Madura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source |
||
(344 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{no footnotes}}
{{Infobox Islands
|name = {{resize|13pt|Pulau Madura
|
|
|image_map = Madura_locator.png
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates = {{coor dm|7|0|S|113|20|E|type:isle}}
|archipelago = [[Kepulauan Sunda Besar]]
|area_km2 = 5.379
|highest_mount = Bukit Lanjari
|elevation =500
|country_admin_divisions_title = Negara
|country_admin_divisions = {{flag|Indonesia}}
|country_admin_divisions_title_1 = Provinsi
|country_admin_divisions_1 = {{flag|Jawa Timur}}
|country_admin_divisions_title_2 = Kabupaten/Jumlah Penduduk (data BPS 2023)
|country_admin_divisions_2 = [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] (1.101.556 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sampang|Sampang]] (992.210 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]] (862.009 jiwa)
{{br}}[[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] (1.143.292 jiwa)
|population = 4.099.070
|population_as_of = [[2023]]
|density_km2 = 762
|ethnic_groups = {{resize|10pt|[[Suku Madura|Madura]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Arab-Indonesia|Arab]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Daftar suku bangsa di Indonesia|Lainnya]].}}
|local_name={{resize|11pt|Transkripsi bahasa daerah:}}
{{collapsible list
|titlestyle = background:transparent; font-size:1pt;
|title = {{resize|1pt|.}}
|{{Infobox |subbox=yes |bodystyle=font-size:11pt;font-weight:normal;
| rowclass1 = mergedrow | label1 = • [[Carakan Madura]] | data1 = {{lang|jv|ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ}}
| rowclass2 = mergedrow | label2 = • [[Aksara Pegon|Pèghu Madura]] | data2 = {{lang|ms|ڤَولَو ماڎورٓا}}
| rowclass3 = mergedrow | label3 = • [[Bahasa Madura#Sistem Penulisan|Alfabet Madura]] | data3 = {{lang|mad|''Polo Madhurâ''}}
}}
}}|nickname={{resize|11pt|''"Pulau Garam"''}}|country_largest_city=[[Pamekasan, Pamekasan|Pamekasan]]}}
'''Madura''' ([[Bahasa Madura|Madura]]: ''Polo Madhurâ''; sistem pengucapan [[Pelafalan|[pɔlɔ madʰurɐ<nowiki>]</nowiki>]], [[Abjad Pegon|Pèghu]]: ڤَولَو ماڎورٓا, [[Aksara Jawa#Penggunaan dalam bahasa Madura|Carakan]]: ꦥꦺꦴꦭꦺꦴꦩꦢꦸꦫ) adalah nama sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut [[Jawa|Pulau Jawa]], memiliki luas wilayah sekitar 5.379 km<sup>2</sup> atau 8 kali lebih luas dari provinsi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Pulau ini juga mempunyai jumlah populasi penduduk yang cukup besar, yakni mencapai 4,1 juta jiwa pada tahun [[2023]]. Perairan dan kepulauan di sekitar pulau madura dikenal sebagai area penghasil utama minyak bumi dan gas alam di [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Timur]]. Selain itu, Pulau Madura juga merupakan produsen garam terbesar di [[Indonesia]] sehingga mendapat julukan ''"Pulau Garam".''
[[Jembatan Nasional Suramadu]] merupakan pintu masuk utama menuju pulau Madura. Selain jalur darat, pulau ini dapat didatangi melalui jalur laut. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari [[Pelabuhan Tanjung Perak]] di [[Kota Surabaya|Surabaya]] menuju [[Pelabuhan Kamal]] di [[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]]. Alternatif lainnya bisa dilalui dari [[Jangkar, Situbondo|Pelabuhan Jangkar]] di [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] menuju [[Pelabuhan Kalianget]] di [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]] yang terletak di ujung timur pulau Madura. Terkini, pintu masuk melalui udara juga telah dibuka dengan diresmikannya [[Bandar Udara Trunojoyo]] (SUP) pada 20 April 2022 yang lalu oleh presiden [[Joko Widodo]] di kabupaten [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]].
Pulau Madura terdiri dari empat Kabupaten, yaitu: [[Bangkalan]], [[Sampang]], [[Pamekasan]] serta [[Sumenep]]. Di mana, wilayah ini mempunyai sejarah yang terbilang panjang dilihat dari kesenian dan kebudayaan Islam yang kuat.
Pulau ini didiami oleh etnis mayoritas [[suku Madura]] yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi yang cukup besar di [[Indonesia]], saat ini jumlah populasi [[suku Madura]] diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta jiwa dan menyebar di seluruh penjuru indonesia.
Pulau Madura sebagian juga dihuni oleh beberapa kaum pendatang seperti [[suku Jawa]], [[Suku Bugis]], [[Tionghoa]], [[Arab-Indonesia]], [[Suku Banjar]], [[Suku Sunda]], [[Suku Melayu]] dan lainnya. [[Suku Madura]] berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti [[Pulau Bawean]], [[Pulau Mandangin, Sampang, Sampang]], [[Gili Raja]], [[Gili Genteng]], [[Poteran, Raas, Sumenep]], [[Gili Iyang]], [[Pulau Sapudi]], [[Pulau Raas]], [[Kepulauan Masalembu]] dan [[Kepulauan Kangean]]. Selain itu, orang Madura banyak juga yang berdatangan dan menetap di bagian timur, biasa disebut sebagai kawasan [[Tapal Kuda, Jawa Timur]], yaitu membentang dari Kabupaten [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] sebelah Timur sampai utara [[Banyuwangi]]. Orang Madura yang berada di [[Kabupaten Bangkalan]], [[Kabupaten Sampang|Sampang]], [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Kabupaten Sumenep|Sumenep]], [[Kabupaten Situbondo|Situbondo]] dan [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] jumlah penduduknya paling banyak dan mengutamakan [[bahasa Madura]]. Sedangkan orang Madura yang menetap di Kabupaten [[Kabupaten Probolinggo|Probolinggo]], Kabupaten [[Kabupaten Malang|Malang]] bagian tenggara, [[Banyuwangi]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Kota Surabaya]], [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], dan sebagian [[Kabupaten Gresik|Gresik]] biasanya menguasai 2 bahasa yakni [[bahasa Madura]] dan [[bahasa Jawa]].
[[Suku Madura]] terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, namun dikenal hemat, disiplin dan pekerja keras (''abhântal ombâ' asapo' angèn''/'''أبْاْنتال أَومباْء أساڤَوء أڠَين'''). Harga diri merupakan esensi penting dalam kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: ''ango'an potè tolang etembheng pote mata''/'''أَيتَيمبْاْڠ ڤَوتَي ماتا، أڠَوءأن ڤَوتَي تَولاڠ''' artinya "lebih baik mati daripada harus menanggung malu". Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi [[carok]] pada sebagian masyarakat Madura.
== Abad Madura ==
{{utama|Babad Madura}}
Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit,
dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten [[
Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama [[Medang kamulan|Medang Kamulan]].
Di dalam kotanya ada
== Sejarah ==
Baris 49 ⟶ 65:
Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti [[Kerajaan Kadiri|Kediri]], [[Singhasari]], dan [[Majapahit]]. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti [[Kesultanan Demak|Demak]], Gresik, dan Surabaya. Pada tahun [[1624]], Madura ditaklukkan oleh [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai [[1882]]), mula-mula oleh [[VOC]], kemudian oleh pemerintah [[Hindia Belanda]]. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.<ref name="van Dijk">Van Dijk, K., de Jonge, H. & Touwen-Bouwsma, E., Introduction, di dalam: van Dijk ''et al.'' (penyunting), ''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society'', Leiden: KITLV Press, 1995, hlm. 1-6.</ref>
Sejarah mencatat [[Aria Wiraraja]] adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja [[Kertanegara]] dari [[Kerajaan Singasari|Singosari]], tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan
== Geografi, Administratif dan
'''Geografi'''
Baris 59 ⟶ 75:
Secara geologis Madura merupakan kelanjutan bagian utara Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan lembah solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung.
Luas keseluruhan Pulau Madura
'''Administrasi dan Jumlah Penduduk'''
Madura dibagi menjadi empat [[kabupaten]], yaitu:
{| class="wikitable sortable"
|-
! Kabupaten !! Ibu Kota !! Luas Area !! Populasi
|-
| [[Kabupaten Bangkalan]]|| Bangkalan || 1,260 ||
|-
| [[Kabupaten Sampang]] || Sampang || 1,152 ||
|-
| [[Kabupaten Pamekasan]] || Kota Pamekasan || 733 ||
|-
| [[Kabupaten Sumenep]] || Kota Sumenep || 1,147 || 1,
|}
'''''Kota-Kota Eks Karesidenan Madura'''''
* [[Bangkalan, Bangkalan|Bangkalan]]
* [[Sampang, Sampang|Sampang]]
* [[Pamekasan, Pamekasan|Pamekasan]]
* [[Kota Sumenep, Sumenep|Kota Sumenep]]
* [[Kota Tua Kalianget|Kalianget]]
== Ekonomi ==
°Pertanian
°Peternakan [[sapi]] juga merupakan bagian penting ekonomi di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan [[karapan sapi]].
°Sektor perikanan juga tak kalah penting dalam menopang perekonomian di pulau Madura. Wilayah ujung timur pulau madura yaitu kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah penghasil ikan laut terbesar di jawa timur.
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah [[tembakau]]. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan [[cengkih]] bagi industri [[kretek]] domestik. Sejak [[Sejarah Indonesia (1800-1940)|zaman kolonial Belanda]], Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama [[Natrium klorida|garam]]. Selain komoditas tanaman di atas, sejak akhir tahun 2012, Pusat Penelitian dan Pengembangan Gula Indonesia (P3GI) mencoba Pulau ini untuk dijadikan lahan pengembangan tebu di Jawa Timur.
[[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]] yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi ekonomi sejak tahun 1980-an. Daerah ini sangat dekat dari [[Surabaya]], kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah sub urban bagi para [[penglaju]] ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. [[Jembatan Nasional Suramadu]] yang sudah beroperasi sejak [[Juni]] [[2009]], diharapkan meningkatkan interaksi wilayah madura dengan perekonomian regional.
Sumenep sebagai daerah wisata juga menyimpan banyak sumber daya alam berupa minyak dan gas alam yang dieksplorasi untuk mensuplai kebutuhan perindustrian yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Sumur-sumur minyak dan gas sebagian besar tersebar di wilayah lepas pantai Kepulauan kabupaten Sumenep.
== Transportasi ==
Untuk menuju pulau ini, ada
* [[Transportasi Darat]], ada cukup banyak pilihan yaitu Bus
* [[Transportasi Udara]], untuk menikmati layanan transportasi ini, para penumpang akan diterbangkan dari [[Bandar Udara Trunojoyo]], Sumenep dengan tujuan [[Surabaya]] dan sebaliknya.
* [[Transportasi Laut]], Kapal laut/kapal feri bisa dinikmati dengan layanan rute Jangkar - Kalianget ataupun Ujung-Kamal. Ada juga kapal tradisional yang bisa dinaiki diantaranya adalah [[golekan]], [[leti leti]], [[janggolan]], dan [[lis-alis]].
== Budada tradisi Menjadi keunikan ==
[[Berkas:Madura bull racing 1999.jpeg|jmpl|200px|Kerapan Sapi di Sumenep]]
{{col-css3-begin|2}}
Baris 119 ⟶ 134:
* Topeng dhalang
* Topen getthak
* Bajang Kole'
* Lodrok
* Sape Sono'
Baris 138 ⟶ 153:
* Musik [[Saronen]]
* Musik [[Tong-tong]]
* Musik [[Dhaul]]
* Musik Gambus
Baris 151 ⟶ 166:
== Pariwisata ==
[[Berkas:Karapan Sapi Madura (cropped).jpg|jmpl|Lomba [[Karapan Sapi]], ikon pariwisata Madura]]
Pulau Madura memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu
== Tokoh Madura ==
Baris 289 ⟶ 221:
* [[Bahasa Madura]]
* [[Kepulauan Kangean]]
* [
* IAIN MADURA
* Politeknik Negeri Madura
* STKIP PGRI Bangkalan
* [[
== Ragam Hal ==
'''Media'''
{{col-css3-begin|2}}
* [http://nadafm.net Radio Nada FM Madura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201118092630/http://www.nadafm.net/ |date=2020-11-18 }}
* Radio Amanah FM
* Kabar Madura
Baris 309 ⟶ 242:
{{reflist}}
<small>A.M.H.J. Stokvis, Manuel d’histoire, de généalogie et de chronologie de tous les Etats du globe..., Boekhandel & Antiquariaat B.M. Israël, Leiden 1888-1893, 1966</small>
* Bouvier, Hélène (1994) ''La matière des émotions. Les arts du temps et du spectacle dans la société madouraise (Indonésie).'' Publications de l'École Française d'Extrême-Orient, vol. 172. Paris
* Farjon, I.(1980) ''Madura and surrounding islands
* Kees van Dijk, Huub de Jonge, and Elly Touwen-Bouswsma, eds. (1995). ''Across Madura Strait: the dynamics of an insular society''. Leiden: KITLV Press. ISBN 90-6718-091-2.
* Smith, Glenn (1995) ''Time Allocation Among the Madurese of Gedang-Gedang. Cross-Cultural Studies in Time Allocation,'' Volume XIII. New Haven, Connecticut: Human Relations Area Files Press.
* Smith, Glenn (2002) ''Bibliography of Madura (including Bawean, Sapudi and Kangean).'' [http://coombs.anu.edu.au/Biblio/biblio_madura1.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120202085635/http://coombs.anu.edu.au/Biblio/biblio_madura1.html |date=2012-02-02 }}
== Pranala luar ==
Baris 319 ⟶ 252:
* {{Wikivoyage-inline|Madura}}
* {{en}} [http://www.eastjava.com/books/madura/html/hisleg.html Legenda tentang pulau Madura]
* {{id}} [http://www.maduraterkini.com/ Berita Seputar Madura Terkini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130630094543/http://www.maduraterkini.com/ |date=2013-06-30 }}
[[Kategori:Madura| ]]
[[Kategori:Pulau di Jawa Timur|Madura]]
[[Kategori:Pulau di Laut Jawa|Madura]]
|