Kota Tangerang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mafiakkn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ndnakhrismu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(512 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{redireksiIndoKabKotaTentang|Tangerangkota|kabupaten bernama sama|Kabupaten Tangerang}}
{{Kegunaan lain|Tangerang (disambiguasi)}}
{{Kotak info kota Indonesia
{{coord|6|10|17|S|106|38|26|E|display=title}}
|nama=Kota Tangerang
{{Dati2
|nama_lain=
|settlement_type = Kota
|foto=Balai Kota Tangerang.jpg
|captionnama =[[Balai Kota Tangerang]]
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|lambang=Lambang Kota Tangerang.png
|translit_lang1_info = {{sund|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}
|motto=''Bhakti Karya Adhi Kertarahardja''
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|peta= Locator Kota Tangerang.png
|perrow = 1/2/2
|pushpin_map=Indonesia
|image1=CBD Alam Sutera.jpg
| latd = 6 | latm =10| lats =41.90| latNS =S
|caption1=<center>CBD Alam Sutera
| longd = 106 | longm =37| longs =54.80| longEW =E
|image2=Tangerang, 1.jpg
|provinsi=[[Banten]]
|caption2=<center>Kota Tangerang Dilihat dari Udara
|tanggal={{Start date and age|1993|02|28}}
|image3=bunderan kota tangerang - panoramio.jpg
|dasar hukum=UU No. 2/1993
|caption3=<center>Bundaran Tugu Adipura
|ibukota=
}}
|koordinat=
|walikotalinklambang =Daftar WaliSeal of the City Kotaof Tangerang.svg
|bendera = Flag of Tangerang City.png
|nama walikota=M. Yusuf (Pjs.)
|julukan = ''Kota Industri''
|wakilwalikotalink=Daftar Wakil Wali Kota Tangerang
|motto = Bhakti karya adhi kertaraharja<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Semangat mengabdi dalam wujud karya pembangunan untuk kemakmuran}}
|nama wakil walikota=''Jabatan lowong''
|peta = Locator Kota Tangerang.png
|koordinat
|pushpin_map = Indonesia
|legislatif = [[DPRD Kota Tangerang]]
|latd = 6
|area_rank=39
|latm = 10
|luasref=
|lats = 17
|luas=164,54
|latNS = S
|luasdaratan=
|longd = 106
|luasperairan=
|longm = 38
|persenperairan=
|longs = 26
|luascat=
|longEW = E
|elevation_m=
|provinsi = [[Banten]]
|population_rank=6
|kecamatan = 13 [[kecamatan]]
|pendudukref=<ref name="penduduk">{{cite web
|kelurahan = 104 [[kelurahan]]
| last =
|tanggal = {{start date and age|1993|02|28}}
| first =
|dasar hukum = Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993
| title = Population Census 2010 Province Banten
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Tangerang{{!}}Wali Kota
| publisher = BPS
|wakil kepala daerah = Daftar Wakil Wali Kota Tangerang{{!}}Wakil Wali Kota
| date =
|nama walikota = [[Nurdin]] (Pj.)
| url = http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=36
|nama wakil walikota = ''lowong''
| accessdate = 2012-02-29 }}</ref>
|nama sekretaris daerah = Herman Suwarman
|penduduk=1798601
|area_rank = 49
|population_density_rank=12
|luasref =
|penduduktahun=2010
|luas = 164,55
|suku=[[Suku Sunda|Sunda]],[[Suku Banten|Banten]],[[Suku Betawi|Betawi]],[[Suku Jawa|Jawa]]
|luasdaratan =
|agama=[[Islam]] 90% ,[[Protestan]] 2,2% ,[[Katolik]] 6%,[[Buddha]] 2%
|luasperairan =
|bahasa=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Banten|Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]],dll
|luascat =
|flora= -
|elevation_m =
|fauna=[[Kowak-malam abu]]
|penduduk = 1927815
|zona=WIB
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|zona_utc=+7
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kecamatan=13
|kepadatan = auto
|kelurahan= 104
|population_rank = 12
|area_code= 021
|population_density_rank =
|nomor_polisi= B
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
| dau = Rp. 829.387.856.000.-
|87,92% [[Islam]]
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>
|{{Tree list}}
|web=[http://www.tangerangkota.go.id/ www.tangerangkota.go.id]
* 8,16% [[Kekristenan]]
|ref=}}
** 5,67% [[Protestan]]
** 2,49% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,73% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,14% [[Agama Hindu|Hindu]] |0,05% [[Agama Konghucu|Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|title=Kota Tangerang Dalam Angka 2020|publisher=BPS Kota Tangerang|accessdate=18 Oktober 2018|format=pdf|page=87|archive-date=2020-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20201129044505/https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/00450113b877b63df098a200/kota-tangerang-dalam-angka-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 80,98 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac">&nbsp;sangat tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://banten.bps.go.id/indicator/26/519/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.banten.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2024}}</ref>
|flora =
|fauna = [[Kowak-malam abu|Kowak Malam Abu]]
|zona = WIB
|area_code = 021
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|15100]]
|nomor_polisi = B
|dau = Rp 937.484.837.000- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tangerangkota.go.id/}}
}}
 
'''Kota Tangerang''' ({{lang-su|ᮒᮍᮨᮛᮀ}}) adalah sebuah [[kota (Indonesia)|kota]] yang terletak di Tatar PasundanProvinsi [[Provinsi Banten]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia, [[DKI Jakarta]]. KotaPenduduk Tangerangpribuminya berbatasan denganadalah [[KabupatenSuku TangerangSunda]]. diPada sebelahpertengahan utaratahun dan barat2024, [[Kotajumlah Tangerangpenduduk Selatan]]kota diTangerang sebelahsebanyak selatan,1.927.815 sertadengan [[Daerahkepadatan Khusus12.000 Ibukotajiwa/km<sup>2</sup>.<ref Jakarta]]name="DUKCAPIL">{{cite di sebelah timurweb|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi TangerangData merupakanKependudukan kota- terbesarKementerian diDalam ProvinsiNegeri Banten2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 sertaOktober ketiga terbesar di kawasan [[Jabodetabek]] setelah Jakarta dan Bekasi di provinsi [[Jawa Barat]] dan dilalui oleh [[Jalan Nasional Rute 1]] {{rute2024|1format=visual}}.</ref>
 
Tangerang merupakan [[kota penyangga]] ketiga terbesar di [[Daftar wilayah metropolitan di Indonesia|kawasan metropolitan]] [[Jakarta Raya]] setelah [[Kota Bekasi]] dan [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]]. Selain itu, kepolisian di kota ini juga setara dengan wilayah kota penyangga Jakarta lainnya seperti, Kota Depok, [[Kota Tangerang Selatan]] dan Kota Bekasi, yang di mana kepolisiannya berkedudukan di wilayah hukum [[Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya|Polda Metro Jaya]] dan wilayah pertahanan [[Kodam Jaya]]. Meskipun berstatus kota penyangga, Kota Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten.
 
== Sejarah ==
Kota Tangerang merupakan kota multietnis. Kelompok etnis dari etnis lokal terdiri dari [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], dan [[Suku Betawi|Betawi]], sedangkan etnis yang berasal dari luar Indonesia, utamanya terdiri dari etnis [[Arab-Indonesia|Arab]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Kota Tangerang saat ini merupakan kota multietnis karena merupakan wilayah urban [[Jabodetabek]]. Awal mula penduduk Kota Tangerang hanya beretnis Sunda. Penduduk Sunda di Tangerang terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari [[Bogor]], [[Priangan]], dan [[Banten]] (Halim, 2011).
=== Asal-usul Tangerang disebut juga sebagai Kota "Benteng" ===
 
[[Berkas:AMH-4578-NA Map of the fort at Tangerang.jpg|jmpl|Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709]]
Kemudian di tahun 1526, penduduk baru dari wilayah pesisir [[Kesultanan Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon]] datang ke Tangerang. Penduduk baru tersebut berbudaya dan beretnis [[Suku Jawa|Jawa]] dan sekaligus mengiringi proses Islamisasi dan perluasan wilayah dari Kesultanan Demak dan Cirebon (Halim, 2011).
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
 
Untuk mengungkapkan asal usul tangerang sebagai kota "Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal [[1 Juni]] [[1660]] melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa, dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.
Mereka bermukim di daerah pesisir Tangerang sebelah barat. Keberagaman etnis penduduk Batavia di Kota Batavia merupakan dampak dari kebijakan pemerintah kolonial [[Belanda]] yang melahirkan budaya Melayu Betawi dan ragam etnis. Adanya budaya Melayu karena penduduk Batavia menggunakan [[bahasa Melayu]] sebagai alat komunikasi dan bermukim di daerah Betawi (Halim, 2011).
 
Penduduk etnis Betawi menyebar ke sekeliling Kota Batavia, termasuk Tangerang. Penduduk etnis Betawi bermukim di daerah pedalaman timur Tangerang dan daerah pesisir sebelah timur (Halim, 2011).
 
Pada tahun 1569, daerah sebelah timur Sungai Cisadane jatuh ke tangan Belanda. Kemudian pada tahun 1684 terjadi pelebaran wilayah Batavia dimulai dari tanah sepanjang Sungai Cisadane dari daerah hulu hingga ke muara dan daerah selatan Sungai Cisadane sampai ke Laut Kidul ([[Samudra Hindia]]) (Halim, 2011).<ref>[https://kc.umn.ac.id/16276/8/BAB_I.pdf Sejarah Kota Tangerang]</ref>
 
=== Sebutan "Kota Benteng" ===
Kemudian dalam Dag Register tertanggal [[20 Desember]] [[1668]] diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat [[Raden Sena Pati]] dan [[Kyai Demang]] sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.
[[Berkas:AMH-4578-NA Map of the fort at Tangerang.jpg|jmpl|230px|ki|Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709]]
 
Untuk mengungkapkan asal-usul Tangerang sebagai "Kota Benteng", diperlukan catatan yang menyangkut perjuangan. Menurut tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip [[VOC]], resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa [[Sultan Banten]] telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat [[Sungai Cisadane]], dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.{{cn}}
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal [[4 Maret]] [[1680]] menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. [[Kyai Soeradilaga]] dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya (keterangan ini terdapat dalam Dag Register tanggal [[2 Juli]] [[1682]]). Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
 
Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan Banten. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut, Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di [[Kademangan, Setu, Tangerang Selatan|Kademangan]].
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga. Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara [[Kali Angke|sungai Angke]] dan [[Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah Aria Soetidilaga I.
 
Dalam arsip VOC selanjutnya, yaitu dalam Dag Register tertanggal 4 Maret 1680 menjelaskan bahwa penguasa Tangerang pada waktu itu adalah Kyai Dipati Soera Dielaga. Kyai Soeradilaga dan putranya Subraja minta perlindungan VOC dengan diikuti 143 pengiring dan tentaranya. Ia dan pengiringnya ketika itu diberi tempat di sebelah timur sungai, berbatasan dengan pagar VOC.
Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh sungai Untung Jawa atau Tangerang dari pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sejauh aliran sungai tersebut dengan kelokan-kelokannya dan kemudian menurut garis lurus dari daerah Selatan hingga utara sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Untung Jawa atau Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''
 
Ketika bertempur dengan Banten, Soeradilaga beserta ahli perangnya berhasil memukul mundur pasukan Banten. Atas jasa keunggulannya itu kemudian ia diberi gelar kehormatan Raden Aria Suryamanggala, sedangkan Pangerang Subraja diberi gelar Kyai Dipati Soetadilaga.
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba. Menurut peta yang dibuat pada tahun [[1692]], pos yang paling tua terletak di muara [[sungai Mookervaart]], tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang.
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa van de heer Oei Dji San bij Tangerang West-Java. TMnr 60007621.jpg|jmpl|ki|230px|Kediaman Tuan Oei Dji San, seorang tokoh Tionghoa di Tangerang, pada tahun 1920-1922]]
Menurut arsip ''Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia'' tanggal [[3 April]] [[1705]] ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. Gubernur Jenderal [[Zwaardeczon]] sangat menyetujui usulan tersbut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan. Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang ''Vandrig'' (Peltu) dan 28 orang [[Makasar]] yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
Selanjutnya Raden Aria Soetadilaga diangkat menjadi Bupati Tangerang I dengan wilayah meliputi antara [[Kali Angke|Sungai Angke]] dan [[Cisadane|Sungai Cisadane]]. Gelar yang digunakannya adalah [[Aria Soetidilaga I]]. Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal [[17 April]] [[1684]], Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang.
 
Salah satu pasal dari perjanjian tersebut berbunyi: ''Dan harus diketahui dengan pasti sejauh mana batas-batas daerah kekuasaan yang sejak masa lalu telah dimaklumi maka akan tetap ditentukan yaitu daerah yang dibatasi oleh Tangerang dari Pantai Laut Jawa hingga pegunungan-pegunungan sampai Laut Selatan. Bahwa semua tanah disepanjang Tangerang akan menjadi milik atau ditempati VOC.''
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makasar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten. Kemudian pada tahun [[1801]], diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 ''roeden'' agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar pal 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun [[1812]] sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal [[6 Maret]] [[1816]] menyatakan: ''...Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''
 
Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka dipandang perlu menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, karena orang-orang Banten selalu melakukan penyerangan secara tiba-tiba.
=== Perjuangan kemerdekaan ===
Pada [[Oktober]] [[1945]], Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara [[Islam]] di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada [[31 Oktober]] 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di pantai [[Mauk]], Tangerang pada [[20 Desember]] 1945.
 
Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara Sungai Cisadane, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara Sungai Tangerang.
Setelah deklarasi kemerdekaan [[Indonesia]], ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.
 
Menurut arsip ''Gewone Resolutie Van hat Casteel Batavia, tanggal'' 3 April 1705 ada rencana merobohkan bangunan-bangunan dalam pos karena hanya berdinding bambu. Kemudian bangunannya diusulkan diganti dengan tembok. [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] Zwaardeczon sangat menyetujui usulan tersebut, bahkan diinstruksikan untuk membuat pagar tembok mengelilingi bangunan-bangunan dalam pos penjagaan.
 
Hal ini dimaksudkan agar orang Banten tidak dapat melakukan penyerangan. Benteng baru yang akan dibangun untuk ditempati itu direncanakan punya ketebalan dinding 20 kaki atau lebih. Disana akan ditempatkan 30 orang Eropa dibawah pimpinan seorang ''Vandrig'' dan 28 orang [[Kota Makassar|Makassar]] yang akan tinggal di luar benteng. Bahan dasar benteng adalah batu bata yang diperoleh dari Bupati Tangerang Aria Soetadilaga I.
 
Setelah benteng selesai dibangun personelnya menjadi 60 orang Eropa dan 30 orang hitam. Yang dikatakan orang hitam adalah orang-orang Makassar yang direkrut sebagai serdadu VOC. Benteng ini kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.
 
Kemudian pada tahun 1801, diputuskan untuk memperbaiki dan memperkuat pos atau garnisun itu, dengan letak bangunan baru 60 meter agak ke tenggara, tepatnya terletak disebelah timur Jalan Besar PAL 17. Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan "Benteng". Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut "Superintendant of Publik Building and Work" tanggal 6 Maret 1816 menyatakan:
 
''... Benteng dan Barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.''
 
=== Perjuangan kemerdekaan Indonesia ===
{{Lihat juga|Republik Tangerang}}
Pada Oktober 1945, Laskar Hitam, milisi muslim ekstrem didirikan di Tangerang. tujuan dari gerakan ini adalah untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Gerakan ini kemudian menjadi bagian kelompok pemberontak [[DI/TII]]. Pada 31 Oktober 1945, Laskar Hitam menculik [[Oto Iskandardinata]], Menteri Negara Republik Indonesia. Kemungkinan dibunuh di [[Mauk, Tangerang]] pada 20 Desember 1945. Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, ada kerusuhan ras di Tangerang. Kelompok anti etnis [[Tionghoa]] menyerang etnis Tionghoa di Tangerang karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa mendukung pemerintah [[Belanda]] yang mencoba untuk kembali menguasai Indonesia.{{cn}}
 
=== Setelah kemerdekaan Indonesia ===
Sejak tahun [[1981]] hingga [[1984]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]] dibangun di [[Benda]], Tangerang]]. Bandara terletak di Tangerang, namun disebut sebagai [[Bandara Soekarno-Hatta]], [[Cengkareng, Jakarta Barat|Cengkareng]], [[Jakarta]]. Cengkareng adalah nama kecamatan di [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]] yang berdekatan dengan bandarabandar udara.
 
== Geografi ==
Pada [[Agustus]] [[1996]], [[Walmart]], pengecer terbesar dari [[Amerika Serikat]] membuka cabang pertamanya di Indonesia di [[Lippo Village|Lippo Karawaci]], Tangerang. Sayangnya, cabang tersebut dijarah dan dibakar pada [[kerusuhan Mei 1998]]. Walmart menghentikan investasi mereka di Indonesia setelah kerusuhan.
Kota Tangerang terletak di wilayah barat laut Provinsi Banten dan berada di sisi utara [[Pulau Jawa]]. Secara astronomis, kota ini terletak 106°33'–106°44' BT dan 6°05'–6°15 LS. Kota Tangerang mempunyai luas sebesar ±153,9&nbsp;km².<ref name="tng">{{cite web | url = https://www.tangerangkota.go.id/geografis#:~:text=Letak%20Kota%20Tangerang%20Secara%20gafis,6%20Lintang%20Selatan%20(LS).&text=Letak%20Kota%20Tangerang%20tersebut%20sangat,DKI%20Jakarta%20dan%20Kabupaten%20Tangerang. | title = Geografis Kota Tangerang | access-date = 2020-08-11 | archive-date = 2019-12-18 | archive-url = https://web.archive.org/web/20191218091248/https://www.tangerangkota.go.id/geografis#:~:text=Letak%20Kota%20Tangerang%20Secara%20gafis,6%20Lintang%20Selatan%20(LS).&text=Letak%20Kota%20Tangerang%20tersebut%20sangat,DKI%20Jakarta%20dan%20Kabupaten%20Tangerang. | dead-url = yes }}</ref>
 
Kota ini berbatasan dengan [[Kabupaten Tangerang]] di sebelah Barat dan Utara, dengan [[Kota Tangerang Selatan]] di sisi Selatan, dan dengan [[DKI Jakarta]] di sebelah Timur.
== Pemerintahan ==
[[File:Jembatan cisadane pintu 10 - panoramio.jpg|thumb|Sungai Cisadane yang melintasi Kota Tangerang.]]
Kepala daerah Kota Tangerang adalah seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh warga Tangerang dalam [[pilkada]] setiap lima tahun sekali. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang saat ini adalah [[Arief Rachadiono Wismansyah]] dan [[Sachrudin]] yang berasal dari [[Partai Demokrat]] setelah dipilih oleh rakyat kota Tangerang pada [[Pemilihan umum Wali Kota Tangerang 2013]]. Lembaga legislatif kota Tangerang adalah [[DPRD Kota Tangerang]] yang juga langsung dipilih rakyat Tangerang dalam pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali bersamaan dengan pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD serentak secara nasional. DPRD Kota Tangerang bersidang di gedung DPRD kota yang memiliki 50 perwakilan dari 5 [[daerah pemilihan]] yang tersebar di seluruh kota Tangerang.
Kota Tangerang dilintasi oleh salah satu sungai terbesar di barat Pulau Jawa yaitu [[Sungai Cisadane]]. Sungai ini merupakan bagian dari identitas Kota Tangerang yang tak dapat dipisahkan. Hulu sungai ini terletak di lereng [[Gunung Salak]] dan [[Gunung Pangrango]], [[Bogor]].
 
=== Batas Wilayah ===
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Tangerang]]
|selatan = [[Kota Tangerang Selatan]] dan [[Kabupaten Tangerang]]
|barat = [[Kabupaten Tangerang]]
|timur = [[Kota Administrasi Jakarta Barat]] dan [[Kota Administrasi Jakarta Selatan]]
}}
 
=== Topografi ===
Secara topografi, Kota Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian 10-30 mdpl, alias secara keseluruhan wilayahnya berada di dataran rendah. Bagian utara kota ini (meliputi sebagian besar [[Benda, Tangerang|Kecamatan Benda]]) memiliki ketinggian rata-rata 10 mdpl, sedangkan bagian selatan Kota Tangerang mempunyai ketinggian 30 mdpl.
 
Selanjutnya, Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah 0-3% dan sebagian kecil (yaitu di bagian selatan kota) kemiringan tanahnya antara 3%–8% berada di [[Parung Serab, Ciledug, Tangerang|Parung Serab]], [[Paninggilan, Ciledug, Tangerang|Paninggilan]] dan [[Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang|Cipadu Jaya]].<ref name="TGR">{{cite web | url = http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1505277873DOCRPIJM_4ede57b8bc_BAB_IV4__PROFIL_KOTA_TANGERANG_OK_Terakhir.pdf | title = Gambaran Umum Kota Tangerang | access-date = 2020-09-03 | archive-date = 2021-03-01 | archive-url = https://web.archive.org/web/20210301124159/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1505277873DOCRPIJM_4ede57b8bc_BAB_IV4__PROFIL_KOTA_TANGERANG_OK_Terakhir.pdf | dead-url = yes }}</ref>
 
=== Suku bangsa ===
Penduduk Kota Tangerang termasuk kota yang beragam suku bangsa. Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kota Tangerang adalah orang [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Betawi|Betawi]] dan suku aslinya [[Suku Sunda|Sunda]]. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku [[Suku Lampung|Lampung]], dan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Keberagaman suku bangsa di Kota Tangerang memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Kota Tangerang. Berikut adalah besaran penduduk Kota Tangerang berdasarkan suku bangsa pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.banten.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
=== Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ===
! style="background:#E0F0FF;" |No
{| class="wikitable"
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2000]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
! style="text-align: left;" | 1
! NO
! style="text-align: left;" | [[Suku Jawa|Jawa]]
! SKPD
! style="text-align: right;" | 523.740
|-
! style="text-align: right;" | 31,60%
| 1
| Sekretariat DPRD
|-
| 2
| [[Suku Lampung|Lampung]]
| Sekretariat Daerah
| style="text-align: right;" | 492.989
| style="text-align: right;" | 29,93%
|-
| 3
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan
| style="text-align: right;" | 473.309
| style="text-align: right;" | 28,56%
|-
| 4
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
| style="text-align: right;" | 337.016
| style="text-align: right;" | 20,34%
|-
| 5
| [[Suku Batak|Batak]]
| Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
| style="text-align: right;" | 78.149
| style="text-align: right;" | 4,71%
|-
| 6
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
| style="text-align: right;" | 50.779
| style="text-align: right;" | 3,06%
|-
| 7
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
| style="text-align: right;" | 13.476
| style="text-align: right;" | 0,81%
|-
| 8
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| Inspektorat
| style="text-align: right;" | 4.622
| style="text-align: right;" | 0,28%
|-
| 9
| ''Suku lainnya''
| Satuan Polisi Pamong Praja
| style="text-align: right;" | 176.421
| style="text-align: right;" | 10,64%
|-
! colspan="2"|Kota Tangerang
| 10
! style="text-align: right;" | 1.657.512
| Sekretariat KPUD
! style="text-align: right;" | 100%
|-
| 11
| Sekretariat KORPRI
|-
| 12
| Dinas Pendidikan
|-
| 13
| Dinas Kesehatan
|-
| 14
| Wali Kota Tangerang
|-
| 15
| Dinas Sosial
|-
| 16
| Dinas Ketenagakerjaan
|-
| 17
| Dinas Perhubungan
|-
| 18
| Dinas Informasi dan Komunikasi
|-
| 19
| Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
|-
| 20
| Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan
|-
| 21
| Dinas Pekerjaan Umum
|-
| 22
| Dinas Tata Kota
|-
| 23
| Dinas Kebersihan dan Pertamanan
|-
| 24
| Dinas Pemadam Kebakaran
|-
| 25
| Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
|-
| 26
| Dinas Pertanian
|-
| 27
| Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
|-
| 28
| Kantor Arsip Daerah
|-
| 29
| Kantor Perpustakaan
|-
| 30
| Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
|-
| 31
| Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik
|-
| 32
| Kecamatan Batuceper
|-
| 33
| Kecamatan Benda
|-
| 34
| Kecamatan Cipondoh
|-
| 35
| Kecamatan Cibodas
|-
| 36
| Kecamatan Ciledug
|-
| 37
| Kecamatan Jatiuwung
|-
| 38
| Kecamatan Karang Tengah
|-
| 39
| Kecamatan Karawaci
|-
| 40
| Kecamatan Larangan
|-
| 41
| Kecamatan Neglasari
|-
| 42
| Kecamatan Periuk
|-
| 43
| Kecamatan Pinang
|-
| 44
| Kecamatan Tangerang
|-
|}
 
=== Iklim ===
== Pembagian administratif ==
Berdasarkan garis lintang, Kota Tangerang berada pada wilayah [[Iklim Tropis]] dan menurut klasifikasi [[Klasifikasi iklim Köppen|Iklim Koppen]] sebagian besar wilayah Kota Tangerang termasuk kategori ''Am'' yaitu kategori [[iklim muson tropis]] dengan dua musim. [[Musim hujan]] di Kota Tangerang biasanya terjadi sejak awal bulan [[Desember]] hingga bulan [[April]] dengan curah hujan bulanan di atas 150&nbsp;mm per bulan dan [[musim kemarau]] biasanya terjadi dari bulan [[Juni]] hingga bulan [[September]] dengan curah hujan bulanan kurang dari 100&nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan wilayah Kota Tangerang berkisar antara 1000–2000 milimeter per tahun dengan bulan terbasah yaitu bulan [[Januari]] dan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]] dan rata-rata hari hujan di wilayah Tangerang adalah 120 hingga 180 hari hujan per tahunnya. Suhu udara di Kota Tangerang per tahunnya berkisar antara 23°–34&nbsp;°C. Tingkat kelembapan nisbi per tahun di kota ini bervariasi antara 72%–85%
Kota Tangerang terdiri atas 13 [[kecamatan]], yang dibagi lagi atas sejumlah 104 [[kelurahan]]. Dahulu Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi [[kota administratif]], dan akhirnya ditetapkan sebagai [[kotamadya]] pada tanggal [[28 Februari]] [[1993]]. Sebutan 'kotamadya' diganti dengan 'kota' pada tahun 2001.
{{Kota Tangerang weatherbox}}
 
== Pemerintahan ==
Pada saat pembentukan Kotamadya Tangerang, hanya terdiri dari 6 kecamatan, yaitu:
# Kecamatan Batuceper (terdiri dari Kelurahan Neglasari, Selapajang Jaya, Karangsari, Batujaya, Poris Gaga, Batuceper, Benda, Belendung, Jurumudi, Pajang, Kedaung Wetan)
# Kecamatan Tangerang (terdiri dari kelurahan Sukarasa, Sukasari, Tanah Tinggi, Cikokol)
# Kecamatan Cimone (terdiri dari kelurahan Pabuaran, Gerendeng, Pabuaran Tumpeng, Bugel, Pasar Baru, Karawaci, Cimone, Karawaci Baru)
# Kecamatan Ciledug (terdiri dari kelurahan Pedurenan, Sudimara Barat, Sudimara Timur, Tajur, Paninggilan, Parung Serab, Larangan Utara, Larangan Selatan, Cipadu, Kreo, Pondok Bahar, Karang Tengah, Karang Mulya)
# Kecamatan Jatiuwung (terdiri dari kelurahan Periuk, Gembor, Gebang Raya, Jatiuwung, Keroncong, Jatake, Pasir Jaya, Gandasari, Cibodas, Panunggangan Barat)
# Kecamatan Cipondoh (terdiri dari kelurahan Poris Plawad, Cipete, Panunggangan, Kunciran, Pinang, Gondrong, Petir, Cipondoh)
 
Pada tahun 2001, saat penyebutannya diganti dari "Kotamadya" menjadi "Kota", dibentuk 7 kecamatan baru dan beberapa kelurahan baru yang merupakan pemekaran dari kecamatan induknya. Kecamatan-kecamatan baru tersebut, yaitu:
# Kecamatan Benda, merupakan pemekaran dari Kecamatan Batuceper yang meliputi kelurahan:
#* Jurumudi
#* Jurumudi Baru (pemekaran dari kelurahan Jurumudi)
#* Belendung
#* Pajang
#* Benda
# Kecamatan Cibodas, merupakan pemekaran dari Kecamatan Jatiuwung yang meliputi kelurahan:
#* Jatiuwung
#* Uwung Jaya (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
#* Cibodas
#* Cibodasari (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
#* Cibodas Baru (pemekaran dari kelurahan Cibodas)
#* Panunggangan Barat
# Kecamatan Karangtengah, merupakan pemekaran dari Kecamatan Ciledug yang meliputi kelurahan:
#* Karang Tengah
#* Karang Mulya
#* Karang Timur (pemekaran dari kelurahan Karang Tengah)
#* Pedurenan
#* Pondok Pucung (pemekaran dari kelurahan Pedurenan)
#* Pondok Bahar
#* Parung Jaya (pemekaran dari kelurahan Pondok Bahar)
# Kecamatan Larangan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Ciledug yang meliputi kelurahan:
#* Larangan Utara
#* Larangan Selatan
#* Larangan Indah (pemekaran dari kelurahan Larangan Utara)
#* Gaga (pemekaran dari kelurahan Larangan Selatan)
#* Cipadu
#* Cipadu Jaya (pemekaran dari kelurahan Cipadu)
#* Kreo Utara (dahulu kelurahan Kreo)
#* Kreo Selatan (pemekaran dari kelurahan Kreo)
# Kecamatan Neglasari, merupakan pemekaran dari Kecamatan Batuceper yang meliputi kelurahan:
#* Karangsari
#* Karanganyar (pemekaran dari kelurahan Karangsari)
#* Selapajang Jaya
#* Kedaung Wetan
#* Kedaung Baru (pemekaran dari kelurahan Kedaung Wetan)
#* Neglasari
#* Mekarsari (pemekaran dari kelurahan Neglasari)
# Kecamatan Periuk, merupakan pemekaran dari Kecamatan Jatiuwung yang meliputi kelurahan:
#* Periuk
#* Periuk Jaya (pemekaran dari kelurahan Periuk)
#* Gebang Raya
#* Sangiang Jaya (pemekaran dari kelurahan Gebang Raya)
#* Gembor
# Kecamatan Pinang, merupakan pemekaran dari Kecamatan Cipondoh yang meliputi kelurahan:
#* Cipete
#* Pakojan (pemekaran dari kelurahan Cipete)
#* Panunggangan
#* Panunggangan Utara (pemekaran dari kelurahan Panunggangan)
#* Panunggangan Timur (pemekaran dari kelurahan Panunggangan)
#* Kunciran
#* Kunciran Indah (pemekaran dari kelurahan Kunciran)
#* Kunciran Jaya (pemekaran dari kelurahan Kunciran)
#* Pinang
#* Neroktog (pemekaran dari kelurahan Pinang)
#* Sudimara Pinang (pemekaran dari kelurahan Pinang)
 
Adapun kelurahan baru yang dibentuk tetapi masih menjadi bagian dari kecamatan induknya, yaitu:
# Kecamatan Batuceper:
#* Batusari (dari kelurahan Batujaya)
#* Kebon Besar (dari kelurahan Batuceper)
#* Poris Gaga Baru (dari kelurahan Poris Gaga)
#* Poris Jaya (dari kelurahan Poris Gaga)
# Kecamatan Ciledug:
#* Sudimara Jaya (dari kelurahan Sudimara Timur)
#* Sudimara Selatan (dari kelurahan Sudimara Barat)
#* Paninggilan Utara (dari kelurahan Paninggilan)
# Kecamatan Cipondoh:
#* Poris Plawad Utara (dari kelurahan Poris Plawad)
#* Poris Plawad Indah (dari kelurahan Poris Plawad)
#* Kenanga (dari kelurahan Gondrong)
#* Ketapang (dari kelurahan Petir)
#* Cipondoh Indah (dari kelurahan Cipondoh)
#* Cipondoh Makmur (dari kelurahan Cipondoh)
# Kecamatan Jatiuwung:
#* Alam Jaya (dari kelurahan Gembor)
#* Manis Jaya (dari kelurahan Jatake)
# Kecamatan Karawaci:
#* Bojong Jaya (dari kelurahan Karawaci)
#* Cimone Jaya (dari kelurahan Cimone)
#* Koang Jaya (dari kelurahan Pasar Baru)
#* Margasari (dari kelurahan Bugel)
#* Nambo Jaya (dari kelurahan Pabuaran Tumpeng)
#* Nusa Jaya (dari kelurahan Karawaci Baru)
#* Sukajadi (dari kelurahan Gerendeng)
#* Sumur Pacing (dari kelurahan Pabuaran)
# Kecamatan Tangerang:
#* Sukaasih (dari kelurahan Sukarasa)
#* Kelapa Indah (dari kelurahan Cikokol)
#* Babakan (dari kelurahan Sukasari)
#* Buaran Indah (dari kelurahan Tanah Tinggi)
 
Saat ini, Kota Tangerang terbagi menjadi 13 kecamatan, yaitu:
# [[Batuceper, Tangerang|Batuceper]]
# [[Benda, Tangerang|Benda]]
# [[Cibodas, Tangerang|Cibodas]]
# [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]]
# [[Cipondoh, Tangerang|Cipondoh]]
# [[Jatiuwung, Tangerang|Jatiuwung]]
# [[Karangtengah, Tangerang|Karangtengah]]
# [[Karawaci, Tangerang|Karawaci]]
# [[Larangan, Tangerang|Larangan]]
# [[Neglasari, Tangerang|Neglasari]]
# [[Periuk, Tangerang|Periuk]]
# [[Pinang, Tangerang|Pinang]]
# [[Tangerang, Tangerang|Tangerang]]
 
== Kependudukan ==
Tangerang juga memiliki jumlah komunitas Tionghoa yang cukup signifikan, banyak dari mereka adalah campuran [[Tionghoa Benteng]]. Mereka didatangkan sebagai buruh oleh kolonial [[Belanda]] pada abad ke 18 dan 19, dan kebanyakan dari mereka tetap berprofesi sebagai buruh dan petani. Budaya mereka berbeda dengan komunitas Tionghoa lainnya di Tangerang: ketika hampir tidak satupun dari mereka yang berbicara dengan aksen Mandarin, mereka adalah pemeluk Confucianisme yang kuat dan tetap menjaga tempat-tempat ibadah dan pusat-pusat komunitas mereka. Secara etnis, mereka tercampur, namun menyebut diri mereka sebagai [[Tionghoa]]. Banyak makam Tionghoa yang berlokasi di Tangerang, kebanyakan sekarang telah dikembangkan menjadi kawasan sub-urban seperti Lippo Village.
 
Kawasan pecinan Tangerang berlokasi di Pasar Lama, Benteng Makassar, Kapling dan Karawaci (bukan Lippo Village), dan Poris. Orang-orang dapat menemukan makanan dan barang-barang berkhas China. Lippo Village adalah [[kota baru|lokasi permukiman baru]]. Kebanyakan penduduknya adalah pendatang, bukan asli China Benteng.
 
== Perekonomian ==
Tangerang adalah pusat [[manufaktur]] dan [[industri]] di [[pulau]] [[Jawa]] dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].
 
Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-[[kota satelit]] kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan [[pusat perbelanjaan]], sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem [[jalan tol]] untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari [[provinsi]] [[Banten]].
 
=== TangerangDaftar RayaWalikota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Tangerang}}
'''Tangerang Raya''' adalah sebuah kawasan di sebelah barat Jakarta, dengan luas sekitar 1.500 km2, dihuni oleh lebih dari 5 juta penduduk. Tangerang Raya saat ini terbagi menjadi 3 daerah otonom, yaitu [[Kabupaten Tangerang]], Kota Tangerang dan [[Kota Tangerang Selatan]].
{{:Daftar Wali Kota Tangerang}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Tangerang Raya sangat beragam. Merupakan perpaduan antara daerah pesisir (Pantura) dengan daerah dataran rendah sampai menengah. Merupakan kombinasi antara daerah agraris dengan industri, pedesaan dengan metropolitan.
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang}}
 
=== Kecamatan ===
Tangerang Raya merupakan daerah penyangga bagi Jakarta, yang berkedudukan sebagai ibu kota negara RI dan pusat bisnis terbesar di indonesia. Dengan demikian, apa yang terjadi di Jakarta segera berimbas ke Tangerang. Akibat melubernya jumlah penduduk Jakarta, maka sebagian bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari nafkah di Jakarta.
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang}}
 
== Ekonomi ==
Tangerang adalah pintu gerbang utama Indonesia. Hal itu karena keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang berada di wilayah Kota Tangerang. Namun posisi tersebut, tidak serta merta mendongkrak sektor pariwisata Tangerang Raya.
[[Berkas:Soekarno-Hatta Airport aerial view.jpg|jmpl|250px|ka|[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].]]
 
Tangerang adalah pusat [[manufaktur]] dan [[industri]] di Pulau Jawa dan memiliki lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan Internasional yang memiliki pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap, dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]].
Tangerang dikenal pula sebagai kawasan 1.000 industri, karena keberadaan aneka industri, terutama di sekitar Balaraja, Cisoka dan Cikupa. Tangerang juga memiliki area pesawahan yang masih sangat luas, meskipun keberadaannya terus terdesak oleh industrialisasi dan perluasan kota.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang, dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang. Tangerang dahulu adalah bagian dari [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] yang sejak tahun 2000 memisahkan diri dan menjadi bagian dari [[Provinsi]] [[Banten]].
Kenyataannya, beragam sektor strategis di Tangerang Raya, kurang dikelola secara profesional. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya jumlah pengangguran dan penduduk yang miskin. Geliat sektor perdagangan dan bisnis di sebagian kawasan, ternyata hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja, dan kurang menciptakan kemakmuran bagi rakyat banyak. Tumbuh pesatnya Kecamatan Serpong misalnya, justru menyebabkan banyak warga asli yang terpinggirkan. Begitu pula di beberapa kecamatan lainnya.
 
== Pendidikan ==
Kota Tangerang memiliki sekitar 1.623 sekolah, 256.361 siswa dan 38.527 guru.
Di Tangerang terdapat sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah ber-AC sampai yang sederhana. Selain sekolah yang didirikan oleh Pemerintah, banyak pula sekolah dan perguruan tinggi yang dikembangkan oleh pihak swasta.
 
=== Perguruan Tinggi ===
Beberapa Universitas dan Institut di Tangerang yaitu:
* [[Universitas IslamBina Syekh Yusuf TangerangNusantara]] sebagai universitas tertua di Tangerang
* [[Universitas MuhammadiyahBuddhi TangerangDharma]], [[Cikokol]], Tangerang
* [[Universitas BuddhiBunda DharmaMulia]], Tangerang
* [[Universitas BinaIslam Nusantara|UniversitasSyekh BinaYusuf Nusantara (Binus)Tangerang]], Alam Sutera, Tangerang
* [[Universitas Muhammadiyah Tangerang]]
* [https://stisnutangerang.ac.id/nusantara/], [[cikokol]], Tangerang
* Universitas Utpadaka Swastika
* [http://www.stai-asysyukriyyah.ac.id/ STAI Asy Syukriyyah, Tangerang]
* Universitas Nusa Mandiri Jakarta
* [[STMIK PGRI Tangerang]]
* Universitas Bina Sarana Informatika
* [[STMIK Masa Depan]], Tangerang
* eknik Gajah Tunggal
* [http://www.raharja.ac.id/ STMIK Raharja Tangerang]
* Politeknik Kesehatan Banten
* [[STISIP Yuppentek Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Agama Buddha Dharma Widya
* [http://stmikglobal.ac.id/ STMIK Bina Sarana Global]
* Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Binamadani
* [[STT Yuppentek Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyah
* [[STIE Lepisi Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lepisi
* [[STIP Al - Husna Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Al-Husna
* [[Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banten]]
* Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek
* [[Politeknik Gajah Tunggal]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Global
 
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Dharma Putra
Beberapa Sekolah Menengah di Tangerang yaitu:
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Masa Depan
* [[SMA Negeri 1 Tangerang|SMAN 1 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PGRI
* [[SMA Negeri 2 Tangerang|SMAN 2 Tangerang]]
* Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja
* SMAN 3 Tangerang
* Sekolah Tinggi Teknik Yuppentek
* [[SMA 4 Tangerang|SMAN 4 Tangerang]]
* [[SMA 5 Tangerang|SMAN 5 Tangerang]]
* [[SMA 6 Tangerang|SMAN 6 Tangerang]]
* [[SMA Negeri 7 Tangerang|SMAN 7 Tangerang]]
* [[SMA Negeri 8 Tangerang|SMAN 8 Tangerang]]
* [[SMA 9 Tangerang|SMAN 9 Tangerang]]
* [[SMA 10 Tangerang|SMAN 10 Tangerang]]
* [[SMA 11 Tangerang|SMAN 11 Tangerang]]
* [[SMA 12 Tangerang|SMAN 12 Tangerang]]
* [[SMA 13 Tangerang|SMAN 13 Tangerang]]
* [[SMA 14 Tangerang|SMAN 14 Tangerang]]
* [[SMA 15 Tangerang|SMAN 15 Tangerang]]
* SMA Islamic Centre Tangerang
* '''[[MA. At-Taqwa]]'''
* [[SMA AL - HUSNA TANGERANG]]
* [[SMA STRADA]]
* [[SMA Yuppentek 1 Tangerang]]
* SMPN 1 Tangerang
* SMPN 2 Tangerang
* SMPN 3 Tangerang
* SMPN 4 Tangerang
* [[SMP 8 Tangerang|SMPN 8 Tangerang]]
* SMPK Sang Timur Karang Tengah
* [[MAN Tangerang Perum]]
* SMKN 1 Tangerang
* SMKN 2 Tangerang
* SMKN 3 Tangerang<ref>{{Cite web|url=http://smkn3-tng.sch.id/|title=SMKN 3 KOTA TANGERANG – SMK Bisa, Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Komputer & Jaringan, SMK Terbaik|website=smkn3-tng.sch.id|language=en-US|access-date=2017-08-24}}</ref>
* [[STM 80 Tangerang (Lapoelta) / SMKN 4|SMKN 4 Tangerang]]
* SMKN 5 Tangerang
* SMKN 6 Tangerang (Dirgantara)
* SMKN 7 Tangerang
* SMKN 8 Tangerang
* [[SMK Prima Unggul]]
 
Beberapa Sekolah Dasar di Tangerang yaitu:
* [[SDN 2 Tangerang]] / Depan Gor / Belakang Stasiun (Giling Paku)
* [[SDN Kreo 1]]
* SDK Sang Timur Karang Tengah
 
== Kesehatan ==
=== Rumah Sakit ===
Pemerintah Tangerang memiliki Rumah Sakit Unit Daerah. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun [[2011]] menggratiskan biaya kesehatan bagi warganya. Seluruh biaya kesehatan, baik warga kaya maupun miskin, ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Tangerang<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/07/18/083417705/Gratis-Biaya-Kesehatan-Warga-di-Tangerang "Gratis, Biaya Kesehatan Warga di Tangerang"]</ref>.
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tangerang}}
{{col|4}}
* RSUD Kota Tangerang
* RSUD Kabupaten Tangerang
* RS An-Nisa Tangerang
* RS Aqidah Parung Serab
* RS Ariya Medika
* RS Daan Mogot
* RS Dinda
* RS EMC Tangerang
* RS Hermina Tangerang
* RS Hermina Periuk
* RS Karang Tengah Medika
* RS Mayapada
* RS Melati
* RS Mulya
* RS Permata Ibu
* RS Primaya Tangerang
* RS Sari Asih Ar-Rahmah
* RS Sari Asih Ciledug
* RS Sari Asih Karawaci
* RS Sari Asih Sangiang
* RS Tiara
* RSIA Gebang Medika
* RSIA Karunia Bunda
* RSIA Keluarga Ibu
* RSIA Makiyah
* RSIA Muhammadiyah Cipondoh
* RSIA Mutiara Bunda Tangerang
* RSIA Pratiwi
* RSU Aminah
* RSU Bhakti Asih
* RSUP Dr. Sitanala
* RS Mandaya Royal Puri
* RS Sari Asih Cipondoh
{{EndDiv}}
 
== Transportasi ==
* [[KAI Commuter]]
Warga Tangerang banyak menggunakan [[bus]] dan [[angkutan kota]] sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi [[taksi]] juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Tangerang memiliki 2 terminal bus untuk Antar Kota Antar Provinsi yaitu:
** {{rint|jakarta|brown}} [[Commuter Line Tangerang|Lin Tangerang]]
* Terminal Bus Ciledug
** {{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Lin Soekarno-Hatta]]
* Terminal Bus Poris Plawad
* [[Injourney Airports]]
** {{rint|jakarta|skytrain}} [[Kalayang Bandara Soekarno-Hatta]]
* [[Transjakarta]]
** [[Koridor 13 Transjakarta|Koridor 13]]: [[Halte Transjakarta Ciledug|Ciledug]]–[[Halte Transjakarta Tegal Mampang|Tegal Mampang]]
** Rute SH1: Kalideres-Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta
* Bus [[Trans Tangerang Ayo]]
** 1: Terminal Poris Plawad–[[Jatake, Jatiuwung, Tangerang|Jatake]]
** 2: Terminal Poris Plawad–Alun-alun Cibodas
** 3: Halte Transjakarta Ciledug–[[Tangcity Mall]]
** 4: [[Periuk, Periuk, Tangerang|Periuk]]–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
 
==== Stasiun kereta api ====
Tangerang memiliki [[bandar udara]] :
Kota Tangerang memiliki 5 stasiun Commuter Line, di antaranya:
* Bandar Udara Internasional yaitu [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]. Bandara ini terletak di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga milik [[Jakarta]]. Penerbangan domestik melayani jalur Tangerang ke [[Bandung]], [[Semarang]], [[Yogyakarta]], [[Surabaya]], [[Batam]], [[Pangkal Pinang]], [[Medan]], [[Padang]], [[Malang]], [[Surakarta]], [[Denpasar]] dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan Internasional melayani [[Singapura]], [[Kuala Lumpur]], [[Malaka]], [[China]], [[Sydney]], [[Jeddah]], [[Madinah]], [[Tokyo]] dan lainnya
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tangerang]]
Untuk transportasi laut, di Kota Tangerang terdapat qdermaga di Tanjung Pasir untuk menyebrang ke Pulau Rambut.
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Tanah Tinggi]]
* {{rint|jakarta|brown}} {{rint|jakarta|ars}} [[Stasiun Batuceper]]
* {{rint|jakarta|brown}} [[Stasiun Poris]]
* {{rint|jakarta|ars}} {{rint|jakarta|skytrain}} [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta]]
 
==== Terminal bus ====
Kota Tangerang memiliki 2 terminal bus, di antaranya:
* Terminal Poris Plawad
* Terminal Cimone
 
== Pariwisata ==
=== Wisata Belanjabelanja ===
Tangerang memiliki banyak pusat perbelanjaan. Mulai dari yang sederhana hingga yang mewah.
 
Pusat [[jajanan]] rakyat yang cukup dikenal adalah pasar lama yang terletak di pusat kotaKota Tangerang. Pasar lama menjual berbagai makanan mulai dari daerah babakanBabakan sampai daerah Masjid Agung Tangerang. Kawasan ini memiliki berbagai varian jajanan. Ketika RamadhanRamadan, kawasan ini setiap sore hari kerap ramai pengunjung karena mencari hidangan untuk berbuka puasa.
 
Sebagai kawasan permukiman kaum urban, Kota Tangerang banyak memiliki pusat perbelanjaan, baik itu pasar tradisional, ''hypermarket'', maupun pusat perbelanjaan mewah. Beberapa pusat perbelanjaan (dalam bentuk ''mall)'' di Kota Tangerang antara lain :
* [[Bale Kota Mall]] Tangerang
* [[Tangcity Mall|Tang City Mall]]
* [[Metropolis Town Square]]
* [[Supermall Karawaci]], [[Lippo Village]]
* [[Cimone City Mall]]
* Plaza Robinson Tangerang
* Ramayana Cimone
* [[Tip Top]] Cibodas
* [[Lotte Mart]] Jatake
* CBD Ciledug
* Mal Ciledug
* [[Mall @ Alam Sutera]]
* Mall Icon Walk
* Plaza Baru Ciledug
 
 
=== Wisata Kulinerkuliner ===
Kota Tangerang selain terkenal dengan pariwisatanya juga mempunyai banyak makanan khas. Beberapa tempat yang menjadi tempat wisata kuliner khas Tangerang terletak di Pasar Lama Tangerang. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti [[asinan]], [[otak-otak]], [[babi panggang]], [[sate babi]], mi pasar lama, laksa tangerang, bebek tim (babi kecap), bakcang, kecap benteng, dan [[emping jengkol]]. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan [[sate biawak]], ular, dan monyet.<ref>[{{Cite web |url=http://www.okefood.com/read/2013/09/10/302/863657/berburu-kuliner-seru-di-pasar-lama-tangerang |title="Berburu Kuliner Seru di Pasar Lama Tangerang"] |access-date=2013-10-14 |archive-date=2013-10-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131016092055/http://www.okefood.com/read/2013/09/10/302/863657/berburu-kuliner-seru-di-pasar-lama-tangerang |dead-url=no }}</ref>.
 
Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang di antaranya:
Baris 488 ⟶ 355:
 
* Kecap Benteng
Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran [[kedelai hitam]] dan [[gula merah|gula kelapa]] yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini merupakan hasil olahan warga Tangerang keturuna [[Tionghoa]] yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis. Rasa manis kecap tersebut menjadikannya terkenal di kalangan penduduk [[Asia]], khususnya [[Melayu]] yang menyukai rasa manis. Banyak masakan-masakan melayu-indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu berbeda. Sebut saja seperti [[Sate Madura]], [[Ketoprak]], [[Gado-Gado]], [[Nasi Goreng|Nasi]] maupun [[mie goreng]], [[Soto Betawi]], hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan cara dibakar.
 
Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (ChinaCina Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun [[1920]]. Kecap Benteng SH dipelopori oleh seorang etnis keturunan Tionghoa Peranakan yang bernama Lo Tjit Siong yang hingga kini usaha Kecap Benteng SH yang didirikannya telah dilanjutkan oleh generasi ke-4 dan masih digemari oleh masyarakat Kota Tangerang.
 
* Laksa Tangerang
Baris 496 ⟶ 363:
 
Ada dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan China di Tangerang.
Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jl.Jalan M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita.<ref>{{cite web|title=Wisata Kuliner Laksa Tangerang| url=http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=1&kota=1&id=27 |publisher=iannews.com |accessdate=3 April 2011|archive-date=2016-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20161009172115/http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=1&kota=1&id=27|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Objek Wisatawisata ===
Dengan statusnya sebagai kota satelit penunjang ibukotaibu kota, Kota Tangerang tidak banyak memiliki kawasan wisata. Namun banyak tersedia hotel-hotel di Kota Tangerang karena lokasinya yang strategis menuju [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandara Internasional Soekarno-Hatta]]. Kota Tangerang memiliki beberapa tempat wisata dan festival yaitu:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Brug en sluis in de Tjisadane (Cisadane) bij Tangerang ten westen van Batavia TMnr 60001131.jpg|jmpl|Bendungan Pintu Air 10 di Sungai Cisadane]]
{{col|3}}
* Bendungan Pintu Air 10
* Telaga Biru
* Museum Warisan Tionghoa Peranakan Benteng
* Museum Warisan Budaya Peranakan Tionghoa Benteng
* Masjid Raya Al-Azhom
* Lapangan Ahmad Yani (Alun - AlunAlun–Alun Kota Tangerang)
* Situ Cipondoh
* Downtown Lake Alam Sutera
* Taman Potret
* Festival Cisadane (Acara Tahunan)
Baris 512 ⟶ 382:
* Wisata kuliner pasar lama
* Kampung Bekelir
* Klenteng Boen Tek Bio
* Taman Gajah Tunggal
* Taman Kunci
Baris 517 ⟶ 388:
* Taman Jagal
* Taman Pramuka
* Taman Pintu Air
* Jembatan Brendeng<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/05/p3nlzo438-jembatan-brendeng-kota-tangerang-siap-digunakan|title=Jembatan Brendeng Kota Tangerang Siap Digunakan|publisher=republika.co.id|date=2018-2-5|accessdate=2018-3-30}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1003603-ada-jembatan-kaca-di-atas-sungai-cisadane-berani-coba|title=Ada Jembatan Kaca di Atas Sungai Cisadane, Berani Coba?|publisher=viva.co.id|date=2018-2-4|accessdate=2018-3-30}}</ref>
* Jembatan Brendeng<ref>{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/05/p3nlzo438-jembatan-brendeng-kota-tangerang-siap-digunakan|title=Jembatan Brendeng Kota Tangerang Siap Digunakan|publisher=republika.co.id|date=2018-2-5|accessdate=2018-3-30|archive-date=2018-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20180330080211/http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/05/p3nlzo438-jembatan-brendeng-kota-tangerang-siap-digunakan|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1003603-ada-jembatan-kaca-di-atas-sungai-cisadane-berani-coba|title=Ada Jembatan Kaca di Atas Sungai Cisadane, Berani Coba?|publisher=viva.co.id|date=2018-2-4|accessdate=2018-3-30|last=Zahrotustianah|work=[[VIVA.co.id]]|archive-date=2023-03-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230305173316/https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1003603-ada-jembatan-kaca-di-atas-sungai-cisadane-berani-coba|dead-url=no}}</ref>
{{EndDiv}}
 
== Olahraga ==
=== Stadion Benteng ===
{{main|Stadion Benteng}} adalah stadion yang terletak di Tangerang, Banten.
Stadion Benteng adalah stadion yang terletak di Tangerang, [[Banten]], [[Indonesia]]. Stadion ini dipergunakan untuk menggelar pertandingan sepak bola dan merupakan kandang dari 2 tim asal Tangerang, [[Persita Tangerang]] dan [[Persikota Tangerang]]. Stadion ini mampu menampung 20.000 orang.
 
=== LippoSirkuit VillageInternasional InternationalLippo CircuitVillage ===
{{utama|Sirkuit Internasional Lippo Village}}
{{refimprove}}
Sirkuit jalan raya pertama berstandar Internasional di Indonesia ini terletak di Kabupaten Tangerang. Selain menawarkan konsep ''familyhiburan entertainment''keluarga, sirkuit sepanjang 3,2 kilometer&nbsp;km ini awalnya direncanakan menjadi arenaArena balapBalap A1 dan Formula 1. Sirkuit ini merupakan sirkuit internasional kedua di Indonesia setelah [[Sirkuit Sentul]].
 
PadaSirkuit ini merupakan sirkuit internasional kedua di Indonesia setelah [[29Sirkuit AgustusSentul]]. Pada 29 Agustus [[2008]], sirkuit ini mulai dibangun.<ref>{{cite news|url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=39830|title=Streets ahead in Indonesia|publisher=a1gp.com|date=2008-08-29|accessdate=2008-08-29}}</ref> Dirancang oleh [[Hermann Tilke]], bagian sirkuit ini menggunakan lahan di sekitar [[Universitas Pelita Harapan]] dan [[Lippo Supermal]]. Sirkuit ini terletak di tengah hub [[Lippo VillageKarawaci]].<ref>{{cite news|url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=42683|title=Lippo Village tickets on sale now|publisher=a1gp.com|date=2008-12-11|accessdate=2008-12-18|archive-date=2017-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20170509220120/http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=42683|dead-url=no}}</ref>
 
Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tetapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi.
Awalnya sirkuit ini akan digunakan untuk kejuaraan A1 Grand Prix. Tetapi hal ini dibatalkan karena manajer proyek pembangunan sirkut ini tidak dapat memenuhi persyaratan [[FIA]] sebelum [[8 Februari]] [[2009]].<ref>{{cite news|url=http://www.a1gp.com/News/NewsArticle.aspx?newsId=30511|title=Lippo circuit fails build deadline|publisher=a1gp.com|date=2009-01-16|accessdate=2009-01-18}}</ref> Sirkuit ini sempat dipakai untuk beberapa kejuaraan lokal tetapi setelah itu tidak pernah digunakan lagi. Tanda dan arah ke sirkuit masih terpasang sampai saat ini, sementara bagian jalan sirkuit digunakan untuk berbagai keperluan seperti tempat parkir, hingga dibiarkan tidak aktif.
 
=== Padang Golf Modern ===
Baris 536 ⟶ 408:
 
=== GOR Dimyati Tangerang ===
Gedung Olahraga (GOR) Dimyati terletak di Jalan A Dimyati, Sukasari, Tangerang. Gedung ini biasanya digunakan untuk event olahraga seperti [[DBL]] Tangerang, Smanitra Cup, Dlldan lain-lain.
 
<!--== Media ==
=== Televisi ===
Kota Tangerang dapat menangkap siaran televisi nasional maupun lokal, yakni:
 
==== TVRI ====
TVRI merupakan stasiun televisi yang terletak di 5 VHF (TVRI Jakarta), 31 UHF (TVRI Jakarta) dan 39 UHF (khusus TVRI Nasional). Sedangkan 5 VHF dan 31 UHF adalah TVRI Jakarta dan 39 UHF adalah TVRI Nasional Wilayah Banten.
 
==== Tangerang TV ====
Tangerang TV merupakan stasiun televisi yang terletak di 60 UHF, setiap hari pukul 18:30 - 23:00 (siaran percobaan) dan selama 24 jam (siaran simulasi). Jika Tangerang TV tidak mengudara, maka akan digantikan oleh [[SCTV]], [[Kompas TV]], [[RCTI]] dan sebagainya.
 
==== Tabel Stasiun TV ====
{| class="wikitable"
!Frekuensi
!Stasiun TV
!Kondisi Siaran
|-
|5 VHF
|TVRI Jakarta
|OFF
|-
|27 UHF
|NET.
|ON
|-
|31 UHF
|TVRI Jakarta
|ON
|-
|34 UHF
|Tangerang TV
|ON
|-
|39 UHF
|TVRI Nasional
|ON
|-
|41 UHF
|Indosiar
|ON
|-
|47 UHF
|antv
|ON
|}
 
=== Radio ===
Kota Tangerang memiliki 1-stasiun radio nasional dan 4-stasiun radio lokal, yaitu:
{| class="wikitable"
!Nama Radio
!Frekuensi
|-
|RRI Banten Pro-1
|FM 94.9&nbsp;MHz
|-
|Mersi FM
|FM 93.9&nbsp;MHz
|-
|Star Radio
|FM 107.3&nbsp;MHz
|-
|Glest Radio
|AM 774&nbsp;kHz
|-
|}
-->
 
== KotaJalan kembarTol ==
* [[Jalan Tol Jakarta-Merak]]
Kota-kota lain yang menjadi bagian dari proyek [[kota kembar]] dari kota Tangerang adalah:
* [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2]]
{{col-begin}}
{{col-break}}
* {{Flag icon|Kanada}}-{{Flag icon|Quebec}} [[Gatineau]], [[Quebec]], [[Kanada]]
* {{Flag icon|Kanada}}-{{Flag icon|Ontario}} [[Mississauga]], [[Ontario]], [[Kanada]]
* {{Flag icon|USA}}-{{Flag icon|Virginia}} [[Arlington, Virginia]], [[Amerika Serikat]]
{{col-break}}
* {{Flag icon|Malaysia}} [[Shah Alam]], [[Malaysia]]
* {{Flag icon|Malaysia}} [[Kuching]], [[Malaysia]]
{{col-break}}
{{col-end}}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{wikiportal|Indonesia}}
* [http://www.tangerangkota.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kota Tangerang]
<!--* [http://www.tangerangnews.com Tangerang News]
* [http://tangerangonline.com Portal Berita Tangerang-TangerangOnline.com]-->
 
{{Kota Tangerang}}
{{Jabodetabek}}
{{Banten}}
{{Kota besar di Indonesia}}
 
[[Kategori:Kota Tangerang| ]]