Bharata (raja): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
|||
(20 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Raja Ravi Varma - Mahabharata
Menurut [[legenda]], '''Bharata''' merupakan seorang raja yang menaklukkan wilayah [[Asia Selatan]]. Daerah kekuasaannya kemudian dikenal sebagai [[Bharatawarsha]]. Raja tersebut disebut-sebut dalam ''[[Mahabharata]]'' sebagai seorang penakluk. Menurut legenda, Bharata merupakan putera [[Duswanta]] dan [[Sakuntala]], dari [[Wangsa Chandra]].
== Bharatawarsha ==
Baris 6:
Istilah [[Bharatawarsha]] merujuk kepada wilayah anakbenua India. Menurut legenda India, Bharata merupakan raja pertama dan satu-satunya yang memerintah anakbenua India.
Kitab ''[[Wisnupurana]]''
{{cquote|
Baris 12:
Wilayah yang terbentang dari wilayah Himalayas di utara, sampai samudra Hindia di selatan disebut Bharatavarsha dan penduduk asli di wilayah tersebut disebut ''Bharatiya'' (bangsa [[India]]).}}
== Legenda ==
=== Latar belakang ===
Bharata lahir sebagai putera dari pasangan [[Duswanta]] dan [[Sakuntala]]. Duswanta adalah seorang raja mahsyur dari [[Kerajaan Kuru]], sedangkan Sakuntala adalah puteri bidadari [[Menaka]] yang tumbuh dalam asuhan [[Resi]] [[Kanwa (resi)|Kanwa]].
Sebelum Bharata lahir, Sakuntala mengajukan syarat kepada Duswanta bahwa apabila anaknya lahir sebagai laki-laki, anak itu akan dinobatkan sebagai penerus tahta. Syarat itu disetujui oleh Duswanta. Setelah melakukan pernikahan secara ''gandarwa'', Sakuntala ditinggalkan oleh Duswanta karena terikat kewajiban sebagai raja. Duswanta tidak mengajak Sakuntala untuk pergi ke istananya. Ia menitipkan sebuah cincin dan berjanji bahwa ia akan kembali lagi untuk menjemput Sakuntala beserta anaknya apabila sudah lahir.
▲Bharata lahir sebagai putera dari pasangan [[Duswanta]] dan [[Sakuntala]]. Duswanta adalah seorang raja mahsyur dari [[Kerajaan Kuru]], sedangkan Sakuntala adalah puteri bidadari [[Menaka]] yang tumbuh dalam asuhan [[Resi Kanwa]].
▲Sebelum Bharata lahir, Sakuntala mengajukan syarat kepada Duswanta bahwa apabila anaknya lahir sebagai laki-laki, anak itu akan dinobatkan sebagai penerus tahta. Syarat itu disetujui oleh Duswanta. Setelah melakukan pernikahan secara ''gandarwa'', Sakuntala ditinggalkan oleh Duswanta karena terikat kewajiban sebagai raja. Duswanta tidak mengajak Sakuntala untuk pergi ke istananya. Ia menitipkan sebuah cincin dan berjanji bahwa ia akan kembali lagi untuk menjemput Sakuntala beserta anaknya apabila sudah lahir.
Setelah ditinggalkan oleh suaminya, beberapa bulan kemudian Sakuntala melahirkan seorang putera. Tanda bahwa bayi tersebut akan menjadi seorang ''[[cakrawartin]]'' (raja besar/penguasa dunia) tampak pada simbol [[cakra]] di telapak tangannya. Bayi itu diberi nama Sarwadamana. Ia tinggal dalam asuhan Sakuntala di asrama Resi Kanwa. Karena besar di lingkungan hutan dan dikelilingi hewan-hewan liar, semenjak kecil Sarwadamana telah menundukkan binatang-binatang di hutan. [[Harimau]], [[gajah]] dan [[singa]] takluk kepadanya. Ia senang bermain bersama harimau dan singa. Ia juga berani membuka mulut mereka lalu menghitung jumlah gigi hewan buas tersebut.
Baris 28 ⟶ 25:
=== Bharata sebagai Maharaja ===
[[Berkas:
Bharata dikenal sebagai raja yang berbudi luhur. Keberaniannya setara dengan
Bharata menikahi Sunandadewi, ratu yang suci dan mulia. Dari pernikahannya, mereka tidak memiliki anak. Anak mereka tidak ada yang selamat, meninggal semua. Akhirnya mereka menyelenggarakan upacara keagamaan yang disebut ''Maruisoma'' supaya memperoleh keturunan. Upacara tersebut dilaksanakan di tepi [[sungai Gangga]]. Bharata memiliki sembilan putera,
Akhirnya Bharata menerima [[Bharadwaja]] sebagai putera. Bharadwaja menikah dengan Susila. Sebagai putera angkat Bharata, ia dicalonkan menjadi raja,
Tak lama kemudian, Raja Bharata mangkat. Bharadwaja tinggal di istana sampai usia Bhumanyu cukup untuk meneruskan tugas ayahnya. Bharadwaja membimbingnya dan mengangkatnya menjadi raja. Tindakan Bharadwaja telah menyelamatkan garis keturunan Dinasti Puru. Dari garis keturunan Raja Bharata, kesatria-kesatria saleh seperti [[Pandawa]] akan lahir.
Baris 49 ⟶ 46:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/hin/iml/iml14.htm Kilas balik tentang Bharata]
* {{en}} [http://catapult.nationalinterest.in/2007/09/21/what-about-bharata/ Tentang Raja Bharata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080516100540/http://catapult.nationalinterest.in/2007/09/21/what-about-bharata/ |date=2008-05-16 }}
* {{en}} [http://moralstories.wordpress.com/2006/08/11/bharata-dushyanta-putra/ Kisah pemerintahan Raja Bharata]
[[Kategori:Leluhur Pandawa dan Korawa]]▼
[[Kategori:Tokoh dalam Mitologi Hindu]]▼
{{start box}}
{{succession box|
before=[[Duswanta]]|
years=Pendiri Dinasti Bharata|
title=[[Dinasti Candra|Raja Dinasti Candra]]|
after=[[Bumanyu]]}}
{{end box}}
{{tokoh mitologi hindu}}
▲[[Kategori:Leluhur Pandawa dan Korawa]]
|