Keuskupan Tanjung Selor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(44 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Keuskupan
| jurisdiction = Keuskupan
| image =
| name = Tanjung Selor
| caption =
| latin = Dioecesis Tanjungselorensis
| nama_keuskupan= Keuskupan Tanjung Selor
| local =
| latin = ''Dioecesis Tanjungselorensis''
| image = Gedung Keuskupan Tanjung Selor.JPG
| metropolit =[[Keuskupan Agung Samarinda]] (sejak [[29 Januari]] [[2003]] dari Pontianak)
| image_size =
| uskup_agung = Mgr.[[Yustinus Harjosusanto]], MSF (sejak[[15 Mei]] [[2015]])
| image_alt =
| uskup_Terpilih = Mgr.[[Paulinus Yan Olla]], MSF (sejak[[22 Februari]] [[2018]])
| caption = Gedung Keuskupan Tanjung Selor
| vikjen = [[Alexander Palino]], MSC
| coat =
| sekjen = [[Stefanus Sumardi]], PR
| coat_size =
| ekonom = [[Leonardo Tina Kusuma]], MSF
| coat_alt =
| katedral = [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|St. Maria Assumpta]]
| coat_caption =
| alamat = Jl. Jelarai, P.O. Box 01, Tanjung Selor 77212, Kalimantan Utara
| flag =
| pusat = Tanjung Selor
| flag_size =
| coordinates ={{coord|2.8376892|117.4008465}}
| flag_alt = <!---- Locations ---->
| tgl_berdiri = [[9 Januari]] [[2002]]
| country = [[Indonesia]]
| sebelumnya = bagian dari Keuskupan Samarinda
| territory = {{unbulleted list|[[Kalimantan Utara]]|[[Kabupaten Berau]], [[Kalimantan Timur]]}}
| catatan =
| province = [[Keuskupan Agung Samarinda|Samarinda]]
| paroki = 14
| metropolitan =
| luas_wilayah = 96.630 km²
| imam suffragan_diocese = 21
| archdeaconries =
| umat = 28.218
| deaneries = {{unbulleted list|Tengah|Utara|Selatan (Berau)}}
| website =
| subdivisions =
| catatan2 =
| headquarters = Jl. Jelarai, [[Tanjung Selor Hilir, Tanjung Selor, Bulungan|Kel. Tanjung Selor Hilir]], [[Tanjung Selor, Bulungan|Kec. Tanjung Selor]], [[Kabupaten Bulungan|Kab. Bulungan]] 77212
| coordinates = {{Coord|2.840145|117.364497}}
<!---- Statistics ---->| area_km2 = 96630
| area_sqmi =
| area_footnotes = <ref>{{Cite web|title=Diocese of Tanjung Selor, Indonesia 🇮🇩|url=https://gcatholic.org/dioceses/diocese/tanj2.htm|website=GCatholic|access-date=2024-01-21}}</ref>
| population = 959,000
| population_as_of = 2021
| catholics = 55000
| catholics_percent = 5,7
| parishes = 15
| churches =
| congregations =
| schools =
| members = <!---- Information ---->
| denomination = [[Gereja Katolik]]
| sui_iuris_church = [[Gereja Latin]]
| rite = [[Ritus Roma]]
| established = {{start date and age|2002|01|09}}
| dissolved =
| cathedral = [[Gereja Katedral Tanjung Selor|Santa Maria Assumpta]], [[Tanjung Selor, Bulungan|Tanjung Selor]]
| cocathedral =
| patron =
| patron_title =
| priests = 30 (13 Imam Diosesan)
| language = [[Bahasa Indonesia]]
| calendar =
| music = <!---- Current leadership ---->
| parent_church =
| pope = {{Incumbent pope}}
| patriarch =
| major_archbishop =
| bishop = [[Paulinus Yan Olla]], [[Misionaris Keluarga Kudus|M.S.F.]]
| bishop_title =
| metro_archbishop =
| coadjutor =
| suffragans =
| auxiliary_bishops =
| apostolic_admin =
| vicar_general = R.P. Dominikus Paretta, [[Oblat Maria Imakulata|O.M.I.]]
| episcopal_vicar =
| judicial_vicar =
| sekjen = R.P. Agustinus Mamming, [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]]
| ekonom = R.D. Yohanes Meak
| dean =
| archdeacons =
| emeritus_bishops = <!---- Map ---->
| map = {{Switcher|[[Berkas:Diocese of Tanjung Selor in the Province of Samarinda.png|frameless]]|Cakupan Provinsi Gerejawi Samarinda|[[Berkas:Diocese of Tanjung Selor in Indonesia Locator.png|frameless]]|Cakupan Indonesia}}
| map_size =
| map_alt =
| map_caption =
| website =
| footnotes =
}}
'''Keuskupan Tanjung Selor''' adalah wilayah teritorial [[Gereja Katolik Roma]] yang mencakup [[Kalimantan Timur]] bagian Utara (sekarang [[Kalimantan Utara]]). Wilayah geografisnya mencakup [[Kota Tarakan]], [[Kabupaten Berau]], [[Kabupaten Bulungan]], [[Kabupaten Tana Tidung]], [[Kabupaten Malinau]] dan [[Kabupaten Nunukan]].
 
'''Keuskupan Tanjung Selor''' merupakanadalah salah satu [[keuskupan]] [[Gereja Katolik]] di [[Indonesia]], serta menjadi [[keuskupan sufragan]] dari [[provinsi gerejawi]] yang juga dalam kesatuan dengan [[Keuskupan Agung Samarinda]], [[Keuskupan Banjarmasin]], dan [[Keuskupan Palangka Raya]].<ref>[{{Cite web |url=http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |title=Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org] |access-date=2012-10-08 |archive-date=2012-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121019111813/http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |dead-url=yes }}</ref> SampaiWilayah dengangeografis tahunkeuskupan [[2011]]ini tercatatmencakup terdiriseluruh dari 14wilayah [[parokiKalimantan Utara]], dilayanidan oleh 21wilayah [[imamKabupaten Berau]] untuk 32.500 umat dengan persentase populasi, [[KatolikKalimantan Timur]] 8%.
 
Pada tahun 2021, keuskupan ini tercatat terdiri dari 15 [[paroki]], dilayani oleh 30 [[imam]], dan memiliki 55 ribu umat dengan persentase 5,7% terhadap seluruh penduduk.
== Sejarah Singkat ==
* Didirikan sebagai '''Keuskupan Tanjung Selor''' pada 9 Januari 2002, memisahkan diri dari [[Keuskupan Samarinda]]
 
== Sejarah ==
=== Tanjung Selor Pada Awalnya ===
=== Perkembangan misi ===
Bernardus Winokan (alm) adalah salah satu tokoh perintis keberadaan [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta]] yang kemudian hari akan berkembang sebagai Katedral St. Maria Assumpta. [[1954]] adalah tahun di mana Bernardus Winokan bertugas sebagai Sekretaris Kepala Daerah [[Bulungan]], kehadiran selaku umat [[katolik]] menggembirakan beberapa orang perantau katolik di wilayah Bulungan, Bpk. Winokan sejak kedatangannya di Bulungan mulai giat mengumpulkan para perantau katolik yang kebanyakan berasal dari [[Nusa Tenggara Timur]] dan kemudian membentuk sebuah persekutuan kecil umat katolik yang secara rutin mengadakan berbagai kegiatan di rumahnya. Seiring perjalanan waktu maka jemaat kecil itu akhirnya menjadi sebuah [[stasi]] dari paroki Tarakan setelah mengundang Pastor Padberg dari paroki Tarakan. Setelah dirasakan bahwa iman mulai tumbuh di wilayah Bulungan dirasakan perlu untuk memulai karya pewartaan di wilayah sekitar, maka dimulailah karya kerasulan itu, mula-mula Bpk. Winokan di dampingi Bpk Paulus melakukan perjalanan ke hulu [[sungai Kayan]] di daerah [[Long Lembu, Peso Hilir, Bulungan|Long Lembu]], di wilayah ini bertemu dengan Bpk. Laing, dari wilayah ini benih iman ditaburkan dan kemudian menyebar. Perkembangan luar biasa terjadi di daerah hulu Sungai Kayan yang kemudian justru lebih dulu berkembang menjadi sebuah paroki yaitu Paroki St. Petrus Mara Satu, Stasi Tanjung Selor menjadi salah satu stasi dari paroki baru tersebut. [[1978]]-[[1979]] stasi Tanjung Selor membangun gedung gereja yang sampai sekarang ini ([[2007]]) masih dipergunakan.
Bernardus Winokan adalah salah satu tokoh perintis keberadaan [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta]] yang kemudian hari akan berkembang sebagai Katedral St. Maria Assumpta. [[1954]] adalah tahun di mana Bernardus Winokan bertugas sebagai Sekretaris Kepala Daerah [[Bulungan]], kehadiran selaku umat [[katolik]] menggembirakan beberapa orang perantau katolik di wilayah Bulungan, Bpk. Winokan sejak kedatangannya di Bulungan mulai giat mengumpulkan para perantau katolik yang kebanyakan berasal dari [[Nusa Tenggara Timur]] dan kemudian membentuk sebuah persekutuan kecil umat katolik yang secara rutin mengadakan berbagai kegiatan di rumahnya. Seiring perjalanan waktu maka jemaat kecil itu akhirnya menjadi sebuah [[stasi]] dari paroki Tarakan setelah mengundang Pastor Padberg dari paroki Tarakan. Setelah dirasakan bahwa iman mulai tumbuh di wilayah Bulungan dirasakan perlu untuk memulai karya pewartaan di wilayah sekitar, maka dimulailah karya kerasulan itu, mula-mula Bpk. Winokan di dampingi Bpk Paulus melakukan perjalanan ke hulu [[sungai Kayan]] di daerah [[Long Lembu, Peso Hilir, Bulungan|Long Lembu]], di wilayah ini bertemu dengan Bpk. Laing, dari wilayah ini benih iman ditaburkan dan kemudian menyebar. Perkembangan luar biasa terjadi di daerah hulu Sungai Kayan yang kemudian justru lebih dulu berkembang menjadi sebuah paroki yaitu Paroki St. Petrus Mara Satu, Stasi Tanjung Selor menjadi salah satu stasi dari paroki baru tersebut. [[1978]]-[[1979]] stasi Tanjung Selor membangun gedung gereja yang sampai sekarang ini ([[2007]]) masih dipergunakan.
 
=== MenjadiPembentukan Parokikeuskupan ===
Atas Persetujuan Bpk Uskup (Keuskupan Agung Samarinda) dan dukungan seluruh umat maka pada [[Januari]] [[1987]] pusat paroki St. Petrus Sungai Kayan dipindahkan dari desa Mara I ke Tanjung Selor dengan beberapa pertimbangan:
# Mempermudah hubungan paroki dengan pemerintah kabupaten,
# Mendapatkan dukungan karya pastoral karena di [[Tanjung Selor]] sarana dan prasarana terlebih transportasi lebih baik. Mengingat bahwa luasnya wilayah dari paroki yang pada waktu itu meliputi Sungai Kayan dari hulu (daerah Apo Kayan) hingga ke hilir (Tanjung Selor).
Tumbuhnya paroki St. Petrus Sungai kayan cukup pesat, sekitar sepuluh tahun sesudah dipindahkan di Tanjung Selor maka tuntutan pelayanan kepada umat sudah dirasakan tidak berimbang, terutama mengingat luas wilayah paroki ini. Menanggapi perkembangan umat dan tuntutan pelayanan pastoral yang memadai maka pada [[1 Januari]] [[1996]] Keuskupan Samarinda menerbitkan Surat Keputusan No. 353/I/KS/1996 tentang pendirian paroki baru yaitu [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta Tanjung Selor]]. Dengan berdirinya paroki St. Maria Assmpta Tanjung Selor maka pusat [[Paroki Santo Petrus, Sungai Kayan|Paroki St. Petrus Sungai kayan]] dikembalikan lagi ke desa Mara I, sehingga di wilayah Sungai Kayan terdapat dua paroki.
 
=== Menjadi Katedral ===
Hampir enam tahun kemudian tepatnya [[22 Desember]] [[2001]] Bapa Suci [[Yohanes Paulus II]] memutuskan untuk membentuk Keuskupan baru di Provinsi [[Kalimantan Timur]] Bagian Utara, keputusan ini kemudian diumumkan pada tanggal [[9 Januari]] [[2002]], Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF adalah uskup pertama untuk keuskupan ini dan Tanjung Selor ditunjuk sebagai pusat keuskupan, dengan ditunjuknya Tanjung Selor sebagai pusat keuskupan maka dengan demikian Paroki St. Maria Assumpta menjadi Paroki Katedral Wilayah Keuskupan Tanjung Selor yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara meliputi lima kabupaten dan satu kota yaitu Kab. Bulungan, Kab. Berau, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kab. Tana Tidung dan Kota Tarakan, dengan jumlah umat katolik kurang lebih 32.500 jiwa.
 
=== GembalaGaris waktu ===
* Didirikan sebagai '''Keuskupan Tanjung Selor''' pada tanggal 9 Januari 2002, memisahkan diri dari [[Keuskupan Samarinda]]
* Perpindahan metropolit dari [[Keuskupan Agung Pontianak]] ke [[Keuskupan Agung Samarinda]] pada tanggal 29 Januari 2003
 
== Waligereja ==
{{Incumbent bishop<!--/elected--><!--/sede vacante-->
| name = Paulinus Yan Olla
| order = M.S.F.
| order-link = Misionaris Keluarga Kudus
| coa = Lambang-Mgr-Yan-Olla-MSF.png
| coa-alt = Lambang Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.
| photo = Mgr Paulinus Yan Olla, 2018.jpg
| photo-alt = Foto Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.
}}
 
=== Ordinaris ===
;Uskup Tanjung Selor
* [[Yustinus Harjosusanto]], [[Misionaris Keluarga Kudus|M.S.F.]]<ref name="tribun">{{Cite news|title=Paus Fransiskus Tunjuk Mgr Yustinus Harjosusanto Jadi Uskup Agung Samarinda|url=http://kaltim.tribunnews.com/2015/02/17/paus-fransiskus-tunjuk-mgr-yustinus-harjosusanto-jadi-uskup-samarinda|publisher=Tribun Kaltim|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> (9 Januari 2002 s.d. 16 Februari 2015, pindah tugas)
* [[Paulinus Yan Olla]], M.S.F. (sejak 22 Februari 2018)
 
=== Prelat tituler ===
;Administrator Apostolik Keuskupan Tanjung Selor
* Yustinus Harjosusanto, M.S.F. (16 Februari 2015 s.d. 22 Februari 2018, jabatan selesai)
 
=== Uskup Tanjung Selor ===
* Mgr. [[Yustinus Tarmana Harjosusanto]], MSF. ([[9 Januari]] [[2002]]–16 Februari 2015, ditunjuk sebagai [[Keuskupan Agung Samarinda|Uskup Agung Samarinda]])<ref name="tribun">{{cite web |url=http://kaltim.tribunnews.com/2015/02/17/paus-fransiskus-tunjuk-mgr-yustinus-harjosusanto-jadi-uskup-samarinda |title=Paus Fransiskus Tunjuk Mgr Yustinus Harjosusanto Jadi Uskup Agung Samarinda |publisher=Tribun Kaltim}}</ref>
** Vikjend: Pst.[[Alexander Palino]],MSC.
** Sekretaris: Pst.[[Stefanus Sumardi]],PR.
** Ekonom: Pst.[[Leonardo Tina Kusuma]],MSF.
* ''Sede vacante (16 Februari 2015–sekarang)'', diisi oleh Mgr. [[Yustinus Tarmana Harjosusanto]], MSF. sebagai Administrator Apostolik
* Mgr. [[Paulinus Yan Olla]], MSF. ([[22 Februari]] [[2018]], di tunjuk sebagai [[Keuskupan Tanjung Selor|Uskup Terpilih Tanjung Selor]]
== Paroki ==
{{bagian transklusi|Daftar paroki di Keuskupan Tanjung Selor}}{{:Daftar paroki di Keuskupan Tanjung Selor}}
 
== Referensi ==
Baris 61 ⟶ 121:
* {{en}} [http://www.catholic-hierarchy.org/diocese/dtase.html Data Keuskupan Tanjung Selor di catholic-hierarchy.org]
* {{id}} [http://www.imankatolik.or.id/selor.html Jadwal Misa Keuskupan Tanjung Selor]
{{DEFAULTSORT:Tanjung Selor}}
{{Keuskupan di Indonesia}}
{{Authority control}}
{{Katolik-stub}}
[[Kategori:Keuskupan Tanjung Selor| ]]
 
[[Kategori:Keuskupan di Indonesia|Tanjung Selor]]
[[Kategori:Gereja di Kalimantan Utara]]
[[Kategori:Gereja di Kalimantan Timur]]