Bendokaton Kidul, Tayu, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Merapikan artikel
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
 
== Geografi ==
Batas wilayah Desa Bendokaton Kidul sebelah utara berbatasan dengan desa Purwokerto, sebelah timur berbatasan dengan desa Kedungbang, sebelah selatan berbatasan dengan desa Jembulwunut Kecamatan Gunungwungkal dan sebelah barat berbatasan dengan desa Ngablak Kecamatan Cluwak. Desa Bendokaton Kidul dikenal dengan desa yang letaknya paling ujung di Kecamatan Tayu.
 
Biasanya tegalan ditanami dengan jagung, kacang, ketela, pohon rambutan, pohon durian dan pohon matoa. Sedangkan sawah ditanami dengan padi, jagung, ketela, tebu, kacang-kacangan.
 
== Demografi ==
Jumlah penduduk keseluruhannya yaitu 1.748 jiwa dengan 533 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk laki-laki 877 jiwa dan jumlah penduduk perempuan ada 871 jiwa. Desa Bendokaton Kidul terdiri dari 3 RW dan 13 RT yang mana RW 1 bernama dukuh Mbak Leber terdiri dari 4 RT, kemudian RW 2 bernama dukuh Kalicili yang terdiri dari 5 RT dan RW 3 bernama dukuh Ngrambutan yang terdiri dari 4 RT.
Mayoritas penduduk dari Desa Bendokaton Kidul bekerja sebagai buruh tani.
 
== Tradisi dan budaya ==
Baris 41 ⟶ 42:
Barongan merupakan kesenian yang mirip dengan reog yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Barongan merupakan topeng kayu yang dibuat dengan kayu Lo yang dipermainkan pada saat Sedekah Bumi dan memiliki pakaiannya sendiri. Penampilan Barongan juga menggunakan iringan lagu. Tapi untuk membuat mainan Barongan, pembuatannya hanya menggunakan kayu randu yang banyak diminati oleh para anak-anak bahkan orang tua. Biasanya mainan Barongan dijual saat Sedekah Bumi yang bertujuan untuk meramaikan arak-arakan.
 
Barongan biasanya ditanggap dalam semalam, dalam pertunjukannya terkadang Lakon dari Barongan mengalami kesurupan. Lakon Barongan biasanaya menyenangkan ratu yang bernama Panji Asmoro Bangun yang merupakan pasangan dari  Klenting Kuning Condro Kirono yang kemudian digandrung oleh Ratu Sabrang namun ditolak. Lalu terjadilah peperangan.
 
=== Rebana Klasik ===
Baris 47 ⟶ 48:
 
=== Wiwit ===
Tradisi lainnya yaitu Wiwit. Wiwit adalah sebuah tradisi jika akan panen padi atau hasil panen harus di''wiwiti'' atau diadakan bancaan. Biasanya Wiwit dilakukan disaat awal permulaan mau panen. Contohnya saat paginya panen, malam harinya ''bancaan'' ayam.
 
=== Pancen ===
Baris 56 ⟶ 57:
{{Tayu, Pati}}
 
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}