Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 125.165.35.94 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RaymondSutanto
Tag: Pengembalian
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Kota Medan]]
{{Infobox settlement|name=Medan|official_name=City of Medan|settlement_type=[[List of regencies and cities of Indonesia|City]]|translit_lang1=Other|translit_lang1_type1=[[Jawi script|Jawi]]|translit_lang1_type2=[[Chinese language|Chinese]]|translit_lang1_info1={{lang|ar|ميدن}}|translit_lang1_type3=[[Batak alphabet|Batak]]|translit_lang1_info2={{Lang|zh-hans|棉兰}} {{font|size=70%|([[Simplified Chinese characters|Simplified]])}}<br>{{Lang|zh-hant|棉蘭}} {{font|size=70%|([[Traditional Chinese characters|Traditional]])}}|translit_lang1_type4=[[Tamil language|Tamil]]|translit_lang1_info3={{btk|ᯔᯮᯑ᯲}}|translit_lang1_info4=மேடான்|image_skyline=Medan Montage.jpg|image_caption=From top, left to right:<br/>
[[Graha Maria Annai Velangkanni]] church, [[PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia|London Sumatra]] building in [[Kesawan]], [[Medan City Hall|Medan's Old City Hall]], Hillpark Sibolangit amusement park, [[Sun Plaza (Medan)|Sun Plaza]] mall, and [[Great Mosque of Medan]].|image_seal=Medan coa.png|pushpin_map=Indonesia_Sumatra#Indonesia|image_map=Lokasi Sumatera Utara Kota Medan.svg|map_caption=Location within [[North Sumatra]]|pushpin_label_position=right|pushpin_map_caption=Location in [[Sumatra]] and [[Indonesia]]|nickname=''[[Paris|Parijs]] van Sumatra'' {{small|([[Dutch language|Dutch]])}} (Paris of Sumatra)|motto=''Bekerja sama dan sama-sama bekerja'' <br> {{small|(Working together and everybody work)}}|population_total=2,097,610|subdivision_name={{INA}}|subdivision_name1=[[Sumatra]]|subdivision_type=[[List of sovereign states|Country]]|subdivision_type1=[[Regions of Indonesia|Region]]|subdivision_type2=[[Provinces of Indonesia|Province]]|subdivision_name2={{flag|North Sumatra}}|established_title=Founded|established_date=1 July 1590|leader_name=Dzulmin Eldin<ref>{{cite web|url=http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=328081:eldin-resmi-jadi-walikota-medan|title=Eldin resmi jadi Walikota Medan|date=2014-06-18|accessdate=2015-03-10}}</ref>|leader_name2=Akhyar Nasution|leader_title=Mayor|leader_title2=Vice Mayor|area_total_km2=265.10|area_metro_km2=1,991.1|population_metro=4,103,696|population_urban=2,046,973|elevation_m=2.5–37.5|elevation_ft=8–123|population_as_of=2010 census|population_density_km2=auto|population_density_metro_km2=auto|population_demonym=[[List of people from North Sumatra|Medanese]]|timezone=[[Time in Indonesia|IWST]]|utc_offset=+7|area_code_type=[[Telephone numbers in Indonesia|Area code]]|area_code=(+62) 61|registration_plate=BK|website={{URL|https://pemkomedan.go.id/}}}}{{Nama Tionghoa|t=棉蘭|s=棉兰|j=Min4 laan4|p=Mián lán|poj=Mî-lân|y=Mìhn làahn}}'''Medan''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: {{Lang|ar|ميدن}}, [[Surat Batak|Batak]]: ᯔᯮᯑ᯲, [[Aksara Han tradisional|Cina]]: {{Lang|zh-hans|棉蘭}}, [[Aksara Tamil|Tamil]]: மேடான், {{IPA-id|meˈdan|id}}); adalah ibukota dari [[Sumatera Utara]] propinsi di [[Indonesia]]. Terletak di sepanjang pantai timur laut [[Sumatera|Sumatra]] island, Medan merupakan kota terbesar keempat dengan populasi di Indonesia, behind [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan [[Kota Bandung|Bandung]].<ref>{{Cite news|url=http://worldpopulationreview.com/countries/indonesia-population/|title=Indonesia Population 2017|access-date=4 May 2017}}</ref> Dengan 2,097,610 penduduk pada sensus 2010, Medan-sisa pemukiman terbesar di luar [[Jawa]] island dan menikmati keragaman multikultural masyarakat.<ref>{{Cite web|url=http://www.citypopulation.de/php/indonesia-sumatera-admin.php|title=Indonesia: Sumatra (Regencies, Cities and Districts) – Population Statistics in Maps and Charts|website=www.citypopulation.de}}</ref> Berbatasan dengan [[Selat Malaka]], Medan adalah kota perdagangan kota di seluruh pulau yang terletak di dekat selat yang merupakan salah satu yang paling penting jalur pelayaran di dunia. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat, yang dapat diakses melalui [[Pelabuhan Belawan]] dan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Bandara Internasional Kuala Namu]], menyatakan kota itu sebagai kota terbesar ketiga di negara dengan ekonomi setelah Jakarta dan Surabaya, kota ini ekonomi dikaitkan juga dengan Malaysia, kota-kota (terutama [[Pulau Pinang|di Penang]] dan [[Kuala Lumpur]]) dan [[Singapura]] oleh perdagangan, jasa dan sumber daya alam pertukaran. Kedua pelabuhan dan bandara yang terhubung ke pusat kota melalui [[jalan tol]] dan [[Transportasi rel|kereta api]]. Medan juga menjadi kota pertama di Indonesia untuk memiliki bandara yang didukung dengan layanan kereta api.
 
Kota ini didirikan oleh Guru Patimpus, [[Suku Karo|Karonese]] pria yang bernama rawa tanah di pertemuan [[Sungai Deli]] dan sungai Babura sebagai '''Kampung Medan Putri''' (''Desa Medan'') sebagai pemukiman pertama. Pada tahun 1632, [[Kesultanan Deli|Deli]] didirikan oleh Gocah Pahlawan, yang menjadi raja pertama. Pada abad ke-18, delapan raja, Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam, mulai menjalin hubungan dengan belanda. [[Jacob Nienhuys]], belanda pedagang tembakau, merintis membuka perkebunan tembakau di Tanah Deli. Nama daerah ini berubah ke '''Medan-Deli''' ketika itu didirikan oleh belanda tembakau perdagangan setelah pembentukan [[Deli Maatschappij|Deli Perusahaan]]. Dengan bantuan dari ke-9 Kesultanan [[Sultan Ma'moen Al Rasyid|Sultan ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam]], dan juga terkenal Cina pengusaha Tjong Yong Hian dan [[Tjong A Fie]], perkembangan pesat ekonomi berubah Medan-Deli menjadi pusat perdagangan dengan julukan ''het land dollar'', alias tanah uang. The Deli Kereta api didirikan untuk pengiriman karet, teh, kayu, kelapa sawit, dan industri gula dari kota ke kota [[Pelabuhan Belawan|Belawan]], kota pelabuhan yang terletak di utara Medan. Medan sempat ibukota Negara bagian [[Negara Sumatera Timur|Sumatera Timur]], yang didirikan pada tahun 1947 sebagai akibat dari belanda "[[Aksi Polisionil|tindakan polisi]]" terhadap yang baru merdeka Indonesia dan kemudian menjadi bagian dari [[republik Indonesia Serikat]] dari tahun 1949 hingga tahun 1950. Setelah berdirinya Republik Indonesia, Medan yang menjadi ibukota Sumatera Utara pada pertengahan tahun 1950.
 
Medan dijuluki oleh belanda '''Parijs van Sumatera''' karena kota ini memiliki banyak kemiripan dengan [[Paris]]. Lamudi, dunia real estate portal, diakui Medan sebagai salah satu di antara enam kota di Asia yang memiliki dan melestarikan beberapa arsitektur kolonial situs, saat mendampingi pertumbuhan sebagai kota metropolitan.<ref>{{Cite web|url=http://www.beritasatu.com/forum-bisnis/261122-enam-kota-asia-paling-trendi-untuk-menetap.html|title=Enam Kota Asia Paling Trendi untuk Menetap|last=Feriawan Hidayat|date=March 29, 2015}}</ref>
 
Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah mengalami perkembangan yang pesat, dan telah melihat skala besar proyek-proyek infrastruktur seperti [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|bandara]], pelabuhan, peningkatan jalan kereta api, jalan tol, dan direncanakan mass rapid transit system. Harga properti residensial di Medan juga cenderung meningkat selama periode dari tahun 2013 hingga kuartal pertama 2015, menurut [[Bank Indonesia]] (BI). Menurut BI, Medan indeks harga properti residensial naik dari 205.24 di kuartal keempat 2013 untuk 212.17 di kuartal keempat tahun 2014, dan untuk 214.41 di kuartal pertama 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.oxfordbusinessgroup.com/analysis/transport-infrastructure-key-part-medans-development-plans|title=Transport infrastructure a key part of Medan's development plans|last=Analysis|date=2015}}</ref>
 
== Etimologi ==
Menurut catatan [[Portugal|portugis]] pedagang di awal abad ke-16, nama dari Medan sebenarnya berasal dari kata Tamil ''Maidhan'', juga dikenal sebagai ''Maidhāṉam ''({{Lang-ta|மைதானம்}}), yang berarti ''Tanah'', yang diadopsi dari [[bahasa Melayu]]. Salah satu Karo-Indonesia kamus yang ditulis oleh Darwin Prinst SH yang diterbitkan pada tahun 2002 menyatakan bahwa Medan juga dapat didefinisikan sebagai "sembuh" atau "menjadi lebih baik".
 
== Sejarah ==
Pada zaman kuno, kota Medan dikenal sebagai '''Kampung Medan (Medan Desa)'''. Itu adalah bagian dari tanah berawa-rawa dengan luas sekitar 4000 ha. Beberapa sungai melintasi kota Medan mengalir ke Selat Malaka. Sungai-sungai tersebut adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Percut dan Muara Belawan.
 
=== Aru Raya ===
Daerah di dalam dan sekitar kota Medan, [[Kabupaten Deli Serdang|Deli]] dan [[Kabupaten Langkat|Langkat Regency]] adalah lokasi kuno [[Kerajaan Aru]] (Haru). Kerajaan ini didirikan oleh [[Suku Karo|orang Karo]] dan berkembang di antara ke-13 ke abad ke-16.<ref name="Archaeology Highlands of Sumatra-Aru">{{Cite book|url=https://books.google.com/?id=MusYBwAAQBAJ&pg=PA110|title=From Distant Tales: Archaeology and Ethnohistory in the Highlands of Sumatra|publisher=Cambridge Scholars Publishing|year=2009|isbn=9781443807845|editor-last=Dominik Bonatz|editor-last2=John Miksic|editor-last3=J. David Neidel}}</ref> Beberapa situs arkeologi di sekitar Medan yang terhubung ke Kerajaan Aru, termasuk Kota dalam Rentang Hamparan Perak daerah, Kabupaten Deli Serdang,<ref name="Kompas-Aru">{{Cite news|url=http://entertainment.kompas.com/read/2008/08/23/14084531/menelusuri.jejak.kerajaan.aru|title=Menelusuri Jejak Kerajaan Aru|last=Juraidi|date=23 August 2008|work=Kompas.com|language=Indonesian}}</ref> yang arkeologi situs Kota Cina di [[Medan Marelan, Medan|Medan Marelan]],<ref>{{Cite web|url=https://www.semedan.com/2016/01/museum-kota-cina-situs-awal-perdagangan-penting-di-pantai-timur-sumatera-abad-xi.html|title=Museum Kota Cina, Situs Awal Perdagangan Penting di Pantai Timur Sumatera Abad XI|date=3 January 2016|website=SeMedan.com|language=Indonesian}}</ref> dan Benteng Putri Hijau, sebuah benteng merusak di Deli Tua, Namorambe, Kabupaten Deli Serdang.<ref name="Oetomo">{{Cite web|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/2014/06/08/benteng-putri-hijau-berdasarkan-data-sejarah-dan-arkeologis/|title=Benteng Putri Hijau Berdasarkan Data Sejarah dan Arkeologi|last=Repelita Wahyu Oetomo|date=8 June 2014|language=Indonesian}}</ref>
 
=== Berdirinya Medan ===
Medan dimulai sebagai sebuah Kampung bernama Kampung Medan (Medan Desa). Kampung Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi, Karonese orang yang datang dari [[Kabupaten Karo|Tanah Karo]]. Sebelum ia menjadi seorang Muslim, dia adalah seorang [[Pemena]] follower. Berikut sejarah "trombo" dan Hamparan Perak (XII Kuta), Guru Patimpus mempelajari Islam dari Datuk Kota Bangun. Pada saat itu, Guru Patimpus dan orang-orang yang ingin bertemu Datuk Kota Bangun. Tidak hanya apakah mereka ingin bertemu Datuk Kota Bangun, mereka juga ingin bersaing dengan dia untuk kekuasaan. Setiap kali Guru Patimpus pergi ke Kota Bangun, dia selalu melewati Pulo Brayan. Di Pulo Brayan, Guru Patimpus jatuh di cintai dengan Putri dari Pulo Brayan Raja. Akhirnya, ia menikah dengan putri dan dua putra, Kolok dan Kecik. Setelah ia menikah, Guru Patimpus dan istrinya berbalik kawasan hutan di pertemuan antara ''[[Sungai Deli]]''dan ''Sungai Babura'' ke sebuah desa kecil dan itu disebut ''Kampung Medan''. Selain itu, telah ditandai sebagai tanggal dari Medan ulang tahun. Itu terjadi pada bulan juli, 1 tahun 1590.<ref>{{Cite web|url=http://iqbalrahdika.blogspot.com/2008/12/guru-patimpus-ancestors-of-medan.html|title=Guru Patimpus: The Ancestor and Founder of Medan|publisher=iqbalrahdika|access-date=20 November 2014}}</ref>
 
Pada masa hidupnya, Guru Patimpus adalah diklasifikasikan sebagai orang-orang yang berpikir ke depan. Hal ini terbukti dengan mengirimkan anak-anak mereka belajar (study) membaca [[Al-Qur'an|Al-qur'an]] kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian mengirim mereka untuk memperdalam tentang Islam ke Aceh.
 
Di hari-hari awal, penduduk asli yang disebut sebagai '''Tanah Deli''' ([[Bahasa Melayu|Indonesia]]: ''Tanah Deli''), mulai dari ''Sungai Ular'' ke [[Sungai Wampu]] di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada saat itu wilayah yang tidak menutupi daerah antara dua sungai.
 
Pernyataan yang menyatakan bahwa Kampung Medan ini adalah keterangan H. Muhammad Said yang mengutip melalui pesan ''Deli: In Woord en Beeld'' ditulis oleh N. ten Cate. Pernyataan itu mengatakan bahwa awal Kampung Medan adalah sebuah benteng yang terdiri dari dua lapisan bundaran berbentuk dinding di pertemuan antara dua sungai yaitu Deli dan sungai Babura. Yang Administrateur rumah ini terletak di seberang sungai dari Kampung Medan. Lokasi Kampung Medan di zaman modern lokasi ''Wisma Benteng'' bangunan sekarang dan Administrateur rumah di masa kini-hari ''PTP IX Tembakau Deli'' bangunan.
 
=== Kesultanan Deli ===
{{Multiple image}}Pada abad ke-16 ada sebuah kerajaan yang disebut [[Kerajaan Aru|Aru]], dengan pusatnya terletak di mana Deli Tua sekarang (selatan Medan). Pada tahun 1612 rakyat Aceh Sultan [[Iskandar Muda dari Aceh|Iskandar Muda]] dikalahkan Aru. Rakyat Aceh ditunjuk Hisyamsudin (kemudian ia mengubah namanya menjadi "Gocah Pahlawan"), yang berjudul sebagai Laksamana Kuda Bintan sebagai perwakilan mereka di kerajaan Timur Sumatera. Pada tahun 1632 Aceh mendirikan '''Kesultanan Deli''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: کسلطانن دلي) dan Gocah Pahlawan menjadi raja pertama. Gocah Pahlawan membuka lahan baru di Sungai Lalang dan Percut. Sebagai Walikota dan Wakil Sultan Aceh serta dengan memanfaatkan ukuran besar Kerajaan Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga menutupi [[Percut Sei Tuan, Deli Serdang|Percut Sei Tuan]] dan Medan Deli kabupaten sekarang. Dia juga mendirikan desa Gunung Barus, Sampali, Kota Bangun, Pulo Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas dan Sigara-gara. Ia meninggal pada 1669 dan diikuti oleh anaknya "Tuangku Panglima Perunggit" siapa yang memindahkan pusat kerajaan ke Labuhan Deli, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari [[Kesultanan Aceh]] pada tahun 1669, dengan ibukotanya di Medan Labuhan, sekitar 15&#x20;km dari pusat kota sekarang.
 
Pada masa ketiga raja, "Tuanku Panglima Padrap" (memerintah 1698-1728), kerajaan dipindahkan ke Pulo Brayan akibat banjir. Keempat raja, "Tuanku Panglima Pasutan" (memerintah antara 1728-1761) yang diselenggarakan kerajaan di empat suku, masing-masing dipimpin oleh seorang Datuk (Melayu judul untuk peringkat tinggi orang). Selama waktu kelima raja, "Tuanku Panglima Gandar Wahib" (memerintah 1761-1805) Datuks meningkatkan kekuatan mereka.
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_Sultan_van_Deli_Amaluddin_Sani_Perkasa_Alam_Shah_tijdens_het_verlaten_van_de_Grote_Moskee_op_de_dag_van_zijn_kroning_TMnr_60027930.jpg|kiri|jmpl|Sultan Amaluddin, keenam sultan meninggalkan Masjid Agung pada puncak hari, pada bulan februari 1925]]
Keenam penguasa adalah "Sultan Amaluddin Mengedar Alam" (memerintah 1805-1850). Selama bertahun-tahun [[Kesultanan Siak Sri Inderapura|Kesultanan Siak]] menjadi pengaruh yang lebih kuat di Deli dari Kesultanan Aceh, dan penguasa diberi judul: [[Sultan]]. Ketujuh penguasa adalah "Sultan Osman Perkasa Alam" (memerintah tahun 1850 sampai tahun 1858), selama kepemimpinannya Deli menjadi otonom.
 
Kedelapan penguasa, "Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam" (memerintah 1858-1873) mulai hubungan dengan belanda, hubungan menjadi lebih intim. Penguasa berikutnya adalah "[[Sultan Ma'moen Al Rasyid|Sultan ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamyah]]", yang memerintah dari tahun 1873 hingga tahun 1924 ketika tembakau perdagangan diperluas. Ia memindahkan kerajaan ke Medan dan selesai pembangunan [[Istana Maimun]] pada tahun 1888. Ia juga membangun masjid agung Al Ma'shun yang umumnya dikenal sebagai ([[Masjid Raya Medan|Masjid Agung Medan]]) sekarang pada tahun 1907, ia menjadi dikenal sebagai pembangun awal Medan bekerjasama dengan belanda dan "Tjong Yong Hian" dan [[Tjong A Fie]], dua pengusaha Cina saudara dan juga ''Kapitans'' yang dibangun besar usaha perkebunan di Deli. Mereka semua dibawa ke Medan-Deli seperti baru pengembangan daerah termasuk pusat-pusat bisnis seperti bank, kantor, perkebunan, perumahan, kereta api dan pelabuhan. Kesepuluh "Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah" (memerintah 1924-1945) memperluas pelabuhan, perdagangan meningkat selama periode itu. Pada deklarasi [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Kemerdekaan Indonesia]], Sultan mengakui kedaulatan republik dan kembali mengingat fungsi penting sebagai administrator [[Suku Melayu Indonesia|Deli-Melayu]] tradisi dan budaya.
 
Kesultanan Deli masih tetap eksis sampai hari ini, meskipun administratif kekuasaan telah diganti dengan terpilih sebagai [[Wali kota|Walikota]]. Saat ini sultan adalah "Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam" ke-14 sultan, (memerintah sejak tahun 2005). Dimahkotai usia delapan tahun, ia adalah anak bungsu sultan yang telah dimahkotai di Deli sejarah.
 
=== Era Hindia belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Haven_van_Belawan_Borneo_TMnr_10007922.jpg|kiri|jmpl|Aerial view dari Pelabuhan [[Pelabuhan Belawan|Belawan]], tahun 1920-an]]
[[Berkas:KITLV_-_78321_-_Kleingrothe,_C.J._-_Medan_-_Coolies_working_in_the_seed_beds_on_a_tobacco_plantation_of_the_Amsterdam_Deli_Company_in_Medan,_Sumatra_-_circa_1900.tif|kiri|jmpl|Kuli yang bekerja di tempat tidur benih di sebuah perkebunan tembakau di Medan, sekitar tahun 1900-an]]
Pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869 berarti sangat intensif lalu lintas antara Eropa dan Timur Jauh. Belanda memulai pelayaran perusahaan ''Stoomvaart Maatschappij Nederland'' yang kemudian berkembang dengan cepat 43 kapal uap pada tahun 1877. Inggris, namun, sudah 3,000 kapal pada hari-hari. Perjalanan dari Eropa ke Indonesia mengambil sekitar 40 hari. [[Genova|Genoa]], Italia menjadi pelabuhan transit bagi kapal penumpang setelah pembukaan Terowongan Gotthard di Swiss. Perjalanan dikurangi menjadi 23 hari dan 20 jam ke [[Batavia]] (Jakarta). Kapal-kapal juga menjadi lebih besar dan lebih nyaman.
 
Hal ini mengakibatkan peningkatan di kapal-kapal pesiar yang membawa didominasi kulit putih orang Eropa yang datang ke [[Hindia Belanda|Hindia belanda]] sebagai wisatawan untuk tur daerah, termasuk Medan sebagai yang terbesar [[Deli Maatschappij|tembakau perkebunan]] di Hindia belanda pada waktu itu. Untuk mengakomodasi para wisatawan, hal itu dianggap perlu untuk memiliki Eropa-hotel kelas. Oleh karena itu, pada tahun 1898, [[Bangsa Belanda|belanda]] pengusaha bernama [[Hotel De Boer|Aeint Herman de Boer]] dibangun [[Hotel De Boer|Hotel de Boer]] di barat laut dari Esplanade (sekarang Lapangan Merdeka Medan).
 
Ekspor sangat tergantung pada Inggris pengiriman pada tahun 1890 ketika [[Kota Sabang|Sabang]] menjadi sebuah bunker di pelabuhan. [[Pelabuhan Belawan|Belawan]] mendapat harbor pada tahun 1923. Perusahaan pelayaran ''[[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]]'' (KPM) yang didirikan untuk tujuan pengiriman berharga [[Deli Maatschappij|Deli Perusahaan]] tembakau, yang dikirim ke Batavia. Kargo ini hampir sama berharga dan aturan ketat diatur penanganan. Itu dilarang keras untuk menyimpan apa pun di atas tembakau dan kuli bahkan tidak berjalan di atasnya ketika mereka bekerja di menetas.<ref>History of Place [http://historyofplace.blogspot.com/2013/02/history-of-medan-sumatra.html History of Medan]</ref>
 
Pembersihan jalan-jalan di Medan, sampai tahun 1912, yang dilakukan oleh para tahanan. Setelah itu bebas [[kuli]] mendapat pekerjaan. Pada tahun 1917, pemerintah mulai menggunakan gerobak yang ditarik kuda, dilengkapi dengan sapu untuk membersihkan. Pada tahun 1928 gerobak yang ditarik kuda digantikan oleh kendaraan bermotor. Koran pertama adalah '<nowiki/>''Deli Courant''<nowiki/>', didirikan pada tahun 1885 meskipun tidak setiap hari publikasi. Pada tahun 1898, Joseph Hallermann, jerman, didirikan harian '''De Sumatra Post''<nowiki/>', yang bertahan sampai tahun 1939.
 
Ada pekebun di Medan dari berbagai negara: Inggris, Belanda, amerika SERIKAT, Perancis, Jerman, Polandia, dan Swiss. Banyak dari mereka menjadi sangat kaya dan memimpin gaya hidup makmur. Medan dikenal sebagai ''Paris dari Sumatera''. Sampai saat ini, daerah di pusat kota dimana bandara ini terletak disebut Polonia, sebuah nama yang diberikan oleh seorang bangsawan polandia yang pernah dimiliki perkebunan di sini. Salah satu area Medan masih disebut Helvetia (nama lama dari Swiss). Nama ini diberikan oleh seorang pemilik perkebunan dari Swiss.
 
==== Perkebunan tembakau ====
[[Berkas:Nienhuys,_J,_(1836-1928).jpg|jmpl|Lukisan [[Jacob Nienhuys]], pendiri penghasil tembakau [[Deli Maatschappij|Deli Perusahaan]] (''Deli Maatschappij'') selama [[Hindia Belanda|Hindia belanda]] era]]
Medan tidak berkembang pesat sampai tahun 1860-an, ketika pemerintah hindia belanda mulai melepaskan lahan baru untuk perkebunan tembakau. [[Jacob Nienhuys]], Van der Falk, dan Elliot, yang berada di belanda pedagang tembakau, merintis membuka perkebunan tembakau di Deli. Nienhuys' sebelumnya bisnis tembakau di Jawa pindah ke Deli setelah undangan oleh seorang Arab dari [[Kota Surabaya|Surabaya]] bernama Said Abdullah Bilsagih, ipar dari Deli, Sultan Mahmud Perkasa Alam. Awalnya Nienhuys dibudidayakan tembakau pada 4.000 hektar lahan di Tanjong Spassi, dekat Labuhan, yang dimiliki oleh Sultan Deli. Pada Maret 1864, Nienhuys mengirim sampel tanaman tembakau ke [[Rotterdam]], Belanda untuk uji kualitas. Rupanya, daun tembakau yang dianggap berkualitas tinggi untuk bahan cerutu. Karenanya Deli nama rose sebagai penghasil cerutu terbaik bungkus untuk orang-orang Eropa.
[[Berkas:Coat_of_Arms_of_Medan_(1886%3F).svg|jmpl|225x225px|Lambang Medan selama era kolonial, menunjukkan tanaman tembakau sebagai biaya.]]
Tembakau perjanjian itu ditandatangani oleh Sultan Deli dan belanda pada tahun 1865. Setelah dua tahun, Nienhuys bersama Sini, P. W. Clemen, Cremer mendirikan perusahaan ''[[Deli Maatschappij|De Deli Maatschappij]]'' disingkat ''Deli Mij'' di Labuhan. Pada tahun 1869, Nienhuys memindahkan kantor pusat Deli Mij Kampung Medan. Kantor baru dibangun pada pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tepatnya di kantor PTPN II (ex PTP IX) sekarang. Dengan transfer dari kantor, Medan dengan cepat menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan perdagangan, serta daerah dengan paling dominan pembangunan di Indonesia bagian barat. Pesatnya perkembangan ekonomi berubah Deli menjadi pusat perdagangan utama dijuluki ''het land dolar'' alias tanah uang. Kemudian, mereka membuka perkebunan baru di Martubung dan Sunggal daerah pada tahun 1869, dan juga di Sungai Beras dan Klumpang pada tahun 1875, sehingga total menjadi 22 perusahaan perkebunan pada tahun [[1874]]. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau sudah sangat luas dan berkembang, ''Kampung Medan'' menjadi semakin ramai dan kemudian dikembangkan dengan nama yang dikenal sebagai Medan-Deli.
 
Pengembangan Medan-Deli sebagai pusat perdagangan yang diikuti oleh itu menjadi pusat pemerintahan. Pada tahun 1879, Modal Asisten Deli Penduduk pindah dari Labuhan ke Medan. Pada 1 Maret [[1887]], ibukota Residen Sumatera Timur juga pindah dari [[Kota Bengkalis|Bengkalis]] ke Medan Istana Kesultanan Deli yang terletak di Kampung Bahari (Labuhan) dan Pulo Brayan juga pindah dengan selesainya [[Istana Maimun|Istana Maimoon]] pada 18 Mei 1891, dan dengan demikian Ibukota Deli resmi pindah ke Medan.
 
==== Pertumbuhan dari Medan-Deli ====
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Luchtfoto_van_Medan_TMnr_10015046.jpg|kiri|jmpl|Medan diambil dari udara, cicra 1928-1940]]
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Luchtfoto_van_Medan_TMnr_10015042.jpg|jmpl|Aerial view dari Medan, 1920. Hal ini dapat dilihat dari foto: [[Stasiun Medan|stasiun kereta api]], the Esplanade (sekarang ''Jalan Merdeka''), [[Gedung Balai Kota Lama Medan|City Hall]], the Javasche Bank (sekarang ''[[Bank Indonesia]]''), kantor pos, Hotel de Boer dan kantor ''Deli Maatschappij'']]
Pada tahun 1915, Residensi Sumatera Timur ditingkatkan statusnya menjadi Gubernermen. Pada tahun 1918 kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kotapraja) dengan Walikota Baron ''tempat daniël Mackay''. Berdasarkan "Acte van Schenking" (Grant Perbuatan) Nomor 97 Notaris J. M. de-Hondt Junior, tanggal 30 nopember 1918, Sultan Deli menyerahkan tanah Medan-Deli ke Gemeente, sehingga resmi menjadi wilayah di bawah pemerintahan langsung dari Hindia belanda. Di hari-hari awal ini kota Medan masih terdiri dari empat kampung, yaitu Kampung Kesawan, Kampung Sungai Rengas, Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir.
 
Pada tahun 1918 ada 43.826 warga Medan, yang terdiri dari Eropa 409, 35,009 Asli Indonesia, 8,269 Cina dan 139 Timur asing seperti India.
 
Sejak itulah Medan berkembang semakin pesat. Berbagai fasilitas yang dibangun. Beberapa di antaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan bernama AVROS di Kampung Baru (1919), sekarang RISPA, kereta api dari Pangkalan Brandan – Besitang (1919), [[Menara Air Tirtanadi]] (1908), Konsulat Amerika (1919), Guru sekolah di Jl. H. M. Yamin sekarang (tahun 1923), Mingguan Soematra (1924), kolam Renang Asosiasi Medan (1924), Central Market (Grote Markt/Toa Pa Sat atau 大巴刹), rumah Sakit St. Elizabeth, rumah Sakit Mata dan Kebun Bunga, lapangan Olahraga (1929).
 
Secara historis, perkembangan kota Medan, sejak awal, telah diposisikan di pusat perdagangan (ekspor-impor). Terpilih sebagai the Deli modal, Medan juga berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai sekarang di samping salah satu daerah kota, juga berfungsi sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara.{{Clarify me|date=May 2017}}
 
=== Pendudukan jepang dan pasca kemerdekaan ===
[[Berkas:The_Allied_Occupation_of_Sumatra_SE7515.jpg|jmpl|Pasukan inggris akhir pendudukan Jepang di Medan.]]
Invasi Jepang dimulai pada tahun 1942 di seluruh Indonesia. Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah Tentara XXV tentara yang berbasis di Shonanto yang saat ini dikenal sebagai [[Singapura|Singapore]], mereka mendarat pada 11 dan 12 Maret 1942. Kekuatan itu terdiri dari Imperial Guard Divisi ditambah dengan ke-18 Divisi yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Nishimura. Mereka mendarat di empat lokasi: Sabang, Ulele, Kuala Bugak (dekat Perlak, Aceh sekarang) dan Tanjung Tiram (Batubara wilayah sekarang). Tanjung Tiram pasukan tentara yang pergi ke kota Medan, mereka naik sepeda yang mereka beli dari penduduk setempat, dan tentara Jepang menduduki kota Medan sampai 1945.
 
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Kemerdekaan]], pemerintah pusat mulai membangun [[Republik Indonesia Serikat|RIS]] (republik Indonesia Serikat) tahun 1949, dan Medan menjadi ibukota negara [[Negara Sumatera Timur|Sumatera Timur]] dengan Tengku Mansur sebagai Negara Walikota. Setelah RIS era berakhir, Medan secara resmi menjadi ibukota Sumatera Utara.
Pembangunan kota tetap stagnan sampai tahun 1970-an, ketika big perkembangan, terutama [[minyak sawit]] dan [[karet]] perkebunan kantor pusat perusahaan, membuat Medan kota tersibuk di luar Jawa. Besar program migrasi membawa banyak [[Suku Jawa|orang Jawa]] dan [[Suku Batak|Batak]] orang-orang mulai menetap di kota ini banyak orang-orang dari [[Jawa]] dan pedesaan bagian dari provinsi mencari pekerjaan.
 
Medan mencapai satu juta penduduk mark pada tahun 1998 dan 2 juta di tahun 2010, dan kota sudah mulai disebut sebagai kota Metropolis sekitar tahun 2006.
 
== Geografi ==
Medan adalah kota di bagian timur laut dari [[Sumatera]] island, di [[Sumatera Utara]] province. Medan terletak di tepi Sungai Deli dan Sungai Babura yang pakan alami yang terlindung pelabuhan dan kemudian ke [[Selat Malaka]], telah membantu kota ini tumbuh cepat sebagai pelabuhan perdagangan.<ref>Usman Pelly, Sejarah Kota Madya Medan, 1950–1979; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I., Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, 1985</ref> elevasi bervariasi antara {{Convert|2.5|and|37.5|m|abbr=out}} [[Meter di atas permukaan laut|di atas permukaan laut]]. Medan dekat dengan [[Pegunungan Bukit Barisan|Barisan Pegunungan]] yang terletak di bagian selatan kota dan dekat dengan gunung berapi seperti [[Gunung Sibayak]] dan [[Gunung Sinabung]] (terletak sejauh {{Convert|50|to|70|km|abbr=off}} dari kota).
 
=== Iklim ===
Berdasarkan [[klasifikasi iklim Köppen]], Medan memiliki [[iklim hutan hujan tropis]] (''Af'') dengan tidak real [[musim kemarau]].<ref>{{Cite web|url=http://www.weatherbase.com/weather/weather-summary.php3?s=53069&cityname=Medan%2C+Sumatera+Utara%2C+Indonesia&units=|title=Medan, Indonesia Köppen Climate Classification (Weatherbase)|website=Weatherbase|access-date=4 July 2015}}</ref> Medan memang sudah terasa basah dan bulan kering, bulan terkering (februari) rata-rata melihat sekitar sepertiga dari curah hujan dari yang terbasah bulan (oktober). Suhu di kota ini rata-rata sekitar {{Convert|27|C|F}} sepanjang tahun. Curah hujan tahunan di kota Medan adalah sekitar {{Convert|2,200|mm|abbr=off}}.{{Weather box|location=Medan|metric first=Yes|single line=yes|Jan high C=31.6|Feb high C=32|Mar high C=32.7|Apr high C=32.9|May high C=33.4|Jun high C=33.3|Jul high C=32.9|Aug high C=33.3|Sep high C=31.9|Oct high C=31.7|Nov high C=31|Dec high C=30.9|Jan low C=22.2|Feb low C=22.6|Mar low C=23.2|Apr low C=23.5|May low C=23.3|Jun low C=23.6|Jul low C=23.5|Aug low C=22.8|Sep low C=22.2|Oct low C=22.6|Nov low C=23|Dec low C=22.5|Jan rain mm=92|Feb rain mm=115|Mar rain mm=97|Apr rain mm=157|May rain mm=178|Jun rain mm=141|Jul rain mm=167|Aug rain mm=185|Sep rain mm=263|Oct rain mm=387|Nov rain mm=253|Dec rain mm=228|rain colour=green|Jan rain days=14|Feb rain days=19|Mar rain days=13|Apr rain days=18|May rain days=22|Jun rain days=15|Jul rain days=13|Aug rain days=17|Sep rain days=24|Oct rain days=22|Nov rain days=20|Dec rain days=19|Jan sun=96|Feb sun=106|Mar sun=111|Apr sun=105|May sun=111|Jun sun=144|Jul sun=124|Aug sun=108|Sep sun=78|Oct sun=74|Nov sun=84|Dec sun=84|source 1=World Meteorological Organization<ref name=WMO>{{cite web
|url = http://www.worldweather.org/en/city.html?cityId=647
|title = World Weather Information Service–Medan
|publisher = World Meteorological Organization
|accessdate = June 18, 2015}}</ref>|source 2=[[Deutscher Wetterdienst]] (sun, 1961–1990)<ref name = DWD>
{{cite web
|url = ftp://ftp-cdc.dwd.de/pub/CDC/observations_global/CLIMAT/multi_annual/sunshine_duration/1961_1990.txt
|title = Station 96035: Kualanamu Medan
|work = Global station data 1961–1990—Sunshine Duration
|publisher = Deutscher Wetterdienst
|accessdate = June 18, 2015}}</ref>{{efn|[ftp://ftp-cdc.dwd.de/pub/CDC/help/stations_list_CLIMAT_data.txt Station ID for Kualanamu Medan is 96035] Use this station ID to locate the sunshine duration}}|date=November 2014}}Terletak di bagian tengah dari [[Kabupaten Deli Serdang]], Medan, dikelilingi oleh kota-kota satelit dan kota-kota seperti [[Kota Binjai|Binjai]], [[Lubuk Pakam, Deli Serdang|Lubuk Pakam]], Tanjung Morawa, Tembung, [[Percut Sei Tuan, Deli Serdang|Percut Sei Tuan]], dan Labuhan Deli yang membantu kota menjadi daerah perkotaan di Indonesia yang dikenal sebagai 'Mebidang' (Medan, Binjai, Deli Serdang)
 
== Tata kelola ==
[[Berkas:Medan_old_city_hall.jpg|jmpl|Tua dan bekas [[Gedung Balai Kota Lama Medan|Medan City Hall]] gedung]]
 
=== Walikota ===
Medan diatur oleh walikota Dr. H. Abdillah Ak, MBA (ditunjuk untuk periode 2005-2010). Namun, Abdillah dan wakil walikota tertangkap oleh Indonesia, [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]] para pejabat di 2008. Syamsul Arifin, Gubernur Sumatera Utara Provinsi, kemudian diangkat Affifudin Lubis untuk menjadi penjabat walikota. Pada tahun 2009, Affifudin Lubis mengundurkan diri sebagai walikota dan Gubernur kemudian diangkat Rahudman Harahap sebagai walikota. Karena Rahudman ingin menjadi seorang pria pada tahun 2010 walikota pemilu, ia juga mengundurkan diri dari kantor. Kemudian Syamsul Arifin dirinya menjadi plt walikota. Di tahun 2010 walikota pemilu, Rahudman Harahap memenangkan pemilu. Rahudman ditangkap karena korupsi yang mengakibatkan wakilnya [[Dzulmi Eldin]] resmi menjadi penjabat walikota.<ref>koran-indonesia.com [http://koran-indonesia.com/2013/05/kpk-arrests-mandailing-natal-mayor-for-alleged-bribery/ KPK Arrests Mandailing Natal Mayor for Alleged Bribery] Error in webarchive template: Check <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;url=</code> value. Empty.
[[Kategori:Webarchive template errors]]</ref>
 
=== Pembagian administratif ===
[[Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Kota_Medan.svg|kiri|jmpl|Kabupaten divisi dari Medan]]
Medan dibagi menjadi 21 [[Distrik (Indonesia)|kecamatan]] ({{Lang-id|kecamatan}}), tabulasi di bawah ini, dan ini adalah sub-dibagi ke 151 kelurahan atau desa-desa (''kelurahan''):<ref>http://www.pemkomedan.go.id Error in webarchive template: Check <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;url=</code> value. Empty.
[[Kategori:Webarchive template errors]]
[http://www.pemkomedan.go.id/infodata.php Info Data Kota Medan]</ref><ref>http://www.bppt-pemkomedan.info [http://www.bppt-pemkomedan.info/bppt/index.php?mod=home&opt=content&jenis=2&id_content=299&detail=Y Kondisi Geografis Medan]</ref>{{Columns-list|2|* [[Medan Amplas]]
* [[Medan Area]]
* [[West Medan]]
* [[Medan Baru]]
* [[Belawan|Medan Belawan]]
* [[Medan Deli]]
* [[Medan Denai]]
* [[Medan Helvetia]]
* [[Medan Johor]]
* [[Medan Kota]]
* [[Medan Labuhan]]
* [[Medan Maimun]]
* [[Medan Marelan]]
* [[Medan Perjuangan]]
* [[Medan Petisah]]
* [[Medan Polonia]]
* [[Medan Selayang]]
* [[Medan Sunggal]]
* [[Medan Tembung]]
* [[East Medan]]
* [[Medan Tuntungan]]}}Berdasarkan peta, kota ini terpusat di sekitar Medan Petisah, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, dan Medan Barat yang bertindak sebagai pusat kota. Medan Labuhan merupakan salah satu daerah dengan daerah lainnya dari Medan Belawan dan Medan Marelan yang terletak di bagian utara kota. Medan Tuntungan berfungsi sebagai gateway untuk Karoland regency, Medan Helvetia untuk Kota Binjai dan Langkat dan Medan Amplas ke Tebing Tinggi dan Pematang Siantar.
 
== Demografi ==
Kota di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Kota Bandung|Bandung]], serta Indonesia kota terbesar di luar [[Jawa|pulau Jawa]] pulau. Populasi telah meningkat dari 568,000 pada tahun 1968<ref>Ensiklopedi Umum, Penerbitan Jajasan Kanisius, 1973</ref> empat kali lipat menjadi 2,1 juta pada tahun 2010. Banyak penduduk yang terletak di luar batas kota, terutama di [[Kabupaten Deli Serdang]]. Resmi Metropolitan area (''Wilayah Metropolitan Medan'') dihuni oleh 4,144,583 orang pada tahun 2010.
{| class="wikitable" style="text-align: right; margin-bottom: 10px;"
! Pembagian administratif
! Area (km2)
! Populasi (Sensus 2010)
! Populasi (2015 Est)
! Kepadatan penduduk (/km2)
|-
| style="text-align:left;" |Medan (Kota)
|265.10
|2,109,330
|2,210,624
|8,339
|-
| style="text-align:left;" |[[Kota Binjai|Binjai]] (Kota)
|90.24
|246,010
|264,687
|2,933
|-
| style="text-align:left;" |[[Kabupaten Deli Serdang]]
|2,384.62
|1,789,243
|2,029,308
|851
|-
| style="text-align:left;" |'''Besar Medan'''
|'''2,739.96'''
|'''4,144,583'''
|'''4,504,619'''
|'''1,644'''
|}
 
=== Etnis dan bahasa ===
[[Suku Batak|Batak]] (termasuk [[Suku Mandailing|Mandailing]] dan [[Suku Karo|Karo]] orang) dan [[Suku Jawa|Jawa]] adalah kelompok etnis utama di Medan, dengan cukup besar [[Tionghoa-Indonesia|Cina]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Suku Melayu|Melayu]] populasi dan kelompok-kelompok kecil dari [[Suku Aceh|Aceh]], [[India-Indonesia|Indian]], [[Suku Nias|Nias]], dan [[Suku Sunda|Sunda]] orang. Medan juga memiliki warga asing dari [[India]], [[Sri Lanka|Sri Lanka,]] [[Bangladesh]], [[Thailand]], [[Republik Rakyat Tiongkok|China]], [[Republik Tiongkok|Taiwan]], [[Timur Tengah]] dan negara-negara Asia lainnya.<ref name="leo">Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta, Indonesia's Population: ethnicity and religion in a changing political landscape, Institute of Southeast Asian Studies, 2003.</ref>
{| class="wikitable" style="margin-bottom: 10px;"
! colspan="3" style="text-align:center;" | Kelompok etnis di Medan, 2010
|-
! [[Kelompok etnik|Etnis]]
! Populasi
! Persentase
|-
| [[Suku Batak|Batak]]
| 721,368
| 34.39%
|-
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| 650,888
| 31.03%
|-
| [[Tionghoa-Indonesia|Cina]]
| 265,347
| 12.65%
|-
| [[Minangkabau (disambiguasi)|Minangkabau]]
| 180,394
| 8.60%
|-
| [[Suku Melayu Indonesia|Melayu]]
| 138.232
| 6.59%
|-
| [[India-Indonesia|India]]
| 52,859
| 2.52%
|-
| [[Suku Aceh|Aceh]]
| 42,371
| 2.02%
|-
| lain-lain
| 46,147
| 2.20%
|}
Kota ini memiliki masyarakat yang beragam, tercermin oleh sejarah. Yang [[Suku Batak|Batak]] adalah salah satu kelompok etnis utama di Medan; pada kenyataannya ada tiga sub-etnis Batak yang tinggal di kota ini termasuk [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Karo|Karo]] dan [[Suku Mandailing|Mandailing]] Batak. Orang Karo adalah penduduk asli di Medan. Sementara itu, Toba orang-orang yang dipekerjakan oleh belanda sebagai pekerja di perkebunan kelapa sawit. Terakhir, Mandailing orang-orang datang massa setelah era kemerdekaan untuk menemukan pekerjaan yang lebih baik. Orang Batak tinggal di seluruh kota, sedangkan orang Karo yang tinggal di sekitar daerah selatan seperti Padang Bulan, Medan Johor dan Tuntungan. Orang Batak Toba berada di Marindal dan Amplas; jumlah besar juga hidup di kota terdekat-pusat seperti Medan Perjuangan kabupaten, sementara Mandailing orang-orang yang sebagian besar tinggal di Medan Tembung.
 
Selain itu, ada sejumlah besar etnis [[Suku Jawa|Jawa dengan]] masyarakat, sebagian besar terdiri dari keturunan orang-orang diangkut dari Jawa di akhir abad ke-19 untuk dipekerjakan sebagai pekerja kontrak di berbagai perkebunan di [[Sumatera Utara]]. Mereka biasanya dikenal sebagai ''Pujakesuma'' ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: Putra Jawa Kelahiran Sumatera, [[Bahasa Inggris|bahasa inggris]]: Sumatera yang lahir di Jawa). Kehadiran mereka di Medan dapat ditandai dari berbagai Jawa toponymies di Medan, seperti Tanjungsari, Sarirejo, Sidodadi, Sidorejo, dll. (sebagian besar di Medan Timur dan Medan Tembung area). Yang [[Suku Melayu Indonesia|Melayu]] juga penduduk asli dari Medan, yang sudah tinggal di daerah pinggiran seperti Belawan dan Labuhan sejak [[Kerajaan Aru|Aru]] era sebagai nelayan. Mereka datang ke kota setelah Kesultanan Deli [[Istana Maimun|istana baru]] didirikan pada abad ke-18. Dari waktu ke waktu, Melayu yang tersebar di seluruh kota dengan konsentrasi terbesar dari orang-orang yang tinggal di Medan Maimun, Kota Matsum, Labuhan dan Belawan.
 
Sebuah komponen yang sangat terlihat dari penduduk kota adalah jumlah besar dari [[Tionghoa-Indonesia|Cina]] yang bermigrasi dari China ke Deli pada abad ke-16 dengan migrasi massal yang terjadi di abad ke-19 bagi mereka yang mencari pekerjaan sebagai pekebun dan buruh. Sekarang, Medan merupakan rumah terbesar masyarakat Tionghoa di pulau Sumatera; mereka aktif dalam bisnis dan aktivitas perdagangan. Sebagian besar warga Tionghoa di Medan dapat berbicara fasih berbahasa [[Bahasa Hokkien|Hokkian]], dialek yang berasal dari [[Fujian]] di Cina Selatan. Medan juga memiliki variasi sendiri Hokkian, yang dikenal sebagai Medan Hokkien, yang memiliki kesamaan dengan Penang. Cina yang tinggal di seluruh kota, namun sebagian besar tinggal di sekitar pusat kota. Kota ini juga menjadi tuan rumah yang cukup besar komunitas Tamil keturunan yang umumnya dikenal sebagai Madrasis atau Tamilan. Terkenal Tamil lingkungan adalah [[Kampung Keling|Kampung Madras]], yang terletak di pusat kota dan digembar-gemborkan sebagai salah satu bagian tersibuk kota.
 
Bersama kemudian Cina, [[Orang Minangkabau|Minangkabaus]] juga dikenal sebagai pedagang, pedagang, dan pengrajin, selain untuk pekerja kerah putih seperti dokter, pengacara, dan wartawan. Minang orang-orang yang datang ke Medan pada pertengahan abad ke-19. Di tahun 1960-an hingga 1980-an, jumlah orang Minangkabau yang bermigrasi ke Medan melonjak, dan membentuk 10% dari populasi di kota ini. Yang Minangkabaus yang tinggal di sekitar Medan Denai, dan Medan area.<ref>Usman Pelly, Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing, LP3ES, 1994</ref> [[Suku Aceh|Aceh]] adalah etnis minoritas lainnya di Medan. Sejumlah besar orang-orang Aceh yang sebagian besar datang setelah [[Pemberontakan di Aceh|konflik]] yang terjadi di Aceh pada akhir 1970-an ketika mereka mencari perlindungan. Hari ini, mereka diketahui bekerja sebagai pedagang seperti toko kelontong operator dan dapat ditemukan di [[Mi aceh|Mie Aceh]] restoran di sekitar Setia Budi Ring Road/Sunggal daerah.
 
=== Agama ===
{{Bar box|float=right|title=Religion of Medan – 2015 Census<ref name="Indonesia's Population 2003">Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003. {{ISBN|9812302123}}</ref><ref>{{cite web|url=https://medankota.bps.go.id/frontend/index.php/publikasi/166/"Medan|title=City in Figures 2016"|publisher=}}</ref>|left1=religion|right1=percent|bars={{Bar percent|[[Islam]]|LimeGreen|58.68}}
{{Bar percent|[[Christianity]]|DodgerBlue|29.26}}
{{Bar percent|[[Buddhism]]|OrangeRed|10.90}}
{{Bar percent|[[Hinduism]] <br> {{small|(incl [[Sikhism]])}}|DarkViolet|2.15}}
{{Bar percent|[[Confucianism]] <br> {{small|(incl other [[Chinese folk religion|folk religion]])}} |Magenta|0.01}}
{{Bar percent|Others|Black|0.01}}}}Islam adalah agama besar dari Medan, yang merupakan hampir 60 persen dari semua penduduk; sebagian besar dari orang-orang yang mengikuti Islam Jawa, Minangkabaus, Mandailing, Melayu, Aceh dan kecil Karonese orang. Masjid dan makanan Halal cukup mudah untuk menemukan di mana saja di sekitar kota. Kekristenan adalah agama terbesar kedua, yang merupakan sekitar 29.26 persen, sebagian besar [[Protestanisme|Protestan]] dan kecil (sekitar 10 persen dari semua orang Kristen) adalah [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]. Orang Batak ([[Suku Batak Toba|Toba]], Karo, [[Suku Simalungun|Simalungun]]), Nias dengan Cina dan India orang-orang yang utama penganut agama ini. The [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]], [[Gereja Batak Karo Protestan|GBKP]] dan Metodis yang terbesar Kristen [[Denominasi agama|denominasi]] di Medan.
 
Agama buddha terbentuk di sekitar 9,90 persen, dengan Cina menjadi kelompok terbesar dari pengikut. Sebagian besar umat Buddha di Medan mengikuti [[Mahāyāna|Mahayana]] Buddhisme. Para pengikut menyembah [[Siddhartha Gautama|Buddha]], [[Maitreya]] dan juga [[Awalokiteswara|Avalokitesvara]]. Hindu yang terbesar ke-4 agama di sekitar 2,15%. Pemerintah Indonesia tidak termasuk Sikh sebagai agama resmi, namun sebagian besar dari orang-orang Indian yang tinggal di Medan adalah pengikut. Agama hindu di Medan ini cukup berbeda dari bagian lain dari Indonesia yang cabang Bali versi Hindusm dan menyembah dewa-Dewa seperti [[Kartikeya|Murugan]], [[Siwa|Shiva]], Mariamman dan [[Kresna|Krishna]]. Terakhir terdaftar agama di Medan Konfusianisme atau di [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] dikenal sebagai ''[[Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia|Konghucu]]'', sebagian besar adalah penganut Cina, Taoisme dan agama Rakyat Cina juga termasuk sebagai Konghucu di KTP, [[Kong Hu Cu (filsuf)|Konfusius]], [[Tian Shang Sheng Mu|Kuil]] dan [[Guan Yu|Guandi]] yang paling menyembah Dewa dan Dewi untuk agama ini pengikut di Medan.<gallery>
File:Al_Osmani.jpg|Al-Osmani Masjid, masjid tertua di kota
File:GPIB Immanuel Medan.jpg|Immanuel Church, salah satu gereja tertua di kota
File:View Toward Main Hall, Vihara Gunung Timur, Medan, Sumatra.jpg|Vihara Gunung Timur, yang tertua Tao juga kuil Buddha di Pulau Sumatera
File:Perhimpunan Shri Mariamman (Mariamman Hindu Temple), Medan.jpg|Kuil Sri Mariamman, utama kuil Hindu di Medan
</gallery>
 
== Ekonomi ==
[[Berkas:Bank_Indonesia_in_Medan.jpg|jmpl|[[Bank Indonesia]] gedung di Medan]]
Medan telah tumbuh menjadi salah satu kota metropolitan yang terbesar di Indonesia dan menjadi pusat pertumbuhan di provinsi Sumatera Utara. Sekarang kota ini penting komersial dan pusat ekonomi di Indonesia. Penduduk setempat, serta banyak orang asing telah mengatur bisnis mereka untuk mengambil keuntungan dari dinamika dan meningkatkan ekonomi. Medan perekonomian terutama didasarkan pada tembakau, karet, teh dan kopi budaya dan produksi, tetapi pertumbuhan sektor manufaktur seperti otomotif perakitan, produksi mesin, ubin, dll., juga berkontribusi sekarang untuk ekonomi kota. Medan lebih suka yang paling rajin kota di Sumatera yang terdiri dari banyak kecil, menengah dan skala usaha besar. Karena lokasinya yang dekat dengan Singapura itu fungsi strategis sebagai gerbang utama di wilayah barat Indonesia & untuk perdagangan barang dan jasa keuangan di dalam negeri, regional dan internasional. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang menjaga kantor-kantor di kota, yaitu London Sumatera, [[Philips|Lampu Philips]], Toba Pulp Lestari, [[Marriott International|Marriott]], [[ABB Group]] dan [[DBS Bank]], dll.
Medan adalah salah satu daerah di Indonesia yang paling menjanjikan pasar properti luar Jawa, dan beberapa high-nilai perkembangan yang telah mengubah pasar properti – dan skyline. Banyak negara besar pengembang properti bangunan kondominium, hotel, perkantoran dan pusat perbelanjaan di kota ini.
 
== Budaya ==
Medan dihuni oleh berbagai kelompok etnis yang berbeda. Orang-orang melayu yang merupakan penduduk asli dari Medan area, dan memiliki akar yang dalam di Medan. Mereka mulai berkuasa di sana selama Deli sampai sekarang. Kerajaan memiliki banyak tanah dan harta warisan di Medan, seperti istana, masjid dan taman. Belanda dan Cina membawa kontributor besar untuk pembangunan kota, termasuk selama era Hindia belanda, banyak bangunan-bangunan bersejarah yang dibuat oleh belanda dan [[Orang Peranakan|Peranakan]] architercture sepanjang Jalan [[Kesawan, Medan|Kesawan]] dan Pemuda. Kedatangan Minangkabaus, Batak, Jawa dan India orang membawa lebih banyak warna untuk budaya Medan, terutama masakan.
 
=== Museum ===
[[Berkas:Primate_Taxidermy,_Rahmat_International_Wildlife_Museum_and_Gallery.jpg|jmpl|Taksidermi koleksi di Rahmat International Wildlife Museum dan Gallery]]
Dengan [[Museum Sumatera Utara|Sumatera Utara, Museum]] ini terletak sekitar {{Convert|4|km|abbr=off}} selatan dari pusat kota, yang terletak di Jalan HM. Joni 15 Medan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef dibuka Sumatera utara museum pada bulan April 1982.Museum ini buka pada hari selasa – kamis (08.00 – 16.00) sabtu – minggu (08.00 – 15.30 wib) dan Ditutup pada: hari: senin. Museum ini memberikan banyak informasi tentang etnis dan budaya yang ada di Sumatera Utara, termasuk sejarah dan cerita dari museum. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di museum ini adalah: foto-foto dan belajar, dan belajar tentang budaya dan objek Sumatera Utara sejarah.
 
Bukit Barisan Museum adalah sebuah museum militer dibuka oleh Brigade Jenderal Leo Lopulisa pada tanggal 21 juni 1971. Museum ini terletak di 8 Jalan H. Zainul Arifin, Medan. Itu beberapa rumah bersejarah senjata termasuk senjata yang digunakan dalam perjuangan kemerdekaan dan pemberontakan di Sumatera Utara pada tahun 1958. Di museum ini kita bisa melihat beberapa motif/ lukisan pemberontakan terhadap Belanda.<ref>{{Cite web|url=http://www.indonesia-tourism.com/north-sumatra/north_sumatra_museum.html|title=North Sumatra Museum|publisher=Indonesia Tourism|archive-url=https://web.archive.org/web/20150110123948/http://www.indonesia-tourism.com/north-sumatra/north_sumatra_museum.html|archive-date=10 January 2015|dead-url=yes|access-date=19 November 2014}}</ref>
 
Rahmat International Wildlife Museum & Gallery atau lebih dikenal sebagai Rahmat Gallery, dibuka pada tahun 1999 dan terutama yang paling luar biasa global taxidermy collection di kota, termasuk berbagai koleksi satwa liar, yang terletak di Jalan Letjen S. Parman no.309.<ref>{{Cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/30/a-glimpse-wildlife-medan-museum.html|title=A glimpse of wildlife in Medan museum|last=Gunawan|first=Apriadi|date=30 March 2011|website=[[The Jakarta Post]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20160305072908/http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/30/a-glimpse-wildlife-medan-museum.html|archive-date=5 March 2016|access-date=8 September 2015}}</ref>
 
=== Masakan ===
[[Berkas:Soto_medan.jpg|jmpl|200x200px|Soto Medan]]
[[Berkas:Bika_Ambon_pieza.jpg|kiri|jmpl|200x200px|Bika Ambon]]
[[Berkas:Teng-teng_Medan_Peanuts_Candy.JPG|jmpl|200x200px|Teng-Teng]]
Karena multiculturality, Medan memiliki luas bervariasi dari masakan yang dikategorikan sebagai hidangan lokal, barat, timur, dan Asia selatan dan Timur Tengah masakan, kota tuan rumah banyak kafe, restoran, pusat makanan dan juga pkl dengan harga yang bervariasi.
 
''Nelayan'' adalah salah satu restoran terkenal di Medan, melayani halal-Chinese seafood terutama [[dim sum]]. ''Garuda'' adalah yang paling populer di Minangkabau dan Melayu restoran di Medan menyajikan nasi padang dan [[gulai]], ''Cahaya Baru'' adalah sebuah restoran India yang terletak di [[Kampung Keling|Kampung Madras]] dengan yang paling dianjurkan makanan seperti [[Chapati|roti prata]] dan tandoori. Yang paling banyak dikunjungi orang Batak restoran ''OnDo Batak grill'' dan ''Tesalonika'' dengan yang dikenal sebagai yang terbaik babi panggang atau [[Saksang]].
 
Kota ini dikenal sebagai surga kuliner Indonesia yang menonjol bagi para pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai macam masakan yang sering menyajikan hidangan lokal murah, Medan memiliki beberapa yang paling dikenal kuliner seperti Jalan Selat Panjang dan Jalan Semarang untuk [[Masakan Tionghoa-Indonesia|Chinese]] food, Jalan Pagaruyung untuk [[Masakan India|India]] dan [[Masakan Melayu|Melayu]] makanan dan Jalan Padang Bulan untuk [[Masakan Batak|Batak]] makanan.
 
Merdeka Walk adalah yang pertama Struktur Tarik (Alfresco Konsep Outdoor) di Indonesia, diisi dengan berbagai kafe dan restoran.
[[Durio|Durian]] adalah buah yang populer di Indonesia dan sudah ada di Medan. Buah berduri dengan rasa yang khas dan bau, tersedia untuk murah seluruh kota. ''Ucok Durian'' di sepanjang Jalan Iskandar Muda adalah yang paling dikenal penjual Durian di kota ini.
 
[[Soto|Soto Medan]], ayam/babi/sapi/jeroan soto dengan menambahkan santan dan disajikan dengan kentang croqutte (perkedel). Potongan daging yang digoreng sebelum disajikan atau campuran.
 
[[Bika ambon|Bika Ambon]] adalah makanan penutup dari Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, ragi dan santan, Bika Ambon umumnya dijual rasa pandan, meskipun rasa lain seperti pisang, durian, keju, cokelat juga tersedia.
 
Babi Panggang Karo disingkat BPK, adalah babi panggang dengan darah sebagai dipping saus sajikan dengan irisan tomat dan mentimun. Tiga hidangan yang disajikan dengan nasi putih dan [[sambal]] andaliman, yang terbuat dari segar sichuan paprika. Cina setara dengan babi panggang yang disebut sebagai [[Babi panggang merah|Cha Sio]] (叉燒)
 
''Tau Kua He Ci'' (豆干虾炸) setempat versi Cina dari [[Rujak]] tapi dibuat dengan udang goreng, sayuran dan [[tahu]] dengan saus sambal. Nama lainnya yang juga disebut sebagai ''Lap Choi'' (腊菜). ''Teng-Teng'' (丁丁) adalah permen yang dibuat dengan kacang.
 
Buah-buahan kering dan berbagai pilihan masakan dapat ditemukan di Pasar Rame, yang beroperasi setiap hari dari pagi sampai sore, yang terletak tepat di samping Thamrin Plaza.<ref>{{Cite web|url=http://www.indonesia.travel/en/destination/475/medan|title=Medan: Entry Point to North Sumatra|publisher=Indonesia.travel|archive-url=https://web.archive.org/web/20141026130635/http://www.indonesia.travel/en/destination/475/medan|archive-date=26 October 2014|dead-url=yes|access-date=19 November 2014}}</ref>
 
''Bolu Meranti'' adalah yang paling terkenal buatan [[Bolu gulung|Swiss roll]] di Medan, biasanya lokal dan turis internasional selalu membeli kue untuk oleh-oleh dari kota. Yang Medanese ''ikan teri kering'' juga merupakan salah satu yang "harus" oleh-oleh dari Medan, bisa dibeli dari ''Pusat Pasar'' (Pasar Sentral).
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Tirtanadi_Water_Tower,_Medan_-_panoramio.jpg|jmpl|''Menara Air Tirtanadi'', ikon utama dari kota Medan, dibangun pada tahun 1908]]
 
=== Area ===
[[Berkas:Skewed_Front_View,_Tjong_A_Fie_Mansion,_Medan.jpg|kiri|jmpl|Para [[Orang Peranakan|peranakan]] Tjong A Fie Mansion]]
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih mempertahankan arsitektur belanda. Ini termasuk old [[Gedung Balai Kota Lama Medan|City Hall]], [[Kantor Pos Medan|Medan Kantor Pos]], [[Hotel De Boer|Inna Dharma Deli Hotel]], ''Titi Gantung'' (jembatan di atas rel kereta api), ''London Sumatra'' bangunan, [[Rumah Tjong A Fie|rumah Tjong A Fie Mansion]], ''AVROS'', ''Warenhuis'', dan [[Menara Air Tirtanadi]], sebagian besar berada di sekitar kota tua [[Kesawan, Medan|Kesawan]].
 
Ada beberapa tempat-tempat bersejarah seperti [[Istana Maimun|Istana Maimoon]] dibangun pada tahun 1887-1891, di mana Sultan Deli yang masih hidup (Sultan tidak lagi memegang kekuasaan resmi), [[Masjid Raya Medan|Masjid raya Medan]] dibangun pada tahun 1906 dalam gaya Maroko oleh arsitek belanda A. J. Dingemans,.<ref>http://www.pac-nl.org/downloads/medanurbandevelopmentcp08.pdf</ref> kedua lokasi Istana Maimoon dan Masjid Agung dekat. Masjid yang terletak di Jalan Sisingamangaraja dan Istana yang terletak di Jalan Brigjen Katamso.
 
[[Vihara Gunung Timur|Gunung Timur Candi]] atau secara lokal dikenal sebagai ''Tong.-Yuk-Kuàng'' di Hokkian, adalah kota tertua di kuil Taoisme, yang terletak di Jalan Hang Tuah. Medan memiliki sebuah kuil Buddha bernama Vihara buddha Maha Vihara Maitreya, dan ada juga Buddhist centre terdekat disebut sebagai Maha Karuna Buddhist Centre (MKBC) kompleks candi ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar non-sejarah candi Buddha di Indonesia, baik yang terletak di sekitar komplek perumahan Cemara Asri. Medan Katedral adalah gereja tertua di kota ini, dibangun oleh belanda dan India, masyarakat sekitar, dan gereja itu bernama ''Indische Kerk'' kembali kemudian, yang terletak di kota tua di sepanjang Jalan Pemuda. [[Kuil Shri Mariamman|Kuil Sri Mariamman]] adalah yang pertama kuil Hindu di kota Medan yang dibangun sekitar tahun 1881 oleh Tamil masyarakat di kota ini, yang terletak di Jalan Zainul Arifin, Kota Little India atau yang lebih dikenal sebagai [[Kampung Keling|Kampung Madras]], kuil ini memiliki keunikan arsitektur India selatan dengan seratus dewa Hindu, patung-patung di sekitar gedung.
 
Sejak tahun 2005, sebuah gereja katolik yang bernama Graha Maria Annai Velangkanni dibangun dengan Indo-Mogul gaya, yang ditujukan kepada [[Maria]], ini khusus Saint tahu asal-usulnya dengan penampakan pada abad ke-17 di Tamil Nadu, India. Candi ini memiliki dua lantai dan satu menara kecil dari tujuh lantai itu, terletak di Jalan Sakura III, selain outer ring road di Jalan TB Simatupang.<ref>{{Cite web|url=http://velangkanni.blogspot.com/|title=Marian Shrine Of Annai Velangkanni|last=Annai Velangkanni|access-date=4 July 2015}}</ref>
 
=== Belanja ===
[[Berkas:Sun_Plaza_Medan_(Medium).jpg|kiri|jmpl|''Sun Plaza'' tampilan depan]]
[[Berkas:Medan_Mall_exterior.jpg|jmpl|''Medan Mall'', dianggap sebagai salah satu pusat perbelanjaan tertua di kota Medan, terletak di Jalan M. T Haryono]]
Medan adalah salah satu daerah perbelanjaan utama wisata Indonesia, selain Jakarta dan Bandung. Ini memiliki beberapa pasar dan pusat perbelanjaan yang menawarkan berbagai barang-barang dan kualitas. Beberapa yang lebih populer di pasar untuk wisatawan termasuk Pasar Rame (''Rame Pasar'') dan Pasar Petisah (''Pasar Petisah''), yang mengkhususkan diri dalam menjual pakaian dan makanan; dan Pasar Ikan Lama (''Pasar Ikan Lama''), pasar untuk pakaian Islam tradisional dan oleh-oleh khas Medan. Beberapa pasar lain di kota ini adalah Pasar Beruang, Pasar Hong Kong, Pasar Sambas dan Pasar Aksara.
 
Medan juga memiliki beberapa mal modern. Terbaru dan paling populer di antara mereka adalah [[Sun Plaza]], Centre Point, Cambridge City Square Medan Focal Point, Hermes Place Polonia dan [[Plaza Medan Fair]]. Tertua mall Thamrin Plaza, Medan Mall, Medan Plaza, Yang Lim Plaza, dan Yuki Simpang Raya.
 
Mendatang mal di Medan Podomoro City Medan, Metrolink Trade Center, Ring Road City Walks, dan Manhattan.
 
=== Tema taman ===
Ada beberapa tema taman di dalam kota maupun luar kota, kebanyakan dari mereka adalah water park.
* HillPark GreenHill City<ref>{{Cite web|url=http://www.medanku.com/hillpark-greenhill-sibolangit-review/|title=Archived copy|archive-url=https://web.archive.org/web/20140812205547/http://www.medanku.com/hillpark-greenhill-sibolangit-review/|archive-date=12 August 2014|dead-url=yes|access-date=2014-11-19}}</ref> – tema terbaru park 1 jam dari Medan di jalan ke [[Berastagi, Karo|Berastagi]].
* Pantai Cermin Themepark – pertama dan satu-satunya water theme park di Sumatera Utara, yang terletak di Pantai Cermin, Serdang Bedagai. Theme park ini diselenggarakan oleh Malaysia Investor dan Pemerintah Daerah.
* Wonder Water World – terbaru waterpark di Medan, yang terletak di Central Business District (CBD) Polonia.
* Hairos Water Park – lain waterpark dekat dengan kota, terletak di Jalan Djamin Ginting Km.14, Deliserdang.
 
== Transportasi ==
Medan ini juga terhubung dengan jalan darat, udara, kereta api dan laut. Ada banyak pilihan untuk angkutan umum dalam kota dan antarkota.
 
=== Bandara ===
[[Berkas:KNO_Medan_apron.JPG|kiri|jmpl|[[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Bandara Internasional Kualanamu]].]]
Baru [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Bandara Internasional Kualanamu]] (KNO) dibuka untuk umum pada 25 juli 2013. Baru bandara ini adalah bandara terbesar kedua setelah [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] dengan {{Convert|224298|m²|0|abbr=on}} terminal penumpang dan pada akhirnya akan memiliki kapasitas lebih dari 50 juta penumpang (2030). Ini adalah bandara pertama di Indonesia yang memiliki rel langsung link ke kota. Airport adalah hub untuk [[Garuda Indonesia]], [[Indonesia AirAsia]], [[Lion Air]], [[Susi Air]] dan [[Wings Air]].<ref>{{Cite web|url=http://www.ttgmice.com/index.php/magazine/?ID=5650&term_id=&issues=177|title=All systems go for Medan|publisher=TTGmice|access-date=11 December 2012}}</ref> baru bandara pengganti [[Pangkalan Udara Soewondo|Bandara Polonia]]. Tidak seperti yang lama Bandara Polonia yang terletak di tengah kota, bandara baru ini adalah sekitar {{Convert|39|km|0|abbr=on}} dari pusat kota. Bandara ini memiliki langsung penerbangan domestik ke berbagai kota besar di Sumatera dan Jawa. Ada juga beberapa penerbangan internasional ke [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]], [[Arab Saudi]], [[Sri Lanka]], dll. Sebuah kereta api bandara yang dikenal sebagai Airport Railink Services (ARS) menghubungkan bandara ke pusat kota. Kereta berjalan dari Medan Stasiun Utama di samping alun-Alun Merdeka di Jalan Balai Kota dari 4:00&#x20;pagi hingga 08:00 p.m, dan dari bandara dari 5:25&#x20;am hingga 9:30&#x20;p. m. ini adalah cara tercepat untuk mencapai bandara dari kota, mengambil 30 menit. Alternatif moda transportasi dari bandara ke kota memakan waktu lebih lama (30 47 menit).
 
=== Pelabuhan ===
[[Berkas:Port_of_Belawan.jpg|jmpl|[[Pelabuhan Belawan]]]]
The [[Pelabuhan Belawan|Port of Belawan]] (Pelabuhan Belawan) adalah pelabuhan utama di Medan. Terletak di pantai timur laut dari Sumatera, Belawan terletak {{Convert|12|mi|abbr=off}} utara dari kota Medan dan berfungsi sebagai port, yang merupakan ujung dari sebuah kereta api yang melintasi saluran di sebelah selatan pulau dengan jembatan.<ref>{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/59159/Belawan|title=Belawan|publisher=britannica|access-date=19 November 2014}}</ref>
 
Pelabuhan pada awalnya dibangun pada tahun 1890 untuk menyediakan lokasi di mana tembakau bisa ditransfer langsung antara jalur kereta api dari interior dan deep-draft kapal. Pelabuhan diperluas pada tahun 1907 dengan pembangunan bagian baru yang ditujukan untuk Cina dan para pedagang pribumi, sisakan ada port untuk Eropa pengiriman. Pada awal abad kedua puluh port bisnis diperluas, dengan pertumbuhan utama perkebunan karet dan kelapa sawit di Sumatera utara. Pada tahun 1920 utama beberapa fasilitas berlabuh dibangun. Pada tahun 1938, pelabuhan tersebut adalah pelabuhan terbesar di Hindia belanda, dalam hal kargo nilai. Volume kargo menurun secara substansial setelah kemerdekaan Indonesia, dan tidak mencapai pra-kemerdekaan tingkat lagi sampai pertengahan 1960-an. Restrukturisasi besar-besaran pada tahun 1985 pembangunan terminal peti kemas; itu segera ditangkap sekitar seperlima dari Indonesia kemas ekspor. Produk-produk utama yang diekspor meliputi karet, kelapa sawit, teh, dan kopi.<ref>{{Cite web|url=http://seaport.homestead.com/files/belawan.html|title=Port of Medan/Belawan|publisher=seaport.homestad|access-date=19 November 2014}}</ref>
 
Ada dua terminal pelabuhan, satu untuk penumpang dan [[Kapal feri|layanan feri]] ke Penang dan [[Langkawi]] dan beberapa kota di Indonesia seperti [[Kota Batam|Batam]], Jakarta dan Surabaya. Terminal lain yang dikenal sebagai Belawan International Container Terminal (BICT), digunakan untuk ekspor dan impor jasa. BICT adalah salah satu yang terbesar di industri pelayaran pelabuhan di Indonesia.
 
=== Jalan dan jalan raya ===
[[Berkas:Amplas_Toll_Plaza,_Medan.JPG|jmpl|Amplas tol plaza]]
Medan terhubung oleh [[Jalan Raya Lintas Sumatera|jalan Raya Trans-Sumatra]], jalan utama di wilayah Sumatera, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Jalan Tol, juga dikenal sebagai [[Jalan Tol Belmera]], satu dan hanya tersedia [[jalan tol]] di Medan, menghubungkan Belawan, Medan dan Tanjung Morawa. Saat ini ada tambahan jalan tol dalam pembangunan yang akan menghubungkan kota ke bandara, Binjai, dan kota Tebing Tinggi.
 
=== Rel ===
[[Berkas:Sri_Lelawangsa_101212-10262_mes.jpg|kiri|jmpl|Kereta komuter di Medan.]]
Jalur kereta api yang menghubungkan Medan - [[Kota Binjai|Binjai]] dan Tanjungpura ke arah barat laut, ke pelabuhan [[Pelabuhan Belawan|Belawan]] ke utara, ke [[Kota Tebing Tinggi|Tebing Tinggi]] dan [[Kota Pematangsiantar|Pematang Siantar]] ke tenggara, dan juga [[Rantau Prapat (kota)|Rantau Prapat]] antara kota-kota lain. Stasiun kereta terbesar di Medan [[Stasiun Medan|Medan Stasiun]]. Ada juga stasiun kecil di Medan, seperti Medan Pasar, Pulu Brayan, Titi Papan, Labuhandan Belawan. Titi Papan dan Pulu Brayan hanya berfungsi sebagai halte untuk angkutan kereta api yang membawa [[Kelapa sawit|minyak kelapa sawit]] dan [[minyak bumi]]. Ada juga kereta ekspres yang menghubungkan ke yang lain Sumatera Utara kota-kota seperti [[Kota Tebing Tinggi|Tebing Tinggi]], [[Kota Pematangsiantar|Pematang Siantar]], [[Kota Tanjungbalai|Tanjung Balai]]<nowiki/>dan [[Rantau Prapat (kota)|Rantau Prapat]]. Beberapa jalur rel di sekitar medan di bawah-dibangun untuk menggantikan mereka dengan elevated railway.{{Columns-list|2|* '''Sri Bilah''' to [[Rantau Prapat]]
* '''Lancang Kuning''' to [[Kota Tanjung Balai|Tanjung Balai]]
* '''Putri Deli''' to Tanjung Balai
* '''Siantar Express''' to [[Pematang Siantar]]
* '''Feeder Putri Deli''' to [[Binjai]]
* '''Feeder Sri Bilah''' to [[Binjai]]
* '''Sri Lelawangsa''' to [[Binjai]], [[Tebingtinggi]] and [[Belawan]]}}Yang Railink kereta airport express kereta api yang menghubungkan dari [[Stasiun Medan|Medan Stasiun]] (Stasiun Kereta api Kota – CRS) ke [[Stasiun Bandara Kualanamu|Kuala Namu International Airport station]] (Airport Railink Station – ARS), yang dioperasikan 18 jam (dari jam 5&#x20;pagi sampai jam 11&#x20;pm) dengan 30 menit jarak yang jauh. Tinggi kereta api bawah konstruksi untuk membuat bandara ini layanan kereta api 15 menit dengan jarak yang jauh. CRS menyediakan dengan city check-in layanan untuk dipilih airlines.
 
=== Angkutan umum ===
[[Berkas:Bentor_101212-10189_mes.JPG|jmpl|Bermesin [[Angkong|becak]] di Medan.]]
Salah satu fitur unik dari Medan adalah becak bermesin yang dikenal sebagai ''Becak Motor'' (Bentor) atau ''Becak Mesin''. Dengan becak yang ditemukan hampir di mana-mana. Tidak seperti Jawa becak, pengemudi duduk di sisi kanan dari kendaraan dan tidak seperti tradisional becak, becak bermotor dapat mengambil penumpang di mana saja di kota. Ongkos naik becak yang relatif murah dan biasanya dinegosiasikan terlebih dahulu.
 
Ada juga lebih banyak transportasi umum seperti taksi dan minibus, yang dikenal sebagai [[Angkutan kota|''Sudako'' atau ''Angkutan Kota (Angkot)'']]. Angkot yang dapat ditemukan dengan mudah di menengah-ke-tinggi jalan padat, dan angkots selalu menggunakan nomor rute.
 
TransMebidang baru [[Bus Rapid Transit|bus rapid transit]] system in North Sumatera, Indonesia yang memiliki 2 koridor aktif.
{| class="wikitable" style="margin-bottom: 10px;"
! Koridor #
! Asal-Tujuan
|-
|1
|Medan – Binjai
|-
|2
|Medan – Lubuk Pakam
|}
 
== Media ==
[[Berkas:Medan-post-office.jpg|ka|jmpl|220x220px|[[Kantor Pos Medan|Medan Kantor Pos]]]]
Medan menyajikan beberapa radio dan TV, dan juga rumah bagi koran-koran lokal dan asing seperti bahasa [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Inggris|bahasa inggris]], [[Bahasa Tionghoa|Cina]], [[Bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Melayu|Melayu]] dan lain-lain.
 
=== Saluran televisi ===
Medan memiliki dua belas stasiun televisi nasional: ada bumn, swasta dan tv lokal.
* [[Televisi Republik Indonesia|TVRI Medan]]
* [[Indosiar]]
* [[MNCTV]]
* [[Trans TV]]
* [[Antv|ANtv]]
* [[GTV (Indonesia)|GTV]]
* [[RCTI]]
* [[SCTV]]
* [[TvOne|TV One]]
* [[MetroTV|Metro TV]]
* [[Trans7]]
* [[NET.]]
* [[iNews]]
* DAAI TV
* [[CNN Indonesia]] - 51 UHF
* [[Rajawali Televisi|RTV (Indonesia)]]
* {{Ill|INTV (TV station)|id|INTV|lt=INTV}}&nbsp;([[INTV|id]] [[Kategori:Interlanguage link template link number|A]] )
* Berita terbaru hari ini TV dan [[STTV]]
* [[Kompas TV]]
* {{Ill|CTV Banten (TV station|id|CTV Banten|lt=CTV Medan}}&nbsp;([[CTV Banten|id]] [[Kategori:Interlanguage link template link number|A]] ) - 61 UHF untuk mulai (Toba TV Medan)
* [[Nusantara TV|Nusantara TV Medan]] - 63 UHF
* [[O Channel|O Channel Medan]]
 
=== Radio ===
[[Radio Republik Indonesia|RRI]] adalah satu-satunya bumn radio di Medan, dan disediakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Beberapa bahasa daerah juga disajikan di radio, seperti: ''Radio Kardopa'' (dalam bahasa Batak), ''CityRadio FM'' dan ''A-Radio FM'' (dalam bahasa Cina) dan ''Simphony FM'' (dalam bahasa Melayu). Medan juga memiliki beberapa saluran radio seperti [[Prambors|Prambors FM]], [[MNC Trijaya FM]], [[I-Radio]], ''KISS FM'', ''VISI FM'', ''Delta Fm'' dan lain-lain.
 
=== Publikasi ===
Beberapa koran nasional dan lokal yang tersedia di kota, dengan ''Harian Mimbar Umum'' sebagai yang tertua. Lain populer surat kabar seperti ''Harian Waspada'', ''[[Analisa (surat kabar)|Analisa]]'', ''[[Kompas (surat kabar)|harian Kompas]]'', ''Jurnal Medan'', ''Berita Sakit'', ''Harian Global'', ''Harian Medan Bisnis'', ''Posmetro Medan'', ''harian Suara Indonesia Baru'', dan ''Tribun Medan''. Ada juga beberapa [[bahasa Mandarin]] kabar seperti ''Harian Indonesia'' (印尼星洲日报), ''[[Guo Ji Ri Bao]]'' (国际日报) dan ''[[Indonesia Shang Bao|Shangbao]]'' (印尼商报). Koran inggris seperti ''[[The Jakarta Post]]'' juga didistribusikan di kota ini.
 
''Aplaus Magazine'' adalah salah satu majalah dari kota, diterbitkan bulanan dan berfokus pada makanan, wisata, inspirasi. Majalah adalah pelopor dari sebuah majalah lokal yang mengkhususkan diri dalam pembahasan gaya hidup perkotaan. Pertama kali diterbitkan pada tahun 2005, Majalah Aplaus dikelola oleh [[Analisa (surat kabar)|Analisa Sehari-hari]], sebuah surat kabar dengan sirkulasi lebih dari 65.000 kopi di Sumatera Utara.
 
== Olahraga ==
[[Sepak bola]] adalah salah satu olahraga populer di Medan, dengan lima klub lokal: [[PSMS Medan]], [[Medan Jaya]], Medan Chiefs, Bintang PSMS medan dan Medan United, dan klub basket bernama Angsapura Sania. Lain lokal populer olahraga [[Kungfu|Wushu]], dengan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir sebagai salah satu olahraga favorit di Medan. Ini memiliki pusat pelatihan di Jalan Plaju di jantung kota. Medan baru-baru ini telah melihat banyak keberhasilan di Wushu nasional dan internasional.
Medan memiliki sebuah stadion multi-tujuan yang bernama [[Stadion Teladan]]. Stadion ini digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola, dan berfungsi sebagai stadion rumah untuk PSMS Medan.
 
== Kesehatan ==
[[Berkas:Elisabeth_medan.jpg|kiri|jmpl|200x200px|Rumah Sakit St. Elisabeth]]
{{Columns-list|2|* Pirngadi General Hospital
* Adam Malik General Hospital
* Haji General Hospital
* St. Elisabeth Hospital
* Martha Friska Hospital
* [[Columbia Asia]] Hospital
* Permata Bunda Hospital
* Murni Teguh Hospital
* Advent Hospital
* Siloam-Dhirga Surya Hospital
* Imelda Hospital
* Vina Estetica Hospital
* Stella Maris Hospital
* Putri Hijau Military Hospital
* Mitra Sejati General Hospital
* Bunda Thamrin Hospital
* Roya Prima Hospital
* Methodist Hospital
* Sumatra Eye Center}}Sebagai kota terbesar di luar pulau Jawa, Medan menyediakan lebih dari 827 terdaftar di [[sekolah dasar]], 337 [[Sekolah menengah pertama|Sekolah menengah]] dan 288 [[Pendidikan menengah|sekolah tinggi]], termasuk bumn, swasta, keagamaan, dan sekolah-sekolah asing. Beberapa penting sekolah: [[Perguruan Sutomo|Alamat Sekolah]], Chandra Kusuma School, [[Medan International School|Medan Merdeka Sekolah]]Prime One School, [[SMK Telkom Medan|Telkom Sandhy Putra Smk]], St. Thomas, Sekolah, SMA Negeri (sma) 1,2,3,4, dll.{{Columns-list|2|*[[University of North Sumatra]]
* Medan State Polytechnic
* [[State University of Medan]]
* Prima University
* [[HKBP Nommensen University]]
* Dharmawangsa University
* [[Universitas Methodist Indonesia]]
* STBA-PIA (亚洲-国际友好学院)
* Muhammadiyah University of North Sumatra
* IT&B Campus
* Medan Tourism Academy
* Technology Institute of Medan
* University of Pembangunan Panca Budi
* [[Pelita Harapan University]] and others.}}
 
== Kota kembar – kota kembar ==
* [[Berkas:Flag_of_Malaysia.svg|pra=Malaysia|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_Malaysia.svg|pra=Malaysia|tepi|22x22px|Bendera Malaysia]]]] [[Georgetown, Malaysia|George Town, Penang]], Malaysia (1984)
* [[Berkas:Flag_of_Japan.svg|pra=Jepang|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_Japan.svg|pra=Jepang|tepi|22x22px|Bendera Jepang]]]] [[Ichikawa|Ichikawa, Chiba]], Jepang (1989)
* [[Berkas:Flag_of_South_Korea.svg|pra=Korea_Selatan|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_South_Korea.svg|pra=Korea_Selatan|tepi|22x22px|Bendera Korea Selatan]]]] [[Gwangju]], Jeolla Selatan, Korea Selatan (1997)<ref>{{Cite web|url=http://eng.gwangju.go.kr/contents.do?S=S02&M=040311000000|title=Sister Cities – General Information – Gwangju Info :: Welcome to Gwangju Metropolitan City|archive-url=https://web.archive.org/web/20140704000717/http://eng.gwangju.go.kr/contents.do?S=S02&M=040311000000|archive-date=4 July 2014|dead-url=yes|access-date=4 July 2015}}</ref>
* [[Berkas:Flag_of_the_People's_Republic_of_China.svg|pra=Republik_Rakyat_Tiongkok|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_the_People's_Republic_of_China.svg|pra=Republik_Rakyat_Tiongkok|tepi|22x22px|Bendera Republik Rakyat Tiongkok]]]] [[Chengdu]], Sichuan, China (2002)
* [[Berkas:Flag_of_the_United_States.svg|pra=Amerika_Serikat|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_the_United_States.svg|pra=Amerika_Serikat|tepi|22x22px|Bendera Amerika Serikat]]]] [[Milwaukee, Wisconsin|Milwaukee]], Wisconsin, Amerika Serikat (2014)<ref>{{Cite web|url=http://onmilwaukee.com/buzz/articles/sistercitymedan.html|title=City will host Indonesian sister city signing ceremony Thursday|date=28 October 2014|publisher=onMilwaukee.com|type=online magazine, press release|access-date=2014-11-16}}</ref>
* [[Berkas:Flag_of_the_United_Kingdom.svg|pra=Britania_Raya|tepi|22x22px|[[Berkas:Flag_of_the_United_Kingdom.svg|pra=Britania_Raya|tepi|22x22px|Bendera Britania Raya]]]] [[Liverpool (kota)|Liverpool]], Inggris Raya
 
== Galeri ==
<gallery caption="Gallery of [[panorama|panoramic]] and street view images from Medan" widths="200px" perrow="4">
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Kesawan met het Julianahuis te Medan TMnr 60012523.jpg|Jalan Kesawan pada tahun 1910-an.
File:Medan Kesanvan Strasse von Sueden.jpg|Tua lain melihat dari Jalan Kesawan.
File:Medan-night 09N8510.jpg|Malam tampilan jalan dari Medan.
File:Medan.. Downtown.jpg|Kota di sekitar Jalan Irian Barat, Medan.
File:Tirta Tower.jpg|Menara Tirtanadi.
File:Medan 09N8529.jpg|Pemandangan dari Jalan Sisingamaraja Medan.
File:Medan20101024.jpg|Medan skyline, 2010.
File:Medan20120603-1.jpg|Lain Medan skyline, 2012.
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Link eksternal ==
* {{Wikivoyage-inline}}
* [https://web.archive.org/web/20040817083134/http://www.pemkomedan.go.id/ Situs resmi Pemerintah] (Indonesia)
* [https://web.archive.org/web/20151113012433/http://medanesia.com/topic/31/sejarah-kota-medan Portal komunitas Medan Forum] (Indonesia)
[[Kategori:Kota di Indonesia]]
[[Kategori:Kota Medan]]
[[Kategori:Ibu kota provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Indonesia]]