Tanjung Selor, Bulungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ndx12 (bicara | kontrib)
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(112 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati3
{{kecamatan
|settlement_type=Ibu kota
| nama = Tanjung Selor
|dati2 =Kabupaten
| nama_lain =
|nama dati2 =Bulungan
| provinsi = Kalimantan Utara
| dati2 = Kabupaten
|nama camat =Abdul Djalil Fatah, S.Sos
| nama dati2 = Bulungan
|kelurahan =9 Kelurahan
| foto = Tugu Cinta Damai.JPG
|luas =1.277,81 km²
| caption = Tugu Cinta Damai di Tanjung Selor
|penduduk =42.231 jiwa (2012)
| lambang = <!-- Tuliskan nama berkas saja, tanpa ruang nama "Berkas:". -->
|kepadatan =100.10 jiwa/km²
| hari jadi = [[12 Oktober]] [[1790]]
| pushpin_map = Indonesia Kalimantan Utara#
| koordinat = {{Coord|2.849083|117.369010}}
| nama camat = Eros Sunarmin
| luasref =
| luas = 677,77
| pendudukref =<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=29 Oktober 2024}}</ref><ref name="BULUNGAN">{{cite web|url=https://bulungankab.bps.go.id/publication/2021/02/26/1243b4f08905bd82a746f100/kabupaten-bulungan-dalam-angka-2021.html|title=Kecamatan Tanjung Selor Dalam Angka 2021|website=www.bulungankab.bps.go.id|accessdate=8 Maret 2021|page=49, 121-122|format=pdf}}</ref>
| penduduk = 64797
| penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
| kepadatan = 96,00
| kodearea = 0552
| kelurahan = 6 kelurahan<br> 3 desa
| situs = {{URL|http://www.kectgselor.bulungan.go.id}}
| ref =
}}
'''Tanjung Selor''' adalah sebuah [[kecamatan]] dan merupakan pusat pemerintahan atau [[ibu kota]] dari Provinsi [[Kalimantan Utara]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini terletak di [[Kabupaten Bulungan]].
[[Berkas:Kotatanjungselor.jpg|jmpl|ka|200px|Pemandangan Kota Tanjung Selor dari atas]]
 
'''Tanjung Selor''' (disingkat: '''TJS'''<ref>http://ftp.paudni.kemdiknas.go.id/paudni/2011/06/SNI_7657-2010_Singkatan_Nama_Kota.pdf</ref>) adalah sebuah [[kecamatan]] dan merupakan pusat pemerintahan atau ''(ibukota)'' [[Kalimantan Utara]] dan [[Kabupaten Bulungan]], yang terletak di [[Kabupaten Bulungan]] di [[Provinsi]] [[Kalimantan Utara]], [[Indonesia]].
Tanjung Selor juga merupakan ibu kota dari [[Kabupaten Bulungan]]. Status Tanjung Selor saat ini, masih berstatus [[kecamatan]] yang masih dipimpin oleh [[Camat]]. Wacana Pemerintah Provinsi [[Kalimantan Utara]] menjadikan Tanjung Selor sebagai sebuah kota disambut baik oleh Bupati Bulungan, Budiman Arifin.<ref>{{cite-web|url=https://humas.kaltaraprov.go.id/berita/view/447/tanjung-selor-jadi-kota-bupati-sangat-mendukung.html|title=Tanjung Selor Jadi Kota, Bupati Sangat Mendukung|access-date=17 Januari 2020|archive-date=2020-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20201124152854/https://humas.kaltaraprov.go.id/berita/view/447/tanjung-selor-jadi-kota-bupati-sangat-mendukung.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Tanjung Selor memiliki luas wilayah 677,77&nbsp;km² dan berdasarkan data BPS kabupaten Bulungan tahun [[2021]], jumlah penduduk Tanjung Selor sebanyak 56.569 jiwa, dengan kepadatan penduduk 84 jiwa/km². Pada tahun 2012, penduduk Tanjung Selor berjumlah 42.231 jiwa dengan rincian jumlah penduduk 22.488 laki-laki dan 19.743 perempuan, dengan Angka Sex Ratio sebesar 113,90 persen. Apabila dikaitkan dengan luas wilayah Kota Tanjung Selor dengan jumlah penduduknya yang cukup signifikan maka kepadatan penduduk Kota Tanjung Selor adalah sebesar 33 orang per km² pada tahun 2012.<ref>[http://bulungankab.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=7 / Kepadatan penduduk, sex ratio dan laju pertumbuhan penduduk tahun 2012]</ref> Data terbaru pertengahan 2024, jumlah penduduk Tanjung Selor sebanyak 64.797 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/>
 
== Wilayah Administrasi ==
Wilayah administratif pemerintahan Kecamatan Tanjung Selor membawahi 3 (tiga) wilayah pemerintahan Kelurahan yaitu: Tanjung Selor Hulu, Tanjung Selor Hilir dan Tanjung Selor Timur. Membawahi pula 6 (enam) desa, meliputi: Jelarai Selor, Gunung Seriang, Bumi Rahayu, Gunung Sari, Apung dan Tengkapak <ref>{{Cite web |url=http://www.bulungan.go.id/v02/index.php/profil-kecamatan/tanjung-selor/ |title=Profil Kecamatan Tanjung Selor |access-date=2018-02-05 |archive-date=2014-05-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140522033331/http://www.bulungan.go.id/v02/index.php/profil-kecamatan/tanjung-selor |dead-url=yes }}</ref>
 
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayah kecamatan '''Tanjung Selor''' adalah sebagai berikut :
{{batas_USBT
|utara=Kecamatan [[Tanjung Palas Tengah, Bulungan|Tanjung Palas Tengah]]
Baris 22 ⟶ 42:
}}
 
== Demografi ==
== Tanjung Selor Tempo Doeloe ==
[[Berkas:Gereja Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor.JPG|jmpl|ki|Gereja Katedral Santa Maria Assumpta Tanjung Selor.]]
[[Berkas : Tanjung Selor Tempo Dulu.jpg|300px|ka|jmpl]]
Alam sejarah bulungan, sebuah bandar dagang baru yaitu Tanjung selor dibangun berseberangan di Tanjung Palas. Tanjung selor menjadi pusat perdagangan yang ramai, ini disebabkan wilayah Kesultanan Bulungan terletak pada jalur perdagangan internasional pantai timur kalimantan. Pada masa itu aktivitas perdagangan ramai terjadi disekitar pantai timur di mana para pedagang dari Singapura, Bwansa (Sulu), Magindanou, Bulungan dan Berau singgah kebandar Samarinda merupakan bandar Resmi kerajaan Kutai yang juga menghubungkan Makasar otomatis Bulungan masuk dalam jalur pelayaran internasional pada masa itu. Bandar-Bandar ini menjadi wilayah berkumpulnya pusat perdagangan setelah jatuhnya Malaka ketangan Portugis, Sehingga jual beli hasil bumi yang dikumpulkan diwilayah hulu sungai seperti sarang burung, lilin, rotan dan lain sebagainya juga diperdagangkan di bandar dagang milik kesultanan bulungan ini.
 
=== Budaya ===
Menurut laporan yang dibuat oleh J. Zweger sekitar tahun 1853 misalnya, mencatat aktivitas dagang yang berkembang pesat saat itu,Munculnya Tanjung Selor, berhadapan dengan Tanjung Palas,Ibukota kesultanan Bulungan, memicu lahirnya kedatangan para pendatang yang juga berprofesi sebagai pedagang dari luar bulungan, sehingga terbentuklah perkampungan baru diseberang tanjung palas yaitu di tanjung selor. Wilayah itu tidak hanya dihuni para pendatang berkebangsaan keturunan arab yang kemudian membuat pemukiman yang bernama kampung Arab, namun juga di ikuti tumbuhnya kantong-kantong pemukiman lain yang menyebar di sekitar tepi sungai ditanjung selor, selain orang-orang keturunan Arab, tanjung selor juga dihuni suku bangsa lain seperti orang-orang Tidung, Bugis, Jawa, Melayu (Sumatra), Banjar dan orang Cina. Tumbuhnya kantong-kantong pemukiman ditanjung selor ini bukannya disebabkan adanya kegiatan usaha dagang saja, namun juga karena adanya migrasi dalam skala yang cukup besar dari tanah asal mereka. Sebagian besar dari mereka masuk dalam kelompok Orang-orang Melayu sehingga mudah melakukan pembauran dalam masyarakat. selain itu pembauran ini juga mempercepat penyebaran agama islam pada masa itu. selain kampung arab, kampong dagang dan tanah seribu, dikenal juga kampung pasar yang kebanyakan di huni oleh orang-orang banjar.
Tanjung Selor adalah ibu kota [[Kabupaten Bulungan]] dan merupakan pusat pemerintahan. Masyarakatnya sangat beragam terdiri dari berbagai suku, seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Bugis, Jawa, dan suku-suku pendatang lainnya. Dengan keragaman suku masyarakat membuat budayanya pun juga cukup beragam, sesuai dengan keradaan suku masyarakatnya. Namun dengan keragaman itulah membuat dinamika budaya pun mengalami proses akulturasi dan saling menghormati antar budaya dan masyarakatnya.{{cn}}
 
=== Agama ===
Adanya interaksi dagang pada masa itu berkembang menjadi semacam saling tukar menukar keahlian dalam bidak tehnik dan perdagangan, contohnya pegetahuan tentang tehnik membuat perahu dan kapal, pengetahuan tentang arah mata angin dalam pelayaran, pengetahuan tentang letak suatu wilayah disepanjang pantai timur kalimantan (Geografi), pengetahuan tentang Komoditi Ekspor Impor, Peredaran mata uang, dan yang paling penting adalah pengetahuan tentang penggunaan tulisan dan bahasa melayu yang digunakan sebagai Linguafranca (Bahasa Internasional) sebagai bahasa pengantar, temuan Arkeologis berupa kompleks Makam-makam Raja-raja Bulungan di tanjung palas semakin menguatkan adanya unsur-unsur penggunaan bahasa dan tulisan arab melayu di lingkungan dalam atau luar istana. disinyalir para diplomat Kesultanan Bulungan menggunakan tulisan arab melayu sebagai perantara dalam bidang perdagangan, politik, maupun urusan diplomasi kenegaraan dengan kerajaan-kerajaan disekitar wilayah kesultanan bulungan<ref>[http://muhzarkasy-bulungan.blogspot.com/2011/01/hikayat-kota-tanjung-selor-edisi-revisi.htm Hikayat Kota Tanjung Selor]</ref>.
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] pertengahan tahun [[2024]] mencatat bahwa mayoritas penduduk Tanjung Selor memeluk agama [[Islam]] yakni 78,61%, kemudian diikuti agama [[Kekristenan]] yakni 20,43% dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 15,70% dan [[Katolik]] sebanyak 4,73%. Selebihnya beragama [[Buddha]] yakni 0,83%, [[Hindu]] 0,11% dan [[Konghucu]] 0,02%.<ref name="DUKCAPIL"/> Sarana ibadah yang ada di wilayah ini terdiri dari 29 masjid, 31 mushola, kemudian 11 gereja dimana 10 gereja Protestan dan 1 gereja Katolik.<ref name="BULUNGAN"/>
 
=== Pranala luarPendidikan ===
Sarana Pendidikan: 8 TK, 31 SD/MI, 1 SDLB, 11 SMP/MTs, 7 SMA/MA dan 3 Perguruan Tinggi.
{{reflist}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
{{Tanjung Selor, Bulungan}}
{{Kabupaten Bulungan}}
 
{{Ibukota Provinsi di Indonesia}}
{{Kalimantan Utara}}
 
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia|Tanjung Selor]]
[[Kategori:Kabupaten Bulungan]]
{{kecamatan-stub}}