Mustafa Kemal Atatürk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 13735079 oleh 112.215.65.215 (bicara) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(143 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox_President
| name = Mustafa Kemal Atatürk
| nationality = Turki
| image = Ataturk1930s.jpg
| caption = Atatürk pada tahun 1932
| order = [[Daftar Presiden Turki|Presiden Turki]] ke-1
| term_start =
| term_end =
| predecessor = ''Jabatan dibentuk''
| successor = [[İsmet İnönü]]
| birth_date = 19 Mei 1881<ref>Ulang tahun Atatürk tidak diketahui. Hari dimulainya Perang Kemerdekaan Turki adalah hari ulang tahunnya yang simbolis. {{cite book|page=106|first=Erik Jan|last=Zürcher|author-link=Erik-Jan Zürcher|title=The Unionist factor: the role of the Committee of Union and Progress in the Turkish National Movement, 1905–1926|year=1984|location=Leiden|publisher=E.J. Brill}}</ref>
| birth_place = {{flagicon|Kesultanan Utsmaniyah}} [[Selânik]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]<br><small>(sekarang [[Thessaloniki|Thessaloniki, Yunani]])
| death_date = 10 November 1938{{br}}(umur 57)
| death_place = {{flagicon|Turki}} Istana Dolmabahçe, [[Istanbul]], [[Turki]]
| party = [[Partai Rakyat Republik]]
| spouse = [[Latife Uşşaki|Latife Hanım]] ([[1923]]–[[1925|25]])
| vicepresident =
| order2 = [[Daftar Perdana Menteri Turki|Perdana Menteri Turki]] ke-1 | term_start2 =
| term_end2 =
| successor2 = [[Fevzi Çakmak]]
| signature = Signature of Mustafa Kemal Atatürk.svg
| allegiance = {{Flagdeco|Turki}} [[Kekaisaran Ottoman]]{{br}}{{Flag|Turki}}
| branch = [[Angkatan darat Utsmaniyah (1861–1922)|Tentara Kekaisaran Ottoman]]{{br}}[[Angkatan Bersenjata Turki]]
| serviceyears = 1899–1927
| rank = [[Mayor Jenderal]]{{br}}[[Marsekal]]
| battles = [[Revolusi Turki Muda]]{{br}}[[Perang Italia-Turki]]{{br}}[[Perang Balkan]]{{br}}[[Perang Dunia I]]{{br}}[[Perang Kemerdekaan Turki]]{{br}}[[Perang Yunani-Turki (1919–1922)]]
}}
'''Mustafa Kemal Atatürk''' ({{lahirmati|[[Selânik]], [[Kesultanan Utsmaniyah]]|19|5|1881|[[Istana Dolmabahçe]], [[Istanbul]], [[Turki]]|10|11|1938}}), hingga [[1934]] namanya adalah '''[[Ghazi|Gazi]] Mustafa Kemal
Mustafa Kemal membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses
== Masa muda ==
[[Berkas:
Mustafa dilahirkan pada 1881, di [[Selânik]]
Ketika Atatürk berusia 12 tahun, ia masuk ke sekolah militer di Selânik dan [[Manastır]] (kini [[Bitola]]), kedua-duanya pusat [[nasionalisme]] Yunani yang anti-Turki. Mustafa belajar di sekolah menengah militer di Selânik, dan di sana namanya ditambahkan dengan nama Kemal ("kesempurnaan") oleh guru [[matematika]]nya sebagai pengakuan atas kecerdasan akademiknya. Mustafa Kemal masuk ke akademi militer di Manastır pada 1895. Ia lulus dengan pangkat letnan pada 1905 dan ditempatkan di [[Damaskus]]. Di Damaskus ia segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan, yang dinamai ''[[Vatan ve Hürriyet]]'' (Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif
Pada 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan dari
== Karier militer ==
[[Berkas:(15 July 1906) Beirut, Mustafa Kemal Atatürk with Lütfi Müfit Özdeş.jpg|jmpl|200px|Atatürk bersama teman-temannya di [[Beirut]] (1906)]]
Ketika Kesultanan Utsmaniyah terjun ke [[Perang Dunia I]] di pihak [[Jerman]], Mustafa Kemal ditempatkan di [[Tekirdağ]] (di [[Laut Marmara]]). Setelah [[Perang Dunia I]] usai, Kemal diangkat menjadi panglima dari semua pasukan yang berada di [[Turki Selatan]]. Banyak gerakan-gerakan yang muncul atas inisiasi rakyat untuk menggempur dan mengusir Sekutu dari wilayah Turki, akhirnya pasukan yang dipimpin oleh Kemal dan dibantu oleh gerakan-gerakan rakyat berhasil mengusir [[Sekutu]] dari [[Turki]]. Keberhasilan Sekutu mengusir penjajah, membuat rakyat dan Kemal berniat untuk menyingkirkan kekuasaan Sultan dengan membuat pemerintahan tandingan di [[Anatolia]]. Pembentukan pemerintahan tandingan ini tidak lain karena kebijakan Sultan telah bertentangan dengan kepentingan Nasional Turki dan Sultan masih menjadi boneka Sekutu yang otomatis kebijakannya adalah pencitraan dari kebijakan Sekutu atas Turki.<ref>Harun Nasution, ''Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan'' (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), 146.</ref>
=== Gelibolu (Gallipoli) ===
Ia kemudian dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di daerah [[Gallipoli]] ([[bahasa Turki]]: "Gelibolu"). Ia memainkan peranan kritis dalam pertepuran melawan pasukan sekutu [[Britania Raya|Inggris]], [[
Mustafa Kemal memperoleh penghormatan dari bekas lawan-lawannya karena keberaniannya dalam kemenangan. [[Memorial Kemal Atatürk, Canberra|Memorial Mustafa Kemal Atatürk]] mempunyai tempat terhormat dalam Parade ANZAC Parade di [[Canberra]]. Di tugu peringatan ini tertulis kata-katanya:
<blockquote>''Para pahlawan yang menumpahkan darahnya dan kehilangan nyawanya ... kalian kini terbaring di tanah dari negara sahabat. Karena itu beristirahatlah dengan damai. Tidak ada perbedaan antara Johnny dan Mehmet di mana mereka kini terbaring berdampingan di negara kita ... Kalian, para ibu yang mengirim anak-anaknya ke negara-negara yang jauh, hapuskanlah air matamu. Anak-anakmu kini berbaring
=== Tahun-tahun terakhir Perang Dunia I ===
[[Berkas:AtaturkYildirim.jpg|jmpl|ka|200px|Kemal Pasya, ketika dia adalah komandan pasukan (1918)]]
Pada 1917 dan 1918 Mustafa dikirim ke front [[Kaukasus]] (Kafkaslar) untuk berperang melawan pasukan-pasukan [[Kekaisaran Rusia|Rusia]], yang berhasil dimenangkannya. Ia kemudian ditempatkan di [[Hejaz]] (Hicaz), untuk menindas [[Pemberontakan Arab]] (yang didukung oleh Britania Raya) melawan
=== Emansipasi Turki ===
{{Details|Perang Kemerdekaan Turki
[[Berkas:Atatürk askerî birlikleri denetlerken, İzmit, 18 Haziran 1922.png|jmpl|ka|200px|Kemal Pasya memeriksa pasukan Turki pada tanggal 18 Juni 1922, sebelum melakukan pukulan terakhir kepada pasukan pendudukan Yunani yang didukung Inggris]]
[[Berkas:A postcard depicting Mustafa Kemal as a Muslim hero, with Ahmed Sharif as-Senussi (left) and Saladin (right).jpg|jmpl|ka|200px|Sebuah kartu pos yang menggambarkan Atatürk sebagai pahlawan Muslim]]
Sementara pasukan Sekutu mulai menduduki Kesultanan Utsmaniyah, kaum [[revolusioner Turki]] mulai memperlihatkan perlawanan. Mustafa Kemal mengorganisir gerakan-gerakan "''Kuva-yi Milliye''" (Angkatan Nasional) yang paling berhasil, yang berkembang menjadi [[Perang Kemerdekaan Turki]].
Revolusi Mustafa Kemal dimulai dengan penempatannya di [[Samsun]], dan di sana ia diberikan kekuasaan darurat sebagai Inspektur Divisi Militer ke-19. Begitu tiba di Anatolia, ia menafsirkan kekuasaannya secara bebas, dan menghubungi serta mengeluarkan perintah-perintah kepada para gubernur provinsi dan panglima militer daerah. Ia menyuruh mereka untuk melawan pendudukan. Pada Juni 1919 ia dan teman-teman dekatnya mengeluarkan [[Perang Kemerdekaan Turki#Persetujuan Amasya|Deklarasi Amasya]] yang menggambarkan mengapa wewenang Istanbul tidak sah. Para perwira Turki Muda secara politis mempromosikan gagasan bahwa [[pemerintahan di pengasingan]] harus dibentuk di suatu tempat di Anatolia. Perintah Istanbul untuk menghukum mati Kemal datang terlambat. Sebuah parlemen baru, Dewan Agung Nasional, sebuah pemerintahan darurat yang dibentuk di [[Ankara]] pada April 1920
Pada tahun 1921
Mustafa Kemal kemudian memulai program revolusioner di bidang sosial dan reformasi politik untuk memodernisasi Turki. Perubahan perubahannya termasuk emansipasi untuk perempuan, penghapusan seluruh Institusi Islam dan pengenalan pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta alfabet, mengganti seluruh huruf Arab dengan huruf Latin.
Untuk kebijakan luar negeri ia memilih netral dengan menjalin hubungan baik dengan negara tentangga.<ref name="BBC"/> Mustafa Kemal
== Kehidupan setelah perang dan pembaruan ==
=== Konsolidasi politik ===
[[Berkas:Atatürk ve çiftçi.jpg|jmpl|ka|200px|Atatürk dan seorang petani]]
[[Berkas:Ataturk visits a school.jpg|jmpl|200px|Atatürk mengunjungi SMA İzmir (1 Februari 1931)]]
Mustafa Kemal menggunakan beberapa tahun berikutnya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di Turki dan melembagakan berbagai pembaruan politik, ekonomi dan sosial yang meluas. Pembaruan-pembaruan ini mengakibatkan oposisi di lingkungan [[Partai Rakyat Republik]] (''Cumhuriyet Halk Fırkası'' dalam bahasa Turki) yang didirikan oleh Mustafa Kemal pada 9 September 1923. Kemudian Mustafa Kemal memerintahkan Jenderal [[Kâzım Karabekir]] untuk mendirikan Partai Republik Progresif (''Terakkiperver Cumhuriyet Fırkası'' dalam bahasa Turki) sebagai oposisi di Dewan Nasional Turki. Partai ini menentang [[sosialisme negara]] dari Partai Rakyat Republik dan mengusulkan [[liberalisme]]. Tetapi setelah beberapa lama, partai ini diambil alih oleh orang-orang yang dianggap Atatürk sebagai fundamentalis. Pada 1925, sebagian sebagai tanggap terhadap provokasi dari [[Syekh Said]], dikeluarkanlah Undang-undang untuk Mempertahankan Ketertiban, yang memberikan kekuasaan kepada Atatürk untuk membubarkan kelompok-kelompok subversif. Partai Republik Progresif dengan segera dibubarkan dengan undang-undang yang baru ini, suatu tindakan yang dianggapnya perlu untuk mempertahankan negara Turki. Namun, tindakan ini menyebabkan banyak orang Turki menjadi kecewa dengan Atatürk, dan menganggapnya sebagai tindakan seorang [[diktator]].
Pada 11 Agustus 1930 Kemal Pasya memutuskan untuk sekali lagi mencoba gerakan demokrasi. Ia menuduh [[Ali Fethi Okyar|Ali Fethi Bey]] mendirikan partai yang baru. Dalam suratnya kepada Ali Fethi, ia menekankan [[laisisme]]. Mulanya [[Partai Republik Liberal (Turki)|Partai Republik Liberal]] berhasil menang di seluruh negara. Tetapi sekali lagi partai oposisi menjadi terlalu kuat di dalam perlawanannya terhadap upaya pembaruan Atatürk, khususnya dalam hal peranan agama dalam kehidupan masyarakat. Akhirnya Ali Fethi menghapuskan partainya sendiri dan Kemal tidak pernah berhasil mendemokratiskan sistem parlementer. Ia kadang-kadang menghadapi pihak oposisi dengan keras dalam berusaha mencapai tujuan utamanya untuk mendemokratiskan Turki. Salah satu kritiknya yang tetap bertahan hingga sekarang ialah bahwa Atatürk tidak mempromosikan demokrasi, namun sebagaimana dicatat oleh penulis biografinya, "Di antara kedua perang, demokrasi tidak dapat bertahan di banyak masyarakat yang lebih kaya dan yang lebih terdidik. Otoritarianisme Atatürk yang dicerahkan meninggalkan ruangan yang memadai untuk kehidupan privat yang bebas. Pada masa hidupnya, kita tidak dapat mengharapkan lebih banyak lagi."<ref>Andrew Mango, ''Atatürk''. hlm. 536</ref>
[[Berkas:Elmalı 35 baskısı.jpg|jmpl|200px|Cetakan 1935 asli dari Quran pertama dalam bahasa Turki oleh Atatürk]]
Pada tahun 1932, sebuah [[Al-Qur'an]] dalam bahasa Turki dibacakan di hadapan audiensi langsung dan disiarkan melalui [[radio]].<ref name=cleveland178>Cleveland, ''A History of the Modern Middle East'', 181</ref> Pada tahun yang sama, Atatürk ingin mengajarkan agama dalam bahasa Turki kepada orang-orang Turki yang telah mempraktikkan Islam tanpa memahaminya selama berabad-abad.<ref name="Radu">Michael Radu, (2003), "Dangerous Neighborhood: Contemporary Issues in Turkey's Foreign Relations", page 125, {{ISBN|978-0-7658-0166-1}}</ref> Semua Qur'an di Turki pada saat itu dicetak dalam bahasa Arab Kuno. Ada Al-Qur'an polyglot langka yang ditulis dalam bahasa Arab, Persia, Turki dan Latin dalam gaya tetrapla, disiapkan oleh Andrea Acoluthus dari Bernstadt dan dicetak di Berlin pada 1701.<ref>[[S. M. Zwemer]]: [http://www.muhammadanism.org/Quran/translations_koran.pdf Translations of the Koran], The Moslem World, 1915</ref> Pada tahun 1924, tiga terjemahan Turki yang diterbitkan di Istanbul menimbulkan kontroversi. Beberapa terjemahan Qur'an dalam bahasa Turki dibacakan di depan umum.<ref name=cleveland178/> Al-Qur'an Turki ini ditentang keras oleh umat beragama. Peristiwa ini mendorong banyak modernis Muslim terkemuka untuk memanggil Parlemen Turki untuk mensponsori terjemahan Al-Quran yang sesuai kualitasnya.<ref>{{cite journal |last1 = Wilson |first1 = M. Brett |title = The First Translations of the Qur'an in Modern Turkey (1924–1938) |url =https://archive.org/details/sim_international-journal-of-middle-east-studies_2009-08_41_3/page/419|journal = International Journal of Middle East Studies |volume = 41 |issue = 3 |pages = 419–435 |doi = 10.1017/s0020743809091132 |year = 2009 }}</ref> Dengan dukungan Atatürk, Parlemen menyetujui proyek tersebut dan [[Diyanet|Direktorat Urusan Keagamaan]] menunjuk Mehmet Akif (Ersoy) untuk menulis [[Penerjemahan Al-Qur'an|terjemahan Al-Qur'an]], dan seorang sarjana Islam [[:tr:Muhammed Hamdi Yazır|Elmalılı Muhammed Hamdi Yazır]] untuk menulis komentar Turki dalam bahasa Turki ([[tafsir]]) berjudul "Hak Dini Kur'an Dili." Baru pada tahun 1935 versi yang dibaca di depan umum menemukan cara untuk mencetak.<ref>Elmalılı Hamdi Yazır, (1935), "Hak dini Kur'an dili: Yeni mealli Türkçe tefsir" 9 volumes, printed in Istanbul<!--Now use Istanbul as the Western practice changed by then--></ref> Atatürk percaya bahwa pemahaman agama terlalu penting untuk diserahkan kepada sekelompok kecil orang.<ref name="Radu"/> Ini termasuk [[kitab suci|teks agama]] utama Islam. Tujuannya adalah membuat Al-Qur'an dapat diakses oleh orang-orang modern, dan karenanya menerjemahkannya ke dalam bahasa-bahasa modern.<ref name="Radu"/>
[[Berkas:10th Anniversary Speech.jpg|jmpl|262px|Atatürk pada perayaan Hari Republik]]
Kemal Pasya memilih perempuan sebagai kelompok yang paling jelas ditindas oleh hukum agama konservatif. Di makam ibunya sendiri pada tahun 1923, ia menyatakannya sebagai korban pemerintahan para sultan. Dia berjanji untuk memberikan hidupnya jika perlu untuk memperbaiki itu. [[Majelis Agung Nasional Turki|Majelis Nasional Agung]]-Nya menghapus [[khilafah|kekhalifahan]] pada tahun 1924.<!--Kemal Pasha singled out women as the group most visibly oppressed by conservative religious laws. At his own mother’s grave in 1923, he declared her a victim of the sultans’ governments. He pledged to give his life if necessary to rectify that. His Grand National Assembly abolished the caliphate in 1924.-->
Selama [[Perang Kemerdekaan Turki]], barang langka. Amunisi dan senjata sangat dibutuhkan di garis depan. Pengiriman senjata dan amunisi Rusia tiba di Laut Hitam. Upaya kolosal untuk mempercepat pasokan ke depan dengan gerobak sapi telah menjadi bagian dari kisah epik Perang. Banyak dari mereka yang mengangkut gerobak ke depan adalah wanita petani. Abad ke-20 penyair Turki yang diakui, Nâzım Hikmet, merebut jasa pahlawan wanita ini dalam bukunya, ''Memleketimden İnsan Manzaraları''. Wanita seperti itu selalu kritis untuk kelangsungan hidup bangsa, tetapi nilai mereka sering diabaikan.<!--During the Turkish War of Independence, goods were scarce. Ammunition and weapons were desperately needed at the front. A shipment of Russian arms and ammunition arrived on the Black Sea. The colossal effort to rush those supplies to the front in ox carts has become a part of the War’s epic story. Many of those who hauled the carts to the front were peasant women. The 20th Century acclaimed Turkish poet, Nâzım Hikmet, captured the merit of these heroines in his book, Human Landscapes. Such women had always been critical to the survival of the nation, but their value was often overlooked.-->
Selama perang itu, setiap rumah tangga menyediakan bagi Tentara Perlawanan satu set pakaian dalam dan sepatu bot, 40% dari semua stok kain, kulit untuk sabun dan lilin, dan dasar-dasar lainnya. Perempuan memainkan peran sentral dalam mengumpulkan kebutuhan seperti itu bagi pasukan. Penduduk sipil kelaparan. Mereka telah melalui 10 tahun perang yang terus menerus. Tapi, mereka rela mengorbankan apa yang tersisa. Bahkan, Kemal Pasya mengilhami mereka untuk memberikan tetes darah terakhir mereka jika perlu. Jika kaum Nasionalis kehilangan negara, tidak ada yang tersisa untuk hidup.<!--During that war, every household provided for the Resistance Army one set of underclothes and boots, 40% of all stocks of cloth, leather for soap and candles, and other fundamentals. Women played a central role in the gathering of such necessities for the troops. The civilian population was starving. They had been through 10 continuous years of wars. But, they willingly sacrificed what they had left. In fact, Kemal Pasha inspired them to give up their last drop of blood if necessary. If the Nationalists lost the country, there was nothing left to live for anyway.-->
[[Halide Edib Adıvar|Halide Edib]], lulusan Turki pertama dari Sekolah Amerika untuk Anak Perempuan di Istanbul, seorang novelis, seorang feminis yang blak-blakan dan dihormati, dan suara inspirasi untuk Gerakan Nasionalis adalah satu-satunya perwira perempuan di Tentara Perlawanan. Dia kemudian menulis memoar tentang pengalaman perang dan waktu berbahaya yang berjudul, The Ordeal Turki. Itu diterbitkan di AS dan Inggris pada tahun 1928.<!--Halide Edib, the first Turkish graduate of the American School for Girls in Istanbul, a novelist, an outspoken and respected feminist, and a voice of inspiration for the Nationalist Movement was the only female officer in the Resistance Army. She later wrote a memoir of that war experience and perilous time entitled, The Turkish Ordeal. It was published in the US and England in 1928.-->
Setelah kemenangan, Kemal Pasya berbicara kepada para perawat Bulan Sabit Merah, memuji mereka atas kualitas pekerjaan yang mereka lakukan bersama para pria dalam keadaan yang mengerikan. Dia menyarankan agar diberikan kondisi yang sama sehingga wanita mungkin melebihi pria. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa wanita perlu lebih berpendidikan daripada pria untuk melatih anak-anak untuk memenuhi kebutuhan modern. Dia lebih lanjut menyarankan memodernisasi gaya berpakaian, dan bahwa wanita harus memainkan peran penuh dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan akademik. Dia juga menyebut majelis perempuan dan laki-laki guru "perwira tentara pendidikan" yang akan "menghilangkan awan ketidaktahuan umum" yang telah "menetap pada orang-orang."<!--After the victory, Kemal Pasha addressed the nurses of the Red Crescent, commending them for the quality of the work they did alongside the men under horrible circumstances. He suggested that given equal conditions that women might outpace men. He went on to say that women needed to be even better educated than men in order to train children to meet modern needs. He further advised modernizing dress style, and that women should play a full part in social, economic, and academic pursuits. He also called an assembly of women and men teachers “the officers of the army of education” who would “dispel the cloud of general ignorance” which had “settled on the people.”-->
[[Berkas:Kâzım Özalp and Kemal Atatürk.jpg|jmpl|262px|Atatürk dalam salah satu perjalanan negaranya]]
Pada tahun 1926, Majelis Turki mengeluarkan hukum [[sekularisasi]]. Perempuan dan laki-laki mendapatkan hak waris yang sama. Perceraian tidak lagi terjadi atas kemauan seorang suami. Salah satu orang tua mungkin menerima hak asuh anak. Namun, laki-laki masih memegang posisi sebagai kepala rumah tangga, dan perempuan tidak bisa bekerja di luar rumah atau bepergian ke luar negeri tanpa izin dari suami. Namun, dengan undang-undang baru, perempuan tidak hanya bisa mengajar di sekolah khusus perempuan tetapi juga di sekolah dasar dan menengah campuran. Perempuan, selanjutnya, dapat memulai karier di bidang hukum, kedokteran, dan layanan publik - meskipun perubahan sosial bertahap dan terbatas. Kehidupan di pedesaan berjalan seperti sebelumnya. Sementara hukum tidak lagi mengakui pernikahan agama atau poligami, masyarakat pedesaan yang konservatif tetap melakukannya. Presiden Mustafa Kemal menyampaikan sejumlah pidato pada awal dua puluhan yang menekankan pembebasan penuh wanita di negara dan masyarakat Turki. "Tugas kita yang paling mendesak saat ini," katanya berulang kali, "adalah untuk mengejar ketinggalan dengan dunia modern," dan lebih jauh lagi, bahwa, "Kita tidak akan mengejar ketinggalan dengan dunia modern jika kita hanya memodernisasi setengah populasi."<!--In 1926, the Turkish Assembly passed laws of secularization. Women and men got equal inheritance rights. Divorce could no longer occur at the whim of a husband. Either parent might receive child custody. However, men still held the position as head of the household, and women could not work outside the home or travel abroad without the permission of the husband. But, with the new laws, women could not only teach in girls’ schools but in mixed primary and middle schools. Women, furthermore, could begin careers in law, medicine, and public services -- although social change was gradual and limited. Life in the countryside went on much as before. While the law no longer recognized religious or polygamous marriages, conservative rural society still did. President Mustafa Kemal delivered a number of speeches in the early twenties that insisted on the full emancipation of women in the Turkish state and society. “Our most urgent present task,” he repeatedly said, “is to catch up with the modern world,” and furthermore, that, “We shall not catch up with the modern world if we only modernize half the population.”-->
[[Berkas:Political cartoon commenting on women's voting rights in Quebec.jpg|jmpl|262px|Kartun politik [[Kanada]] dari seorang wanita di [[Quebec]] membaca sebuah tanda yang bertuliskan:<br />"Buletin berita: untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki, wanita akan memiliki hak suara dan layak menjadi PNS dalam pemilu yang diadakan pekan ini."<br />Wanita meraih hak suara di Turki pada 1930, namun hak suara tak diberikan kepada wanita dalam pemilu provinsi di Quebec sampai 1940.]]
Pada 1930, perempuan diberi hak untuk memilih dan dipilih dalam pemungutan suara kota. Anak perempuan Atatürk yang diadopsi Afet, wanita pertama yang mendaftar di Partai Rakyat, menjadi pembuat pidato yang aktif. Dia kemudian menjadi profesor sejarah.<!--In 1930, women were given the right to vote and be elected in municipal balloting. Atatürk’s adopted daughter Afet, the first woman to enroll in the People’s Party, became an active speech-maker. She later became a professor of history.-->
Pada saat ini, perempuan mulai mengambil tempat dalam jumlah besar dalam angkatan kerja yang berkembang. Dalam bukunya, ''The Making of Modern Turkey'', penulis Feroz Ahmad menggambarkan apa yang terjadi: "Kebutuhan akan tenaga kerja terus tumbuh ketika negara industri dan membuka pabrik di seluruh Anatolia. Di kota-kota, perempuan turun ke profesi dan menjadi guru, pengacara, dan hakim, dan bahkan kepolisian dibuka untuk mereka. Wanita mulai menikah sesuai keinginan mereka sendiri. Keluarga inti mulai muncul di kota-kota. Wanita seperti [[Keriman Halis Ece|Keriman Halis]], Miss Turkey dan Miss Universe 1932 menjadi simbol kebebasan yang baru ditemukan. Perempuan melihat diri mereka bagian dari revolusi Kemalis. Dengan kemajuan ekonomi datang sejumlah kebebasan bagi perempuan. Mereka selalu bekerja di tanah itu, tetapi sekarang setiap industri besar mulai dari tekstil hingga rokok menggunakan tenaga mereka."<!--At this time, women began to take their place in large numbers in the expanding work force. In his book, The Making of Modern Turkey, author Feroz Ahmad describes what was happening: “The need for labor continued to grow as the state industrialized and opened factories throughout Anatolia. In the cities, women took to the professions and became teachers, lawyers, and judges, and even the police force was opened to them. Women began to marry according to their own wishes. The nuclear family began to emerge in the cities. Women like Keriman Halis, Miss Turkey and Miss Universe 1932 became the symbol of the newly-found freedom. Women saw themselves a part of the Kemalist revolution. With economic progress came a certain amount of freedom for women. They had always worked on the land, but now every major industry from textiles to cigarettes used their labor.”-->
[[Berkas:Sati Kadin at the rostrum of TBMM.jpg|jmpl|200px|Salah satu anggota parlemen perempuan pertama, Hatı Çırpan, di mimbar Majelis Nasional Agung Turki]]
Perempuan terpilih sebagai anggota dewan desa pada tahun 1933. Masyarakat pedesaan konservatif menerimanya tetapi menganggapnya sebagai langkah yang sangat radikal. Akhirnya, pada 5 Desember 1934, perempuan memenangkan pemilihan dalam pemilihan parlemen. 16 dari mereka adalah perkotaan, tiga dengan ijazah sekolah menengah, satu dengan pendidikan sekolah menengah, sisanya memiliki pendidikan tinggi kecuali istri petani tentara yang cacat - yang sebelumnya telah terpilih sebagai kepala desa. Dia secara pribadi dipilih oleh Atatürk untuk menjadi salah satu Anggota Parlemen baru ini. 18 wanita ini mengambil kursi di Parlemen pada tahun 1935 bersama 382 pria. Republik Turki ini akan memberikan kepada dunia hakim mahkamah agung perempuan pertama. Akhirnya, Sabriye, salah satu putri angkat Atatürk menjadi hakim.<!--Women were elected to village councils in 1933. Conservative rural society accepted it but considered it a very radical step. Finally, on 5 December 1934, women won the vote in parliamentary elections. 16 of them were urban, three with middle school diplomas, one with high school education, the rest had higher education except for a disabled soldier’s peasant wife -- who had previously been elected village head. She was personally chosen by Atatürk to become one of these new Members of Parliament. These 18 women took seats in the Parliament in 1935 alongside 382 men. This Turkish Republic was to give the world its first female supreme court judge. Eventually, Sabriye, one of Atatürk’s adopted daughters became a judge.-->
Pada bulan April 1935, Persatuan Wanita Turki menyelenggarakan Kongres Keduabelas Aliansi Internasional untuk Hak Pilih dan Persamaan Kewarganegaraan di Istana Yıldız di Istanbul. Organisasi Pos Gizi Turki Nasionalis dikenal sebagai Rumah Rakyat. Harus ditunjukkan bahwa pada tahun 1938, 90% populasi Turki adalah petani, menurut Bernard Lewis. Mencapai angka 500 secara nasional, People's Houses menjadi klub sosial yang aktif, dengan drama, grup musik, dan fasilitas olahraga. Fungsi mereka adalah untuk membawa peradaban Barat ke masyarakat. Institut Perempuan yang pertama telah dibuka di Ankara pada tahun 1930. Lembaga-lembaga ini mengajarkan gagasan Barat dan keterampilan mengurus rumah tangga. Perempuan mengambil peran utama dalam konservatori musik, seni drama, opera, dan radio. Beberapa wanita yang akhirnya menjadi terkenal secara internasional dalam seni ini adalah aktris Yıldız Kenter, pemain piano İdil Biret, opera diva Leyla Gencer dan Suna Korad, dan penulis Sennur Sezer, Pınar Kür, Melisa Gürpınar, Tomris Uyar, Nezihe Meriç, dan Adalet Ağaoğlu.<!--In April of 1935, The Turkish Women’s Union hosted the Twelfth Congress of the International Alliance for Suffrage and Equal Citizenship in Yıldız Palace in Istanbul. The Nationalist Turkish Hearth organizations became known as the People’s Houses. It must be pointed out that in 1938, 90% of Turkey’s population was peasant, according to Bernard Lewis. Reaching the number nationwide of 500, the People’s Houses became active social clubs, with drama, music groups, and sports facilities. Their function was to bring Western civilization to the people. The first of the Girls’ Institutes had been opened in Ankara in 1930. These institutes taught Western ideas and homemaking skills. Women took leading roles in the music conservatories, dramatic arts, opera, and radio. Some of the women who ultimately became internationally known in these arts are actress Yıldız Kenter, piano virtuoso İdil Biret, opera divas Leyla Gencer and Suna Korad, and writers Sennur Sezer, Pınar Kür, Melisa Gürpınar, Tomris Uyar, Nezihe Meriç, and Adalet Ağaoğlu.-->
Hak pilih ini dan hak kesetaraan lainnya tentu muncul dalam tujuh tahun pertama Republik Turki karena Kemal Atatürk dapat memutuskan hukum negara baru dari undang-undang agama yang menahan hak yang sama terhadap perempuan. Dia berkata, "Jika suatu masyarakat tidak melakukan perjuangan bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan wanita dan pria, secara ilmiah tidak ada cara bagi masyarakat untuk beradab atau berkembang." Kemal tahu kekuatan pasukan konservatif yang ia coba ubah. Lord Kinross, penulis biografi terkenal, Atatürk, mengatakannya sebagai berikut: "... Kemal mengambil risiko pemberontakan jika dia berusaha merevolusi status wanita Turki terlalu cepat. Fez bisa dihapuskan. Tabir tidak bisa. ... (Kemal) telah mengangkat putri angkatnya sebagai model wanita Kemalis; satu (Sabiha) dilatih sebagai pilot yang bertugas aktif."<!--These suffrage rights and other equality rights certainly came about within the first seven years of the Turkish Republic because Kemal Atatürk was able to sever the new State’s laws from the religious laws that withheld equal rights to women. He said, “If a society does not wage a common struggle to attain a common goal with its women and men, scientifically there is no way for it to get civilized or developed.” Kemal knew the power of the conservative forces he sought to change. Lord Kinross, the author of the famous biography, Atatürk, put it this way: “...Kemal risked insurgencies if he attempted to revolutionize the status of Turkish women too quickly. The fez could be abolished. The veil could not. ...(Kemal) had his adopted daughters brought up as models of the Kemalist woman; one (Sabiha) was trained as a pilot on active duty.”-->
Prestasi yang Kemal Atatürk hasilkan untuk Hak-Hak Perempuan dalam waktu sesingkat itu tidak dapat disepelekan. Sebelumnya, saya merujuk pada perjuangan panjang untuk persamaan hak yang dilakukan oleh perempuan atas nama diri mereka di sini di Amerika Serikat dan di Inggris. Saya mendaftar beberapa kesulitan yang mereka lalui; tetapi daftar itu tidak mulai menceritakan kisah mengerikan tentang perjuangan mereka untuk hak pilih. Di Republik Turki, hak-hak ini diberikan kepada perempuan karena Kemal Atatürk yang progresif dan humanistik. Sebagai orang yang telah hidup melalui Gerakan Hak-Hak Sipil tahun 1960-an, saya selamanya sadar akan keadaan rapuh hak-hak sipil dan setara negara mana pun. Hukum bisa berubah dalam semalam. Dunia Abad Pertengahan tampaknya selalu menunggu di balik tirai.<!--The achievements that Kemal Atatürk brought about for Women’s Rights in such a short amount of time cannot be understated. Earlier, I referred to the long battle for equal rights waged by women on behalf of themselves here in the United States and in England. I listed a few hardships they went through; but that list does not begin to tell the horrible story of their struggle for suffrage. In the Republic of Turkey, these rights were granted to women because of the progressive and humanistic Kemal Atatürk. As one who has lived through the Civil Rights Movement of the 1960’s, I am forever conscious of the fragile state of any country’s civil and equal rights. Laws can change overnight. The world of the Middle Ages seems to be always waiting behind the curtains.-->
Seorang feminis, Judy Ayyildiz, memberikan pandangannya bagaimana perempuan perempuan Turki berkontribusi pada upaya memodernkan Turki dan apa yang diserukan oleh Atatürk untuk kaum perempuan agar berdaya, "Menangkan untuk kita semua perang dalam mendapatkan pendidikan dan kamu akan melakukan lebih untuk negaramu dibandingkan apa yang pernah terjadi sebelumnya." Ia juga mengemukakan pendapat untuk para pria dengan mengatakan apabila dimasa depan perempuan tidak dapat berpartisipasi pada kehidupan sosial suatu negara, kita tidak akan pernah mencapai kemajuan negara sepenuhnya. Untuk Ataturk negara tanpa perempuan yang aktif akan menjadi negara yang terbelakang, tidak mampu menangani syarat syarat kesetaraan yang diterapkan pada peradaban di barat. Menurutnya Turki sebaiknya tetap menerapkan jati dirinya, namun harus belajar dari barat apa yang dipersyaratkan agar dapat menjadi orang yang maju. Untuk Ataturk perempuan menjadi kelompok korban yang jelas tertekan oleh hukum hukum agama konservatif.
Di bawah Atatürk, proses penangkapan yang dikenal sebagai Penangkapan tahun 1927 (''1927 Tevkifatı'') diluncurkan, dan kebijakan penangkapan yang meluas diberlakukan terhadap anggota Partai Komunis Turki. Nama-nama seperti Hikmet Kıvılcımlı, Nâzım Hikmet, Şefik Hüsnü diadili dan dijatuhi hukuman penjara. Kemudian, pada tahun 1937, delegasi yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk memutuskan untuk menyensor tulisan-tulisan Hikmet Kıvılcımlı sebagai berbahaya.<ref>Demirci, Fatih ''Kadro Hareketi ve Kadrocular'', Dumlupınar Üniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi, 2006, sayı 15.</ref><ref>Ergüder, J. ''1927 Komünist Tevkifatı, "İstanbul Ağır Ceza Mahkemesindeki Duruşma"'', Birikim Yayınları, İstanbul, 1978</ref><ref>[http://www.wikisosyalizm.org/images/5/5f/K%C4%B1v%C4%B1lc%C4%B1m_yasak.jpg Başvekalet Kararlar Dairesi Müdürlüğü 15 Aralık 1937 tarih, 7829 nolu kararname] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160607200226/http://www.wikisosyalizm.org/images/5/5f/K%C4%B1v%C4%B1lc%C4%B1m_yasak.jpg |date=7 June 2016 }}. Erişim tarihi: 9 Şubat 2019. Ayrıca: [http://web.archive.org/save/_embed/http://www.wikisosyalizm.org/images/5/5f/K%C4%B1v%C4%B1lc%C4%B1m_yasak.jpg Arşiv bağlantısı].</ref>
=== Kebijakan ekonomi ===
[[Berkas:Nazilli Cotton Factory.jpg|jmpl|ka|262px|Atatürk di sebuah pabrik di [[:tr:Nazilli|Nazilli]] (1937)]]
Atatürk menghasut kebijakan ekonomi untuk mengembangkan bisnis skala kecil dan besar, tetapi juga untuk menciptakan strata sosial (borjuis industri bersama dengan kaum tani [[Anatolia]]) yang hampir tidak ada selama Kesultanan Utsmaniyah. Masalah utama yang dihadapi oleh politik pada zamannya adalah kelambanan dalam pengembangan lembaga-lembaga politik dan kelas-kelas sosial yang akan mengarahkan perubahan sosial dan ekonomi seperti itu.<ref>Huntington, ''Political Order in Changing Societies'', 347–357</ref> Visinya mengenai kebijakan ekonomi Turki awal terlihat selama Kongres Ekonomi İzmir 1923 yang didirikan sebelum penandatanganan [[Perjanjian Lausanne]]. Pilihan awal dari kebijakan ekonominya mencerminkan kenyataan di zamannya.
Zaman Atatürk - di bawah kepresidenannya - hak properti untuk semua warga negara dan tidak hanya untuk dua sektor, selain itu dalam periode antara 1923 hingga 1938 ia bekerja pada pengembangan ekonomi Turki rata-rata pada tingkat 7,5% per tahun, jadi nasional Turki pendapatan meningkat dari 3,62 unit per seribu menjadi 6,52 unit per seribu.<ref>http://www.ggdc.net/Maddison/Historical_Statistics/horizontal-file_03-2007.xls</ref> Atatürk semakin mendukung kompleks industri bersubsidi besar negara seperti "Sümerbank" setelah [[Depresi Besar|krisis ekonomi global]]. Dia mendukung pembentukan [[industri]] [[pertanian]], [[tekstil]], [[mesin]], [[pesawat terbang]] dan [[otomotif]] nasional.<ref>Webster, ''The Turkey of Atatürk: Social Process in the Turkish Reformation'', 260</ref><ref>Doğan, ''Formation of factory settlements within Turkish industrialization and modernization in 1930s: Nazilli printing factory''</ref><ref>{{cite web |url = http://www.kultur.gov.tr/EN/BelgeGoster.aspx?17A16AE30572D313679A66406202CCB09837F9A3538A2623 |title = Aydın – Historical Ruins |archiveurl = https://web.archive.org/web/20070907003309/http://www.kultur.gov.tr/EN/BelgeGoster.aspx?17A16AE30572D313679A66406202CCB09837F9A3538A2623 |archivedate = 7. September 2007 |df = dmy-all |author = Republic of Turkey, Ministry of Culture and Tourism |publisher = T.C. Government |quote = Nazilli cotton print factory was established over an area of 65.000 m2 on the Nazilli Bozdoğan highway. It is the "first Turkish cotton print factory" the foundation of which was laid on 25 August 1935 and which was opened by Atatürk with great ceremony.}}</ref><ref>{{cite web |accessdate = 1. Januar 2020 |url = http://www.thk.org.tr/yeni/tarihce/tarihceeng.htm |title = History of Turkish Aeronautical Association |url-status = dead |archiveurl = https://web.archive.org/web/20071219112235/http://www.thk.org.tr/yeni/tarihce/tarihceeng.htm |archivedate = 19. Dezember 2007 |df = dmy-all }}</ref><ref>{{cite web |accessdate = 1. Januar 2020 |url = http://www.thy.com/en-INT/skylife/archive/en/2000_1/konu10.htm#1 |title = Skylife | مسار الأرشيف = https://web.archive.org/web/20120226024054/http://www.thy.com/en-INT/skylife/archive/en/2000_1/konu10.htm | تاريخ الأرشيف = 26 فبراير 2012 }}</ref><ref>{{cite web |url = http://www.nuridemirag.com/fotograf.asp |title = Nuri Demirağ Aircraft Factory |publisher = Nuridemirag.com |accessdate = 1. Januar 2020 |url-status = dead |archiveurl = https://web.archive.org/web/20120721214917/http://www.nuridemirag.com/fotograf.asp |archivedate = 21. Juli 2012 |df = dmy-all }}</ref><ref>Stone, Norman "Talking Turkey". National Interest, Fall 2000, Issue 61.</ref> Pada 1935, Turki berkembang menjadi masyarakat industri yang didasarkan pada model Atatürk di [[Eropa Barat]].<ref name=Eastham>Eastham, ''The Turkish Development Plan: The First Five Years'', 132–136</ref> Namun, kesenjangan antara tujuan Atatürk dan pencapaian struktur sosial-politik negara itu belum ditutup.<ref name=Eastham/>
=== Pembaruan kebudayaan ===
[[Berkas:
Mustafa Kemal menganggap [[fez (pakaian)|fez]] (dalam [[bahasa Turki]] "fes"
=== Budaya dan kesenian ===
[[Berkas:Atatürk ve Büyük Utku Anıtı.jpg|jmpl|ka|200px|Atatürk dan Monumen Kemenangan Hebat di [[Afyonkarahisar|Afyon]] (1937). Figur di kaki adalah kekuatan Turki yang menyerang untuk kemerdekaan penuh; figur di tanah mewakili imperialisme yang dikalahkan oleh kekuatan Turki.]]
Atatürk pernah mengatakan: "Kebudayaan adalah dasar dari Republik Turki." Pandangannya tentang kebudayaan termasuk warisan kreatif bangsanya sendiri dan apa yang dipandangnya sebagai nilai-nilai yang mengagumkan dari peradaban dunia. Terutama sekali ia menekankan humanisme. Ia pernah menggambarkan tekanan ideologis Turki modern sebagai "suatu kreasi patriotisme dicampur dengan gagasan humanis yang luhur."
Untuk membantu pencampuran sintesis seperti itu, Atatürk menekankan perlunya memanfaatkan unsur-unsur warisan nasional bangsa Turki dan bangsa Anatolia (termasuk budaya-budaya pribuminya yang kuno) serta kesenian dan teknik dari peradaban-peradaban dunia lainnya, baik pada masa lalu maupun sekarang. Ia menekankan perlunya mempelajari peradaban-peradaban Anatolia kuno, seperti bangsa Het, Frigia, dan Lidia. Kebudayaan Turki pra-Islam menjadi pokok penelitian yang luas, dan tekanan khusus diberikan kepada kenyataan bahwa—jauh sebelum peradaban Seljuk dan
Kesenian visual dan plastik—yang perkembangannya sekali-sekali ditahan oleh sebagian pejabat
Mustafa Kemal memiliki visi sekuler dan nasionalistik dalam programnya membangun Turki kembali. Ia dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli terdapat di kalangan rakyat Turki. Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke [[
== Publikasi ==
[[Berkas:Mustafa Kemal Atatürk'ün yer bilimi notları.jpg|jmpl|200px|Catatan Atatürk tentang [[geologi]]. Dia telah melakukan penelitian tentang [[ilmu alam]], [[sejarah]] dan [[filsafat]].]]
Atatürk menerbitkan banyak buku dan membuat jurnal sepanjang karier militernya. Jurnal harian Atatürk dan catatan militer selama periode Utsmaniyah diterbitkan sebagai satu koleksi. Koleksi lain mencakup periode antara 1923 dan 1937 dan mengindeks semua dokumen, catatan, memorandum, komunikasi (sebagai Presiden) di bawah beberapa volume, berjudul ''Atatürk'ün Bütün Eserleri'' ("Semua Pekerjaan Atatürk").
Daftar buku yang diedit dan ditulis oleh Atatürk diberikan di bawah ini yang dipesan pada tanggal penerbitan:
# ''Takımın Muharebe Tâlimi'', diterbitkan pada tahun 1908 (Terjemahan dari Jerman)
# ''Cumalı Ordugâhı – Süvâri: Bölük, Alay, Liva Tâlim ve Manevraları'', diterbitkan pada tahun 1909
# ''Ta’biye ve Tatbîkat Seyahati'', diterbitkan pada tahun 1911
# ''Bölüğün Muharebe Tâlimi'', diterbitkan pada 1912 (Terjemahan dari Jerman)
# ''Ta’biye Mes’elesinin Halli ve Emirlerin Sûret-i Tahrîrine Dâir Nasâyih'', diterbitkan pada tahun 1916
# ''Zâbit ve Kumandan ile Hasb-ı Hâl'', diterbitkan pada tahun 1918
# ''Nutuk'', diterbitkan pada tahun 1927
# ''Vatandaş için Medeni Bilgiler'', diterbitkan pada 1930 (Untuk kelas kewarganegaraan sekolah menengah)
# ''Geometri'', diterbitkan pada tahun 1937 (Untuk kelas [[matematika]] sekolah menengah)
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Latife Hanım ve Mustafa Kemal.jpg|jmpl|kiri|Mustafa Kemal Atatürk dan istrinya [[Latife Uşşaki|Latife Uşakizâde]] selama perjalannaya menuju [[Bursa, Turki|Bursa]], pada tahun 1924]]
Mustafa Kemal Atatürk dikatikan dengan empat wanita Eleni Karinte, Fikriye Hanım, Dimitrina Kovacheva<ref>[https://books.google.com/books?id=ZSUDaIwQ0UQC&pg=PA327&dq=Dimitrina+Kovaceva+Ataturk&hl=bg&sa=X&ei=I-IAUZrUC8im4ATXrICYCA&redir_esc=y#v=onepage&q=Dimitrina%20Kovaceva%20Ataturk&f=false Atatürk: Eine Biographie, Klaus Kreiser, C.H.Beck, 2011], {{ISBN|3406619789}}, hlm. 80, (Ger.)</ref> dan [[Latife Uşşaki|Latife Uşaklıgil]]. Tidak banyak yang diketahui tentang hubungannya dengan Eleni, yang jatuh cinta padanya ketika dia masih menjadi siswa di Bitola, Makedonia (Manastır dalam bahasa Turki) tetapi hubungan tersebut mengilhami sebuah drama oleh penulis Makedonia Dejan Dukovski, yang kemudian difilmkan oleh Aleksandar Popovski.<ref>{{cite web |url = https://www.imdb.com/title/tt1942808/ |title = Balkan Is Not Dead |date = 9 August 2012 |work = IMDb |accessdate = 11 Maret 2019 }}</ref> Fikriye adalah sepupu nominal Atatürk, meskipun tidak memiliki hubungan darah (putri saudara tirinya Ragıp Bey). Fikriye memuja Atatürk; perasaan Atatürk tidak sepenuhnya jelas, tetapi bisa dipastikan mereka menjadi sangat dekat setelah Fikriye menceraikan suaminya yang berasal dari Mesir dan kembali ke Istanbul. Selama Perang Kemerdekaan, dia tinggal bersama Atatürk di Çankaya, Ankara sebagai asisten pribadinya. Namun, setelah tentara Turki memasuki İzmir pada tahun 1922, Atatürk bertemu Latife saat tinggal di rumah ayahnya, pengusaha terkemuka Muammer Uşakizade (kemudian Uşaklı). Latife jatuh cinta pada Atatürk; lagi sejauh mana ini dibalas tidak diketahui, tetapi dia jelas terkesan oleh kecerdasan Latife, yang adalah lulusan [[Sorbonne]] dan sedang belajar bahasa Inggris di London ketika perang pecah. Pada 29 Januari 1923, mereka menikah. Latife cemburu pada Fikriye dan menuntutnya meninggalkan rumah di Çankaya; Fikriye sangat terpukul dan segera pergi dengan kereta. Menurut catatan resmi, dia menembak dirinya sendiri dengan pistol yang diberikan Atatürk sebagai hadiah, tetapi ada kabar bahwa dia dibunuh.<ref>{{cite web |url = http://atam.webnode.com/anasayfa/biografi/ataturk%E2%80%99un%20ozel%20hayat%C4%B1%20/ |title = Atatürk'ün Özel Hayatı |year = 2008 |work = Atatürk |accessdate = 12 November 2012 |deadurl = yes |archiveurl = https://web.archive.org/web/20121231222800/http://atam.webnode.com/anasayfa/biografi/ataturk%E2%80%99un%20ozel%20hayat%C4%B1%20/ |archivedate = 31 Desember 2012 |df = dmy-all }}</ref> Cinta segitiga Atatürk, Fikriye dan Latife menjadi subjek sebuah naskah oleh teman dekatnya, Salih Bozok, meskipun tetap tidak diterbitkan hingga 2005.<ref>{{cite book |title = Latife ve Fikriye İki Aşk Arasında Atatürk |first = İsmet |last = Bozdağ |publisher = Truva Yayınları |location = Istanbul |year = 2005 }}</ref> Latife secara singkat dan harfiah adalah wajah wanita Turki baru, muncul di depan umum dalam pakaian Barat bersama suaminya.<ref name="latife1">{{cite news |url = https://www.independent.co.uk/news/world/europe/turkey-in-the-21st-century-the-legacy-of-mrs-ataturk-6096702.html |title = Turkey in the 21st century: The Legacy Of Mrs Ataturk |accessdate = 29 September 2007 |date = 1 Juli 2006 |first = Pelin |last = Turgut |work = The Independent |location = UK |archiveurl = https://web.archive.org/web/20060718072149/http://news.independent.co.uk/europe/article1152032.ece |archivedate = 2006-07-18 }}</ref> Namun, pernikahan mereka tidak bahagia; setelah sering bertengkar mereka bercerai pada 5 Agustus 1925.<ref>{{cite book |title = The Crescent and the Couch: Cross-Currents Between Islam and Psychoanalysis |last = Akhtar |first = Salman |year = 2008 |publisher = Rowman & Littlefield |isbn = 978-0-7657-0574-7 |page = [https://archive.org/details/crescentcouchcro0000unse/page/68 68] |url =https://archive.org/details/crescentcouchcro0000unse}}</ref>
Selama masa hidupnya, Atatürk mengadopsi tiga belas anak: seorang laki-laki dan dua belas perempuan. Dari jumlah tersebut, yang paling terkenal adalah Sabiha Gökçen, pilot wanita pertama Turki dan pilot wanita pertama di dunia.<ref>[http://www.ctie.monash.edu.au/hargrave/gokcen.html Sabiha Gokcen biography], Hargrave Pioneers of Aviation</ref>
=== Keyakinan ===
[[Berkas:Mustafa Kemal Paşa ve Abdurrahman Kamil Efendi (1930).jpg|jmpl|Atatürk dan [[Mufti]] Abdurrahman Kâmil Yetkin di Amasya (1930)]]
Ada kontroversi tentang keyakinan agama Atatürk.<ref>Political Islam in Turkey: Running West, Heading East?
Author G. Jenkins, Publisher Springer, 2008, {{ISBN|0230612458}}, hlm. 84.</ref> Beberapa peneliti telah menekankan bahwa ceramahnya tentang agama bersifat berkala dan bahwa pandangan positifnya terkait dengan subjek ini terbatas pada awal 1920-an.<ref>Düzel, Neşe (2012-02-06). "[https://web.archive.org/web/20140520220406/http://www.taraf.com.tr/yazilar/nese-duzel/taha-akyol-ataturk-yargi-bagimsizligini/19831/ Taha Akyol: Atatürk yargı bağımsızlığını reddediyor]"</ref> Beberapa sumber Turki mengklaim, dia adalah seorang [[Muslim]] yang taat.<ref name="ethem"/><ref>Prof. Utkan Kocatürk, ''Atatürk'ün Fikir ve Düşünceleri'' (Atatürk ve Din Eğitimi, A. Gürtaş, p. 26), Atatürk Araştırma Merkezi, 2007; {{ISBN|9789751611741}}</ref><ref>Prof. Ethem Ruhi Fığlalı, "Atatürk'ün Din ve Laiklik Anlayışı", Atatürk Araştırma Merkezi, 2012; {{ISBN|978-975-16-2490-1}}, p. 86</ref><ref>Atatürk'ün Söylev ve Demeçleri, Ankara 1959, 2. Baskı, II, 66-67; s. 90. III, 70</ref> Namun menurut sumber lain, Atatürk sendiri adalah seorang [[Agnostisisme|agnostik]], yang dimaksudkan sebagai [[deisme|deis]] non-doktrin,<ref>Reşat Kasaba, "Atatürk", ''The Cambridge history of Turkey: Volume 4: Turkey in the Modern World'', Cambridge University Press, 2008; {{ISBN|978-0-521-62096-3}} [{{Google books|plainurl=yes |id=iOoGH4GckQgC|page=163}} hlm. 163]; accessed 27 March 2015.</ref><ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=kdXGAAAAQBAJ|page=84}} ''Political Islam in Turkey'' by Gareth Jenkins, Palgrave Macmillan, 2008, hlm. 84]; {{ISBN|0230612458}}</ref> atau bahkan sebagai seorang yang berpaham [[ateisme]],<ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=DUal7eYmEnEC|page=106}} ''Atheism'', Brief Insights Series by Julian Baggini, Sterling Publishing Company, Inc., 2009; {{ISBN|1402768826}}, p. 106.]</ref><ref>[{{Google books|plainurl=yes|id=2gAjMuLivlQC|page=19}} Islamism: A Documentary and Reference Guide, John Calvert John, Greenwood Publishing Group, 2008; {{ISBN|0313338566}}, hlm. 19.]</ref><ref>Mustafa Kemal Ataturk, the founder of the secular Turkish Republic said: ''"Aku tidak punya agama, dan kadang-kadang aku berharap semua agama di dasar laut ..."'' [{{Google books|plainurl=yes|id=oXxXxBXewzgC|page=146}} The Antipodean Philosopher: Interviews on Philosophy in Australia and New Zealand, Graham Oppy, Lexington Books, 2011, {{ISBN|0739167936}}, hlm. 146.]</ref> dalam artian ini pula beberapa sumber menyimpulkan bahwa keyakinan Atatürk adalah anti-agama dan anti-Islam pada umumnya.<ref>Phil Zuckerman, John R. Shook, The Oxford Handbook of Secularism, Oxford University Press, 2017, {{ISBN|0199988455}}, hlm. 167.</ref><ref>Tariq Ramadan, Islam and the Arab Awakening, Oxford University Press, 2012, {{ISBN|0199933731}}, hlm. 76.</ref>
Sumber menunjukkan bahwa Atatürk adalah skeptis agama dan [[Pemikiran bebas|pemikir bebas]]. Pada tahun 1933, duta besar AS Charles H. Sherrill mewawancarainya. Dalam wawancara itu, dia mengatakan bahwa baik bagi umat manusia untuk berdoa kepada Tuhan. Menurut Atatürk, orang-orang Turki tidak tahu apa sebenarnya Islam itu dan tidak membaca [[Al-Quran]]. Orang-orang dipengaruhi oleh kalimat Arab yang tidak mereka mengerti, dan karena kebiasaan mereka, mereka pergi ke masjid. Ketika orang Turki membaca Al-Quran dan memikirkannya, mereka akan meninggalkan Islam.<ref>{{Cite web |url=http://www.radikal.com.tr/turkiye/ataturk-islam-icin-ne-dusunuyordu-791000/ |title=Atatürk İslam için ne düşünüyordu? |access-date=2017-07-22 |archive-date=2017-07-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170722130231/http://www.radikal.com.tr/turkiye/ataturk-islam-icin-ne-dusunuyordu-791000/ |dead-url=no }}</ref>
Di masa mudanya, Atatürk menjalani pelatihan agama, meskipun singkat. Pelatihan militernya mencakup pencetakan buku Ilmu Agama. Dia tahu bahasa Arab dengan cukup baik untuk memahami dan menterjemahkan Quran. Dia mempelajari "Sejarah Islam" oleh [[Leone Caetani]] dan "Sejarah Peradaban Islam" oleh [[Jurji Zaydan]]. Atatürk juga menulis buku dengan bab "Sejarah Islam" saat dia ingin mempersiapakan buku-buku sejarah sekolah menegah untuk diajarkan . Pengetahuan agama Atatürk sangat tinggi dalam sifat dan tingkatannya.<ref name="ethem">Ethem Ruhi Fığlalı (1993) "Atatürk and the Religion of Islam" Atatürk Araştırma Merkezi Dergisi, Sayı 26, Cilt: IX.</ref>
==== Persepsi umum ====
Perdebatan tentang keyakinan agama Atatürk terus terjadi hingga kini, sumber-sumber menyatakan bahwa Atatürk memaknai agama dengan akal, sains, dan logika. Dalam pidatonya tentang agama Atatürk menyatakan:{{Cquote|Agama adalah institusi yang penting. Bangsa tanpa agama tidak bisa bertahan. Namun juga sangat penting untuk dicatat bahwa agama adalah penghubung antara Allah dan orang beriman secara individu. Perdagangan iman tidak bisa diizinkan. Mereka yang menggunakan agama untuk keuntungan mereka sendiri adalah menjijikkan. Kami menentang situasi seperti itu dan tidak akan mengizinkannya. Mereka yang menggunakan agama dengan cara seperti itu telah membodohi rakyat kami; melawan orang-orang seperti itulah yang kami perjuangkan dan akan terus berjuang. Ketahuilah bahwa apa pun yang sesuai dengan alasan, logika, dan keuntungan serta kebutuhan orang-orang kita sama dengan Islam. Jika agama kita tidak sesuai dengan akal dan logika, itu bukan agama yang sempurna, agama terakhir.<ref>Ahmet Taner Kışlalı "Kemalizm, Laiklik ve Demokrasi [Kemalisme, Laicisme, dan Demokrasi]" 1994</ref>}} Bagaimanapun, pidato dan publikasinya merupakan kritikan penggunaan agama sebagai ideologi politik.<ref name="ethem" /> Dia menyatakan bahwa agama harus sesuai dengan akal, sains dan logika. Masalahnya bukan agama, tetapi bagaimana orang percaya memahami dan menerapkan agama. Agama yang benar tidak dapat dipahami selama adanya nabi-nabi palsu tidak diisolasi dan dengan terisolasinya nabi-nabi palsu maka pengetahuan agama yang benar dapat dicerahkan. Satu-satunya cara untuk berurusan dengan para nabi palsu adalah dengan melawan buta aksara dan prasangka rakyat Turki.<ref>''Nutuk'', vol. 11, hlm. 708.</ref>
==== Agama dan individu ====
[[Berkas:Atatürk Selimiye Camii'nde (25 Aralık 1930).png|jmpl|Atatürk di [[Masjid Selimiye]], [[Edirne]], 25 Desember 1930]]
Agama, khususnya [[Islam]], adalah antara seorang individu dan Tuhan di mata Atatürk.<ref>Fığlalı "Atatürk dan Agama Islam"; Tetapi untuk menyebutkan bahwa agama adalah masalah hubungan dan komunikasi antara Allah dan hamba-Nya." [dibacakan dari Kılıç Ali, Atatürk'ün Hususiyetleri, Ankara, 1930, hlm. 116]</ref> Ketika dibandingkan dengan praktik Utsmaniyah (Islam politik yang diintegrasikan ke kehidupan pemerintah melalui ''Millet''), Atatürk percaya pada bentuk Islam yang direformasi (Islam antara individu dan Tuhan). Dia percaya mungkin untuk memadukan tradisi asli (berdasarkan Islam) dan modernisme [[Budaya barat|Barat]] secara harmonis.<ref name="Jacob"/> Dalam persamaan ini, dia lebih menekankan pada modernisasi. Modernisasi-nya bertujuan untuk mengubah struktur sosial dan mental (tradisi asli Islam) untuk memberantas ide-ide irasional, takhayul gaib dan sebagainya.<ref name="Jacob"/> Atatürk tidak menentang agama tetapi apa yang dia anggap sebagai semua elemen agama dan budaya Utsmaniyah yang membawa batas pada diri orang.<ref name="Jacob">{{cite book|author=Jacob M. Landau|title=Atatürk and the Modernization of Turkey|publisher=University of Chicago Press|location=London ; New York|year=1984|isbn=90-04-07070-2}} halaman 217</ref> Dia memusatkan reformasinya (mengenai kedaulatan rakyat) terhadap hambatan untuk pilihan individu yang tercermin dalam kehidupan sosial. Dia memandang hukum sipil dan penghapusan kekhalifahan sebagai persyaratan untuk refleksi pilihan individu. Dia memandang agama sebagai masalah hati nurani atau ibadah, tetapi bukan politik. Tanggapan terbaik untuk masalah ini berasal dari dirinya sendiri:{{Cquote|Agama adalah masalah hati nurani. Seseorang selalu bebas untuk bertindak sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Kita (sebagai bangsa) menghormati agama. Bukan niat kami untuk membatasi kebebasan beribadah, tetapi lebih untuk memastikan bahwa masalah agama dan urusan negara tidak terjalin.<ref>M. Orhan Tarhan "Should Government Teach Religion?" The Atatürk Society of America</ref>}} Atatürk percaya pada [[kebebasan beragama]], tetapi dia adalah seorang pemikir sekuler dan konsepnya tentang kebebasan beragama tidak terbatas. Dia membedakan antara praktik sosial dan pribadi agama. Dia menerapkan pertimbangan sosial (persyaratan sekuler) ketika praktik agama publik dianggap. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa memaksa orang lain menerima agama atau sekte apa pun ([[kebebasan berpikir|kebebasan berkeyakinan]]).<ref>Kılıç Ali, Atatürk'ün Hususiyetleri, Ankara, 1930, hlm. 57</ref> Juga, setiap orang memiliki hak untuk melakukan atau mengabaikan, jika ia menghendaki, kewajiban agama apa pun yang ia pilih (kebebasan beribadah), seperti hak untuk tidak berpuasa selama bulan [[Ramadan]].<ref>A. Afet İnan, M. Kemal Atatürk'ten Yazdıklarım, İstanbul, 1971, hlm. 85–86.</ref>
==== Agama dan politik ====
Menurut sejarawan Kemal Karpat, gerakan-gerakan yang memandang Islam sebagai gerakan politik atau khususnya pandangan Islam sebagai agama politik memegang posisi bahwa Atatürk bukan seorang Muslim (Muslim yang taat). Wajar jika perspektif ini diadaptasi, kata Karpat: "Dia tidak menentang Islam, tetapi mereka yang menentang kekuatan politiknya menggunakan argumen agama."<ref name="Karpat">Karpat, "The Personality of Atatürk", hlm. 893–99.</ref>
[[Andrew Mango]] menulis dalam bukunya ''Atatürk: The Biography of the Founder of Modern Turkey'' (1999):
{{Cquote|Saya tidak punya agama, dan kadang-kadang saya berharap semua agama di dasar laut. Dia [Utsmaniyah] adalah penguasa yang lemah yang membutuhkan agama untuk menegakkan pemerintahannya; seolah-olah dia akan menangkap orang-orangnya dalam perangkap. Rakyat saya akan belajar prinsip-prinsip demokrasi, perintah kebenaran dan ajaran sains. Takhayul harus pergi. Biarkan mereka menyembah sesuka mereka; setiap orang dapat mengikuti hati nuraninya sendiri, asalkan itu tidak mengganggu alasan yang waras atau menawarnya terhadap kebebasan sesamanya.<ref>Dukitip dalam ''Atatürk: The Biography of the Founder of Modern Turkey'', by Andrew Mango; "In a book published in 1928, Grace Ellison quotes [Atatürk], presumably in 1926-27", [[Grace Ellison]] ''Turkey Today'' (London: Hutchinson, 1928)</ref>}}
Pada 1 November 1937, pidato Atatürk di parlemen dia berkata:
{{Cquote|Diketahui oleh dunia bahwa, dalam administrasi negara kita, program utama kita adalah program Partai Rakyat Republik. Prinsip-prinsip yang dicakupnya [Partai] adalah garis utama yang menerangi kita dalam manajemen dan politik. Tetapi prinsip-prinsip ini tidak boleh dianggap sama dengan dogma-dogma buku yang dianggap telah turun dari langit. Kami telah menerima inspirasi kami langsung dari kehidupan, bukan dari langit atau tidak terlihat.<ref>[https://www.tbmm.gov.tr/tarihce/ataturk_konusma/5d3yy.htm Atatürk'ün Türkiye Büyük Millet Meclisi'nin V. Dönem 3. Yasama Yılını Açış Konuşmaları] (dalam bahasa Turki). "''... Dünyaca bilinmektedir ki, bizim devlet yönetimimizdeki ana programımız, Cumhuriyet Halk Partisi programıdır. Bunun kapsadığı prensipler, yönetimde ve politikada bizi aydınlatıcı ana çizgilerdir. Fakat bu prensipleri, gökten indiği sanılan kitapların doğmalarıyla asla bir tutmamalıdır. Biz, ilhamlarımızı, gökten ve gaipten değil, doğrudan doğruya yaşamdan almış bulunuyoruz.''"</ref>}}
==== Agama orang Arab ====
Atatürk menggambarkan Islam sebagai agama [[bangsa Arab|orang Arab]] dalam karyanya sendiri yang berjudul ''Vatandaş için Medeni Bilgiler'' oleh pandangannya yang [[Kritik terhadap Islam|kritis]] dan [[Nasionalisme Turki|nasionalis]]:{{Cquote|Bahkan sebelum menerima agama orang Arab, orang-orang Turki adalah bangsa yang hebat. Setelah menerima agama orang-orang Arab, agama ini, tidak berhasil menggabungkan orang-orang Arab, Persia dan Mesir dengan Turki untuk membentuk suatu bangsa. (Agama ini) sebagai gantinya, melonggarkan hubungn nasional Turki, mati rasa nasional. Ini sangat alami. Karena tujuan agama yang didirikan oleh Muhammad, atas semua bangsa, adalah untuk menyeret ke politik nasional Arab.<ref>Afet İnan, ''Medenî Bilgiler ve M. Kemal Atatürk'ün El Yazıları'', Türk Tarih Kurumu, 1998, hlm. 364.<!-- ISBN DIBUTUHKAN --></ref>}}
== Penyakit dan kematian ==
[[Berkas:Atatürk'ün cenazesi.png|jmpl|ka|Pemandangan dari pemakaman kenegaraan Atatürk, November 1938.]]
Selama 1937, indikasi bahwa kesehatan Atatürk semakin buruk mulai muncul. Pada awal 1938, ketika dia dalam perjalanan ke [[Yalova]], dia menderita penyakit serius. Dia pergi ke [[Istanbul]] untuk perawatan, di mana dia didiagnosis menderita [[sirosis hati]]. Sepanjang sebagian besar hidupnya, dia telah menjadi peminum berat, sering mengkonsumsi setengah liter [[rakı]] sehari.<ref>{{cite book|last1 = Macfie|first1 = Alexander Lyon|year = 2014|title = Ataturk|url = https://books.google.com/books?id=8wKtAgAAQBAJ&pg=PA6|publisher = [[Routledge]]|page = 6|access-date = 2018-12-31}}</ref> Selama tinggal di Istanbul, ia berusaha mengikuti gaya hidup regulernya untuk sementara waktu. Dia meninggal pada 10 November 1938, pada usia 57, di [[Istana Dolmabahçe]], di mana dia menghabiskan hari-hari terakhirnya.<ref>[http://www.turizm.gov.tr/TR/Genel/BelgeGoster.aspx?F6E10F8892433CFFAAF6AA849816B2EF62979E318A6960C3 Atatürk'ün Hayatı] (Kehidupan Atatürk). Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki {{tr icon}}.</ref> Jam di kamar tempat dia meninggal masih diatur ke waktu kematiannya, jam 9:05 pagi.<ref>Soyak, Hasan Rıza (1973). ''Atatürk'ten Hatıralar''. İstanbul: Yapı Kredi Yayınları. hlm. 154</ref>
Pemakaman Atatürk memunculkan kesedihan sekaligus kebanggaan di Turki, dan 17 negara mengirim perwakilan khusus, sementara sembilan menyumbangkan detasemen bersenjata untuk iring-iringan.<ref name=mango526>Mango, ''Atatürk'', 526</ref> Jenazah Atatürk semula diletakkan di Museum Etnografi Ankara, dan dipindahkan pada 10 November 1953, 15 tahun setelah kematiannya di sebuah [[sarkofagus]] seberat 42 ton, ke sebuah makam yang menghadap ke Ankara,<ref name=burial>{{cite news |title = The Burial of Atatürk |url = http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,860125,00.html |work = Time Magazine |pages = 37–39 |date = 23 November 1953 |accessdate = 7 August 2007 |archive-date = 2013-08-23 |archive-url = https://web.archive.org/web/20130823204249/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,860125,00.html |dead-url = yes }}</ref> [[Anıtkabir]]. Dalam wasiatnya, Atatürk menyumbangkan semua harta miliknya kepada [[Partai Rakyat Republik]], dengan ketentuan bahwa bunga tahunan dari dana itu akan digunakan untuk menjaga saudara perempuannya Makbule dan anak-anak angkatnya, dan mendanai pendidikan tinggi anak-anak İsmet İnönü. Sisa dari minat tahunan ini adalah keinginan untuk Asosiasi Bahasa Turki dan Lembaga Sejarah Turki.
{{wide image|Panaroma Anıtkabir.jpg|1000px|align-cap=center|[[Anıtkabir]], makam Mustafa Kemal Atatürk, di [[Ankara]], Turki}}
== Warisan ==
[[Berkas:Anavatan 1927.jpg|jmpl|Personifikasi Turki dalam peta tahun 1927 yang diterbitkan sebelum reformasi alfabet. Setelah bertahun-tahun, pada tahun 1939, Turki menganeksasi [[Republik Hatay]].]]
[[Berkas:Peaceful daytime demonstrations in Taksim park. Events of June 3, 2013.jpg|jmpl|Seorang wanita Turki dengan bendera Atatürk]]
[[Berkas:Mustafa Kemal Ataturk Reforma Mex D.F.jpg|jmpl|Monumen Atatürk di [[Kota Meksiko]]]]
Atatürk meninggal dunia pada 10 November 1938 dalam usia 57 tahun karena kelelahan yang luar biasa akibat berat dan banyaknya tugas yang ada setelah [[sakit]] yang berkepanjangan karena [[sirosis hati]].
Penggantinya, [[İsmet İnönü]], memperkuat [[kultus individu]] Atatürk secara anumerta, yang telah bertahan hingga sekarang, bahkan setelah Partai Rakyat
Atatürk dikenang melalui banyak bangunan peringatan di seluruh Turki, seperti [[Bandara Internasional Atatürk]] di [[Istanbul]], [[Jembatan Atatürk]] di atas [[Tanduk Emas]] (Haliç), [[Bendungan Atatürk]], [[Atatürk Olimpiyat Stadyumu|Stadion Atatürk]], dan [[Anıtkabir]], mausoleum tempat ia dikebumikan. Patung-patung raksasa Atatürk bertebaran di seluruh sudut kota [[Istanbul]] dan berbagai kota lainnya di Turki, dan praktis setiap pemukiman yang besar mempunyai bangunan peringatan sendiri untuknya. Ada pula sejumlah bangunan peringatan bagi Atatürk secara internasional, seperti Atatürk Memorial di [[Wellington]], [[Selandia Baru]] (yang juga merupakan bangunan peringatan untuk pasukan ANZAC yang meninggal di Gallipoli). Parlemen Turki mengeluarkan Undang-undang Nomor 5816 yang melarang penghinaan terhadap warisannya ataupun serangan terhadap segala benda yang menggambarkannya. Undang-undang ini kadang-kadang dikritik karena hanya berlaku untuk Atatürk, dan dengan demikian mirip dengan undang-undang yang melindungi para pemimpin dari rezim-rezim diktatorial.
Atatürk berusaha untuk memodernisasi dan mendemokratiskan sebuah Republik Turki yang baru dari sisa-sisa
Meskipun [[Reformasi Atatürk|reformasi sekuler radikal]], Atatürk tetap populer di [[dunia Muslim]].<ref name="Hanioglu2011p128">{{cite book |author = M. Şükrü Hanioğlu |title = Atatürk: An Intellectual Biography |url = https://books.google.com/books?id=dNFhZzug6tMC&pg=PA128 |accessdate = 5 Juni 2013 |date = 9 Mei 2011 |publisher = Princeton University Press |isbn = 978-1-4008-3817-2 |page = 128 }}</ref> Dia dikenang karena menjadi pencipta negara Muslim baru yang sepenuhnya independen pada saat perambahan oleh kekuatan Kristen, dan karena menang dalam perjuangan melawan imperialisme Barat.<ref name="Hanioglu2011p128"/> Ketika dia meninggal, [[Liga Muslim India]] memuji dia sebagai "kepribadian yang benar-benar hebat di dunia Islam, seorang jenderal besar dan negarawan hebat", menyatakan bahwa ingatannya akan "menginspirasi umat Islam di seluruh dunia dengan keberanian, ketekunan dan kejantanan."<ref name="Hanioglu2011p128"/>
Rentang pengagumnya meluas dari Perdana Menteri Inggris [[Winston Churchill]], lawan dalam [[Perang Dunia I]], hingga "pemimpin [[Nazisme|Nazi]]" Jerman dan diktator [[Adolf Hitler]], yang juga mencari aliansi dengan Turki,<ref>Bernd Rill: ''Kemal Atatürk.'' Rowohlt, Reinbek 1985, p. 147.</ref> kepada para presiden-presiden Amerika Serikat [[Franklin D. Roosevelt]] dan [[John F. Kennedy]], yang membayar upeti kepada Kemal Atatürk pada tahun 1963 pada peringatan 25 tahun kematiannya.<ref>[http://www.jfklibrary.org/Asset-Viewer/Archives/JFKWHA-237-001.aspx Remarks on the 25th Anniversary of the Death of Kemal Atatürk, 4 November 1963]. Audio file on: jfklibrary.org.</ref>
Sebagai panutan yang mendorong kedaulatan nasional, Atatürk secara khusus dihormati di negara-negara yang disebut Dunia Ketiga, yang melihatnya sebagai pelopor kemerdekaan dari kekuatan kolonial, seperti kontemporer Iran [[Reza Shah|Reza Shah Pahlavi]], Perdana Menteri India [[Jawaharlal Nehru]], Presiden Tunisia [[Habib Burquibah]] atau Presiden Mesir [[Anwar Sadat]].<ref>Bernd Rill: ''Kemal Atatürk.'' Rowohlt, Reinbek 1985, p. 146.</ref><ref name="hg228">Halil Gülbeyaz: ''Mustafa Kemal Atatürk. Vom Staatsgründer zum Mythos.'' Parthas-Verlag, Berlin, 2004, p. 228.</ref><ref name="Girbeau">{{cite news|author=Girbeau, Sabine|title=Habib Bourguiba ou la modernité inachevée|work=Afrik.com|date=18 Agustus 2003|url=http://www.afrik.com/article6475.html}}</ref> Penyair dan filsuf Pakistan [[Muhammad Iqbal]] dan penyair nasional Bengali [[Kazi Nazrul Islam]] menulis puisi untuk menghormatinya.
Konferensi Wanita Internasional Keduabelas diadakan di [[Istanbul]], Turki pada 18 April 1935, dan nasionalis-feminis Mesir Huda Sya'rawi adalah presiden dan anggota dua belas wanita. Konferensi tersebut memilih Huda sebagai wakil presiden Persatuan Wanita Internasional dan menganggap Atatürk sebagai panutan bagi dirinya dan tindakannya. Dia menulis dalam memoarnya: {{Cquote|Setelah konferensi Istanbul berakhir, kami menerima undangan untuk menghadiri perayaan yang diadakan oleh Mustafa Kemal Atatürk, pembebas Turki modern ... Di salon di sebelah kantornya, para delegasi yang diundang berdiri dalam bentuk setengah lingkaran, dan setelah beberapa saat pintu terbuka dan memasuki Atatürk dikelilingi oleh aura keagungan dan kebesaran, dan perasaan gengsi menang. Yang terhormat, ketika giliran saya tiba, saya berbicara langsung kepadanya tanpa terjemahan, dan adegan itu unik bagi seorang wanita Muslim oriental yang berdiri untuk Otoritas Wanita Internasional dan memberikan pidato dalam bahasa Turki yang mengungkapkan kekaguman dan terima kasih kepada para wanita Mesir atas pembebasannya. gerakan yang dia pimpin di Turki, dan saya berkata: Ini adalah cita-cita meninggalkan Oh kakak perempuan negara-negara Islam, dia mendorong semua negara di Timur untuk mencoba membebaskan dan menuntut hak-hak perempuan, dan saya berkata: Jika orang-orang Turki menganggap Anda layak sebagai ayah mereka dan mereka memanggil Anda Atatürk, saya katakan bahwa ini tidak cukup, tetapi Anda bagi kami "Atasyarq"<!--أتاشرق--> [Bapak Bangsa-Bangsa Timur]. Maknanya tidak datang dari kepala delegasi perempuan mana pun, dan sangat berterima kasih kepada saya atas pengaruh besar itu, dan kemudian saya memohon kepadanya untuk memberikan kepada kami foto Yang Mulia untuk dipublikasikan dalam jurnal ''L'Égyptienne''.<ref>Buku Harian Huda Sya'rawi - Kitab Al-Hilal, September / 1981</ref>}}
Sebagai pemimpin gerakan nasional 1919-1923, Atatürk digambarkan oleh [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia I|Blok Sekutu]] dan jurnalis Istanbul yang dikenal secara nasional, Ali Kemal sebagai "kepala perampok", [[Arthur James Balfour|Lord Balfour]] dalam konteks ini menyebutnya "yang paling mengerikan dari semua orang Turki yang mengerikan" (''most terrible of all the terrible Turks'').<ref>''THE TWO KEMALS; The Polished Aristocrat of European Circles in Contrast With the Ruthless Commander of Fanatical Turks'', [http://query.nytimes.com/gst/abstract.html?res=9E0CE7DE1F3CEE3ABC4953DFB6678389639EDE New York Times, 1 Oktober 1922].</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
{{commons category}}
* [https://web.archive.org/web/20050829191715/http://www.ataturk.
* [https://web.archive.org/web/20060614142835/http://istanbulportal.com/istanbulportal/Mustafa_Kemal_Ataturk.aspx Deskripsi dan galeri tentang dia]
* [http://www.ataturk.net Ataturk.net]
* {{YouTube|oYBUZTycdy8|title=Atatürk dalam warna}}
* {{YouTube|kfqdlNoyqwU|title=Atatürk dan Mufti Abdurrahman Kâmil Yetkin di Amasya (1930)}}
{{clear}}
<center>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="4" style="font-size:90%;">
Baris 152 ⟶ 249:
{{DEFAULTSORT:Ataturk, Mustafa Kemal}}
[[Kategori:Mustafa Kemal Atatürk|
[[Kategori:Tokoh Turki]]
[[Kategori:Jenderal Turki]]
[[Kategori:Penerima Légion d'honneur]]
[[Kategori:Antikomunisme]]
[[Kategori:Nasionalisme]]
[[Kategori:Kritik terhadap agama]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam]]
[[Kategori:Pemikiran bebas]]
|