Pengetahuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian
 
(46 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
'''Pengetahuan''' adalah [[informasi]] atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada [[deskripsi]], [[hipotesis]], [[konsep]], [[teori]], [[hukum (asas)|prinsip]] dan [[prosedur]] yang secara [[wikt:Probabilitas Bayesian|Probabilitas Bayesian]] adalah [[benar]] atau [[berguna]].
 
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi [[masakan]] yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
 
Pengetahuan adalah [[informasi]] yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan [[data]] sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lahInilah yang disebut potensi untuk menindaki.
 
== Sumber Pengetahuan ==
Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja berasal dari berbagai sumber. Berikut adalah sumber pengetahuan:<ref>Suhartono Suparlan. 2007. Page 59</ref>:
# Kepercayaan yang didasarkan dari tradisi
# Kebiasaan-kebiasaan dan agama
Baris 13:
# Akal pikiran
# Intuisi individual
 
=== Akal ===
Dalam pandangan para filsuf, akal merupakan sumber pengetahuan. Pandangan ini timbul dari kenyataan bahwa pengetahuan tidak terbentuk oleh jiwa dan materi. Karenanya, pengetahuan harus bersumber dari suatu substansi yang bersifat bukan materi dari segi zat maupun aktualisasi. Derajat dari sumber pengetahuan ini harus lebih tinggi dibandingkan dengan jiwa. Hal ini didasari oleh pandangan bahwa jiwa dalam aktualisasinya masih terikat dengan materi. Substansi ini kemudian disebut sebagai akal.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=73}}
 
== Jenis Pengetahuan ==
Baris 18 ⟶ 21:
=== Pengetahuan Implisit ===
 
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesanlisan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
 
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.
 
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkalisering kali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
 
=== Pengetahuan Eksplisit ===
Baris 32 ⟶ 35:
 
== Pengetahuan empiris ==
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan [[empiris]] atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan [[pengamatan]] yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek [[empiris]] tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi [[manusia]] yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin [[organisasi]] dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang [[manajemen]] organisasi.
 
== Pengetahuan rasionalisme ==
Baris 52 ⟶ 55:
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. ''MPKT Modul 1''. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.
* {{Cite book|last=Nuruddin|first=Muhammad|date=2021|title=Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan FIlsafat|location=Depok|publisher=Keira|isbn=978-623-7754-24-4|ref={{sfnref|Nuruddin|2021}}|url-status=live}}
 
== Lihat pula ==