Perjanjian Kalijati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Subang kalijati Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Destroyed Dutch vehicles Kalijati.jpg|jmpl|Suasana daerah Kalijati]]
== Latar Belakang ==▼
▲ Perjanjian Kalijati merupakan perjanjian yang dilakukan di Kalijati, Jawa Barat. Dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Jepang mulai menjajah Indonesia. Hal ini memicu Jepang mengikuti Perang Dunia II.
Sesudah restorasi Meiji, Jepang menjadi negara yang kuat secara militer dan juga ekonomi. Jepang mau menjadi “leader” di kawasan Asia dan ingin mewujudkan negara Asia Timur Raya, dengan memperluas daerah jajahannya mulai dari China, sampai wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Untuk memperlancar aksinya, Jepang membuat propaganda dengan semboyan tiga A yakni ''[[Jepang]] Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia'', dan ''Jepang Cahaya Asia''.<ref>{{Cite news|last=tim|title=Perjanjian Kalijati, Awal Mula Pendudukan Jepang di Indonesia|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210614141525-31-654074/perjanjian-kalijati-awal-mula-pendudukan-jepang-di-indonesia|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-09-03}}</ref>
▲Latar Belakang
Sedangkan di Eropa, Belanda telah hancur lebur akibat serangan [[Nazisme|NAZI]] Jerman, sampai mengakibatkan krisis yang terjadi pada pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Krisis pemerintah Belanda di Indonesia semakin bertambah saat pada tanggal 1 Maret 1942, pasukan AL Jepang berhasil mendarat di Pantai Eretan, Indramayu, pasukan Jepang menyerang serta berhasil merebut satu per satu benteng pertahanan Belanda di Indonesia, hanya butuh waktu satu minggu, Jepang berhasil menaklukkan benteng utama Belanda di Indonesia.
▲ Belanda bergabung dengan blok sekutu. Saat 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawai. Karena angkatan laut sekutu sudah lemah, Belanda menyerah.
Daerah Kalijati merupakan salah satu tempat yang dijadikan sasaran penyerangan oleh Belanda pada perang melawan Jepang, hal ini merupakan perintah dari Panglima Angkatan Darat Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten kepada Komandan Pertahanan di Bandung, Mayor Jenderal JJ Pesman untuk tidak melakukan pertempuran di Bandung.<ref>{{Cite news|date=2020-02-14|title=Perjanjian Kalijati, Ketika Belanda Serahkan Indonesia ke Jepang|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/14/180000169/perjanjian-kalijati-ketika-belanda-serahkan-indonesia-ke-jepang|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-09-03|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada}}</ref>
Karena sudah tidak mempunyai kekuatan dan pasukan nya sudah tercerai berai, Belanda terpaksa menerima perjanjian yang diberi nama perjanjian Kalijati.
Referensi▼
-RPUL : Aneka Ilmu, Semarang▼
== Isi Perjanjian Subang kalijati ==
Dikutip dari ''Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945'' (2001) karya Suhartono, pertemuan dilangsungkan di Kalijati pada 8 Maret 1942. Disepakati bahwa angkatan perang Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Selanjutnya, dilakukan penyerahan kekuasaan atas wilayah Indonesia oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Letnan Jenderal Heindrik Ter Poorten yang merupakan Komandan Angkatan Perang Belanda di Jawa kepada Jenderal Hitoshi Imamura selaku wakil delegasi Dai Nippon.
Sejak saat itu, wilayah Indonesia berada dalam pendudukan pemerintahan militer Jepang. Hingga akhirnya, Dai Nippon mengalami kekalahan dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya yang membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
pang
▲== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
|