Muhammad Zaini Abdul Ghani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 77.111.245.11 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian |
SabitAprido (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(199 revisi perantara oleh 62 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Hiperbolis|date=September 2024}}
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Muhammad Zaini Abdul Ghani
|honorific_prefix = [[Syaikh]]
|above_end_special =
<!-- --------- -->
|image = Guru-ijai-sekumpul.jpg
|imagesize = 200px
|caption =
|alt =
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|tgl_lahir_h = 27
|tgl_lahir_m = 11
|bln_lahir_h = Muharram
|bln_lahir_m = Februari
|thn_lahir_h = 1361
|thn_lahir_m = 1942
|tempat_lahir = Desa Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|negara_dilahirkan =Indonesia
|nama_ayah = Tuan Guru Syaikh Abdul Ghani Bin Tuan Guru Abdul Manaf Al Banjari Alaydrus
|nama_ibu = Hj. Masliah Binti Shofiyah Al Banjari Alaydrus
|nama_lahir = Muhammad Zaini<br />Nama kecil: ''Qusyairi''
|hari_lahir =
<!-- --------- -->
|glr_islam_dpn = Allimul Allaamah Al Arif Billaah Al Bahrul Ulum Al Waliyullah Quthb Asy Syaikh Maulana
Quthbul-Akwan,Quthbul-Aqthab,Ganjil-Raja
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah = [[Ayahnda]]
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =Yang Dipertuan Guru
|judul_gelarlain1 =
|gelar_lainnya1 =
|judul_gelarlain2 =
|gelar_lainnya2 =
|judul_gelarlain3 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- --------- -->
|kunya =
|name =
|nama_kecil = Qusayri
|nisbah = [[Al Banjari]]
|nama_lainnya = Abah Guru Sekumpul<br />Guru Zaini<br />Tuan Guru Besar
<!-- --------- -->
|etnis = [[Suku Banjar Arab Arab]]
|nationality = [[Indonesia]]
|marga =
|negara1 = {{IDN}}
|negara2 =
|negara3 =
<!-- --------- -->
|jalur_ayah = Bin Abdul Manaf bin Muhammad Samman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin ''Mufti'' Muhammad Khalid bin ''Al-Alim Al-Allamah Khalifah'' Hasanuddin bin ''Syaikh'' [[Muhammad Arsyad Al-Banjari|Muhammad Arsyad bin Abdullah Logabang bin Abu Bakar Al-Hindi bin Ahmad Ash-Shulaibiyah Alaydrus]]
|jalur_ibu = Bin Hj. Masliah binti Shofiyah binti Iyang binti Muhammad Yusuf bin ''Mufti'' Muhammad Khalid bin ''al-Alim al-Allamah al-Khalifah'' Hasanuddin bin ''Syaikh'' [[Muhammad Arsyad Al-Banjari|Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari]]
<!-- --------- -->
|residence = [[Sekumpul, Martapura, Banjar|Sekumpul]]
|known = Ulama Besar
|occupation = قطب الأقطاب قطب الأكوان
Quthbul-Akwan, Quthbul Aqthab, Ganjil-Raja Waliyullah Agung, Ulama Besar Tanah Banjar, Ulama Kharismatik Kalimantan Selatan, Ulama Berpengaruh Kalimantan Selatan
|spouse = Hj. Juwairiyah<br>Hj. Laila<br>Hj. Noorjannah
|children = H. Muhammad Amin Badali <br /> H. Ahmad Hafi Badali
|notable works = ''Risalah Mubarakah''<br>''Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani''<br>''Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah''<br>''Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy''
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|status_hidup_wafat = Meninggal dunia
|sebab_wafat =
|
|hari_wafat = Rabu
|tgl_wafat_h = 5
|
|bln_wafat_h = Rajab
|bln_wafat_m = Agustus
|
|
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|tempat_makam = Komplek ArRaudhah Kelurahan Sekumpul,Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar,Kalimantan Selatan
|hari_dimakamkan = Rabu
|negara_makam = [[Sekumpul, Martapura, Banjar]] [[Kabupaten Banjar]] [[Kalimantan Selatan]] {{IDN}}
<!-- --------- -->
}}
'''{{PAGENAMEPURE}}''' atau lebih populer dengan sebutan '''Abah Guru Sekumpul''' atau '''Guru Ijai''' ({{lahirmati||11|2|1942||10|8|2005}}) adalah seorang ulama Indonesia asal [[ulama Banjar|Banjar]].
== Gelar-gelar ==
Terdapat beragam sebutan untuk Muhammad Zaini, di antaranya yang umum adalah:
* Qusyairi (nama kecil)<ref name=":0">{{Web|url = http://en.rodovid.org/wk/Person:313077|title = Muhammad Zaini (Qusyairi)|author = Rodovid (site)|date = 3 Desember 2011}}</ref><ref name=":1">{{Web|url = http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/03/11/n29b6k-kh-m-zaini-abdul-ghani-membentengi-spiritualitas-muslim-banjar-1|title = KH. M. Zaini Abdul Ghani Membentengi Spiritualitas Muslim Banjar|author = Nashih Nasrullah|date = 11 Maret 2014}}</ref>
* Guru Sekumpul (sebutan yang paling populer di masyarakat)
* Guru Ijai (Guru Izai)
* Guru Ijai Sekumpul<ref name=":
* Guru Sekumpul
* Abah
* Abu Amin Badali
Adapun gelar panjang yang diberikan oleh masyarakat luas terutama dari kalangan ulama adalah:
* ''Kyai Haji
* ''Syaikhuna al-Alim al-Allamah
* ''Syaikhuna al-Alim al-Allamah al-Arif billaah al-Bahr al-Ulum al-Waliy al-Qutb As-Syaikh al-Mukarram Maulana
==
Abah Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu [[11 Februari]] [[1942]] (27 [[
Abah Guru Sekumpul memiliki 2 orang putra, yaitu [[Muhammad Amin Badali]] dan [[Ahmad Hafi Badali]].<ref name=":0001" />
== Pendidikan ==
Saat masa kecil, Guru Sekumpul selalu berada di samping orang tua dan neneknya yang bernama Salbiyah. Mereka menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan [[tauhid]] dan [[akhlak]] serta belajar membaca [[Alquran|Al-Qur'an]]. Karena itulah, guru pertama dari Guru Sekumpul adalah orang tua dan neneknya sendiri.<ref name=":1" />
Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para [[ulama|ulama dan habaib]].
Menurut riwayat, Abah Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu [[Zainal Ilmi al-Banjari|al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi]] yang ingin ke [[Banjarmasin]] hanya semata-mata untuk bersalaman dan [[cium tangan|mencium tangannya]].
=== Lingkungan keluarga ===
Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamannya semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnya sendiri. Misalnya, suatu saat ketika hujan turun deras, sedangkan rumah Guru Sekumpul sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah. Pada waktu itu, sang ayah menelungkupinya untuk melindungi tubuh Guru Sekumpul dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan.
''Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf'', ayah dari Guru Sekumpul juga adalah seorang yang saleh dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem manajemen usaha dia sampaikan kepada generasi sekarang lewat cerita-cerita itu.
Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah saat Guru Sekumpul kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah sekalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnya membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnya selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada Qusyairi (nama kecil Guru Sekumpul). Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga.
Adapun sistem mengatur usaha dagang, ayah dari Guru Sekumpul menyampaikan bahwa setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha, dan sepertiga untuk disumbangkan. Salah seorang ustadz setempat pernah mengomentari hal ini,
[[Berkas:Guruijai-muda.jpg|jmpl|ka|150px|Guru Sekumpul ketika masih muda.]]
Pada tahun [[1949]] saat berumur 7 tahun, beliau mengikuti pendidikan formal di [[Pondok Pesantren Darussalam Martapura|Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Darussalam, Martapura]].
Kemudian tahun [[1955]] pada usia 13 tahun,
Pada masa ini
* [[Anang Sya'rani Arif al-Banjari|al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif]]
* [[Husin Qadri bin Ahmad Zaini al-Banjari|al-Alim al-Fadhil Husain Qadri]]
Baris 82 ⟶ 132:
Tiga yang terakhir merupakan gurunya yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.
Pada usia 9 tahun, tepat malam Jum'at Guru Sekumpul bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal, berdiri seorang penjaga dengan jubah putih. Di pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Guru Sekumpul ingin masuk, tetapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Beliau pun terbangun. Pada malam Jumat berikutnya, beliau kembali bermimpi hal serupa. Pada malam Jumat ketiga, beliau kembali bermimpi serupa. Tetapi kali ini beliau dipersilakan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk, Guru Sekumpul melihat masih banyak kursi yang kosong.
Ketika Guru Sekumpul merantau ke tanah Jawa untuk memperdalam ilmu agama Islam, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.
Ketika umur kurang lebih 10 tahun, sudah mendapat ''[[khususiyah|khususiah]]'' dan anugerah dari Tuhan berupa ''[[Kasyaf Hissi]]'' yaitu melihat dan mendengar apa yang ada di dalam atau yang terdinding.
Dalam usia muda itu Guru sekumpul pernah didatangi oleh seseorang perampok yang sangat ditakuti masyarakat banjar karena kejahatan dan kekejamannya. Kedatangan orang tersebut tentu sangat mengejutkan keluarga di rumah beliau. Namun apa yang terjadi? Ketika perampok tersebut melihat Guru Sekumpul, langsung sungkem dan minta ampun, dia memohon bimbingan dan diperiksa ilmunya yang selama itu dia amalkan. Jika ilmunya salah atau sesat, dia minta diluruskan dan dibimbing untuk bertobat.
=== Syekh Seman Mulia ===
[[Seman Mulia|Syaikh Seman Mulia]] adalah pamannya yang secara intensif mendidiknya baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepadanya kecuali di sekolahan. Tetapi, Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan beliau mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan spesialisasinya masing-masing baik di daerah Kalimantan Selatan maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami [[hadis]] dan [[tafsir]], Guru Seman mengajak (mengantarkan) Guru Sekumpul kepada [[Anang Sya'rani Arif al-Banjari|al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani]] yang terkenal sebagai [[muhaddits]] dan ahli tafsir. Menurut Guru Sekumpul sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Seman Mulia adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tetapi karena kerendahan hati dan tawaduk tidak menampakkannya ke depan khalayak.
Semenjak kecil, pergaulannya betul-betul dijaga. Kemana pun bepergian selalu ditemani. Pernah suatu ketika Guru Sekumpul ingin bermain-main ke pasar seperti layaknya anak sebayanya semasa kecil. Saat memasuki gerbang pasar, tiba-tiba muncul pamannya, [[Seman Mulia|Syaikh Seman Mulia]] dihadapannya dan memerintahkan untuk pulang. Orang-orang tidak ada yang melihat Syekh, begitu juga sepupu yang menjadi pengawalnya. beliau pun langsung pulang ke rumah.
=== Syekh Salman Jalil ===
Sedangkan [[Salman Jalil al-Banjari|al-Alim al-Allamah Salman Jalil]] adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraid. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu dia dan almarhum [[K.H. Hanafiah Gobet|K.H. Hanafie Gobit]]). Selain itu, [[Salman Jalil al-Banjari|Salman Jalil]] juga adalah Qadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri [[IAIN Antasari|UIN Antasari Banjarmasin]]. Syekh Salman Jalil ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang beliau contohkan kepada generasi sekarang agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.<ref>{{Cite web|url = http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/syeikh-salman-jalil-al-banjari.html|date =2003-10-28|author = Kisah Fajar Islami|title = Syeikh Salman Jalil al-Banjari|author-link= https://plus.google.com/103475015030271567055}}</ref>
=== Guru khusus ===
Selain itu, di antara guru-guru Guru Sekumpul lagi selanjutnya:
* [[Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjari|Syekh Syarwani Abdan Bangil]]
* [[Syekh Sayyid Muhammad Amin Kutbi|al-Alim al-Allamah al-Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi]]
Baris 97 ⟶ 157:
Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus dia, atau meminjam perkataan dia sendiri adalah ''Guru Suluk'' ''(Tarbiyah al-Shufiyah).''
Dari beberapa guru dia lagi adalah
* [[Kyai Falak]] ([[Bogor]])
* [[Yasin bin Isa|Syaikh Yasin bin Isa Padang]] ([[Makkah]])
* [[Syaikh Hasan Masyath]] ([[Makkah]])
* [[Syaikh Ismail al-Yamani]] ([[Makkah]])
* [[Syaikh Abdul Kadir al-Bar]] ([[Makkah]])
== Dakwah ketokohan dan pengaruh ==
=== Petuah ===
Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang ''karamah'', yaitu agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugerah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau kemahiran. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istikamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tetapi salatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tetapi ''bakarmi'' (orang yang keluar sesuatu dari duburnya). Pada setiap 5 Rajab, kota [[Martapura]], [[Kalimantan Selatan]] dikunjungi jutaan orang untuk memperingati [[Haul Guru Sekumpul]].
Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa pesan kepada seluruh masyarakat Islam, yaitu:
# Menghormati ulama dan orang tua
# Baik sangka terhadap muslimin
Baris 135 ⟶ 180:
# Yakin keselamatan itu pada kebenaran.
[[Berkas:Wafat-guruijai2.jpg|
=== Karya tulis ===
Karya tulisnya adalah sebagai berikut
* Al-Imdad fii Auradi Ahlil Widad
* Risalah Mubaraqah.
* Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani.
Baris 145 ⟶ 191:
== Meninggal dunia ==
[[Berkas:Wafat-guruijai1.jpg|
* Guru Sekumpul sempat dirawat di [[Rumah Sakit Mount Elizabeth]], [[Singapura]], selama 10 hari.
* [[9 Agustus|9]] [[Agustus]] [[2005]], (Selasa malam) sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul
* [[10 Agustus|10]] [[Agustus]] [[2005]] (Rabu pagi) pukul 05.10, Guru Sekumpul
* Rabu sore pukul 16.00,
Begitu mendengar kabar meninggalnya Guru Sekumpul lewat pengeras suara di masjid-masjid selepas salat subuh, ratusan ribu masyarakat dari berbagai daerah di [[Kalimantan Selatan]] berdatangan ke [[Jawa, Martapura, Banjar|Sekumpul Martapura]] untuk memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.
Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi itu sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas, termasuk Kantor Bupati Banjar. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan di [[Ar-Raudhah Sekumpul#Komplek makam Sekumpul|kompleks pemakaman keluarga]] di dekat [[Ar-Raudhah Sekumpul|
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
* [[Ulama Banjar]]
* [[Tokoh Banjar]]
* [[Ar-Raudhah Sekumpul]]
== Pranala luar ==
* [[iarchive:Marifat|Ceramah agama Ilmu Ma'rifat kepada Allah]]
* [http://www.cubungcinta.com/2013/05/profil-syaikh-zaini-abdul-ghani-guru.html Profil Guru Sekumpul] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150127033522/http://www.cubungcinta.com/2013/05/profil-syaikh-zaini-abdul-ghani-guru.html |date=2015-01-27 }}
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}
Baris 180 ⟶ 223:
[[Kategori:Tokoh Banjar|Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
[[Kategori:Ulama Syafi'i Abad ke-15 H|Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i|Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
[[Kategori:Ulama Sunni|Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
[[Kategori:Ulama
[[Kategori:Ulama Martapura|Muhammad Zaini Abdul Ghani]]
|