Koesoemo Oetoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahbumi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox officeholder
[[Berkas:Koesoemo Oetoyo.jpg|thumb|'''R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo''']]
| honorific-prefix = Raden Mas Adipati Ario
'''Raden Mas Adipati Ario Koesoemo Oetoyo''' ([[EYD]] : '''Kusumo Utoyo''') adalah [[Bupati]] [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] (th. 1902 s.d. 1905) dan Bupati [[Kabupaten Jepara|Jepara]] (th. 1905 s.d. 1927).
| name = Koesoemo Oetoyo
| image = Koesoemo Oetoyo, oud-regent van Jepara.jpg
| alt =
| caption = Koesoemo Oetoyo sebelum tahun 1938
| order = ke-2
| office = [[Daftar Bupati Jepara|Bupati Jepara]]
| term_start = 1905
| term_end = 1927
| lieutenant =
| predecessor = K.R.M.A.A Sosro Ningrat
| successor = R.A.A Soekahar
| order2 = ke-9
| office2 = [[Daftar Bupati Ngawi|Bupati Ngawi]]
| term_start2 = 1902
| term_end2 = 1905
| lieutenant2 =
| predecessor2 = Raden Tumenggung Purwodiprojo
| successor2 = Pangeran Arijo Sosro Busono
| birth_date = {{Birth date|1871|1|13}}
| birth_place = [[Kebumen]], [[Hindia Belanda]].
| death_date = {{death date and age|1953|5|26|1871|1|13|}}
| death_place =
| spouse = Raden Nganten Toorsilowati<br />Raden Nganten Wasinah Tjokroatmodjo<br />Raden Ayu Ataswarin Boeminoto
| children = {{Collapsible list|title=''Dari Toorsilowati''|1=
{{plainlist|1=
*Raden Ajeng Toorsini
*Raden Mas Soemitro Koesoemo Oetoyo
*Raden Ajeng Soekapti
}}
}}
{{Collapsible list|title=''Dari Wasinah Tjokroatmodjo''|1=
{{plainlist|1=
*Raden Ayu Wasiti Tinah
}}
}}
{{Collapsible list|title=''Dari Ataswarin Boeminoto''|1=
{{plainlist|1=
*Raden Ayu Oetarin Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Oemarsono Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Mr.Hadiono Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Mr.Ariono Koesoemo Oetoyo
*Raden Ayu Oetariah Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Soetodo Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Oetopo Koesoemo Oetoyo
*Raden Ayu Soebandjirah Koesoemo Oetoyo
*Raden Mas Moorianto Koesoemo Oetoyo
*Raden Ayu Atasti Koesoemo Oetoyo
}}Raden Mas Oesadarto Koesoemo Oetoyo
}}Raden Ayu Atashari Koesoemo Oetoyo
| profession = Bupati
}}
 
'''Raden Mas Adipati Ario Koesoemo Oetoyo''' ([[EYD]] : '''Kusumo Utoyo''') ({{lahirmati|[[Kebumen]], [[Hindia Belanda]]|13|01|1873|[[Jepara]]|26|05|1953}})adalah seorang anggota [[BupatiVolksraad]] yang pernah menjabat sebagai Bupati [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] (th. 1902 s.d. -1905) dan Bupati [[Kabupaten Jepara|Jepara]] (th. 1905 s.d. -1927).
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo juga pernah aktif dan menjabat pada sejumlah organisasi dan lembaga antara lain sebagai Ketua Organisasi Pergerakan Politik [[Budi Utomo|Boedi Oetomo]] (th. 1926 s.d. 1936), anggota Dewan Pimpinan Harian [[Volksraad]] ([[parlemen]] [[Hindia Belanda]]) yang pertama yang didirikan Pemerintah Hindia [[Belanda]] pada tahun 1918, serta Wakil Ketua Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat) yaitu badan yang dibentuk pada tahun 1943, diketuai [[Soekarno|Ir. Soekarno]], dan bertugas mengajukan usul kepada pemerintah, menjawab pertanyaan mengenai politik, dan menyarankan tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan [[militer]] [[Jepang]].
 
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo juga pernah aktif dan menjabat pada sejumlah organisasi dan lembaga antara lain sebagai Ketua Organisasi Pergerakan Politik [[Budi Utomo|Boedi Oetomo]] (th. 1926 s.d. -1936), anggota Dewan Pimpinan Harian [[Volksraad]] ([[parlemen]] [[Hindia Belanda]]) yang pertama yang didirikan Pemerintah Hindia [[Belanda]] pada tahun 1918, serta Wakil Ketua Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat) yaitu badan yang dibentuk pada tahun 1943, diketuai [[Soekarno|Ir. Soekarno]], dan bertugas mengajukan usul kepada pemerintah, menjawab pertanyaan mengenai politik, dan menyarankan tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan [[militer]] [[Jepang]].
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan ===
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo lahir pada tanggal [[13 Januari]] 1871 dengan nama Raden Mas Oetoyo. Ia adalah cicit dari [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengku Buwono I]]. Ayahanda R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo, yaitu R.M. Soejoedi Soetodikoesoemo, ialah seorang pamong praja yang kemudian menjadi [[Patih]] di [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]], yang merupakan putra Bupati [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]], R.M. Soerokoesoemo. R.M. Soerokoesoemo adalah cucu dari Sultan Hamengku Buwono I. Ibunda R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo, yaitu R.A. Soeratinem, ialah putri dari Raden Adipati Aroeng Binang, Bupati [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]].
 
Ketika R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo masih berusia balita, ayahnya sudah menduduki jabatan sebagai asisten wedana di Bedoeg, sebuah desa yang terletak di sebelah selatan [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]]. Ketika usia 6 tahun, R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo masuk ke sekolah partikelir setempat karena di wilayah itu belum ada sekolah gubernemen. Setiap hari pagi-pagi sekali ia sudah berangkat ke sekolah. Sore harinya ia mengaji di sebuah [[pesantren]] yang terletak sekitar 1 [[kilometer]] dari kediamannya. Pagi hari di sekolah ia belajar menulis huruf Jawa, ‘huruf Belanda’, dan berhitung, sedangkan sore hari di pesantren ia belajar [[Al-Qur'an]] dan menulis huruf [[Arab Saudi|Arab]]. Pada usia 7 tahun, R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo telah berhasil menamatkan (khatam) Al-Qur'an.  
 
Menginjak usia remaja, R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo menjalani studi di sekolah [[Hogereburgerschool|HBS]] [[Kota Semarang|Semarang]] dan menamatkannya pada tahun 1891. R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo menjadi lulusan terbaik di antara semua siswa dari tiga HBS yang ada di Jawa dan ia juga tercatat dalam sejarah sebagai orang Jawa pertama yang memiliki ijazah HBS. Jumlah anak pribumi yang masuk sekolah HBS pada masa peralihan abad itu memang masih sangat sedikit meskipun Pemerintah Hindia Belanda telah mengizinkan anak pribumi untuk masuk sekolah HBS sejak tahun 1874.
 
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo menikah antara lain dengan R.A. Ataswarin yang merupakan putri dari Pangeran Boeminoto sekaligus cucu dari [[Hamengkubuwana VI|Sultan Hamengku Buwono VI]]. Salah satu putra R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo, yaitu R.A.A. Soemitro Koesoemo Oetoyo, juga pernah menjabat sebagai Bupati Jepara (th. 1942 s.d. 1950) pada masa pendudukan Jepang sampai dengan awal masa kemerdekaan Indonesia.
 
=== Karier ===
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo termasuk generasi priyayi pertama yang meraih posisi bupati melalui jalur profesional birokrasi, di mana pada masa sebelumnya bupati diangkat oleh Pemerintah Hindia Belanda dari kalangan kerabat keraton. Kenyataan ini membuktikan bahwa R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo mendapat pengakuan atas kapasitas dan kemampuan dirinya, sehingga ia dianggap memiliki legitimasi yang kuat sebagai pemimpin pemerintahan.
 
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo dalam kiprahnya sebagai anggota Volksraad antara lain dikenal dengan “Mosi Koesoemo Oetoyo” yang dibacakan di hadapan persidangan ''College van Gedelegeerden Volksraad''. Dalam mosi yang berjudul “Tidak Aman Hati di Antara Penduduk Negeri” itu, R.M.A.A Koesoemo Oetoyo meminta penjelasan tentang tindakan Pemerintah Hindia Belanda menangkap sejumlah pimpinan pergerakan bangsa [[Indonesia]]. Banyak kalangan kemudian menyebut mosi ini sebagai “Mosi Keresahan” karena dalam pidatonya R.M.A.A Koesoemo Oetoyo  beberapa kali menggunakan ungkapan ‘perasaan hati yang tidak aman’. Keresahan R.M.A.A Koesoemo Oetoyo itu kemudian diteruskan oleh [[Mohammad Husni Thamrin|MH Thamrin]] melalui persidangan-persidangan di Volksraad, khususnya tentang proses pemahaman dan cara-cara penggeledahan yang tidak tertib. Hal ini mendapat perhatian dari seluruh golongan masyarakat agar HAM dan harkat kemerdekaan warga negara lebih dihormati.
 
R.M.A.A Koesoemo Oetoyo memang diketahui berteman baik dengan MH Thamrin. Pertemanan mereka tidak hanya sebatas ketika berada dalam Volksraad, namun mereka juga bersama-sama mengelola Fonds Nasional, sebuah badan yang menerbitkan buku-buku yang berisikan cerita-cerita perjalanan mengejar cita-cita suci, mengejar Indonesia merdeka. Hasil penjualan buku-buku tersebut digunakan untuk membantu kegiatan-kegiatan pergerakan nasional.
 
Bersama MH Thamrin pula R.M.A.A Koesoemo Oetoyo mengadakan peninjauan ke [[SumateraSumatra]] Timur dalam rangka melakukan penyelidikan terhadap nasib buruh perkebunan yang sangat menderita akibat adanya ''poenale sanctie. Poenale sanctie'' adalah peraturan yang menetapkan bahwa pekerja yang melarikan diri akan dicari dan ditangkap polisi kemudian dikembalikan kepada mandor/pengawasnya. Penyelidikan mereka tersebut pada akhirnya membawa hasil dengan dihapuskannya lembaga ''poenale sanctie.''
 
Setelah berkarier selama sekitar 33 tahun di dunia pangreh praja, R.M.A.A Koesoemo Oetoyo pada akhirnya mengajukan pensiun dini sebagai bupati pada usia 54 tahun. Keputusan ini bukan hal yang mudah, tetapi saat itu ia merasakan bahwa kepongahan pemerintah kolonial benar-benar telah mengoyak harga dirinya. Hal ini diawali saat seorang wedana, yang merupakan bawahannya, melaporkan bahwa Bupati Koesoemo Oetoyo tidak melakukan tekanan terhadap kelompok [[Sarekat Islam]] yang berkembang subur di wilayahnya. Dalam persidangan, terjadi hal yang menyakitkan di mana R.M.A.A Koesoemo Oetoyo harus bersimpuh di lantai rumah sendiri menghadapi [[Asisten Residen|asisten residen]] yang bertindak selaku penyidik.
Baris 27 ⟶ 80:
 
== Memoar ==
R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo wafat pada tanggal 26 Mei 1953. Beberapa bulan sebelum wafat ia masih sempat memperingati ulang tahunnya yang ke-82 pada tanggal 13 Januari 1953 bersama para sahabat, di antaranya [[Ki Hadjar Dewantara|Ki Hajar Dewantara]].
 
R.M.A.A Koesoemo Oetoyo dimakamkan di Taman Makam Pekuncen, [[Yogyakarta]]. [[Biografi]]<nowiki/>nya tertuang dalam buku "''Perjalanan Panjang Anak Bumi''" yang diprakarsai oleh [[Ramadhan K.H.|Ramadhan KH]].
 
Saat ini nama R.M.A.A. Koesoemo Oetoyo diabadikan sebagai nama sebuah jalan (Jln. Kusumo Utoyo) di [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]].
 
== Galeri Foto ==
<gallery>
Berkas:KO 2.png|Koesoemo Oetoyo (memakai blangkon) bersama Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI tanggal 16 Agustus 1945
Berkas:KO 1.png|Koesoemo Oetoyo menerima Ki Hajar Dewantara di kediamannya
Berkas:KO 3.png|Koesoemo Oetoyo (memakai blangkon) bersama MH Thamrin, Soekarno, Ali Sastroamidjojo, dkk. (Parindra, 1925)
</gallery>
 
== Pranala luar ==
Baris 47 ⟶ 93:
* Jalan Kusumo Utoyo [https://maps.google.com/maps?ie=UTF-8&fb=1&ftid=0x2e711f0296491317:0x8b433a48ab3d12c5&q=Jalan+Kusumo+Utoyo,+Jepara,+Jawa+Tengah+59417,+Indonesia&ei=L56PVMjrCoa7mwXi8IKQDw&ved=0CCEQ8gEwAA&output=classic&dg=brw]
 
[[Kategori:Bangsawan Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Ngawi]]
[[Kategori:Tokoh Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Jepara]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Ngawi]]
[[Kategori:Bupati Jepara]]