Navigasi darat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{multiple issues|
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{Rapikan}}
{{Globalize}}
{{Riset asli}}}}
[[Berkas:Latihan NavRat.jpg|jmpl|ka|Anggota TNI yang sedang latihan Navigasi Darat]]
'''Navigasi darat''' atau '''pandu arah darat''' adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.<ref>{{cite web |url=http://sk-wanabakti.blogspot.com/2010/06/navigasi-darat-tni-ad.html | title=NAVIGASI DARAT TNI-AD |date=14 March 2013}}</ref>
Pengetahuan [[navigasi]] darat juga diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan,
▲Pengetahuan [[navigasi]] darat juga diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan olahraga antara lain lomba [[orienteering]].
== Media Navigasi Darat ==
Beberapa media dasar navigasi darat adalah
=== [[Peta]] ===
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta
* Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
* Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta
* Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
* Kontur; adalah garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama
* Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka, misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000
* Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuat untuk memudahkan pembaca
=== Koordinat ===
[[Berkas:Kompas peta.jpeg|jmpl|ka|KOmpas dan Peta]]
Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu
* Koordinat Geografis (''Geographical Coordinate'') ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7
* Koordinat Grid (''Grid Coordinate'' atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2
===
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah
* Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa
* Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat
Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum
* Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
* Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
Baris 69 ⟶ 76:
* Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.
* Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.
Baris 82 ⟶ 88:
* Tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur
* Sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://paeksandakotamadiun.blogspot.com/2011/08/pengetahuan-dasar-navigasi-darat.html PENGETAHUAN DASAR NAVIGASI DARAT]
* [http://www.slideshare.net/DhanyDarmawan/panduan-navigasi-darat Panduan Navigasi Darat]
* [http://blog.ub.ac.id/tyolist/anak-alam/navigasi-darat/ Navigasi Darat]
|