Robert Budi Hartono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Removed unverified information |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual |
||
(95 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Nama Tionghoa|marganya]] adalah ''[[Huang (marga)|Hartono (黃)]]}}
{{Infobox person
| name
|
| other_names = Oei Hwie Tjhong
| birth_date
| birth_place
|
|
| known_for = {{hlist|[[Djarum]]|[[Bank BCA]]|[[Polytron]]|[[Sarana Menara Nusantara]]|[[Blibli]]}}
| networth = [[US$]] 48 [[Miliar]] ({{Decrease}} [[US$]] 242 [[Juta]]) (3 Maret 2023)<ref name=Forbes>{{cite web|title=R. Budi Hartono|url=https://www.forbes.com/profile/r-budi-hartono/|website=forbes.com|date=3 Maret 2023|access-date=3 Maret 2023|first=|last=Forbes}}</ref>
| religion
| spouse
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3
| parents = [[Oei Wie Gwan]] (ayah)
| relatives = [[Michael Bambang Hartono]] (kakak)
| website = {{URL|http://www.djarum.com}}
| alma_mater = Universitas Diponegoro
}}
'''Robert Budi Hartono''' atau yang memiliki nama asli '''Oei Hwie Tjhong''', ({{lahirmati|[[Semarang]]|28|4|
Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di [[Bank Central Asia]] (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA.
▲'''Robert Budi Hartono''' atau yang memiliki nama asli '''Oei Hwie Tjhong''', ({{lahirmati|[[Semarang]]|28|4|1940}}) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan [[Djarum]] yaitu [[Oei Wie Gwan]]. Robert merupakan keturunan [[Tionghoa-Indonesia]]. Kakaknya bernama [[Michael Bambang Hartono]] alias Oei Hwie Siang. Total kekayaan Robert pada tahun 2012 yang dicatat [[Forbes]] mencapai US$ 6,5 miliar menempatkannya sebagai orang terkaya ke-146 di dunia dan orang terkaya nomor 1 di Indonesia.
▲Selain Djarum, Robert dan Michael adalah pemegang saham terbesar di [[Bank Central Asia]] (BCA). Mereka berdua melalui Farindo Holding Ltd. menguasai 51 % saham BCA. Saat ini Bank Central Asia hanya memiliki nilai CAR 3% dan bukannya 21 % seperti uang diberitakan oleh media . ( source Bank Indonesia ) Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan [[kelapa sawit]] seluas 65.000 hektare di [[Kalimantan Barat]] sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik [[Grand Indonesia]] dan perusahaan elektronik. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera [[Polytron]] yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Perusahaan Polytron ini kini juga memproduksi [[ponsel]] yang sebelumnya hanya meproduksi [[Penyejuk udara|AC]], [[kulkas]], produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat yakni Ventures Global Digital Prima, Global Digital Niaga (Blibli.com), mereka juga membeli [[Kaskus]], situs Indonesia yang paling populer.<ref>[http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/3-5-tahun-lagi-djarum-jadi-pemegang-saham-mayoritas-kaskus/6632 3-5 Tahun Lagi, Djarum Jadi Pemegang Saham Mayoritas Kaskus]</ref>
Robert sangat menyukai olahraga [[bulu tangkis]]. Bermula dari sekadar [[hobi]], ia kemudian mendirikan [[PB Djarum]] pada tahun 1969. Salah satu pemain bulu tangkis yang berasal dari PB Djarum adalah [[Liem Swie King]], yang terkenal dengan julukan “King Smash”.
Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah
== Djarum ==
Berawal dari Mr. [[Oei Wie Gwan]] membeli usaha kecil dalam bidang [[kretek]] bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 mengubah namanya menjadi [[Djarum]]. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Pada tahun 1963, pabrik perusahaan Djarum terbakar dan perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Oei meninggal tak lama kemudian
Setelah Oei meninggal, Robert bersama kakaknya [[Michael Bambang Hartono]], melanjutkan usaha tersebut. Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan [[Djarum Super|Djarum Filter]], merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.
Di tangan dua bersaudara Hartono tersebut, Djarum bertumbuh menjadi perusahaan raksasa. Djarum saat ini memiliki pangsa pasar yang besar di [[Amerika Serikat]]. Di Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 miliar batang pertahun atau 20% dari total produksi nasional.{{fact}} Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor antara lain [[perbankan]], [[properti]], [[agrobisnis]], [[elektronik]] dan [[multimedia]].
Pada tahun 2009, Djarum bersama dengan rokok kretek lain dilarang di Amerika Serikat. Hal ini terjadi akibat telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran [[tembakau]] [[Brasil]] dan Indonesia<ref>{{citation |url=https://www.tagar.id/wong-semarang-terkaya-nomor-1-di-indonesia-pebisnis-rokok-yang-tidak-merokok |title=Wong Semarang Terkaya Nomor 1 di Indonesia, Pebisnis Rokok yang Tidak Merokok |author=Siti Afifiyah |created=9 Maret 2018 |access-date=2 April 2019}}</ref>.{{fact}}<!--
Bank Central Asia
Pada bulan Juli 2007, majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah. Pada tahun yang sama, R. Budi Hartono bersama kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan. Dan menjadi pemegang saham utama, mengendalikan 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Baris 48 ⟶ 50:
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
[[Kategori:Wirausahawan industri tembakau Indonesia]]
{{DEFAULTSORT:Hartono, Robert Budi}}▼
[[Kategori:
[[Kategori:Wirausahawan perbankan Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan perdagangan Indonesia]]
[[Kategori:Wirausahawan pertanian Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Diponegoro]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Marga Oey]]
[[Kategori:Miliarder Indonesia]]
▲{{DEFAULTSORT:Hartono, Robert Budi}}
{{Indonesia-bio-stub}}
|