Penguasa monarki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mimihitam memindahkan halaman Penguasa kerajaan ke Penguasa monarki menimpa pengalihan lama: hasil konsensus sebelumnya
Penambahan gelar Rasul kepada sosok Simon Petrus yabg merupakan salah satu dari ke-12 rasul
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
Terdapat beberapa gelar yang dikenal di Indonesia yang disandang bagi penguasa monarki, seperti raja, kaisar, maharaja, paus, khalifah, dan sultan, walaupun beberapa di antaranya tidak pernah disandang secara resmi oleh pemimpin monarki di Indonesia. Beberapa gelar memiliki makna masing-masing.
 
[[Berkas:Ruling-monarchs.jpg|jmpl|ka|250px|Kartu pos tahun 1908 menunjukkan sembilan belas [[penguasa monarki]] dunia yang sedang berkuasa: (kiri ke kanan) (1) [[Chulalongkorn|Rama V/Chulalongkorn, Raja Siam]] (2) [[George I dari Yunani|George I, Raja Yunani]] (3) [[Petar I dari Serbia|Peter I]], [[Daftar penguasa monarki Serbia|Raja Serbia]] (4) [[Karol I dari Rumania|Carol I, Raja Romania]] (5) [[Franz Joseph I dari Austria|Franz Joseph, Kaisar Austria-Hungaria]] (6) [[Ferdinand I dari Bulgaria|Ferdinand I, Tsar Bulgaria]] (7) [[Abdul Hamid II|Abdul]], Hamid[[Daftar II,sultan Utsmaniyah|Khalifah dan Sultan-KaisarPadisyah Utsmani]] (8) [[Vittorio Emanuele III|Vittorio Emanuele III, Raja Italia]] (9) [[Nikolai II dari Rusia|Nikolai II, Kaisar dan Autokrat Rusia]] (10) [[Edward VII dari Britania Raya|Edward VII, Raja Inggris Raya dan Kaisar India]] (11) [[Wilhelm II dari Jerman|Wilhelm II, Kaisar Jerman dan Raja Prusia]] (12) [[Gustaf V dari Swedia|Gustaf V, Raja Swedia]] (13) [[Haakon VII dari Norwegia|Haakon VII, Raja Norwegia]] (14) [[Frederick VIII dari Denmark|Frederick VIII, Raja Denmark]] (15) [[Wilhelmina dari Belanda|Wilhelmina, Ratu Belanda]] (16) [[Kaisar Guangxu|Zaitian, Kaisar Guangxu Tiongkok]] (17) [[Mutsuhito|Mutsuhito, Kaisar Meiji Jepang]] (18) [[Manuel II dari Portugal|Manuel II, Raja Portugal dan Algarves]] (19) [[Alfonso XIII dari Spanyol|Alfonso XIII, Raja Spanyol]].]]
 
=== Raja ===
Baris 22:
 
=== Paus ===
'''[[Paus (Katolik Roma)|Paus]]''' (bahasa Latin: ''papa'', bahasa Inggris: ''pope'') adalah gelar bagi Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik dunia.<ref name="section880">{{cite web|url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/_P2A.HTM#PZ|work=[[Catechism of the Catholic Church]]|title= Christ's Faithful - Hierarchy, Laity, Consecrated Life: The episcopal college and its head, the Pope|publisher=Libreria Editrice Vaticana|location=Vatican City|year=1993|accessdate=14 April 2013}}</ref> Gelar ini diturunkan dari [[bahasa Yunani]] πάππας ''pappas'',<ref>{{cite web |url=http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/pope |title=American Heritage Dictionary of the English Language |publisher=Education.yahoo.com |accessdate=11 August 2010 |archive-date=2011-06-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110606061848/http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/pope |dead-url=yes }}</ref>, yang berarti Bapa. Berdasarkan ''Annuario Pontificio'', gelar ini telah digunakan sejak tahun 33 M oleh [[Simon Petrus|Rasul Petrus]] hingga sekarang. Walaupun normalnya dipegang oleh satu orang dalam satu masa, gelar paus ini beberapa kali diklaim lebih dari satu orang pada satu masa pada rentang abad ketiga sampai kelima belas masehi. Mereka yang mengklaim gelar ini dan menjadi lawan bagi paus yang sah dijuluki "[[Anti-Paus|anti-pausantipaus]]."<ref>"One who opposes the legitimately elected bishop of Rome, endeavours to secure the papal throne, and to some degree succeeds materially in the attempt" ([http://www.britannica.com/EBchecked/topic/28501/antipope Encyclopædia Britannica: ''Antipope'']).</ref>
 
Tidak ada gelar resmi yang setara untuk wanita dari paus, lantaran tidak diperkenankannya wanita menempati kedudukan ini. Walaupun begitu, beberapa bahasa di Eropa memiliki bentuk wanita dari gelar paus (misal ''popess'' dalam bahasa Inggris) karena keterkaitannya dengan legenda [[Paus Yohana]].
 
=== Khalifah ===
'''[[Khalifah]]''' ([[bahasa Arab]]: خَليفة‎‎خَليفة ''khalīfah'') adalah gelar bagi penerus Nabi Muhammad dan pemimpin umat Islam di seluruh dunia.<ref name=":0">{{Cite journal|url = |title = Caliph, caliphate|last = Kadi|first = Wadad|date = 2013|journal = The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought|doi = |pmid = |access-date = |last2 = Shahin|first2 = Aram A.|pages = 81–86}}</ref> Gelar ini pertama kali disandang oleh [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] pada tahun 632 M dan terakhir kali oleh [[Abdul Mejid II]] pada 3 Maret 1924 M. Wilayah kepemimpinan khalifah disebut kekhalifahan atau khilafah (bahasa Arab: خِلافة‎‎خِلافة ''khilāfah''). Pada awal penggunaannya, khalifah berperan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan bagi negara Islam yang sangat luas. Namun pada masa pertengahan saat dinasti Abbasiyah menyandang gelar ini, khalifah lebih bermakna sebagai kepala negara dan pemerintahan tiap daerah diserahkan kepada para sultan. Setelah hancurnya Baghdad oleh serbuan Mongol pada tahun 1258 M, khalifah lebih bermakna simbol pemersatu umat Islam dan hanya memiliki kekuatan politik yang terbatas.
 
Normalnya, hanya ada satu khalifah dalam satu masa. Namun gelar khalifah beberapa kali diklaim oleh lebih dari satu pihak. Pada abad kesepuluh, gelar ini diklaim oleh tiga pihak: [[Kekhalifahan Abbasiyah|Dinasti Abbasiyah]] yang berpusat di Baghdad; [[Kekhalifahan Fatimiyah|Dinasti Fathimiyyah]] yang berpusat di Kairo, Mesir; dan [[Kekhalifahan Umayyah|Dinasti Umayyah]] yang berpusat di Kordoba, Spanyol.
Baris 40:
Gelar yang setara untuk wanita adalah '''[[sultanah]]'''. Penggunaan gelar sultanah ini berbeda-beda di tiap kawasan. Sultanah bisa bermakna sultan wanita, atau seorang wanita yang memimpin kesultanan, dan hal ini pernah digunakan pada masa Kesultanan Aceh. Walaupun begitu, tidak setiap wanita yang memimpin kesultanan menyandang gelar sultanah. Shajar al-Durr misalnya, tetap menyandang gelar sultan sebagaimana laki-laki saat dia naik tahta memimpin Mesir pada tanggal 2 Mei 1250 M.<ref>{{cite book |editor1-last=Holt |editor1-first=P. M. |editor2-last=Lambton |editor2-first=Ann K. S. |editor2-link=Ann Lambton |editor3-last=Lewis |editor3-first=Bernard |editor3-link=Bernard Lewis |title=The Cambridge History of Islam |url=http://books.google.com/books?id=4AuJvd2Tyt8C&pg=PA210 |accessdate=2010-03-01 |year=1977 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-29135-4 |oclc=3549123 |page=210}}</ref>
 
Sultanah juga dapat digunakan sebagai gelar bagi istri sultan, sebagaimana yang digunakan pada Kesultanan Mesir yang berdiri pada 1914 sampai 1922 M.<ref>{{cite journal |last=Rizk |first=Yunan Labib |date=13–19 April 2006 |title=A palace wedding |journal=[[Al-Ahram Weekly]] |issue=790 |url=http://weekly.ahram.org.eg/2006/790/chrncls.htm |accessdate=2010-02-27 |quote=... Britain granted the rulers among the family the title of sultan, a naming that was also applied to their wives. |archive-date=2014-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140801102047/http://weekly.ahram.org.eg/2006/790/chrncls.htm |dead-url=yes }}</ref> Akan tetapi, penggunaan gelar sultanah sebagai istri sultan tidak dikenal di kawasan Nusantara (Indonesia). Banyak kesultanan di kawasan Nusantara menggunakan gelar permaisuri atau ratu untuk istri sultan.
 
Berbeda dengan raja dan kaisar, gelar sultan tidak terikat dengan sebuah tingkatan tertentu (kecuali berada di bawah khalifah, baik secara hierarkis maupun simbolis. Digunakan tidaknya gelar sultan tidak merujuk pada perbedaan tingkatan monarki, tetapi lebih kepada perbedaan ideologi yang disandang.
Baris 48:
=== Benua Eropa ===
Benua Eropa memiliki berbagai tingkatan kebangsawanan dan kepemimpinan monarki yang beberapa di antaranya masih bertahan hingga kini.
[[Berkas:The Nine Sovereigns at Windsor for the funeral of King Edward VII.jpg|jmpl|314x314px|sembilan Penguasa Monarki Eropa pada saat pemakaman Edward Vii dari Britania Raya]]
 
==== Kerajaan di Eropa ====
Baris 56 ⟶ 57:
* ''Queen'', gelar yang digunakan bagi Ratu atau Permaisuri Inggris, diturunkan dari bahasa Jerman ''*kwoeniz'', atau ''*kwenon'', yang bermakna "istri." Mulanya gelar ini diperuntukkan bagi istri dari ''king''. Tetapi pada masa-masa berikutnya saat wanita duduk di tahta, mereka juga menyandang gelar ''queen'' saat berkuasa.
* ''Regina'', bentuk wanita dari ''rex''. Beberapa ratu atau permaisuri di Eropa juga menyandang turunan dari gelar ini dalam bahasa masing-masing saat menjabat.
Dalam sandi kerajaan yang digunakan sebagai monogram inisial dari penguasa monarki di Inggris, mereka menggunakan inisial dengan bahasa Latin, meskipun gelar itu tidak digunakan dalam keseharian. Inisial dari ''Queen'' [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]] adalah EIIR"E II R" yang bermakna ''Elizabeth II Regina,'' atau inisial [[Charles III dari Britania Raya|Charles III]] "C III R" yang bermakna ''Charles III Rex.''
 
==== Kekaisaran di Eropa ====
* ''Imperator'', gelar kaisar dalam bahasa Latin yang bermakna komandan. Bentuk wanitanya adalah ''imperatrix''. Turunan dari gelar ini digunakan oleh banyak kaisar di Eropa seperti ''empereür'' di Prancis pada masa Napoleon dan ''emperor'' (''empress'' bagi wanita) di Inggris. Pemimpin Rusia juga mengadopsi gelar ''imperator'' untuk laki-laki dan ''imperatritsa'' untuk wanita secara resmi sejak tahun 1721, menggantikan gelar ''tsar'' dan ''tsaritsa''. Monarki yang dipimpin seorang ''emperor'' atau ''empress'' disebut ''empire'', atau kekaisaran.
* ''Caesar'', gelar yang diturunkan dari nama Julius Caesar. Gelar ini diadaptasi ke dalam banyak bahasa di dunia, seperti bahasa Jerman (''kaiser'' untuk pria dan ''kaiserin'' untuk wanita), bahasa Rusia (Царь, ''tsar'' dan Царица, ''tsaritsa''), bahasa Arab (''qays'r'' قيصر), bahasa Ibrani (''kesár''‎‎ קיסר dan ''kesarít'' קיסרית), bahasa Turki (''kayser''), bahasa Indonesia (kaisar dan Maharani), dan masih banyak lagi.
* ''Basileus'' (bahasa Yunani: βασιλεύς) adalah gelar dalam bahasa Yunani yang memiliki beberapa arti yang secara luas diartikan sebagai "raja" atau "kaisar". Gelar ini digunakan juga oleh Kaisar Romawi Timur (Bizantium). Bentuk wanita dari gelar ini adalah ''Basilissa'' (Βασίλισσα), ''Basileia'' (Βασίλεια), ''Basilis'' (Βασιλίς), atau ''Basilinna'' (Βασιλίννα).
 
Baris 66 ⟶ 67:
 
=== Asia Timur ===
Salah satu gelar paling tinggi yang pernah digunakan di kawasan Asia Timur adalah  ''huángdì'' (aksara China: 皇帝) yang diterjemahkan dengan kaisar, mengungguli gelar lain seperti ''wang'' (aksara China: 王) atau raja. Gelar ini digunakan sejak sejak penyatuan Dinasti Qin pada tahun 221 SM oleh Kaisar [[Ying Zheng]] hingga dibubarkannya monarki pada tahun 12 Februari 1912 dengan [[Puyi]] sebagai kaisar terakhir. Gelar ini tidak memandang jenis kelamin, berbeda dengan gelar di Barat. [[Wu Zetian]] sebagai satu-satunya wanita yang menjadi Maharani sepanjang 4.000 tahun sejarah China juga menyandang gelar ''huángdì'' sebagaimana para pria saat naik tahta, bukannya ''huanghou'' (皇后) yang merupakan gelar untuk permaisuri kaisar.
 
Pemimpin Jepang menyandang gelar ''tennō'' (天皇) yang kerap juga disejajarkan dengan kaisar dan gelar ini masih digunakan sampai sekarang, walaupun kedudukan kaisar sekarang lebih kepada lambang pemersatu belaka. Para wanita yang pernah duduk di tahta juga menyandang gelar ini, bukannya ''kōgō'' (皇后) yang merupakan gelar bagi permaisuri kaisar.
 
Di semenanjung Korea, para pemimpinnya kebanyakan setara dengan tingkatan raja. Salah satu gelar yang disandang Raja Korea adalah ''wang'' ([[hanja]]: 王, aksara [[hangeul]]: 왕). Para wanita yang naik ke tahta juga menyandang gelar ini atau ''yeowang'' ([[hanja]]: 女王, aksara [[hangeul]]: 여왕, secara harfiah bermakna "raja wanita". setara dengan ratu dalam bahasa Indonesia), bukannya menyandang gelar ''wangbi'' (hangeul: 왕비) yang diperuntukkan bagi permaisuri raja. Saat Gojong mengakhiri masa Kerajaan Joseon dan menyatakan berdirinya Kekaisaran Korea pada 1897 M, dia menyandang gelar ''hwangje'' (hanja: 皇帝, hangeul: 황제) yang berarti kaisar, menyatakan dirinya setara dengan Kaisar China.
 
=== Timur Tengah ===
Di wilayah Arab, gelar penguasa monarki setingkat raja biasanya disebut [[Malik (gelar)|''Malik'']] ([[Abjad Fenisiа|Fenisia]]: 𐤌𐤋𐤊; [[Abjad Arab|Arab]]: ملك; [[Abjad Ibrani|Ibrani]]: מֶלֶךְ),<ref>{{Cite journal|last=باخشوين|first=فاطمة بنت علي|date=2015|title=المرض والتطبب عند العرب قبل الإسلام|url=http://dx.doi.org/10.33948/1643-000-006-004|journal=مجلة دراسات في علم الآثار والتراث|pages=83|doi=10.33948/1643-000-006-004}}</ref> terdapat dalam [[Bahasa Neo-Aram Assyria|bahasa Asyur]] yang bermakna hakim dan [[bahasa Ibrani]] ''malikh'' yang berarti raja. Dan setelah kedatangan Islam, gelar penguasa lebih sering menggunakan gelar [[Amirul Mukminin]] (أمير المؤمنين) gelar dalam tradisi awal Islam yang berarti "Pemimpin Orang-Orang Beriman". Secara umum kaum Sunni berpendapat bahwa semua khalifah di segala zaman dapat menyandang gelar Amirul Mukminin. Sedangkan gelar Khalifah (خَليفة) adalah gelar lain yang juga melekat dengan pemimpin muslim yang dalam sejarahnya hanya ada satu khalifah dalam satu masa.
 
Penguasa Persia menggunakan gelar [[Syah (gelar)|Syah]] ([[Bahasa Persia|Persia]]: ''شاه)'' yang juga bermakna raja, gelar kekaisarannya disebut Syahansyah (شاهنشاه) atau [[Padisyah]] (پادشاه) yang juga digunakan oleh Kesultanan Utsmaniyah, Kesultanan Mughal maupun Kekaisaran Iran-Persia.
 
Di [[Tanduk Afrika]], Penguasa Aksum menggunakan gelar Negus ([[bahasa Ge'ez]]: ንጉሥ, ''nəgueś'' ; cf. [[Tigrinya]]: ነጋሲ[[Bantuan:Bantuan multilingual (Etiopia)|<sup>?</sup>]] ''negus'') yang berarti [[raja]] atau pemimpin tertinggi di daerah [[Ethiopia]] kuno sampai tahun [[1974]]. Kata Negus berakar dari turunan bahasa [[Semit]] kuno '<nowiki/>'''N-G-S'''' yang berarti ''memerintah''. Gelar kekaisarannya disebut ([[bahasa Ge'ez]]: ንጉሠ ነገሥት, nəgusä nägäst) yang dipakai oleh [[Kaisar Etiopia]].
 
== Gelar Ganda ==