Pemakaman Banyusumurup: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k -obj
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan|artikel ini terjemahan dari Wikipedia bahasa Jawa dengan penerjemahan yang kurang tepat}}
'''PemakamanMakam Banyusumurup''' adalah sebuah pemakaman yang terletak di KeluaranDusun Banyusumurup, [[Girirejo, Imogiri, Bantul|Girirejo, Imogiri,]] Bantul. SempatLokasinya berdekatan dengan [[IstanaPemakaman Imogiri]],.<ref>{{Cite news|url=http://jogja.tribunnews.com/2018/01/05/kesunyian-di-lembah-makam-para-hukuman-raja|title=Kesunyian di Lembah Makam Para Hukuman Raja - Tribun Jogja|work=Tribun Jogja|access-date=2018-03-05|language=id-ID}}</ref> pemakamanPemakaman tersebut mula-mula dipakai untuk mengkebumikanmengebumikan [[Pangeran Pekik]] asal Surabaya, beserta para anak dan bawahannya setelah dihukum mati oleh [[Amangkurat I]] pada 21 Februari 1659. Diantara 52 nisan yang ada di Banyusumurup, terdapat 32 yang berkaitan dengan [[Pangeran Pekik]], yakni:<ref>{{Cite news|url=http://jogja.tribunnews.com/2018/01/05/pangeran-pekik-korban-isu-konspirasi-pembunuhan-raja|title=Pangeran Pekik Korban Isu Konspirasi Pembunuhan Raja - Tribun Jogja|work=Tribun Jogja|access-date=2018-03-14|language=id-ID}}</ref>
# [[Pangeran Pekik]]
# [[Ratu Pandhansari]]</br>
# Putra RatuRaja yang masih kecil
# [[Pangeran Lamongan]]</br>
# RAy Tyutang</br>
# RAy Kleting Wulung</br>
# RAy Jambul</br>
# KGP Timur</br>
# Pangeran Demang</br>
# Ratu Lembah</br>
# Raden Kertonegoro</br>
# Singolesono</br>
# Martapuro</br>
# Kertonadi</br>
# Wongsokusumo</br>
# Jagaraga</br>
# Cokronogoro</br>
# Singorowo</br>
# Janarutro</br>
# Tomo</br>
# Pawiro Tarung</br>
# Hangggajoyo</br>
# Raden Tondo</br>
# Raden Lamongan</br>
# Kertopuro</br>
# Koryonegoro</br>
# Wirokusumo</br>
# Irawongso</br>
# Wongsocitro</br>
# Wirosari</br>
# Aryo Kusumo</br>
# Atmojo Kusumo
 
Setelah itu, Banyusumurup dipakai untuk mengkebumikanmengebumikan orang-orang yang berkhianat, membelaberontak, atau setiaanti terhadap penguasa, selama masih berasal dari golongan [[sentono dalem]] (keluarga).
 
Para tokoh yang dikebumikan diantaranya adalah :
* [[Roro Oyi]], putri asal Surabaya yang direncanakan untuk dipinang Amangkurat I, antara 1668-1670.<ref>{{Cite news|url=http://jogja.tribunnews.com/2018/01/05/roro-oyi-kisah-tragis-gadis-surabaya-di-tangan-amangkurat-i|title=Roro Oyi, Kisah Tragis Gadis Surabaya di Tangan Amangkurat I - Tribun Jogja|work=Tribun Jogja|access-date=2018-03-14|language=id-ID}}</ref>
* [[Prawirodirjo III]] yang didakwa berpihakberontak padaterhadap Belanda, 1810. Namun makam PrawirodirjodipindahkanPrawirodirjo dipindahkan ke Magetan pada tahun 1957, ditempatkan di samping makam istrinya, [[Maduretno (putri Hamengkubuwono II)|Maduretno]].<ref>{{Cite news|url=http://jogja.tribunnews.com/2018/01/05/awan-gelap-dan-kilatan-petir-iringi-pemindahan-makam-raden-ronggo-prawirodirdjo-iii|title=Awan Gelap dan Kilatan Petir Iringi Pemindahan Makam Raden Ronggo Prawirodirdjo III - Tribun Jogja|work=Tribun Jogja|access-date=2018-03-05|language=id-ID}}</ref>
* [[Danurejo II]], dihukum gantungmati di dalam [[keraton Yogyakarta]] pada tanggal 28 Oktober 1811<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/883389465|title=Takdir : riwayat Pangeran Diponogoro, 1785-1855|last=R.,|first=Carey, P. B.|last2=Bambang,|first2=Murtianto,|last3=Gramedia|first3=PT|isbn=9789797097998|location=Jakarta|oclc=883389465}}</ref> kemudian dipindahkan ke Mlangi pada 1865.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/781656725|title=Kuasa ramalan Pangeran Diponegoro dan akhir tatanan lama di Jawa, 1785-1855 / Jilid 1.|last=1948-|first=Carey, Peter (Peter B.R.),|last2=M.|first2=Udiani, Christina|last3=(Jakarta)|first3=Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV)|date=2011|publisher=KITLV-Jakarta|isbn=9789799103932|location=Jakarta|oclc=781656725}}</ref>
* Raden Tumenggung Danukusumo, ayah dari Danurejo II, dihukum gantung saat perjalanandiasingkan menuju Pacitan, 15 Januari 1812. Kemudian dipindahkan ke Mlangi pada tahun 1812.<ref name=":0" />
* Pangeran Joyokusumo I dan putranya : Joyokusumo II dan Atmokusumo berpihak pada Pangeran Diponegoro. Tewas di Kelurahan [[Kalirejo, Kokap, Kulonprogo|Sengir]], Kulonprogo pada 21 September 1829 dan jasadnyakepalanya diambildipenggal oleh Tumenggung [[Cokronegoro I|Cokrojoyo]] untukdan dibawa ke Jenderal De Kock di Magelang. Kepalanya dikebumikan di Banyusumurup<ref>{{Cite book|title=Judul: Sisi Lain Diponegoro – Babat Kedung Kedo dan Historiografi Perang Jawa|last=Carey|first=Peter|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2017|isbn=978-602-424-680-8|location=|pages=151}}</ref> dan badannya dikebumikan di Sengir.<ref>{{Cite news|url=http://www.harianjogja.com/baca/2013/11/27/makam-pangeran-joyokusumo-memprihatinkan-468826|title=Makam Pangeran Joyokusumo Memprihatinkan|last=Media|first=Wisnu Wardhana - Harian Jogja Digital|work=Harianjogja.com|access-date=2018-03-22|language=id-ID|archive-date=2018-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180322150425/http://www.harianjogja.com/baca/2013/11/27/makam-pangeran-joyokusumo-memprihatinkan-468826|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:BantulMakam di Yogyakarta]]