Tenun Nusa Tenggara Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Aleta Baun stand-up 2.jpg|jmpl|378x378px|Tokoh masyarakat [[Mama Aleta Baun|Aleta Baun]] menggunakan tenunan khas Nusa Tenggara Timur.]]
'''
== Latar
Masyarakat di Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang penuh budaya dan kaya akan keberagaman. Salah satunya ditandai dengan
== Sejarah ==▼
== Fungsi ==
[[Berkas:Exhibition - Fashion Wear using woven fabric from NTT by Norci Nomleni.jpg|jmpl|Pameran busana dengan memanfaatkan kain tenun NTT.]]
Kain adat mempunyai banyak fungsi penggunaan di masyarakat, meski tiap daerah ada penggunaan khusus di tiap suku, namun secara umum berikut adalah fungsi dari kain tenun:<ref>{{Cite web|url=https://www.tokotenun.com/pt/fungsi-kain-tenun-ntt/|title=Fungsi Kain Tenun NTT
|last=Ariani|first=Novi|date=2020-03-05|website=Toko Tenun|language=en-US|access-date=2020-07-11}}</ref>
1. Sebagai busana untuk penggunaan sehari-hari dan menutupi badan.
Baris 25 ⟶ 19:
4. Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
5. Sebagai penunjuk status
6. Sebagai alat untuk membayar hukuman jika terjadi ketidakseimbangan.
7. Sebagai alat barter/transaksi.
8. Sebagai
9. Sebagai bentuk penghargaan bagi tamu yang datang berkunjung.
== Jenis-
=== Berdasarkan
[[Berkas:Tenun Ikat Kodi, SBD, NTT.jpg|jmpl|292x292px|Tenun ikat Kodi di Museum Atma Hondu.]]
* [[Tenun ikat]], motif diciptakan dari pengikatan benang. Pada daerah lain yang diikat ialah benang pakan maka pada kain tenun di NTT dibuat dengan cara kain lungsi yang diikatkan.
* [[Tenun Buna]], berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu
* [[Tenun Lotis]], Sotis atau Songket: Teknik ini juga menggunakan benang berwarna tanpa diikat. Motif diciptakan dari benang vertikal (lungsi) yang melompat lebih dari 1 benang horizontal (pakan).
* [[Tenun Naisa]], umumnya dengan motif segitiga. Motif dibuat seperti menganyam benang horizontal pada benang vertikal membentuk segitiga, sehingga antar segitiga ada celah yang terbentuk. Teknik tenun naisa juga dikenal dg nama lain tapestri bercelah, seperti teknik yang digunakan untuk membuat tenun Rangrang dari Bali.
▲* [[Tenun Buna]], berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu menenun dengan cara menggunakan benang yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke pewarna.
▲=== Berdasarkan Kegunaan ===
1. Selendang
Baris 55 ⟶ 49:
Semuanya mempunyai persamaan umum yakni cenderung berwarna dasar gelap karena zaman dahulu masyarakat belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga menggunakan pewarna alami dengan pilihan warna yang terbatas.
=== Berdasarkan
1. Tenun
2. [[Tenun
3. Tenun
Langkah pertama yang dilakukan sebelum menenun ialah menyiapkan benang yang hendak dipakai. Kapas dipintal dengan alat tradisional, masyarakat tidak menggunakan benang konvensional yang ada di pasaran. Kapas diambil dari pohon kapas. Hasil dari pemintalan biasanya tidak terlalu halus dan dan berakibat hasil yang tidak simetris pada corak tenun. Meski begitu hal itu yang menyebabkan keunikan tiap tenun sebab tidak ada tenun yang identik sama. Sesudah proses memintal selesai dilanjutkan dengan pencelupan benang pada pewarna. Meski tidak semua proses pewarnaan dilakukan ketika masih dalam bentuk benang namun pada umumnya pewarnaan dilakukan sebelum proses menenun. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan daun “Ru Dao” untuk mendapatkan warna nila dan akar pohon “Ka’bo” untuk mendapat warna merah, warna kuning didapat menggunakan kunyit dan daun “Menkude”. Setelah warna meresap dan dibiarkan mengering baru diikat pada mesin tenun tradisional yang dalam bahasa setempat disebut “Lana Her’ru”. Tidak seperti pada tenunan yang umum dijumpai di Indonesia dimana yang diikat pada mesin tenun ialah benang pakan,
▲== Proses Pembuatan ==
▲Langkah pertama yang dilakukan sebelum menenun ialah menyiapkan benang yang hendak dipakai. Kapas dipintal dengan alat tradisional, masyarakat tidak menggunakan benang konvensional yang ada di pasaran. Kapas diambil dari pohon kapas. Hasil dari pemintalan biasanya tidak terlalu halus dan dan berakibat hasil yang tidak simetris pada corak tenun. Meski begitu hal itu yang menyebabkan keunikan tiap tenun sebab tidak ada tenun yang identik sama. Sesudah proses memintal selesai dilanjutkan dengan pencelupan benang pada pewarna. Meski tidak semua proses pewarnaan dilakukan ketika masih dalam bentuk benang namun pada umumnya pewarnaan dilakukan sebelum proses menenun. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan daun “Ru Dao” untuk mendapatkan warna nila dan akar pohon “Ka’bo” untuk mendapat warna merah, warna kuning didapat menggunakan kunyit dan daun “Menkude”. Setelah warna meresap dan dibiarkan mengering baru diikat pada mesin tenun tradisional yang dalam bahasa setempat disebut “Lana Her’ru”. Tidak seperti pada tenunan yang umum dijumpai di Indonesia dimana yang diikat pada mesin tenun ialah benang pakan, namun pada tenunan Nusa Tenggara Timur yang diikat ialah benang lungsin. Benang pakan dimasukan secara horizontal terhadap benang lungsin yang telah diikat secara vertical. Namun dibalik semua itu, yang paling penting ialah proses bertapa dan mencari ilham dengan cara berdoa ke leluhur agar mendapat motif dan corak yang hendak dipakai, selain itu dipercaya dengan berdoa sebelum dapat memperlancar proses menenun dan menolak bala selama proses menenun dilakukan. .<ref>Usfinit, Alexander Un D.V.K.: "Maubes-Insana: salah satu masyarakat di Timor dengan struktur adat yang unik". Penerbit Kanisius, 2003. ISBN 978-979-66-9484-5</ref>
== Perkembangan ==
Tradisi menenun kain NTT telah banyak ditinggalkan karena semakin sedikit generasi muda yang mempelajari teknik menenun dari orang tua. Pada saat ini kegiatan menenun dengan tangan beralih dengan penenunan peralatan yang lebih modern.
<gallery>
Berkas:Sore di Kampung Adat Nualain.jpg|Seorang warga menggunakan kain ikat di Kampung Adat Nualain.
Berkas:Exhibition - Fabrics from East Nusa Tenggara.jpg|Pameran kain Nusa Tenggara Timur
Berkas:Nensi Dwi Ratna (2).jpg|Seorang perempuan menggunakan kain tenun NTT.
</gallery>
== Referensi ==
|