Twentieth-Century Discourses on German Fashion|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.0022-3840.2000.3403_183.x/abstract|journal=The Journal of Popular Culture|language=en|volume=XXXIV|issue=3|pages=183–208|doi=10.1111/j.0022-3840.2000.3403_183.x|issn=1540-5931}}
* {{Cite journal|last=Mason|first=Tim|date=1976|title=Women in Germany, 1925-1940: Family, Welfare and Work. Part I|url=http://www.jstor.org/stable/4288034|journal=History Workshop|issue=1|pages=74–113|doi=10.2307/4288034}}
Baris 116 ⟶ 126:
== Pranala luar ==
* {{Cite web|url=https://www.biography.com/people/angela-merkel-9406424|title=Angela Merkel|website=Biography.com|language=en-us|access-date=2017-11-01}}
* {{Cite web|url=http://www.go2war2.nl/artikel/2934/Women-in-Nazi-ideology-and-the-Nazi-economy.htm?page=2|title=Go2War2.nl - Women in Nazi ideology and the Nazi economy|website=www.go2war2.nl|language=nl|access-date=2017-11-01|archive-date=2017-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20171107005333/http://www.go2war2.nl/artikel/2934/Women-in-Nazi-ideology-and-the-Nazi-economy.htm?page=2|dead-url=yes}}
 
* {{Cite web|url=http://hdr.undp.org/en/composite/GII|title={{!}} Human Development Reports|website=hdr.undp.org|language=en|access-date=2017-11-01}}
* {{Cite news|url=https://www.historyonthenet.com/nazi-germany-role-of-women/|title=Nazi Germany - Role of Women - History|date=2014-06-06|newspaper=History|language=en-US|access-date=2017-11-01}}
Baris 126 ⟶ 135:
* {{Cite web|url=http://germanculture.com.ua/german-facts/women-in-post-war-germany/|title=Women in Post-War Germany|website=germanculture.com.ua|language=en-US|access-date=2017-11-01}}
* {{Cite web|url=https://www.facinghistory.org/holocaust-and-human-behavior/chapter-4/women-weimar-republic|title=Women in the Weimar Republic|website=Facing History and Ourselves|access-date=2017-10-31}}
{{Navbox
|name = Ilmu sosial
|bodyclass = hlist
|state = {{{state|{{{1|autocollapse}}}}}}
|title = [[Ilmu sosial]]
 
<center>Topik [[Jerman]] juga tersedia dalam [http://wikimediafoundation.org/wiki/Proyek_kami Proyek Wikimedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180112154317/https://wikimediafoundation.org/wiki/Proyek_kami |date=2018-01-12 }} lainnya.</center>
|group1 = Utama
|list1 =
* [[Antropologi]]
** [[arkeologi]]
** [[antropologi budaya|budaya]]
** [[antropologi sosial|sosial]]
* [[Ekonomi]]
** [[ekonomi makro]]
** [[ekonomi mikro]]
* [[Geografi]]
** [[Geografi manusia|manusia]]
** [[Geografi terpadu|terpadu]]
* [[Hukum]]
** [[Sejarah hukum]]
** [[Daftar sistem hukum nasional|sistem hukum]]
** [[Yurisprudensi]]
* [[Ilmu politik]]
** [[administrasi publik]]
** [[hubungan internasional]]
** [[kebijakan publik]]
** [[psefologi]]
* [[Psikologi]]
** [[Psikologi abnormal|abnormal]]
** [[biopsikologi]]
** [[psikologi kepribadian|kepribadian]]
** [[psikologi kognitif|kognitif]]
** [[psikologi perkembangan|perkembangan]]
** [[psikologi sosial|sosial]]
* [[Sejarah]]
** [[Sejarah budaya|budaya]]
** [[Sejarah ekonomi|ekonomi]]
** [[Sejarah politik|politik]]
** [[Sejarah sosial|sosial]]
* [[Sosiologi]]
** [[demografi]]
** [[Sosiologi Internet|Internet]]
** [[kriminologi]]
** [[Sosiologi pedesaan|pedesaan]]
** [[Sosiologi perkotaan|perkotaan]]
 
|group2 = Interdisipliner
|list2 =
* [[Antrozoologi]]
* [[Ekologi manusia]]
* [[Ekologi politik]]
* [[Ekonomi politik]]
* [[Filsafat ilmu pengetahuan]]
** [[Filsafat dan ekonomi|ekonomi]]
** [[Filsafat sejarah|sejarah]]
** [[Filsafat psikologi|psikologi]]
** [[Filsafat ilmu sosial|ilmu sosial]]
* [[Ilmu informasi]]
* [[Ilmu kognitif]]
* [[Ilmu regional]]
* [[Kajian bisnis]]
* [[Kajian budaya]]
* [[Kajian gender]]
* [[Kajian global]]
* [[Kajian internasional]]
* [[Kajian komunikasi]]
* [[Kajian makanan]]
* [[Kajian masyarakat]]
* [[Kajian media]]
* [[Kajian pembangunan]]
* [[Kajian sains]]
** [[Sejarah sains|sejarah]]
* [[Sains, teknologi dan masyarakat|Kajian sains dan teknologi]]
* [[Kajian wilayah]]
* [[Kerja sosial]]
* [[Kesehatan masyarakat]]
* Lingkungan
** [[Ilmu sosial lingkungan|ilmu sosial]]
** [[Kajian lingkungan|kajian]]
* [[Pendidikan]]
* Perencanaan
** [[Perencanaan daerah|daerah]]
** [[Perencanaan penggunaan lahan|penggunaan lahan]]
** [[Perencanaan perkotaan|perkotaan]]
* [[Sejarah teknologi]]
 
|group3 = Kategorisasi lainnya
|list3 =
*[[Humaniora]]
** [[Filsafat]]
** [[Linguistik]]
** [[Sastra]]
** [[Seni Rupa]]
*''[[Geisteswissenschaft]]''
*[[Ilmu manusia]]
 
|below =
* [[Indeks artikel sosiologi|Indeks]]
* [[Daftar jurnal ilmu sosial|Jurnal]]
* [[Ringkasan ilmu sosial|Ringkasan]]
* [[wikiversity:Portal:Social Sciences|Wikiversity]]
}}
{{Country topics
|country = Jerman
|state = {{{state|{{{1|<includeonly>|autocollapse</includeonly>}}}}}}
|adjective = Jerman
 
|history =
{{Navbox |subgroup |groupstyle=padding-left:0.5em;padding-right:0.5em;font-weight:normal;
|list1 =
* [[Garis waktu sejarah Jerman|Garis waktu]]
* [[Historiografi Jerman|Historiografi]]
* [[Sejarah militer Jerman|Sejarah militer]]
|list2 =
* [[Orang Jerman|Rakyat Jerman]]
* [[Periode Migrasi]]
* [[Kerajaan Franka|Kekaisaran Frankish]]
* [[Kekaisaran Romawi Suci]]
* [[Ostsiedlung|Ostsiedlung (Kolonialisasi Timur)]]
* [[Konfederasi Rhine]]
* [[Konfederasi Jerman]]
* [[Konstitusi Frankfurt]]
* [[Konfederasi Jerman Utara]]
* [[Penyatuan Jerman]]
* [[Kekaisaran Jerman]]
* [[Sejarah Jerman saat Perang Dunia I|Perang Dunia I]]
* [[Republik Weimar]]
* [[Nazi Jerman]]
* [[Nazi Jerman Perang Dunia II|Perang Dunia II]]
* [[Sejarah Jerman (1945–90)|Divided Germany]]
* [[Okupasi Jerman|Okupasi Sekutu]]
* [[Penerbangan dan pengusiran Jerman (1944–50)|Penerbangan dan Pengusiran]]
* [[Jerman Barat]]
* [[Jerman Timur]]
* [[Penyatuan kembali Jerman|Penyatuan kembali]]
* [[Sejarah Jerman sejak 1990|Jerman bersatu kembali]]
}}
 
|geography = <!--Alphabetical:-->
* [[Pembagian administratif Jerman|Pembagian Administratif]]
** [[Daftar negara bagian Jerman|negara]]
** [[Daftar distrik di Jerman|Distrik]]
* [[Daftar kota di Jerman|Kota]]
* [[Daftar gempa di Jerman|Gempa]]
* [[Geologi Jerman|Geologi]]
* [[Daftar pulau di Jerman|Pulau]]
* [[Daftar danau di Jerman|Danau]]
* [[:Category:Pegunungan di Jerman|Pegunungan]]
* [[:Category:Sungai di Jerman|Sungai]]
 
|politics = <!--Alphabetical:-->
* [[Bundestag]]
* [[Bundesrat Jerman|Bundesrat]]
* [[Bundeswehr|''Bundeswehr'' {{small|(militer)}}]]
* [[Kabinet Jerman|Kabinet]]
* [[Kanselir Federal Republik Federasi Jerman|Kanselir]]
* [[Dasar Hukum Republik Federasi Jerman|Konstitusi]]
* [[Kehakiman di Jerman|Kehakiman]]
* [[Pemilihan umum di Jerman|Pemilihan umum]]
* [[Hubungan luar negeri Jerman|Hubungan luar negeri]]
* [[Hak asasi manusia di Jerman|Hak asasi manusia]]
* [[Hukum di Jerman|Hukum]]
* [[Pelaksana hukum di Jerman|Pelaksana hukum]]
* [[Daftar partai politik di Jerman|Partai politik]]
* [[Presiden Jerman|Presiden]]
 
|economy = <!--Alphabetical:-->
* [[Pertanian di Jerman|Pertanian]]
* [[Industri otomotif di Jerman|Industri Otomatif]]
* [[Perbankan di Jerman|Perbankan]]
** [[Deutsche Bundesbank|Bank sentral]]
* [[Segitiga Kimia Jerman Tengah|Segitiga kimia]]
* [[Sejarah ekonomi Jerman|Sejarah ekonomi]]
* [[Energi di Jerman|Energi]]
* [[Daftar ekspor Jerman|Ekspor]]
* [[German model]]
* [[Daftar negara bagian Jerman berdasarkan GDP|Negara bagian Jerman berdasarkan GDP]]
* [[:Category:Pertambangan Jerman|Pertambangan]]
* [[Mittelstand|Perusahaan ''Mittelstand'']]
* [[Ilmu pengetahuan dan teknologi di Jerman|Iptek]]
* [[Frankfurt Stock Exchange|Stock exchange]]
* [[Perpajakan di Jerman|Perpajakan]]
* [[Telekomunikasi di Jerman|Telekomunikasi]]
* [[Pariwisata di Jerman|Pariwisata]]
* [[Persatuan dagang di Jerman|Persatuan dagang]]
* [[Transportasi di Jerman|Transportasi]]
* [[Kesejahteraan di Jerman|Kesejahteraan]]
 
|society = <!--Alphabetical:-->
* [[Kejahatan di Jerman|Kejahatan]]
* [[Demografi Jerman|Demografi]]
* [[Pendidikan di Jerman|Pendidikan]]
* [[Orang Jerman]]
** [[:Category:Grup etnik di Jerman|Grup etnik]]
* [[Kesehatan di Jerman|Kesehatan]]
* [[Imigrasi ke Jerman|Imigrasi]]
* [[Pensiun di Jerman|Pensiun]]
* [[Agama di Jerman|Agama]]
* [[Permasalahan sosial di Jerman|Permasalahan sosial]]
|culture = <!--Alphabetical:-->
* [[Deutschlandlied|Lagu kebangsaan]]
* [[Arsitektur Jerman|Arsitektur]]
* [[Seni Jerman|Seni]]
* [[:Category:Seni di Jerman|Kesenian]]
* [[Sinema di Jerman|Sinema]]
* [[Lambang Jerman|Lambang]]
* [[Masakan Jerman|Makanan]]
* [[:Kategori:Tarian di Jerman|Tarian]]
* [[Pakaian di Jerman|Fashion]]
* [[:Kategori :Festival di Jerman|Festival]]
* [[Bendera Jerman|Bendera]]
* [[Bahasa Jerman|Bahasa]]
* [[Literatur Jerman|Literatur]]
* [[Internet di Jerman|Internet]]
* [[Media di Jerman|Media]]
* [[Musik Jerman|Musik]]
* [[Nama Jerman|Nama]]
* [[Filsafat Jerman|Filsafat]]
* [[Olahraga di Jerman|Olahraga]]
* [[Televisi di Jerman|Televisi]]
* [[Daftar Situs Warisan Dunia di Jerman|Warisan dunia]]
 
 
}}
<center>Topik [[Jerman]] juga tersedia dalam [http://wikimediafoundation.org/wiki/Proyek_kami Proyek Wikimedia] lainnya. </center>
{| style="width:100%; margin:auto; spacing:4px; text-align:left;" cellpadding="8" cellspacing="4"
| [[Berkas:Commons-logo.svg|35px|ka|link=]]
Baris 369 ⟶ 155:
|}
{{portal bar|Sejarah|Budaya|Masyarakat|Pendidikan|Politik}}
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Sejarah Jerman]]
[[Kategori:JermanPerempuan]]
[[Kategori:Sejarah menurut topik dan negara]]
[[Kategori:Wanita]]