Nurdin Abdullah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Nurdin Abdullah terpilih menjadi Gubernur Sulsel berdasarkan penetapan KPU |
k Mengembalikan suntingan oleh 120.188.95.73 (bicara) ke revisi terakhir oleh Johnychris Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(178 revisi perantara oleh 92 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple issues|{{Like resume|date=Sept 2022}}
{{tone}}
{{Ref-improve|date=Maret 2021}}}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <!-- Baris ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
| name = Nurdin Abdullah
| honorific-suffix = <!-- Baris ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
| image =
| imagesize = 210px
| caption =
| office =
|
|
| term_end = 12 Januari 2022<br>{{small|(Non-aktif: 28 Februari 2021 – 12 Januari 2022)}}
|
|
| successor = [[Andi Sudirman Sulaiman]]
|
|
|
| governor2 = [[Syahrul Yasin Limpo]] <br/> [[Soni Sumarsono]] ([[Penjabat|Pj.]])
|
|
|
| lieutenant2 = Andi Asli Mustajab (2008–13)<br/>Muhammad Yasin (2013–18)
|
| successor2 = Ashari F. Radjamilo ([[Penjabat|Pj.]])<br/>[[Ilham Syah Azikin]]
| appointed2 =
|
|
|
|
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|
| otherparty = {{Parpolicon|Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan}} (2019–2021)
| spouse = Liestiaty Fachrudin
| relations = [[Fachrudin]] (ayah mertua)
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3
| alma_mater = [[Universitas Hasanuddin]]<br>[[w:en:Kyushu University|Kyushu University]]
| occupation = [[Politisi]]
| profession =
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| signature =
| website = {{URL|nurdinabdullah.net}}
| footnotes =
}}
'''Nurdin Abdullah''' ({{lahirmati|[[Parepare]]|7|11|1963}}) adalah [[Daftar Gubernur Sulawesi Selatan|Gubernur Sulawesi Selatan]] periode 2018–2023, didampingi oleh [[Andi Sudirman Sulaiman]] sebagai [[Wakil Gubernur Sulawesi Selatan]]. Pada Mei 2015, Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar [[Republika (surat kabar)|''Republika'']] bersama tiga pejabat daerah lainnya.<ref>[http://news.detik.com/berita/2903112/diganjar-tokoh-perubahan-ini-prestasi-bupati-bantaeng-nurdin-abdullah Detik.com: Diganjar Tokoh Perubahan Ini Prestasi Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah]</ref> Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018–2023.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2018-07-09|title=Rekapitulasi KPU untuk Pilkada Sulsel, Paslon Prof Andalan Raih Suara Terbanyak|url=https://regional.kompas.com/read/2018/07/09/11142111/rekapitulasi-kpu-untuk-pilkada-sulsel-paslon-prof-andalan-raih-suara|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref>
Pada Sabtu, 27 Februari 2021, Nurdin Abdullah ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek. Keesokan harinya, KPK menetapkan Nurdin Abdullah sebagai tersangka. Pada hari yang sama, [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]] menunjuk Wakil Gubernur [[Andi Sudirman Sulaiman]] sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan.
== Latar belakang ==
Nurdin Abdullah menjabat sebagai [[Daftar Bupati Bantaeng|Bupati Bantaeng]] pada periode 2008–2013 dan periode 2013–2018.<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://zenodo.org/records/3941342/files/E-Voting%20di%20Bantaeng.pdf|title=E-Voting di Bantaeng: Mengubah Mindset Masyarakat|publisher=De La Macca|isbn=978-602-263-143-9|editor-last=Nas, J., dan Zulfikar, A.|pages=21-22|url-status=live}}</ref> Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar ''Republika'' bersama tiga pejabat daerah lainnya. Pada 15 Agustus 2016, Ia mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Tanda jasa ini dianugerahkan kepada empat tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan.
Nurdin Abdullah lahir di Kota Parepare, Sulawesi Selatan pada tanggal 7 Februari 1963. Ia merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya berasal dari [[Kabupaten Bantaeng]] dan merupakan keturunan Raja Bantaeng ke-27, sedangkan ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga dan berasal dari [[Kabupaten Soppeng|Soppeng]]. Ia menikah dengan Liestiaty F. Nurdin pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.
Saat ini, Nurdin dan keluarga tinggal di Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin Tamalanrea, Sulawesi Selatan. Selama menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin tinggal di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng Jalan Gagak, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Nurdin Abdullah adalah bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor. Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di [[Universitas Hasanuddin]] pada tahun 1986 dan S2 Master of Agriculture di [[Universitas Kyushu]] Jepang pada tahun 1991. Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994). Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi dan pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta. Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun [[Politeknik Negeri Ujung Pandang|Politeknik Negeri Makassar]]. Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018. Karier Nurdin Abdullah, baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun pemerintahan, dinilai cemerlang sehingga tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.
Pada [[Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Selatan 2018|Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan 2018]], Nurdin Abdullah yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan. Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pada pemilihan yang diselenggarakan pada tanggal pada tanggal 27 Juni 2018, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak, 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya.<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2018/07/09/11142111/rekapitulasi-kpu-untuk-pilkada-sulsel-paslon-prof-andalan-raih-suara|title=Rekapitulasi KPU untuk Pilkada Sulsel, Paslon Prof Andalan Raih Suara Terbanyak|last=Cipto|first=Hendra|date=2018-07-09|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-07-09|editor-last=Ika|editor-first=Aprillia}}</ref>
{{multiple image
| direction = vertical
| header = Potret resmi Nurdin Abdullah
| caption_align = center
| image1 = Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah.jpg
| image2 = Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel.jpg
| image3 = Official Portrait Nurdin Abdullah, Governor of South Sulawesi (2).jpg
| width1 =200
| width2 =200
| width3 =200
| caption1 = Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng 2013–2018
| caption2 =Potret pertama Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan 2018–2023
| caption3 =Potret kedua Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan 2018–2023
}}
== Riwayat pendidikan ==
=== Pendidikan formal ===
# Tamat SDN Tahun 1976
# Tamat SMP Tahun 1979
# Tamat SMAN 5 Ujung Pandang Tahun 1982
# S1 Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNHAS Tahun 1986
# S2 Master of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1991
# S3 Doktor
=== Pendidikan
# Pra Jabatan Tahun 1987
# LEMHANAS RI Angkatan IV tahun 2010
== Riwayat
# Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
# Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
# President Director
# Director of Kyusu Medical Co. Ltd. Japan
# Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
# Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2008 -
#
== Riwayat
# Ketua Persatuan Alumni dari Jepang - Sulawesi Selatan
# Ketua Umum Masyarakat Perhutanan Indonesia Reformasi Sulawesi Selatan
# Ketua Umum Persatuan
# Ketua Yayasan Maruki Makassar
# Ketua Badan Majelis Jami'ah Yayasan Perguruan Islam Athirah Bukit Baruga
# Ketua Umum [[Komite Olahraga Nasional Indonesia|KONI]] Kabupaten Bantaeng
# Badan Penasehat [[Persatuan Guru Republik Indonesia|PGRI]] Kabupaten Bantaeng
# Ketua Bidang Pertanian APKASI, 2010 - 2015
# Koordinator Wilayah assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Provinsi Sulawesi Selatan, 2010 - 2015.
# Sekjen Assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun 2015 - sekarang
# Sultan Bantaeng (2020-sekarang)
== Kiprah
Ketika Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng, ia membuat perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan, di antaranya '''mobile ambulans''<nowiki/>' yang beroperasi selama 24 jam. Nurdin memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang untuk dijadikan ambulans. Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Joaquin Monserrate, terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 untuk melihat perubahan yang dilakukan Nurdin. Selama 7 tahun ia memacu pertumbuhan ekonomi sehingga Kabupaten Bantaeng mengalami pertumbuhan ekonomi dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen selama kurun waktu tersebut.
Nurdin memiliki kebiasaan untuk bertemu langsung dengan warganya. Warga masyarakat memiliki kebiasaan berkumpul di '''Bonto Atu''<nowiki/>' pada pagi hari untuk bertemu Bupati, karena setiap hari Selasa sampai Jumat pagi ia selalu membuka rumahnya untuk warga yang ingin bersilahturahmi. Warga datang dari berbagai kalangan dan menyampaikan berbagai macam hal, dari memberi informasi, menyampaikan masukan, meminta arahan, sampai mengantar undangan. Semua hal yang dibicarakan di dalam forum ini dicatat dan dicarikan jalan keluarnya bersama-sama. Forum ini juga digunakan untuk menjalin silahturahmi antarwarga masyarakat dan warga masyarakat dengan kepala daerahnya.
== Penghargaan
{{Unreferenced section}}
* Tanda Bintang Jasa Utama Bidang Koperasi dan UKM dari Presiden RI, Tahun 2016.
*Tahun 2009
# Satya Lencana dari Presiden RI Bidang Pertanian, Januari 2009
# Medali/Piagam penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan atas Kepedulian terhadap Wajib Belajar 12 Tahun, Maret 2009
# Sertifikat Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2009.
Baris 124 ⟶ 127:
# Piagam Penghargaan Perpamsi Award dari Dewan Pengurus Pusat Permpamsi, 2009
* Tahun 2010
# Piagam dan Medali dari Kejaksaan Agung RI terhadap Kepedulian Pengelolaan dan Pengembangan Kantin Kejujuran di Kabupaten Bantaeng, 2010
# Peniti Emas dari KTNA Propinsi Sulawesi Selatan terhadap Pengembangan Produksi Hasil Pertanian, 2010.
# Penghargaan sebagai warga kehormatan Battalyon Infantery 726/Tamalate 2010
# Piagam/ sertifikat sebagai pemateri Talkshow Pendidikan se-
# Piagam Penghargaan dari Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan atas Peran dan Dukungannya mengembangkan Minat Baca serta merintis TBM sayang Buku Ibu Suka Membaca di Kabupaten Bantaeng, Tahun 2010
# Anugerah KOPEL AWARD dari KOPEL SULAWESI di Makassar, Tahun 2010
# Gerakan SUL-SEL menabung program Tapemda Sayang Petani
# Celebes Tanda Bukti Prestasi Celebes Marching Band dan Colour Guard Champion 2010
# Penghargaan gerakan Sul Sel GO GREEN, 2010
# Menteri Kelautan dan Perikanan Adibakti Mina Bahari 2010
# Menteri Pertanian RI tentang Ketahanan pangan, 2010
Baris 167 ⟶ 170:
# Piagam Penghargaan peningkatan produksi padi tahun 2013 sebesar 13,73 persen
# Piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2013.
# Penghargaan Innovative Government Award (IGA) kategori Pengembangan
# Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2013 Penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah RI kepada daerah yang mampu menata transportasi publik dengan baik.
* Tahun 2014
Baris 173 ⟶ 176:
# Piala Adipura tahun 2014. Penghargaan tertinggi dari Presiden melalui Kementrian Lingkungan Hidup. Diserahkan di Jakarta pada pada tanggal 5 Juli 2014. Kabupaten Bantaeng telah menerima 1 Piagam dan Empat Piala selama Empat Tahun berturut-turut.
# Penerima MIPI Awards 2014 Kategori Praktisi Pemerintahan dari Pengurus Pusat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia diserahkan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2014
# Penghargaan dari FIPO (Fajar Institute of Pro Otonomi) Tahun 2014, Otonomi Award 2014 Kategori Utama/ Grand Category
# Penghargaan dari FIPO (Fajar Institute of Pro Otonomi) Tahun 2014, Otonomi Award 2014 Kategori Khusus/ Special Category: Daerah dengan terobosan inovatif bidang partisipasi publik (Program Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif)
# Penghargaan dari FIPO (Fajar Institute of Pro Otonomi) Tahun 2014, Nominator daerah dengan terobosan inovatif bidang akuntabilitas publik (Layanan pengaduan masyarakat)
Baris 233 ⟶ 236:
# Penghargaan healt award 2017, Inspirator local leader tahun 2017.
# Penghargaan atas predikat kepatuhan terhadap standar pelayanan public dari Obudsman Republik Indonesia (ORI), tahun 2017.
# Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA), tahun 2017
== Kasus hukum ==
Pada Sabtu dini hari tanggal 27 Februari 2021, Nurdin diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT).<ref>{{Cite web|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2021-02-27|title=KPK Tangkap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1351762-kpk-tangkap-gubernur-sulawesi-selatan-nurdin-abdullah|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref>
Nurdin Abdullah divonis lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta terkait kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-12-07|title=Divonis 5 Tahun Penjara, Nurdin Abdullah Putuskan Tak Ajukan Banding|url=https://regional.kompas.com/read/2021/12/07/103447578/divonis-5-tahun-penjara-nurdin-abdullah-putuskan-tak-ajukan-banding|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref>
Vonis ini dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Makassar, Senin (29/11/2021).<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Pengacara: Nurdin Abdullah Tak Banding Hukuman 5 Tahun Penjara|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211206153639-12-730525/pengacara-nurdin-abdullah-tak-banding-hukuman-5-tahun-penjara|website=nasional|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Start}}
{{S-off}}
{{succession box|title=[[Gubernur Sulawesi Selatan]]|before=[[Syahrul Yasin Limpo]]|after=[[Andi Sudirman Sulaiman]]|years=2018–2022}}
{{succession box|title=[[Bupati Bantaeng]]|before=[[Azikin Solthan]]|after=[[Ilham Syah Azikin]]|years=2008–2018}}
{{End}}
{{Gubernur provinsi di Indonesia}}
{{Sulawesi Selatan}}
{{lifetime|1963||}}
[[Kategori:Gubernur Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Parepare]]
[[Kategori:Alumni Universitas Hasanuddin]]
[[Kategori:Bupati Bantaeng]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Hasanuddin]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|