Jalur kereta api Saketi–Bayah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Hapus pranala ke "Stasiun Bayah": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus Stasiun Bayah. (Twingkel) |
||
(69 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api
| box_width =
| name = Jalur kereta api Saketi–Bayah
| image = Serang-indonesia.jpg
| caption = Peta daerah [[Banten]] dengan jalur kereta api Saketi–Bayah (1954)
| type = Jalur lintas cabang
| system = Jalur kereta api rel ringan
| status = Tidak beroperasi
| start = [[Stasiun Saketi|Saketi]]
| end = Bayah
| stations = 14
| open = 1944
| close = 1951
| buildby = [[Rikuyu Sōkyoku]]
| tracklength = {{convert|89|km|mi|abbr=on}}
| owner =[[PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Penjagaan Aset I Jakarta]]
| gauge={{RailGauge|1067 mm}}
| depot=
| minradius =
| el =
| speed =
| map = {{STI-BAH|inline=1}}
}}
'''Jalur kereta api Saketi–Bayah''' adalah jalur [[kereta api]] nonaktif yang menghubungkan [[Stasiun Saketi]] dengan Stasiun Bayah, termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta|Wilayah Penjagaan Aset I Jakarta]]. Lintas kereta api sepanjang 89 km dan lebar sepur 1.067 mm ini dibangun pada tahun 1943-1944 oleh pekerja [[romusha]] pada zaman [[pendudukan Jepang di Indonesia]]. Jalur ini melewati 29 jembatan, 9 stasiun dan 5 halte.<ref>de Bruin, Jan (2003). "De Zuid-Bantamlijn" [The South Bantam Line]. Het Indische spoor in oorlogstijd [The Indian rail in war time] (in Dutch). Uitgeverij Uquilair B. V. pp. 119–122. ISBN 90-71513-46-7.</ref> Setelah beroperasi selama beberapa tahun saja, lintas ini ditutup pada 1951.
Bekas-bekas bangunan [[Stasiun kereta api|stasiun]] maupun [[jembatan]] kereta api sebagian masih dapat dilihat, walaupun kebanyakan relnya sudah lenyap.
== Sejarah ==
Jalur kereta api
Jalur kereta api Saketi–Bayah awalnya direncanakan pada bulan Juli 1942. Pembangunan jalur ini dimulai dari Saketi pada bulan Januari 1943 yang dimulai dengan pembukaan lahan, penyiapan bahan material seperti batu balas/kricak, pemasangan bantalan dan rel kereta api menuju ke arah Bayah. [[Rel|Rel-rel]] kereta api yang digunakan sebagian diambil dari bekas-bekas rel kereta lori [[pabrik gula]] yang tutup di Jawa Tengah, dan sebagian lagi berasal dari jalur kereta api milik ''[[Pasoeroean Stoomtram Maatschappij]]'' (PsSM).<ref name=detik/><ref name=": kereta anak bangsa">{{Citebook|title=KISAH PENINGGALAN KERETA API BANTEN CIGADING-ANYER KIDUL RANGKASBITUNG-LABUAN SAKETI-BAYAH-GUNUNG MANDUR|url=http://www.keretaanakbangsa.com/yuknulis/kisah-peninggalan-kereta-api-banten/|first1=Aditya Dwi|last1=Laksana|first2=Gurnito Rakhmat|last2=Wijokangko|first3=Asep|last3=Suherman|first4=Tjahjono|last4=Rahardjo|first5=Trisilo|last5=Hartono|publisher=Pusat Informasi dan Kepustakaan Kereta Anak Bangsa|year=2016}}</ref>
Pada Maret 1944, lintas kereta api ini telah selesai dibangun dan diresmikan pada 1 April 1944. Lintas ini dioperasikan di bawah pengawasan militer Jepang. Menggunakan [[lokomotif uap]] [[BB10]] sebagai penghelanya, dari wilayah Bayah dapat diangkut sekitar 300 ton batu bara setiap harinya; okupansi penumpang mencapai 800 orang perhari. Setelah kemerdekaan, antara 1945-1946 jalur ini dikelola oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), tetapi sempat berhenti beroperasi antara 1946-1947 karena kekacauan situasi peperangan. Tahun 1948 beroperasi kembali hingga sekitar tahun 1951, dan pada akhirnya ditutup karena pemasukan yang minim sementara biaya operasionalnya tinggi.<ref name=detik>Detik.com: [http://news.detik.com/berita/3031053/data-dan-fakta-tentang-jalur-maut-saketi-bayah ''Data dan Fakta Tentang 'Jalur Maut' Saketi-Bayah''], berita Selasa 29 Sep 2015, 17:05 WIB (diakses 02/I/2016)</ref><ref name=": kereta anak bangsa" />
Setelah ditutup pada tahun 1951, sisa-sisa sarana dan prasarana perkeretaapian di jalur ini dibongkar. Pembongkarannya bahkan baru dilaksanakan pada 5 Desember 1960, berdasarkan surat PNKA tertanggal 30 April 1965 dan sempat tercatat di dalam buku ''Daftar Lintas Jalur Rel Perusahaan Jawatan Kereta Api''.<ref>{{Citebook|title=Daftar lintas Jalur Rel Perusahaan Jawatan Kereta Api}}</ref>
==
=== Lintas aktif ===
Jalur ini tidak terhubung dengan lintas aktif mana pun.
===
* {{lnl|KAI|LBN-RK}}
==
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun-lintas|nomor=Rikuyu Sokyoku 1|lintas=Saketi–Bayah|dibuka=1 April 1944|operator=Rikuyu Sokyoku|daop=D1}}
{{DaftarStasiun|nomor=0007|nama=Saketi|kelas=II|singkatan=STI|alamat=[[Saketi, Saketi, Pandeglang]]|letak=km 35+543 lintas [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–''[[Stasiun Labuan|Labuan]]''<br>km 0+000 lintas ''[[Stasiun Saketi|Saketi]]''–''Bayah''|status=Tidak beroperasi|gambar=Saketi_sta_151230-0583_lsg.JPG|ketinggian=+108 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Jasugi|kelas=Halte|singkatan=JSG|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 5+307}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cimanggu|kelas=III|singkatan=CMU|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 10+143}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Kaduhauk|kelas=Halte|singkatan=KHK|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 16+278}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Jalupang|kelas=III|singkatan=JLP|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 23+513}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Pasung|kelas=Halte|singkatan=PUN|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 32+451}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Kerta|kelas=III|singkatan=KERT|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 38+497}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Gintung|kelas=Halte|singkatan=GIN|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 46+174}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Malingping|kelas=II|singkatan=MLP|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 54+510}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cilangkahan|kelas=Halte|singkatan=CLA|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 60+229}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Sukahujan|kelas=III|singkatan=SHJ|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 64+632}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cihara|kelas=III|singkatan=CHA|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 74+474}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Cisiih|kelas=Halte|singkatan=CIS|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 82+639}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Bayah|kelas=II|singkatan=BAH|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 89+256}}
|}
===
Jalur ini menggunakan lebar sepur atau ''gauge'' {{RailGauge|700 mm }} untuk pengangkutan [[batu bara]] dari Gunung Madur.
{{DaftarStasiun-start}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Bayah|kelas=II|singkatan=BAH|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 0+000}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Karangtaraje|kelas=|singkatan=KGT|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 1+747}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Darmasari|kelas=|singkatan=DMS|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 3+997}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Gunung Madur|kelas=III|singkatan=GGM|status=Tidak beroperasi|gambar=|letak=km 5+796}}
{{DaftarStasiun-end}}
== Lihat pula ==
* {{Lnl|KAI|Muaro–Pekanbaru}}, jalur kereta api yang juga dibangun oleh pekerja romusha Jepang
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|
[[Kategori:Daerah Operasi I Jakarta|STI-BYH]]
|