Berbek, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.83.131 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Muhammad Bayu Erdiansyah
Tag: Pengembalian
OGNelson9 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(33 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan|nama=Berbek
|dati2=Kabupaten
|foto=Alun-alun_Berbek.jpg
|caption=Pendopo dan Alun-alun Berbek
|nama dati2=Nganjuk
|luas=-48,30 km²²
|penduduk=-60550
|kelurahan=19 desa19
|nama camat=Purwoto Ardiansyah Winardi, S.STP. M.Si
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=Jawa Timur
}}
'''Berbek''' adalah salah satu [[kecamatan]] di [[Kabupaten Nganjuk]]. Berbek dulunya merupakan pusat dari Kabupaten Berbek yang merupakan cikal bakal dari Kabupaten Nganjuk modern. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Berbek ke Nganjuk di tahun 1880 pada masa kolonial Belanda setelah [[Stasiun Nganjuk]] selesai dibangun. Hal tersebut membuat Berbek memiliki banyak bangunan dengan nilai historis yang tinggi seperti alun-alun dan pendopo Berbek, Masjid Al-Mubarok, hingga Kompleks Makam Kanjeng Jimat yang merupakan bupati pertama Nganjuk.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Juli 2024|format=Visual}}</ref><ref name=bps>{{Cite book|title=Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2010 |url= https://nganjukkab.bps.go.id/id/publication/2010/11/09/a519e3e3d3a07cc5e78bbf2d/kabupaten-nganjuk-dalam-angka-2010.html |date= 2010-11-09|publisher=BPS Kabupaten Nganjuk |location=Nganjuk}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/pakaian-lurik-warnai-boyong-nata-praja-dan-sedekah-bumi-kabupaten-nganjuk|title=Pakaian Lurik Warnai Boyong Nata Praja dan Sedekah Bumi Kabupaten Nganjuk|date=2024-06-10|website=kominfo.jatimprov.go.id|publisher=Pemerintah Provinsi Jawa Timur}}</ref><ref name=mukadimah>{{Cite journal|title=Afdeeling Berbek Pasca Pemindahan Ibukota: Tinjauan Historis Perkembangan Nganjuk sebagai Pusat Pemerintahan Baru, 1880-1901|journal=MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial|url=https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/mkd/article/view/656|last=Depy Tri Budi Siswanto|issue=1|volume=2|last2=Siska Nurazizah Lestari|publisher=Universitas Islam Sumatera Utara|year=2018}}</ref>
{{untuk|tempat lain yang bernama sama|Berbek}}
'''Berbek''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Nganjuk]], [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Berbek merupakan cikal bakal Kabupaten Nganjuk modern. Ibukota kabupaten berpindah ke [[Nganjuk, Nganjuk|Nganjuk]] saat [[Stasiun Nganjuk]] selesai dibangun. Secara Umum mata pencaharian masyarakat Berbek adalah bertani, berdagang dan sektor lainnya.
 
== Lihat jugaGeografi ==
Batas wilayah kecamatan Berbek adalah:
{{Batas USBT
|utara= [[Bagor, Nganjuk|Kecamatan Bagor]] dan [[Nganjuk, Nganjuk|Kecamatan Nganjuk]]
|timur= [[Loceret, Nganjuk|Kecamatan Loceret]]
|selatan= [[Sawahan, Nganjuk|Kecamatan Sawahan]] dan [[Ngetos, Nganjuk|Kecamatan Ngetos]]
|barat= [[Wilangan, Nganjuk|Kecamatan Wilangan]]
}}
 
== Daftar desa dan dusun ==
* [[Kabupaten Berbek]]
Kecamatan Berbek terdiri dari 19 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:
 
{| class="wikitable sortable" style="width:100%; text-align:left;"
{{Berbek, Nganjuk}}
! style="width:1%; text-align=center" | No.
{{Kabupaten Nganjuk}}
! style="width:8%" | Nama Desa
! style="width:25%" | Nama Dusun atau Dukuh
! class="unsortable" style="width:5%"|Ref
|-
|1
|[[Balongrejo, Berbek, Nganjuk|Balongrejo]]
|Balongan, Kacangan, Kalen, Patihan, Tanggungan
|<ref name=bps></ref>
|-
|2
|[[Bendungrejo, Berbek, Nganjuk|Bendungrejo]]
|Bendungrejo, Ngrambe, Pulerejo, Sambirobyong
|<ref name=bps></ref>
|-
|3
|[[Berbek, Berbek, Nganjuk|Berbek]]
|Berbek, Bendil, Budug, Kedungpadas, Kedusan, Semanding, Semi, Wonotakan
|<ref name=bps></ref>
|-
|4
|[[Bulu, Berbek, Nganjuk|Bulu]]
|Bulu, Bedug, Kalianjok, Tawing
|<ref name=bps></ref>
|-
|5
|[[Cepoko, Berbek, Nganjuk|Cepoko]]
|Cepoko, Bayeman, Kedungampel, Ngubaran, Sangkal Putung, Tahunan
|<ref name=bps></ref>
|-
|6
|[[Grojogan, Berbek, Nganjuk|Grojogan]]
|Grojogan, Bareng, Bringkil, Dukuhan, Jegles, Pilangbangu, Tawing
|<ref name=bps></ref><ref>{{Cite web|url=https://www.koranmemo.com/nganjuk/pr-1921330400/ternyata-ini-cikal-bakal-desa-grojogan|title=Ternyata ini Cikal Bakal Desa Grojogan|date=2019-09-12|website=www.koranmemo.com|last=Muji Hartono}}</ref>
|-
|7
|[[Kacangan, Berbek, Nganjuk|Kacangan]]
|Kacangan, Gerekan, Kampung Dalem, Kolekturan, Poncopuran
|<ref name=bps></ref>
|-
|8
|[[Maguan, Berbek, Nganjuk|Maguan]]
|Maguan, Dayaan Kerep, Jegles, Klampisan, Nglentreng
|<ref name=bps></ref>
|-
|9
|[[Mlilir, Berbek, Nganjuk|Mlilir]]
|Krajan, Gayu
|<ref name=bps></ref>
|-
|10
|[[Ngrawan, Berbek, Nganjuk|Ngrawan]]
|Ngrawan, Dukuhan, Mangkang
|<ref name=bps></ref>
|-
|11
|[[Patranrejo, Berbek, Nganjuk|Patranrejo]]
|Patran, Pugruk, Tempel
|<ref name=bps></ref>
|-
|12
|[[Salamrojo, Berbek, Nganjuk|Salamrojo]]
|Dukuhan, Ledok, Geneng, Kalitunggak, Mruntus, Setono
|<ref name=bps></ref>
|-
|13
|[[Semare, Berbek, Nganjuk|Semare]]
|Semare, Bantengan, Jetis, Kedungwaru, Semare Wetan
|<ref name=bps></ref>
|-
|14
|[[Sendangbumen, Berbek, Nganjuk|Sendangbumen]]
|Bujel, Bumen, Jabon, Katogan, Ngadi, Plagri Lor, Plagri Kidul, Pilangbangu, Pogalan, Telogorejo
|<ref>{{Cite journal|title=RELIGIUSITAS MASYARAKAT PROLETAR PADA ARAS LOKAL (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Sendangbumen Kecamatan Berbek Nganjuk)|journal=Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya (Skripsi)|last1=Elfada Adella Hidayat|publisher=Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya|year=2020}}</ref>
|-
|15
|[[Sengkut, Berbek, Nganjuk|Sengkut]]
|Sengkut, Cengkong, Juritan
|<ref name=bps></ref>
|-
|16
|[[Sonopatik, Berbek, Nganjuk|Sonopatik]]
|Jamusan, Jlumpang, Pacar, Patik, Patik Kulon, Pelem, Pilang, Sono
|<ref name=bps></ref>
|-
|17
|[[Sumberurip, Berbek, Nganjuk|Sumberurip]]
|Brayung, Bujel, Kandangan, Kedung Tengkek, Pengkol, Sembung, Tirip
|<ref name=bps></ref>
|-
|18
|[[Sumberwindu, Berbek, Nganjuk|Sumberwindu]]
|Sumberwindu, Betek, Gerih
|<ref name=bps></ref>
|-
|19
|[[Tiripan, Berbek, Nganjuk|Tiripan]]
|Tiripan, Dukuhan, Kanten, Karo'an, Sudimoro
|<ref name=bps></ref>
|-
|}
 
== Sejarah ==
{{kecamatan-stub}}
=== Abad 18 ===
Kadipaten Berbek bersama-sama dengan Kadipaten Pace dan Kadipaten Nganjuk tercatat pernah menjadi bawahan dari [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Nagari Kasunanan Surakarta Hadiningrat]] sebagai wilayah mancanagara brang wetan setelah adanya [[Perjanjian Giyanti]] pada tahun [[1755]].{{cn}}
 
=== Abad 19 ===
[[Berkas:Masjid Berbek Kanjeng Jimat.jpg|jmpl|Makam keramat Bupati Nganjuk Pertama Kanjeng Jimat di Berbek]]
'''Masuk Wilayah Yogyakarta'''
Pada tahun 1812, menurut arsip Keraton Yogyakarta dan beberapa catatan lain yang telah diteliti, wilayah Kadipaten Berbek (diperkirakan juga meliputi Kadipaten Godean/Pace) telah masuk ke dalam wilayah mancanagara brang wetan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]. Pada arsip dan catatan yang dimaksud disebutkan bahwa telah dilantik seorang Adipati Berbek yang bernama Kanjeng Raden Tumenggung Sasrakusuma yang oleh masyarakat dan Pemerintah [[Kabupaten Nganjuk]] modern dikenal dengan sebutan "Kanjeng Jimat" sebagai "Adipati pertama Berbek". Rupanya anggapan bahwa KRT. Sasrakusuma merupakan adipati "pertama" tersebut mengacu pada catatan di atas, yang secara logis dapat dianggap bahwa beliau memanglah adipati pertama Berbek pada era Yogyakarta. KRT. Sasrakusuma sendiri merupakan kerabat Keraton Yogyakarta yang diperkirakan berasal dari daerah Grobogan yang kemudian karena kecakapannya ditunjuk oleh [[Hamengkubuwana II|Ngarsa Dalem Sultan Hamengkubuwana II]] untuk memimpin Kadipaten Berbek agar kembali stabil pascakonflik di mancanagara brang wetan berupa upaya pemberontakan yang dipimpin oleh Adipati Madiun, Raden Rangga Prawiradirja III dan Raden Tumenggung Sumanegara, Adipati Jipang ([[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]]).{{cn}}
 
'''Pasca-Perang Jawa'''
Kekalahan pihak [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] pada [[Perang Diponegoro|Perang Jawa]] tahun 1830, membuat [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kasultanan]] kehilangan banyak wilayahnya, termasuk Mancanagara Brang Wetan, yang di dalamnya terdapat Kadipaten Berbek. Sejak saat itu wilayah Berbek berada di bawah pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]] dan dipimpin oleh seorang Bupati (regent) dengan dibantu oleh seorang Asisten Residen.{{cn}}
 
Pada peta buatan belanda dengan judul ''"Kaart van de Residentie Kediri, te zamengesteld door P. Baron Melvill van Carnbee"'' tahun 1885, Berbek merupakan wilayah berstatus ''regentschappen'' yang wilayahnya bertambah luas jika dibandingkan saat masih menjadi bagian [[Kesultanan Mataram|Mataram]] ataupun [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Ngayogyakarta]]. Hal ini dikarenakan adanya penyatuan wilayah Kadipaten Berbek dengan dua bekas wilayah mancanagara [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Ngayogyakarta]] lain, yaitu Kadipaten Godean, dan Kadipaten [[Kertosono, Nganjuk|Kertasana]], serta satu bekas wilayah mancanagara [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Surakarta]] menjadi satu kesatuan dengan nama Regentschap/Kabupaten Berbek. Penyatuan tersebut terjadi setelah Perjanjian Sepreh yang membuat Belanda berhak mengatur wilayah mancanagara brang wetan Ngayogyakarta dan Surakarta. Pada peta buatan belanda dengan judul "''Kaart van de Residentie Kediri"'' terbitan ''Topographisch Bureau (Batavia)'' tahun 1891, wilayah Berbek menjadi lebih kecil setelah Belanda memasukkan Districten [[Papar, Kediri|Papar]] ke dalam Regentschap Kediri. Pada tahun ini pusat pemerintahan Berbek sudah berada di Nganjuk, tetapi nama regentschap masih masih Regentschap Berbek. Perpindahan pusat pemerintahan Berbek ini terjadi pada tahun 1880. Pada sebuah foto koleksi Museum Wereldculturen Belanda yang berjudul ''"Groepsportret ter gelegenheid van het tien jarig jubileum van het Regentschap in Nganjuk"'' yang diambil pada 2 Februari 1939 menunjukkan foto bersama perayaan hari jadi Kabupaten Nganjuk yang ke-10, itu artinya Regentschap Berbek baru berubah nama menjadi Regentschap Nganjuk pada tahun 1929.{{cn}}
 
== Ekonomi ==
Mayoritas masyarakat Berbek berprofesi sebagai petani, pedagang, dan pegawai. Roda perekonomian Berbek didukung dengan adanya pasar tradisional, seperti Pasar Kliwon Berbek, serta Pasar Hewan Kliwon Berbek yang terletak di ibukota kecamatan, serta pasar-pasar desa, seperti Pasar Pengkol, [[Sumberurip, Berbek, Nganjuk|Desa Sumberurip]].{{cn}}
 
== Pendidikan ==
Terdapat beberapa sekolah dasar di setiap desa di Berbek, dan beberapa sekolah menengah di tingkat kecamatan seperti,
* SMA Negeri 1 Berbek
* SMP Negeri 1 Berbek
* SMP Negeri 2 Berbek
* MTs Negeri 7 Nganjuk
* SMK Muhammadiyah Berbek
* SMK Baitul Atieq
* MA At-Taqwa
 
== Transportasi ==
=== Transportasi Umum ===
Berbek dilintasi oleh trayek [[Angkutan pedesaan|Angkutan Pedesaan]] [[Nganjuk, Nganjuk|Nganjuk]] - [[Sawahan, Nganjuk|Sawahan]], dan memiliki terminal Angdes sendiri di Ibukota Kecamatan.
 
=== Transportasi Tradisional dan Wisata ===
Berbek mempunyai alat transportasi tradisional yaitu [[Delman|Dokar]] yang juga dapat melayani tur wisata ke beberapa tempat wisata di Berbek dan sekitarnya, seperti [[Monumen Dr. Soetomo]], [[Ngepeh, Loceret, Nganjuk|Ngepeh]] dsb. Pangkalan atau ''Koplakan'' Dokar di Berbek berada di Pasar Kliwon Berbek.
 
=== Transportasi Pelajar ===
Berbek dilintasi beberapa rute Angkutan Sekolah Gratis Kabupaten Nganjuk untuk transportasi para pelajar Berbek menuju ke sekolah masing-masing. [[Bus]] atau Minibus yang melintasi Berbek berasal dari rute-rute dengan ''start'' dari [[Sawahan, Nganjuk|Sawahan]], [[Kuncir, Ngetos, Nganjuk|Kuncir]], dan Berbek sendiri.
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Masjid Berbek.jpg|jmpl|Masjid Al-Mubarok Berbek]]
=== Wisata Sejarah dan Religi ===
*Kompleks Alun-alun Berbek, Kompleks Alun-alun dan Pendapa Kabupaten Berbek pada masanya.
*Masjid Besar Al-Mubaarok, Masjid Kabupaten Berbek pada masanya yang dibangun pada tahun 1745 Masehi oleh KRT. Sosrokusumo I (Kanjeng Jimat), Bupati pertama Berbek.
*Kompleks Makam Kanjeng Jimat, tempat peristirahatan terakhir KRT. Sosrokusumo I (Kanjeng Jimat), Bupati pertama Berbek dan beberapa bangsawan Jawa lain seperti, Bupati Godean, dan kerabat-kerabat lain.
*Kompleks Makam Pangeran Singosari, Tempat peristirahatan terakhir Pangeran Singosari, Bupati-bupati Berbek, dan kerabat bangsawan lain.
*Masjid Kyai Bandungan, Masjid tertua di Berbek yang terletak di [[Bendungrejo, Berbek, Nganjuk|Desa Bendungrejo]]
 
=== Wisata Kuliner ===
* Nasi Pecel Pincuk, [[Pecel|Nasi Pecel]] yang disajikan di wadah daun bernama pincuk bersama dengan [[Tumpang (makanan)|Sambal Tumpang]] dan Dendeng Ragi. Dapat ditemukan di Ibukota Kecamatan pada pagi dan malam hari
* Tahu Lontong, sajian yang terdiri dari [[Lontong]] dan [[Tahu goreng|Tahu Goreng]] yang disiram saus kacang kecap, lalu ditaburi dengan [[seledri]] dan [[bawang goreng]]. Makanan ini dulunya biasa dijual di pikulan, namun sekarang banyak dijual di kedai kedai sekitar Pasar Kliwon Berbek pada malam hari.
 
=== Wisata Tradisi ===
[[Berkas:Masjid Berbek 2.jpg|jmpl|Interior Masjid Al-Mubarok Berbek|300px]]
* Grebeg Sura, perayaan tahun baru Jawa dan Islam
* Pawai Alegoris Hari Jadi Nganjuk, juga biasa disebut "Kirab Boyongan" untuk memperingati hari jadi dan perpindahan ibukota Kabupaten Nganjuk yang dulu berada di Berbek, Pawai ini biasa digelar pada tanggal 9 April setiap tahunnya, dengan diikuti rangkaian dua Kereta Kuda pembawa pusaka yang juga dinaiki oleh Bupati dan Wakil Bupati, puluhan [[Delman|Dokar]] hias, dan puluhan becak hias yang dinaiki oleh fokompimda Kabupaten Nganjuk. Pawai ini mengambil ''start'' di Alun-alun Berbek dan finis di Pendapa Kabupaten Nganjuk
 
=== Wisata Belanja ===
* Pasar Kliwon Berbek, Pasar tradisional Berbek yang semakin ramai saat [[hari pasaran]] [[Kliwon]] tiba.
* Pasar Hewan Kliwon Berbek, Pasar Hewan yang hanya buka saat [[hari pasaran]] [[Kliwon]], tempat jual beli berbagai jenis hewan ternak dan peliharaan, seperti [[Kambing]], [[Ayam peliharaan|Ayam]], [[Kelinci]], [[Columbidae|Merpati]], [[Pipit]], [[Itik|Bebek]], [[Itik serati|Itik Serati]] dsb.
* Pasar Pengkol, [[Sumberurip, Berbek, Nganjuk|Desa Sumberurip]], Pasar Rakyat dengan patung Jaka Kendil yang ikonik.
 
=== Potensi Masyarakat ===
* Sentra komoditas Salak Cepoko, [[Cepoko, Berbek, Nganjuk|Desa Cepoko]].
* Sentra Produksi Mebel Kayu, [[Balongrejo, Berbek, Nganjuk|Desa Balongrejo]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Kabupaten Nganjuk}}
{{Berbek, Nganjuk}}