Banjir lumpur panas Sidoarjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
(94 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Maret 2021}}{{Infobox flood
'''[[Banjir lumpur panas]] Sidoarjo''', juga dikenal dengan sebutan '''Lumpur Lapindo '''('''Lula''') atau '''Lumpur Sidoarjo''' ('''Lusi'''), adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran [[Lapindo Brantas|Lapindo Brantas Inc.]] di Dusun Balongnongo Desa [[Renokenongo, Porong, Sidoarjo|Renokenongo]], Kecamatan [[Porong, Sidoarjo|Porong]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]], sejak tanggal [[29 Mei]] [[2006]]. Semburan lumpur panas selama beberapa tahun ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di [[Jawa Timur]].
| name =Banjir lumpur lapindo Sidoarjo
| image =Home sunk by mud flow.JPG
| image_size =
| alt = <!--(short description of image per [[WP:ALT]])--> begitu banyak nya lumpur
| caption = Rumah yang terendam lumpur panas di [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]]
| duration = {{Start date and age|2006|05|29|df=y}}
| date = <!--(alternate to duration, e.g. for a single date)-->
| damages = Rp45 triliun<ref>{{Cite web |url=http://korbanlumpur.info/2008/08/kerugian-akibat-lumpur-lapindo-mencapai-rp-45-triliun/ |title=Kerugian akibat lumpur Lapindo capai 45 triliun |access-date=2019-06-18 |archive-date=2019-04-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190409211536/http://korbanlumpur.info/2008/08/kerugian-akibat-lumpur-lapindo-mencapai-rp-45-triliun/ |dead-url=yes }}</ref>
| fatalities = 17 orang (menghancurkan 2 desa, Siring dan Jatirejo)
| affected = [[Porong, Sidoarjo|Porong]], [[Jabon, Sidoarjo|Jabon]], [[Tanggulangin, Sidoarjo|Tanggulangin]], [[Gempol, Pasuruan|sebagian Gempol]], [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]], Indonesia
|image location=Berkas:Lumpur Sidoarjo East Java the Mud Tragedy - panoramio.jpg|cause=Aktivitas pengeboran [[Lapindo Brantas Inc.]]}}
 
'''[[Banjir lumpur panas]] Sidoarjo''', jugaatau dikenalyang denganlebih sebutandikenal '''Lumpuroleh Lapindopublik '''('''Lula''')dengan ataunama '''Lumpur SidoarjoLapindo''' ('''Lusi'''), adalah peristiwa menyemburnya [[Gunung api lumpur|lumpur panas]] di lokasi pengeboran [[Lapindo Brantas Inc.|PT Lapindo Brantas, Inc.]] di Dusun Balongnongo Desa [[Renokenongo, Porong, Sidoarjo|Renokenongo]] dan [[Jatirejo, Porong, Sidoarjo|Desa Jatirejo]], Kecamatan [[Porong, Sidoarjo|Porong]], [[Kabupaten Sidoarjo]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]], sejak tanggal [[29 Mei]] [[2006]]. Semburan lumpur panas selama beberapa bertahun-tahun ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di [[Jawa Timur]].
 
== Lokasi ==
Lokasi semburan lumpur ini beradaterletak di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan [[Kabupaten Sidoarjo]], sekitar 12 &nbsp;km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan [[Gempol, Pasuruan|Kecamatan Gempol]] ([[Kabupaten Pasuruan]]) di sebelah selatan.
 
Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik [[Lapindo Brantas Inc|Lapindo Brantas, Inc]] sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pengeboran.
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan permukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan [[industri]] utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat [[jalan tol]] [[Jalan Tol Surabaya-Gempol|Surabaya-Gempol]], jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta [[jalur kereta api Sidoarjo-Wonokromo|jalur kereta api lintas timur]] [[Kota Surabaya|Surabaya]]-[[Kota Malang|Malang]] dan Surabaya-[[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]].
Baris 18 ⟶ 31:
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pengeboran ini dengan membuat [[prognosis]] pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang ''casing'' setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-''casing'' lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur ''overpressure'' (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (''blow out'') tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo (Medici).{{butuh rujukan}}
 
[[Berkas:ubo.jpg|right|thumb|250px|Underground Blowout (semburan liar bawah tanah)]]
Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat ''porous'' (berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau ''circulation loss'' sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.{{butuh rujukan}}
 
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi ''kick''). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standar, operasi pengeboran dihentikan, perangkap ''Blow Out Preventer (BOP)'' di rig segera ditutup dan segera dipompakan lumpur pengeboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan ''kick''. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah telanjur naik ke atas sampai ke batas antara ''open-hole'' dengan selubung di permukaan (''surface casing'') 13 3/8 inci. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (''natural fissures'') yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa ''surface blowout'' terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.{{butuh rujukan}} Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pengeboran migas di Indonesia setiap tindakan harus seizin [[BPMIGAS]], semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BPMIGAS.{{butuh rujukan}}
 
Dalam AAPG 2008 ''International Conference and Exhibition'' dilaksanakan di [[Cape Town]] International Conference Center, [[Afrika Selatan]], tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh [[American Association of Petroleum Geologists]] (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung '''[[Gempa bumi Yogyakarta 2006|gempa Bantul 2006]]''' sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan '''pengeboran''' sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan '''kombinasi''' gempa dan Pengeboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit [[Badan Pemeriksa Keuangan]] tertanggal [[29 Mei]] [[2007]] juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pengeboran.{{butuh rujukan}}
 
== Volume lumpur ==
Berdasarkan beberapa pendapat ahli lumpur keluar disebabkan karena adanya patahan, banyak tempat di sekitar [[Jawa Timur]] sampai ke [[Madura]] seperti [[Gunung Anyar]] di Madura, "gunung" lumpur juga ada di Jawa Tengah ([[Bledug Kuwu]]). Fenomena ini sudah terjadi puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu. Jumlah lumpur di Sidoarjo yang keluar dari perut bumi sekitar 100.000 meter kubik per hari, yang tidak mungkin keluar dari lubang hasil "pengeboran" selebar 30 &nbsp;cm. Dan akibat pendapat awal dari [[Wahana Lingkungan Hidup Indonesia]] maupun [[Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia]] yang mengatakan lumpur di Sidoarjo ini berbahaya, menyebabkan dibuat tanggul di atas tanah milik masyarakat, yang karena volumenya besar sehingga tidak mungkin menampung seluruh luapan lumpur dan akhirnya menjadikan lahan yang terkena dampak menjadi semakin luasmeluas.
 
== Hasil uji lumpur ==
Baris 51 ⟶ 63:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,045 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
5 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 62 ⟶ 74:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
1,066 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
100 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 73 ⟶ 85:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
5,097 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
500 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 84 ⟶ 96:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,05 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
5 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 95 ⟶ 107:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,004 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,2 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 106 ⟶ 118:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,02 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
20 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
</tr>
Baris 117 ⟶ 129:
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
0,017 &nbsp;mg/L{{br}}
</td>
<td style="background:white; padding-left: 1em; padding-right: 1em">
2 &nbsp;mg/L (2,4,6 Trichlorophenol){{br}}
400 &nbsp;mg/L (2,4,4 Trichlorophenol){{br}}
</td>
</tr>
Baris 128 ⟶ 140:
Berdasarkan pengujian [[toksikologi]]s di 3 laboratorium terakreditasi ([[Sucofindo]], [[Corelab]], dan [[Bogorlab]]) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah B3 baik untuk bahan [[anorganik]] seperti [[arsen]], [[barium]], [[boron]], [[timbal]], [[raksa]], [[sianida]] bebas, dan sebagainya, maupun untuk untuk bahan organik seperti [[trichlorophenol]], [[chlordane]], [[chlorobenzene]], [[kloroform]], dan sebagainya. Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku mutu.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/20/time/202905/idnews/679483/idkanal/10 www.detiknews.com]</ref>
 
Hasil pengujian LC50 terhadap larva [[udang windu]] (''Penaeus monodon'') maupun organisme akuatik lainnya (''Daphnia carinata'') menunjukkan bahwa lumpur tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun bagi [[biota]] akuatik. LC50 adalah pengujian konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50 persen hewan uji mati. Hasil pengujian membuktikan lumpur tersebut memiliki nilai LC50 antara 56.623,93 sampai 70.631,75 ppm ''Suspended Particulate Phase'' (SPP) terhadap larva udang windu dan di atas 1.000.000 ppm SPP terhadap ''Daphnia carinata''. Sementara berdasarkan standar EDP-BPPKA [[Pertamina]], lumpur dikatakan beracun bila nilai LC50-nya sama atau kurang dari 30.000 &nbsp;mg/L SPP.
 
Di beberapa negara, pengujian semacam ini memang diperlukan untuk membuang lumpur bekas pengeboran (''used drilling mud'') ke dalam laut. Jika nilai LC50 lebih besar dari 30.000 &nbsp;mg/L SPP, lumpur dapat dibuang ke perairan.
 
Namun kesimpulan dari [[Wahana Lingkungan Hidup Indonesia]] (Walhi) menunjukkan hasil berbeda, dari hasil penelitian Walhi dinyatakan bahwa secara umum pada area luberan lumpur dan sungai [[Porong]] telah tercemar oleh logam [[kadmium]] (Cd) dan [[timbal]] (Pb) yang cukup berbahaya bagi manusia apalagi kadarnya jauh di atas ambang batas; dan perlu sangat diwaspadai bahwa ternyata lumpur [[Lapindo]] dan sedimen Sungai Porong kadar timbalnya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah ditentukan.<ref>[ [http://www.satudunia.net/files/Lembar%20Info%20PAH%20komnas.pdf Logam Berat dan PAH Mengancam Korban Lapindo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa ambang batas PAH yang diizinkan dalam lingkungan adalah 230 &nbsp;µg/m³ atau setara dengan 0,23 &nbsp;mg/m³ atau setara dengan 0,23 &nbsp;mg/kg. Maka dari hasil analisis di atas diketahui bahwa seluruh titik pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung kadar [[chrysene]] di atas ambang batas. Sedangkan untuk [[benz(a)anthracene]] hanya terdeteksi di tiga titik yaitu titik 7, 15, dan 20, yang kesemuanya di atas ambang batas.
 
Dengan fakta sedemikian rupa, yaitu kadar PAH ([[chrysene]] dan [[benz(a)anthracene]]) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2.000 kali di atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka bahaya adanya kandungan PAH ([[chrysene]] dan [[benz(a)anthracene]]) tersebut telah mengancam keberadaan manusia dan lingkungan. Pada akibatnya terjadi:
Baris 191 ⟶ 203:
 
== Dampak ==
[[Berkas:Lapindo mud flow from surabaya ast 2006246.jpg|jmpl|Citra satelit Porong, Sidoarjo, sebelum dan sesudah bencana lumpur panas]]
[[Berkas:Peta Semburan Lumpur.jpg|thumb|250px|Peta Semburan]]
Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Sampai Mei 2009, [[Lapindo Brantas Inc.|PT Lapindo]], melalui [[Minarak Lapindo Jaya|PT Minarak Lapindo Jaya]] telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah masyarakat maupun membuat tanggul sebesar Rp6 triliun.
* Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan. Semula hanya menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat dievakuasinya warga setempat untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga menggenangi sarana pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan [[Agustus]] [[2006]], luapan lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa/kelurahan di [[Porong, Sidoarjo|Kecamatan Porong]], [[Jabon, Sidoarjo|Jabon]], dan [[Tanggulangin, Sidoarjo|Tanggulangin]], dengan total warga yang dievakuasi sebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi. Karena tak kurang 10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah ibadah terendam lumpur.
Baris 201 ⟶ 213:
* Kerusakan lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi, termasuk areal persawahan
* Pihak Lapindo melalui Imam P. Agustino, Gene-ral Manager PT Lapindo Brantas, mengaku telah menyisihkan US$ 70 juta (sekitar Rp 665 miliar) untuk dana darurat penanggulangan lumpur.
* Akibat amblesnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik [[PDAM]] Surabaya patah .<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/23/daerah/3195071.htm www.kompas.com]</ref>.
* Meledaknya pipa gas milik [[Pertamina]] akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam .<ref>[http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=28428 www.metrotvnews.com]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.
* Ditutupnya ruas [[jalanJalan tolTol Surabaya-Gempol]] ruas porong-gempol sepanjang 6&nbsp;km hingga waktu yang tidak ditentukan, dan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong.
* Tak kurang 600 hektare lahan terendam.
* Sebuah SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) milik PT [[Perusahaan Listrik Negara|PLN]] dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa serta satu jembatan di Jalan Raya Porong tak dapat difungsikan.
Baris 210 ⟶ 222:
 
== Upaya penanggulangan ==
[[Berkas:Home sunk by mud flow.JPG|left|thumb|250px|Rumah yang terendam lumpur panas]]
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur, diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun, lumpur terus menyembur setiap harinya, sehingga sewaktu-waktu tanggul dapat jebol, yang mengancam tergenanginya lumpur pada permukiman di dekat tanggul. Jika dalam tiga bulan bencana tidak tertangani, adalah membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342 hektare, dengan mengungsikan 12.000 warga. Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, untuk menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume lumpur sudah mencapai 7 juta m3.Namun rencana itu batal tanpa sebab yang jelas.
 
Baris 220 ⟶ 231:
 
=== Skenario penghentian semburan lumpur ===
Ada pihak-pihak yang mengatakan luapan lumpur ini bisa dihentikan, dengan beberapa skenario dibawahdi bawah ini, namun asumsi luapan bisa dihentikan sampai tahun 2009 tidak berhasil sama sekali, yang mengartikan luapan ini adalah fenomena alam.
 
'''Skenario pertama''', menghentikan luapan lumpur dengan menggunakan ''snubbing unit'' pada sumur Banjar Panji-1. ''Snubbing unit'' adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidraulikhidraulis yang umumnya digunakan untuk pekerjaan ''well-intervention'' & ''workover'' (melakukan suatu pekerjaan ke dalam sumur yang sudah ada). ''Snubbing unit'' ini digunakan untuk mencapai rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter yang tertinggal pada pemboran awal. Diharapkan bila mata bor tersebut ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke dasar sumur (9297 kaki) dan kemudian sumur ditutup dengan menyuntikan semen dan lumpur berat.
Akan tetapi skenario ini gagal total. Rangkaian mata bor tersebut berhasil ditemukan di kedalaman 2991 kaki tetapi ''snubbing unit'' gagal mendorongnya ke dalam dasar sumur.
 
Baris 235 ⟶ 246:
Rovicky Dwi Putrohari, seorang geolog independen, menulis bahwa di lokasi sumur Porong-1, tujuh kilometer sebelah timur Banjar Panji-1, terlihat tanda-tanda geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada zaman dulu, demikian analisisnya. Rovicky mencatat sebuah hal yang mencemaskan: semburan lumpur di Porong baru berhenti dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun.
 
Dalam dokumen Laporan Audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 disebutkan temuan-temuan bahwa upaya penghentian semburan lumpur tersebut dengan teknik relief well tidak berhasil disebabkan oleh faktor-faktor nonteknis, diantaranyadi antaranya: peralatan yang dibutuhkan tidak disediakan. Senada dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan, Rudi Rubiandini juga menyatakan bahwa upaya penghentian semburan lumpur dengan teknik relief well tersebut tidak dilanjutkan dengan alasan kekurangan dana.
 
=== Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur ===
Baris 257 ⟶ 268:
 
=== Pendapat Kontra pembuangan lumpur secara langsung ===
Banyak pihak menolak rencana pembuangan ke laut ini, diantaranyadi antaranya [[Walhi]] <ref>[{{Cite web |url=http://www.walhi.or.id/kampanye/cemar/industri/060905_lumpurlapindo-laut_sp/ |title=www.walhi.or.id] |access-date=2006-09-13 |archive-date=2007-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070309071949/http://www.walhi.or.id/kampanye/cemar/industri/060905_lumpurlapindo-laut_sp/ |dead-url=yes }}</ref> dan [[ITS]] .<ref>[http://www.antara.co.id/seenws/?id=41770 www.antara.co.id]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Menteri Kelautan dan Perikanan, [[Freddy Numberi]], dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV [[DPR]] RI, [[5 September]] 2006, menyatakan luapan lumpur Lapindo mengakibatkan produksi tambak pada lahan seluas 989 hektare di dua kecamatan mengalami kegagalan panen. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) memperkirakan kerugian akibat luapan lumpur pada budidaya tambak di kecamatan Tanggulangin dan Porong Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai Rp10,9 miliar per tahun. Dan rencana pembuangan lumpur yang dilakukan dengan cara mengalirkannya ke laut melalui Sungai Porong, bisa mengakibatkan dampak yang semakin meluas yakni sebagian besar tambak di sepanjang pesisir Sidoarjo dan daerah kabupaten lain di sekitarnya, karena lumpur yang sampai di pantai akan terbawa aliran transpor sedimen sepanjang pantai. <ref>[http://www.antara.co.id/seenws/?id=41607 www.antara.co.id]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Dampak lumpur itu bakal memperburuk kerusakan ekosistem Sungai Porong. Ketika masuk ke laut, lumpur otomatis mencemari [[Selat Madura]] dan sekitarnya. Areal tambak seluas 1.600 hektare di pesisir Sidoarjo akan terpengaruh.
Baris 265 ⟶ 276:
 
== Penetapan tersangka ==
Dalam kasus ini, [[Kepolisian Daerah Jawa Timur|Polda Jawa Timur]] telah menetapkan tiga belas tersangka yakni:<ref>[https://hotmudflow.wordpress.com/2006/11/14/tiga-berkas-lapindo-dikembalikan/ Tiga Berkas Lapindo Dikembalikan]</ref><ref>[http://berita.i-y-i.com/59/16/45/tiga-bos-perusahaan-jadi-tersangka-kasus-lumpur-panas-sidoarjo.htm Tiga Bos Perusahaan Jadi Tersangka Kasus Lumpur Panas Sidoarjo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
# Edi Sutriono selaku Drilling Manager PT [[Energi Mega Persada]], Tbk.
# Nur Rochmat Sawolo selaku Vice President Drilling Share Services PT Energi Mega Persada, Tbk.
Baris 287 ⟶ 298:
Pemerintah dianggap tidak serius menangani kasus luapan lumpur panas ini. Masyarakat adalah korban yang paling dirugikan, karena mereka harus mengungsi dan kehilangan [[profesi|mata pencaharian]] tanpa adanya [[kompensasi]] yang layak. Pemerintah hanya membebankan kepada Lapindo pembelian lahan ber[[sertifikat]] dengan harga berlipat-lipat dari harga [[Nilai jual objek pajak|NJOP]] yang rata-rata harga tanah di bawah Rp100 ribu—dibeli oleh Lapindo sebesar Rp1 juta dan bangunan Rp1,5 juta masing-masing per meter persegi. untuk 4 desa (Kedung Bendo, Renokenongo, Siring, dan Jatirejo) sementara desa-desa lainnya ditanggung [[APBN]], juga penanganan [[infrastruktur]] yang rusak. Hal ini dianggap wajar karena banyak media hanya menuliskan data yang tidak akurat tentang penyebab semburan lumpur ini.
 
Salah satu pihak yang paling mengecam penanganan bencana lumpur Lapindo adalah [[aktivis]] [[lingkungan hidup]]. Selain mengecam lambatnya pemerintah dalam menangani lumpur, mereka juga menganggap aneka solusi yang ditawarkan pemerintah dalam menangani lumpur akan melahirkan masalah baru, salah satunya adalah soal wacana bahwa lumpur akan dibuang ke laut karena tindakan tersebut justru berpotensi merusak lingkungan sekitar [[muara]]. <ref>[http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=980 indymedia.org]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=975 indymedia.org]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
PT Lapindo Brantas Inc. sendiri lebih sering mengingkari perjanjian-perjanjian yang telah disepakati bersama dengan korban. Menurut sebagian media, padahal kenyataannya dari 12.883 buah dokumen [[Mei]] [[2009]] hanya tinggal 400 buah dokumen yang belum dibayarkan karena status tanah yang belum jelas. Namun para warga korban banyak yang menerangkan kepada Komnas HAM dalam penyelidikannya bahwa para korban sudah diminta menandatangani [[kuitansi]] lunas oleh [[Minarak Lapindo Jaya]], padahal pembayarannya diangsur belum lunas hingga sekarang. Dalam keterangannya kepada DPRD Sidoarjo pada [[Oktober]] [[2010]] ini Andi Darusalam Tabusala mengakui bahwa dari sekitar 13.000 berkas baru sekitar 8.000 berkas yang diselesaikan kebanyakan dari korban yang berasal dari Perumtas [[Tanggulangin, Sidoarjo|Tanggulangin Sidoarjo]]. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keterangan dan penjelasan yang masih simpang siur dan tidak jelas. <ref>[{{Cite web |url=http://korbanlumpur.info/Media-Lokal/Surat-Terbuka-Kepada-Presiden-RI-Korban-Lapindo-Menagih-Janji.html |title=Surat Terbuka Kepada Presiden RI Korban Lapindo Menagih Janji] |access-date=2008-08-15 |archive-date=2008-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080822215008/http://korbanlumpur.info/Media-Lokal/Surat-Terbuka-Kepada-Presiden-RI-Korban-Lapindo-Menagih-Janji.html |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://korbanlumpur.info/Kabar-Dari-Porong/Diundang-Pertemuan-Lapindo-Mangkir.html Diundang Pertemuan Lapindo Mangkir]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://korbanlumpur.info/Kabar-Dari-Porong/Warga-Pengontrak-Tetap-Menuntut.html Warga Pengontrak Tetap Menuntut]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://korbanlumpur.info/Kabar-Dari-Porong/Kok-Lunas-20-Persen-Aja-Belum-Dibayar.html Kok Lunas 20 Persen Aja Belum Dibayar]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Lapindo Brantas]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
Baris 298 ⟶ 311:
* {{id}} [http://www.korbanlumpur.info/ Portal Informasi Korban Lapindo]
* {{id}} [http://hotmudflow.wordpress.com Hot Mud Flow in East Java, blog kumpulan berita]
* {{id}} [http://www.sidoarjo.go.id Situs Pemerintah Kabupaten Sidoarjo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210128092829/http://sidoarjo.go.id/ |date=2021-01-28 }}
* {{id}} [http://www.i-library.org/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=34&id=157&Itemid=79 Kliping Lumpur Panas Lapindo Brantas]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.i-library.org/index.php?option=com_content&task=category&sectionid=34&id=158&Itemid=79 Kliping Ledakan Pipa Gas Pertamina oleh Lumpur Panas Lapindo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''i-library.org''
* {{id}} [http://lapindo.topcities.com Sebuah alternatif penanganan lumpur panas lapindo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.kompas.co.id/kompas%2Dcetak/0703/24/fokus/3403688.htm Jangan Lagi Mereka Ditinggalkan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Kompas 24 Maret 2007
* {{id}} [http://www.kompas.co.id/kompas%2Dcetak/0703/24/fokus/3402715.htm Lumpur Panas yang Bikin Mulas]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Kompas 24 Maret 2007
* (Indonesia) [http://www.tempo.co/read/news/2013/08/06/078502780/Pengeluaran-Ical-untuk-Lapindo-Rp-9-triliun Pengeluaran Ical untuk Lapindo Rp. 9 Triliun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140408225125/http://www.tempo.co/read/news/2013/08/06/078502780/Pengeluaran-Ical-untuk-Lapindo-Rp-9-triliun |date=2014-04-08 }} Tempo Maret 2014
* {{en}} [http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7699672.stm BBC: Ahli geologis menentukan bahwa penyebab musibah adalah pengeboran Lapindo]
* {{en}} [http://www.wikileaks.org/wiki/TriTech_Petroleum_report_on_the_cause_of_the_East_Javan_mud-volcano_Lusi,_2006 Investigasi TriTech Petroleum]
* (Inggris) [http://www.hsf.humanitus.org/media/6412/HSF_Social_Impact_Report_Eng.pdf Laporan Lampau, Saat Ini dan Yang Akan Datang dari Dampak Lumpur Sidoarjo]
* {{id}} [https://www.suarasurabaya.net/fokus/220/2013/119771-Data-dan-Fakta-Tragedi-Lumpur-Lapindo-di-Sidoarjo Data dan fakta lumpur Lapindo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Susilo Bambang Yudhoyono}}{{Bencana di Indonesia}}{{Kasus peradilan Indonesia}}{{coord|7|31|47.28|S|112|42|49.16|E|display=title}}
== Lihat pula ==
[[Kategori:JawaGeologi TimurIndonesia]]
* [[Lapindo Brantas]]
{{coor title dms|7|31|47.28|S|112|42|49.16|E}}
 
{{Bencana di Indonesia}}
 
[[Kategori:Jawa Timur]]
[[Kategori:Kabupaten Sidoarjo]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2006]]
[[Kategori:Bencana alam di Indonesia]]
[[Kategori:Gunung api lumpur|sidoarjo]]
[[Kategori:Kontroversi di Indonesia]]