Kasongan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
foto |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{bukan|Kasongan (kota)}}
{{Infobox tempat wisata
|image = Kasongan1.jpg
|caption = Gapura Desa Wisata Kasongan
'''Kasongan''' adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya. Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa [[Bangunjiwo]], kecamatan [[Kasihan, Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], sekitar 6 km dari [[Alun-alun]] Utara Yogyakarta ke arah Selatan.▼
|name = Desa Wisata Kasongan
|lokasi = [[Bangunjiwo, Kasihan, Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|DI Yogyakarta]]
|negara = {{flag|Indonesia}}
|arsitek =
|pengelola =
|pembuat =
|mulai_dibangun =
|selesai_dibangun =
|ditutup =
|biaya =
|jenis_wisata =[[Desa wisata|Desa Wisata]]
|gaya = {{hlist|[[Edukasi|Wisata Edukasi]]|[[Sejarah|Wisata Sejarah]]|[[Belanja|Wisata Belanja]]}}
|luas =
|fasilitas =
}}
▲'''Kasongan''' ({{lang-jv|ꦏꦱꦺꦴꦔꦤ꧀|Kasongan}}) atau '''Desa Wisata Kasongan''', adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah
== Sejarah ==
Kasongan mulanya merupakan tanah persawahan milik penduduk desa di selatan [[Yogyakarta]]. Pada [[Masa Penjajahan Belanda]] di Indonesia, di daerah persawahan milik salah satu warga tersebut ditemukan seekor kuda yang mati. [[Kuda]] tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda. Karena saat itu Masa Penjajahan Belanda, maka warga yang memiliki tanah tersebut takut dan segera melepaskan hak tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Ketakutan serupa juga terjadi pada penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya yang akhirnya juga melepaskan hak tanahnya. Karena banyaknya tanah yang bebas, maka penduduk desa lain segera mengakui tanah tersebut. Penduduk yang tidak memiliki tanah tersebut kemudian beralih profesi menjadi seorang pengrajin [[keramik]] yang mulanya hanya mengempal-ngempal tanah yang tidak pecah bila disatukan. Sebenarnya tanah tersebut hanya digunakan untuk mainan anak-anak dan perabot dapur saja. Namun, karena ketekunan dan tradisi yang turun temurun, Kasongan akhirnya menjadi Desa Wisata yang cukup terkenal.
Sejak tahun [[1971]]-[[1972]], Desa Wisata Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. [[Sapto Hudoyo]] (seorang seniman besar Yogyakarta) membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan komersial bagi desain kerajinan gerabah sehingga gerabah yang dihasilkan tidak menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, namun dapat memberikan nilai seni dan nilai [[ekonomi]] yang tinggi. Keramik Kasongan dikomersialkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun [[1980-an]].▼
== Desa Wisata ==
▲Sejak tahun
Hasil kerajinan dari [[gerabah]] yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa [[guci]] dengan berbagai motif ([[burung merak]], [[naga]], [[bunga mawar]] dan banyak lainnya), [[pot]] berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), [[souvenir]], [[pigura]], hiasan dinding, perabotan seperti [[meja]] dan [[kursi]], dll. Namun kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi [[bunga]] tiruan dari [[daun]] [[pisang]], perabotan dari [[bambu]], [[topeng]]-topengan dan masih banyak yang lainnya. Hasil kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti [[Eropa]] dan [[Benua Amerika|Amerika]]. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke [[Yogyakarta]].
Kawasan wisata ini dapat dijadikan kawasan wisata edukasi. Tempat ini juga cocok didatangi oleh siswa sekolah. Para wisatawan dapat langsung belajar, bagaimana membuat gerabah yang baik dan benar. Pada dasarnya, cara pembuatan gerabah dapat dilakukan dengan cara manual. Biasanya cara seperti ini digunakan untuk membuat pajangan yang halus,dan memiliki nilai artistic, seperti: guci, pot, atau jambangan, dan segala benda yang memiliki bentuk silinder.<ref>{{Cite web |url=https://www.siaranid.com/index.php/2017/10/08/kasongan-desa-penghasil-gerabah-yogyakarta/ |title=Desa Penghasil Gerabah Yogyakarta" |access-date=2018-09-26 |archive-date=2018-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180926205604/https://www.siaranid.com/index.php/2017/10/08/kasongan-desa-penghasil-gerabah-yogyakarta/ |dead-url=yes }}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.jogjatrip.com/id Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.desabangunjiwo.com Panduan Pariwisata Desa Bangunjiwo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150801104348/http://desabangunjiwo.com/ |date=2015-08-01 }}
{{Commonscat|Kasongan}}
|