Amalarik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambah {{Commonscat|Amalarico}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Amalarico-rey-visigodo.png|jmpl|Ilustrasi '''Amalarik''']]
'''Amalaric''' ([[Bahasa Gotik|Gotik]]: Amalareiks), atau dalam [[bahasa Spanyol]] dan [[Bahasa Portugis|Portugis]], ''Amalarico'', (502-531) merupakan seorang raja [[Visigoth]] dari tahun 511 sampai kematiannya dalam pertempuran dipada tahun 531. Dia adalah putra Raja [[Alarik II]] dan istri pertamanya Theodegotha, putri [[Theodoric yang Agung|Theoderic yang Agung]] Raja Ostrogoth.
 
Ketika Alarik II terbunuh melawan [[Clovis I]], raja [[Suku Franka|Franka]], dalam [[Pertempuran Vouillé]] (507), kerajaannya berantakan. "Lebih serius daripada penghancuran tentara Gotik," tulis Herwig Wolfram, "daripada hilangnya provinsi Aquitaine dan ibu kota [[Toulouse|Toulose]], adalah kematian sang raja."<ref>Herwig Wolfram, ''History of the Goths'', translated by Thomas J. Dunlap (Berkeley: University of California, 1988), p. 244</ref> Alarik tidak membuat ketentuan untuk penggantinya, dan meskipun dia memiliki dua orang putra, satu telah cukup umur tapi tidak sah dan yang lainnya, Amalarik, keturunan dari pernikahan yang sah tapi masih bocah. Amalarik dibawa ke tempat yang aman ke [[Spanyol]], negara mana dan [[Provence]] yang pada waktu itu diperintah oleh kakek dari pihak ibundanya, [[Theodoric yang Agung]], yang bertindak sebagai wakil-pemangku takhta, seorang bangsawan [[Ostrogoth]] yang bernama Theudis.<ref name="EB1911">[./File:Wikisource-logo.svg [[FileBerkas:Wikisource-logo.svg|pra=|al=|13x13px]]]</ref> Putra yang lebih tua, Gesalec, dipilih sebagai raja namun pemerintahannya menjadi bencana.  Raja Theoderic dari Ostrogoth mengirim sebuah tentara, yang dipimpin oleh pembawa pedang - Theudis, melawan Gesalec, yang seolah-olah atas nama Amalarik; Gesalec melarikan diri ke Afrika. Ostrogoth kemudian mengusir Franka dan sekutu mereka di [[Burgundian|Bourgogne]], mendapatkan kembali kepemilikan "selatan Novempopulana, Rodez, bahkan mungkin [[Albi]], dan bahkan Toulose". Setelah kematian Clovis pada tahun 511, Theoderic menegosiasikan sebuah kedamaian dengan penerus Clovis, mengamankan kendali Visigothik dari bagian paling selatan Galia selama sisa masa kerajaan mereka.<ref>Wolfram, ''History of the Goths'', p. 245</ref>
 
Pada 522, pemuda Amalarik diproklamirkan sebagai raja, dan empat tahun kemudian, atas kematian Theoderic, dia memegang kekuasaan kerajaan penuh, meskipun menyerahkan kembali Provence kepada sepupunya [[Athalaric]]. Kerajaannya dihadapkan dengan ancaman dari utara dari suku Franka; menurut Peter Heather, inilah motivasinya menikahi [[Clotilda († 531)|Clotilda]], putri Clovis.<ref name="Heather-277">Peter Heather, ''The Goths'' (Oxford: Blackwell, 1996), p. 277</ref> Namun, ini tidak berhasil, karena menurut [[Gregorius dari Tours]], Amalarik menekannya untuk meninggalkan iman [[Gereja Katolik Roma|Katolik Romanya]] dan beralih ke agama [[Arianisme|Kristen Arianisme]], pada satu saat mengalahkannya sampai dia berdarah, dia mengirim ke saudaranya Childebert I, raja [[Paris]] handuk berlumuran darahnya sendiri.<ref name="Gregory-10">Gregory of Tours, ''Decem Libri Historiarum'', III.10; translated by Lewis Thorpe, ''History of the Franks'' (Harmondsworth: Penguin, 1974), pp. 170f.</ref>  Perlu dicatat saran Ian Wood bahwa meskipun Gregorius memberikan informasi paling lengkap untuk periode ini, di mana ia menyentuh urusan Merovingia, dia sering "membiarkan bias agamanya untuk menentukan interpretasinya terhadap kejadian tersebut."<ref>Wood, ''The Merovingian Kingdoms: 450-751'' (London: Longman, 1994), p. 171</ref>  Peter Heather setuju dengan implikasi Wood dalam hal ini: "Saya ragu bahwa ini adalah cerita lengkapnya, tapi efek intervensi suku Franka cukup jelas."
 
Childebert mengalahkan tentaraVisigothik  dan mengambil [[Narbonne]]. Amalarik melarikan diri ke selatan ke [[Barcelona]], di mana menurut [[Isidorus dari Sevilla]], dia dibunuh oleh anak buahnya sendiri.<ref>Isidore of Seville, ''History of the Goths'', chapter 40. Translation by Guido Donini and Gordon B. Ford, ''Isidore of Seville's History of the Goths, Vandals, and Suevi'', second revised edition (Leiden: E.J. Brill, 1970), p. 19</ref>  Menurut Peter Heather, mantan Gubernur Thegenic [[Teudis]] terlibat dalam pembunuhan Amalarik, "dan tentu saja merupakan penerima manfaat utamanya."<ref>Heather, ''The Goths'', p. 278</ref> Sedangkan untuk Clotilda, dalam kata-kata Gregorius dia meninggal dalam perjalanan pulang "oleh beberapa kebetulan". Childebert membawa jenazahnya ke Paris dimana dia dimakamkan di samping ayahandanya Clovis.
 
{{Commonscat-inline|Amalarico}}
Baris 24:
{{s-end}}
{{Commonscat|Amalarico}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kematian 531]]