Eddy Kusnadi Sariaatmadja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(38 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
|name = Eddy Kusnadi Sariaatmadja
|image =Eddy Kusnadi Sariaatmadja.jpg
|imagesize =
|caption =Eddy pada tahun 2017
|order1 =
|office1 = Anggota [[Komite Ekonomi Industri Nasional]]
|president1 = [[Joko Widodo]]
|term_start1 = 19 Januari 2016
|term_end1 =
|predecessor1 =
|successor1 =
|birth_name =
|birth_date = {{birth date and age|
|birth_place = [[Jakarta]], [[
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|spouse = Sofi Wijaya
|children = [[Adi Sariaatmadja]]<br>[[Alvin Widarta Sariaatmadja]]
|parents = Mohamad Soeboeb Sariaatmadja
|relations =
|occupation = Founder & CEO [[Elang Mahkota Teknologi]]|net_worth={{gain}} [[US$]]3,6 miliar (Juni 2021)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Eddy Kusnadi Sariaatmadja|url=https://www.forbes.com/profile/eddy-kusnadi-sariaatmadja/|website=Forbes|}}</ref>}}
'''Eddy Kusnadi Sariaatmadja''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|23|08|1953}}) adalah seorang [[pengusaha]] dan [[filantropi]] asal [[Indonesia]]. Dia merupakan pemilik [[Elang Mahkota Teknologi]] serta pemegang saham beberapa [[perusahaan rintisan]] seperti [[Bukalapak]] dan [[Dana (pembayaran)|Dana]].
== Kehidupan ==
* [[Elang Mahkota Teknologi]]▼
Eddy merupakan putra pertama Mohamad Soeboeb Sariaatmadja, seorang pengusaha berdarah [[Suku Sunda|Sunda]], sedangkan ibunya berdarah [[Suku Melayu|Melayu]] [[Suku Palembang|Palembang]]. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Civil Engineering, [[University of New South Wales]], [[Australia]] pada tahun 1978. Selanjutnya Eddy meraih gelar master di bidang Engineering Science di universitas yang sama, yang diraihnya pada tahun 1980. Rangkaian pencapaian pendidikannya di perguruan tinggi tersebut, menjadi modal bagi usahanya di bidang teknologi, khususnya di industri media.
===Bisnis===
Perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 1983, ketika dia mendirikan PT Elang Mahkota Komputer. Semula perusahaan ini merupakan distributor komputer merek [[Compaq]] di Indonesia. Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek).
Pada tanggal 2 Agustus 2004, Emtek bersama [[MRA Media]] mendirikan [[televisi swasta|stasiun televisi swasta lokal]] pertama di [[Jakarta]], yakni [[O Channel]] (kini [[Moji]]) yang memfokuskan siarannya di wilayah [[Jabodetabek]]. Di tahun 2005, Emtek menguasai [[Surya Citra Media]] melalui PT Abhimata Mediatama. Pada tahun 2007, Emtek membeli saham [[MRA Media]], sehingga O Channel telah dimiliki Emtek sepenuhnya.
Di tanggal 17 April 2008, Emtek memutuskan untuk menguasai Surya Citra Media secara langsung.<ref>[http://finance.detik.com/read/2008/04/17/140712/924985/6/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj Emtek Kuasai Langsung SCTV]</ref> Dan di tanggal 12 Januari 2010, Emtek resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham [[Indosiar Karya Media]] (induk [[Indosiar]]) sebesar 27,24% dari PT Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar sebesar 84,77%.<ref>[http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/IDKM.pdf Indosiar Company Report]</ref>
Pada tanggal 23 November 2011, Emtek berhasil meluncurkan [[televisi berlangganan]] dengan merek [[Nexmedia]]. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan [[televisi terestrial|antena televisi biasa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |title=Grup Emtek Luncurkan TV Berbayar Tanpa Parabola |access-date=2021-08-07 |archive-date=2021-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210807001521/http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |dead-url=yes }}</ref> Namun Nexmedia menghentikan operasinya pada 1 September 2019, kemudian digantikan dengan [[Vidio|Vidio Premier]] dan [[Nex Parabola]].<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4024838/nexmedia-berhenti-tayang-1-september-2019-penggantinya-layanan-ott-vidio-premier|title=Nexmedia Berhenti Tayang 1 September 2019, Penggantinya Layanan OTT Vidio Premier|last=Saputra|first=Aditia|date=2019-07-29|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-08-21|editor-last=Rusmitantri|editor-first=Telni}}</ref>
Dalam beberapa tahun terakhir, Emtek juga agresif mencaplok saham sejumlah perusahaan ''start-up''. Setelah mendirikan ''platform'' dompet digital DANA, Emtek juga menguasai 50% saham PT Nusa Satu Inti Artha yang mengelola ''platform'' dompet digital DOKU. Kemudian Emtek juga membeli 34,88% saham perusahaan ''e-commerce'' PT Bukalapak.com.<ref>[https://tirto.id/bisnisnya-menggurita-eddy-sariaatmadja-makin-tajir-kala-pandemi-f8Rt Bisnisnya Menggurita, Eddy Sariaatmadja Makin Tajir Kala Pandemi]</ref>
Untuk menambah porsi investasinya di industri kesehatan, di tahun 2020 Emtek mengakuisisi 71,88% saham PT Sarana Metropolitan Tbk (SAME), yang merupakan pengendali jaringan [[Rumah Sakit Omni Internasional]]. Akuisisi ini melengkapi kepemilikannya di jaringan Rumah Sakit EMC.
Menurut majalah [[Forbes]], di tahun 2021 kekayaan Eddy ditaksir mencapai 3,6 miliar USD. Jumlah ini telah menempatkannya ke dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210727112854-17-263944/update-orang-terkaya-ri-ada-yang-hartanya-melesat-rp-4-t/2 Update Orang Terkaya RI, Ada yang Hartanya Melesat Rp 4 T!]</ref> Di tahun 2018, Forbes juga menempatkan Eddy sebagai salah satu dari 40 orang paling dermawan di Asia.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/ini-pengusaha-ri-paling-dermawan-di-asia-versi-forbes.html Ini Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia Versi Forbes]</ref>
==Referensi==
{{reflist}}
{{DEFAULTSORT:Sariaatmadja, E.K.}}
[[Kategori:Bangsawan Sunda]]
[[Kategori:Pengusaha Sunda]]
|