SMS Goeben: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Artikel pilihan bertopik militer menggunakan HotCat |
|||
(47 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:SMS ''Goeben''}}
{| {{Infobox ship begin}}
|+ SMS ''Goeben''
Baris 24 ⟶ 25:
| Ship reinstated =
| Ship honours =
| Ship fate =
| Ship status =
| Ship notes =
Baris 48 ⟶ 49:
| Hide header =
| Header caption =
| Ship class = {{sclass-|Moltke|
| Ship displacement =
* *
▲| Ship length = {{convert|186.6|m|ftin|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship beam = {{convert|30|m|ftin|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship draft = {{convert|9
| Ship propulsion =
* 4 poros baling-baling
| Ship speed =* Rancangan: {{convert|25.5|kn|abbr=on|lk=in}}▼
* [[Turbin uap]] Parson
* Maksimum: {{convert|28.4|kn|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=12}}▼
| Ship speed =
| Ship range = {{convert|
| Ship
* 43 perwira * 1.010 pasukan{{sfn|Staff|p=12}}
| Ship power =
* Maksimum: {{convert|
| Ship armament =
* 12 × [[15 cm SK L/45|Meriam {{convert|15|cm|in|sp=us|abbr=on}} SK L/45]]
* 12 ×
| Ship armor =
* Jendela meriam: {{convert|23
* Menara meriam: 230 mm
* Dek: {{convert|76,2|-|25,4|mm|in|abbr=on|0}}
* Menara pengamat: {{convert|35|mm|in|abbr=on}}{{sfn|Staff|p=13}}
| Ship aircraft =
| Ship notes =
Baris 81 ⟶ 85:
|}
'''SMS{{efn|name=SMS}}''' '''Goeben''' merupakan [[kapal penjelajah tempur]] ''kelas Moltke'' kedua sekaligus terakhir yang dimiliki oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jerman. Kapal ini dibuat pada periode 1909-1911 dan kemudian diserahkan kepada Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah pada masa Perang Dunia
Beberapa bulan setelah diserahkan secara resmi kepada Angkatan Laut Kekaisaran Jerman, yakni pada Perang Balkan, SMS Goeben bersama dengan sebuah kapal penjelajah ringan SMS Breslau membentuk sebuah skuadron untuk ditugaskan untuk berpatroli di Laut Tengah.<ref>{{Cite news|url=https://www.timesofmalta.com/articles/view/20140831/life-features/the-pursuit-of-sms-goeben-and-sms-breslau-the-malta-garrison-and.533885|title=The pursuit of SMS Goeben and SMS Breslau, the Malta garrison and German POWs in 1914|last=Ltd|first=Allied Newspapers|newspaper=Times of Malta|language=en-GB|access-date=2017-12-15}}</ref> Skuadron yang terdiri dari kedua kapal ini kemudian menjadi satu-satunya skuadron kapal Kekaisaran Jerman yang berpatroli di Laut Tengah.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.superiorforce.co.uk/|title=Superior Force|website=www.superiorforce.co.uk|access-date=2017-12-15}}</ref> Saat meletusnya Perang Dunia I, kedua kapal ini ditugaskan membombardir kota-kota pelabuhan koloni
Bersama SMS Breslau, SMS Goeben secara resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah pada 16 Agustus 1914. Pascapenyerahannya, SMS Goeben kemudian berganti nama menjadi '''''Yavuz Sultan Selim''''' atau biasa disingkat '''''Yavuz'''.'' Kapal ini kemudian digunakan oleh Angkatan Laut Kesultanan Utsmaniyah untuk membombardir kota-kota pelabuhan milik Rusia di Laut Hitam dan menandai secara resmi masuknya Kesultanan Utsmaniyah untuk berperang di pihak Jerman pada Perang Dunia I.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
Pada tahun 1936, di bawah pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk kapal ini kembali berganti nama menjadi '''''
== Deskripsi ==
[[Berkas:SMS Goeben.jpg|kiri|jmpl|SMS Goeben pada kartu pos Jerman sebelum Perang Dunia I.]]
SMS Goeben adalah [[Kapal penjelajah tempur|kapal tempur jenis penjelajah]] dengan panjang 186
[[Berkas:SMS Goeben Turm.jpg|jmpl|Meriam pada menara utama ''SMS Goeben''.]]
Penempatan 10 buah meriam utama pada SMS Goeben dapat dibagi kedalam lima indeks yakni A,B,C,D dan E. Posisi dari meriam utama yang memiliki indeks "A" berada pada garis tengah haluan kapal. Meriam "B" terletak diantara dua cerobong pembuangan di bagian sisi kanan kapal dan berada dekat dengan bagian luar dari pembatas dek kapal. Meriam "C" dan "D" berada di bagian tengah, tepat di belakang tiang buritan kapal.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://www.militaryfactory.com/ships/detail.asp?ship_id=SMS-Goeben|title=SMS Goeben (Yavuz Sultan Selim) Battlecruiser Warship|language=en-US|access-date=2017-12-15}}</ref>{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}} Meriam "C" memiliki posisi yang lebih tinggi dari "D" dan keduanya menghadap ke arah belakang dari dek utama kapal.<ref name=":0" /> Meriam "E" diletakan di sisi kiri kapal dan berada di antara cerobong pembuangan.<ref name=":0" />{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}} Tiga dari meriam utama ini terletak segaris pada garis tengah panjang kapal yang bertujuan untuk menjaga keseeimbangan kapal. Penempatan meriam utama ini membuat empat meriam bekerja secara optimum saat kapal menembak target yang berada di salah satu sisi kapal. Meriam A, C, D, dan E dapat digunakan untuk menembak suatu target yang berada di sisi kiri kapal, sementara meriam A, B, C, dan D dapat digunakan untuk menembak suatu target yang berada di sisi kanan kapal. Jika kapal ini dalam posisi melarikan diri dari suatu kejaran kapal lainnya, maka meriam B, C, D, dan E dapat diarahkan ke belakang kapal untuk menembak kapal pengejar.<ref name=":0" /> Namun, saat terjadinya peristiwa ''[[Pengejaran kapal Goeben dan Breslau|pengejaran Goeben dan Breslau]]'' di Laut Tengah, hanya terdapat satu atau dua meriam yang dapat diarahkan. Sebaliknya, jika SMS Goeben melakukan pengejaran, maka meriam A, B, dan E dapat digunakan untuk menembak target yang melarikan diri.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}
SMS Goeben memiliki 12 meriam dengan kaliber 15 cm. Meriam ini diletakan pada celah-celah yang terpasang di sekeliling dek kedua kapal.<ref name=":0" /> Bagian dalam dari sisi kapal yang digunakan sebagai tempat peletakan meriam ini dilapisi oleh zirah untuk melindungi kru operasional di lambung kapal.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" /> Enam buah meriam dipasang pada bagian kiri, enam bagian lainnya dipasang pada bagian kanan untuk menembak target yang berupa kapal kecil atau kapal torpedo secara serentak. Salah satu meriam yang terdapat di bagian kiri dan kanan kapal dapat diarahkan ke bagian belakang dan depan kapal untuk menembak suatu target jika diperlukan.<ref name=":0" /> Untuk pertahanan dari serangan udara, SMS Goeben dapat dikatakan memiliki cukup sedikit meriam anti pesawat dengan kaliber 88mm yang diletakan di berbagai lokasi. Empat buah meriam anti pesawat diletakan di depan tiang pengawas, dua lainnya dibelakang tiang ini, dan dua lagi berada di dek bagian depan dek utama. Terdapat juga 12 torpedo bawah air dengan kaliber 500mm yang terpasang pada kapal ini.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" />
[[Berkas:WWI style ship armor.svg|jmpl|188x188px|Gambaran konfigurasi.]]
Kapal ini memiliki desain dengan lapisan pelindung yang lebih tebal jika dibandingkan dengan tipe kapal penjelajah lainnya pada saat itu. Namun, lapisan pelindung ini lebih tipis jika dibandingkan dengan kapal tempur besar pada umumnya.<ref name=":0" /> Lapisan pelindung yang menyelimuti dek SMS Goeben memiliki ketebalan bervariasi mulai dari paling tebal dengan ketebalan 76,2mm pada ruang mesin dan amunisi dan 25,4 mm pada bagian yang membutuhkan lebih sedikit perlindungan.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" /> Untuk melindungi kapal dari serangan torpedo, bagian sabuk kapal dilindungi oleh lapisan pelindung dengan rentang ketebalan 280-100mm. Bagian sabuk atas hingga bawah air (posisi meriam "A" hingga "D"), dilindungi oleh lapisan pelindung setebal 280mm.<ref name=":0" /> Ketebalan lapisan pelindung pada sabuk kapal kemudian mulai dikurangi menjadi 100mm mendekati bagian haluan dan buritan.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}} Dinding-dinding sekat kapal memiliki rentang ketebalan 200-100mm. Disekeliling meriam dengan kaliber 15 cm diberi lapisan pelindung dengan ketebalan 230mm, kemudian menipis menjadi 30mm disekitarnya.<ref name=":0" /> Bagian atas-depan meriam utama memiliki lapisan pelindung setebal 230mm sementara bagian belakan memiliki lapisan pelindung setebal 61mm. Menara pengamat memiliki lapisan pelindung paling tebal yakni setebal 355mm dan dibagian tertipisnya dilindungi oleh lapisan setebal 5mm.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" />
[[Berkas:Thornycroft boiler, end-view (Heat Engines, 1913).jpg|jmpl
Pendidih tabung air ''[[Schulz Thornycroft]]''
Sistem penggerak kapal terdiri dari 4 buah penguap ''[[Schulz Thornycroft]]'' berbahan bakar batubara yang kemudian menghasilkan uap untuk menjalankan 4 buah [[Turbin uap Parsons|turbin uap ''Parsons'']].{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" /> Turbin-turbin ini membutuhkan uap yang dihasilkan oleh penguap ''[[Schulz Thornycroft]]'' untuk menggerakan 4 batang engkol penggerak, yang mana tiap engkolnya menghasilkan daya setara 85.782 tenaga kuda (63.968 kW). Baling-baling kapal ini sendiri memiliki diameter 3.74m. Sistem penggerak ini kemudian memungkinkan SMS Goeben bergerak maju dengan kecepatan 25,5 knot (47.2 km/j; 29.3 mpj) dengan kecepatan maksimum sebesar 28.4 knot (52.6 km/h; 32.7 mpj) untuk jarak yang pendek.<ref name=":0" /> Jarak tempuh kapal ini bergantung ketersediaan batu bara sebagai bahan bakar dan juga kebutuhan makanan dari kru kapal. Gudang penyimpanan bahan bakar mampu menampung hingga 3.300 ton batu bara. Kemudian ditambahkan pula nantinya tangki untuk menampung 200 ton minyak. Jarak lokasi serangan mendadak yang dapat dilakukan oleh SMS Goeben juga bergantung pada bahan bakar dan cuaca lautan.<ref name=":0" /> Daya jelajah kapal ini dapat mencapai 4.120 mil laut (7,630 km; 4,740 mi) pada kecepatan 14 knots (26 km/j; 16 mpj), dan daya maksimum operasional kapal ini sejauh 6.500 mil laut (12,038 km; 7,480 mi) jika melaju dengan kecepatan 10 knot.{{Sfn|Hall(2012)|p=11-16}}<ref name=":0" />▼
]]
▲Sistem penggerak kapal terdiri dari 4 buah
Goeben juga memiliki dua buah derek yang masing-masing
== Angkatan laut kekaisaran Jerman ==
Angkatan Laut Kekaisaran Jerman memesan Goeben pada perusahan galangan kapal Jerman Blohm & Voss sebagai kapal tempur ketiga mereka pada 8 April 1909 dengan menggunakan nama pemesanan "H dan nomor konstruksi 201. Kerangka baja dari kapal ini berhasil diselesaikan pada 19 Agustus
[[Berkas:Wilhelm Anton Souchon.jpeg|kiri|jmpl|Wilhelm Anton Souchon, komandan skuadron Angkatan Laut Kekaisaran Jerman di Laut Tengah.]]
Pascameletusnya [[Perang Balkan Pertama]], pada 4 November 1912, SMS Goeben didampingi oleh SMS Breslau membentuk sebuah skuadron (''Divisi-Mittelmeer'') yang kemudian menjadi satu-satunya skuadron kapal Kekaisaran Jerman yang ditugaskan berpatroli di sekitar Laut Tengah .{{sfn|Tuchman|p=166}}{{sfn|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}} Pada periode ini, SMS Goeben dan Breslau tidak pernah terlibat kontak senjata di Laut Tengah, SMS Goeben yang merupakan salah satu kapal penjelajah tempur paling canggih pada masa itu, berfokus membawa misi propaganda Kekaisaran Jerman untuk menanamkan pengaruhnya pada daerah-daerah di sekitar Laut Tengah. Beberapa kota pelabuhan yang sering dikunjungi diantaranya
[[Berkas:Pula Harbour.jpg|jmpl|Penampakan pelabuhan kota Pula saat ini.]]
Pada 23 Oktober 1913, Wilhelm Souchon ditunjuk sebagai [[laksamana]] dari skuadron kapal ini.{{sfn|Staff|p=18}}{{sfn|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}} Menjelang dua tahun pascabertugas, pada awal musim panas
Pada 28 Juli 1914, saat Austria-
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 134-C2320, Verfolgung deutscher Kreuzer durch britische Marine.jpg|jmpl|250x250px|SMS Goeben dan Breslau yang terlihat dari kapal perang milik Inggris.]]
Angkatan laut Inggris dan
[[Berkas:Stretto di messina satellite.jpg|jmpl|220x220px|Bentuk geografis wilayah Messina yang merupakan kota pelabuhan.]]
Dikarenakan Goeben dan Breslau tidak dapat sampai ke Konstantinopel tanpa mengisi ulang bahan bakar yang berupa batubara, kedua kapal ini kemudian berlayar kearah timur menuju Messina untuk mengisi ulang bahan bakar.{{sfn|Halpern|p=52}} Dalam perjalanan, mereka bertemu dua kapal Inggris—''HMS Indomitable'' dan ''Indefatigable''—yang bergerak berlawanan arah. Pada saat itu, Inggris belum mendeklarasikan perang terhadap Jerman sehingga tidak terjadi kontak senjata antar kapal.{{sfn|Massie|p=30-31.}}{{sfn|Halpern|p=51-52}} Kapal-kapal Inggris ini kemudian hanya diperintahkan melacak dan mengikuti pergerakan dari SMS Goeben dan Breslau.{{sfn|Massie|p=30-31.}} Mengetahui kapalnya diikuti, Souchon memerintahkan agar skuadronnya berlayar dengan kecepatan penuh untuk sampai ke [[Messina]]. Meskipun diketahui bahwa, kecepatan dari SMS Goeben dapat mencapai 25.5 knot (47,2 km/jam),{{sfn|Staff|p=12}} kerusakan komponen menyebabkan Goeben hanya dapat berlayar dengan kecepatan 22 knot.{{sfn|Strachan|p=646}} Hal ini pun tercapai setelah melalui usaha yang sangat keras dari kru kapal. Tercatat setidaknya empat orang kru kapal yang bertugas di tungku pembakaran SMS Goeben tewas akibat kepanasan.{{sfn|Strachan|p=646}}{{sfn|Tuchman|p=184}} Dibandingkan Goeben dan Breslau, kedua kapal Inggris ini memiliki kecepatan yang lebih rendah, sehingga tak lama kemudian Goeben dan Breslau lolos dari pantauan kedua kapal ini. Keesokan paginya, pada 5 Agustus 1914, ketika Inggris dan Jerman secara resmi telah dalam keadaan berperang, skuadron kapal Souchon telah sampai tanpa gangguan ke wilayah [[Messina]].{{sfn|Halpern|p=51-52}}
Saat mengisi batu bara di [[Messina]], Souchon menerima telegram yang berisi perintah pembatalan misi ke Konstantinopel, dikarenakan Kesultanan Utsmaniyah saat itu telah membatalkan izin yang sebelumnya diberikan kepada Goeben dan Breslau untuk melewati Dardanelles. Di bawah tekanan dari pemerintah [[Italia]] di Messina yang menghendaki kepergian kedua kapal secepatnya, Souchon pada akhirnya memutuskan untuk tetap berlayar ke Konstantinopel. Ia mengetahui bahwa, kapal-kapal Inggris dan
[[Berkas:Ernest Troubridge.JPG|kiri|jmpl|Ernest Troubridge.]]
Sebelum tengah malam, pada 6 Agustus 1914, [[Ernest Troubridge]] yang merupakan komandan kapal penjelajah Inggris di Laut Tengah menerima laporan terkait posisi terkini SMS Goeben dan Breslau. {{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}} Beberapa saat kemudian, Goeben dan Breslau mengangkat jangkarnya dan pergi ke arah timur menuju Konstantinopel.{{sfn|Halpern|p=54}} Awalnya kedua kapal ini terlihat menuju Laut Adriatik. Melihat kondisi ini, skuadron kapal penjelajah inggris yang terdiri dari ''HMS'' ''Defence'', ''Warrior'', ''Black Prince'' dan ''Duke of Edinburgh'' melakukan gerakan memotong untuk menghalangi kedua kapal Jerman ini memasuki Laut Adriatik. Namun, rupanya gerakan ini sengaja dibuat oleh Souchon untuk mengelabui angkatan laut Inggris—alih-alih meneruskan pelayarannya ke Laut Adriatik, Souchon kemudian memerintahkan kapal-kapalnya untuk berbelok arah menuju Dardanelles.{{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}}{{sfn|Massie|p=41-42}} Menyadari kesalahannya, Ernest Troubridge juga ikut memutar haluannya dan memerintahkan ''HMS Dublin'' beserta dua buah kapal penghancur yang mengikutinya untuk menyusul dan kemudian menyerang kedua kapal Jerman tersebut..{{sfn|The Man Who Let Goeben Escape.}} Pada 7 Agustus 1914, Troubridge memutuskan untuk menghentikan pengejaran terhadap Goeben dan Breslau.{{sfn|Tuchman|p=180-182}} Sebelumnya [[Winston Churchill]] diketahui telah mengirimkan telegram{{sfn|Milne|p=39}} agar angkatan laut Inggris di Laut Tengah menghindari kontak senjata terhadap "kekuatan super"—maksud Churchill terkait "kekuatan super" adalah angkatan laut Austria-
SMS Goeben dan Breslau kemudian berlabuh di [[Pulau Donoussa]] untuk kembali mengisi bahan bakarnya.{{sfn|Halpern|p=56}} Pada sore hari, 10 Agustus 1914, kedua kapal ini memasuki wilayah Dardanelles dan bertemu kapal Utsmaniyah yang kemudian mengawal mereka melewati [[Laut Marmara]].{{sfn|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople.}} Untuk mempertahankan netralitasnya di publik internasional, pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah menawarkan pengalihan kepemilikan kapal melalui sebuah transaksi penjualan fiktif. Sebelum penawaran ini disetujui oleh Jerman, pada tanggal 11 Agustus 1914, Kesultanan Utsmaniyah mengumumkan bahwa, mereka telah melakukan pembelian senilai 80 juta [[Mark (uang)|Mark]] terhadap kapal ini.{{sfn|Hamilton & Herwig|p=164}}{{sfn|Strachan|p=650}} Pada tanggal 16 Agustus 1914, kedua kapal ini secara resmi diserahkan kepada Kesultanan Utsmaniyah oleh Jerman. Setelah itu, SMS Goeben berganti nama menjadi ''Yavuz Sultan Selim'' dan SMS Breslau berganti nama menjadi ''Midilli''.{{sfn|Hamilton & Herwig|p=164}}
Baris 142 ⟶ 148:
=== Operasi Laut Hitam ===
[[Berkas:Midilli Raids Novorossiysk 2.jpg|jmpl|Pelabuhan di Novorossiysk yang dibombardir oleh ''Breslau (Midilli)''.]]
Kesultanan Utsmaniyah menyadari bahwa mereka kekurangan tenaga terampil untuk menjalankan kapal secanggih ''Yavuz (Goeben).'' Oleh karena itu mereka kemudian meminta Jerman untuk melatih dan memimpin angkatan lautnya.{{sfn|The Ottoman Empire}}
''Yavuz'' yang dikawal oleh ''Midili'' melakukan aksi militernya kembali pada 18 November terhadap armada laut Rusia denga 3 kapal tempur yang saat itu berada 31 km dari garis pantai Krimea. Saat terjadi kontak senjata, angkatan laut Rusia berhasil menembak amunisi yang akan digunakan oleh kru Yavuz. Akibatnya 13 orang kru Yavuz meninggal dunia dan 3 lainnya terluka.{{sfn|Staff|p=19}} Salah satu kapal Rusia yang terlibat kontak senjata juga mengalami kerusakan akibat terkena tembakan dari Yavuz sebanyak 4 kali.{{sfn|McLaughlin|p=131}} Tembakan ini menewaskan 34 angkatan laut Rusia dan melukai 24 lainnya.{{sfn|McLaughlin|p=131}} {{sfn|McLaughlin|pp=131, 133}}
Di bulang berikutnya, pada tanggal 5-6 Desember, Yavuz dan Midilli ditugaskan untuk mengawal kapal transportasi yang mengangkut pasukan Utsmaniyah. Pada 10 November, Yavuz terlibat penyerangan kota Batum.{{sfn|Staff|p=19}} Pada 23 Desember, Yavuz bersama kapal Utsmaniyah lainnya ditugaskan kembali untuk mengawal tiga buah kapal transportasi menuju Trebizond. Sekembalinya dari misi pengawalan lainnya, pada tanggal 26 Desember, Yavuz mengalami kerusakan cukup parah akibat menabrak ranjau.{{sfn|Halpern|p=228}} Proses perbaikan kapal ini mengalami kendala dikarenakan Kesultanan Utsmaniyah tidak memiliki galangan yang cukup besar untuk menampung Yavuz. Perbaikan kemudian berhasil dilakukan dan beberapa lubang pada kapal yang diakibatkan ledakan ranjau ditutupi menggunakan beton.{{sfn|Halpern|p=228}}
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 134-B0024, Stenia, Bosporus, Kreuzer Goeben.jpg|kiri|jmpl|250x250px|''Yavuz'' saat berlabuh di Selat Bosphorus.]]
Dengan keadaan yang masih mengalami kerusakan, Yavuz ditugaskan untuk melakukan serangan mendadak dari Bosphorus pada 28 Januari dan kemudian pada 7 Februari, Yavuz membantu Midilli untuk meloloskan diri dari armada laut Rusia. Yavuz kemudian mengalami perbaikan kembali hinggak akhir Mei.{{sfn|Halpern|p=228}} Pada tanggal 1 April, saat perbaikan belum selesai, Yavuz meninggalkan Bosphorus bersama Midilli untuk mengawal dua kapal Utsmaniyah yang ditugaskan untuk menyerang kota Odessa.Arus laut yang kuat kemudian memaksa keseluruhan armada ini menuju Nikolayev. Pada rute ini, salah satu kapal angkatan laut Utsmaniyah, ''Mecidiye'' menabrak ranjau dan akhirnya tenggelam, sehingga misi ini di batalkan.{{sfn|Nekrasov|pp=51–52}}
Pada 25 April,
Pada 1 Mei, Yavuz berlayar menuju Teluk Beikos di Bosphorus setelah armada laur Rusia membombardir kembali benteng pertahanan Utsmaniyah di lokasi ini. Masih disekitar awal Mei 1915, Yavuz kemudian ditugaskan untuk melakukan serangan cepat pada kapal-kapal Rusia di sepanjang rute yang ditemuinya menuju Sevastopol, tetapi dalam perjalannanya Yavuz tidak menemukan satupun kapal Rusia. Sekembalinya dari pelayaran tersebut, pada 10 Mei 1915, Yavuz mendeteksi keberadaan dua kapal tempur Rusia dan melakukan kontak senjata terhadap kapal-kapal tersebut. Dalam 10 menit pertama kontak senjata, Yavuz terkena dua tembakan dan kemudian membuat Souchon memutuskan untuk melarikan kapalnya menuju Bosphorus.{{sfn|Langensiepen & Güleryüz|pp=47–48}} Tak lama setelah itu, dua buah meriam Yavuz yang berkaliber 15 cm dan 4 lainnya yang berkaliber 8.8 cm dicopot dari badan kapal.{{sfn|Campbell|p=23}} Sebagai gantinya, di akhir 1915 ditambahkanlah empat buah meriam berkaliber 8,8 cm di bagian buritan kapal.{{sfn|Brice|p=276}}
Pada 21 September 1915, Yavuz dikirim kembali dari Bosphorus untuk mengusir tiga buah kapal Russia yang tengah menyerang kapal batu bara Utsmaniyah. Misi pengawalan terhadap kapal-kapal logistik ini berlangsung hingga 14 November 1915, ketika dua buah torpedo yang berasal dari kapal selam Rusia hampir mengenai badan kapal Yavuz, tak jauh dari Bosphorus.{{sfn|Halpern|p=235}} Souchon setelah memperhitungkan tingginya
Wilhem Souchon kemudian mengirim ''Yavuz'' menuju [[Zonguldak]] pada 8 Januari 1916 untuk mengawal sebuah kapal pengangkut batu bara kosong dari kapal penghancur Rusia, tetapi armada laut Rusia berhasil menenggelamkan kapal tersebut sebelum bertemu Yavuz. Saat berlayar kembali menuju Bosphorus, Yavuz bertemu dengan sebuah kapal tempur Rusia dan kemudian terlibat dalam kontak senjata singkat. {{sfn|Halpern|p=237}} Kerusakan komponen atau yang sebelumnya tidak diperbaiki dan mendapat perawatan dengan baik membuat kecepatan Yavuz menjadi lebih lambat. Hal ini kemudian membuat Yavuz mengalami kesulitan untuk melakukan diri dari kapal tempur Rusia
Terbatasnya persediaan batu bara kemudian memaksa Wilhem Souchon untuk menghentikan aktivitas operasional dari Yavuz dan Midilli di sepanjang tahun 1917, sebelum akhirnya pada desember 1917, Kesultanan Utsmaniyah menandatangani gencatan senjata pasca-Revolusi Bolshevik yang terjadi di Rusia dan membuat persediaan batu bara kembali ada.{{sfn|Halpern|p=248}} Posisi Souchon sendiri kemudian digantikan oleh Rebeur-Paschwitz pada bulan September 1917.{{sfn|Halpern|p=255}}
[[Berkas:SMS Goeben in Sevastopol.png|kiri|jmpl|250x250px|''Yavuz'' di Sevastopol pada tahun 1918.]]
Di bawah perintah Paschwitz, pada tanggal 20 Januari 1918, Yavuz dan Midili berlayar meninggalkan Dardanelles untuk menuju ke perairan di sekitar Palestina.<ref name=":1" /><ref name=":0" /> Pelayaran ini bertujuan untuk membantu pasukan Utsmaniyah yang berada di wilayah Palestina dengan mengusir armada laut Sekutu yang berada disana. Bertemunya armada laut Utsmaniyah dan Sekutu saat menuju perairan ini di sekitar Dardanelles kini dikenal sebagai Pertempuran Imbros.<ref name=":1" /> Pada pertempuran ini Yavuz melakukan serangan mendadak dan berhasil menenggelamkan dua buah kapal perang jenis monitor, yang mana saat itu tengah berlabuh dan tidak berada dalam kawalan kapal-kapal besar lainnya.<ref name=":0" /> Paschwitz kemudian memutuskan untuk melanjutkan pelayarannya ke pelabuhan kota Mudros dimana kapal tempur Inggris HMS Agamemnon telah bersiap untuk menyerang mereka. Dalam pelayarannya, ''Midilli'' menabrak beberapa ranjau dan kemudian tenggelam, sementara Yavuz juga menabrak tiga ranjau lainnya. Yavuz kemudian mencoba melarikan diri kembali ke Dardanelles dan tetap dikejar oleh kapal penghancur Inggris.<ref name=":1" /><ref name=":0" /> Yavuz kemudian berhasil berlabuh di sekitar pantai di wilayah tersebut dan menjadi bulan-bulanan armada Inggris. Yavuz mengalami beberapa serangan dari pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris serta dai beberapa kapal Inggris lainnya sebelum akhirnya di tarik dan di selamatkan oleh kapal perang Utsmaniyah lainnya menuju Konstantinopel. Akibat peristiwa ini Yavuz mengalami kerusakan yang cukup parah.<ref name=":0" /> ''Yavuz'' dan kapal-kapal penghancur milik Turki lainnya tiba di Sevastopol pada pertengahan Juli 1918 dan kemudian ditempatkan di galangan kapal Sevastopol. ''Yavuz'' kemudian diperbaiki dan terparkir hingga periode akhir Perang Dunia I di bulan November. Angkatan Laut Jerman secara formal menyerahkan kepemilikan kedua kapal ini kepada pemerintah Turki pada 2 November 1918 tanpa adanya pembayaran moneter.<ref name=":0" />
=== Penugasan pasca-Perang Dunia I ===
Perang Dunia I kemudian secara resmi berakhir pada 11 November 1918 dan Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-
Bagi Turki yang saat itu sedang berfokus mengembangkan angkatan lautnya untuk menyaingi Yunani yang merupakan musuh lamanya serta Angkatan Laut Uni Soviet di Laut Tengah, Yavuz merupakan komponen yang sangat penting dalam Angkatan Laut Turki. Bahkan, pemerintah Turki kemudian memesan empat kapal penghancur dan dua buah kapal selam dari Italia sebagai pelengkap angkatan lautnya.<ref name=":0" /> Pada 1930, haluan kapal Yavuz kemudian dikurangi panjangnya sebesar 40 cm dan lebarnya ditambah sepanjang 10 cm. Berat kosongnya pun bertambah 100 ton dikarenakan penambahan baja untuk perbaikan haluan serta mesin
[[Berkas:USS Missouri (BB-63), USS Power (DD-839) and TCG Yavuz (B-70) off Istanbul on 5 April 1946.jpg|jmpl|''USS Missouri'' (tengah-kanan) dan ''Yavuz'' (
Yavuz berserta kapal-kapal pengiringnya pasca-Perang Dunia I masih ditugaskan untuk berpatroli di perairan Turki di kawasan Laut Hitam. Tidak seperti Perang Dunia I, ketika Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Turki memilih untuk tetap netral.<ref name=":0" /> Salah satu faktor utamanya adalah korban jiwa yang mencapai 5 juta jiwa ditambah dengan terlepasnya sebagian besar daerah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah pada Perang Dunia I. Walau dalam posisi netral, Turki tetap melengkapi sistem persenjataan Yavuz dengan menambah berbagai jenis meriam anti pesawat. Pada tahun 1941, pemerintah Turki menambahkan meriam anti pesawat berkaliber 88mm sebanyak 4 buah, kaliber 40mm sebanyak 10 buah, dan kaliber 20mm sebanyak 4 buah. Pemerintah Turki kembali meningkatkan persenjataan anti pesawat Yavuz dengan menambahkan 22 meriam anti pesawat berkaliber 40mm dan 24 lainnya berkaliber 20mm.<ref name=":0" />
[[Berkas:Turkish battlecruiser Yavuz at Istanbul in 1947.jpg|kiri|jmpl|260x260px|
Setelah Perang Dunia II, Yavuz terlibat dalam penyambutan kapal perang Amerika
Pada tahun 1948, Yavuz ditempatkan di Teluk Izmit dan pada akhirnya secara resmi berhenti beroperasi sebagai kapal perang utama Turki pada 20 Desember 1950. Kapal ini tetap dijangkarkan selama 4 tahun kemudian hingga tanggal 14 November 1954, nama Yavuz
== Catatan ==
Baris 196 ⟶ 202:
| name = cf Indefatigable
| Kapal ''Indefatigable'' atau sejenis memiliki bobot {{convert|22100|MT|abbr=on}} saat dalam keadaan penuh, sebagai perbandingan,
kapal ''SMS Goeben'' atau sejenis memiliki bobot penuh {{convert|25400|MT|abbr=on}}. ''Indefatigable'' juga dilindungi oleh lapisan baja setebal {{convert|4|-|6|in|mm|abbr=on}}. Sementara, lapisan baja ''Goeben''
}}
}}
Baris 213 ⟶ 218:
| year = 2002
| title = To Build a Navy with the Help of Adversary: Italian-Turkish Naval Arms Trade, 1929–32
| url = https://archive.org/details/sim_middle-eastern-studies_2002-10_38_4/page/143
| journal = Middle Eastern Studies
| volume = 38
Baris 229 ⟶ 235:
| year = 2005
| title = Naval Battles of the First World War
| url = https://archive.org/details/navalbattlesofww00unse
| publisher = Pen & Sword Military Classics
| location = [[London]]
Baris 305 ⟶ 312:
| year = 1985
| title = Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921
| url = https://archive.org/details/conwaysallworlds0000unse_z3o0
| publisher = Naval Institute Press
| location = Annapolis
Baris 333 ⟶ 341:
| year = 1995
| title = A Naval History of World War I
| url = https://archive.org/details/navalhistoryofwo0000halp_p5n2
| publisher = Naval Institute Press
| location = Annapolis
Baris 442 ⟶ 451:
| year = 1996
| title = Battleship Missouri: An Illustrated History
| url = https://archive.org/details/battleshipmissou0000stil
| publisher = Naval Institute Press
| location = Annapolis, Maryland
Baris 447 ⟶ 457:
| ref = {{sfnRef|Stillwell}}
}}
* {{cite book|title=The First World War|url=https://archive.org/details/firstworldwar0001stra_r2b7|last=Strachan|first=Hew|publisher=Oxford University Press|year=2001|isbn=0-19-820877-4|location=New York|ref={{sfnRef|Strachan}}}}
* {{cite book
| editor-last = Sturton
Baris 453 ⟶ 463:
| year = 1987
| title = Conway's All the World's Battleships: 1906 to the Present
| url = https://archive.org/details/conwaysallworlds0000unse_n1m0
| publisher = Conway Maritime Press
| location = London
Baris 476 ⟶ 487:
| year = 2002
| title = Battleship
| url = https://archive.org/details/battleship0000will
| publisher = Cassell Military
| location = London
Baris 492 ⟶ 504:
}}
* {{cite web|url=http://www.history.com/this-day-in-history/german-ships-goeben-and-breslau-reach-constantinople|title=10 August, This day in History : German ships Goeben and Breslau reach Constantinople|publisher=History Channel|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}}}}
* {{cite book|title=The Royal Navy and Maritime Power in the Twentieth Century|url=https://archive.org/details/royalnavymaritim0000unse|last=Andrew|first=Gordon|publisher=Frank Cass Publishing|year=2005|isbn=0-415-35004-2|editor-last=Ian|editor-first=Speller|location=Abingdon|chapter=The transition to war: the Goeben debacle, August 1914|ref={{sfnRef|Gordon}}}}
* {{cite web|url=https://www.winstonchurchill.org/publications/finest-hour/finest-hour-163/guns-of-august-1914-2014-the-terrible-ifs-accumulate-the-escape-of-the-goeben/|title=GUNS OF AUGUST 1914-2014 – “The Terrible ‘Ifs’ Accumulate”: The Escape of the Goeben|publisher=INTERNATIONAL CHURCHILL SOCIETY|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|Guns of August}}}}
* {{cite web|url=https://www.timesofmalta.com/articles/view/20140831/life-features/the-pursuit-of-sms-goeben-and-sms-breslau-the-malta-garrison-and.533885|title=The pursuit of SMS Goeben and SMS Breslau, the Malta garrison and German POWs in 1914|publisher=Times of Malta|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|the Malta garrison}}}}
* {{cite web|url=http://www.historynet.com/the-man-who-let-goeben-escape.htm|title=The Man Who Let Goeben Escape|publisher=HistoryNet|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|The Man Who Let Goeben Escape}}}}
* {{cite web|url=https://nzhistory.govt.nz/war/ottoman-empire/enters-the-war|title=The Ottoman Empire|publisher=New Zaeland History|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|The Ottoman Empire}}}}
* {{cite journal|last=Trumpener|first=Ulrich|year=1966|title=Liman von Sanders and the German-Ottoman Alliance|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-contemporary-history_1966-10_1_4/page/179|journal=Journal of Contemporary History|location=London|publisher=SAGE Journals|volume=1|issue=4|pages=179 - 192|doi=10.1177/002200946600100407|ref={{sfnRef|Trumpener}}}}
* {{cite web|url=http://www.superiorforce.co.uk/|title=Superior Force : The Conspiracy Behind the Escape of Goeben and Breslau|publisher=Superior Force|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|Superior Force}}}}
* {{cite journal
Baris 538 ⟶ 549:
== Pranala luar ==
{{Commons category|SMS Goeben (ship, 1911)|{{PAGENAME}}}}
* {{cite web|url=http://www.history.com/this-day-in-history/german-ships-goeben-and-breslau-reach-constantinople|title=10 August, This day in History : German ships Goeben and Breslau reach Constantinople|publisher=History Channel|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|German ships Goeben and Breslau reach Constantinople}}}}
* {{cite web|url=https://www.winstonchurchill.org/publications/finest-hour/finest-hour-163/guns-of-august-1914-2014-the-terrible-ifs-accumulate-the-escape-of-the-goeben/|title=GUNS OF AUGUST 1914-2014 – “The Terrible ‘Ifs’ Accumulate”: The Escape of the Goeben|publisher=INTERNATIONAL CHURCHILL SOCIETY|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|Guns of August}}}}
Baris 547 ⟶ 559:
* {{Cite news|url=https://blogs.scientificamerican.com/anecdotes-from-the-archive/battleships-and-diplomacy-1914/|title=Battleships and Diplomacy, 1914|last=Schlenoff|first=Dan|newspaper=Scientific American Blog Network|language=en|access-date=2017-12-10}}
* {{cite web|url=https://nzhistory.govt.nz/war/ottoman-empire/enters-the-war|title=The Ottoman Empire|publisher=New Zaeland History|accessdate=22 November 2017|ref={{sfnRef|The Ottoman Empire}}}}
{{kapal penjelajah tempur kelas Moltke}}
{{artikel pilihan}}
[[Kategori:Perang Dunia I]]▼
[[Kategori:Kapal perang Jerman]]
|