Assaat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(40 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}
| image = Assaat, Mr. Gelar Datuk Mudo, Kami Perkenalkan (1954)
| imagesize = 200px
| caption = Assaat, 1954
| office = [[Presiden Republik Indonesia|Presiden Negara Republik Indonesia]]<br/><small>
| order =
| term_start = 27 Desember 1949
| term_end = 15 Agustus 1950
| succeeding =
| president =
| primeminister = [[Soesanto Tirtoprodjo]] (Pjs.) <br/>[[Abdul Halim|Abdoel Halim]]
| predecessor = [[Soekarno]]
| successor = [[Soekarno]]
| office2 = Menteri Dalam Negeri Indonesia
| order2 = Ke-9
| primeminister2 = [[Mohammad Natsir]]
| term_start2 = 6 September 1950
| term_end2 = 27 April 1951
| succeeding2 =
| president2 = [[Soekarno]]
| predecessor2 = [[Susanto Tirtoprodjo]]
| successor2 = [[Iskak
| office1 = Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat
|birth_date = {{birth date|1904|9|18}}▼
|birth_place = {{negara|Belanda}} Dusun Pincuran Landai, [[Kubang Putiah, Banuhampu, Agam|Kubang Putiah]], [[Banuhampu, Agam|Banuhampu]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Hindia Belanda]]▼
| term_start1 = 28 Februari 1947
| term_end1 = 27 Desember 1949
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]▼
|
|
|
▲| birth_place
|relations = ▼
|alma_mater = ▼
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|occupation = ▼
|
|
|
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->4
▲|website =
|
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| website =
| footnotes =
}}
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Assaat''' gelar '''Datuk Mudo''' ({{lahirmati|Dusun Pincuran Landai, [[Kubang Putiah, Banuhampu, Agam|Kubang Putiah]], [[Banuhampu, Agam|Banuhampu]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Sumatera Barat]]|18|9|1904|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|16|6|1976}}) adalah seorang politisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia.<ref name="Kompas">[http://properti.kompas.com/index.php/read/2009/09/01/01032786/mr..assaat.diusulkan.jadi.pahlawan.nasional "Mr. Assaat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161126010552/http://properti.kompas.com/index.php/read/2009/09/01/01032786/mr..assaat.diusulkan.jadi.pahlawan.nasional |date=2016-11-26 }} ''[[Kompas.com]]'', 1-9-2009. Diakses 23-5-2014.</ref> Ia merupakan pemangku jabatan [[Daftar Presiden Republik Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] pada masa pemerintahan [[Republik Indonesia]] di [[Yogyakarta]]. Ia juga pernah menjabat sebagai [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri Indonesia]].<ref name="tokohindonesia">''Tokohindonesia.com''. [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/3954-pejabat-presiden-ri-(ris) "Pejabat Presiden RI (RIS)"]
== Kehidupan ==
[[Berkas:Assaat PYO.jpg|200px|jmpl|Assaat]]
=== Pendidikan dan praktik advokat ===
Assaat belajar di Perguruan Adabiah dan [[MULO]] [[Padang]],<ref name="Kompas"/> selanjutnya ke ''[[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]]'' (STOVIA) [[Jakarta]]. Merasa tidak cocok menjadi seorang [[dokter]], dia keluar dari STOVIA dan melanjutkan ke [[AMS]] ([[SMU]] sekarang). Dari AMS, Assaat melanjutkan
Ketika menjadi mahasiswa [[RHS]], ia memulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaan, dalam gerakan pemuda dan politik. Saat itu Assaat giat dalam organisasi pemuda ''[[Jong Sumatranen Bond]]''. Karier politiknya makin menanjak dan berhasil menjadi Pengurus Besar
Dalam kedudukannya sebagai mahasiswa, Assaat masuk ke kancah politik dengan bergabung dalam
Sebagai seorang non-kooperator terhadap penjajah Belanda, sekembalinya ke tanah air pada tahun 1939 Assaat berpraktik sebagai [[advokat]] hingga masuknya [[Jepang]] pada tahun 1942. Di [[Sejarah Indonesia (1942-1945)|zaman Jepang]] ia diangkat sebagai [[Camat]] [[Gambir]], kemudian [[Wedana]] [[Mangga Besar]] di Jakarta.
=== KNIP dan RIS ===
[[Berkas:Assaat Pimpin Sidang BP-KNIP, 1947.jpg|jmpl|Mr. Assaat ketika menjadi pimpinan sidang BP-KNIP di Malang, 1947. Kelak ia diangkat menjadi Ketua BP-KNIP pada 1948.]]
[[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP) dan Badan Pekerjanya (BP-KNIP) pada masa revolusi dua kali mengadakah hijrah karena situasi dianggap terlalu riskan, dan agar Revolusi Indonesia tetap berjalan. Berkedudukan awal di Jakarta, dengan tempat bersidang di bekas
Badan Pekerja KNIP (BP-KNIP) dibentuk tanggal 16 Oktober 1945 yang diketuai oleh [[Sutan Sjahrir]] dan penulis oleh [[Soepeno]] dan beranggotakan 28 orang. Pada tanggal 14 November 1945, Sutan Syahrir diangkat menjadi [[Perdana Menteri Indonesia]], sehingga BP-KNIP diketuai oleh Soepeno dan penulis [[Abdul Halim]].<ref>Pada kartu anggauta BP-KNIP milik Soegondo Djojopoespito ditemukan, bahwa yang menanda-tangani adalah Soepeno (ketoea) dan A.Halim (penoelis) tertanggal ''Djakarta 25-11-1945'', Museum Sumpah Pemuda Jakarta</ref>
Sehingga tahun 1948-1949 ([[Desember]]) ia menjadi Ketua BP-KNIP (Badan Pekerja [[Komite Nasional Indonesia Pusat]]). Ia terpilih menjadi Ketua KNIP terakhir hingga KNIP dibubarkan, kemudian ia ditugasi sebagai Penjabat Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.
===
Pengasingan Assaat merupakan salah satu bentuk perlakuan [[Agresi Militer II]] oleh Belanda. Pada 22 Desember 1948, Assaat dijadikan tawanan pemerintah Belanda dengan dibawa keluar Ibukota bersama tokoh-tokoh lain seperti [[Sukarno]], [[Hatta]], [[Sutan Sjahrir]], [[Agus Salim|Haji Agus Salim]], [[Abdoel Gaffar Pringgodigdo|Mr. Gafar Pringgodigdo]], dan Komodor [[Soerjadi Soerjadarma|Suryadi Suryadarma]]. Assaat bersama dengan Hatta, Gafar, dan Suryadarma diasingkan di Manumbng, Pulau Bangka.<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Mr. Assaat: Presiden yang Tak Dihitung oleh Negara|url=https://tirto.id/mr-assaat-presiden-yang-tak-dihitung-oleh-negara-cLQy|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-24|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824050613/https://tirto.id/mr-assaat-presiden-yang-tak-dihitung-oleh-negara-cLQy|dead-url=no}}</ref>
=== Pelaksana Tugas Presiden Republik Indonesia ===
[[Berkas:Assaat as Acting President in Sumedang, 1950.jpg|jmpl|Mr. Assaat, Pemangku Jabatan Presiden Republik Indonesia disalami oleh warga seusai [[salat Jumat]] di Masjid [[Sumedang]] dalam kunjungan kerja di Jawa Barat bulan Mei 1950.]]
Setelah perjanjian [[Konferensi Meja Bundar]] (KMB) 27 Desember 1949, Assaat diamanatkan menjadi ''Acting'' (Pelaksana Tugas) Presiden Republik Indonesia di Yogyakarta hingga 15 Agustus 1950.<ref name="Kompas"/> Dengan terbentuknya RIS (Republik Indonesia Serikat), jabatannya sebagai Penjabat Presiden RI pada Agustus 1950 selesai, demikian juga jabatannya selaku ketua [[Komite Nasional Indonesia Pusat|KNIP]] dan Badan Pekerjanya. Sebab pada bulan Agustus 1950, negara-negara bagian RIS melebur diri dalam Negara Kesatuan RI.<ref name="Kompas"/> Saat menjadi ''Acting'' Presiden RI, Assaat menandatangani statuta pendirian [[Universitas Gadjah Mada]] di Yogyakarta.<ref name="Tempo">[
Setelah pindah ke Jakarta, Assaat menjadi anggota parlemen ([[DPR
Pada tahun 1955 ia menjabat sebagai
=== Pertentangan dengan Pemerintah Pusat ===
Baris 81 ⟶ 89:
Assaat merasa terancam, karena Demokrasi Terpimpin adalah kediktatoran terselubung, ia selalu diawasi oleh intel serta PKI. Dengan berpura-pura "akan berbelanja" ia bersama keluarganya melarikan diri dengan berturut-turut naik becak dari Jl. Teuku Umar ke Jl. Sabang, dari sana dilanjutkan menuju Stasiun [[Tanah Abang]].
Assaat beserta keluarga berhasil menyeberang ke [[
Dewan-dewan tersebut bersatu menentang Sukarno yang dipengaruhi oleh PKI. Terbentuklah [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI). Assaat yang ketika itu baru tiba di Sumatera Barat bergabung dengan PRRI. Kemudian berkeliaran di hutan-hutan [[
== Wafat ==
Ketika berada di hutan-hutan [[Sumatera Barat]] dan [[Sumatera Utara]], Assaat sudah merasa dirinya sering terserang sakit. Ia ditangkap, dalam keadaan fisik lemah dan
Pada tanggal [[16 Juni]] 1976, Assaat meninggal di rumahnya yang sederhana di Warung Jati, [[Jakarta Selatan]] pada usia 72 tahun. Assaat gelar Datuk Mudo diantar oleh teman-teman seperjuangannya, sahabat,
==
[[Berkas:Rumah_Peninggalan_Mr_Assaat_di_Kubang_Putiah.jpg|jmpl|266x266px|Rumah Peninggalan Mr Assaat Datuak Mudo di [[Kubang Putiah, Banuhampu, Agam|Kubang Putiah]]]]
Assaat menikah dengan Roesiah dari [[Sungai Pua, Agam|Sungai Puar]], Agam di Rumah Gadang Kapalo Koto pada 12 Juni 1949.<ref>{{Cite web|last=Maharani|date=2022-10-29|title=Siapa Assaat?|url=https://cekricek.id/assaat/|website=Cekricek|language=id|access-date=2022-10-31|archive-date=2022-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20221029061926/https://cekricek.id/assaat/|dead-url=no}}</ref> Dari pernikahan ini ia dikaruniai dua orang putra dan seorang putri. Mereka yakni Ras Soelaiman, Aminullah, Lucy Sakura, dan Iqbal.<ref>{{Cite news|title=Ketika Assaat Menjabat Presiden Sembilan Bulan|url=https://daerah.sindonews.com/berita/954407/29/ketika-assaat-menjabat-presiden-sembilan-bulan|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2022-10-31|archive-date=2022-10-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20221031115726/https://daerah.sindonews.com/berita/954407/29/ketika-assaat-menjabat-presiden-sembilan-bulan|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
Baris 104 ⟶ 110:
* {{id}} [http://news.detik.com/read/2006/08/16/110833/657203/10/jadikan-sjafruddin-dan-mr-assaat-sebagai-mantan-presiden "Jadikan Sjafruddin dan Mr Assaat Sebagai Mantan Presiden"] ''[[Detik.com]]'', 16-8-2006. Diakses 23-5-2014.
* {{id}} [http://www.dpr.go.id/id/berita/lain-lain/2013/okt/10/6871/missing-link-dalam-sejarah-bangsa-tidak-boleh-terjadi "Missing Link dalam Sejarah Bangsa Tidak Boleh Terjadi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140523230722/http://www.dpr.go.id/id/berita/lain-lain/2013/okt/10/6871/missing-link-dalam-sejarah-bangsa-tidak-boleh-terjadi |date=2014-05-23 }} ''Situs Resmi [[DPR-RI]]'', 9-10-2013. Diakses 23-5-2014.
* {{id}} [http://www.antaranews.com/berita/153099/dua-tokoh-sumbar-disebut-pernah-jabat-presiden-ri "Dua Tokoh Sumbar Disebut Pernah Jabat Presiden RI"] ''[[Antara]]'', 2-9-2009. Diakses 23-5-2014.
* {{id}} [http://www.cimbuak.net/tokoh-minang/53-tokoh-minangkabau/204-tokoh-minang "Mr. Assaat"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Cimbuak'', 12-12-2013. Diakses 23-5-2014.
* {{id}} [http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=5167&type=9#.U391m9J_tDQ "Sjafruddin dan Mr Assaat, Yang Terlupakan Dalam Sejarah"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140523230728/http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=5167&type=9#.U391m9J_tDQ |date=2014-05-23 }} ''The Global Review'', 22-06-2011. Diakses 23-5-2014.
* {{id}} [http://newsaddictionary.wordpress.com/2011/06/10/assaat-realitas-presiden-ketiga-indonesia/ "Assaat Realitas Presiden Ketiga Indonesia"] ''Newsaddictionary'', 8-6-2011. Diakses 23-5-2014.
Baris 114 ⟶ 120:
{{lifetime|1904|1976|Assaat}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]▼
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
|