Pembunuhan Susianti Tinulele: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintisan. |
k Update and clean-up. |
||
(20 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Susianti Tinulele''', seorang pendeta [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]] (GKST) Jemaat Effatha, ditembak mati pada tanggal 18 Juli 2004 saat sedang memimpin kebaktian malam hari di gereja tersebut. Pelaku penembakan adalah para anggota kelompok militan Islam yang terkait dengan [[Kerusuhan Poso|kekerasan di Poso]] dalam beberapa tahun sebelumnya.<ref name=LIPUTAN621JULI2004>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82382/identitas-penembak-pendeta-susianti-mulai-terungkap|title=Identitas Penembak Pendeta Susianti Mulai Terungkap|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=21 Juli 2004|access-date=17 Desember 2017}}</ref> Tersangka utama, [[Muhammad Basri (teroris)|Basri]], bersama rekan-rekannya dari kelompok [[Mujahidin Tanah Runtuh]], divonis penjara pada tahun 2007.<ref name=ANTARA14APRIL2007>{{cite web|editor-last=
▲'''Susianti Tinulele''', seorang pendeta [[Gereja Kristen Sulawesi Tengah]] (GKST) Jemaat Effatha, ditembak mati pada tanggal 18 Juli 2004 saat sedang memimpin kebaktian malam hari di gereja tersebut. Pelaku penembakan adalah para anggota kelompok militan Islam yang terkait dengan [[Kerusuhan Poso|kekerasan di Poso]] dalam beberapa tahun sebelumnya.<ref name=LIPUTAN621JULI2004>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82382/identitas-penembak-pendeta-susianti-mulai-terungkap|title=Identitas Penembak Pendeta Susianti Mulai Terungkap|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=21 Juli 2004|access-date=17 Desember 2017}}</ref> Tersangka utama, [[Muhammad Basri|Basri]] <ref name=ANTARA14APRIL2007>{{cite web|editor-last={{aut|Burhani}}|editor-first=Ruslan|url=http://www.antaranews.com/berita/59084/basri-penembak-pendeta-susianti-tinulele|title=Basri Penembak Pendeta Susianti Ponulele|website=[[Antaranews]]|date=14 April 2007|access-date=17 Desember 2017}}</ref>
== Kronologi ==
Baris 6 ⟶ 5:
== Korban ==
Susianti menjadi satu-satunya korban tewas. Empat orang lain yang menjadi korban dilarikan ke Rumah Sakit Budi Agung dan Rumah Sakit Woodward/Bala Keselamatan Palu. Semua korban merupakan jemaat yang sering mengunjungi gereja ini. Mereka adalah Christ Midiyanto, Farid Mohingko, Desriyanti Tangkede, dan Lustianti Ampu. Desriyanti dirujuk ke [[RSAL Dr. Ramelan|Rumah Sakit Angkatan Laut Ramelan]], [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], karena Rumah Sakit Woodward tidak memiliki dokter ahli bedah dan peralatan yang memadai. Pada tanggal 20 Juli, Desriyanti menjalani operasi pengangkatan serpihan peluru dari kepalanya dengan lancar. Sebelum dioperasi, ia menjalani pemeriksaan CT scan oleh tim bedah dari rumah sakit rujukan tersebut. Selain itu, tim dokter juga mengobati pembekuan darah pada pipi, tulang frontalis, dan pada bagian sinus di dekat hidungnya.<ref name=DETIK19JULI20041>{{cite web|url=
Jenazah Susianti dimakamkan pada siang hari tanggal 20 Juli. Proses pemakaman dibanjiri oleh ratusan pelayat yang turut mengantar jenazahnya dari rumah duka hingga ke pemakaman. Tunangan korban yang bernama Enos Tangke, juga tiba dari Kabupaten Morowali.<ref name=LIPUTAN621JULI20041>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82377/pendeta-susianti-tinulele-dimakamkan?id=82377|title=Pendeta Susianti Tinulele Dimakamkan|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=21 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref><ref name=LIPUTAN620JULI2004>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82327/hari-ini-jenazah-susianti-dimakamkan?id=82327|title=Hari Ini, Jenazah Susianti Dimakamkan|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=20 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref>
== Reaksi ==
[[Menteri Agama]] [[Said Agil Husin Al Munawar]] menyebut bahwa peristiwa ini bukanlah masalah antar-umat beragama. Ia menilai orang yang beragama tidak mungkin melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan dan akal sehat. Said menambahkan bahwa ia berharap agar kasus seperti ini tidak akan pernah terulang lagi. [[Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia|Ketua Majelis Persekutuan Gereja Indonesia]], Nathan Setiabudi, mengutuk aksi teror ini. Ia menyayangkan pengamanan yang terkesan longgar dan lamban oleh aparat. Selain aparat penegak hukum, dia juga menyalahkan para elit politik yang menyebabkan kasus ini terjadi.
Setelah peristiwa tersebut, situasi Kota Palu masih berjalan dengan normal, meskipun penjagaan keamanan semakin ditingkatkan, khususnya di sejumlah tempat peribadatan dan pusat-pusat keramaian. Sejak tanggal 21 Juli, seluruh gereja dan beberapa rumah di Palu menaikkan bendera setengah tiang. Pengibaran bendera setengah tiang ini sendiri dilakukan selama tiga hari. Polri membentuk tim khusus untuk menjaga stabilitas keamanan di Palu, pasca penyerangan gereja ini.<ref name=LIPUTAN621JULI20043>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82407/polri-membentuk-tim-khusus-pengamanan-di-palu|title=Polri Membentuk Tim Khusus Pengamanan di Palu|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=21 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref>
== Penyelidikan ==
=== Sketsa pelaku ===
Sehari setelah kejadian, [[Kapolri]] [[Da'i Bachtiar|Jenderal Pol. Da'i Bachtiar]] berkunjung ke Palu sebagai bentuk
=== Keterangan saksi ===
Saksi-saksi yang dimintai keterangan pada umumnya mengatakan, bahwa mereka hanya melihat pelaku utama yang menembak Susianti, dan tidak sempat menghitung jumlah total pelaku karena kekacauan yang terjadi saat para jemaat berhamburan keluar gereja. Seorang saksi yang juga menjadi korban bernama Lustianti, menyebut bahwa bunyi tembakan mirip dengan suara petasan. Lustiani sendiri dirawat di rumah sakit karena terserempet peluru. Ia membenarkan bahwa para penembak kabur menggunakan dua buah sepeda motor, masing-masing [[Yamaha|Yamaha RX King]] dan sepeda motor [[motor bebek|jenis bebek]].<ref name=LIPUTAN619JULI20043>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/82262/penembakan-pendeta-di-palu-masih-diselidiki?id=82262|title=Penembakan Pendeta di Palu Masih Diselidiki|website=[[Liputan6.com|Liputan 6]]|date=19 Juli 2004|access-date=18 Desember 2017}}</ref>
=== Identitas pelaku ===
Pada tanggal 21 Juli 2004, identitas pelaku berhasil didapatkan oleh kepolisian setelah menyimpulkan keterangan dari 15 saksi yang telah diperiksa dan juga penyelidikan atas beberapa berkas kasus yang terjadi sebelumnya. Kapolda Sulteng, Brigjen. Pol. Taufik Ridha, menyatakan bahwa pelaku berinisial F alias A. Ia menyebut bahwa para pelaku masih berada di wilayah Kota Palu atau Kabupaten Donggala, membuat pihak kepolisian memperketat jalur keluar masuk di kedua wilayah tersebut. Polda Sulawesi Tengah menurunkan 30 anggota Polres untuk mengejar para pelaku dengan operasi bersandi "Sendak (Senjata Api dan Bahan Peledak) Maleo". Kapolda menyatakan bahwa pelaku utama penembakan Fery Silalahi pada tanggal 26 Mei 2004 dan yang terjadi di gereja tersebut dilakukan oleh orang yang berbeda, tetapi mereka menduga bahwa para tersangka masih berada dalam satu jaringan.<ref name=DETIK21JULI2004>{{cite web|url=http://news.detik.com/berita/d-179308/pelaku-penembakan-di-gereja-effatha-berinisial-f-alias-a|title=Pelaku Penembakan di Gereja Effatha Berinisial F Alias A|website=[[DetikCom|Detik]]|date=21 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017}}</ref> Investigasi gabungan yang dilakukan oleh Mabes Polri menyimpulkan keterlibatan sekelompok pemuda dari Poso sebagai pelakunya. Menurut mereka, motivasi di balik penembakan ini merupakan pembalasan atas serangan terhadap umat Muslim di Poso, yaitu [[pembantaian pesantren Walisongo 2000|pembantaian Pesantren Walisongo]] pada tahun 2000.<ref name=MEDIAINDONESIA21JULI2004>{{cite web|url=http://www.oocities.org/urimesing/miol230704a.htm|title=Pelaku Penembakan di Gereja Effatha Palu Teridentifikasi|website=[[Media Indonesia]]|via=[[Oocities]]|date=21 Juli 2004|access-date=20 Desember 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20090406210855/http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=44908|archive-date=2009-04-06|dead-url=no}}</ref>
== Dampak ==
Pada bulan Agustus 2007, para pelaku dihadapkan ke pengadilan: [[Muhammad Basri (teroris)|Basri]], Wiwin Kalahe, Agus Jenggot, Yudi dan Rahman. Proses persidangan dilakukan di [[Pengadilan Negeri Jakarta Selatan]]. Beberapa bulan kemudian, pada bulan Desember 2007, pengadilan akhirnya menghukum masing-masing tersangka ke penjara: Wiwin Kalahe (19 tahun penjara), Agus Jenggot (14 tahun penjara), Yudi Parsan (10 tahun penjara), Rahman (19 tahun penjara) dan Basri (19 tahun penjara). Tiga orang yang terakhir juga didakwa dalam insiden penembakan Ivon dan Siti, dua siswi SMA di Poso dan juga kasus [[mutilasi 3 siswi Poso|mutilasi tiga siswi SMA Kristen GKST Poso]].
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
=== Daftar pustaka ===
* {{cite report|author=Pengadilan Negeri Jakarta Selatan|author-link=Pengadilan Negeri Jakarta Selatan|url=http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/252b659137bf1d854c7bf3e9d534d35a|title=Putusan PN Jakarta Selatan Nomor 1413/Pid.B/2007/PN.Jkt-Sel. Tahun 2007|publisher=[[Mahkamah Agung Republik Indonesia]]|issue=1413|date=11 Desember 2007|ref=harv}}
== Bacaan lanjutan ==
* {{cite report|author=Aliansi Jurnalis Independen|authorlink=Aliansi Jurnalis Independen|url=http://www.kontras.org/data/20160720_Liputan_Investigative_Peristiwa_22_Januari_2007_di_Poso_7hv873w54rn7.pdf|title=Liputan Peristiwa 22 Januari 2007 di Poso|trans-title=Shabby Portrait of the Republic’s Role in Poso|date=April 2007|access-date=18 Desember 2017|archive-date=14 Oktober 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20161014235304/http://www.kontras.org/data/20160720_Liputan_Investigative_Peristiwa_22_Januari_2007_di_Poso_7hv873w54rn7.pdf|dead-url=yes|ref=harv}}
* {{cite book|last=Karnavian|first=Tito|author-link=Tito Karnavian|url=https://books.google.com/books?id=6eA8DwAAQBAJ|title=Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso|publisher=[[Gramedia Pustaka Utama]]|date=2008|isbn=978-9-79223-763-4|ref=harv}}
* {{cite book|last=Karnavian|first=Tito|url=https://books.google.com/books?id=dda3CgAAQBAJ|title=Explaining Islamist Insurgencies: The Case of Al-Jamaah Al-Islamiyyah and the Radicalisation of the Poso Conflict, 2000-2007|publisher=Imperial College Press|series=Imperial College Press Insurgency and Terrorism Series|date=5 September 2014|isbn=978-1-78326-485-8|ref=harv}}
* {{cite magazine|author=KontraS|authorlink=KONTRAS|url=http://www.kontras.org/buletin/indo/2007-01-02.pdf|title=Gebang Rejo: Operasi di Pemukiman Penduduk|chapter=Tragedi Berdarah Di Gebang Rejo, Poso|publisher=[[KONTRAS|KontraS]]|issue=1|date=Februari 2007|ref=harv|access-date=2018-03-28|archive-date=2013-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130612143456/http://www.kontras.org/buletin/indo/2007-01-02.pdf|dead-url=yes}}
{{DEFAULTSORT:Susianti Tinulele, Pembunuhan}}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2004]]
[[Kategori:Terorisme Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Kematian menurut tokoh]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh di Indonesia]]
|