A. T. Mahmud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengembalikan ke revisi 13227658 oleh ArdiPras95 pada 2017-10-06T11:50:10Z |
|||
(39 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Pencipta Lagu Indonesia
|name = A.T. Mahmud
Baris 5 ⟶ 4:
|imagesize = 148px
|caption = A.T. Mahmud
|Background =
|birthname =
|birthdate =
|birthplace =
|deathdate =
|deathplace =
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|othername = Totong Machmud<br />A.T. Mahmud
|genre =
|occupation = [[Pencipta lagu
|instrument =
|yearsactive =
|label =
|associatedacts =
|influences =
|influenced =
|spouse = Mulyani Sumarman
|domesticpartner =
|partner =
|children = Ruri Mahmud, Rika Vitrina, Revina Ayu
|parents = Masagus Mahmud & Masayu Aisyah
|website =
|fansite =
|currentmembers =
|pastmembers =
|anugerahmusikindonesia =
|festivalfilmindonesia =
|indonesianmovieawards =
|festivalfilmjakarta =
|festivalfilmbandung =
|panasonicawards =
|penghargaanmtvindonesia =
|mtvasiaawards =
|mtvindonesiamovieawards =
|anugerahplanetmuzik =
|awards =
|Birth_name=Masagus Abdullah Mahmud|Years_active=1950-2010|birth_date={{birth date|1930|10|3}}|birth_place=[[Palembang]], [[Sumatera Selatan]], [[Hindia Belanda]]|death_date={{death date and age|2010|7|6|1930|10|3}}|death_place= [[Jakarta]], [[Indonesia]]|Origin=|Genre=[[Lagu anak-anak]]|Birth=}}
}}▼
'''Masagus (Mgs) Abdullah Totong Mahmud''' atau lebih dikenal dengan nama '''A.T. Mahmud''' ({{lahirmati|Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]|3|
== Latar belakang ==
Baris 52 ⟶ 51:
=== Masa sekolah ===
Mahmud masuk [[Sekolah Rakyat]] (SD) ketika tinggal di [[
Setelah itu, diberikan latihan lanjut membaca notasi angka, seperti menyanyikan bermacam-macam jarak nada (interval), bentuk dan nilai not. Sesudah itu barulah murid-murid diberi nyanyian baru secara lengkap untuk dipelajari. Cara mempelajari nyanyian demikian sungguh menyenangkan.
Baris 74 ⟶ 73:
Pada tahun [[1956]], ia pindah ke Jakarta diangkat menjadi guru di SGB V [[Kebayoran Baru]]. Kemudian, mendaftarkan diri pada B.I. Jurusan Bahasa Inggris. Tanggal [[2 Februari]] [[1958]] ia menikah dengan Mulyani. Kemudian Mulyani diboyong ke Jakarta setelah mengajukan permohonan pindah mengajar.
Mulyani ditempatkan di SMP 11 Kebayoran Baru yang tepat berhadapan dengan sekolahnya mengajar. Mulyani pun mendaftar diri kembali pada B.I. Jurusan Bahasa Inggris. Dengan demikian, mereka dapat pergi dan pulang dari mengajar,
Setelah menyelesaikan B.I. Jurusan Bahasa Inggris tahun [[1959]], Mahmud dipindahkan mengajar pada SGA [[Jalan Setiabudi]], [[Jakarta Selatan]]. SGA mendididik calon guru Sekolah Dasar. Di sini ia berkenalan dengan [[Bu Fat]] dan [[Bu Meinar]], guru [[Seni Suara]].
Baris 80 ⟶ 79:
== Karier mencipta lagu ==
Awal tahun [[1962]], dengan biaya [[Colombo Plan]], ia ditugaskan kuliah di University of [[Sydney]], [[Australia]], guna memperoleh sertifikat mata kuliah ''The Teaching Of English As A Foreign Language'' selama satu tahun. [[Januari]] [[1963]] ia mendaftarkan diri pada [[IKIP Jakarta|Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan]] (FKIP) Jakarta untuk melanjutkan pendidikan sampai sarjana. Pada tahun yang sama ia dipindahtugaskan ke Sekolah Guru [[Taman Kanak-Kanak]] (SGTK) di [[Jalan Halimun]], Jakarta Selatan.
Di SGTK seolah ia menemukan lahan subur untuk mengembangkan bakat musiknya, khususnya mencipta [[lagu anak-anak]]. Ia pun meninggalkan kuliah bahasa Inggris, keluar dari FKIP, dan menekuni musik.
Baris 94 ⟶ 93:
Lahirnya lagu ''[[Ambilkan Bulan]]'' terjadi ketika anaknya Roike tengah bermain di beranda rumah. Saat itulah ia melihat ke langit dan melihat bulan. Segera ia berlari dan menggandeng lengan ayahnya diajak ke luar. Tiba-tiba si anak berkata, "Pa, ambilkan bulan." Jelas saja A.T. Mahmud bingung. Awalnya kejadian itu berlalu begitu saja. Namun, permintaan si anak terus terngiang di telinganya. Minta bulan, untuk apa? Dengan mencoba menerawang dunia dan bahasa anak, A.T. Mahmud pun menuliskan permintaan itu dalam bait-bait lagu. Tadinya "ambilkan bulan pa" diubah menjadi "ambilkan bulan bu" sehingga terkesan lebih lembut.
Lain lagi dengan lagu ''[[Amelia (lagu)|Amelia]]''. Amelia adalah nama seorang anak kecil yang riang, sering bertanya, tidak bisa diam, lincah, dan ingin tahu banyak hal. Amelia (nama lengkap: Amelia Farina Salim) adalah anak dari [[Emil Salim]], [[Menteri Lingkungan Hidup]] pada masa [[Orde Baru]]. Emil Salim tak lain adalah sahabat waktu kecil Mahmud ketika sama-sama sekolah di Sekolah Menengah Umum Bagian Pertama (SMU, setingkat SLTP), di Palembang. A.T. Mahmud melukiskan sifat Amelia dalam lagunya sebagai gadis cilik lincah nian, tak pernah sedih, riang selalu sepanjang hari.
Dorongan untuk membuat lagu datang pula dari guru-guru. Salah satunya adalah Ibu Rosna Nahar. Para siswa pun senang dengan lagu-lagu ciptaannya. Ia kemudian membentuk kelompok paduan suara siswa SPG. Lagu ciptaannya terus bertambah, dan mulai tersebar di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar terdekat, kemudian melebar di sekolah-sekolah lain. [[Radio
Pelan tapi mantap, lagu-lagunya mulai dikenal di kalangan anak-anak, guru sekolah, dan orang tua. Tahun [[1968]], [[Televisi Republik Indonesia]] (TVRI) mengundangnya. Salah seorang pejabat di sana menjelaskan bahwa TVRI ingin menyelenggarakan sebuah acara baru, yaitu musik anak-anak tingkat SD. Ia diminta untuk mengoordinasi acara ini. Akhirnya jadilah sebuah acara bertajuk '''Ayo Menyanyi''' yang mulai mengudara tanggal [[3 Juni]] 1968.
Sumber lagu umumnya diambil dari lagu-lagu ciptaan, antara lain: [[Ibu Sud]], [[Pak Dal]], Pak Tono, S.M. Moechtar, Kasim St. M. Syah, [[A.E. Wairata]], S. Anjar Sumyana, C. Tuwuh, Martono, Andana Kusuma, Angkama Setiadipradja, Pak Sut, Pak Rat, [[Kusbini]], Daeng Soetigna, [[Hs. Mutahar]], [[L. Manik]], [[M.P. Siagian]], [[
Dari lagu-lagu yang dikirimkan, dan masih dikenal, antara lain: ''[[Terima Kasihku]]'' oleh Sri Widodo dari [[Yogyakarta]], ''[[Bunga Nusa Indah (lagu)|Bunga Nusa Indah]]'' oleh Djoko Sutrisno, dan ''[[Anugerah]]'' oleh Indra Budi (putra Bu Meinar). Ayo Menyanyi telah menjadi salah satu wadah bagi mereka yang berminat untuk membuat lagu anak-anak, pendidikan musik anak-anak khususnya. Bertanggal [[April]] 1968, ia menerima sebuah lagu dari [[Mochtar Embut]], berjudul ''[[Ibu Guru Kami]]'', yang kemudian disiarkan di TVRI.
Baris 118 ⟶ 117:
* ''[[Gelatikku]]''
* ''[[Layang-Layangku]]''
* ''[[Ade Irma Suryani
* ''[[Kereta Apiku]]''
* ''[[Jakarta Berulang Tahun]]''
Baris 161 ⟶ 160:
A.T. Mahmud pun memikirkan untuk menghimpun semua lagu yang diciptakan dalam bentuk buku. Ia pernah mencetak sendiri, dengan biaya sendiri, dan penyebaran sendiri melalui sekolah langsung, yang menghasilkan dua buku kumpulan lagu yaitu ''Lagu Anak-Anak Kami Menyanyi'' (44 lagu) disusun pada tahun 1969 dan ''Lagu Anak-Anak Main Ayunan'' (30 lagu) pada tahun 1970.
Penerbit PT Sinar Bandung mencetak lagu-lagunya berjudul ''Nyanyianku'' (30 lagu yang pada umumnya berbeda dengan lagu pada ''Main Ayunan'', tahun penerbitan tidak ada). Tahun [[1976]], I. Elisa dari Bandung menerbitkan sendiri 8 lagu cipaannya dalam gubahan untuk iringan piano, dengan judul ''Lagu Anak-Anak''. Penerbit Yudhistira Jakarta menerbitkan tiga kumpulan lagu berturut-turut, masing-masing dengan judul ''Merdu Berlagu'' dalam 4 jilid (tahun penerbitan tidak tercantum).
Ternyata, penerbit besar pun ikut tertarik menerbitkan buku lagu-lagu anak. Di antara penerbit yang menerbitkan buku kumpulan lagu-lagu adalah [[Balai Pustaka]], Tiga Serangkai Solo, Gramedia, Grasindo. Grasindo pun menerbitkan nyanyian Islami berjudul ''Mustiqa Dzikir Nyanyian Islami Berdasarkan Hadis Rasulullah''.
Baris 167 ⟶ 166:
Selain mencipta lagu, A.T. Mahmud pun sempat menulis beberapa buku, terutama sebagai anggota tim. Hal itu terjadi ketika menjadi anggota tim penulis untuk buku musik SPG pada Proyek Penyedian Buku Sekolah Guru Tahun ke-5 [[Pembangunan Lima Tahun]] [[Pembangunan Lima Tahun I|I]] [[1973]]/[[1974]]. Sejumlah buku yang ditugaskan pada timnya adalah ''Buku Musik'' 1, 2, 3, dan 4 untuk SPG. Selanjutnya, ia bersama Bu Fat menulis buku pelajaran musik ''Musik di Sekolah Kami Belajar Seni Musik Aktif dan Kreatif untuk Sekolah Dasar'' yang diterbitkan Balai Pustaka tahun 1994.
Tahun 1995 ia menulis buku ''Musik dan Anak'' atas permintaan Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan
Sekitar bulan [[Oktober]] [[1999]], Seli (Seli Theorupun Pontoh) dari Sony Music bertamu ke rumahnya. Dia datang bersama Dian Hadipranowo yang ternyata pernah menjadi guru piano cucunya, Sasti. Seli menjelaskan maksud kedatangan mereka, pertama ingin berkenalan dengan A.T. Mahmud, kedua, Sony Music bermaksud meluncurkan album perdana lagu anak-anak dengan label Sony Wonder.
Baris 173 ⟶ 172:
Saat itu dirasakan bahwa lagu anak-anak yang ada di pasaran pada umumnya lagu-lagu yang agak "lain", berbeda dengan lagu anak-anak yang pernah diciptakan seperti oleh A.T. Mahmud, Ibu Sud, atau [[Pak Kasur]]. Sony Music ingin memunculkan kembali lagu anak-anak yang dahulu akrab di telinga anak-anak Indonesia. Mereka yakin, di kalangan orang tua pada umumnya ada rasa kerinduan akan lagu-lagu semacam itu.
A.T. Mahmud terkejut dengan apa yang disampaikan. Ia sangat senang lagu-lagu karyanya diperhatikan. Segera ia serahkan sejumlah koleksi lagu-lagu yang kebetulan telah difotokopi dari naskah asli. Menjelang bulan
Pada [[4 Mei]] [[2000]] lagu-lagu yang terpilih dengan label Sony Wonder berjudul ''Libur Telah Tiba'' dengan subjudul ''Karya Abadi A.T. Mahmud'' diedarkan. Atas keberhasilan album ini, selalu ia katakan pada diri sendiri, keberhasilan album itu bukanlah semata karena lagu A.T. Mahmud. Setidaknya ada tiga unsur yang terlibat, saling mendukung, yaitu, lagu, Tasya sebagai penyanyi anak, dan tatanan musik Dian, dalam kesatuan utuh. Tak kalah penting adalah "keberanian" Sony Music memunculkan kembali lagu-lagu lama yang sudah puluhan tahun umurnya dalam satu kaset.
Baris 183 ⟶ 182:
[[Februari]] tahun 2001, pada saat peluncuran film ''Visi Anak Bangsa'' karya [[Garin Nugroho]], bertempat di gedung Teater Indonesia [[Taman Mini Indonesia Indah]], menerima penghargaan dalam bentuk daun lontar yang diserahkan oleh Wakil Presiden [[Megawati Soekarnoputri]]. Di atas daun lontar tertulis: ''"Untuk yang mencipta melintasi keberagaman budaya memberi keindahan dan kemuliaan keberagaman hidup."''
Mei 2001 bertempat di Golden Room [[Hotel Hilton]], diprakarsai dan melalui Yayasan Genta Sriwijaya, ia menerima penghargaan berupa trofi dari masyarakat
Pada [[Agustus]] [[2003]], ia pun menerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Pemerintah RI (Keppres No.052 /TK/Tahun 2003 Tanggal [[12 Agustus]] [[2003]]).
Baris 192 ⟶ 191:
Lagu kedua ketika menjadi salah seorang penatar pada Pendidikan dan Pelatihan Instruktur Tingkat Dasar Guru Taman Kanak-Kanak Atraktif, Pusat Pengembangan Penataran Guru Keguruan Jakarta yang diselenggarakan di [[Parung]], [[Bogor]], bertempat di gedung PPPG Bahasa tahun 1999, dengan peserta para guru pembina Taman Kanak-Kanak se-Indonesia. Pada saat minta diri, para peserta memintanya untuk mendengarkan sebuah lagu yang telah diciptakan sebagai kenang-kenangan. Lagu dibuat oleh Renni Kusnaeni dari TK Pembina [[Subang]], [[Jawa Barat]], dan syair oleh Munifah dari TK Pembina [[Lamongan]], [[Jawa Timur]]. Naskah lagu ini bertanggal [[23 Juli]] 1999. Seluruh peserta yang sudah dilatih malam sebelumnya bernyanyi bersama.
Selain itu, komponis dan pianis musik klasik Indonesia [[Ananda Sukarlan]] telah menciptakan berbagai karya virtuosik untuk piano solo, berupa variasi, fantasy dan berbagai transformasi lainnya dari melodi-melodi A.T. Mahmud yang telah mewarnai masa kecil sang komponis ternama yang kemudian banyak ia mainkan di berbagai konsernya di berbagai negara. Karya-karya ini juga telah dimainkan oleh ratusan pianis, bahkan telah menjadi bahan untuk tesis dan disertasi serta repertoire berbagai kompetisi piano nasional dan internasional.
Setiap kali mendengar lagu ciptaannya dinyanyikan, yang pertama-tama terbayang adalah peristiwa atau cerita bagaimana lagu itu tercipta dalam ruang, waktu, dan pelaku yang melatari. Atas dasar itu pulalah dikatakan bahwa lagu ciptaannya bersumber pada tiga hal, yang berdiri sendiri atau saling memengaruhi. Pertama: bersumber pada perilaku anak itu sendiri. Kedua: pada pengalaman masa kecilnya. Ketiga: pesan pendidikan yang ingin ia sampaikan pada anak-anak.
Baris 222 ⟶ 223:
* Penulis Musik Anak atas permintaan Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan 1994/1995 [[Direktorat Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]].
==
* Menerima [[Piagam Hadiah Seni]] atas [[Keputusan Presiden]] Republik Indonesia melalui [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI]] - [[11 Oktober]] [[1999]].
* [[Anugerah Pendidikan Seni]] oleh [[Rektor]] [[Universitas Negeri Jakarta]] - [[27 Juni]] [[2003]] ([[Dies Natalis]] Universitas Negeri Jakarta ke-39).
* Menerima Tanda Kehormatan [[Bintang Budaya Parama Dharma]] dari [[Presiden]] [[Megawati Soekarnoputri]] - [[14 Agustus]] 2003.
* Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018 kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris (Penghargaan Khusus) oleh [[Komisi Penyiaran Indonesia]] - [[30 Juli]] [[2018]].
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Hasil
|-
| 2003
| [[Anugerah Musik Indonesia 2003|Anugerah Musik Indonesia]]
| ''Lifetime Achievement Award''
| {{won|Penerima}}
== Daftar rujukan ==
<references />
==
* [http://www.tokohindonesia.com/ Tokoh Indonesia] (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
{{lifetime|1930|2010|Mahmud, Abdullah Totong}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Palembang]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]
|